Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

KEMUHAMMADIYAHAN

DISUSUN OLEH : VIVIN DWI RIZKI

KELAS : X MIPA OL

GURU PEMBIMBING : Drs. H. AMIRUDIN AZIZ, M.Si

SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


BAB I

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

A. Seputar Pendidikan Kemuhammadiyahan

K. H. Ahmad Dahlan adalah tokoh islam yang sadar bahwa pendidikan


merupakan dasar bagi terjadinya semua perubahan dalam masyarakat. Tidak heran,
jika empat tahun sebelumnya organisasi Muhammadiyah didirikan, tepatnya tahun
1908, K. H. Ahmad Dahlan telah melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan.
Beliau mendirikan sebuah sekolah formal di kampung Kauman Yogyakarta, setelah
jauh sebelumnya juga telah merintis sekolah non-formal di tempat yang sama
(sekarang biasa disebut Madrasah Diniyah).
Pendidikan bisa dikatakan sebagai wahana untuk mempersiapkan manusia
dalam memecahkan problema kehidupan di masa ini maupun masa depan. Karena itu,
sistem pendidikan yang baik harus disusun atas dasar kondisi lingkungan masyarakat,
baik kondisi masa kini, maupun antisipasi mendatang. Perubahan kondisi lingkungan
merupakan tantangan dan peluang yang harus di respon secara tepat dan memberikan
nilai tambah yang positif.
Organisasi Muhammadiyah yang sejak didirikannya telah menegaskan sebagai
gerakan islam yang sudah tentu membutuhkan sumber daya manusia yang tidak
sedikit dan berkualitas untuk meraih tujuannya. Maksud dan tujuannya adalah
menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam, sehingga terwujud masyarakat
islam yang sebenar-benarnya. Sebuah persyarikatan setiap anggota organisasi
mempunyai kekuasaan dan hak bersama dalam Muhammadiyah, yaitu hak
menyampaikan pendapat, hak suara, serta hak memilih dan dipilih.
Muhammadiyah memang membutuhkan piranti pendukung yang terdidik dan
militan, serta memiliki kemampuan menggerakkan organisasi. Urgensi inilah yang
membuat Muhammadiyah harus memiliki dan mencetak generasi yang mampu
diharap memikul tanggung jawab melanjutkan cita-cita persyarikatan.
Adapun yang dimaksud dengan kader adalah mereka yang diharapkan bisa
menjadi penggerak roda Muhammadiyah, memikirkan, dan menyusun program
perjuangannya di masa mendatang. Cita-cita mulia yang ingin dicapai
Muhammadiyah tersebut tentu memerlukan kader pemikir, penggerak, dan
pelaksaannya. Dengan pendidikan, para kader akan mengerti dan memahami
Muhammadiyah sebagai suatu organisasi dan pergerakan islam untuk berdakwah
amar maruf nahi munkar, serta gerakan tajdid yang selalu menyadarkan gerakanya
kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dari keterangan singkat di atas, bisa di pahami bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan kemuhammadiyahan adalah salah satu upaya pimpinan Muhammadiyah
untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada para kader dan angotannya
supaya mengerti tujuan dan cita-cita Muhammadiyah sebagai persyarikatan.
Pendidikan ini adalah daya upaya Muhammadiyah dalam mempersiapkan para
pengganti yang diharapkan mampu memecahkan problema yang dihadapi oleh
Muhammadiyah di masa kini dan masa depan.

B. Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Kemuhammadiyah


Tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah memberi pengetahuan tentang
organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan dakwah amar maruf
nahi munkar sesuai dengan ajaran Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Selain
itu, dengan mengetahui identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, diharapkan
para siswa mampu menumbuhkan jiwa tajdid pada diri mereka sebagai mana yang
diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW bukan dengan tajdid buta belaka.
Pendidikan ini adalah upaya untuk menyiapkan para siswa menjadi pemimpin-
pemimpin Islam dan Muhammadiyah di masa mendatang, karena itu sudah
seharusnya para siswa memahami kewajiban mereka secara baik, melengkapi diri
mereka siap menjadi pemimpin Muhammadiyah yang berilmu, beriman, dan beramal.
Pendidikan Kemuhammadiyahan setidak-tidaknya harus mencakup beberapa hal yang
berupa :
1. Sejarah, kepribadian, keyakinan dan cita-cita hidup.
2. Organisasi
3. Amal usaha
4. Peranan
5. Praktik berorganisasi

