Anda di halaman 1dari 28

Filsafat Ilmu & Research

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana berkat Rahmat dan
KaruniaNya kita diberi kesehatan dan fikiran sehat dan segar bugar dalam
beraktivitas pada umumnya, dan dalam proses menulis makalah ini pada
khususnya. Selawat dan salam kita panjatkan pada Nabi besar kita Muhammad
SAW, karena berkat doa dan perjuangan beliaulah kita semua ini sampai berada
pada alam yang terang benderang seperti saat ini. Selain itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman semua yang sama seperjuangan
menuntut ilmu di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, juga terima kasih yang
sebesar besarnya kepada:

1 Yang Terhormat, Bapak Prof.Dr. Ir. H. Hadi U. Moeno, M.Sc, MIHT, selaku
Dosen pengajar Mata kuliahFilsafat Ilmu & Research.

2 Pihak-pihak yang membantu dalam diskusi dalam penyelesaian tugas


Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami sangat menyadari bahwa makalah ini mungkin
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami ucapkan, dankami juga berharap semoga makalah
yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, atau berkepentingan.

Bandung, 6April 2016

Penulis

1
Filsafat Ilmu & Research

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2

BAB.I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................... 3
I.2. TINJUAN FILSAFAT ILMU TERHADAP MANA JEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA(SDM )......................................................................................... 4
I.3. BATASANdan RUMUSAN MASALAH.......................................................13

I.4. MAKSUD DAN TUJUAN..............................................................................13

I.4.1. Maksud Pembuatan Makalah..................................................................13

I.4.2. Tujuan Pembuatan Makalah....................................................................13

BAB.II. PEMBAHASAN........................................................................ 15

II.1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU...................................................................15

II.2. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA(SDM) ............ 16

II.3. KAITAN FILSAFAT ILMU TERHADAP PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM ) ..........................................................17

II.4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK

KONSTRUKSI............................................................................................ 19

II.4.1. Perencanaan Pengelolaan SDM Poyek ................................................19

II.4.2. Budaya Kerja di Proyek Konstruksi...................................................... 22

BAB. III. KESIMPULAN............................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 27

2
Filsafat Ilmu & Research

BAB.I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Sejalan dengan perkembangan zaman di abad modern ini, manusia selalu
mencari dan menggali potensi yang ada pada dirinya, ia ingin menemukan
sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, dengan demikian mereka berhasil
menemukan cara berfikir yang lebih maju dengan Filsafat Ilmu, saat ini filsafat
ilmu tersebut telah berkembang dan memperoleh perhatian yang lebih besar di
kalangan para magister, sarjana dan mahasiswa di negeri ini dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya.

Karenademikian, sehingga manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan


kearah yang lebih maju dan modern. Manusia adalah mahluk sosial yang
dinamis dan ingin berubah dan berkembang. Dia memikirkan hal-hal baru, karena
dia hidup bukan sekedar untuk kelangsungan hidup, namun lebih dari itu.
Manusia mengembangkan kebudayaan; manusia memberi makna kepada
kehidupannyaserta manusia lain, juga ingin lebih memanusiakan diri dalam
hidupnya. Untuk berusaha mengkaji dan memperkenalkan ilmu ini dari waktu ke
waktu semakin bertambah meningkat, terutama karena adanya kecenderungan
yang semakin tumbuh terhadap pemahaman Filsafat Ilmu itu sendiri secara
rasional.

Seorang Ilmuan selalu ingin mengembangkan apa yang diyakini benar, dia
ingin mengetahui apa sebenarnya hakikat ilmu dalam konteks pengetahuan
lainnya. Seorang ilmuan ingin tahu sejauh mana hubungan antara ilmu dengan
agama sehingga muncullah sekarang ilmu yang namanya filsafat Islam, ia juga
ingin mengatahui sejauh mana kaitannya ilmu dengan pengembangan sumber
daya manusia, apakah Filsafat Ilmu itu sendiri mempunyai peranan dalam
pengembangan sumber daya manusia serta dapat membawa kebahagiaan
kepada dirinya.

3
Filsafat Ilmu & Research

I.2. TINJUAN FILSAFAT ILMU TERHADAP MANA JEMEN SUMBER DAYA


MANUSIA
Lahirnya ilmu filsafat merupakan suatu evoluasi dari segala ilmu
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara
penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan ranah kehidupan manusia. Oleh karena itu uraian ini
lebih difokuskan tentang perkembangan (evolusi), teori manajemen dari masa
ke masa. Dimana dalam ilmu manajemen ada beberapa aliran sebagai dasar
pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi
dan manajemen post modern yang merupakan cikal bakal teori dari ilmu
manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya. Adapun
aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana
sumber daya manusia dan alam sekitarnya. Dalam buku Filsafat Politik
Prof.Dr. Armanda ( 2011.hal 34. ) Sokrates, sang pendiri filsafat politik
mendeklarasikan bahwa, filsafat sebagai aktivitas pencarian kebijaksanaan.

