Anda di halaman 1dari 11

Tugas Struktur DosenPengampu

PengantarIlmuHukum Hj.EndangPristiwati,SH,M.Hum

Makalah Mazhab-Mazhab Dalam Ilmu


Hukum
DisusunOlehKelompok 4

RoseanaCahyani: 1601141381

SintiaRatu : 1601141382

Yeni : 1601141383

Nor Oktaviani : 1601141379

Nor Saadah : 1601141380

Abdul Asis : 1601141384

Khaidir : 1601141385

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN HUKUM EKENOMI SYARIAH
BANJARMASIN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judulMazhab-Mazhab Dalam
Ilmu Hukum.Tidaklupa kami jugamengucapkanbanyakterimakasihatasbantuandaripihak
yang telah berkontribusi denganmemberikansumbanganbaikmaterimaupunpikirannya.

Dan harapan kami


semogamakalahinidapatmenambahpengetahuandanpengalamanbagiparapembaca,
Untukkedepannyadapatmemperbaikibentukmaupunmenambahisimakalah agar
menjadilebihbaiklagi.

Karenaketerbatasanpengetahuanmaupunpengalaman kami, Kami


yakinmasihbanyakkekurangandalammakalahini, Olehkarenaitu kami sangatmengharapkan
saran dankritik yang membangundaripembaca demi kesempurnaanmakalahini.

Banjarmasin, Oktober 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR.2
DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...4
B. Rumusan masalah..4
C. Tujuan4

BAB II PEMBAHASAN
A. Mazhab-mazhab ilmu hukum...5
1. Mazhab Hukum Alam5
2. Mazhab Sejarah Hukum6
3. Mazhab Realisme Hukum..6-7
4. Mazhab Imperatif......7
5. Mazhab Sosiologis...7-8
6. Mazhab Fungsional...8
7. Mazhab Positivisme8-9
8. Mazhab Kedaulatan Rakyat9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...10
B. Saran.....10

DAFTAR PUSTAKA.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membicarakan aliran-aliran dalam ilmu hukum (teori hukum) berarti membicarakan
kembali pemikiran-pemikiran tentang hukum yang telah muncul sejak jaman kerajaan Yunani
dan Romawi beberapa abad yang lalu. Yunani terkenal sebagai kancah pemikiran tentang
hukum sampai ke akar filsafatnya. Masalah-masalah teori hukum yang utama pada masa
sekarang bisa dikaitkan ke belakang pada bangsa tersebut, karena teori-teori hukum telah
mendapatkan rumusannya pada masa itu.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi pada bangsa Romawi. Bangsa Romawi
tidak banyak memberikan sumbangan pemikirannya tentang teori-teori hukum. Pemikiran
yang timbul justru nampak menonjol pada bidang penciptaan konsep-konsep dan teknik yang
berhubungan dengan hukum positif (kontrak, ajaran tentang kebendaan dan sebagainya).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Mazhab-mazhab ilmu Hukum

C. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami mazhab-mazhab ilmu hukum(Teori Hukum)

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mazhab-mazhab Ilmu Hukum

1. Mazhab Hukum Alam.


Menurut ajaran ini kaidah hukum adalah hasil dari titah langsung berasal dari
Tuhan.Oleh karena itu, ajaran ini mengakui adanya suatu hukum yang benar dan abadi, sesuai
dengan ukuran kodrat, serta selaras dengan alam.Dicurahkan kedalam jiwa manusia untuk
memerintahkan agar setiap orang melakukan kewajibannya dan melarang supaya setiap orang
tidak melakukan kejahatan.Hukum tersebut tidak dapat dihapuskan olehperwakilan rakyat,
bahka raa sekalipun.Menguasai seluruh tempat dan masa, meminjam istilah Cicere, "Tuhan
yang menetapkan dan mengeluarkannya."
Dalam ajaran ini ada dua unsur yang menjadi pusat perhatian, yaitu: unsur agama dan
unsur akal. Sehingga sering terjadi kesalah pahaman antara penganut-penganut ajaran ini
berebeda pendapat, baik bersifat gradual maupun kesalahpahaman tersebut bersifat prinsipal.
Dengan demikian, kesalahpahaman tersebut menimbulkan dua kelompok, yaitu kelompok
yang menitikberatkan pada unsur agama (Tuhan) dan kelompok yang menitik beratka pada
unsur akal.
Pada dasarnya, Hukum alam bersumber pada Tuhan, yang menyinari akal manusia.
Atau sebaliknya, hukum alam bersumber pada akal atu pikiran manusia (Hugo de Groat)
Hukum alam memiliki beberapa arti:
1. Hukum alam merupakan ideal-ideal yang menuntun perkembangan hukum dan
pelaksanaannya.
2. Suatu dasar hukum yang bersifat "moral" yang menjaga jangan sampai terjadi suatu
pemisahan secara total antara yang ada sekarang dengan yang seharusnya.
3. Suatu metode untuk menemukan hukum yang sempurna.
4.Isi hukum sempurna yang dapat dideduksikan melalui akal.
5. Suatu kondisi yang harus ada bagi kehadiran hukum.
Dari pengertian tersebut dapat dibedakan hukum alam menjadi dua:
1. Hukum alam sebagai suatu metode
2. Hukum alam sebagai suatu substansi

