Neraca Massa MSG PDF
Neraca Massa MSG PDF
Disusun oleh:
UNIVERSITAS JAYABAYA
2011
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Monosodium Glutamat (MSG) adalah garam natrium dari L-asam glutamat yang
banyak digunakan sebagai penambah rasa pada makanan. Asam glutamat merupakan salah
satu jenis asam amino (protein yang non-essensial/tubuh manusia dapat memproduksi
sendiri) yang dibuat dari proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri pembentuk asam
glutamat.
Asam glutamat pertama kali ditemukan pada tahun 1866 oleh Ritthausen dari
hidrolisa gluten gandum. Pada tahun 1908 Kikunae Ikeda menemukan kemampuan MSG
untuk menambah rasa pada makanan. Kikunae Ikeda melakukan ekstraksi rumput laut
yang masyarakat Jepang sebut sebagai konbu. Konbu sudah digunakan masyarakat Jepang
berabad-abad lalu sebagai bumbu masak pada sup. Kikunae Ikeda mengekstraksi konbu
dengan air panas dan didapat asam glutamat pada hasil ekstraksinya. Pada tahun 1909
Kikunae Ikeda bersama pengusaha Sahorusuke Suzuki memproduksi MSG pertama kali
secara komersil dibawah merek Ajinomoto. Metoda yang digunakan untuk pembuatan
MSG dengan cara pemisahan asam glutamat dari gluten gandum atau protein kedelai.
Untuk memenuhi kebutuhan MSG yang meningkat setiap tahunnya, ilmuwan Jepang dan
Korea mengembangkan proses fermentasi dan sistesis untuk menghasilkan asam glutamat.
Sejak tahun 1959 proses fermentasi terus mengalami perkembangan dan digunakan
hamper seluruh perusahaan MSG diseluruh dunia.
Dalam memproduksi MSG ada 3 macam proses yang digunakan (Slamet Raharjo,
Mikro Organism Industri), yaitu :
1. Proses klasik.
Berikut akan diuraikan secara singkat untuk masing-masing cara atau proses tersebut.
1. Proses klasik
Pembuatan MSG dengan proses klasik adalah dengan proses ekstraksi dan hidrolisa.
Proses ini digunakan dari tahun 1909 sampai 1965 dan saat ini proses ini sudah tidak
digunakan lagi. Adapun prosesnya sebagai berikut :
Pada tahap ini gluten gandum yang digunakan sebagai bahan baku, dipisahkan
dari tepung gandum. Bahan baku dipanaskan sampai suhu mencapai 150oC dan
ditambahkan HCl dimana hal ini akan mengakibatkan terjadinya proses hidrolisa
bahan baku. Pada proses ini akan diperoleh L-asam glutamate (L-GA) hidroksida.
d. Pengendapan Kristal
Kemudian pH filtrate dibuat menjadi 3,2 (merupakan titik iso elektrik GA)
dengan penambahan NaOH atau ammonia untuk mengendapkan Kristal L-GA.
e. Pembentukan MSG
Kristal L-GA mentah disuspensikan di dalam air dan dinetralisasi dengan NaOH
yang akan menghasilkan MSG. Larutan didekolorisasi dengan menggunakan karbon
aktif agar diperoleh larutan yang jernih. Kemudian larutan dipekatkan untuk
mengkristalkan MSG. Selanjutnya Kristal MSG disentrifus untuk dipisahkan dari
larutan induknya dan kemudian dikeringkan dan selanjutnya siap dipaking.
a. Tahap fermentasi
Bahan baku yang digunakan pada proses ini adalah molase dimana tahap
fermentasi dilakukan dengan bantuan mikroba. Molase sebagai sumber karbon
diubah menjadi asam glutamate (GA). Proses fermentasi ini dilakukan di dalam
fermentor dengan mengatur pH dan suhu optimum serta tambahan bahan
pendukung lainnya seperti urea sebagai sumber karbon, garam organic dan factor
pertumbuhan sebagai nutrisi. Secara kimia proses pembuatan GA dapat dilihat dari
reaksi sebagai berikut :
Sintesa MSG dapat dilakukan dengan menggunakan tiga cara, yaitu furfural
melalui maleic, furfural melalui @-ketoglutaric acid dan b-acrylonitrile melalui
formylpropionitrile. Salah satu prosesnya adalah dengan menggunakan akrilonitril
sebagai bahan baku. Akrilonitril ditambah dengan H2 dan CO dimana dari proses
penambahan ini akan dihasilkan b-cyanopropionaldehid (4-oxobutironitril). Kemudian
ditambahkan ammonium cyanide yang diperoleh dari campuran ammonia, metan dan
O2. Kemudian larutan dihidrolisis dengan menggunakan NaOH dan asam sulfat yang
akan menghasilkan rasimik GA yaitu DL-GA, kemudian ke dalam resimik DL-GA ini
ditambahkan Na2SO4 sehingga diperoleh bentuk D-GA yang kemudian direcycle, dan
L-GA sebagai bahan pembentuk MSG. MSG diperoleh dengan menambahkan NaOH
pada larutan L-GA.