Sementara Karl Marx mendeklarsikan bahwa, perspektif filofis


sebagai agen of Change peradaban baru. Bisnis filsafat bukan lain kecuali
mengubah realitas ketidak adilan dan membalikkannya menjadi realitas
keadilan. Berdasarkan pada Karl Marx, maka dapat disimpulkan bahwa,
realitas yang diartikan disini lihat dari sudut pandang manajemen, ketidak
adanya pemerataan dalam ranah kehidupan. Perubahan yang dilakukan dan
harus berlandaskan pada kebutuhan societas dan problematik yang hadapi
oleh masyarakat dan kaum terlemah. Perubahan yang diharapkan adalah,
pengembalian hak hak kelayakan untuk hak tinggal, hak untuk perolehan
capital, hak untuk penataan taraf hidup, hak untuk mendapatkan keadilan
yang sama. Berfilsafat mengajak berfikir lebih dewasa (profesional)
maksudnya, dengan filsafat orang dapat mengetahui semua hal dengan cara
berfikir sedalam-dalamnya, yang tentunya dengan berbagai pertimbangan
serta mengkaitan suatu problem yang memiliki hubungan dengan objek,
obyek yang dimaksudkan disini adalah pengaturan sebuah sistem bisnis yang
tidak mengabaikan norma- norma kehidupan.

4
Filsafat Ilmu & Research

Norma-norma kehidupan yang dimaksudkan adalah bagaimana setiap


orang mendapatkan hak dan pengaturan kehidupan yang sesuai dengan
standar yang sebenarnya. Dengan filsafat kita akan menjadi orang yang tidak
pernah puas dengan satu pendapat lantaran filsafat selalu menginginkan
semua tujuan terbahas secara kritis, liberal dan sistematis. Ketika berfikir
tentang apa itu bisnis.? maka dengan metode berfikir filsafat, kita akan
mengemukakan semua hal yang ada dalam kebutuhan dan keinginan
manusia, baik berupa sifat, karakter, tingkahlaku dan keunggulan-
keunggulannya dibandingkan dengan mahluk Tuhan lain. Banyak definisi
tentang peradaban, namun dalam tulisan ini penulis melihat peradaban dari
sudut ilmu manajemen bisnis, suatu keluarga dikatakan beradab apabila telah
memenuhi, sandang, pangan, atau telah memenuhi kebutuhan primer dan
sekundernya, dengan adanya pemenuhan kedua rantai kebutuhan ini, maka
secara tidak langsun telah melakukan pengembalian dan pengakuan nilai- nilai
peradaban itu sendiri. Ketidak adilan yang sering terjadi adalah mentalitas para
pelaku kebijaksanaan itu sendiri, sehingga menghadirkan sebuah ranah
ketidak adilan dan ketidak beradaban. Perubahan realitas ranah ketidak adilan
ini secara langsun akan menciptakan ruang perbaikan pola pada tingkat
kehidupan manusia. Dimana setiap societas akan mendapatkan pengkuan hak
dan mendapatkan kesamaan hak untuk melakukan aktivitas usaha sendiri.

Dengan filsafat manusia bukan hanya menanggalkan mental individualnya


melainkan memeluk rasionalitas. Dasar pertimbangannya bahwa,meletakkan
keadilan yang tataran yang sama, baik secara hukum maupun secara budaya,
dan ekonomi.Pengaruh ketidak adilan sering menciptakan fenomena
fenomena yang sangat buruk seperti anak-anak kurang gizi, biaya rumah sakit
yang sangat mahal, kasus seorang gadis yang berumur 27 tahun dari keluarga
yang tidak mampu, ketika melakukan operasi, dipunggut biaya operasi sebesar
30 juta rupiah. Fenomena fenomena ini merupakan hasil dari ketidak adilan.
Kasus ini merupakan sebuah realitas ketidak adilan suatu sistem dan
mentalitas yang sudah dipenuhi dengan mental dan manajemen volatif .

Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan


dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya
ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber

5
Filsafat Ilmu & Research

dari segala kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara
dari suatu bangsa. Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli sejak sekola
dasar pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi, berfilsafat tentang ilmu berarti
berterus-terang kepada diri sendiri. Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya
pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang digunakan
dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empriris.Filsafat
membahas masalah dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan
kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan
dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya
ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam
yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung
es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat
mencoba menyelami sampai kedasar gunung es situ untuk meraba segala
sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.

Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut Socrates, filsafat


adalah suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berpikir yang
mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Berfilsafat adalah berpikir radikal atau
sampai kepadaradiks-nya (akarnya), menyeluruh dan mendasar. Hal-hal yang
sekecil-kecilnyapun tidak akan luput dari pengamatan kefilsafatan. Pernyataan
apapun dan betapapun sederhananya tidak diterima begitu saja oleh filsafat
tanpa pengujian yang seksama. Kontribusi Ilmu filsafat terhadap manajemen
bisnis bukan sebuah retorika teori, melainkan berhubungan secara langsun
kepada pokok permasalahan yang hadir dipermukan bumi ini. Fonomena-
fenomena yang terjadi merupakan cikal bakalnya dari tiga elemen yaitu,
keinginan, kemampuan, kebutuhan manusia.

