Anda di halaman 1dari 13

PROMOSI KESEHATAN TENTANG

BRONCHITIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

A. Identifikasi Masalah

Penyakit bronkitis merupakan penyakit akibat penyempitan saluran


nafas. Penyempitan ini mengakibatkan seseorang yang
mengalami obstruksi nafas dan menimbulkan sesak. Sebagian
masyarakat menganggap penyakit sesak nafas ini merupakan
sesak nafas biasa seperti orang yang dialami pada orang asma.
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit bronkitis ini membuat
banyak orang telah tidak dapat melakukan pencegahan dini
terhadap penyakit bronkitis. Maka dari itu perlu diadakannya
penyuluhan tentang penyakit bronkitis.
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga mengenai penyakit bronkitis sehingga pengetahuan
klien bertambah dan dapat melakukan tindakan terhadap pasien
bronkitis agar tingkat kesehatan mereka meningkat.
Mudah-mudahan satuan penyuluhan ini dapat dilaksanakan dan
dapat bermanfaat bagi pemberi informasi dan masyarakat yang
membutuhkan informasi dan penanganan tentang penyakit
bronchitis.

B. PENGANTAR

1
a. Bidang studi : Promosi kesehatan
b. Topik : Penyakit pernapasan
c. Sub Topik : Bronchitis
d. Sasaran : Ibu-ibu,bapak dan anak-anak
e. Hari/ Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2016
f. Jam : 10.00 WIB
g. Waktu : 30 menit
h. Tempat :RS HIKMAH MAKASSAR

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga memahami
dan dapat melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan
penyakit bronchitis.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan, klien dan anggota keluarga
mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Pengertian bronkhitis
b. Menyebutkan minimal 2 dari 4 Penyebab bronchitis.
c. Menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala
bronchitis.
d. Menjelaskan mengapa bronkhitis harus diobati.
e. Menyebutkan minimal 2 dari 4 cara perawatan untuk
penyakit bronchitis.

III. MATERI

2
Terlampir

IV. METODE
a. Ceramah.
b. Tanya jawab atau diskusi

V. MEDIA
a. Materi SAP
b. Poster
c. Slide

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN PENYULUHAN

3
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 . 3 menit P e m b u k a a n :
a . M e m b e r i s a l a m a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran b.Mendengarkandan
m e m p e r h a t i k a n
2 . 15 menit P e l a k s a n a a n :
a. Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. a.Menyimak dan mendengarkan
M a t e r i :
a. Pengertian Bronchitis
b. Tanda dan gejala
c . K o m p l i k a s i
d . P e n c e g a h a n
e . P e n g o b a t a n

3 . 10 menit E v a l u a s i : a. Bertanya dan menjawab pertanyaan


m e n y e b u t k a n :
a. Pengertian bronchitis
b. Tanda dan gejala
c . K o m p l i k a s i
d . P e n c e g a h a n
e . P e n g o b a t a n
4 . 2 menit P e n u t u p :
a.Me n g u cap ka n ter i ma k as i h a. Menjawab salam

VII. HALAMAN PENGESAHAN


Mengetahui : Kolaka, 4 Desember 2015
Dosen Pembimbing Penyuluh

Bangu,AMK,S.Pd.M.A.Hed Siti Rahmiati

VIII. EVALUASI

4
a. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
b. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga
dapat mengerti dan mengetahui apa yang di maksud dengan
penyakit bronkitis, penyebab bronkitis, menyebutkan tanda
dan gejala, serta penanganan bronchitis.

IX. LAMPIRAN MATERI

BRONCHITIS

1. Pengertian
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada bronkus
yang ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai
pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-
turut dalam satu tahun, dan paling sedikit selama 2 tahun.
Bronkitis (Bronchitis; Inflammation - bronchi)
adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke
paru-paru). Penyakit bronkitis biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada
penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya
penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

5
2. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Bronkitis adalah virus, bakteri dan
(terutama) organisme yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada
perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan
akibat dari:
a. Sinusitis kronis
b. Bronkietaksis
c. Alergi
d. Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
bronkitis yaitu :

1). Kebiasaan merokok


2). Polusi udara

6
3).Paparan debu, asap dan gas-gas kimiawi akibat
kerja
4). Riwayat infeksi saluran nafas
5). Bersifat genetic
3. Tanda dan Gejala
a. Batuk produktif untuk mengeluarkan mucus yang
diproduksi oleh paru-paru.
b. Sputum yang banyak dan berwarna kelabu, putih
ataupun kuning yang di hasilkan oleh paru-paru.
c. Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan
tambahan untuk bernafas.
d. Sianosis yang berhubungan dengan penurunan
oksigenasi dan hipoksia seluler, penurunan pasokan
oksigen ke dalam jaringan.
e. Penggunaan otot-otot aksesorius pernapasan akibat
upaya yang bersifat kompensasi untuk memasok
lebih banyak oksigen ke dalam sel.
f. Takipnea akibat hipoksia.
g. Edema pedis akibat gagal jantung kanan.
h. Distensi vena leher akibat gagal jantung kanan.
i. Penambahan berat badan akibat edema.
j. Mengi akibat aliran udara melewati saluran napas
yang sempit.
k. Pemanjangan waktu ekspirasi akibat upaya tubuh
mempertahankan patensi jalan napas.
l. Ronchi akibat aliran udara melewati saluran napas
yang sempit dan berisi mucus.