1. Sejarah, Kepribadian, Keyakinan dan Cita-cita Hidup


Dari aspek sejarah setidak-tidaknya kita harus memperhatikan tiga faktor yang
amat dominan :
a. Pendekatan Historis
Aspek pertama yang kita lakukan untuk mengenal Persyarikatan
Muhammadiyah adalah faktor ini yaitu pendekatan menurut sejarah, kegiatan
seperti ini kita harus mempelajari latar belakang berdirinya, sejarah
perkembangan, macam-macam amal usahanya dan hasil-hasil yang di capai.
Dari aspek ini juga kita akan mengetahui ciri-ciri khas yang melekat kepada
jatu diri Muhammadiyah yang dapat membedakan Muhammadiyah dengan
organisasi-organisasi lainnya. Baik yang berkembang secara nasional maupun
organisasi Islam secara internasional.
b. Pendekatan Ideologis
Aspek pendekatan yang keua ini perlu dilakukan karena dapat mengenal
Persyarikatan Muhammadiyah yang meliputi keyakinan dan cita-cita.
Pendekatan ini sangat penting sebab dari faktor ideologis ini dapat mengenal
hakikat atau jati diri Muhammadiyah dan dpaat dipahami isi dan jiwa
Muhammadiyah yang sesungguhnya. Dari faktor ini dapat kita mengetahui
istilah kepribadian serta faktor-faktor yang mendorong seluruh penggerak
aktifitas Muhammadiyah selain itu juga dapat mengetahui pendangan hidup
dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
c. Pendekatan Struktural
Aspek ketiga pendekatan yang dilakukan dari segi susunan organisasinya
mempelajari bagaimana organisasi Muhammadiyah melakukan pengolahan
amal usaha dengan sistem organisasi. Bagaimana cara mengoperasionalkan
organisasi pengerahan dan pengolahan aktifitasnya. Selain itu, dengan
pendekatan yang ketiga ini akan dikenal khittah perjuangan Muhammadiyah
atau strategi dasra perjuangan Muhammadiyah.
2. Organisasi
Organisasi Muhammadiyah adalah gerakan islam. Gerakan dakwah amar
ma'ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid yang beraqidahkan Islam dan bersumber
pada Al-Qur'an dan Sunnah maqbullah. Oleh karena itu, Muhammadiyah adalah
persyarikatan yang menggerakkan untuk umat islam untuk berjuang dan berjihad
di jalan Allah dengan alat organisasi dan jihadnya secara terprogram dan terencana.
3. Amal Usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi, sudah tentu Muhammadiyah
memerlukan perlengkapan dan upaya sebagai sarana untuk mewujudkannya dalam
kehidupan nyata untuk mencapainya. Maka, Muhammadiyah menyelenggarakan
berbagai amal usaha, semua amal usaha itu diselenggarakan dengan organisasi
yang teratur dan terencana, hingga harapannya adalah bermanfaat bagi umat
manusia.

Amal usaha Muhammadiyah (AUM) adalah salah satu usaha dari usaha-usaha
persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yakni menegakkan
dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat utama yang
diridhai Allah SWT. Oleh karenanya, semua bentuk kegiatan amal usaha
Muhammadiyah harus mengarah kepada terlaksanakannya maksud dan tujuan
persyarikatan dan seluruh pimpinan serta pengelolah amal usaha berkewajiban untuk
melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu sebaik-baiknya sebagai misi dakwa.
4. Peranan
Peranan yang dapat dimainkan setiap anggota Muhammadiyah harus
berdasarkan kesadaran akan kewajiban beribadah kepada Allah SWT, yaitu bebuat
Ihsan dan Islah kepada masyarakat dengan tujuan ibadah dengan ikhlas.

5. Praktik/ Pengamalan Berorganisasi


Untuk menjadi pemimpin Muhammadiyah dan islam di masa depan, para
siswa Muhammadiyah sudah harus dikenalkan dengan organisasi sejak duduk di
sekolah. Di sekolah ada organisasi sekolah yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), dan diseluruh sekolah Muhammadiyah sudah dibentuk Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM). IPM adalah organisasi ortonom (Ortom) dalam
Muhammadiyah, yang disediakan bagi para siswa untuk berlatih berorganisasi, belajar
bekerja sama dalam bermasyarakat yang dimulai dari masyarakat sekolah.

Janji Pelajar Muhammadiyah


Ashadu Allah ilahailallah waashadu anna muhammadarrosulullah
Rodhiytubillah hirobbah wabil islami dinah wabimuhammadinnabiyah warosullah
Kami pelajar Muhammadiyah berjanji :
1. Berjuang menegakkan agam Islam
2. Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
4. Bekerja keras, mandiri dan berprestasi
5. Rela berkorban dan menolong sesama
6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan Bangsa
BAB II

