Anda di halaman 1dari 9

9/29/2017

PEMODELAN PROGRAM2 KOMPUTER


HITUNGAN STRUKTUR BAJA

Komponen Struktur Tarik


Pertemuan 2 & 3

1
9/29/2017

Sub Pokok Bahasan : COLLAPSE


Batang tarik banyak dijumpai dalam banyak

Kegagalan Leleh
Kegagalan Fraktur struktur baja, seperti struktur struktur
Kegagalan Geser Blok jembatan, rangka atap, menara transmisi,
Desain Batang Tarik
ikatan angin dan lain sebagainya.
Batang tarik ini sangat efektif dalam memikul
beban.
Batang ini dapat terdiri dari profil tunggal
ataupun profil profil tersusun.

Kekuatan Tarik Kondisi Leleh Tarik


Kekuatan tarik nominal, Pn, dari suatu Pada kondisi kegagalan akibat leleh tarik, maka
komponen struktur ditentukan berdasarkan dua besarnya kekuatan tarik nominal dapat dihitung
macam kondisi, yaitu : berdasarkan SNI 1729:2015 persamaan D2-1 :
leleh tarik (tensile yielding) dari luas Pn = FyAg
penampang gross, di daerah yang jauh dari dengan
sambungan Ag = luas bruto dari komponen struktur, mm2
keruntuhan tarik (fracture yielding) dari luas Fy = tegangan leleh minimum yang disyaratkan, MPa
penampang efektif pada daerah sambungan

2
9/29/2017

Kondisi Keruntuhan Tarik Kekuatan tarik desain, tPn, dan kekuatan tarik
Besarnya kekuatan tarik nominal, pada kondisi tersedia, Pn/t, harus diambil dari nilai terendah
yang diperoleh sesuai dengan keadaan batas dari
kegagalan keruntuhan tarik, ditentukan dalam leleh tarik dan keruntuhan tarik.
SNI 1729:2015 persamaan D2-2 :
Nilai dari tPn (metode DFBK) atau nilai Pn/t
Pn = FuAe (metode DKI) ditentukan sebagai berikut :
dengan Metode DFBK
Ae = luas neto efektif, mm2 t Pn 0,90Fy Ag
Untuk leleh Tarik
Fu = kekuatan tarik minimum yang disyaratkan, MPa
Untuk keruntuhan Tarik t Pn 0,75Fu Ae

Luas Neto, An Tabel Dimensi Nominal Lubang Baut, dh Contoh 1:


Lubang yang dibuat pada sambungan untuk menempatkan alat sambung Dimensi Lubang, mm
berupa baut akan mengurangi luas penampang sehingga mengurangi Diameter Baut Standar Ukuran-lebih Slot-Pendek Slot Panjang Hitung luas netto, An dari komponen struktur tarik

pula kekuatan tarik dari penampang tersebut.


M16
(Diameter)
18
(Diameter)
20
(Lebar Panjang)
18 22
(Lebar Panjang)
18 40 berikut ini yang berupa pelat datar berukuran 10 200
Definisi dari luas neto secara sederhana adalah luas bruto dari
penampang dikurangi dengan luas lubang yang disediakan untuk
M20
M22
22
24
24
28
22 26
24 30
22 50
24 55 mm. Pelat disambung pada bagian ujungnya dengan
kebutuhan penempatan baut. M24
M27
27
30
30
35
27 32
30 37
27 60
30 67
dua baris baut M20.
Lubang untuk penempatan baut umumnya dibuat lebih besar 2 mm dari M30 33 38 33 40 33 75

ukuran diameter nominal baut, dan pada proses pembuatan lubang ini M36 d+3 d+8 (d+3) (d+10) (d+3) 2,5d
P
umumnya akan terjadi kerusakan di sekeliling lubang. Sebagai akibatnya
maka ukuran lubang yang sudah jadi akan lebih lebar sekitar 2 mm dari
yang direncanakan. Dalam perhitungan luas neto penampang maka lebar lubang baut harus
Pu
diambil sebesar ukuran lubang nominal (Tabel 3.1) ditambah dengan 2 mm. Pu
Sehingga secara total ukuran lubang baut yang sudah jadi akan lebih
besar 4 mm daripada ukuran nominal bautnya. Pu Pelat 10 200 mm
luas neto penampang dibatasi sebesar 0,85Ag (An < 0,85Ag)

