PengantarIlmuHukum Hj.EndangPristiwati,SH,M.Hum
RoseanaCahyani: 1601141381
SintiaRatu : 1601141382
Yeni : 1601141383
Khaidir : 1601141385
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judulMazhab-Mazhab Dalam
Ilmu Hukum.Tidaklupa kami jugamengucapkanbanyakterimakasihatasbantuandaripihak
yang telah berkontribusi denganmemberikansumbanganbaikmaterimaupunpikirannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.2
DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...4
B. Rumusan masalah..4
C. Tujuan4
BAB II PEMBAHASAN
A. Mazhab-mazhab ilmu hukum...5
1. Mazhab Hukum Alam5
2. Mazhab Sejarah Hukum6
3. Mazhab Realisme Hukum..6-7
4. Mazhab Imperatif......7
5. Mazhab Sosiologis...7-8
6. Mazhab Fungsional...8
7. Mazhab Positivisme8-9
8. Mazhab Kedaulatan Rakyat9
DAFTAR PUSTAKA.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membicarakan aliran-aliran dalam ilmu hukum (teori hukum) berarti membicarakan
kembali pemikiran-pemikiran tentang hukum yang telah muncul sejak jaman kerajaan Yunani
dan Romawi beberapa abad yang lalu. Yunani terkenal sebagai kancah pemikiran tentang
hukum sampai ke akar filsafatnya. Masalah-masalah teori hukum yang utama pada masa
sekarang bisa dikaitkan ke belakang pada bangsa tersebut, karena teori-teori hukum telah
mendapatkan rumusannya pada masa itu.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi pada bangsa Romawi. Bangsa Romawi
tidak banyak memberikan sumbangan pemikirannya tentang teori-teori hukum. Pemikiran
yang timbul justru nampak menonjol pada bidang penciptaan konsep-konsep dan teknik yang
berhubungan dengan hukum positif (kontrak, ajaran tentang kebendaan dan sebagainya).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Mazhab-mazhab ilmu Hukum
C. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami mazhab-mazhab ilmu hukum(Teori Hukum)
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Mazhab Sejarah Hukum
Munculnya aliran sejarah setidaknya dilatar belakangi oleh tiga hal:
1. Rasionalisme abad XVIII yang didasarkan pada hukum alam yang dipandang tidak
memperhatikan fakta sejarah.
2. Semangat Revolusi Perancis yang menentang tradisi dan lebih mengutamakan rasio
3. Adanya larangan penafsiran oleh hakim karena undang-undang dipandang telah
dapat memecahkan semua masalah hukum.
Sebagaimana diketahui abad XVIII adalah abad rasionalisme. Pemikiran rasionalisme
mengajarkan universalisme dalam cara berpikir. Xara pandang inilah yang menjadi sebab
utama munculnya mazhab sejarah meentang unversalisme .Mazhab sejarah lebih
memfokuskan pada keberadaan suatu bangsa tepatnya adalah jiwa bangsa.
Dan menurut tokoh-tokoh terkenal seperti:
Federich Karl Von Savigny (1770-1861)
Savigny menganalogikan timbulnya hukum ity sama dengan timbulnya bahasa bagi
suatu bangsa. Hukum timbul bukan karena perintah penguasa (seperti dikemukakan aliran
positivis), akan tetapi karena perasaan keadilan yang terletak pada jiwa bangsa itu. Jiwa
bangsa (volkgeist) itulah yang menjadi sumber hukum law is an expression of the common
consciousness or spirit of people. Hukum tidak dibuat tetapi tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat.Ia mengingatka terhadap sejarah suatu bangsa mutlak diperlukan.
Puchta (1798-1846)
Puchta adalah murid Von savigny yang mengembangkan lebih lanjut pemikiran
gurunya. Ia berpendapat sama dengan gurunya, bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa
bangsa(volkgeist) yang bersangkutan. Hukum tersebut menurutnya dapat terbentuk: 1)
Langsung berupa adat istiadat, 2) Melalui undang-undang, 3) Melalui ilmu hukum dalam
karya paraahli hukum.
6
1. Hendaknya konsepsi hukum itu menyinggung hukum yang berubah-ubah dan
hukum yang diciptakan pengadilan.
2. Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
3. Masyarakat berubah lebih cepat daripada Hukum, dan oleh karena itu selalu ada
kebutuhan untuk menyelidiki bagaimana hukum itu menghadapi problem-problem sosial
yang ada.
4. Untuk studi dipisahkan antara yang ada dn yang seharusnya.
5. Tidak mempercayai bahwa peraturan-peraturan dan konsp-konsep hukum itu sudah
mencukupi untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan pengadilan.
6. Menolak peraturan hukum sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan.
7. Mempelajari hukum hendaknya dalam lingkup yang lebih sempit sehingga lebih
nyata.