PERKEMBANGAN DUNIA ISLAM ABAD KE VII XVIII

A. KEJAYAAN DUNIA ISLAM DI BAGHDAD DAN DI CORDOVA

1. Pusat Kemajuan di Baghdad

Baghdad merupakan sebuah kota indah yang dibangun oleh pekerja lebih
dari 1000000 orang, dibawah kepemimpinan Hajaj Ibn Arthnal dan Amran Ibn
Wadlah. Sejak awal berdiri kota Baghdad sudah menjadi pusat peradaban dan
kebangkitan ilmh pengetahuan dalam Islam. Baghdad menjadi kota intelektual
bahkan bisa dikatakan sebagai mercusuar masyarakat Islam saat itu. Tidak heran
jika para peminat ilmu dan kesastraan segera berbondong-bondong datang ke
Baghdad.
Puncak keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman pemerintahan khalifah
Harun Al-Rasyid (786 - 809 M) dan anaknya Al-Ma'mun (813 - 833 M).
Kebesarab Baghdad sebagai pusat peradaban dan kebudayaan tidak hanya
terbatas pada negeri Arab saja, melainkan juga meliputi seluruh negeri Islam, ilmu
pengetahuan dan sastra berkembang sangat pesat.
Bahkan khalifah Al-Makmun sendiri memiliki perpustakaan yang dipenuhi
dengan beribu-ribu buku ilmu pengetahuan yang diberi nama Bait Al-Hikmah.
Selain itu, terdapat banyak akademi, sekolah tinggi dan sekolah biasa yamg
berdiri di Baghdad.
Di kota Baghdad inilah lahir para ilmuwan, ulama, filosof, dan sastrawan
muslim yang terkenal. Baghdad saat itu benar - benar menjadi simbol dan pusat
kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan Khazana Ilmu
Pengetahuan.
Semua kejayaan yang pernah di capai Baghdad akhirnya hancur ketika
tentara Mongol pada tahun 1258 M membumi hanguskan kota Baghdad ini.
Semua bangunan yang terdapat di dalamnya, termasuk istana emas milik khalifah
dileburkan. Tragisnya, pasukan Mongol itu juga yang meruntuhkan perpustakaan
yang menjadi gudang ilmu pengetahuan, serta membakar buku - buku yang
terdapat di dalamnya.

2. Pusat kemajuan di Cordova

Spanyol dapat ditaklukkan oleh umat Islam pada zaman dinasti Umayyah,
tepatnya khalifah Al-Walid (704 - 715 M). Dalam menaklukan wilayah ini
setidaknya terdapat tiga pahlawan Islam yang paling berjasa memimpin pasukan
ke wilayah tersebut, yaitu Thariq Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad, dan Musa Ibn
Nushair.
Lebih dari VII abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam membangun
peradaban tinggi di wilayah ini. Banyak prestasi yang dihasilkan dari kota ini
yang selanjutnya mempengaruhi dunia Eropa sehingga mengalami kemajuan
lebih kompleks dalam berbagai bidang :
a. Kemajuan Intelektual

Spanyol merupakan daerah subur yang membuat penghasilan


ekonominya menjadi tinggi dan menghasilkan banyak pemikir. Masyarakat
Spanyol terdiri dari komunitas Arab, Al-Kitab Mualaddun (peranakan), Bar-
bar, Al-Shaqkaliba, Yahudi, Kristen, dan Muzareb. Semua komunitas tersebut
memberikan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.
1. Filsafat
Pada abad ke XII, Islam di Spanyol telah mencatat budaya yang
brilian dalam bentangan Islam dnegab besarnya minat terhadap filsafat
dan ilmu pengetahuan. Tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab-
Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Al-Sayir yang dikenal
dengan nama Ibn Bajjah.
2. Sains
Ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan lain juga
mengalami kemajuan serta melahirkan banyak ilmuwan dalam
berbagai bidang tersebut.
3. Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol dikenal sebgai pengikut Mazhab
Maliki yang dikenalkan oleh Ziyad Ibn Abdul Rahman dan selanjutnya
dikembangkan oleh Ibn Yahya Qodhi. Ahli fikih terkenal lainnya yaitu
Abu Bakar Ibn Al-Quthiyah, Munzir Ibn Yaid Al Baludni dan Ibn
Hazim.
4. Musik dan Kesenian
Pada bidang ini, Islam di Spanyol mencapai kecemerlangannya, yang
ditandai dengan munculnya banyak tokohdalam musik dan kesenian.
5. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan
Islam di Spanyol. Hal itu diterima pendudukan Islam dan non
Islam dengan baik, bahkan penduduk Spanyol menduakan
bahasa lokal mereka.

b. Kemegahan Bangunan Fisik


Aspek ini mendapat perhatian besar Umat Islam, dengan dibangunnya
berbagai pusat perdagangan, jalan, pasar, sarana pertanian, dan lainnya.

B. KEMUNDURAN DUNIA ISLAM


Berbagai penyelewengan dilakukan oleh para penguasa Islam, membuat umat
ini harus jatuh ke lembah kesuraman. Puncaknya, dunia Islam menduduki zaman
kegelapan saat bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulago Khan merebut
Baghdad pada 1258 (665 H).
Pada bulan Muharram tahun 656 H (1258 M), Baghdad dikepung selama 50
hari sebelumnya jatuh ke tangan Hulago. Jatuhnya kota Baghdad ini adalah awal
kemunduran Islam, karena Baghdad adalah pusat kebudayaan dan perdaban Islam.
Penyerangan bangsa Mongol terhadap kota Baghdad adalah titik balik
peradaban Islam, dari kejayaan menuju pada keterpurukan. Hal ini bisa dilihat
dari kenyataan:
1. Berpindahnya pusat ilmu pengetahuan
2. Minimnya dukungan pejabat pejabat negara untuk mengembangkan ilmu.
3. Berkurangnnya buku buku dan perpustakaan sebagai akibat dari
pertentangan antar berbagai Madzhab agama serta pembakaran kota Baghdad.
4. Penyalahgunaan ilmu pengetahuan.

