TINJAUAN PUSTAKA
talas yang berasal dari Amerika Tengah dan menyebar ke daerah-daerah tropika.
ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut. Talas kimpul merupakan tanaman
tegak dengan pelepah berwarna hijau muda. Pelepah menyatu dengan batang dan
akan terasa halus ketika diraba. Daun berwarna hijau terang dengan permukaan
yang berlapis lilin dan memiliki bentuk seperti jantung (Setyawan, 2015).
Tanaman kimpul tumbuh baik di daerah tropika basah dengan curah hujan
optimum pada lahan darat yang gembur. Tanaman kimpul dapat tumbuh baik di
tanah yang terlindung sinar matahari. Kemampuan tanaman kimpul untuk tumbuh
di tempat ideal untuk mengisi lahan kosong di pedesaan. Tanaman kimpul cocok
untuk tanaman tumpang sari pada kebun-kebun kopi karena tahan terhadap
mengandung air. Umbi tersebut terdiri dari umbi primer dan umbi sekunder.
Kedua umbi tersebut berada dibawah permukaan tanah. Hal yang membedakan
adalah umbi primer merupakan umbi induk yang memiliki bentuk silinder dengan
yang tumbuh disekeliling umbi primer dengan ukuran yang lebih kecil. Umbi
8
vegetatif. Umur panen umbi berkisar antara 6-18 bulan dan ditandai dengan daun
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Taro, Old cocoyam, Dash(e)en dan Eddo (e). Di beberapa negara juga dikenal
dengan nama lain, seperti : Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India),
(Nurcahya, 2014).
Salah satu hambatan pada produksi dan konsumsi talas adalah kandungan
kristal-kristal kalsium oksalat pada umbi dan daun segar yang dapat menyebabkan
rasa gatal pada kulit mulut dan tenggorokan (Rahmawati, dkk., 2012). Timbulnya
rasa gatal terutama disebabkan oleh kalsium oksalat bentuk rapida yang keluar
dari sel tumbuhan, sehingga dapat melakukan kontak secara langsung dengan
9
lidah, bibir dan langit-langit mulut ketika dikunyah (Ridal, 2003). Hal pertama
yang perlu diperhatikan adalah mengurangi kadar kalsium oksalat pada talas.
Kalsium oksalat dari persenyawaan garam antara ion kalsium dan ion oksalat. Ion
ini sangat bermanfaat untuk proses metabolisme dan untuk pertahanan internal
dalam air (Rahmawati, dkk., 2012). Langkah lain yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kadar kalsium oksalat pada talas dapat dilakukan sebagai berikut :
2HCl (l) + CaC2O4 (S) CaCl2 (s) + H2C2O4 (l) (Ridal, 2003).
sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur-
unsur mineral dan vitamin. Sebagai pengganti nasi, talas mengandung banyak
10
Umbi talas mengandung komponen makronutrien dan mikronutrien meliputi
protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, fosfor, kalsium, besi, tiamin, riboflavin,
varietas, usia dan tingkat kematangan dari umbi. Faktor iklim dan kesuburan
tanah juga turut berperan terhadap perbedaan komposisi kimia dari umbi talas.
Nilai lebih dari umbi talas adalah kemudahan patinya untuk dicerna. Hal ini
disebabkan oleh ukuran granula patinya yang cukup kecil dan patinya
mengandung amilosa dalam jumlah yang cukup banyak (20-25%). Selain itu talas
juga bebas dari gluten, maka pangan olahan dari talas dapat digunakan untuk diet
11
2.2 Pati
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus
atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut
Secara umum pati terdiri dari 20 % bagian yang larut air panas (amilosa) dan
molekul yang lurus, terdiri dari 250-300 satuan D-glukopiranosa dan dihubungkan
secara seragam oleh ikatan -1,4 glukosida. Amilopektin terdiri dari 1000 atau
lebih satuan glukosa yang kebanyakan juga dihubungkan dengan hubungan -1,4
kurang lebih 4 % dari seluruh jumlah hubungan atau satu untuk setiap 25 satuan
glukosa (Gunawan dan Mulyani, 2010). Struktur kimia pati (Rowe, et al., 2009)
12
Gambar 2.1 Struktur pati
dasar pati, dan sangat mempengaruhi karakteristik fisiko kimia pati yang
dihasilkan. Amilosa memiliki karakteristik rantai relatif lurus, struktur gel kuat,
serta apabila diberi pewarna iodine akan menghasilkan warna biru. Sementara itu,
(Herawati, 2012).