1. Keinginan yang saya maksudkan adalah keinginan manusia terhadap


sesuatu barang,setiap orang memiliki keinginan, tapi keinginan tidak akan
tercapai, karena dibatasi oleh kemampuan untuk membayar. Dengan
adanya penundaan keinginan ini maka secara otomatis menghadirkan
sebuah problem kepada yang bersangkutan, Sudah menjadi problem maka
tentunya menghadir sebuah bangunan usaha yang menyimpang dari pada
norma- norma bisnis dan bahkan melakukan violatif manajemen.

6
Filsafat Ilmu & Research

2. Elemen kedua adalah Kemampuan, sering kali dalam filsafat membuka


topen setiap manusia, dimana menemukan nilai nilai pada setiap problem,
Kemampuan yang diilmu manajemen dan adalah kemampuan baik itu
untuk bekerja, kemampuan untuk memiliki sesuatu, kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan, kemampuan untuk perolehan jabatan. Namun
kemampuan yang dimaksudkan pada tulisan ini merupakan yang dilihat
dari sudut bisnis dana sudut manajemen. Kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan, manusia seringkali diperhadapan dengan situasi situasi ini,
banyak orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki
kebutuhan,sekalipun memiliki kemampuan untuk membeli, kemampuan
untuk memiliki, tapi belum tentu suatu barang tersebut sangat urgen buat
dia. Sehingga dengan arogansi tetap saja diambil dan menyimpang,
sesungguhnya barang tersebut tidak boleh diambil, dan berikan kepada
orang lain yang sudah bertahun tahun memperjuangkan, untuk
mendapatkan, pemikiran inilah yang disebut dengan Etika.
3. Elemen ketiga adalah kebutuhan, semua orang pasti memiliki kebutuhan,
kebutuhan pasti tidak sama, karena setiap ranah kebutuhan dilandasi
dengan struktur kehidupan, namun yang menjadi problem adalah bahwa,
tidak memiliki kebutuhan, tapi memiliki keinginan untuk memiliki, sehingga
yang terjadi adalah penghapusan hak orang lain, pertanyaannya adalah
apa si manajemen yang sesungguhnya, manajemen hanya merupakan
sebuah instrument dan pondasi, manajemen bisa jalan jika semua orang
yang berada pada sebuah lembaga atau organisasi memiliki etika
manajemen atau etika bisnis. Penghilangan hak ini menciptakan sebuah
atmosfer ketidak adilan, ketidak beradaban,hasil akhir yang diperoleh
adalah yang susah akan menjadi susah yang sedih akan lebih sedih lagi
yang kaya akan lebih kaya. Maka oleh sebab itu, proses penegakkan
sebuah sistem atau manajemen sesungguhnya hanya terletak pada tingkat
filsafat moral. Dengan filsafat moral maka setiap manajer menghadapi
situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau
membuat keputusan yang baik.

7
Filsafat Ilmu & Research

Evolusi Manajemen

Perkembangan Ilmu Manajemen Pada perkembangan peradaban rnanusia,


ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang


erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal
mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang
dan waktu.

2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam

hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan


masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi,
politik, psikologi, sosiologi, hukum,administrasi dan lain-lain.

3 IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan


seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.

Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and
motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori
efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle
of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya
manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu
penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang
atau
lebih.

2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut

3. Adanya kegiatan Iproses/usaha.

Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial


yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat
modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial
yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :

8
Filsafat Ilmu & Research

1. Tekanan pemilik perusahaan

2.Kemajuan teknologi.

3. Saingan baru.

4. Tuntutan masyarakat.

Pengaruh dunia Internasional Pada kenyataannya rnanajemen sulit


dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara
universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti
bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai
pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada
defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner
mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari defenisi di atas terlihat bahwa
Stoner telah rnenggunakan kata proses, bukan seni. Mengartikan
manajernen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan
atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu proses adalah cara sistematis
untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena
semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan
khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan
bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang
untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),
engorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat
diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak
pandangan tentang manajemen Setiap pandangan mungkin berguna untuk

9
Filsafat Ilmu & Research

berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen


yaitu :

a. Aliran klasik

b. Aliran hubungan manusiawi

c. Aliran manajemen modern.

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga


golongan yang berbeda :

1. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen
lini (garis) pertama.

2. Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa


tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.

3. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi.


Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi.

Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik Awal sekali ilmu manajemen timbul
akibat terjadinya evolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut
rnemberikan pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul
baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu
yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan
lainnya.

1. Robert Owen (1771 -1858)


Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek
memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam
per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau
mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun
awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak
berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan

10
Filsafat Ilmu & Research

usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,


menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk
menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha
memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan
membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup
dan pabrik rnenjadi menarik.

Sebab itu, beliau disebut Bapak Personal Manajemen Modem. Selain itu,
Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi
yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara
terbuka.

2. Charles Babbage (1792 -1871)

Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik


pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan
menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas
dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian
kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan
tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat
dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator
mekanis pada tahun 1822, yang disebut rnesin penambah dan pengurang
(Difference Machine), Prinsip- prinsip dasamya digunakan pada mesin-
mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun
sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis
dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan
Bapak Komputer. Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul On
the Economy Of Machinery and Manufactures (1832).

Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer
harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan
hasil yang sebaik-baiknya.Disamping itu Babbage sangat memperhatikan

11
Filsafat Ilmu & Research

faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem


pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para
pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut
menyumbang dalam peningkatan produktivitas.Beliau menyarankan para
pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan
mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk
setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

2. Frederick W. Taylor (1856 -1915)


Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan
efisiensi kerja.Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya
manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor
memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :

1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.

2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang

cocok untuk satu pekerjaan.

3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.


4. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,
untuk tingkat kesejahteraan maksimum para karyawan itu sendiri dan
perusahaan Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting
sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan
pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta
perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya
yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-
rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih
baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam
merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang
menghasilkan terciptanya Gantt Chart yang terkenal tersebut. Teknik
ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and
Review Techique).

12
Filsafat Ilmu & Research

3. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth: 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth:1878-


1972)

Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan,


juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya
secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat
rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI
dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan
pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal
dengan konsep three position plan of promotion. Banyak manfaat dan
jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting
dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan
ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan
kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian
Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya
pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang
terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan
prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan
mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara
pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap
pekerja

I.3. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian Filsafat Ilmu?


2. Apakah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana kaitan filsafat ilmu terhadap pengembangan sumber daya
manusia?
4. Bagamana Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Proyek Konstruksi ?

13
Filsafat Ilmu & Research

I.4.MAKSUD DAN TUJUAN

I.4.1. Maksud Pembuatan Makalah

Maksud Pembuatan Makalah adalah sebagai salah satu syarat tugas Ujian
Tengah Semester (UAS) Mata Kuliah Filsafat Ilmu Program Studi Magister Teknik
Sipil (MTs) di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung.

I.4.2. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan Pembuatan Makalah ini yaitu untuk mengetahui :

1. Apakah pengertian Filsafat Ilmu?

2. Apakah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?


3. Bagaimana kaitan filsafat ilmu terhadap pengembangan sumber daya
manusia?
4. Bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Pelaksanaan Proyek
Konstruksi?

14
Filsafat Ilmu & Research

BAB.II. PEMBAHASAN

II.1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Filsafat dalam bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata, yaitu Philos dan
Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta.
Sophia diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan
Filsafat berarti cinta kebijaksanaan, sedangkan Ilmu dapat didefinisikan sebagai
suatu obyek ilmiah yang mengandung sekelompok prinsip.

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui


penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja
datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba
saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan
keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa
bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan
besar yang mengubah hidupnya.

Ilmu filsafat adalah ilmu tentang dasar-dasar filsafat yang mencakup


sistematika filsafat yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi, objek-objek filsafat,
sejarah filsafat dan metode-metode filsafat. Sedangkan filsafat ilmu adalah cabang
filsafat dan bagian dari Epistemologi yang mengkaji ilmu pengetahuan dari segi ciri-
ciri dan cara-cara memperolehnya. Dilihat dari objek kajiannya, objek kajian ilmu
filsafat adalah semesta atau semua yang ada di sekitar manusia dalam arti seluas-
luasnya.

Secara umum ilmu pengetahuan berkembang dari dinamika proses kegiatan


sistematisasi dan organisasi pengetahuan-pengetahuan pra-ilmiah yang dimulai
dengan klasifikasi berdasarkan karakteristik yang bersifat umum dan spesifik.

Penguasaan filsafat ilmu, yaitu teori pengetahuan untuk memperoleh ilmu


pengetahuan secara ilmiah, melalui kelima langkah pokok dan siklus empiris metode
ilmiah, adalah kriteria untuk mengukur diri sendiri atau dalam mengevaluasi ilmuwan
dalam ketangguhan integritas ilmunya, yaitu keutuhan wibawa akademik.

15
Filsafat Ilmu & Research

Filsafat ilmu termasuk bagian dari filsafat pengetahuan atau lazim disebut
epistomologi. Secara sederhana filsafat ilmu ialah dasar yang menjiwai dinamika
proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Filsafat ilmu adalah suatu
analisis, prosedur-prosedur atau logika tentang penjelasan ilmiah. Dengan demikian
Filsafat Ilmu berarti pengetahuan yang diselidiki oleh akal budi mengenai sebab,
asas-asas, hukum-hukum tentang seuatu yang ada di alam semesta ini yang
memerlukan suatu analisis, prosedur-prosedur atau logika yang memerlukan
penjelasan ilmiah.

Jadi ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas


(hubungan sebab akibat) dari suatu obyek menurut metode-metode tertentu yang
merupakan suatu kesatuan sistematis.

II.2. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen Sumber Daya Manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu


atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,
sosiologi, dan lain-lain.

Unsur utama Manajemen SDM adalah Manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi


sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber
daya manusianya.

II.3. KAITAN FILSAFAT ILMU TERHADAP PENGEMBANGAN


16
Filsafat Ilmu & Research

SUMBER DAYA MANUSIA

Pada hakekatnya pengembangan sumber daya manusia merupakan irisan


dari tiga komponen dasar yaitu: Pengembangan individu (personal), Pengembangan
karier (professional), dan Pengembangan dalam kehidupan bermasyarakat
(organisasi). (Gilley and Eggland, 1989).

Proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang


berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan dengan
peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
Pengembangan mengarah pada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain
guna membantu para pekerja. (Sutrisno, 2009:66)

Perkembangan Ilmu Pengetahuan masyarakat akan menentukan


perkembangan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Manusia pada
hakekatnya merupakan makhluk berpikir, yang memiliki beberapa potensi bawaan.

Dengan adanya filsafat, manusia dimungkinkan dapat melihat kebenaran


tentang sesuatu diantara kebenaran yang lain. Filsafat menyerasikan antara logika,
rasa, rasio, pengalaman dan agama untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang
sejahtera.

Manusia melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan.


Dalam pemenuhan kebutuhan manusia perlu meningkatkan dan mengembangkan
potensi/sumber daya dalam dirinya. Pendidikan merupakan salah satu cara
bagaimana manusia mengembangkan potensi dalam dirinya. Potensi yang dimiliki
seseorang menjadi penentu kehidupan pada dirinya. Potensi/sumber daya manusia
yang tinggi tergantung dari pemikiran-pemikiran atau ilmu yang dimiliki manusia.
Oleh karena itu Peranan Ilmu atau Filsafat Ilmu terhadap pengembangan SDM
saling ketergantungan.

Manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan


mantap karena manusia mampu berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir
tertentu. Manusia mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatar belakangi informasi tersebut.

17
Filsafat Ilmu & Research

Perkembangan Ilmu Pengetahuan masyarakat akan menentukan


perkembangan kehidupan masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakat
dengan ilmu pengetahuan yang masih sederhana tingkat perkembangannya tidak
akan secepat dan sebaik dengan masyarakat yang tingkat perkembangannya ilmu
pengetahuan dan sumber daya manusia yang lebih maju. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan sumber daya manusia ternyata merupakan kekuatan yang sangat
dominan dalam menentukan perkembangan masyarakat.

Kegiatan manusia untuk mengembangkan dirinya dan menemukan


pengetahuan yang benar adalah sesuatu yang mutlak dilakukan karena manusia
selalu berpikir. Namun setiap manusia berbeda cara berpikirnya untuk menemukan
suatu kebenaran yang hakiki. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai
apa yang dikatakan kriteria kebenaran. Dari kriteria kebenaran ini merupakan
landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut, penalaran merupakan suatu
penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria
kebenarannya masing-masing.

Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk yang berpikir, merasa


bersikap dan bertindak, sikap dan tindakannya bersumber dari pengetahuan yang
didapatkan lewat kegiatan berpikir dan dapat dikembangkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini merupakan sumber bagi setiap orang atau diri seseorang.

Dari uraian tesebut diatas dapat dikatakan bahwa semakin tinggi cara bepikir
seseorang maka otomatis pengembangan yang ada pada diri seseorang semakin
tinggi pula dengan kata lain peranan ilmu atau filsafat ilmu terhadap pengembangan
sumber daya manusia sangat erat kaitannya atau saling ketergantungan. Karena
sumber daya manusia yang tinggi tergantung dari pemikiran-pemikiran atau ilmu
yang dimiliki manusia.

Manusia mengembangkan pengetahuan, dari pengetahuannya itu muncul


daya pikir bagaimana mengatasi kebutuhan dan kelangsungan hidup. Jadi potensi
yang dimiliki seseorang menjadi penentu kehidupan pada dirinya. Sehingga peranan
filsafat ilmu terhadap pengembangan sumber daya manusia saling berkaitan satu
sama lain.

II.4.MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK

18
Filsafat Ilmu & Research

KONSTRUKSI

II.4.1. Perencanaan Pengelolaan SDM Poyek

Di Proyek, problem SDM adalah cerita klasik. Beberapa yaitu kurangnya jumlah
personil, kurangnya kompetensi personil, kesalahan penempatan personil, lemahnya
pengembangan kemampuan mereka, dan termasuk rendahnya keinginan personil
untuk berkembang. Bagaimana prinsip penting melakukan perencanaan sumber
daya manusia di proyek tersebut?
Pada dasarnya, perencanaan SDM ini digunakan untuk menentukan dan identifikasi
SDM dengan keahlian yang disyaratkan untuk kesuksesan proyek. Rencana
manajemen SDM menjelaskan:

Bagaimana peran dan tanggung jawab personil,


Hubungan pelaporan,
Manajemen karyawan di proyek.
Schedule karyawan berupa proses untuk mendapatkan dan merealisasikan
karyawan tersebut,
Identifikasi training yang diperlukan,
Strategi team-building,
Rencana untuk pengakuan dan rewards program,
Dampak rencana pengelolaan karyawan terhadap organisasi.
PMBOK telah memberikan kerangka penting dalam manajemen SDM proyek. Dalam
hal membuat perencanaannya, ditunjukkan pada gambar flowchart di bawah ini:

Project management plan. Informasi dan data pada project management plan yang
diperlukan dalam merencanakan manajemen SDM adalah:
Life cycle proyek dan proses-prosesnya yang akan digunakan pada tiap tahap.

