Segitiga Phytagoras
di Ujung Lidi
Media
l Lidi atau potongan bambu (tusuk bakso)
l Kertas berpetak
l Spidol warna
Pembuatan Media
Potongan
l lidi yang diciptakan sedemikian rupa sehingga mendapatkan jenis
panjang tertentu dan dalam kelompok tertentu. Dalam kelompok tertentu
tersebut masing-masing panjang potongan berbeda, tetapi panjang potongan
kelompok satu dengan yang lainnya bisa saja sama, karena panjang potongan lidi
tersebut diciptakan agar didalam menggunakannya bisa menghasilkan lebih dari
dua jenis yaitu: (1) segitiga siku-siku, (2) segitiga lancip, (3) segitiga tumpul dan,
(4) tiga sisi yang tidak bisa membentuk segitiga.
Deskripsi Pembelajarannya
Sebelum saya menggunakan media lidi ini, materi Teorema Pythagoras saya
ajarkan minimal 7 kali pertemuan dan hasilnya kurang memuaskan. Hal
tersebut mungkin karena selama ini saya hanya menjelaskan dengan
menggunakan ilustrasi di papan tulis sementara siswa tidak memegang media
apa pun. Setelah menggunakan media lidi, materi ini saya ajarkan hanya 4 kali
pertemuan masing-masing 2 x 40 menit dengan hasil belajar dapat dicapai
secara tuntas.
Potongan lidi tersebut dibungkus per anggota kelompok sisi. Kelompok sisi
yang dimaksud adalah beberapa potongan lidi dengan panjang tertentu yang
berfungsi sebagai posisi panjang sisi tertentu misalnya sisi a.,kelompok lain sisi
b, dan klompok lainnya lagi sisi c.
Kerja kelompok
Hasil kerja masing masing anggota kelompok disatukan. Mereka mengamati
hasil tersebut kemudian memilih dan menandai dengan tanda berbeda, misalnya,
kode A untuk segitiga siku-siku, kode B untuk segitiga lancip, kode C untuk
segitiga tumpul, dan D untuk sisi-sisi yang tak bisa membentuk segitiga. Segitiga
yang ditandai lengkap ditulisi berapa derajat besar masing-masing sudutnya
dengan terlebih dahulu mengukurnya dengan busur derajat.
Anggota kelompok menyepakati ukuran segitiga mana yang terbaik dari masing-
masing jenis termasuk yang tidak bisa membentuk segitiga. Mereka memilih
minimal dua untuk tiap jenis segitiga, termasuk dua untuk yang tidak berbentuk
segitiga.
Segitiga terpilih kemudian ditempelkan pada kolom seperti dibawah ini dan
dilengkapi dengan ukuran segitiga masing-masing pada kolom yang tersedia,
yaitu kolom C, D, dan E.
PERTEMUAN KEDUA
1. Siswa diminta melengkapi tabel yang diisi pada pertemuan sebelumnya, yaitu
mengisi kolom F, dengan terlebih dahulu mengamati luas masing-masing
persegi yang dapat dibentuk pada tiap sisi segitiga tersebut. Kemudian siswa
diminta mengamati hubungan ketiga luas persegi tersebut.
Kelompok 1 dan 2 mampu mengukur panjang lapangan Setelah melakukan penghitungan, siswa dan guru
dan tinggi pohon mangga dengan menggunakan konsep melakukan refleksi bersama terhadap proses dan hasil
segitiga sebangun. Melalui konsep ini mereka bisa yang dicapai. Melalui kegiatan belajar seperti ini,
mengukur panjang lapangan dan tinggi pohon tanpa Matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang ditakuti
harus mengukur langsung pada bendanya. Dengan kata siswa. Sebaliknya, pelajaran ini menjadi sangat
lain, mereka melakukan perhitungan di dalam kelas. menyenangkan. Di bawah ini adalah gambar yang
menceritakan proses kegiatan yang dilakukan.
Berikut cuplikannya:
Merancang Taman
untuk Belajar Menghitung
Keliling Luas Segi Empat
Pembelajaran ini diharapkan dapat membuat siswa berpikir bahwa apa yang
mereka pelajari bukan sekedar menghapal rumus dan hanya menghitung keliling
dan luas bangun persegi, persegipanjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang
dan trapesium, tapi mereka dapat menerapkan dalam kehidupan nyata.
Permasalahan klasik seorang guru adalah bagaimana Uang recehan itu saya kelompokkan menjadi 2
guru bisa menyampaikan meteri yang bisa dipahami kelompok. Kelompok pertama berwarna kuning
dan dipraktikkan langsung oleh siswa melalui latihan- keemasan sebagai koin positif dan kelompok ke dua
latihan soal yang diberikan maupun pemecahan berwarna putih sebagai koin negatif. Aturan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dari penggunaan koin sebagai berikut:
pengamatan di beberapa sekolah tingkat dasar dan l Operasi + atau tambah artinya diberi lagi atau
menengah kebanyakan guru masih menggunakan ditambahkan
pembelajaran konvensional dan tidak menggunakan l Operasi atau kurang artinya diambil
media pembelajaran untuk menyampaikan materi l Koin positif dan koin negatif yang berpasangan
pelajaran kepada siswa sehingga pembelajaran di kelas nilainya nol
kurang bermakna, membosankan dan siswa lemah l Hasil operasi penjumlahan atau pengurangan sama
dalam konsep-konsep dasar matematika dan akibatnya dengan sisa koin yang tidak berpasangan.
prestasi belajar matematika rendah.
