Setiap instrumen alat ukur atau sensor sebelum digunakan secara massal, terlebih
dahulu harus diuji cobakan untuk melihat keakuratan dari sensor yang telah
dibuat. Selain itu setelah dilakukan uji coba maka karakteristik dari sensor dapat
ditentukan. Proses uji coba tersebut dinamakan dengan kalibrasi alat ukur/ sensor.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa akurasi suatu alat ukur/ sensor telah
sesuai dengan rancangannya. Sedangkan menurut ISO/IEC Guide 17025 adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen alat ukur atau sistem pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Ralat ukur adalah perbedaan antara hasil ukur dengan nilai yang sebenarnya.
Untuk mengetahui berapa besar ketidakpastian dari hasil ukur, maka harus
diperkirakan besar ralat ukur. Dengan kata lain, untuk setiap pengukuran selain
hasil ukur juga ralat dari hasil ukur harus ditentukan. Secara umum sistematika
penulisan laporan pengukuran adalah:
= (0 ) [] (20)
dengan:
x = besaran yang diukur [x] = satuan besaran fisis x
(x0 x) = hasil ukur dan ketidakpastiannya
Untuk melihat sejauhmana ketelitian alat ukur yang digunakan maka dapat dilihat
dengan menggunakan:
( )
% = | | 100% (21)