Dua abad kemudian, tepatnya pada tahun 898 H (1492 M), kekuasaan Islam
yang berada di tanah Spanyol juga berakhir. Awal dari kehancuran ini adalah
adanya perselisihan perebutan kekuasaan antara Abu Abdullah Muhammad yang
memberontak ayahnya karena tidak diangkat menjadi raja.
Pada saat yang sama, keruntuhan Islam ini dibarengi kemajuan Eropa
dalamilmu pengetahuan. Kemunduran yang dialami oleh umat Islam seakan
menjadi peluang bagi bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak ke dunia Islam
guna menjajah dan menguasainya.

C. LATAR BELAKANG KEBANGKITAN DUNIA ISLAM

Sepanjang abad ke-18 hingga 19 Masehi , satu persatu negeri Islam jatuh ke
kekuasaan penjajahan. Banyak tokoh Islam yang mulai sadar tentang ketinggalannya.
Mereka mulai melakukan intropeksi diri dalam segala aspek kehidupan, baik di
bidang keagamaan, politik,ekonomi, budaya, sosial dan lain sebagainya. Intropeksi
dalam berbagai bidang inilah yang membuat umat Islam mualai masuk kedalam
babak kebangkitan.
Bahkan,kebangkitan umat Islam ini sejak jauh hari telah diramalkan.
Setidaknya terdapat empat faktor yang sangat potensial membuat umat Islam menuju
kebangkitan sebagaimana pada masa kejayaannya. Empat hal tersebut adalah :
1. Ibadah haji yang dilakukan umat Islam setiap tahun. Ibadah tersebut dilakukan
dalam kondisi kebersamaan, yang disimbolkan dalam pakaian yang serba
putih.
2. Persatuan umat Islam, yaitu sebuah ajaran yang menetapkan solidaritas bagi
masing-masing negara dan bagi dunia seluruhnya.
3. Kota Mekkah yang setiap tahun selalu dikunjungi oleh umat Islam dari
berbagai penjuru dunia.
4. Ajaran reformasi yang memang terkandung dalam ajaran Islam. Dalam Al-
Quran dan Al-Sunnah terdapat kekuatan yang luar biasa bagi seseorang
muslim untuk melakukan perubahan,hal tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam.
Munculnya kesadaran tentang ketertinggalannya, hal ini menyebabkan
umat berusaha bangkit kembali menuju kejayaan. Amir Syakib Arsalan, dalam
bukunya Limadza Taakhkhaara al-Muslimun Wa Taqaddama Ghairuhum
(mengapa umat Islam terbelakang dan umat lainnya maju), menjelaskan
keterpurukan Islam karena umat ini meninggalkan ajaran agamanya,sedangkan
Barat maju karena mereka menjauhi agamanya yang saat itu memang
menghambat kemajuan.
Sebagai sebuah tantangan penjajahan bangsa barat yang secara faktual
sangat merugikan umat Islam adalah agenda yang harus segera mungkin
diatasi. Para tokoh Islam mengajak umat Islam untuk segera sadar, bangkit
dan bangun dari kenyenyakan tidurnya selama ini. Kehadiran bangsa Barat
didunia Islam tidak bertujuan membangun sebagaimana yang dipraktikkan
umat Islam pada masa kejayaannya, tetapi untuk menegaskan hegenomi dan
dominasi.
Muncul berbagai ide pembaharuan, yang kemudian disebarkan kepada seluruh
umat Islam. Ide-ide ini secara umum bertujuan untuk:
1. Membangkitkan kebebasan Islam sebagaimana pada masa kejayaannya.
Umat Islam harus mampu melepaskan diri dari belenggu kolonialisme
bangsa Eropa, sehingga bisa mengatur dan menyelesaikan masalah yang
ada dalam umat Islam. Karena adanya kebiasaan taqlid buta, jadi
diharapkan untuk berpikir secara mandiri dan kritis.
2. Memperjuangkan pendidikan universal, kemerdekaan pers memperkuat
paham nasionalisme dengan menyadari haknya sebagai pemilik tanah air.
Juga dengan menanamkan dan menyemaikan jiwa patriotisme dan
kepahlawanan.
3. Memperkuat Ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan antara umat Islam), serta
menekankan pembaharuan dalam bidang politik.
4. Memurnikan ajaran Islam dari berbagai kepercayaan dan tradisi yang
bertentangan dengan ajaran Islam, memperbaharui metode pengajaran,
serta menanamkan solidaritas seluruh umat Islam.
Yaitu dengan cara mengunjungi negeri-negeri Islam, mengajarkan pada
sekolah/universitas Islam, menerjemahkan buku-buku asing, menerbitkan
surat kabar dan majalah, mendirikan berbagai organisasi Islam dalam
bidang dakwah, pendidikan, politik, ekonomi, dll.

