Pompa Sucker Rod
Pompa Sucker Rod
POMPA ANGGUK
(SUCKER ROD PUMP)
a. Poorman type
Larutan gas dalam minyak yang masuk ke dalam anchor akan
melepaskan diri dari larutan (bouyancy effect). Minyak akan
masuk ke dalam barrel melalui suction pipe , sedangkan gas
yang telah terpisah akan dialikan melalui annulus. Apabila
suction pipe terlalu panjang atau diameternya terlalu kecil, maka
akan terjadi pressure loss yang cukup besar sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan PI sumur pompa.
Sedangkan apabila suction pipe terlalu besar akan meyebabkan
annulus antara dinding anchor dengan suction pipe menjadi
lebih kecil, sehingga kecepatan aliran minyak besar dan
akibatnya gas masih terbawa oleh butiran-butiran minyak.
Diameter gas anchor yang terlalu besar akan menyebabkan
penurunan PI sumur pompa.
b. Packer type
Minyak masuk melalui ruang antara dinding anchor dan suction
pipe, kemudian minyak jatuh di dalam annulus antara casing
dan gas anchor dan ditahan oleh packer, selanjutnya minyak
masuk ke pompa melalui suction pipe. Disini minyak yang
masuk kedalam annulus sudah terpisah dari pompa.
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 10
Tangkai pompa
Tangkai pompa (sucker rod string) terdiri dari :
Sucker rod
Pony rod
Polished rod
a. Sucker rod
Merupakan batang/rod penghubung antara plunger dg peralatan
di permukaan. Fungsi utamanya adalah melanjutkan gerak lurus
naik turun dari horse head ke plunger.
Berdasarkan konstruksinya maka Sucker rod dibedakan menjadi
dua, yaitu :
Berujung box pin
Berujung pin-pin
Untuk menghubungkan antara dua sucker rod digunakan sucker
rod coupling. Umumnya panjang satu single dari sucker rod yang
sering digunakan berkisar antara 20 30 ft.
Dalam perencanaan sucker rod selalu diusahakan dipilih yang
ringan, artinya memenuhi kriteria ekonomis, tapi dengan syarat
tanpa mengabaikan persyaratan stress yang diijinkan (allowable
stress) pada sucker rod tersebut. Sucker rod yang dipilih dari
permukaan sampai unit pompa di dasar sumur tidak perlu sama
diameternya tetapi dapat dilakukan / dibuat kombinasi dari
beberapa tipe dan ukuran rod. Sucker rod string yang
merupakan kombinasi dari beberapa tipe dan ukuran tersebut,
disebut tappered rod string.
b. Pony rod
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 11
c. Polished rod
Polished rod merupakan tempat rod yang berada diluar sumur
yang menghubungkan sucker rod string dengan carrier bar dan
dapat naik turun dalam stuffing box. Diameter stuffing box lebih
besar dari diameter sucker rod, yaitu 1 1/8, 1 , 1.5, 1 .
Panjang polished rod adalah 8,11,16,22 ft.
1. Tubing pump
Pada tipe ini working barrel dipasang langsung didalam tubing dan
diturunkan bersama tubing, bila terjadi kerusakan pada working
barrel atau standing valve maka untuk memperbaikinya
keseluruhan dari tubing harus dicabut.tipe pompa ini sering
digunakan pada sumur-sumur dangkal dan produktifitas kecil.
2. Rod pump
Pada tipe ini working barrel, plinger, travelling valve, dan standing
valve merupakan satu unit kesatuan yang dipasang langsung pada
rod string. Kapasitas pompa yang diperoleh lebih kecil karena
ukuran plunger lebih kecil.
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 12
Tabel 1
Klasifikasi Pompa Standart API
(Brown Kermit, The Technology of Artificial Lift Method, 1984)
KLASIFIKASI
TIPE POMPA
FULL BARREL LINER BARREL
Tubing dengan regular shoe TW TL
Tubing dengan regular shoe dan nipple TWE TLE
Rod, stationary barrel top hold down RWA RLA
Rod, stationary barrel-bottom hold
RWB RLB
down
Rod, travelling barrel RWT RLT
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 13
C-160D-173-64
160 = peak torque rating ribuan in-lb (torsi puncak yang diijinkan)
20-150-RWBC-20-4-2
Apabila sucker rod digantung pada polished rod atau bergerak naik
turun pada kecepatan konstan, maka gaya yang bekerja pada polished
rod adalah berat dari sucker rod, WR, dalam hal ini sucker rod
mengalami percepatan. Polished rod akan menderita beban tambahan
yaitu beban percepatan.
