Politekni negeri jember ( POLIJE ) merupakan perguruan tinggi vokasi
mencetak lulusan yang smart, inovation dan profesional. Dalam perkembangannya,
politeknik negeri jember memiliki visi yakni menjadi politeknik terkemuka tingkat asia pada tahun 2025 hal ini yang menjadi acuan politeknik negeri jember dalam mengembangkan, menyelenggarakan berbagai aspek pengetahuan, teknologi serta penyedian sistem pembelajaran yang nyaman dalam meningkatkan kualitas mahasiswa yang mumpuni. Dalam peningkatan akademis dan pratikum politeknik negeri jember ( POLIJE ) menyediakan sarana prasana dalam menunjung mutu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam pemenuhan dunia industri.
Mencapai visi politeknik negeri jember ( POLIJE ) sebagai politeknik
terkemuka tingkat asia pada tahun 2025, VEDCA bekerja sama dengan Politeknik negeri jember ( POLIJE ) berkontribusi dalam upaya pemerintah memenuhi guru- guru smk di Indonesia. Sebagai langkah yang berkelanjutan politeknik negeri jember ( POLIJE ) mengembangkan tugas dari biro perencanaan dan kerjasama luar negeri ( BPKLN ) kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam menyelenggarakan program unggulan D4 pada program studi : agribisnis kopi, agribisnis kakao, dan teknologi pengolahan hasil perikanan.
Membuka wawasan dunia dalam ruanglingkup pengetahuan dan
kemampuan, politeknik nergeri jember ( POLIJE ) bekersama dengan universitas di kawasan asia tenggara dalam programa pertukaran pelajar ( student Exchange ) meliputi : VIETNAM NATIONAL UNIVERSITY di bidang Bahasa dan Pariwisata. UNIVERSITAS UTARA MALAYSIA di bidang teknologi informasi. UNIVERSITAS PUTRA MALAYSIA dibidang tanaman hortikulturadan perkebunan. Dan NUS SINGAPURA dibidang bahasa inggis.
Pencapain politeknik negeri jember ( POLIJE ) sudah mencapai hasil manis
sebagai politeknik terbaik terbaik ke-6 di indonesia. Perjuangan serta kerja keras dari pihak politeknik negeri jember (POLIJE ) berkontribusi aktif dari mahasiswa dalam pencapaian yang gemilang. Semakin tinggi pencapaian yang di capai semakin kencang tiupan angin yang menerpa. Penilaian masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu instansi. Hal tersebut yang di tanamkan pihak politeknik negeri jember ( JEMBER ) dalam memandang persoalan yang terjadi di masyarakat .
Indonesia memiliki 5 masalah yang terus bekelanjutan dan tidak menemui
ujung. 5 persoalan tersebuat meliputi krisis kepemimpinan, kelaparan dan krisis pangan, mahalnya harga pangan, sempitnya lapangan pekerjaan dan kemiskinan. Persoalan yang terus berjalan seiring berkembangnya pembangunan di indonesia. Rakyat indonesia yang menikmati hasil dari pembangunan tak sedikit masyarakat yang merintih akan keadaan indonesia yang ada. Koruspsi E-KTP salah satu contoh kecil krisisnya kepemimpinan di negeri ini yang menambah perihnya sayatan hati masyarakat yang tidak tersentuh kesejahteraan indonesia.
Laju pertumbuhan populasi indonesia menambah daftar panjang gagalnya
program pememrintah ( Program KB ) dalam mengatasi kelaparan yang di alami masyarakat. Di tambah lagi dengan pembukaan lahan secara besar-besaran dalam pembangunan kebutuhan papan dan tercukupinya kebutuhan minyak kelapa sawit di pasar dunia, hingga indonesia harus mengalah dan menerima bahwa rakyatnya sudah ditindas dengan kebutuhan sesuap nasi dari negara lain. Diam menerima ini yang menjadi jeruji batin rakyat indonesia.
Indoensia sebagai negara agraris memiliki sejuta kekayaan yang tiada
tanding namun masih pantaskah indonensia memberi label beras mahal untuk mencerdaskan generasi bangsa ? . rakyat merangkap-rangkap mencari sesuap nasi demi keluarga yang menantikan kedatangan dengan membawa semangkuk nasi. Inilah realita yang terjadi inilah penderitaan yang terasa amat menyakitkan. Belum berakhir penderitaan yang di alami rakyat, semakin mahal kebutuhan pangan indonesia hingga inpor harus datang ke ranah air indonesia. Miris ketika negeri ini bisa memenuhinya sendiri namun berbalik tangan dan acuh membiarkan negara lain merenggut tanah air kita dengan bangunan menjulang tinggi menindih rakyat jelata tak berdosa. Mata pekerjaan serasa membelah lautan sesulit mengairi gurun.