kurang wujud atau realistis. Sulitnya memahami mandiripun mampu memunculkan ide-ide
pertanyaan dalam angka angka menyebabkan pembelajaran yang baik. Bagi saya setelah
pelajaran Matematika tidak menarik lagi, mendapatkan pelatihan BTL 2 dan 3 tidak ada waktu
membosankan, sukar dipahami, jenuh, dan segudang lagi untuk tidak segera mengamalkan hasil pelatihan
keluhan yang muncul tentang pelajaran Matematika. kedalam pembelajaran. Begitu pula saya berusaha
Itu Dulu sebelum saya mengikuti pelatihan BTL 2 memunculkan ide-ide pembelajaran baru.
dan 3 (Pembelajaran bermakna dan pengajaran
Selanjutnya perlu saya sampaikan bahwa yang saya Penampang koordinat yang terbuat dari tali rafia di
kerjakan mengikuti pola yang pernah saya dapatkan lapangan hijau dianggap sebagai hasil karya siswa
pada pelatihan BTL 2 dan BTL 3 adalah sebagai sekaligus media yang dibuat dan digunakan siswa
berikut: secara berkelompok.
l Telaah Kurikulum
l Pertanyaan Tingkat Tinggi Demikianlah sebuah praktik pembelajaran
l Lembar Kerja mengembangkan kompetensi dasar
l Pemecahan Masalah 'mencari/menentukan kordinat' dengan menggunakan
l Kerja Kooperatif tanah lapang sebagai media pembelajaran.
l Media Pembelajaran
1.Temuan pada Kompentensi Bangun Ruang Sisi berjalan dan menghasilkan hasil yang lebih baik, alat
Lengkung peraga yang dibutuhkan di arsip dan dikemas jadi satu
dengan RPP. Catatan yang terjadi atau temuan- temuan
A.Kerucut (alas kerucut) pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dicatat dan
Pada saat saya melakukan pembelajaran matematika di ditulis tindak lanjutnya. Untuk melengkapi data
SMP 19 Purworejo banyak sekali peristiwa saya kemampuan siswa tidak ada jeleknya menulis siswa yang
temukan yang tidak diduga sebelumnya. Misalnya, pada perlu mendapat pendampingan.
pembelajaran materi bangun sisi lengkung kerucut. Pada
saat siswa membuat atau menggunting kertas bagian B. Bangun ruang sisi lengkung (tinggi dan sisi
alas sebuah kerucut, banyak siswa yang salah kerucut)
mengguntingnya. Akibatnya, kerucut yang terjadi tidak Pada pelaksanaan proses pembelajaran matematika
bisa berdiri tegak. Langkah yang saya ambil adalah saya untuk mengembangkan kompentensi berkaitan dengan
memberi waktu kepada siswa untuk mendiskusikannya bangun ruang sisi lengkung, saya menemukan hal yang
secara berkelompok. Di samping itu saya menawarkan tidak diduga sebelumnya, yaitu siswa kebingungan
kepada siswa yang bisa untuk tampil di depan menentukan tinggi bangun kerucut. Mungkin hal ini
memberikan pemecahannya. Jika di kelas itu tidak disebabkan pada saat mengajar guru jarang menyiapkan
seorang siswa pun ada yang bisa, saya memberikan alat peraga bangun kerucut secara kontekstual. Siswa
gambaran sederhana sebanyak 30 persen. hanya melihat gambar bangun kerucut di papan tulis.
Untuk mengatasi kebingunan tersebut saya membawa
Selanjutya siswa diminta mendiskusikannya. Bila sampai kerucut utuh sebagai gambaran pada siswa dan kerucut
waktu yang disepakati selesai, maka pembelajaran kita belah, yaitu kerucut yang dibagi menjadi dua bagian
tarik kesimpulan bersama dan bila ternyata siswa ada sehingga akan kelihatan ruang dalam kerucut tersebut.
juga yang belum bisa ,maka siswa tersebut diberi Dengan bangun kerucut yang terbelah tadi siswa
kesempatan bergabung dengan teman yang dianggap diminta untuk mengidentifikasi tinggi kerucut dan
bisa memberikan penjelasan guru pun memantau bila panjang sisi kerucut. Selanjutnya siswa diminta untuk
perlu membimbing dengan lemah lembut dan menghubungkan tinggi kerucut, sisi kerucut, dan jari-jari
mendorong siswa untuk terus mencoba sampai lingkaran alas kerucut. Siswa secara berkelompok
menemukan tujuan akhir dari materi yang akan menggambar segitiga siku-siku dari gabungan tinggi
dicapai.Sekali lagi gurupun memberikan penekanan lagi kerucut, sisi kerucut, dan jari-jari alas kerucut. Temuan
tentang tujuan akhir pembelajaran yang akan dicapai tadi membuat saya belajar dan harus memperbaiki
saat itu skenario pembelajaran pada RPP. Jika temuan tadi
dibiarkan, tidak dimanfaatkan untuk perbaikan, maka
Selanjutnya saya segera merevisi RPP ,dan memperbaiki malapetaka berupa siswa tidak paham secara baik
sekenario RPP bangun ruang sisi lengkung.Agar RPP tentang kerucut merupakan hal yang mesti terjadi.
A nak-anak menurut kalian apakah bisa mencari luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan
luas segitiga? Tidak bu! Serempak seluruh siswa kelas 8 B menjawab pertanyaan Ibu rochimah-
guru matematika SMP 1 Gebog. Mari kita buktikan bersama-sama! Bu rochimah meminta siswa
untuk memperhatikan tayangan pada layar. Beliau mencontohkan sebuah lingkaran dengan jari-jari 10
cm, dibagi menjadi 2 bagian yang sama kemudian diberilah warna yang berlainan. Kemudian lingkaran
dibagi menjadi juring-juring bersudut 22,5 , dan juring ditata seperti tampak pada gambar: