Anda di halaman 1dari 12

Symbol Vol.1 No.

1 / Juli 2014 57

Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode


Quality Function Deployment (QFD)

Veronica Halim*1, Yurida Ekawati2


1,2
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Ma Chung, Jl. Villa Puncak Tidar N-01, Malang 65651
Telp. (0341) 550171; Fax. (0341) 550175

e-mail: *1411010024@student.machung.ac.id, 2yurida.ekawati@machung.ac.id

Abstrak
Hasil pertanian wortel di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi. Bahkan sejak tahun
2000, hasil produksi wortel berada pada posisi ke-9 dari hasil keseluruhan pertanian di
Indonesia. Tingginya hasil produksi wortel tidak turut meningkatkan kesejahteraan para petani
wortel dikarenakan para petani wortel menjualnya dalam keadaan segar, dimana tidak terdapat
nilai tambah. Perlu adanya alternatif lain dalam menjual wortel agar dapat memberikan nilai
tambah yaitu dengan mengolah wortel menjadi produk olahan. Oleh sebab itu dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan jenis produk olahan wortel yang diminati oleh
konsumen, beserta atribut-atribut penting apa yang harus diperhatikan agar produk olahan
wortel yang dihasilkan sesuai dengan harapan konsumen. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD). Dengan menggunakan metode
tersebut dapat diketahui bahwa produk manisan dan sirup wortel merupakan produk olahan
wortel yang disukai oleh konsumen. Kemudian didapatkan dua belas atribut kebutuhan
konsumen dan enam belas persyaratan teknis untuk produk manisan wortel, serta sebelas
atribut kebutuhan konsumen dan sepuluh persyaratan teknis untuk produk sirup wortel. Hasil
yang didapatkan tersebut dapat menjadi dasar dalam membuat produk manisan dan sirup
wortel yang sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga diharapkan kedua produk tersebut
memiliki prospek penjualan yang baik.

Kata kunciproduk olahan wortel, manisan wortel, sirup wortel, QFD

Abstract
Agricultural products of carrots in Indonesia is quite high. Since 2000, the production
of carrots are in the 9th position from the overall results of agriculture in Indonesia. The high
production of carrots were not improve the welfare of farmers because carrots are sold in the
fresh state, where there is no added value. There is an alternative to selling carrots in order to
provide added value by processing carrots into products. This research aimed to find out what
type of carrots products are in demand by consumers, along with the essential attributes that
should be taken to ensure that the products is in accordance with customer expectations. This
research used Quality Function Deployment (QFD) as the method. Based on the method used, it
is found that candied carrots and carrot syrup are preferred products by customers. There are
twelve attributes of consumer needs and sixteen technical requirements for candied carrots,
also eleven attributes of consumer needs and ten technical requirements for carrot syrup. The
results obtained can be the basis for making candied carrots and carrot syrup in accordance
with customer expectations, so it is expected that both of these products have a good sales
prospects.

Keywordsproducts of carrots, candied carrots, carrot syrup, QFD

Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD


(Veronica Halim)
58 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

1. PENDAHULUAN wortel tersebut dan apa yang harus


dilakukan agar produk olahan wortel

I ndonesia disebut sebagai negara agraris,


dimana sebagian besar penduduknya
nantinya dapat diterima oleh masyarakat
atau konsumen. Salah satunya dengan
memiliki mata pencaharian di bidang membuat produk olahan wortel yang sesuai
pertanian. Salah satu hasil pertanian yang dengan selera dan keinginan konsumen,
banyak dibudidayakan di Indonesia adalah dimana selera dan keinginan konsumen
wortel. Wortel merupakan bahan pangan tersebut tentu saja berbeda-beda. Namun
atau sayuran yang digemari oleh seluruh hal tersebut dapat dibantu dengan
lapisan masyarakat. Wortel mudah dikenali melakukan penelitian menggunakan metode
dari warna umbinya yang khas, yaitu Quality Function Deployment (QFD).
oranye. Warna tersebut mempresentasikan Quality Function Deployment
zat yang banyak terkandung dalam wortel, (QFD) merupakan suatu metode yang
yaitu karoten atau provitamin A. Tidak digunakan untuk menangkap keinginan
hanya itu, wortel juga mengandung vitamin konsumen akan suatu produk
B, C, serta zat-zat lain yang bermanfaat (Gaspersz,2001). Metode ini telah diakui di
bagi kesehatan tubuh manusia dunia sejak tahun 1960-an sebagai salah
(Hanum,2008). satu alat untuk menerjemahkan kebutuhan
Sejak tahun 2000, hasil produksi konsumen ke dalam spesifikasi produk
wortel berada pada posisi ke-9 dari hasil [Rahmatika,2008]. Hasil dari QFD adalah
keseluruhan pertanian di Indonesia kriteria keinginan konsumen akan suatu
(BPS,2004). Walaupun hasil produksi produk, serta atribut-atribut yang harus
wortel di Indonesia cukup tinggi, namun diperhatikan, sehingga produk yang
belum dapat meningkatkan pendapatan para dihasilkan dapat memenuhi tingkat kualitas
petani wortel. Hal tersebut dikarenakan yang memuaskan pelanggan.
selama ini para petani wortel menjual Metode QFD secara keseluruhan
wortel kepada para pengepul atau tengkulak memiliki empat tahapan, dimana masing-
sayur dalam keadaan segar tanpa diolah masing tahapan menghasilkan satu matriks
terlebih dahulu. Hal tersebut berdampak (Cohen,1995). Keempat tahapan tersebut
pada rendahnya harga jual wortel karena adalah perencanaan produk, perencanaan
tidak memiliki nilai tambah. desain, perencanaan proses, dan
Salah satu cara yang dapat perencanaan produksi. Namun penelitian ini
dilakukan untuk meningkatkan harga jual hanya dilakukan sampai pada tahapan
wortel adalah membuat produk olahan pertama, yaitu tahapan perencanaan produk,
berbahan dasar wortel (Sholeh,2012), dan menghasilkan matriks House of Quality
terutama produk olahan yang dapat (HOQ). Oleh sebab itu, tahapan-tahapan
dijadikan sebagai buah tangan atau oleh- dalam penelitian ini berdasarkan tahapan-
oleh. Dengan membuat produk olahan tahapan yang diperlukan dalam membuat
wortel dapat memberikan nilai tambah bagi matriks HOQ.
wortel. Keberadaan produk olahan wortel Produk manisan dan sirup wortel
dapat pula memberikan beberapa dampak merupakan produk pangan. Penerapan QFD
positif, antara lain meningkatkan dalam industri pangan memiliki tahapan
pendapatan para petani wortel karena yang sama dengan metode QFD pada
wortel yang dijual telah memiliki nilai umumnya. Namun pada industri pangan,
tambah. atribut kebutuhan konsumen dibedakan
Produk olahan wortel masih jarang menjadi dua bagian, yaitu atribut kebutuhan
ditemui di masyarakat, karena selama ini konsumen yang berhubungan dengan
wortel lebih banyak digunakan sebagai produk (seperti rasa dan bahan baku) dan
bahan tambahan dalam masakan. Perlu atribut kebutuhan konsumen yang
dipikirkan hendak diolah menjadi apa berhubungan dengan kemasan. Pembagian

ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 59

atribut kebutuhan konsumen tersebut membantu peneliti untuk mengingat


berdampak pada tahapan-tahapan tahapan apa yang akan dilakukan
selanjutnya, dimana terdapat dua matriks selanjutnya. Berikut adalah diagram alir
yang harus dikembangkan pada setiap yang digunakan dalam penelitian ini.
tahapan, yaitu matriks yang berhubungan
dengan produk dan matriks yang
berhubungan dengan kemasan.
Metode QFD telah banyak
digunakan dalam berbagai penelitian.
Contohnya dalam penelitian Analisis
Peningkatan Kualitas Sepeda Motor Honda
Scoppy dengan Metode Quality Function
Deployment (QFD) (Renhad,2013).
Berdasarkan penggunaan metode QFD
dalam penelitian tersebut didapatkan
beberapa atribut kebutuhan konsumen yang
dinilai penting untuk sepeda motor Honda
Scoppy, antara lain irit bahan bakar,
tarikannya ringan dan motor stabil saat
dikendarai. Didapatkan pula beberapa
persyaratan teknis untuk sepeda motor
Honda Scoppy dan persyaratan teknis yang
menjadi prioritas untuk dikembangkan
adalah lebar motor.
Penelitian lain yang menggunakan
metode QFD adalah Analisis Diversifikasi
Produk Minuman pada CV Fauzi
Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat
(Menggunakan Metode Quality Function
Deployment) (Sriwahyuni,2006).
Berdasarkan penggunaan metode QFD
dalam penelitian tersebut didapatkan
beberapa atribut kebutuhan konsumen yang
dinilai penting untuk produk minuman
isotonik yang akan dikembangkan, antara
lain kemasan botol plastik, volume produk
500 ml dan ada kandungan vitamin C dan B.
Didapatkan pula beberapa persyaratan
teknis untuk minuman isotonik tersebut dan
persyaratan teknis yang menjadi prioritas
untuk dikembangkan adalah penggunaan
bahan baku.