19
Filsafat Ilmu & Research

Metode pelaksanaan proyek


Rencana mengelola perubahan
Rencana manajemen konfigurasi
Bagaimana kesatuan dari baseline proyek akan dijaga
Kebutuhan dan metode komunikasi diantara stakeholder.

Activity Resource Requirements. Rencana SDM membutuhkan persyaratan


sumber aktifitas untuk menentukan tingkat kebutuhan SDM di proyek.

Enterprice Enviromental Factors. Faktor dalam enterprice enviromental factor


yang mempengaruhi perencanaan manajemen SDM adalah:
Budaya dan struktur organisasi
SDM yang tersedia saat ini
Sebaran anggota tim secara geografis
Kebijakan administrasi personil
Kondisi pasar.

Organizational Process Assets. Hal-hal organizational process assets yang


berperan dalam perencanaan manajemen SDM adalah:
Proses standart organisasi, kebijakan, dan penjelasan peran
Template untuk struktur organiasasi dan penjelasan posisi
Lesson learned pada struktur organisasi yang terjadi pada proyek berikutnya
Prosedur peningkatan penanganan masalah dalam tim

Organization Chart and Position Description


Ini merupakan alat dalam merencanakan pengelolaan SDM. Ada tiga bentuk secara
umum yaitu:

1. Hierarchical-type chart. Merupakan struktur organisasi yang dapat digunakan


menunjukkan posisi dan hubungan secara grafik top-down.
2. Matrix-base charts. Tabel tugas tanggung jawab adalah suatu tabel yang
menunjukkan sumber daya proyek yang ditugaskan pada masing-masing
paket pekerjaan.
3. Text-oriented format. Suatu format tulisan yang menjelaskan tanggung jawab
team member secara detail.

Networking. Networking adalah interaksi resmi dan tidak resmi dengan pihak lain
dalam suatu lingkungan organisasi, industri, atau profesional. Keuntungan adanya

20
Filsafat Ilmu & Research

networking yang dalam hal ini sebagai alat adalah peningkatan pengetahuan seperti
kompetensi yang kuat, pengalaman khusus, dan peluang hubungan eksternal.

Organizational Theory. Teori organisasi dalam hal ini sebagai alat yang
memberikan informasi terkait cara perilaku orang, team, dan unit organisasi. Aplikasi
ini akan memperpendek waktu, biaya, dan effort yang dibutuhkan untuk membuat
rencana manajemen SDM dan efisiensi rencana peningkatan.

Expert Judgement. Kegunaan expert judgement sebagai teknik dalam


merencanakan manajemen SDM antara lain:
Mendaftar persyaratan awal atas keahlian yang diperlukan
Menilai peran yang diperlukan untuk proyek berdasarkan penjelasan peran
dalam organisasi yang telah terstandarkan
Menentukan tingkat effort awal dan jumlah resources yang diperlukan untuk
memenuhi obyektif proyek
Menyediakan petunjuk waktu yang lebih awal yang diperlukan untuk staffing
berdasarkan lesson learn dan kondisi pasar.
Identifikasi risiko terkait pererkrutan karyawan, penyimpanan, dan
merealisasikan rencana.

Meeting. Sebagai teknik dalam merencanakan manajemen SDM, meeting befungsi


dalam membuat kesepakatan diantara anggota team.

Human Resource Management Plan. Hal-hal yang menjadi wujud perencanaan


pengelolaan SDM dapat berupa:
Peran dan tanggung jawab. Antara lain peran, otoritas, tanggung jawab,
kompetensi
Struktur organisasi proyek.
Rencana manajemen karyawan. Antara lain perekrutan karyawan, kalender
sumberdaya, rencana release karyawan, kebutuhan training, pengakuan dan
rewards, pemenuhan, dan safety.

Proyek konstruksi identik dengan banyak kerjaan dan banyak masalah. Bagaimana
tidak? Dapat dibayangkan bahwa dalam proyek konstruksi harus mengelola begitu
banyak item pekerjaan, tingkat kesulitan tinggi, banyak hal-hal yang tidak terprediksi,
risiko yang tinggi, jalur komunikasi yang banyak, dan keterbatasan resources.

21
Filsafat Ilmu & Research

Pendek kata so complicated, yang memunculkan banyak masalah dalam


pelaksanaannya.

II.4.2. Budaya Kerja di Proyek Konstruksi


Sudah jadi pendapat umum di lingkungan kita bahwa orang-orang proyek
konstruksi umumnya bekerja dengan durasi jauh di atas rata-rata dibanding dengan
bidang pekerjaan yang lainnya. Hampir setiap hari LEMBUR bahkan mereka sering
bekerja di hari libur. Kira-kira yang mereka kerjakan hingga harus bekerja ekstra
keras biasanya adalah:
- Perhitungan volume pekerjaan yang banyak yang biasanya sering salah atau
tidak akurat. Sehingga untuk melakukan perbaikan perlu effort yang besar.
- Menambah jam kerja karena shop drawing terlambat dan sudah diburu-buru
oleh lapangan.
- Adanya problem yang terjadi yang tidak terprediksi sebelumnya dan harus
segera ditangani. Ini biasanya karena adanya risiko yang tidak diperhitungkan
atau risiko yang diremehkan dan tidak diantisipasi sehingga terjadi.
- Adanya perubahan-perubahan di lapangan yang kurang dikomunikasikan
dengan baik sehingga memunculkan kesalahan.
- Mutu pekerjaan yang jelek sehingga perlu metode perbaikan yang sifatnya
segera.
- Prosedur yang banyak dan ribet.
- Pekerjaan lapangan yang terlambat sehingga harus menambah shift jam
kerja
- Permintaan laporan yang mendadak dan harus cepat
- Dll.