7
m. Hipertensi pulmoner yang di sebabkan oleh
keterlibatan arteri pulmonalis yang kecil, keadaan
ini terjadi karena inflamasi pada dinding bronkial
dan spasme pembuluh darah pulmoner akibat
hipoksia.
n. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau
aktivitas ringan.
o. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
p. Bengak dan lelah.
q. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai
kiri dan kanan.
r. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang
berwarna kemerahan
s. Sakit kepala dan gangguan penglihatan.
t. Demam serta berkeringat pada malam hari.
4. Komplikasi
a. Infeksi yang berulang, pneumothoraks spontan,
eritrositosis karena keadaan hipoksia kronik, gagal
nafas.
b. Kor pulmonale (hipertrofi ventrikel kanan di sertai
gagal jantung kanan) akibat peningkatan tekanan
diastolic-akhir ventrikel kanan.
c. Hipertensi polmoner.
d. Gagal jantung yang mengakibatkan peningkatan
tekanan vena, pembesaran hati dan edema
dependen.
e. Gagal napas akut.

8
6. Pencegahan
Jika Anda telah sering mengalami serangan
bronkitis atau berulang, ppenyebabnya mungkin
sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin,
lembab - khususnya dikombinasikan dengan polusi
udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih
rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah
menjadi berat,
Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan
perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan
bekerja. Langkah-langkah ini juga dapat membantu
menurunkan risiko bronkitis dan melindungi paru-
paru secara umum:
a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif.
Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis
kronis dan emphysema.
b. Cobalah untuk menghindari orang-orang yang
telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda terkena
virus yang menyebabkan bronkitis, semakin
rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari
kerumunan orang selama musim flu.
c. Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus
bronkitis akut hasil dari influenza, virus.
Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu
melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya,
dapat mengurangi risiko bronkitis.
d. Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot.
Jika usia Anda lebih dari 60 tahun atau Anda

9
memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit
jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan
melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal
sebagai vaksin Prevnar dapat membantu
melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami
menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2
tahun dan untuk anak usia 2 hingga 5 tahun yang
berada pada risiko tertentu penyakit
pneumokokus, seperti mereka yang memiliki
kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma,
penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek
samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil
dan ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di
tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-
paru atau lebih lima tahun yang lalu menjalankan
shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa
Anda mendapatkan satu lagi.
e. Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan
secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena
infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan
membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan
jangan menggosok hidung atau mata Anda.
f. Ketika ingin bekerja, pakailah masker. Jika Anda
harus menghabiskan banyak waktu di sekitar
orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik
untuk memakai masker yang menutupi mulut dan
hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

10
Adapun pencegahan yang berhubungan :
a. Pencegahan: mencegah kebiasaan merokok, infeksi
dan polusi udara.
b. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan
pernafasan karena hiperkapnia dan berkurangnya
sensivitas terhadap CO2.
c. Fisiotherapi membantu pasien untuk mengeluarkan
sputum dengan baik.
d. Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan
nafas, termasuk didalamnya golongan adrenergik
dan antikolinergik.
e. Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi
aktivitas fisik.
f. Mukolitik dan ekspectoran.
g. Tindakan menghindari polutan udara (paling
efektif).
h. Timbang berat badan minimal tiga kali seminggu
dan melakukan pemeriksaan untuk mengkaji
keadaan edema.
i. Terapkan diet tinggi kalori tinggi protein. Berikan
makanan dengan takaran kecil tapi sering untuk
menghemat energy dan mencegah kelelahan.

11
7. Pengobatan.

a. Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi yang


kambuhan/berulang.

b.Pemberian obat-obat golongan bronkodilator untuk


meredakan bronkospasme dan memfasilitasi
klirens mukosilier.

c.Pemberian kortikosteroid untuk menganatsi


inflamasi.

d.Pemberian obat-obat golongan diuretic untuk


mengurangi edema.

XII. Daftar Pustaka


1. Andrianto, petrus.1992. atlas bantu penyakit infeksi. Jakarta : KDT
2. Biddulph, john dkk. 1999.kesehatan anak untuk perawat, petugas
penyuluhan kesehatan dan bidan di desa.Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
3. Chin, James.2006.manual pemberantasan penyakit menular.Jakarta :
CV.INFOMEDIKA
4. http://www.rch.org.au
5. Potter P.A. and Perry A.G. 1993. Clinical Nursing Skills and
Tehnique.3th ed. St. Louis:Mosby-Year Book
6. Rampengan, T H. 2008. Penyakit infeksi tropik pada anak.Jakarta : EGC
7. Widoyono. 2008.Penyakit tropis : epidemiologi, penularan, pencegahan,
dan pemberantasannya. Semarang : Erlangga
8. Widaryati, dkk.2009. panduan praktikum ketrampilan keperawatan
dasar. Stikes Aisyiyah Yogyakarta.

12
PROMOSI KESEHATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BRONCHITIS

DISUSUN OLEH:

NAMA : Linda
NIM : 10
TK : IIB

AKPER PEMDA KOLAKA


T.A. 2015/2016

13

Anda mungkin juga menyukai