Wr
a
g
Faktor percepatan atau faktor dimana bobot mati dari rod harus
dikalikan dengan faktor kecepatan ini untuk mendapatkan beban
percepatan yang maksimal, dinyatakan sebagai :
a
g
(1)
Dimana :
a = percepatan maksimum yang terdapat pada sucker rod string
g = percepatan gravitasi
Percepatan maksimum dari pada sistem sucker rod terjadi pada awal
upstroke dan awal down stroke, yaitu pada saat titik proyeksi
mempunyai jarak yang jauh dari pusat gerak melingkar.
Pada saat tersebut percepatan dari pada proyeksi sama dengan
percepatan gerak melingkar, yaitu :
Vp2
a (2)
re
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 22
Dimana :
Vp = kecepatan partikel
re = jari-jari lingkaran
2 re
VP (3)
Vp 2 re N (4)
VP 2 4 2 re N 2
(5)
re g g
N = kecepatan pompaan
re = dapat dihubungkan dengan polished rod, stroke length
yaitu :
S
re (6)
2
2 2 S N 2
(7)
g
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 23
2 2 S N 2 in/min 1 ft 1 min
32,2 ft/sec 2 12 in 3600 sec 2
S N2
(8)
70500
Tabel 2-2
Kombinasi Untuk Sucker Rod
(Brown Kermit, The Technology of Artificial Lift Method, 1984)
Ukuran rod pada string Harga R sebagai fungsi Luas Plunger (AP)
(in) Catatan : R1 adalah yang bawah atau terkecil
R1 = 0.759 0.0896 Ap
5/8 3/4
R2 = 0.241 + 0.0896 Ap
R1 = 0.786 0.0566 Ap
3/4 7/8
R2 = 0.214 + 0.0566 Ap
R1 = 0.814 0.0375 Ap
7/8 1
R2 = 0.186 + 0.0375 Ap
R1 = 0.627 0.1393 Ap
5/8 3/4 7/8 R2 = 0.199 + 0.0737 Ap
R3 = 0.175 + 0.0655 Ap
R1 = 0.644 0.0894 Ap
3/4 7/8 1 R2 = 0.181 + 0.0478 Ap
R3 = 0.155 + 0.0146 Ap
R1 = 0.582 0.1110 Ap
R2 = 0.159 + 0.0421 Ap
3/4 7/8 1 1 1/8
R2 = 0.137 + 0.0364 Ap
R2 = 0.123 + 0.0325 Ap
Stress
E (9)
Strain
Dimana:
E = modulus elastisita, tergantung pada beban yang dipergunakan
Sedangkan stress merupakan gaya persatuan luas, maka :
F
Stress (10)
A
Strain = e / L (11)
Gaya (F) dinyatakan dalam Lb, penampang (A) dinyatakan dalam in2.
Perpanjangan (e) dan panjang mula-mula (L) dinyatakan dalam satuan
sama. Umumnya besarnya perpanjangan dalam in. sedangkan
panjang dalam ft, dengan demikian Persamaan (11) merubah menjadi :
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 26
e
Strain (12)
12 L
F /A 12 FL
E (13)
e / 12 L eA
12 FL
e (14)
EA
F = P x AP (15)
P = 0,433 G L (16)
Untuk suatu hal yang umum, dimana working fluid level terletak
pada kedalaman D, tekanan C (dibawah plunger) yang disebabkan
oleh kolom fluida didalam casing setinggi (L-D) harus diperhitungkan.
Dengan demikian :
P = 0,433 G L - 0,433 G (L - D)
P = 0,433 G D (17)
12 FL
e
EA
12 x 0,433 G D A P L
EA
520 G D A L
(18)
EA
e1 = 5,20 G D AP L / E At (19)
er = 5,20 G D AP L / E Ar (20)
Dimana :
et = perpanjangan tubing, in
er = perpanjangan rod, in
G = specific gravity fluida
D = working fluid level, ft
L = kedalaman letak pompa, ft
Ap = Luas penampang plunger, sq-in
At = Luas penampang tubing , sq-in
Ar = Luas penampang rod, sq-in
E = modulus elastisitas = 30 x 10 6
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 28
Bila dipasang anchor pada tubing, maka bentuk L/A t , dapat diabaikan.