5
2. Mazhab Sejarah Hukum
Munculnya aliran sejarah setidaknya dilatar belakangi oleh tiga hal:
1. Rasionalisme abad XVIII yang didasarkan pada hukum alam yang dipandang tidak
memperhatikan fakta sejarah.
2. Semangat Revolusi Perancis yang menentang tradisi dan lebih mengutamakan rasio
3. Adanya larangan penafsiran oleh hakim karena undang-undang dipandang telah
dapat memecahkan semua masalah hukum.
Sebagaimana diketahui abad XVIII adalah abad rasionalisme. Pemikiran rasionalisme
mengajarkan universalisme dalam cara berpikir. Xara pandang inilah yang menjadi sebab
utama munculnya mazhab sejarah meentang unversalisme .Mazhab sejarah lebih
memfokuskan pada keberadaan suatu bangsa tepatnya adalah jiwa bangsa.
Dan menurut tokoh-tokoh terkenal seperti:
Federich Karl Von Savigny (1770-1861)
Savigny menganalogikan timbulnya hukum ity sama dengan timbulnya bahasa bagi
suatu bangsa. Hukum timbul bukan karena perintah penguasa (seperti dikemukakan aliran
positivis), akan tetapi karena perasaan keadilan yang terletak pada jiwa bangsa itu. Jiwa
bangsa (volkgeist) itulah yang menjadi sumber hukum law is an expression of the common
consciousness or spirit of people. Hukum tidak dibuat tetapi tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat.Ia mengingatka terhadap sejarah suatu bangsa mutlak diperlukan.
Puchta (1798-1846)
Puchta adalah murid Von savigny yang mengembangkan lebih lanjut pemikiran
gurunya. Ia berpendapat sama dengan gurunya, bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa
bangsa(volkgeist) yang bersangkutan. Hukum tersebut menurutnya dapat terbentuk: 1)
Langsung berupa adat istiadat, 2) Melalui undang-undang, 3) Melalui ilmu hukum dalam
karya paraahli hukum.

3. Mazhab Realisme Hukum


Realisme hukum berasal dari pengaruh pemikiran modern yang berkembang di
Amerika dan di Skandinavia.Realisme hukum pada dasarnya merupakan aliran yang
meninggalkan pembicaraan mengnai hukum yang abstrak.Realisme hukum lebih
menitikberatkan pada kajian tehadap pekerjaan-pekerjaan hukum yang praktis dalam
menyelesaikan problem-problem dalam masyarakat. Pokok-pokok pendekatan dalam hukum
realis menurut Liewelyn adalah sebagai berikut:

6
1. Hendaknya konsepsi hukum itu menyinggung hukum yang berubah-ubah dan
hukum yang diciptakan pengadilan.
2. Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
3. Masyarakat berubah lebih cepat daripada Hukum, dan oleh karena itu selalu ada
kebutuhan untuk menyelidiki bagaimana hukum itu menghadapi problem-problem sosial
yang ada.
4. Untuk studi dipisahkan antara yang ada dn yang seharusnya.
5. Tidak mempercayai bahwa peraturan-peraturan dan konsp-konsep hukum itu sudah
mencukupi untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan pengadilan.
6. Menolak peraturan hukum sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan.
7. Mempelajari hukum hendaknya dalam lingkup yang lebih sempit sehingga lebih
nyata.
8. Hendaknya hukum itu dinilai dari efektifitasnya dan kemanfaatannya.

