Tes Audiometri
Tes Audiometri
VI.4.1. PENDENGARAN
TUJUAN:
I. AUDIOMETER
Jawab : Audiometri berasal dari kata audir dan metrios yang berarti
mendengar dan mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja dipergunakan
untuk mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan
pendengaran.
Jawab : Hertz merupakan satuan frekuensi yang menandakan banyakanya suatu gelombang
dalam 1 detik.
Dengan tombol iini kita dapat mengatur kekuatan nada, kekuatan nada dapat
dibaca pada skala (5) yang dinyatakan dalam decibel?
Jawab : Desibel (Lambang Internasional = dB) adalah satuan untuk mengukur intensitas
suara. Satu desibel ekuvalen dengan sepersepuluh Bel. Huruf "B" pada dB ditulis dengan
huruf besar karena merupakan bagian dari nama penemunya, yaitu Bell.
Desibel juga merupakan sebuah unit logaritmis untuk mendeskripsikan suatu rasio. Rasio
tersebut dapat berupa daya (power), tekanan suara (sound pressure), tegangan atau voltasi
(voltage), intensitas (intencity), atau hal-hal lainnya. Terkadang. dB juga dapat dihubungkan
dengan Phon dan Sone (satuan yang berhubungan dengan kekerasan suara).
Tombol4 (T4) : tombol pemilih telepon telinga bila tombol ini menunjukan ke B, berarti
nada yang dihantarkan ketelepon berwarnahitam (black). Bila tombol menunjukan ke G
yang bekerja hanya telepon kalbu (Grey).
Tombol 5 (T5) : tombol penghubung nada. Dengan memutar tombol ini kekiri, nada akan
terdengar ditelepon bila tombol dilepas, nada tidak terdengar lagi.
TATA KERJA:
2. hubungan audiometer dengan sumbu listrik (125V) dan putar T1 ke ON, 51 dan 52 akan
menyala, bila tidak demikian halnya laporkan pada supervisior.
3. suruhlah orang percobaan duduk membelakangi audiometer dan pasanglah telepon pada
telinganya sehingga telepon Black ditelinga kiri.
4. berikan petunjuk pada orang percobaan untuk mengacungkan tangannya ke atas pada saat
mulai dan selama ia mendengar nada melalui salah satu telepon, dan menurunkan tangannya
pada saat nada mulai tidak terdengar lagi.
7.putarlah tombol kekuatan T3 perlahan-lahan searah dengan jarum jam sampai orang
percobaan mengacungkan tangannya keataas.
9. ulangilah tindakan 7 dan 8 dua kali lagi dan ambillah angka terkecil sebagai hearing loss
orang percobaan pada frequency 125 Hz.
10. selama percobaan ini lepaskanlah sekali-kali T5 pada waktu orang percobaan
mengacungkan tangannya untuk menguji apakah orang percobaan benar-benar mendengar
nada atau hanya pura-pura mendengar.
11. ukurlah, hearing loss untuk telinga yang sama dengan cara yang sama pula pada
requency 250,500,1000,2000,4000,8000,12000 Hz dan catatlah data hasil pengukuran pada
formulir yang telah disediakan.
13. buatlah audiogram orang percobaan pada formulir yang telah disediakan dengan data
yang diperoleh pada pengukuran
Dasar teori :
Pemeriksaan audiometri
Ketajaman pendengaran sering diukur dengan suatu audiometri. Alat ini menghasilkan
nada-nada murni dengan frekuensi melalui aerphon. Pada sestiap frekuensi ditentukan
intensitas ambang dan diplotkan pada sebuah grafik sebagai prsentasi dari pendengaran
normal. Hal ini menghasilkan pengukuran obyektif derajat ketulian dan gambaran mengenai
rentang nada yang paling terpengaruh.
a. Definisi
Audiometri berasal dari kata audir dan metrios yang berarti mendengar dan
mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja dipergunakan untuk mengukur
ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan untuk menentukan
lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan pendengaran.
Kehilangan Klasifikasi
dalam Desibel
0-15 Pendengaran normal
>15-25 Kehilangan pendengaran kecil
>25-40 Kehilangan pendengaran ringan
>40-55 Kehilangan pendengaran sedang
>55-70 Kehilangan pendenngaran sedang sampai berat
>70-90 Kehilangan pendengaran berat
>90 Kehilangan pendengaran berat sekali
2) Audiometri tutur
b. Manfaat audiometri
c. Tujuan
Simbol Audiometer
Normal
CHL
SNHL
MHL
Hasil Percobaan :
Usia : 20 tahun
Kesimpulan :