C. Kegunaan MSG
Pada proses pembuatan MSG dengan proses fermentasi dihasilkan produk dengan
kemurnian 99% berat. MSG yang dihasilkan berupa serbuk Kristal bening, yang banyak
digunakan sebagai bahan tambahan makanan (food additive) yang menimbulkan rasa
gurih (kombinasi rasa manis dan asin) dan menguatkan rasa pada makanan.
Adapun pemilihan jenis proses MSG antara lain adalah sebagai berikut :
Adapun analisa pembobotan untuk berbagai jenis proses diatas adalah sebagai berikut :
Berdasarkan dari data informasi dan analisa pembobotan maka proses yang dipilih
adalah proses biosintesis, karena proses ini memiliki temperature operasi yang rendah,
konversi yang cukup tinggi, bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia, serta
kemurnian yang tinggi.
Molase
- Warna : coklat
Urea
NaOH
- Berat molekul : 40
- Vapour pressure : 1 mmHg pada 739oC (padatan) 1,5 mmHg pada 25oC (larutan)
- Bersifat higroskopis
Air
MSG
Kelarutan : mudah larut dalam air (0,74 kg/l pada suhu 35oC)
A. DASAR PERENCANAAN
Basis perhitungan: 1 jam operasi
Pabrik beroperasi 330 hari/tahun
Kapasitas produksi = 25000 ton/tahun MSG
- Air =1%
- Air = 60 %
MgSO4.7H2O = 1,00 %
CaCO3 = 3,33 %
NH4Cl = 4,00 %
- Air = 90 %
99 kg kg
Produk MSG murni = 3156,5657 = 3125
100 jam jam
kg kg kmol
= 3125 169 ,11 = 18,4791
jam kmol jam
Kebutuhan Umpan:
100 % 100 %
C 6 H 12 O6 = kmol MSG BM C 6 H12 O 6
konversi di fermentor konversi di kolom resin
100 % 100 % kg
= 18,4791 180,16 = 3871,1558 kg
86 % 100 % kmol
Sebanyak 42 % dari umpan sisa reaksi (yang tidak bereaksi 14 %) akan di-recycle
14 %
Umpan sisa reaksi = 18,4791 kmol C 6 H12 O 6 = 3,0082 kmol
86 %
42 % kg
Umpan yang di - recycle = 3,0082 kmol C 6 H12 O 6 180,16 = 227,7174 kg
100 % kmol
Karena ada recycle gula sebanyak 227,7174 kg maka kebutuhan gula fresh dari molase
sebesar = 3871,1558 kg - 227,7174 kg = 3643,4384 kg
100
Kebutuhan umpan molase = 3643,4384
59,5
= 6123,4259 kg
H2O
Larutan
GF
H2O = 90 3
% P- 22 Recycle
C6H12O6 = 3,318%
Molase= GF = 10 01 H2O =
6123,4259 %
96,682 %
kg C6H12O6 = 1
59,5%
H2O =
40,5 %
2 C6H12O6 = 20%
GF =3%
H2O = 70 %
Mencari feed larutan GF:
3%
GF di aliran 3 = berat C 6 H 12 O 6
20 %
3%
= 3871,1558 = 580,6734 kg
20 %
100 %
Feed larutan GF = 580,6734 = 5806,7340 kg
10 %
Neraca massa GF
GF di aliran 4 = GF di aliran 3
Air di aliran 2 + air di aliran 3 + air di aliran 1+ air di aliran 22 = Air di aliran 4
Air di aliran 2 = air di aliran 4 air di aliran 1 air di aliran 3 air di aliran 22
= 566,5677 kg
1
4
9
D. TANGKI STERILISASI02 (S-02)
C6H12O6 = 3871,1558
3
kg
,
GF = 580,6734 5
kg 9
S-02
H2O = 4
14903,9498 kg 9 C6H12O6 = 3871,1558
8 kg
k GF = 580,6734
g 6 kg
H2O =
k
14903,9498 kg
g
Neraca Massa Total
E. COOLER 2 (C-02)
C6H12O6 = 3871,1558 C6H12O6 = 3871,1558
kg kg
GF = 580,6734 6 GF = 580,6734
11
kg 4 C-02 kg
H2O = H2O =
14903,9498 kg 14903,9498 kg
9
7
I
0
4
=
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
61 11
C6H12O6 3871,15584 3871,1558
H2O 14903,94989
14903,9498
GF 580,6734 0 580,6734
Total 19355,77903
19355,7790
,
9
F. HEAT EXCHANER 1 (HE-01)
4
Urea = 9 Urea =