3
9/29/2017

Efek Lubang Berselang-seling Pada Luas Netto


1 Ag = luas penampang bruto
An = luas penampang neto
t = tebal penampang
P P g dh = diameter lubang nominal
n = banyak lubang dalam satu potongan
s,g = jarak antar sumbu lubang pada arah
1 sejajar dan tegak lurus sumbu komponen struktur
s

Dari potongan 1-1 diperoleh :


An = Ag n.(dh + 2).t
Potongan 1- 2 : 2
4g
s .t Pada struktur jembatan banyak dijumpai batang tarik, bisa WF, C,
An = Ag n(dh + 2)t + Pada Struktur Atap rangka batang banyak dijumpai Batang Tarik, Berupa profil gabungan, dll.
berupa profil siku, profil T, box atau pipa

STRUKTUR RANGKA BATANG BAJA

PLAT GUSSET

4
9/29/2017

Lubang baut dapat diletakan berselang seling seperti pada gambar 3.5. Dalam
SNI 03-1729-2002 pasal 10.2.1 diatur mengenai cara perhitungan luas netto
penampang dengan lubang yang diletakan berselang seling, dinyatakan bahwa
Contoh 2 : luas netto harus dihitung berdasarkan luas minimum antara potongan 1 dan
potongan 2 1
Tentukan Anetto minimum dari batang tarik
berikut ini, baut yang dipakai M20, sedangkan U T
tebal pelat adalah 6 mm.
T

60 A
Keruntuhan potongan 1 1 dan 2 1
60 B
potongan 1 - 2
S
P P
295 Dari Potongan 1 1 diperoleh : An = Ag n. d. t
100
D C Dari Potongan 1 2 diperoleh : An = Ag n. d. t + (S 2. t )/ (4 u )
75
Dimana : Ag = luas penampang kotor,An = luas penampang netto , t = tebal
6 penampang, d = diameter lubang, n = banyak lubang dalam satu potongan, s, u
55 50
= jarak antara lubang

Contoh : Jika sambungan yang diletakan berselang seling tersebut dijumpai Contoh :
Tentukan Anetto minimum dari batang tarik berikut ini, baut = 19 mm, pada sebuah profil siku, kanal atau WF, maka penentuan nilai u dapat Hitung An minimum dari batang tarik berikut, yang terbuat dari profil siku
tebal pelat 6 mm dilakukan sebagai berikut : L100.150.10 dengan lubang = 25 mm
a. Profil siku sama kaki atau tak sama kaki

Luas kotor, Ag = 6 x ( 60 + 60 + 100 + 75 ) = 1770 mm2 , lebar lubang = 19 +


2 = 21 mm
Potongan AD : An = 1770 2 (21)(6) = 1518 mm2 Luas kotor Ag = 2420 mm2 ( tabel profil baja )
Potongan ABD : An = 1770 3(21)(6) + (552)x 6/4 x 60 + (552)x 6/4 x 100 Lebar Lubang = 25+2 = 27 mm
= 1513 mm2 Potongan AC = An = 2420 2(27)(10) = 1880 mm2
Potongan ABC : An = 1770 3(21)(6) + (552)x 6/4 x 60 + (502)x 6/4 x Potongan ABC = An = 2420 3(27)(10) + 752x10/4x60 + 752x10/4x105 =
100 = 1505,125 mm2 1978,3 mm2
Periksa terhadap syarat An 0.85. Ag Periksa terhadap syarat An = 0,85. Ag.
0,85 Ag = 0,85 (1770) = 1504,5 mm2 0,85 Ag = 0,85 (2420) = 2057 mm2
Jadi An minimum adalah 1880 mm2

5
9/29/2017

Contoh :
Hitunglah luas netto dari profil CNP 20 berikut ini, jika baut yang
digunakan berdiamater 16 mm