Mengapa Perlu Problem Solving?


Tiap orang pada dasarnya ada masalah. Kondisi tersebut sebenernya adalah
hal yang alamiah karena masalah akan muncul bila orang memiliki keinginan. Tapi
tidak setiap orang tau cara yang benar dalam menemukan solusi masalah yang
efektif. Demikian pula halnya dengan proyek terutama proyek konstruksi.
Sedemikian banyak masalah yang seringkali melibatkan begitu banyak pihak, akan
meningkatkan level kompleksitasnya. Kondisi yang menuntut pelaku proyek untuk

22
Filsafat Ilmu & Research

bekerja efektif dan efisien. Kalau bisa bahkan tanpa membuat kesalahan sedikitpun.
Bagaimana bisa?

Pada dasarnya, kondisi kompleksitas yang tinggi yang terjadi pada proyek
konstruksi, juga terjadi pada perusahaan non-konstruksi yang tingkat perubahannya
tinggi. Perusahaan yang mampu menghadapi dan mengantisipasi perubahan yang
tinggi akibat persaingan dan perubahan pasar atau yang lain akan membuat
perusahaan itu maju. Lalu bagaimana perusahaan tersebut mampu mengatasi
kompleksitas yang terjadi?

Pada 1990, The American Society for Training & Development melaporkan hasil
survey tentang kebutuhan terhadap sumber daya manusia. Survey itu dilakukan
terhadap para eksekutif dari 93 % perusahaan yang terdaftar di Fortune 500.
Hasilnya adalah subyek-subjek yang paling menjadi perhatian dlm mendidik
karyawan;

1. Problem Solving (58 %)


2. Teamwork (51 %)
3. Interpersonal skills (48 %)
4. Oral communication (45 %)
5. Listening (43 %)
6. Writing ( 41 %)
7. Goal Setting ( 33 % )

Bagaimana di Indonesia?
Kompleksitas proyek di Indonesia semakin hari semakin tinggi seiring dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Namun rasanya tidak banyak perusahaan
konstruksi yang mampu untuk mengantisipasinya dengan baik. Kita sudah lihat
kebangkrutan perusahaan konstruksi BUMN Karya yaitu PT. Istaka Karya. Untuk
perusahaan konstruksi swasta lain mungkin jumlahnya jauh lebih banyak.
Ada beberapa argumentasi mengenai kenapa banyak perusahaan konstruksi
mengalami kebangkrutan. Salah satunya adalah kelemahan sistem pedidikan kita
yang tidak secara serius mempersiapkan lulusannya dengan ketrampilan problem
solving yang salah satunya menuntut kreatifitas yang tinggi dalam aplikasinya.

23
Filsafat Ilmu & Research

Kreatifitas menjadi kata kunci dalam hal ini karena kreatifitas yang dimiliki oleh orang
Asia umumnya masih di bawah orang barat. Prof. Ng Aik Kwang dari Univ. of
Queensland, dalam bukunya Why Asians Are Less Creative Than Westerners
(2001) yang kontroversial tapi menjadi best seller, mengemukakan beberapa hal
tentang bangsa-bangsa Asia:
1. Bagi kebanyakan orang Asia ukuran sukses adalah banyaknya materi yang
dimiliki. Passion (cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai sehingga bidang
kreativitas kalah populer dibanding profesi dokter dan sejenisnya, yang
dianggap bisa cepat menjadikan seseorang untuk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA
memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai
cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak
karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran
dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun di-tolerir.
3. Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis kunci jawaban
bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk Perguruan Tinggi, dll.,
semua berbasis hafalan. Pendidikan bukan diarahkan untuk memahami kapan
dan bagaimana menggunakan rumus2 tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin
pelajaran. Mereka dididik menjadi Jack of all trades, but master of none (tahu
sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia jadi juara dalam Olimpiade
Fisika
dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel
atau hadiah internasional lainnya, yang berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya, sifat
eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk
mengambil resiko, kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa
penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar
atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta
mengerumuni guru / narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

24
Filsafat Ilmu & Research

Sekilas Problem Solving


Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah & memecahkan berdasarkan data & informasi yang akurat,
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat & cermat (Hamalik, 1994:151).
Menurut Cagne pemecahahan masalah merupakan tipe belajar yang tingkatannya
paling tinggi & paling kompleks dibandingkan dgn tipe balajar lainnya. Persoalan
utama di sini bukanlah bagaimana teori memecahkan masalah itu sendiri, tapi
adalah memahami apa sesungguhnya problem.

