Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Mengembangkan Rasa Cinta Kepada Tanah Air dan


Bangsa
Dosen:
Dr. Drs. Sugeng Suharto MM. Msi

Oleh :

APRILIYADI ANUGERAHA PRABOWO


D1E016082

|
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Berkat limpahan karunianya,
penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul Mengembangkan Rasa Cinta
Kepada Tanah Air dan Bangsa dengan lancar. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas softskill mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai kalangan para pembaca, penulis terima dengan
tangan terbuka guna menyempurnakan pembuatan makalah dikemudian hari.
Hanya ini yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................i


Daftar Isi ...........................................................................................................iii
Abstrak ............................................................................................................. 1
BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................3
1.3 Tujuan ........ .....................................................................................3
BAB II Pembahasan .............................................................................................4
BAB III Penutup ..................................................................................................10
3.1 Kesimpulan .......................................................................................10
3.2 Saran ................................................................................................11

Referensi ............................................................................................................. 12

ABSTRAK
Cinta Tanah Air merupakan pengalaman dan wujud dari sila Persatuan Indonesia
yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan
masyarakat. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara, syarat-syarat pembelaan negara diatur dalam Undang Undang. Kesadaran cinta tanah air itu pada hakikatnya berbakti kepada negara dan
kesediaan berkorban membela negara.
Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuh kembangkan dalam jiwa setiap
individu sejak usia dini yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa agar
tujuan hidup bersama dapat tercapai. Salah satu cara untuk menumbuh
kembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga
terhadap tanah airnya melalui proses pendidikan.
Rasa bangga terhadap tanah air dapat ditumbuhkan dengan memberikan
pengetahuan dan dengan membagi dan berbagi nilai-nilai budaya yang kita miliki
bersama. Oleh karena itu, pendidikan berbasis nilai-nilai budaya dapat dijadikan
sebagai sebuah alternatif untuk menumbuhkembangkan rasa bangga yang akan
melandasi munculnya rasa cinta tanah air.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cinta Tanah Air adalah rasa dimana seseorang mensyukuri , menyayangi ,


menghormati dan menghargai tanah air kita sendiri INDONESIA
Indonesia adalah tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan dan bisa juga
disebut IBU PERTIWI.
Kita orang Indonesia seperti layaknya seorang anak kepada seorang ibu nya , Harus
selalu mencintai , menyayangi , menghormati dan menjaga harkat dan martabat
dan nama baik Indonesia di mata dunia.
Karena dari negara yang sering di sebut surga kecil turun ke bumi ini kita
dilahirkan , dibesarkan dan memperoleh kehidupan.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan Negara.
Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam
rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil,
berkembang sampai menjadi Negara yang maju.
Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan masalah yang mudah, perlu
kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut, dikarenakan
banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam
diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang
dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah
air kita tanah air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan
oleh yang Maha Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang positif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut.

1. Mengapa sekarang rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin pudar?
2. Bagaimana cara mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam makalah ini
adalah:

1. Mengetahui penyebab lunturnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
2. Meningkatkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN
Generasi muda dapat didefinisikan sebagai generasi penerus bagi suatu
keberlangsungan dari generasi sebelumnya, generasi muda merupakan tulang
punggung utama pengemban estafet dari proses keberlangsungan tersebut.
Dengan adanya Sumpah Pemuda 1928 adalah awal pergerakan pemuda indonesia
mengenai kepedulian terhadap nasib bangsa indonesia kedepan, dimana tujuannya
adalah memperjuangkan terbentuknya Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI),
dengan semangat muda mereka mempersatukan bangsa indonesia menjadi satu
dengan hasil Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.
Namun beda zaman beda pula sikap pemuda terhadap kondisi bangsanya, saat ini
pemuda indonesia terjebak dalam budaya apatis dan hedonis, pemuda yang masih
memikirkan nasib bangsanya kedepan terus berkurang, seandainyapun banyak
yang membicarakan kondisi bangsa ini lebih kepada kritikan dan keluhan kondisi
bangsa saat ini tanpa mau memikirkan solusi dan tindakan kedepan.
Dengan kondisi seperti ini kita wajib mewaspadai bahwa Indonesia dimasa depan
akan mengalami krisis kepemimpinan, ini dikarenakan bukan karena tidak ada
orang yang mau memimpin tetapi karena Indonesia kehilangan pemimpin yang
berkarakter pemimpin.
Tidak ada cara lagi menyelamatkan keutuhan Indonesia dimasa depan, kecuali
dengan menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap Indonesia yang satu
kesatuan tak terpecah oleh batas wilayah dan suku. Karena dengan hanya dengan
menumbuhkan kembali rasa cinta itu maka akan muncul rasa pengabdian kepada
negri ini, sehingga apapun profesinya dimanapun dia berada akan berusasha
memajukan dan membesarkan bangsa Indonesia.
Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi,
saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun
yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai
budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu : munculnya sikap
individualistis, konsumerisme, semakin menonjolnya sikap materialistis, dan
lunturnya budaya leluhur dari semulanya. Arus informasi yang semakin pesat
mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin
besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung, akan berakibat lebih serius ketika
pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada

genersi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah tunas
penerus bangsa, yang jika tidak dibendung akan mengancam eksistensi dan ciri
luhur bangsa ini.
Penyebab utama lunturnya rasa cinta tanah air bangsa Indonesia adalah nilai-nilai
pancasila hanaya di jadikan sebagai sejarah.Mayoritas warga Indonesia hanya
sekedar menghafal pancasila, tidak banyak yang mengamalkan nilai-nilai pancasila
dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Namun yang lebih parah ada juga yang
masa bodoh dengan pancasila, bahkan beberapa ada yang tidak hafal pancasila,
untuk mengucapkannya harus dibantu dengan teks.
Pancasila adalah ideologi yang sangat kuat. Namun, bangsa indonesia mulai
mengubah pandangannya. Meninggalkan nila-nilai kebangsaan dan mengadopsi
nilai-nilai yang tidak dapat di terima atau bertolak belakang dengan nilai-nilai
Pancasila. Dengan hilangnya jati diri disebabkan oleh bangsa Indonesia yang
cenderung terjebak pada nilai - nilai materialis, pragmatis, dan hedonis. Perubahan
cara pandang ini mengubah juga cara kerja dan cara hidup.
Di dalam pancasila pun menyebutkan yang terdapat pada sila pertama bahwa
KETUHANAN YANG MAHA ESA, yang dimaksud bahwa Negara kita adalah Negara
yang beragama dan kuat akan ajaran-ajaran baik dari agama kita masing-masing,
tidak menganut paham komunis dan brutal, tetapi Negara kita yang tercinta ini
sudah mengatur sebagaimana rupanya menjadi Negara yang bersahaja yang
percaya bahwa semua yang ada didunia ini ada yang menciptakannya dan kita
patut bersyukur akan hal itu. Ini adalah salah satu bukti mengapa kita perlu
mencintai tanah air kira secara sepenuh hati.
Sila ke dua dari pancasila lebih mengena lagi di dalam kehidupan kita sehari-hari,
yaitu KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, maksudnya pun kita ketahui bahwa
di Indonesia ini menjungjung tinggi sikap rasa keadilan dan saling mengasihi antar
manusia. Tidak buat sewenang-wenang semena-mena, karena masyarakat
Indonesia mempunyai hak keadilan yang sama. Tidak menganut paham komunis,
gangster atau ataupun yang membuat peradaban manusia di Indonesia menjadi
Negara yang tidak mempunyai rasa keadilan yang tidak beradab. Ini adalah contoh
kedua bagaimana kita lebih bisa menghargai dan mencintai tanah air kita
Indonesia.
PERSATUAN INDONESIA adalah bunyi dari pancasila sila ke tiga, yang mempunyai
makna bahwa Indonesia menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan
negaranya. Agar tercipta suasana yang kondusif, aman, tentram, nyaman. Dan
dibutuhkan peran aktif masyarakatnya juga untuk membuat persatuan dan
kesatuan di Indonesia ini menjadi nyata. Bahwasanya Negara yang maju adalah
Negara yang dapat memegang teguh ajarannya dan menjaga nama baik
negaranya. Maka lebih banyak perlu dibuktikan lagi oleh para penerus bangsa dan
generasi muda dalam ikut serta menjaga perdamaian persatuan dan kesatuan
Negara Indonesia.
Sila keempat berbunyi KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN. Indoseia adalah Negara demokrasi,

