Anda di halaman 1dari 9

Analisis Metode Bishop

Perhitungan stabilitas cara Bishop juga berdasarkan prinsip keseimbangan


batas, yaitu menghitungkan besarnya kekuatan geser yang akan
mempertahankan stabilitas, dibandingkan dengan besarnya tegangan geser yang
bekerja. Harga perbandingan ini disebut faktor stabilitas atau Faktor Keamanan
(FK). Seperti pada Gambar berikut;

Dari Gambar 4.8 didapat FK sebagai berikut

W Cos . Tan
FK =
W Sin

W Cos . Tan

W Sin W Cos

Gambar 4-8

Illustrasi Sederhana Kelongsoran


Dari prinsip diatas dapat dianalisa kelongsoran Metoda Bishop melalui gambaran
sebgai berikut;

Jika kita mempunyai sebuah lereng (Lihat Gambar 4.10), kita ambil parameter
segmen yaitu;
- lebar segmen = b,
- berat segmen = W
- panjang dasar segmen = L,
- jarak titik pusat dasar segmen dengan pusat rotasi = R
- jarak pusat rotasi dengan titik berat segmen = x
- tinggi air tanah = u

Gambar 4-9

Analisis Lereng Cara Bishop


Maka didapat;

1 Sec
F = Cb + (W u. b )Tan
W. Sin 1 + Tan . Tan
F
Rumus ini dikenal dengan rumus Bishop.

Contoh Perhitungan

Sebuah lereng dengan tinggi 10 meter dan lebar muka lereng 20 meter,
mempunyai sifat fisik/mekanik sebagai berikut;

= 1,7 ton/m3
C= 1,5 ton/m2
= 360

Hitung Faktor Keamanan?


Langkah Pekerjaan;
1. buat segmen/irisan pada lereng, lebar irisan adalah b, tinggi irisan adalah h
(gunanya untuk menghitung W dalam ton).
2. buat garis singgung pada pertengahan dasar segmen, sudut antara garis
singgung dengan horizontal disebut , hitung Sin . Sin akan negatif jika
irisan segmen menahan kelongsoran..
3. hitung tegangan air pori, masukan besaran pada rumus di atas.
Kita lihat bahwa sebelah kiri maupun sebelah kanan dari persamaan di atas
mengandung F. Untuk menghitung harga F kita harus melakukan pengulangan
(iterative), yaitu kita pertama ambil suatu harga F sebagai percobaan dan
dimasukan pada ruas sebelah kanan. Lalu dihitung harga F sebelah kiri. Hasil
perhitungan ini dimaksukan lagi disebelah kanan dan seterusnya sampai
mendapatkan nilai F yang sama.
Tabel 4-1
Perhitungan Slope Stability Cara Bishop

(5)
Sec oC

(W u b) tan
W sin (ton)
1 + Tan tan 13 x 14

u ( kg/cm2 )

u . b ( ton )
b ( meter)

F
H (meter)

C b (ton)
W (ton)

W u . b
Segmen

8 + 12
Sin
F = 1,6 1,49 F = 1,6 1,49
ton
o

12
m

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 10 15,5 264 66 0,914 241 15 0 0 192 264 207 1,230 1,175 255 243

2 20 33 1122 45,5 0,714 801 30 1,45 290 605 832 635 0,978 0,958 620 608

3 20 37 1258 26,5 0,446 572 30 2,5 500 551 758 581 0,915 0,900 532 523

4 20 33,7 1146 10 0,174 199 30 2,65 530 448 616 478 0,912 0,935 451 456

5 20 24,5 834 -5 0,087 -73 30 2,08 416 304 418 334 1,045 1,048 349 350

6 20 10 340 - 0,351 -119 30 0,85 160 131 180 161 1,280 1,305 206 210
20,5
2413 2390
Jumlah : 1621
F = 1,49 1,47
Gambar 4-10
Illustrasi Kondisi Lereng Untuk Perhitungan Tabel 4-1
4.2 Material Batuan
Dalam menganalisa atau menghitung kestabilan lereng batuan dapat digunakan
beberapa metoda yaitu;

a. Metoda Analitis, yaitu menganalisa kestabilan berdasarkan sifat fisik dan mekanik
batuan ataupun tanah secara matematis/numerik yaitu dengan cara;
- matematis
- numeric (finite element, distinct element)
b. Metoda Empiris, metoda ini digunakan untuk memperkirakan sudut lereng batuan
berdasarkan klasifikasi massa batuan RMR (Rock Mass Rating).
c. Metoda Analisa Balik, metoda ini digunakan untuk menghitung kestabilan lereng
batuan ataupun tanah berdasarkan hasil-hasil pemantauan.

Selain beberapa metoda diatas, analisa strerografik seringkali dilakukan, untuk


menganalisa potensi kelongsoran lereng batuan. Metoda ini tidak kwantitatif tetapi cukup
dipercaya untuk mengetahui potensi kelongsoran bidang. Analisa stereografik ini dapat
digabungkan dengan Metoda Analitis matematis sehingga hasilnya kwantitatif.

4.2.1 Analisa Stereografik


Metoda ini digunakan untuk penilaian awal kemungkinan adanya potensi
kelongsoran pada suatu daerah. Data diambil dengan menggunakan pemetaan geologi
serta identifikasi struktur. Parameter yang penting adalah;
a. Orientasi dari bidang diskontinyu (jurus dan kemiringan)
b. Bidang diskontinyu dianggap menerus
a. Harga sudut geser dalam bidang diskontinyu lebih kecil dari sudut bidang
diskontinyu
b. Orientasi lereng
U

750

N 750 E/500

N 600 E/700

600

bidang lemah

lereng

700

Gambar 4-11

Illustrasi Kondisi Lereng Untuk Stereografis

Pada analisa ini semua bidang digambarkan dalam equatorial equal angle net
Lereng
N 600/700 E

Bidang Lemah
N 750/500 E

Arah longsoran

Gambar 4-12

Proyeksi Stereografis Bidang Lemah


Penggambaran dalam stereografis akan memberikan suatu wawasan untuk
mengevaluasi secara awal potensi kelongsoran pada suatu lereng. Potensi-potensi
kelongsoran tersebut dapat digambarkan pada peta perencanaan tambang pada setiap
seksi.

Anda mungkin juga menyukai