Keahlian problem solving memiliki ciri khusus yaitu:

Menuntut kemampuan memetakan masalah dan akar masalah dengan jelas


Menuntut kemampuan untuk mengenerate solusi dan menemukan solusi
yang jitu.
Menuntut langkah sistematis yang rasional
Menuntut pengambilan keputusan yang benar.

Ciri penting problem solving itu mensyaratkan keahlian:

Mind Mapping skill


Creativity skill
Grouping skill
Rational skill
Systematic skill
Decision making skill

Manfaat Pengetahuan Problem Solving


Pemecahan masalah adalah kebutuhan dasar manusia yang dapat
membentuk sikap kreatif, kritis, teliti, menumbuhkan kepekaan, kepercayaan diri
dan inisiatif serta aktifitas mental lainnya. Pembiasaan ini sangatlah penting dalam
rangka mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan dan perubahan
di masa yang akan datang. Pembiasaan memecahkan sejak dini akan menjadikan
kemampuan yang sangat tinggi dan mampu menyelesaikan tugas-tugas multi
tasking dengan cepat dan akurat. Sehingga diharapkan akan mampu untuk

25
Filsafat Ilmu & Research

mengatasi dan antisipasi tingginya level kompleksitas proyek terutama proyek


konstruksi.

BAB. III. KESIMPULAN

1. Filsafat adalah pengetahuan-pengetahuan penyelidikan akal budi manusia


mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum-hukum tentang segala sesuatu yang
ada di alam semesta ini.Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan
kausalitas (hubungan sebab akibat) dari suatu obyek menurut metode-metode
tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Filsafat ilmu adalah
suatu analisis, prosedur-prosedur dalam logika tentang penjelasan ilmiah.
2. Pengembangan Filsafat menyerasikan antara logika, rasa, rasio, pengalaman
dan agama untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang sejahtera. Manusia
melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Dalam
pemenuhan kebutuhan manusia perlu meningkatkan dan mengembangkan
potensi/sumber daya dalam dirinya.
3. Peranan filsafat ilmu dalam mengembangkan SDM adalah semakin tinggi daya
pikir manusia maka sumber daya yang dimiliki juga semakin tinggi pula.
Pendidikan merupakan salah satu cara bagaimana manusia mengembangkan
potensi dalam dirinya. Potensi yang dimiliki seseorang menjadi penentu
kehidupan pada dirinya. Potensi/sumber daya manusia yang tinggi tergantung
dari pemikiran-pemikiran atau ilmu yang dimiliki manusia. Oleh karena itu
Peranan Ilmu atau Filsafat Ilmu terhadap pengembangan SDM saling
ketergantungan.

26
Filsafat Ilmu & Research

4. Dalam pengelolaan SDM pada Proyek, Menejer dituntut mempumpunyai


pengetahuan Manajemen yang luas dan juga pengetahuan Teknis yang
memadai dalam menangani permasalahan yang sangat komplek.
5. Karena Proyek adalah identik dengan segala persoalan, baik persolan teknik
pelaksanaan, maupun persoalan SDM yang ada didalamnya, oleh karena itu
seorang Manejer dalam menagani Proyek harus ulet dan, tanggap dan terampil
dalam bertindak dan mencari solusi dalam menangani resiko-resiko yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

1. FuadFarid Ismail, Dr. Abdul Hamid Matawalli, Dr. CaraMudahBelajarFilsafat


(Barat dan Islam).

2. MasykurArif Rahman, BukuPintarSejarahFilsafat Barat.

3. Arief Tiro Muhammad, 2002, Mencari kebenaran suatu tinjauan Filsafat, Andira
Makassar.

4. Gilley dan Eggland, 1989, Principle of Human Resource Development,


Massachuset, Addison Wesley Publishing Company.

5. Hasibuan, Malayu S.P, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,
Yogyakarta.

6. Hasibuan, Malayu, S.P. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan


kesembilan, Jakarta : PT Bumi Aksara.

7. Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan, 2007, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung,
Pustaka Setia.

8. Jujun S. Surya Sumantri, Filsagfat Ilmu Sebuah Pengantar Populer

9. Rusidi, Dasar-Dasar Penelitian Filsafat Ilmu, Universitas pajajaran, Bandung.

10. Sondang P Siagian, MPA, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rimka
Cipta, Jakarta.

27
Filsafat Ilmu & Research

11. Sondang P Siagian, MPA, 2003, Fi Martoyo, K.S. 1992, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

12. AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

13. Ahmad Daudy, 1985, Kuliah Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, Indonesia.

14. Ambar, Teguh, Sulistiyani, Rosidah, 2009, Manajamen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta : Graha Ilmu.

15. Searching internet : sumber : (www.manajemenproyekindonesia.com)

16. Hasanudin, Andi. Peranan Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sumber Daya
Manusia. 31 Mei 2015. http://belawawajo.blogspot.com/2012/01/peranan-filsafat-
ilmu-dalam.html

17. Searching Internet : http://manajemenproyekindonesia.com/?cat=188

28

Anda mungkin juga menyukai