bahwasanya semua hal yang bersangkutan dengan kemerdekaan Negara dipilih


dengan cara demokrasi, permusyawaratan dalam masyarkat adalah cara ampuh
untuk memenuhi keinginan rakyat dalam turut serta membangun Negara menjadi
yang lebih baik lagi, yang sudah diwakili oleh permusyawaratan perwakilan oleh
Dewan Perwakilan Rakyat yang ada di Negara Indonesia.
Dan yang terakhir sila kelima adalah KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA. Sila ini menjadi satu-satunya cerminan hokum yang di ikuti dengan
undang-undang yang berada di Indonesia untuk menjaga keadilan dan
kesejahteraan rakyatnya. Demi terjalinnya rasa saling menghargai, menjaga, dan
menyayangi, sejak awal Indonesia sudah menyadari bahwa sila ini penting untuk
diterapkan sebagai pedoaman dan pandangan hidup bernegara di Indonesia.
Dari kelima sila Pancasila tersebut pun, Indonesia mempunyai nrma-norma yang
menjadi aturan hidup yang berlaku di Negara tercinta kita ini. Diantaranya yaitu:
Norma Agama, Norma Kesusilaan, Norma Kesopanan, dan Norma Hukum. Dari
semua norma tersebut, menecerminkan keadaan kehidupan masyarakat di
Indonesia, yang percaya akan tuhan, yang mempunyai rasa sosial yang tinggi, yang
mempunyai kepribadian sopan dan santun, yang akan selalu taat pada hukum.
Kurangnya komitmen dan tanggung jawab para pemimpin bangsa melaksanakan
nilai-nilai Pancasila tersebut, telah mendorong munculnya kekuatan baru yang tidak
melihat Pancasila sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa Indonesia.
Akibatnya, terjadilah kekacauan dalam tatanan kehidupan berbangsa, di mana
kelompok tertentu menganggap nilai-nilainya yang paling bagus.
Lunturnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian masyarakat dapat berarti awal sebuah
malapetaka bagi bangsa dan negara kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan
dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam
bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Timbulnya persepsi
yang dangkal, wawasan yang sempit, perbedaan pendapat yang berujung
bermusuhan dan bukan mencari solusi untuk memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada
akhirnya cenderung mengundang tindak anarkis.
Korupsi yang marak akhir-akhir ini juga menunjukkan hilangnya rasa cinta kepada
tanah air dan bangsa. Para pejabat dan pemimpin seharusnya mengatur dan
memimpin negara ini dengan baik, justru menjadi contoh buruk bagi masyarakat.
Kasus bom yang sering terjadi sebenarnya tidak perlu ada jika didasari kecintaan
terhadap Indonesia. Karena bom merusak negara sendiri, membuat tidak nyaman
warganya dan memberi kesan negatif di mata dunia.
Melihat keadaan yang semakin rumit ini maka seharusnya bangsa indonesia
mengubah paradigma cara berfikir yang demikian. Dengan adanya fikiran negatif
thingking maka semua itu akan menjadi kesalahan yang fatal dan tidak adanya
kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah. banyak masyarakat
kalangan bawah yang memiliki pemikiran pragmatis, berpikir lalu berpikir. Dengan
adanya kondisi demikian maka seakan-akan wakti megejar akan adanya konflik

kebangsaan. Paradigma berpikir diagonalistik harus digantikan dengan paradigma


berpikir alternatif.
Selain itu,beberapa cara untuk Memunculkan Serta Meningkatkan Rasa Cinta
Terhadap Tanah Air Dan Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia adalah
1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita
serta menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan
bangsa Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera
merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa
maju sejajar dengan pengusaha asing.
5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan
negara Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan
yang salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada
warga negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan
tindakan-tindakan yang mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
8. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi
dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa
dan negara Indonesia.
10.Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan
sekitar kita maupun secara nasional.
Banyak sekali cara mewujudkan cinta tanah air dengan rasa persatuan dan cinta
tanah air harus kita laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, kampus, tempat
tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Sebagai generasi penerus bangsa
hendaknya kita dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat yang merugikan diri sendiri atau masyarakat. Sebagai
generasi mudak kita juga harusnya dapat berperan seperti para pahlawan yang
telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri karena
mereka mencintai tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara
Indonesia.
Rasa cinta tanah air dapat ditanamkan sejak dini agar rasa cinta terhadap tanah air
tertanam dihatinya dan dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan
negaranya.
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat
menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan
upacara sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu
Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan
membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari Senin, maka anak akan hafal
dan bisa memahami isi lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema

pembelajaran.Pentingnya sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai


identitas dari negara tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa
pentingnya cinta terhadap negara.
Pendidikan merupakan bagian dari sistem atau subsistem yang memiliki tujuan
akhir yang bermuara pada pembangunan sebuah negara baik pembangunan jiwa
maupun raga setiap warga dari sebuah negara atau yang biasa disebut sebagai
sebuah bangsa. Sistem pendidikan nasional di Indonesia pun merupakan sebuah
subsistem dari pembangunan nasional.
Tujuan pendidikan adalah untuk memajukan budi pekerti sehingga seorang individu
menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dan mampu mencapai kesempurnaan
hidup sehingga mampu hidup selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dengan kondisi seperti ini kita wajib mewaspadai bahwa Indonesia dimasa
depan akan mengalami krisis kepemimpinan, ini dikarenakan bukan karena tidak
ada orang yang mau memimpin tetapi karena Indonesia kehilangan pemimpin yang
berkarakter pemimpin.
Dimasa depan Indonesia hanya menjadi negara yang rakyatnya adalah
mantan-mantan anak manja yang menjadi dewasa, yang lebih cenderung bersikap
konsumtif dibanding berwatak produktif. Mungkinkah anak-anak manja itu mampu
menjadi pemimpin dinegri yang memiliki 1.128 suku 726 ragam bahasa dan 17.504
pulau, sementara mereka sendiri terjebak dalam pragmatisme pribadi yang
membuat mereka lebih rakus dibanding kapitalis.
Pemuda indonesia memang masih mempunyai rasa memiliki negeri ini tapi
luntur sudah hingga kedasaran jutaan rasa cintanya pada negri ini.Tidak ada cara
lagi menyelamatkan keutuhan Indonesia dimasa depan, kecuali dengan
menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap Indonesia yang satu kesatuan tak
terpecah oleh batas wilayah dan suku. Karena dengan hanya dengan
menumbuhkan kembali rasa cinta itu maka akan muncul rasa pengabdian kepada
negri ini, sehingga apapun profesinya dimanapun dia berada akan berusaha
memajukan dan membesarkan bangsa Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nilai karakter rasa cinta tanah air merupakan hal yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan ataupun kenegaraan yang penting. Menumbuhkan
rasa cinta tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa
saat kini demi mewujudkan cita0cita ataupun tujuan bangsa Indonesia. D engan
menumbuhkan rasa cinta tanah air, makan akan terjadi keharmonisan yang merata
di segalan bidang, penyelenggaraan pemerintah akan baik. Banyak sekali solusi

menumbuhkan rasa cinta tanah air salah satunya adalah sosialisai dalam keluarga
akan pentingnya rasa cinta tanah air .
Dikalangan generasi muda saat ini,perlu adanya sosialisasi untuk
meningkatkan kecintaannya terhadap tanah air di karenakan mulai lunturnya rasa
tersebut. Ini dikarenakan ,generasi muda yang mulai terjebak dalam budaya apatis
dan hedonis.banyak Contoh dalam masyarakat kita tentang lunturnya kecintaan
tanah air ini seperti separatisme atau kekerasan yang terjadi di masyarakat saat ini.
Banyak cara menumbuhkan rasa cinta tanah air mulai dari keluarga,lingkungan
sekolah,lingkungan masyarakat dan atau media masa.
Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat
dimana ia tinggal. Yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan
melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya,
mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan
melestarikan alam dan lingkungan

3.2 Saran
Cintailah negeri yang indah ini yang telah memberikan kita semua nya dari tanah
nya air nya hewan dan semua tumbuhan nya yang telah berperan penting dalam
kehidupan kita.
Tegak kan kembali nilai-nilai luhur dari pancasila , untuk merapatkan dan
menyatukan kembali jati diri bangsa ini yang semakin lama semakin pudar . Terus
belajar , bekerja dan berusaha demi kehidupan kita anak cucu kita dan kehidupan
seluruh rakyat di bangsa Indonesia ini .
Saya akan tutup makalah ini dengan quotes dari mantan presiden Amerika John F.
Kennedy
dont ask what your country can do for you , but ask what you can do four your
country

REFERENSI

Kahin, George McTurnan. 1995. Timbulnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia


dalam Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, pp.
49- 82.
http://ebookbrowse.com/makalah-peran-pkn-meningkatkan-semangatnasionalisme-pdf-d389491674
Budiyanto. PPkn Kelas 1 SMU. Jakarta: penerbit PT. Empiris, 1998.
Elfindri. Pendidikan karakter. Jakarta: Badouse media, 2012.
Karim, Abdul. Memahami PPKn umtuk Kelas 1. Bandung: penerbit Ganesa, 2000.

Anda mungkin juga menyukai