Anda di halaman 1dari 4

PUSKESMAS BUSUNGBIU I

PROTAB PENANGANAN GIGITAN ULAR


Terapi Spesifik:

Anti Bisa Ular (ABU)


Grade I : Tidak Perlu
Grade II : 20 40 ml (2-4 vial)
Grade III : 50 90 ml (5-9 vial)
Grade IV : 100 150 (10-15 vial)
Tes sensitivity : 0,1 ml serum dilanjutkan 1:100 observasi 30 menit, reaksi local
dengan general. Bila positif berikan IM adrenalin 1:1000 + IV corticosteroid. Pada
pasien yang alergi pemberian ABU dilindungi dengan antihistamin dengan
hydrocortisone, diberikan 15-30 menit sebelum injeksi ABU.

Anticholinesterase
Pada pasien dengan gejala neurotoksik berat diberikan prostigmin 1
amp yang sebelumnya diberikan SA 0,6 mg IV, jika membaik dilanjutkan
3x1 amp (0,5 mg)
Analgetik / sadatif
Bila nyeri dan gelisah yang hebat, berikan : morpin atau valium atau
keduanya dengan dosis kecil, secara drip. Siap-siap intubasi bila terjadi
depresi pernafasan akibat kelelahan terhadap pernafasan oleh bias ular
PUSKESMAS BUSUNGBIU I
PROTAB PENANGGULANGAN GANGUAN
JALAN NAFAS
Tanpa Alat
Membuka jalur nafas
Head Tilt Monouver (tindakan dorong kepala kebelakang)
Chin Lift Manouver (tindakanmengangkat dagu)
Jaw Thrust Manouver (tindakan mengangkat sudut rahang kebawah)
Pada pasien dugaan cedera leher dan kepala Jaw Thrust Manouver dilakukan
dengan hati hati dan mencegah gerakan leher

Membersihkan jalan nafas


Dengan membuka mulut (Cross Finger) dan sapuan jai (Finger Sweep)
Dilakukan bila jalan nafas tersumbat oleh gumpalan darah, muntahan dan benda
asing lainnya didalam rongga mulut belakang hifaparing
Gunakan dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah)

Mengatasi sumber nafas parsial (Heimlich Manouver)


Lakukan penekanan dibaha PX
Sudut penekanan 45 derajat
Lakukan 5 kali hentakan

Dengan Alat
Pemasangan Pipa (tube)
Pemasangan jalan nafas buatan seperti:
Pipa orafaring (maya tube), mencegah lidah jatuh kebelakang pada pasien tidak
sadar
Pipa Nasofaring
Pipa Endotrken (ETT)

Penghisap Benda (suction)


Penghisap manual portable
Penghisap dengan sumber listrik

Memberikan benda asing padat pada pasien tidak sadar dan terdapat sumbatan benda
padat di hifofaring digunakan alat bantu:
Laringoskop
Alat penghisap (suction)
Alat penjepit (forceps)
PUSKESMAS BUSUNGBIU I

PROTAB PENANGGULANGAN KERACUNAN


Terapi Spesifik:

1.1. Penilaian Umum


1.1.1. Anamnesis terarah
1.1.2. Pemeriksaan fisik, mata, kulit, pernafasan, kardiovaskuler
1.1.3. Mengidentifikasikan bahan penyebab keracunan yang
diambil dari ekresi pasien
1.2. Penilaian Khusus
1.2.1. Stabilitas hemodinamik / perbaikan keadaan umum maksimal
1.2.2. Dekontaminasi
1.2.2.1. Dekontaminasi saluran cerna (emesis atau lavage
lambung sesuai dengan jenis penyebab keracunan)
1.2.2.2. Activated Charcoal / Norit
1.2.3. Meningkatkan eliminasi racun sesuai penyebab
1.2.4. Menyebabkan diuretic dan hemodialisa bila diperlukan
1.2.5. Pemberian antidotum
1.2.6. Pengobatan suportif dan rehabilitative
1.2.7. Pengambilan sample muntahan dan urine untuk
pemeriksaan toksikologi
PUSKESMAS BUSUNGBIU I

PROTAB PENANGGULANGAN ASMA ATTACK

Posisikan penderita dengan posisi setengah duduk atau mungkin


duduk lebih baik

Pemberian oksigen daoat melalui kanula hidung dengan


kecepatan aliran 2-4 liter / menit

Pemberian Bronkodialator:

Dapat diberikan secara Inhasi (Nebolizer)

Tributalin, Salbutamol, Isoetarin dengan dosis %mg/kg BB

Dapat diberikan melalui parenteral

Golongan Aminopolin dengan dosis awal 5,6 mg/kg bb


disuntikan secara itravena perlahan-lahan, selanjutnya
sebagai dosis penunjang adalah 0,9 mg/kg bb/jam yang
diberikan secara infus (drip)

Pemberian kortikoroid (Dexanatahason, Methyl Predusolon)

Pemberian obat Ekspektorn

Pemberian Antibiotikal bila infeksi

Anda mungkin juga menyukai