bertujuan untuk membersihkan umbi dari akar, kulit dan kotoran yang melekat
13
Peremasan dimaksudkan untuk menyempurnakan kerusakan jaringan umbi
agar pati dapat keluar dari jaringannya dengan menambahkan akuades pada proses
pencucian dengan dengan akuades untuk mendapatkan pati yang bersih dan
Pengeringan pati basah dilakukan dengan meletakkan pati basah pada suhu
2.3 Dekstrin
Dekstrin adalah pati atau hidrolisis pati secara parsial dimodifikasi oleh
pemanasan dalam keadaan kering dengan atau tanpa asam, alkali atau agen
beberapa cara, yaitu memberikan perlakuan suspensi pati dalam air dengan asam
atau enzim pada kondisi tertentu, atau degradasi pati dalam bentuk kering dengan
menggunakan perlakuan panas atau kombinasi antara panas dan asam atau katalis
lain. Dekstrin mempunyai rumus kimia (C6H10O5)n dan memiliki struktur serta
Dekstrin praktis tidak larut dalam kloroform, etanol (95%), eter, dan propan-
2-ol, sedikit larut dalam air dingin dan sangat larut dalam air panas membentuk
larutan mucilaginous. Berat molekul dekstrin secara khas adalah 4.500-85.000 dan
tergantung pada jumlah unit (C6H10O5)n di dalam ikatan polimer dengan n = 28-
14
525. Struktur kimia dekstrin (Rowe, et al., 2009) ditunjukkan pada gambar 2.2.
jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam. Asam
yang dipakai beraneka ragam mulai dari asam klorida, asam sulfat, sampai asam
nitrat. Yang berpengaruh pada kecepatan reaksi adalah konsentrasi ion H+, bukan
klorida. Pati termodifikasi dengan hidrolisis asam klorida menghasilkan pati yang
strukturnya lebih renggang, sehingga air lebih mudah menguap pada waktu
1. Suhu
reaksinya. Untuk kisaran suhu 90-100 oC, kecepatan reaksi meningkat dua
kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 5 oC. Sedangkan secara keseluruhan,
pada umumnya kecepatan reaksi hidrolisis akan meningkat dua kali lebih
cepat setiap kenaikan suhu 10 oC. Dengan penggunaan suhu yang lebih
15
Penggunaan suhu tinggi juga dapat meminimalkan penggunaan katalisator
2. Katalisator
berupa asam, yaitu asam klorida, asam sulfat, asam sulfit, asam nitrat, atau
yang lainnya. Makin banyak asam yang di pakai sebagai katalisator, makin
katalisator yang kecil dapat mengurangi kecepatan reaksi. Namun hal ini
3. Waktu
waktu reaksi, maka semakin tinggi pula konversi yang di hasilkan. Hal ini
4. Netralisasi
16
pemecahan senyawa lebih lanjut. Proses hidrolisis diakhiri dengan
Reaksi :
dalam getah pankreas dan ludah yang dapat menghidrolisis amilum dengan
secara random atau pada ikatan yang berada ditengah rantai polimer (Ridal, 2003).
-amilase adalah jenis enzim amilase terbesar yang terkandung dalam tubuh
manusia dan mamalia yang lain. Pada tubuh manusia -amilase terdapat pada
saliva dan pankreas. Selain itu, -amilase juga dapat ditemukan pada gandum
(Robyt, 1984).
lebih spesifik, kondisi prosesnya dapat dikontrol, biaya pemurnian lebih murah,
17
dihasilkan lebih sedikit abu dan kerusakan warna dapat diminimalkan (Setyawan,
2015) serta dihasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi (Ridal, 2003).
a. Suhu, semua reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu. Kecepatan reaksi katalis
merupakan protein yang akan terdenaturasi pada suhu tinggi maka enzim
Beberapa enzim aktif hanya pada nilai pH yang sempit. Nilai pH optimum
adanya kontak antara enzim dengan subtrat pada bagian aktif enzim.
18
karboksilat dan kation imidazolium. Pada konsentrasi substrat rendah,
kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin
semua bagian aktif telah dipenuhi oleh substrat atau telah jenuh dengan
sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah besar (Poedjiadi dan
Supriyanti, 2009).
konsentrasi enzim. Dalam hal ini substrat yang digunakan dalam jumlah
Dekstrin dapat digunakan dalam bidang farmasi dan pangan. Dalam bidang
farmasi dekstrin digunakan sebagai diluent tablet dan kapsul, pengikat, bahan
selaput gula yang berfungsi sebagai plasticizer, perekat dan agen pengetal
19
Beberapa sediaan farmasi yang menggunakan dekstrin sebagai bahan
tambahan :
maupun bahan tambahan makanan dalam koridor food ingredient yang merupakan
komponen bahan makanan untuk memproduksi makanan siap saji. Dekstrin dapat
pengembang kue, perisa, rempah dan minyak (Herawati, 2012). Selain itu
dekstrin dapat digunakan juga sebagai sumber karbohidrat bagi orang yang
rendah dan bebas dari laktosa dan sukrosa (Rowe, et al., 2009).
20