D. PELOPOR GERAKAN KEBANGKITAN ISLAM


Pembaharuan Islam sebenarnya sudah dimulai sejak sebelum abad ke- 19 Masehi.
Diantara tokoh yang menyeruhkan pentingnya pembaharuan Islam yang hidup di
masa ini adalah :
- Sultan Abdul Hamid I (1725-1789 M). Dia adalah seorang pembaharuan dari
Turki yang memperoleh gerakan untuk membina persatuan seluruh dunia
Islam untuk menghadapi perkembangan bangsa Barat.
- Muhammad Ibn Sanusi (1791 1859 M). Yaitu tokoh pembaharuan yang
berasal dari Aljazair yang memimpin gerakan solidaritas Gerakan Tariqat
Sanusiyah.
- Syaikh Waliyullah (1703 1762 M). Ia menyarankan agar umat islam
kembali ke sistem pemerintah yang pernah dipraktikan oleh Al-Khulafa Al-
Rasyidin dengan mengutamakan demokrasi (musyawarah) dan kepentingan
rakyat.
Memasuki abad ke-19, terlihat semakin jelas adanya kebangkitan dunia Islam
di dunia. Diantara para pembaharu yang berada dalam fase ini adalah :
1. Al-Tahtawi (1801-1893 M)

Seorang pembaharu yang mendalami berbagai ilmu Barat tepatnya di


Perancis, serta banyak bergaul dengan ulama Al-Azhar. Sehingga
didirikanlah sekolah penerjemah yang meliputi bahasa Arab, Perancis,
Turki, Persia(Iran) maupun Italia.
Diantara pokok pikirannya adalah pentingnya umat Islam melakukan studi
komporasi, kemajuan ekonomi suatu bangsa, pendidikan Islami kepada
generasi penerus, kerelaan berkorban demi membela tanah air, dibukanya
pintu ijtihad, serta anjuran untuk memperdalam ilmu modern seiring
perkembangan zaman.
2. Jamaluddin Al-Afghani

Seorang pejuang yang berpindah-pindah dari suatu negara ke negara


lainnya untuk menggerakkan penguasa-penguasa Islam agar bersatu dan
bangkit melawan penjajahan barat. Ia mendidik murid-muridnya agar
berpikiran maju dan bersama muridnya, Muhammad Abduh, ia
menerbitkan majalah Al-Urwatul Wutsqo untuk menggelorakan semangat
juang umat Islam. Ia meninggal di Turki pada Selasa, 5 Syawal 1314 H/ 9
Maret 1897 M ,karena penyakit kanker.
Menurutnya kemunduran Islam disebabkan :
a. Perpecahan yang terdapat di kalangan umat Islam
b. Lemahnya persaudaraan di kalangan umat Islam

Berdasarkan 2 sebab ini ,ia menyarankan :


A. Corak pemerintah otokrasi harus dirubah dengan pemerintahan
demokratis.
B. Persatuan umat Islam harus diwujudkan kembali, yaitu menyatukan
umat Islam dengan kesatuan cita, dengan adanya kontak antara satu
dengan yang lainnya dalam persaudaraan Islam atau Pan Islamisme.

3. Muhammad Abduh
Yang lahir pada 1845 M ,ada yang mengatakan pada 1849 di desa
Mahilah ,Mesir .Setelah menamatkan studinya tahun 1877 dengan gelar
Alimiyah,ia diangkat menjadi pengajar di Universitas Al-Azhar serta
Darul ulum.

Pokok pikiran:
A.Menyelaraskan penafsiran Al-quran dan Islam.
B. Ijtihad adalah ajaran pokok dari pembaharuan yang dilakukannya. Dan
kebiasaan taqlid adalah perbuatan yang sangat tidak dikehendakinya.
C. Dari sanalah ia mengajukan kurikulum pengajaran di sekolah Islam
dengan menambah pendidikan umum di luar pendidikan agama.
4. Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935)

Seorang intelektual muslim yang berasal dari Syiria. Ia


mengembangkan gagasan modernisme Islam sebagaimana yang telah
dirintis oleh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Ia
mengambil kesimpulan bahwa kelemahan umat Islam adalah
kecenderungannya mengikuti tradisi secara buta, minat berlebihan
terhadap dunia tasawuf dan kemandegan pemikiran ulama dalam
merespon perkembangan zaman.

5. Sayyid Ahmad Khan


Pembaharu Islam di India. Sebagai langkah untuk membangkitkan
kembali umat Islam ,ia mengemukakan 3 langkah yang harus ditempuh :
a. Bekerja sama dalam bidang politik.
b. Mengambil ilmu-ilmu barat.
c. Menafsir ulang Islam dalam bidang pemikiran

Dengan ini , dia mengemukakan perlunya umat Islam menjalin


hubungan dengan penjajah Inggris secara kritis, serta menyingkirkan
penolakan yang membabi buta terhadap kemajuan yang dicapai Barat.
Menurutnya ,hanya Al-Quran yang bisa menjadi asas dalam
memahami agama Islam. Adapun Hadits yang dapat dijadikan sebagai
sandaran terbatas pada berbagai Hadist yang sesuai dengan nash & ruh Al-
Quran ,sesuai dengan akal dan pengalaman manusia , serta tidak
bertentangan dengan hakikat sejarah. Ahmad Khan berpendapat bahwa
ayat-ayat muhkamat bersifat asasi atau mengandung dasar-dasar Aqidah.
Sedangkan ayat-ayat mutasyabbihat bisa ditafsirkan dalam berbagai
makna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
6. Muhammad Iqbal