4. Mazhab Imperatif

Mazhab Imperatif di pelopori oleh John Austin.Hukum meunurut Austin adalah


perintah dari penguasa yang berdaulat.Hukum yang berlaku menurut aliran ini adalah
peraturan bagi perilaku manusia yang berlaku umum, dan berasal dari golongan yang secara
politis berkedudukan lebih tinggi, untuk golongan yang statusnya lebih rendah. Suatu
perintah itu ada kalau da person tertentu yang mengeluarkan perintah itu . Ini berarti bahwa
hukum yang berlaku pada suatu Negara adalah perintah dari penguasa Negara yang berdaulat,
d imana para penguasa itu sendiri atas sejumlah person dalam negara tersebut .

Masing-masing Negara memiliki perintah yang berbeda menurut caranya sendiri, oleh
Karena itu timbul beraneka macam system hokum yang saling berbeda antara Negara satu
dengan lainnya. Sebagai contoh yaitu system hukum Inggris berbeda dengan system hukum
Amerika, berbeda dengan system hukum Belanda ,berbeda dengan system hukum perancis
dan seterusnya .

5.Mazhab Sosiologis

Mazhab sosiologis dipelopori olehEugen Ehrlich, Max Weber danHammaker.


Mazhab ini berpandangan bahwa hukum itu sebenarnya merupakan hasil pertentangan-
pertentangan dan hasil pertimbangan antara kekuatan-kekuatan sosial, cita-citasosial,

7
institusisosial, perkembangan ekonomi, dan pertentangan serta perimbangan kepetingan-
kepentingan golongan-golongan atau kelas-kelas dalam masyarakat.

Ilmu pengetahuan hukum tidak hanya dapat mendasarkan diri pada analisis logika saja
terhadap kaidah hukum melainkan juga harus menggunakan pendekatan secara sosiologis.

Hukum bukan norma tetapi kebiasaan-kebiasaan manusia yang menjelma dalam


perbuatan atau perilakunya di dalam masyarakat. Maka dengan demikian hukum itu
merupakan fakta atau petunjuk yang mencerminkan kehidupan masyarakat.

Aliran hukum yang bersifat sosiologis hukum itu tidak perlu diciptakan oleh Negara,
karena hokum sebenarnya tidak meupakan pernyataan-pernyataan tetapi terdiri dari lembaga-
lembaga hukum yang diciptakan oleh kehidupan golongan-golongan dalam
masnyarakat.menurut mazhab sosiologis hakim itu bebas untuk menggali sumber-sumber
hokum yang terdapat dalam masnyarakat yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, perbuataan-
perbuataan dan adat. Mazhab sosiologis oleh karenanya disebut mazhab hokum bebas.

6.Mazhab Fungsional

Tokohmazhab fungsional adalah Roscoe Pound.Menurut Roscoe Pound manusia tidak


mungkin dapat memahami sesuatu kalau belum tahu apa dan bagaimana kerjanya sesuatu itu.

Hukum merupakan alat untuk menjamin pemuasan kebutuhan-kebutuhan semaksimal


mungkin tetapi dengan friksi (pergesekan) yang seminimal mungkin.

Menurut Roscoe Pound tugas atau fungsi hukum adalah melakukan social engineering
dalam masyarakat.Hukum dalam hal ini adalah merupakan social machineering yaitu suatu
alat sosial.Roscoe Pound menganjurkan agar parasarjana hukum mempelajari akibat sosial
yangditimbukanolehlembaga-lembagahukum.Dalam melakukan social engineering hukum
harus dikembangkan terus-menerus agar selalu selaras dengan nilai-nilaisosial yang selalu
berubah.

7.Mazhab Positivisme

Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu hanya bersangkut-paut dengan hukum positif saja, dan merupakan perintah

8
penguasa yang berdaulat.Ilmu hukum tidak membahas apakah hukum positif itu baik atau
buruk, dan efektivitasnya hukum dalam masyarakat.

Tokoh dari aliran ini John Austin (Inggris) dan Hans Kelsen yang berpendapat bahwa
ilmu hukum hanya membahas hukum positif saja dan tidak berhubungan dengan unsur-unsur
agama dan moral, hukum merupakan kehendak negara, dan hukum itu berisi perintah,
kewajiban, kedaulatan, dan sanksi.