Seorang ayah, yang menjadi tulang punggung keluarga, merintih sulitnya
mencari pekerjaan menangis tak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, sang ibu dirumah hanya bisa menanak batu dan sambil berkata kepada anaknya sabar ya nak, nasinya mau matang , betapa jauhnya indonesia di jajah, 72 tahun merdekanya indonesia tak ada buah manis yang di dapat buah pahit yang amat terasa. Kemiskinan menjadi serangkain panjang persoalan yang dialami indonesia. Perumahan tak layak huni, kelaparan bagai hamparan batu yang namapak dan tak terhitung, anak penerus bangsa yang turun kejalan membawa kantong demi mencari nasi dan berusaha untuk ingin bersekolah.
Program wajib belajar 9 tahun yang diusung pemerintah hanya menjadi
slogan bermateria yang di nantikan kebenarannya oleh masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara menjadi landasan bernegara dalam mencapai kemakmuran rakyat indonesia. Namun, rakyat bahkan penjabat sendiri memplencengkan nilai- nilai pancasila tak peduli dengan jangka perbuatan yang dilakukan. Pioner bangsa ini adalah generasi muda, generasi yang berlandaskan pancasila menyosong masyarakat yang sentoso dalam bernegara. Dan tidak berlaku untuk untuk generasi di era refomasi, ak sedikit generasi muda yang hancur tenggelam dalam fananya dunia yang menawan. Narkoba, seks bebas sebagai mata pisau penggerus lama waktu berjalan akan hilangkan generasi muda berjiwa pancasila.
Kebiasan sederahana dalam berkeluarga merupakan pondasi awal
terciptanya watak tanggguh, berbudi luhur dan berjiwa nasionalisme. Tak di sangka, perubahan jaman yang drastsi menyebabkan kerusuhan dalam bermasyarakat khususnya di dalam keluarga. Mencium tangan kedua orang tua perilaku kecil dalam keluarga mulai pudar, menghargai orang yang lebih tua sudah musnah. Hanya menunggu kapan hancurnya generasi muda selang periode kedepan. Pendidikan tinggi menuntut secara tidak langsung pada generasi yang mencicipi bangku perguruan tinggi harus meninggalkan sanak keluarga tercinta, demi ilmu yang berharap setiap kata untuk kebahagiaan orang tua.
Disini lah tantangan sesungguhnya, jauh dari naungan orang tua,
pengawasan yang terbatas, salah satu tantangan nyata yang harus dilakukan dan tidak bisa berpaling dari kenyataan. menguji Jiwa spiritual di gempur dengan perubahan jaman yang mencengkap. Tradisi dn budi perkerti menjadi tatak letak hati mau kemana hati ini di tempatkan, hati ini di bawa, dan hati ini di pegang. Perubahan transmigrasi dari SMA/SMK ataupun MA menjadi pekerjaan rumah yang wajib untuk di pedalami, dikuasi dan di pahami dalam adaptasi yang sempurna.
Pilar pemberlajaran merupakan tiang penting dalam membentuk para
generasi muda dalam berkarya, berakhlak, dan berkarakter. Pilar tersebut learning to know, learning to do, learning to be dan learning to life together. 4 pilar yang di usung oleh UNESCO merupakan landasan pembelajaran amat penting dalam penyesuaian lingkungan belajar. Disinilah titip peratama mahasiswa politeknik negeri jember ( POLIJE ) dalam menempatkan diri dalam proses belajar dan lingkungan yang ada.
Mahasiswa merupakan promotor penggerak bangsa dalam menyelesaikan
persoalan yang ada. Masalah yang berkepanjangan di alami indonesia krisis kepemimpinan, kelaparan dan krisis pangan, mahalnya harga pangan, sempitnya lapangan pekerjaan dan kemiskinan, merupakan tugas wajib dari mahasiswa. Membudayakan hal kecil dilingkungan kampus saling tegur sapa, senyum saat bertemu, merunduk saat berjalan didepan orang yang lebih tua merupakan hal kecil yang patut untuk dijaga sebagai pondasi persaudaraan di kampus tercinta. Meluruskan niat utama sebagai cikal bakal tercetusnya pola pikir yang religius, kesetiakawanan dan kebersamaan dalam menanggapi berita atau informasi belum tentu kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Tekan rasa egois, tetap utamakan kebersamaan dalam kondisi seperti
apapun. tetap semangat para pejuang tanah air yang berdiri di tanah tanpa penindasan, bertanggung jawab atas apa yang di ucapakan. Karna padasarnya kita sama tak ada yang berbeda di antara kita, agama, budaya, ras, merupakan bungan keberagaman yang tetap dijaga. Bersatu dalam mengatasi persoalan negeri bergenggam satu untuk tercapainya kesejahteraan bangsa dan terciptanya kekeluargaan yang utuh dan harominis di tanah air tercintas dan dibawah sang naungan politeknik negeri jember yang di banggakan.