8. Hendaknya hukum itu dinilai dari efektifitasnya dan kemanfaatannya.
4. Mazhab Imperatif
Masing-masing Negara memiliki perintah yang berbeda menurut caranya sendiri, oleh
Karena itu timbul beraneka macam system hokum yang saling berbeda antara Negara satu
dengan lainnya. Sebagai contoh yaitu system hukum Inggris berbeda dengan system hukum
Amerika, berbeda dengan system hukum Belanda ,berbeda dengan system hukum perancis
dan seterusnya .
5.Mazhab Sosiologis
7
institusisosial, perkembangan ekonomi, dan pertentangan serta perimbangan kepetingan-
kepentingan golongan-golongan atau kelas-kelas dalam masyarakat.
Ilmu pengetahuan hukum tidak hanya dapat mendasarkan diri pada analisis logika saja
terhadap kaidah hukum melainkan juga harus menggunakan pendekatan secara sosiologis.
Aliran hukum yang bersifat sosiologis hukum itu tidak perlu diciptakan oleh Negara,
karena hokum sebenarnya tidak meupakan pernyataan-pernyataan tetapi terdiri dari lembaga-
lembaga hukum yang diciptakan oleh kehidupan golongan-golongan dalam
masnyarakat.menurut mazhab sosiologis hakim itu bebas untuk menggali sumber-sumber
hokum yang terdapat dalam masnyarakat yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, perbuataan-
perbuataan dan adat. Mazhab sosiologis oleh karenanya disebut mazhab hokum bebas.
6.Mazhab Fungsional
Menurut Roscoe Pound tugas atau fungsi hukum adalah melakukan social engineering
dalam masyarakat.Hukum dalam hal ini adalah merupakan social machineering yaitu suatu
alat sosial.Roscoe Pound menganjurkan agar parasarjana hukum mempelajari akibat sosial
yangditimbukanolehlembaga-lembagahukum.Dalam melakukan social engineering hukum
harus dikembangkan terus-menerus agar selalu selaras dengan nilai-nilaisosial yang selalu
berubah.
7.Mazhab Positivisme
Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu hanya bersangkut-paut dengan hukum positif saja, dan merupakan perintah
8
penguasa yang berdaulat.Ilmu hukum tidak membahas apakah hukum positif itu baik atau
buruk, dan efektivitasnya hukum dalam masyarakat.
Tokoh dari aliran ini John Austin (Inggris) dan Hans Kelsen yang berpendapat bahwa
ilmu hukum hanya membahas hukum positif saja dan tidak berhubungan dengan unsur-unsur
agama dan moral, hukum merupakan kehendak negara, dan hukum itu berisi perintah,
kewajiban, kedaulatan, dan sanksi.
Kebaikan aliran ini adalah adanya kepastian hukum itu sendiri.Kekurangan dari aliran
ini yaitu bertentangan dengan aliran hukum alam mengenai keadilan mutlak, tidak
memperhatikan apakah hukum itu baik atau buruk, diterima atau tidak oleh masyarakat, dan
lebih berlandaskan kekuasaan dari penguasa.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mazhab-mazhab ilmu hukum adalah :
1.Mazhab Hukum Alam
Ajaran ini kaidah hukum adalah hasil dari titah langsung berasal dari Tuhan.
2.Mazhab Sejarah Hukum
Mazhab sejarah lebih memfokuskan pada keberadaan suatu bangsa tepatnya adalah
jiwa bangsa.
3.Mazhab Realisme Hukum
Realisme hukum pada dasarnya merupakan aliran yang meninggalkan pembicaraan
mengnai hukum yang abstrak.Realisme hukum lebih menitikberatkan pada kajian
tehadap pekerjaan-pekerjaan hukum yang praktis dalam menyelesaikan problem-
problem dalam masyarakat.
4.Mazhab Imperatif
Hukum yang berlaku pada suatu Negara adalah perintah dari penguasa Negara yang
berdaulat, d imana para penguasa itu sendiri atas sejumlah person dalam negara tersebut.
5.Mazhab Sosiologis
Menurut mazhab sosiologis hakim itu bebas untuk menggali sumber-sumber hokum
yang terdapat dalam masnyarakat yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, perbuataan-
perbuataan dan adat.
6.Mazhab Fungsional
Tugas atau fungsi hukum adalah melakukan social engineering dalam
masyarakat.Hukum dalam hal ini adalah merupakan social machineering yaitu suatu alat
sosial.
7.Mazhab Positivisme
Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu hanya bersangkut-paut dengan hukum positif saja, dan merupakan perintah
penguasa yang berdaulat.
8.Mazhab Kedaulatan Rakyat
Bahwa kehedak bersama dari rakyat (volente generala) merupakan kekuasaan
tertinggi.
B. SARAN
Kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih ada banyak kekurangan dan kesalahan oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya berupa penambahan wawasan tentang Madzhab-
Madzhab Ilmu Hukum.
10
Daftar Pustaka
1.Pipin Syahrifin, S.H., dan Drs. A. Zarkasy Chumaidy., Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung:
CV Pustaka Setia, 1998)
6. https://plus.google.com
11