Kebaikan aliran ini adalah adanya kepastian hukum itu sendiri.Kekurangan dari aliran
ini yaitu bertentangan dengan aliran hukum alam mengenai keadilan mutlak, tidak
memperhatikan apakah hukum itu baik atau buruk, diterima atau tidak oleh masyarakat, dan
lebih berlandaskan kekuasaan dari penguasa.

8. Mazhab Kedaulatan Rakyat

Bahwa kehedak bersama dari rakyat (volente generala) merupakan kekuasaan


tertinggi, dan undang-undang merupakan pernyataan kehendak yang satu-satunya menjadi
sumber hukum.

Teori-teori MONTESQUIEU dan ROUSSEAU, demikian pula apa yang diungkapkan


Aliran Legisme, terdapat kesamaan pandangan bahwa kedudukan pengadilan adalah pasif
sifatnya, artinya menurut mereka hakim hanyalah mulut undang-undang yang harus
menjalankan tugas pelaksanaannya sesuai dengan apa yang tercantum dalam diktum-diktum
undang-undang tersebut.

Kebaikan dari ajaran Aliran Lagisme (yang hanya memandang undang-undang


sebagai satu-satunya sumber hukum) adalah: (1) dapat terjamin sebanyak-banyaknya
kepentingan masyarakat/orang-orang; (2) terjaminnya kepastian hukum sehingga tindakan-
tindakan sewenang-wenang orang-orang kuat serta penguasa dapat terhindarkan; (3)
penyeleweng-penyelewengan para anggota masyarakat dari ketentuan undang-undang dapat
pula sedikit banyak terhindarkan; (4) adanya pegangan yang pasti bagi para fungsionaris
dalam menjalankan tugas-tugasnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mazhab-mazhab ilmu hukum adalah :
1.Mazhab Hukum Alam
Ajaran ini kaidah hukum adalah hasil dari titah langsung berasal dari Tuhan.
2.Mazhab Sejarah Hukum
Mazhab sejarah lebih memfokuskan pada keberadaan suatu bangsa tepatnya adalah
jiwa bangsa.
3.Mazhab Realisme Hukum
Realisme hukum pada dasarnya merupakan aliran yang meninggalkan pembicaraan
mengnai hukum yang abstrak.Realisme hukum lebih menitikberatkan pada kajian
tehadap pekerjaan-pekerjaan hukum yang praktis dalam menyelesaikan problem-
problem dalam masyarakat.
4.Mazhab Imperatif
Hukum yang berlaku pada suatu Negara adalah perintah dari penguasa Negara yang
berdaulat, d imana para penguasa itu sendiri atas sejumlah person dalam negara tersebut.
5.Mazhab Sosiologis
Menurut mazhab sosiologis hakim itu bebas untuk menggali sumber-sumber hokum
yang terdapat dalam masnyarakat yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, perbuataan-
perbuataan dan adat.
6.Mazhab Fungsional
Tugas atau fungsi hukum adalah melakukan social engineering dalam
masyarakat.Hukum dalam hal ini adalah merupakan social machineering yaitu suatu alat
sosial.
7.Mazhab Positivisme
Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu hanya bersangkut-paut dengan hukum positif saja, dan merupakan perintah
penguasa yang berdaulat.
8.Mazhab Kedaulatan Rakyat
Bahwa kehedak bersama dari rakyat (volente generala) merupakan kekuasaan
tertinggi.

B. SARAN
Kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih ada banyak kekurangan dan kesalahan oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya berupa penambahan wawasan tentang Madzhab-
Madzhab Ilmu Hukum.

10
Daftar Pustaka

1.Pipin Syahrifin, S.H., dan Drs. A. Zarkasy Chumaidy., Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung:
CV Pustaka Setia, 1998)

2.Darji Darmodihardjo dan Shidarta, Pokok-pokok filsafat hukum, (jakarta:Gramdia, 1999)

3.Lili Rasjidi, Hukum sebagai suatu sistem, (Bandung:Remaja rosdakarya,1993)

4.J.B.Daliyo,S.H.2001.Pengantar Ilmu Hukum.Jakarta:Prenhallindo.

5.Rien G. Kartasapoetra S.H. Pengantar Ilmu Hukum Lengkap

6. https://plus.google.com

11

Anda mungkin juga menyukai