Besarnya Ar, At, Ap, dari masing-masing ukuran rod, tubing atau
plunger dapat dilihat pada Tabel (3), (4) dan (5) berikut :
Tabel 3
Data Sucker Rod
(Brown Kermit, The Technology of Artificial Lift Method, 1984)
Tabel 4
Data Tubing
(Brown Kermit, The Technology of Artificial Lift Method, 1984)
Tabel 5
Data Plunger Pompa
(Brown Kermit, The Technology of Artificial Lift Method, 1984)
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 29
e1 = 5,20 G D AP L1 / E A1
e2 = 5,20 G D AP L / E A2 dst
Dimana :
e1 = perpanjangan rod bagian pertama dengan panjang L1
e2 = perpanjangan rod bagian kedua dengan panjang L2
5,20 G D A P L1 L 2
er ... (21)
E A1 A 2
Wr (yaitu puncak dari rod). Rata-rata berat dari rod yang menyebabkan
perpanjangan adalah Wr/2, apabila dipusatkan pada L/2.
Perpanjangan rod yang emngakibatkan berat rod dan beban
percepatan, tidak sama besarnya pada waktu upstroke ataupun
downstroke.
12 Wr Wr L/2
ed (22)
E Ar
12 Wr Wr L/2
eu (23)
E Ar
12 Wr L
eP ed - eu (24)
E Ar
r L A r
Wr (25)
144
Dimana :
= faktor percepatan
r = density rod, lb/cuft ~ 490 lb/cuft untuk baja.
Maka :
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 31
12 L 490 L A t 40,8 L2
eP (26)
E Ar 144 E
Dimana :
E = modulus Young besi = 30 x 10 6 psi
eP = (32,8 L2 ) / E (27)
Dimana :
eP = plunger overtravel, in
L = panjang rod, ft
= faktor percepatan = S N2 /70500
S = panjang langkah, in
N = langkah/menit, SPM
40,8 L2 5,20 G D A P L1 L 2
SP S - ... (29)
E E A1 A 2
40,8 L2 5,20 G D A P 1 1
SP S - (30)
E E A
t A r
Dimana :
L1, L2, L3, adalah panjang-panjang rod (bila diametrnya
berbeda-beda untuk sistem tersebut, ft
A1, A2, A3, adalah luas penampang masing-masing bagian
rod yang berbeda-beda untuk, inch2
N = 237.000 / n L (31)
Dimana :
N = kecepatan pemompaan, SPM
L = panjang sucker rod string, ft
n = bilangan tidak bulat
dimana :
T = gaya puntiran, Lbs
W = beban polished rod, Lbs
We = counterweight, Lbs
r = jarak dari crankshaft ke pitman bearing (Gambar 9)
Ci = 2 We d / S (36)
dimana :
C = Crank Counterbalance, lbs
Wc = berat Counterbalance, lbs
S = panjang langkah, in
dimana :
Tp = peak torque maksimum, Lbs
Dalam perhitungan harga peak torque (C) diasumsikan 95% dari harga
idealnya (Ci), maka persamaan (38) menjadi :
V = K Sp N bbl/hari (41)
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 38
dimana :
q = rate produksi, bbl/h
V = pump displacement, bbl/h
Ev = efisiensi volumetris antara 25 100 % tergantung dari
gas di sumur tersebut, umumnya diambil antara 75 80 %
a. Beban fluida
b. Bobot mati dari pada rod
c. Beban percepatan dari pada sucker rod
d. Gaya keatas pada sucker rod yang tercelup dalam fluida
e. Gaya gesekan
dimana :
M1 = berat rod, section pertama dari tappered rod, Lb/ft
L1 = panjang rod, section pertama, ft
berat W
Volume r cuft (46)
density 490
Wr
Gaya keatas x 62,4 G
490
- 0.127 Wr G (47)
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 40
L AP
Volume cuft (48)
144
L A P Wr
Volume - cuft (49)
144 490
Wmax = Wf + Wr + Wr + F (51)
Wmax = Wf + Wr ( 1 - ) (53)
W
LN Lx fm , ft (55)
Wfc
dimana :
L = panjang rod string, ft
Wfm = berat rod + fluida berat rod, Lbs
Wfc = berat fluida, Lb
dimana :
q = rate produksi, BPD
G = specific gravity fluida
LN = Net lift, ft
0,25 Wr . S . N. in - lb/min
Hf
12 in/ft x 33000 ft - lb/min/hp
dimana :
Wr = Berat rod string, lb
S = Panjang stroke, in
N = jumlah stroke permenit, spm
PRHP
= , Hp (59)
BHP
HHP
= , Hp (60)
PRHP
PRHP HHP
= x , Hp (61)
BHP PRHP
TEORI DASAR
POMPA ANGGUK (SUCKER ROD PUMP)
Pompa Angguk (Sucker Rod Pump - SRP) 45
MAT E R I
4. KAPASITAS POMPA
5. EFISIENSI TOTAL POMPA SUCKER ROD
5.1. Beban Polished Rod
5.2. Hydraulic Horse Power
5.3. Brake Horse Power
5.4. Penentuan Efisiensi Total Pompa