Seorang tokoh kelahiran Punjab, India yang memperoleh galar


magister dari Lahore University. Adapun gelar Doktor dengan spesialisasi
masalah tasawuf diperolehnya dari University Munich , Jerman.
Disertasinya kemudian dibukukan dalam The Development of Metaphysics
in Persia (Perkembangan Metafisika di Persia)
Adapun pokok pikiran pembaharuan Iqbal dibukukan secara rapih
dalam buku berjudul The Recontruction of Religious in Islam
(Membangunkan kembali pikiran Agama dalam Islam). Dia menawarkan
gagasan pentingnya penyatuan kajian dan pembelajaran tentang
keagamaan dan keduniaan dalam wilayah yang seimbang.

E. MUHAMMADIYAH PERIODE AWAL


Kelahiran Muhammadiyah tidak terlepas dari tiga kondisi sosial umat islam
yang saling berhubungan, yaitu kebekuan islam, campur aduknya ajaran Islam dengan
berbagai kepercayaan yang bertentangan denganislam, serta tantangan kolonialisme
Belanda. Tiga tantangan ini secara tidak langsung mewarnai respon dan karakteristik
pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah. Gerakan keagamaan ini menjadi
kekuatan yang berusaha mengubah keagamaan di indonesia yang beku (jumud) dan
kejawen, juga mendorong perubahan sosial, menjadi pilar kekuatan politik pergerakan
bangsa, sekaligus membendung kristenisasi.

Kemunculan gerakan Muhammadiyah di tengah kolonialisme ini secara tidak


langsung menyiratkan dua makna penting, yaitu kasadaran umat islam atas perlakuan
tidak manusiawi dari penjajah, dan upaya merintis gerakan perlawanan. Konsitensi
kiprah muhammadiyah menorehkan kontribusi yang penting dalam mencerahkan
kehifupan kehidupan beragama, mencerdaskan dan menyadarkan harga diri unat, serta
meningkatkan harkat martabat bangsa.

Amal usaha muhammadiyah yang berbentuk sekolah sekolah menjadi tempat


menanamkan rasa anti penjajahan. Memang netul muhammadiyah tidak pernah ikut
campur tangan dalam politik, tetapi anggota-anggotanya memainkan peran aktif
dalam menanamkan kesadaran kpada warga Indonesia yang terjajah untuk
menciptakan wilayah kedaulatannya sendiri, jauh sebelumnya memulai pertempuran
politik dengan penjajah.

Di saat penjajah berdiri kokoh di Indonesia, muhammadiyah menjadi


lokomotif moderensasi Islam. Muhammadiyah mengambil pelajaran dari kemajuan
barat uhntuk mengeluarkan umat islam Indonesia dari kejumudan berpikir, taqlid buta
serta perilaku sikretis yang mendominasi kehidupan umat. Muhammadiyah
mengembangkan pendidikan klasikal, menggunakan meja dan kursi dalam kegiatan
pembelajaran serta memadukan kurikulum agama dengan kurikulum pendidikan barat
saat itu. Pembaharuan muhammadiyah ini meupakan langkah yang sangat
revolusioner sekaligus dianggap tabu dan keluar pakem Islam.

Fase awal muhammadiyah, khususnya 1912-1923, adalah tonggak landasan


muhammadiyah sebagai organsasi yang memperjuangkan cita cita sosial warga
Indonesia. Periode ini menunjukkan dominasinya sebagai gerakan nasional
keagamaan, yang dampak sosialnya adalah tumbuhnya kepercayaan masyarakat
terjajah terhadap masa depan bangsa ditengah- tengah suasana penjajahan. Peletakan
landasan gerak yang kokoh disertai warisan tradisi keilmuan yang mapan, maka tidak
sedikit kader- kader Muhammadiyah yang berkiprah di pentas nasional.

F. SEBAB- SEBAB KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN DUNIA ISLAM


1. Sebab sebab Kejayaan Umat Islam
a. Ajaran Reformasi Islam
Dalam ajaran Islam, khususnya yang tercantum dalam Al- quran dan Al-
Sunnah terdapat kekuatan yang luar biasa bagi seorang muslim untuk
melakukan perubahan. Dorongan ajaran islam untuk melakukan reformasi
berbuah kemajuan peradaban islam. Selain ditanamkan oleh Nabi
Muhammad SAW, semangat berkemajuan ini termasuk dalam berbagai
ayat dalam Al- Quran, kitab suci yang menjadi dasar dan sumber dari
perdaban Islam.

b. Perkembangan Organisasi Negara


Perkembangan kekuasaan Islam yang meliputi berbagai daerah menuntut
adaya keselarasan beradaptasi denga tantangan zaman. Dengan
bertambahnya umat Islam di berbagai daerah, maka dibuatlah berbagai
aturan keorganisasian dari yangf terendah sampai kepada jabatan dan
fungsi funsi tertentu, seperti departemen politik, soSial, ekonomi,
keuangan, kepolisian, kehakiman,kemiliteran, kemariniran dan lain- lain.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Di zaman Nabi Muhammad SAW, para sahabat berlomba lomba
menuntut ilmu ke berbagai tempat, sehingga lahirlah berbagai ilmu
pengetahuan secara cepat. Gerakan ilmu pengetahuan ini dimulai dengan
kebebasanpara ulama dan ilmuwan mepelajari dan menyebarkan ilmu
pengetahuan, bahakan khalifah memberikan fasilitas, sehingga lahirlah
para ahli dalam bidang filsafat, logika, kimia, kedokteran, dan lain-lain.