554,9274 kg 8 8 554,9274 kg
HE-01
H2O = 832,3910 k H2O = 832,3910
kg g kg
k
g
Urea = 554,9274 kg 8
H2O = 832,3910kg S-01
Urea = 554,9274 kg
9 H2O = 832,3910kg
H. COOLER 1 (C-01)
Urea = Urea =
554,9274 kg 10 554,9274 kg
C-01
H2O = 832,3910 H2O = 832,3910
kg kg
I. FERMENTOR (F-01)
3871,1558 kg
Gula (C 6 H12 O 6 ) masuk fermentor = = 21,4873kmol
kg
180,16
kmol
C6H12O6 + (NH2)2CO + 3/2 O2 C5H9NO4 + 3/2 CO2 + 5/2 H2O ...... (1)
Awal : 21,4873
NH3 yang dibutuhkan berdasarkan persamaan reaksi (1) adalah 18,4791 kmol, maka
urea yang dibutuhkan berdasarkan persamaan reaksi (2) yaitu:
1
Urea yang dibutuhkan = 18,4791 kmol = 9,2396 kmol
2
kg
= 11,0875 kmol 60,06 = 554,9274 kg
kmol
100 %
Feed larutan urea 40% = 554,9274 kg = 1387,3184 kg
40 %
Larutan Urea =
1387,3184 kg
Urea = 40 % 10
H2O = 60 %
F-01
Seed = 483,8945 12
kg
C6H12O6
Udara (excess 20%) 13 15 Biomass
= 4593,3790 kg C5H9NO4
C6H12O6 + (NH2)2CO + 3/2 O2 C5H9NO4 + 3/2 CO2 + 5/2 H2O ...... (1)
Neraca Gula
Neraca Urea
Urea keluar = 0 kg
Neraca CO2
Neraca O2
Neraca N2
N2 yang bereaksi = 0 kg
N2 keluar = 3503,6395 kg
Neraca H2O
H2O masuk = air aliran 10 + air aliran 11
GF - 580,6734 - - - -
Seed - - 483,8945 - - -
Biomass - - - - - 1440,117
Urea 552,9274 - - - - -
CO2 - - - - 813,2652 -
O2 - - - 1064,3968 177,3984 -
N2 - - - 3503,6395 3503,6395 -
C5H9NO4 - - - - - 2718,823
16
Biomass
Konversi 100 %
Awal : 18,4791
NaOH yang dibutuhkan berdasarkan persamaan reaksi (2) = 18, 4791 kmol
kg
Berat NaOH = 18,4791 kmol = 739,1640 kg
kmol
100 %
Feed larutan NaOH = x739,1640 kg = 3695,82 kg
20 %
C6H12O6 = 541,9618 kg
C5H9NO4 = 2718,8230 kg NaC5H8NO4
H2O = 16568,8233 18 21 H2O
KR
kg
20
C6H12O6
H2O
Konversi
100 %
C5H9NO4 + NaOH NaC5H8NO4 + H2O .....(3)
Neraca Komponen
Neraca Gula
Neraca H2O
H2O di aliran 18 + air di aliran 19 = air aliran 20 + air aliran 21
Neraca CO2
Neraca NaOH
MSG masuk = 0 kg
C5H9NO4 2718,8230 - - -
NaOH - 739,1640 - -
NaC5H9NO4 - - 3125,0006 -
Sebanyak 42 % gula yang tidak bereaksi (sisa umpan yang tak bereaksi) akan di-recycle
dan masuk kembali ke tangki preparasi.
20 Recycle Waste
R/A.28
A.2
5
A.2
M
4 evaporator crystalizer centrifuge
A.2 A.2 A.2
6 7 9
Perhitungan Recycle
- Kelarutan MSG pada 350C = 74 kg/100 kg air, maka setelah proses kristalisasi
sebesar 42,53 % MSG yang larut di recycle ke evaporator
- Pada proses evaporasi, air yang diuapkan sebesar 70 % dari air yang ada di
umpan (A.25).
Komponen F M1 M2 M3 M4 R M5
MSG
M = A.28+ A.24
X = 0,4253 X + 3125,0006 kg
= 5437,6207 kg
H2O
M = A.28 + A.24
Y = 0,17241 Y + 3289,6494 kg
= 3974,9748 kg
EVAPORATOR
Asumsi: air yang diuapkan 70% dari air yang ada diumpan
NaC5H8NO4 =
2312,6201 kg H2O
H2O = 685,3254 kg
25
28
NaC5H8NO4 =
3125,0006 kg
H2O = 3289,6494 kg NaC5H8NO4
24 Evaporator 26
H2O
KRISTALIZER
NaC5H8NO4 =
5437,6207 kg NaC5H8NO4
26 Kristalizer 27
H2O = 1192,4924 kg H2O
Neraca Massa Total
26 27
CENTRIFUGE
NaC5H8NO4
H2O
28
NaC5H8NO4 =
5437,6207 kg
H2O = 1192,4924 kg
NaC5H8NO4
27 Centrifuge 29
H2O
N. DRYER
H2O
31
NaC5H8NO4 =
3125,0006 kg
H2O = 507,1670 kg
NaC5H8NO4
29 DRYER 30
H2O
Neraca Massa Total