Luas Netto Efektif Luas Netto Efektif


Performa suatu batang tarik dapat dipengaruhi Masalah shear lag dalam perhitungan
oleh beberapa hal, namun yang paling penting di diantisipasi dengan menggunakan istilah luas
antaranya adalah masalah sambungan karena netto efektif, yang dapat diterapkan pada
adanya sambungan pada suatu batang tarik akan sambungan baut mapun las.
memperlemah batang tersebut.
Ukuran lubang = 16 + 2 = 18 mm Dinyatakan bahwa luas penampang efektif
Potongan 1 : An = 3220 2(18)(11,5) 8,5(18) = 2653 mm2 Efisiensi suatu sambungan merupakan fungsi dari
Potongan 2 : An = 3220 2(18)11,5) 2(18)(8,5)+ komponen struktur yang mengalami gaya
((502)(11,5+8,5)/2))/(4x 71,5) + ((502)(8,5)/2))/(4x100) = 2640,54 daktilitas material, jarak antar alat pengencang, tarik harus ditentukan sebagai berikut :
mm2 konsentrasi tegangan pada lubang baut serta
Periksa terhadap syarat An 0,85 Ag
0,85 Ag = 0,85 x (3220) = 2737 mm2 suatu fenomena yang sering disebut dengan Ae = U. An
Jadi Ag minimum adalah 2640,54 mm2 istilah shear lag

Contoh 3 :
Periksalah terhadap persyaratan desain metode LRFD/DFBK, kekuatan
Untuk semua penampang melintang terbuka tarik dari penampang siku L10010013, ASTM A36 (Fy = 250 MPa, Fu =
seperti W, C, siku tunggal, dan siku ganda, maka 450 MPa). Komponen struktu ini digunakan untuk memikul beban tarik
yang berupa beban mati sebesar 90 kN dan beban hidup sebesar 260 kN.
faktor shear lag, U, tidak perlu lebih kecil dari rasio Tentukan pula panjang maksimum dari komponen struktur tarik ini agar
luas bruto elemen yang disambung terhadap luas memenuhi rasio kelangsingan yang disarankan dalam SNI 1729:2015.
Asumsikan bahwa jumlah baut mencukupi untuk memikul beban yang
bruto komponen struktur. bekerja. L10010013
Ketentuan ini tidak berlaku pada penampang
tertutup, seperti profil struktur berongga (PSB)
atau untuk pelat.
Nilai Faktor Shear Lag Untuk Sambungan Pada
Komponen Struktur Tarik dapat dilihat dalam Tabel 40 80
Baut M27 dengan lubang standar
80 80

D3.1 SNI 1729:2015)

6
9/29/2017

Geser Blok ( Block Shear ) Geser Blok ( Block Shear )


Pada sebuah elemen pelat tipis yang menerima Kekuatan geser blok dalam SNI 1729:2015
beban tarik, dan yang disambungkan dengan alat pasal J4.3 diambil sebesar :
pengencang, tahanan dari komponen tarik tersebut
Rn = 0,60FuAnv + UbsFuAnt < 0,60FyAgv + UbsFuAnt
kadang ditentukan oleh kondisi batas sobek, atau
sering disebut geser blok. dengan :
Fu = kekuatan tarik minimum yang disyaratkan, MPa
Anv = luas neto penahan geser, mm2
Ant = luas neto penahan tarik, mm2
Agv
= luas bruto penahan geser, mm2

7
9/29/2017

Meskipun keruntuhan tarik terjadi pada Contoh 4 :


penampang neto, namun tegangan tarik yang Suatu komponen struktur tarik dengan 90 60

timbul tidaklah selalu seragam. penampang berbentuk siku tunggal L


15010012, ASTM A572 Kelas 345 (Fy L 15010012 50

Oleh karena itu dalam persamaan geser blok


100 250
= 345 MPa, Fu = 450 MPa). Komponen
struktur tarik tersebut disambung 100
disisipkan faktor Ubs untuk mengantisipasi dengan 3 buah baut M20. Tentukan
distribusi tegangan tarik yang tak seragam kekuatan geser blok dari komponen
pada bidang luasan penahan tarik. Ubs = 1,0 Ubs = 0,5 struktur tersebut dengan metode DFBK
dan DKI. Tentukan pula kekuatan tarik x 24,1 mm

Nilai Ubs = 1, apabila tegangan tarik yang desain, tPn, dan kekuatan tarik
timbul bersifat seragam, dan Ubs = 0,5 jika Untuk desain geser blok dengan metode DFBK, faktor ketahanan diambil sebesar
tersedia, Pn/t, berdasarkan metode
DFBK.
0,75, sedangkan untuk metode DKI, faktor keamanan diambil sebesar 2,00.
tegangan tarik tidak merata.

8
9/29/2017

Anda mungkin juga menyukai