d. Perluasan Daerah Islam


Gerakan perluasaan Islam ke berbagai daerah menjadi budaya islam,
yang sebelumnya hanya terbatas pada satu suku saja, menjadi leih semarak.
Perkenalannya dengan berbagai kebudayaan di daerah yang
ditaklukkannya membuat peradaban islam menjadi maju dalam berbagai
bidang. Dengan luasnya daerah islam, tidak sedikit departemen yang
dibentuk oleh pemerintah untuk memenuhi hajat kehidupan rakyatnya.

2. Sebab- sebab Kemunduran Islam


a. Hilangnya Persatuan dan Kesatuan
Satu factor utama yang menyebabkan peran politik umat Islam menurun
adalah perebutan kekuasaan dari pusat pemerintahan. Nilai pertama yang
mulai luntur sejak kematian khalifah Usman Ibn Affan, pada masa-masa
selanjutnya justru mengalami perkembangan yang mengkhawtirkan. Tidak
sedikit pertumpahan darah yang mengiringi perjalanan naiknya seseorang
ke kursi kekuasaan, sebagai akibat dari hasrat pihak-pihak tertebtu yang
berkeinginan menggapainya.

b. Kaum Muslimin Lebih Mementingkan Duniawi


Salah satu penyebab kemunduran Islam adalah faktor pribadi dan
kepemimpinan khalifah. Tidak sedikit khalifah yang suka
menyombongkan diri, hidup bermewah-mewah, dan kurang
memperhatikan urusan Negara. Waktu aktivitas lainnya yang melenakan.

c. Pertentangan Antar Madzhab


Sebagaimana yang terjadi pada agama-agama lain, umat Islam juga
mengalami perpecahan dan perselisihan dari dalam. Selain menimbulkan
kegiatan intelektual yang luar biasa, perbedaan pendapat mengenai soal-
soal keagamaan ternyata juga menimbulkan permusuhan yang sengit
dalam tubuh umat Islam. Perbedaan pemahaman antaraliran teologi dalam
Islam justru menimbulkan banyak konflik yang berdarah-darah.

d. Khalifah yang Otoriter


Selama pemerintahan demokratis Al-Khulafa Al- Rasyidin, para
khalifah senantiasa didampingi oleh dewan penasehat yang trdiri dari
pemuka-pemuka Islam, sehingga seluruh kebijakan Negara
dimusyawarakan secara, terbuka, bahkan rakyat biasa juga menyampaikan
pertimbangan..Tradisi ini ternyata tidak berlaku dalam pemerintahan
selanjutnya, karena dewan permusyawaratan dan dewan penasehat yang
dibentuk tidak berfungsi secara efektif dalam menegakkan pemerintahan
yang baik.

e. Hilangnya Disiplin dan Kecerdasan Pemimpin Islam


Kelemahan dan ketidakmampuan para pemimpin pusat Islam seringkali
dimanfaatkan oleh para gubernur provinsi dan pejabat dengan melepaskan
diri sekaligus membentuk kerajaan kecil yang merdeka. Di samping itu,
para khalifah lebih banyak disibukkan dengan berbagai pergolakan dalam
negeri sendiri, sehingga membawa kondisi Negara yang terus melemah.
SOAL UHB KELAS X SEMESTER GANJIL
Mapel : Kemuhammadiyahan
Tahun ajaran .2016/2017