2. METODE PENELITIAN

Diagram alir adalah diagram yang


berisikan tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam suatu penelitian, dimana
tahapan-tahapan tersebut disusun secara
sistematis. Keberadaan diagram alir dapat
Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD
(Veronica Halim)
60 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

Mulai
Gambar 1 Diagram Alir
Pengamatan Awal Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi dan Perumusan Masalah

3.1 Penentuan Produk


Tujuan Penelitian Produk yang akan diteliti adalah
produk olahan berbahan dasar wortel atau
Studi Literatur
dapat disebut dengan produk olahan wortel.
Sebagai pengamatan awalan, diberikan
Penentuan Produk
empat jenis produk olahan wortel, yaitu
manisan wortel, carang mas wortel, jus
Identifikasi Kebutuhan Konsumen
wortel-lemon dan sirup wortel kepada
Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen
empat puluh orang responden untuk dicoba.
Hasil yang didapatkan, produk manisan dan
Uji Validitas Uji Reliabilitas
sirup wortel merupakan produk olahan
wortel yang paling diminati konsumen.
Tidak Tidak
Dibuang Data Valid? Data Reliabel?
3.2 Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Ya Ya
Data mengenai apa yang
dibutuhkan konsumen terhadap produk
Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
manisan dan sirup didapatkan dari hasil
wawancara langsung kepada tiga puluh
Analisis Tingkat Perbandingan dengan Produk Kompetitor
orang responden. Data tersebut selanjutnya
disebut dengan atribut kebutuhan
Penentuan Target (Goal)
konsumen. Berikut adalah atribut
kebutuhan konsumen yang diperoleh.
Perhitungan Rasio Perbaikan (IR)

Penentuan Poin Penjualan

Perhitungan Raw Weight

Perhitungan Normalized Raw Weight

Rancangan Persyaratan Teknis

Pembuatan Matriks Korelasi

Pembuatan Matriks Trade Off

Penentuan Prioritas Persyaratan Teknis

Penyusunan Matriks HOQ

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Akhir

Tabel 1 Atribut Kebutuhan Konsumen untuk Produk Manisan


Produk Tidak terdapat rasa langu

ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 61

Aroma tidak menyengat


Warna manisan tidak mencolok
Memiliki tekstur yang mudah untuk dikunyah (tidak berserat)
Memiliki tingkat kemanisan yang pas
Memiliki tingkat keasaman yang pas
Memiliki bentuk potongan yang mudah dimakan dalam sekali lahap
Memiliki ukuran potongan yang mudah dimakan dalam sekali lahap
Tidak menimbulkan aftertaste (rasa yang tertinggal setelah makan
manisan) pahit
Dikemas dalam ukuran 100 gram dan 250 gram
Dikemas menggunakan bahan yang bening sehingga dapat terlihat
Kemasan
langsung manisan yang ada dalam kemasan
Pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan

Tabel 2 Atribut Kebutuhan Konsumen untuk Produk Sirup


Memiliki rasa yang segar
Aroma sesuai dengan varian rasa
Warna sirup tidak mencolok
Produk Tampilan sirup yang jernih
Memiliki tingkat kemanisan yang pas
Tidak menimbulkan aftertaste (rasa yang tertinggal setelah minum sirup)
kering pada tenggorokan
Dikemas dalam ukuran 500 ml dan 1L
Dikemas dalam bentuk botol
Memiliki penutup kemasan yang rapat
Kemasan
Kemasan terbuat dari bahan kaca yang bening sehingga dapat terlihat
langsung sirup yang ada dalam kemasan
Pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan

3.3 Analisis Tingkat Kepentingan pada kemasan merupakan atribut paling


Konsumen penting dari kelompok kemasan.
Analisis tingkat kepentingan
konsumen dilakukan untuk mengetahui 3.4 Uji Validitas
atribut kebutuhan konsumen yang dirasa Uji validitas dilakukan untuk
paling penting oleh konsumen. Data mengetahui apakah atribut kebutuhan
mengenai tingkat kepentingan konsumen konsumen yang digunakan dalam kuesioner
untuk produk manisan dan sirup didapatkan dapat benar-benar mengukur apa yang
dari pembagian kuesioner kepada seratus dibutuhkan oleh konsumen terhadap produk
orang responden. manisan wortel maupun sirup wortel. Uji
Berdasarkan perhitungan tingkat validitas dilakukan dengan cara melakukan
kepentingan konsumen untuk produk perhitungan nilai korelasi product moment
manisan didapatkan bahwa atribut tidak (rxy), kemudian dibandingkan dengan nilai
terdapat rasa langu merupakan atribut yang terdapat pada tabel korelasi nilai-r.
paling penting dari kelompok produk dan Penelitian ini menggunakan tingkat
atribut pencantuman tanggal kadaluarsa kepercayaan sebesar 95% dan tingkat
pada kemasan merupakan atribut paling kesalahan tidak lebih dari 10%, sehingga
penting dari kelompok kemasan. Untuk nilai-r tabel adalah 0,197.
produk sirup didapatkan bahwa atribut Berdasarkan uji validitas yang telah
memiliki rasa yang segar merupakan atribut dilakukan didapatkan bahwa seluruh atribut
paling penting dari kelompok produk dan kebutuhan konsumen untuk produk
atribut pencantuman tanggal kadaluarsa manisan maupun produk sirup bersifat
valid, yaitu dapat mengukur apa yang
Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD
(Veronica Halim)
62 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

dibutuhkan oleh konsumen terhadap kedua mengetahui bagaimana posisi produk


jenis produk tersebut. Hal tersebut manisan dan sirup wortel terhadap produk
dikarenakan nilai rxy dari masing-masing manisan dan sirup yang selama ini disukai
atribut kebutuhan konsumen lebih besar oleh masyarakat atau yang dapat dikatakan
dibandingkan nilai-r tabel. sebagai produk kompetitor. Berdasarkan
hasil wawancara didapatkan bahwa
3.5 Uji Reliabilitas manisan mangga merupakan produk
Uji reliabilitas dilakukan untuk kompetitor dari manisan wortel dan sirup
mengetahui apakah hasil kuesioner yang leci merupakan produk kompetitor dari
diperoleh dapat dipercaya atau tidak. Uji sirup wortel.
reliabilitas dilakukan dengan cara Berdasarkan perbandingan yang
melakukan perhitungan nilai reliabilitas telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari
instrumen (r), kemudian dibandingkan segi produk untuk keseluruhan atribut yang
dengan nilai yang terdapat pada tabel ada, manisan wortel lebih unggul
korelasi nilai-r. Penelitian ini menggunakan dibandingkan manisan mangga, kecuali
tingkat kepercayaan sebesar 95% dan untuk atribut tidak terdapat rasa langu. Dari
tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%, segi kemasan, untuk keseluruhan atribut
sehingga nilai-r tabel adalah 0,197. manisan mangga lebih unggul
Berdasarkan uji reliabilitas yang dibandingkan manisan wortel, kecuali
telah dilakukan didapatkan bahwa hasil untuk atribut dikemas dalam ukuran 100
kuesioner dari produk manisan maupun gram dan 250 gram, dimana nilai kedua
sirup bersifat reliabel, yaitu dapat produk tersebut seimbang. Untuk produk
dipercaya. Hal tersebut dikarenakan nilai r sirup wortel, baik dari segi produk maupun
dari kedua produk tersebut lebih besar kemasan, semuanya masih kalah bila
dibandingkan nilai-r tabel. dibandingkan dengan sirup leci.
3.8 Penentuan Target (Goal)
3.6 Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Nilai target didapatkan dengan
Analisis tingkat kepuasan menggunakan nilai tertinggi dari
konsumen dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara tingkat kepentingan
bagaimana tingkat kepuasan konsumen konsumen (TKK) dan tingkat kepuasan
terhadap produk manisan dan sirup wortel. konsumen (TKP) untuk masing-masing
Data mengenai tingkat kepuasan konsumen atribut kebutuhan konsumen.
untuk produk manisan dan sirup wortel
didapatkan dari melakukan wawancara dan 3.9 Perhitungan Rasio Perbaikan
uji rasa kepada tiga puluh orang responden. Perhitungan rasio perbaikan
Berdasarkan perhitungan tingkat dilakukan untuk mengetahui apakah perlu
kepuasan konsumen untuk produk manisan dilakukan perbaikan atau tidak terhadap
didapatkan bahwa konsumen merasa tidak suatu atribut kebutuhan konsumen. Rasio
puas akan atribut tidak terdapat rasa langu perbaikan merupakan perbandingan antara
dari kelompok produk dan atribut target yang hendak dicapai dan tingkat
pencantuman tanggal kadaluarsa pada kepuasan konsumen.
kemasan dari kelompok kemasan. Untuk
produk sirup didapatkan bahwa konsumen 3.10 Penentuan Poin Penjualan
merasa tidak puas akan atribut tampilan Penentuan poin penjualan
sirup yang jernih dari kelompok produk dan dilakukan untuk mengetahui bagaimana
atribut pencantuman tanggal kadaluarsa peranan masing-masing atribut kebutuhan
pada kemasan dari kelompok kemasan. konsumen terhadap penjualan produk
manisan wortel maupun sirup wortel. Data
3.7 Analisis Tingkat Perbandingan dengan mengenai poin penjualan untuk produk
Produk Kompetitor manisan dan sirup wortel didapatkan dari
Analisis tingkat perbandingan melakukan wawancara kepada tiga puluh
dengan produk kompetitor dilakukan untuk orang responden.

ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 63

Berdasarkan penentuan poin Konsentrasi gula dalam larutan gula


penjualan untuk produk manisan wortel Jenis gula dalam larutan gula
didapatkan bahwa atribut tidak Lama perendaman larutan gula
menimbulkan aftertaste pahit dari segi Penambahan BTP (Bahan Tambahan
produk dan atribut pencantuman tanggal Pangan)
kadaluarsa dari segi kemasan merupakan Suhu pengeringan
atribut yang paling berperan dalam Lama pengeringan
penjualan produk manisan wortel. Untuk Ukuran kemasan
produk sirup wortel didapatkan bahwa Ukuran potongan manisan
atribut memiliki rasa yang segar dari segi Kemasan
Bahan kemasan
produk dan atribut pencantuman tanggal Label tanggal kadaluarsa
kadaluarsa dari segi kemasan merupakan
atribut yang paling berperan dalam Tabel 4 Persyaratan Teknis untuk Produk
penjualan produk sirup wortel. Sirup Wortel
Sortasi bahan baku
3.11 Perhitungan Raw Weight
Proses blansing
Raw weight merupakan bobot dari
Proses penyaringan
setiap atribut kebutuhan konsumen. Data ini
didapatkan dari hasil perkalian data tingkat Produk Konsentrasi gula
kepentingan konsumen, rasio perbaikan dan Jenis gula yang digunakan
poin penjualan untuk masing-masing atribut Penambahan BTP (Bahan
kebutuhan konsumen. Tambahan Pangan)
Ukuran kemasan
3.12 Perhitungan Normalized Raw Weight Bahan kemasan
Kemasan
Normalized Raw Weight Bentuk kemasan
merupakan persentase bobot suatu atribut Label tanggal kadaluarsa
kebutuhan konsumen terhadap keseluruhan
bobot atribut kebutuhan konsumen untuk 3.14 Pembuatan Matriks Korelasi
setiap atribut kebutuhan. Pembuatan matriks korelasi
bertujuan untuk mengetahui hubungan
3.13 Rancangan Persyaratan Teknis antara persyaratan teknis dan atribut
Persyaratan teknis merupakan kebutuhan konsumen dari produk manisan
parameter teknis agar produk manisan dan wortel dan sirup wortel. Penilaian
sirup wortel yang dihasilkan dapat sesuai hubungan ini menggunakan nilai sebagai
dengan harapan konsumen. Data berikut.
persyaratan teknis untuk produk manisan
dan sirup wortel didapatkan dari hasil Tabel 5 Nilai Hubungan Matriks Korelasi
wawancara dan diskusi dengan dua orang Nilai Arti
narasumber yang bekerja sebagai peneliti di 0 Tidak ada hubungan
Laboratorium MRCPP Universitas Ma 1 Hubungan lemah
Chung, Malang. Berikut adalah persyaratan 3 Hubungan sedang
teknis yang diperoleh. 9 Hubungan kuat

Tabel 3 Persyaratan Teknis untuk Produk 3.15 Pembuatan Matriks Trade Off
Manisan Wortel Pembuatan matriks trade off
Sortasi bahan baku bertujuan untuk mengetahui hubungan antar
Proses pemotongan persyaratan teknis dari produk manisan
Konsentrasi kapur dalam larutan wortel dan sirup wortel. Penilaian
Produk kapur hubungan ini menggunakan rentang nilai
Lama perendaman larutan kapur yang sama seperti pada matriks korelasi.
Proses pencucian
Proses blansing 3.16 Penentuan Prioritas Persyaratan
Teknis
Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD
(Veronica Halim)
64 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

Nilai prioritas persyaratan teknis yaitu persentase nilai prioritas suatu


menunjukkan seberapa penting suatu persyaratan teknis terhadap keseluruhan
persyaratan teknis untuk dikembangkan. nilai prioritas persyaratan teknis.
Semakin tinggi nilai prioritas suatu
persyaratan teknis, maka semakin tinggi 3.17 Matriks House of Quality (HOQ)
pula prioritas persyaratan teknis tersebut Semua data atau informasi dari
untuk dikembangkan. Nilai prioritas tahapan-tahapan sebelumnya dimasukkan
persyaratan teknis didapatkan dari nilai ke dalam matriks HOQ berdasarkan
hubungan pada matriks korelasi dan nilai bagiannya masing-masing. Berikut adalah
normalized raw weight. Pada tahapan ini matriks HOQ untuk produk manisan dan
juga dilakukan perhitungan nilai kontribusi, sirup wortel.

9
9 9
3
9
9
3 1
9
3 1 9 3
3 9 3 9 3 1
1 1 9 3 9 3 3 9

Penambahan BTP (Bahan Tambahan Pangan)


Persyaratan Teknis
Konsentrasi kapur dalam larutan kapur

Konsentrasi gula dalam larutan gula

Perbandingan dengan Kompetitor


Lama perendaman larutan kapur

Lama perendaman larutan gula


Jenis gula dalam larutan gula

Normalized Raw Weight


Proses pemotongan
Sortasi bahan baku

Lama pengeringan
Suhu pengeringan
Proses pencucian

Rasio Perbaikan
Proses blansing

Poin Penjualan
Raw Weight
Target
TKK

Atribut Kebutuhan Konsumen


TKP

Tidak terdapat rasa langu 9 9 9 3 3 4,56 3,67 3,9 4,56 1,24 1,42 8,05 0,15

Aroma tidak menyengat 3 9 9 9 9 9 3,97 4,07 3,97 4,07 1 1,38 5,48 0,10

Warna manisan tidak mencolok 1 3 9 9 3 3 3,57 4 3,77 4 1 1,32 4,71 0,09

Memiliki tekstur yang mudah untuk dikunyah


9 3 9 3,97 4,37 3,5 4,37 1 1,41 5,60 0,10
(tidak berserat)
Memiliki tingkat kemanisan yang pas 3 9 9 9 1 4,34 4,1 3,5 4,34 1,06 1,44 6,62 0,12

Memiliki tingkat keasaman yang pas 1 3 3 9 4,29 3,87 3,4 4,29 1,11 1,44 6,85 0,13

Memiliki bentuk potongan yang mudah


3 9 3,64 4,3 3,77 4,3 1 1,35 4,91 0,10
dimakan dalam sekali lahap

Memiliki ukuran potongan yang mudah


1 9 3,77 4,3 3,73 4,3 1 1,41 5,32 0,10
dimakan dalam sekali lahap
Tidak menimbulkan aftertaste pahit 3 9 9 9 9 9 3 3 4,48 4,53 4,1 4,53 1 1,46 6,54 0,12

Nilai prioritas 3,60 2,01 1,09 1,20 2,73 3,03 2,57 2,19 4,71 2,50 1,66 1,53

Kontribusi (%) 12,5 7,0 3,8 4,2 9,5 10,5 8,9 7,6 16,3 8,7 5,8 5,3

Urutan prioritas 2 8 12 11 4 3 5 7 1 6 9 10

Gambar 2 Matriks HOQ untuk Produk Manisan Wortel dari Segi Produk

ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 65

3
1
9 1

Persyaratan Teknis

Perbandingan dengan Kompetitor


Ukuran potongan manisan

Label tanggal kadaluarsa

Normalized Raw Weight


Ukuran kemasan

Rasio Perbaikan
Bahan kemasan

Poin Penjualan
Raw Weight
Target
Atribut Kebutuhan Konsumen

TKK
TKP
Dikemas dalam ukuran 100 gram dan 250 gram 9 9 1 2,84 3,4 3,4 3,4 1 1,14 3,24 0,15

Dikemas menggunakan bahan yang bening sehingga dapat


9 3,57 3,83 3,9 3,83 1 1,36 4,86 0,23
terlihat langsung manisan yang ada dalam kemasan
Pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan 1 9 4,78 2,53 2,57 4,78 1,89 1,43 12,9 0,62

Nilai prioritas 1,39 1,39 2,85 5,54

Kontribusi (%) 12,4 12,4 25,5 49,6

Urutan prioritas 3 3 2 1

Gambar 3 Matriks HOQ untuk Produk Manisan Wortel dari Segi Kemasan

9
3 1 1

Persyaratan Teknis
Perbandingan dengan Kompetitor
Label tanggal kadaluarsa

Normalized Raw Weight


Ukuran kemasan

Bentuk kemasan

Rasio Perbaikan
Bahan kemasan

Poin Penjualan
Raw Weight
Target
TKK
TKP

Atribut Kebutuhan Konsumen

Dikemas dalam ukuran 500 ml dan 1L 9 3 1 2,98 3,47 3,93 3,47 1 1,16 3,46 0,09

Dikemas dalam bentuk botol 1 3 9 3,72 3,4 4,2 3,72 1,09 1,27 5,17 0,13

Memiliki penutup kemasan yang rapat 9 9 4,71 3,43 4,3 4,71 1,37 1,40 9,05 0,23

Kemasan terbuat dari bahan kaca yang bening sehingga dapat


9 3,97 3,17 4,3 3,97 1,25 1,43 7,11 0,18
terlihat langsung sirup yang ada dalam kemasan
Pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan 1 9 4,85 2,43 4,33 4,85 2,0 1,45 14,0 0,36
Prioritas 0,93 4,77 3,38 3,26

Kontribusi (%) 7,6 38,7 27,4 26,4

Urutan prioritas 2 1 3 4

Gambar 4 Matriks HOQ untuk Produk Sirup Wortel dari Segi Kemasan

Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD


(Veronica Halim)
66 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

3
1
3
1
9 9

Penambahan BTP (Bahan Tambahan Pangan)


Persyaratan Teknis

Perbandingan dengan Kompetitor


Jenis gula yang digunakan

Normalized Raw Weight


Proses penyaringan
Sortasi bahan baku

Konsentrasi gula

Rasio Perbaikan
Proses blansing

Poin Penjualan
Raw Weight
Target
TKK
TKP
Atribut Kebutuhan Konsumen

Memiliki rasa yang segar 9 9 3 9 4,53 3,4 3,93 4,53 1,33 1,46 8,81 0,2

Aroma sesuai dengan varian rasa 9 4,34 3,07 4,27 4,34 1,41 1,41 8,65 0,19

Warna sirup tidak mencolok 3 9 9 3,58 3,83 4 3,83 1 1,33 4,76 0,11
Tampilan sirup yang jernih 3 9 1 9 3,72 2,9 4,47 3,72 1,28 1,40 6,68 0,15
Memiliki tingkat kemanisan yang pas 1 9 3 4,4 3,5 3,73 4,4 1,26 1,43 7,91 0,18

Tidak menimbulkan aftertaste kering pada


1 9 4,51 3,73 3,93 4,51 1,21 1,46 7,96 0,18
tenggorokan
Nilai prioritas 2,45 1,4 1,34 3,37 1,27 7,41

Kontribusi (%) 14,2 8,1 7,8 19,5 7,4 43,0

Urutan prioritas 3 4 5 2 6 1

Gambar 5 Matriks HOQ untuk Produk Sirup Wortel dari Segi Produk

produk dan tiga atribut lainnya


4. KESIMPULAN berhubungan dengan kemasan.
3. Terdapat sebelas atribut kebutuhan
Berdasarkan hasil pengolahan data konsumen yang harus diperhatikan dari
dan analisis yang telah dilakukan dalam produk sirup wortel, dimana enam
penelitian ini, kesimpulan yang dapat atribut berhubungan dengan produk dan
diambil adalah: lima atribut lainnya berhubungan dengan
1. Dari keempat produk olahan wortel yang kemasan.
diberikan kepada konsumen, yaitu 4. Terdapat dua belas persyaratan teknis
manisan wortel, carangmas wortel, jus untuk menjawab sembilan atribut
wortel-lemon dan sirup wortel, terdapat kebutuhan konsumen produk manisan
dua produk yang disukai konsumen, wortel dari segi produk. Dan persyaratan
yaitu manisan wortel dan sirup wortel. teknis yang sebaiknya menjadi prioritas
2. Terdapat dua belas atribut kebutuhan utama dalam proses produksi manisan
konsumen yang harus diperhatikan dari wortel nantinya adalah lama perendaman
produk manisan wortel, dimana dalam larutan gula.
sembilan atribut berhubungan dengan

ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 67

5. Terdapat empat persyaratan teknis untuk DAFTAR PUSTAKA


menjawab tiga atribut kebutuhan
konsumen produk manisan wortel dari Badan Pusat Statistik, 2012, Produksi
segi kemasan. Dan persyaratan teknis Sayuran dan Buah-Buahan Semusim di
yang sebaiknya menjadi prioritas utama Indonesia, 1997-2012,
dalam proses produksi kemasan manisan www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3
wortel nantinya adalah label tanggal &tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&n
kadaluarsa. otab=70, diakses tanggal 3 Maret 2014.
6. Terdapat enam persyaratan teknis untuk
menjawab enam atribut kebutuhan Cohen, L., 1995, Quality Function
konsumen produk sirup wortel dari segi Deployment: How to Make QFD Work
produk. Dan persyaratan teknis yang for You, Addison-Wesley Publishing
sebaiknya menjadi prioritas utama dalam Company, Massachusetts.
proses produksi sirup wortel nantinya
adalah penambahan BTP (Bahan Gaspersz, V., 2001, Total Quality
Tambahan Pangan). Management, Gramedia Pustaka Utama,
7. Terdapat empat persyaratan teknis untuk Jakarta.
menjawab lima atribut kebutuhan
konsumen produk sirup wortel dari segi Hanum, C., 2008, Teknik Budaya Tanaman,
kemasan. Dan persyaratan teknis yang Jilid 2, Departemen Pendidikan
sebaiknya menjadi prioritas utama dalam Nasional, Jakarta.
proses produksi kemasan sirup wortel
nantinya adalah bahan kemasan. Rahmatika, I.N., 2008, Penerapan Quality
Function Deployment untuk Mengetahui
Tingkat Kepuasan Konsumen Produk
5. SARAN Biskuit di PT. Arnotts Indonesia, Tugas
Akhir, Fakultas Teknologi Pertanian,
Saran yang dapat diberikan terkait Institut Pertanian Bogor, Bogor.
dengan penelitian ini adalah sebaiknya
dilakukan penelitian lanjutan hingga Renhad, J., 2013, Analisis Peningkatan
menghasilkan rumah kedua, ketiga dan Kualitas Sepeda Motor Honda Scoppy
keempat sesuai dengan tahapan yang ada dengan Metode Quality Function
dalam metode QFD untuk melengkapi Deployment (QFD), Tugas Akhir,
penelitian ini. Sesuai tahapan dalam metode Program Studi Teknik Industri, Fakultas
QFD, beberapa persyaratan teknis dengan Sains dan Teknologi, Universitas Ma
prioritas tertinggi yang didapatkan dari Chung, Malang.
rumah pertama akan digunakan dalam
rumah kedua. Namun untuk penelitian ini Sholeh, M.S., 2012, Analisis Efisiensi
sebaiknya menggunakan seluruh Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
persyaratan teknis dari rumah pertama Produksi Usahatani Wortel (Dancus
untuk dilanjutkan ke rumah kedua. Hal carota L) (di Kecamatan Bumiaji Kota
tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa Batu), Skripsi, Jurusan Sosial Ekonomi,
penelitian ini bertujuan untuk Fakultas Pertanian, Universitas
mengembangkan produk yang masih baru. Brawijaya, Malang.

Sriwahyuni, W., Analisis Diversifikasi


UCAPAN TERIMA KASIH Produk Minuman pada CV Fauzi
Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat
Penulis mengucapkan terima kasih (Menggunakan Metode Quality Function
kepada semua pihak yang telah membantu Deployment), Tugas Akhir, Program
dalam pelaksanaan penelitian ini hingga Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis,
akhirnya penelitian ini dapat terselesaikan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
dengan baik. Bogor, Bogor.
Perencanaan Produk Olahan Wortel Menggunakan Metode QFD
(Veronica Halim)
68 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014SSN

ISSN: 9772356441035

Anda mungkin juga menyukai