1. Yang paling pertama yang a. Praktik organisasi


dilakukan K.H Ahmad Dahlan b. Belajar setiap waktu
sebelum mendirikan c. Berprestasi
muhammadiyah ... d. Bekerjasama
a. Pendidikan e. Aktif
b. Kesehatan 6. Muhammadiyah ditinjau dari
c. Pengajuan pendekatan historis tentang
d. AD-ART berdirinya dan berkembangnya
e. Politik serta amal usaha. Historis
2. Setelah mendirikan madrasah berarti...
maka K.H Ahmad Dahlan a. Pendidikan
merintis sekolah baru yang b. Sejarah
sama dengan sekolah c. Anggota
pemerintah Belanda disebut d. Musyawarah
sekolah... e. Evaluasi
a. Terbuka 7. Untuk mengetahui secara rinci
b. Non-formal baik tingkatan organisasi /
c. Formal anggota pimpinan dapat
d. Luar biasa diketahui melalui pendekatan...
e. Kejuruan a. Historis
3. Hak keanggotaan b. Struktural
muhammadiyah diatur dalam... c. Ideologi
a. Anggaran dasar pasal d. Tragegis
10 e. OP
b. Anggaran rumah tangga 8. Janji pelajar Muhammadiyah
pasal 4 yang berikut ini yang benar,
c. Undang undang RI kecuali...
d. Khittah Muhammadiyah a. Ketuhanan Maha Esa
e. Dikdasmen b. Berjuang menegakkan
4. Berikut ini hak anggota agama islam
organisasi Muhammadiyah, c. Hormat dan patuh
kecuali... kepada orang tua dan
a. Hak memiliki guru
b. Hak berbicara d. Bersungguh-sungguh
c. Hak berdoa dalam menuntut ilmu
d. Hak memilih dipilih e. Siap menjadi kader
e. Hak suara Muhammadiyah dan
5. Ruang lingkup pendidikan Bangsa
Muhammadiyah adalah...
9. Pimpinan Pusat d. 7 tahun
Muhammadiyah periode 2015- e. 5 tahun
2020 adalah... 15. Tanwir adalah lembaga majlis
a. Amin Rais tertinggi dipersyarikatan
b. Din Syamsudin Muhammadiyah yang berada
c. Haidal Nasir dinaungan...
d. Indawan Syari a. Pimpinan Pusat
e. Edi Mas Salim b. Pimpinan Wilayah
10. Melawan orang tua, minum- c. Pimpinan Daerah
minuman keras, serta narkoba d. Pimpinan Cabang
hukumnya adalah... e. Pimpinan Ranting
a. Wajib 16. Dinasti Abassiyah berpusat di...
b. Haram a. Mesir
c. Sunnah b. Ayyum
d. Makruh c. Baghdad
e. Boleh-boleh saja d. Syam
11. Kantor pimpinan pusat e. Madinah
Muhammadiyah berada di... 17. Pendiri dinasti Abassiyah
a. Jakarta adalah...
b. Yogyakarta a. Al-Mansyur
c. Surakarta b. Abdul Abbas Asapta
d. Surabaya c. Harun Al-Rasyid
e. Sangtakarta d. Kuarit
12. Anggota pimpinan pusat e. Al-Makmun
Muhammadiyah terdiri dari... 18. Ibukota negara Syiriah adalah..
a. 13 orang a. Baghdad
b. 11 orang b. Jamaskus
c. 9 orang c. Busroh
d. 7 Orang d. Kumpa
e. 5 orang e. Mekah
13. Pimpinan Muhammadiyah kota 19. Kota Baghdad dipimpin pada
dan kabupaten disebut... masa Kholifah..
a. Tanwir a. Harun Al-Rasyid
b. PWM b. Al-Mansyur
c. PDM c. Al-Makmun
d. PCM d. Al-Faruq
e. PRM e. Yalka
14. Semua pimpinan baik tingkat 20. Satra alif al-lail, walaili. Kisah
pusat, wilayah, daerah, cabang yang terkenal di Baghdad
& ranting, masa jabatan yaitu...
kepemimpinannya adalah... a. Kisah 1001 malam
a. 10 tahun b. Kisah 100 malam
b. 9 tahun c. Kisah sepanjang malam
c. 8 tahun d. Kisah semalam saja
e. Kisah dimalam 26. Selat yang memisahkan Afrika
21. Perguruan islamiah yang Utara dan Eropa Barat
berada di Baghdad adalah bernama...
didirikan oleh watsir dari a. Gibraltar
kesultanan... b. Musitar
a. Abassiyah c. Misatar
b. Mongolia d. Tartar
c. Umayyah e. Pasifiktar
d. Tiong Hua 27. Nama Spanyol waktu dikuasai
e. Sultan Salju Islam adalah...
22. Kata Wasir yang seperti wasir a. Andarusia
sultan Salju. Wasir artinya b. Andastar
adalah... c. Kardofah
a. Panglima d. Dakusa
b. Mentri e. Madrid
c. Raja 28. Berikut ini adalah orang yang
d. Pendeta menaklukkan Spanyol adalah...
e. Rakyat a. Abdullah bin Jaroh
23. Keruntuhan dinasti Abbasiyah b. Alif bin Walif
terjadi pada tahun... c. Thariq bin Dias
a. 1258 M d. Thariq bin Musa
b. 1358 M e. Musa bin Samiri
c. 1458 M 29. Isabella adalah ratu kristen
d. 1558 M yang membantu
e. 1658 M pemberontakan anak terhadap
24. Dinasti Abbasiyah dikalahkan ayah, raja adal rusia bersama
oleh pasukan Mongolia yang dengan...
dipimpin oleh... a. Uskup II
a. Jamisan b. Paus Paulus II
b. Kubilaikan c. Yohannes II
c. Hulagokan d. Ferdinand II
d. Yusufkan e. Martin II
e. Yahyakan 30. Setelah pasukan islam di
25. Al-Makmun merupakan nama kardofa kalah menyerang
perpustakaan... kepada pasukan kristen, maka
a. Baiti Atik raja yang durhaka itu melarikan
b. Baiti Makmul diri ke maroko ibu kota...
c. Baiti Hikmah a. Dakkar
d. Baiti Rahman b. Ciktoria
e. Baiti Abian c. Kasakpraka
d. Pantai Gading
e. Somaria

Anda mungkin juga menyukai