INSTALASI
ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI Dr. Achmad Thamrin Jazuli, Sp. JP
INTENSIF NIP. KH.00.0.06
Pengertian Merupakan wewenang dan tanggung jawab dokter anestesi yang
dilakukan oleh perawat anestesi dalam pelayanan anastesi dan reanimasi
Tujuan Melakukan tindakkan anestesi sesuai prosedur tetap atas petunjuk yang
diberikan oleh dokter anastesi
Kebijakan 1. Adanya kesepakatan dalam melaksanakan tindakkan medis
keperawatan sesuai dengan hak dan kewajiban
2. Karena suatu hala dokter anastesi tidak dapat memberikan
pelayanan anastesi atau sedasi dapat memberikan pelimpahan
wewenang untuk melakukan tindakkan anstesi atau sedasi
kepada perawat anastesi
Prosedur 1. Jika ada dokter spesialis anastesi maka mintakan instruksi
tertulis serta parafnya
2. Jika dokter spesialis anastesitidak ada ditempat tapi masihdapat
dijangkau, maka mintakan instruksi secara lisan yang kemudian
dapat dikonfirmasi tertulis berikut paraf
Unit terkait 1. OK
2. IRD
3. IRNA
4. ICU/ICCU
PELAYANAN SEDASI SEDANG DAN DALAM
INSTALASI
ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI Dr. Achmad Thamrin Jazuli, Sp. JP
INTENSIF NIP. KH.00.0.06
Pengertian Sedasi sedang adalah pemberian obat yang menyebabkan penurunan
kesadaran, namun pasien masih dapat merespon perintah verbal dengan
atau tanpa rangsanagn sentuh, tidak diperlukan intervensi untuk
menjaga patensi jalan nafas, ventilasi spontan adekuat dan
kardiovaskuler biasanya tidak terganggu
Sedasi dalam adalah pemberian obat yang menyebabkan penurunan
kesadaran, sehingga pasien tidak dapat dibangunkan namun merespon
terhadap rangsangan nyeri, mungkin diperlukan intervensi untuk
menjaga patensi jalan napas , ventilasi spontan mungkin tidak adekuat
dan fungsi kardiovaskuler biasanya tidak terganggu
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. pasien akan tetap mempertahankan reflex protektif tubuh selama
prosedur dilaksanakan.
2. Pasien akan mendapatkan pengawasan yang seksama selama
prosedur dilaksanakan untuk menjaga keamanan pasien
3. Pasien dan keluarga menegrti resiko , keuntungan dan
alternative dalam pemberian sedasi sedang
4. Pasien akan merasa nyaman selama prosedur dilaksanakan
5. Pasien dapat kembali ke uni, fasilitas atau rumah dengan selamat
6. Pasien, keluarga atau orang yang bertanggug jawab terhadapnya
akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk memastikan
keselamatan pasien setelah pasien dikembalikan keruangan atau
dipulangkan kerumah
Kebijakan a. Tenaga medis atau perawat anastesi yang melakukan prosedur
sedasi harus mahir dalam managemen jalan nafas, resusitasi
kardiovaskuler dan harus memiliki ketrampilan yang dibutuhkan
untuk mengontrol kedalaman sedasi
b. Sedasiringan pasien dewasa/anak adapat dikejakan oleh
medis/tim medis yang kompeten melakukannya.
c. Sedasi sedang dan dalam dilakukan oleh dokter anestesi atau
perawat anastesi sesuai kompetensinya.
Prosedur 1. Tahap pra sedasi
a. Perencanaan tindakan sedasi yang akan dilakukan
berdasarkan dari hasil penilaian pra sedasi yangdilakukan
oleh dokter anastesi
b. Dokter anastesi dapat meminta konsultasi ke spesialis lain
jika diperlukan, missal pasien anak kedokter anak, pasien
dewasa ke dokter penyakit dalam, jantuk, paru.
c. Sebelum tindakan sedasi sedang dan dalam dimulai, dokter
anastesi memberikan penjelasan dan edukasi serta meinta
persetujuan tindakan medis dalam informed consent kepada
pasien, untuk pasien anak atau pasien yang tidak mampu
mengambil keputusan sendiri maka informed consent
diwakilkan pada keluarga pasien atau penanggung jawab
d. Persiapan sedasi dilakukan jika pasien/keluarga/penanggung
jawab setuju terhadap tindakan berdasarkan instruksi saat
penilaina sedasi dirawat jalan maupun rawat inap
berdasarkan instrusi saat kunjungan para anastesi dan
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
2. Tahp intra sedasi
a. Tim anstesi melakukan evaluasi ulang kelengkapan status
pasien, obat-obatan, perlatan anatesi, monitoring pasien, troli
emergensi dan peralatan resusitasi
b. Dilaukn pemasangan oksigen bila diperlukan dan alat
monitoringcek list ksiapan anastesi
c. Tim anastesi melakukan proses sign in
d. Dokter anastesi melakukan penilainan ulang untuk menilai
kesiapan pasin menjalani prosedur sedasi
e. Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time out
kemudian prosedur tindakan dimulai
f. Tim anstesi melakukan pemantauan yang berkesinambungan
selam proses seedasi berlangsung dan bereaksi cepat
terhadap segala kondisi pasien akibat tindakan sedasi
g. Pemantauan yang dilakukan selama tindakan sedasi dicatat
dalam status anstesi dan didokumentasikan dalam rekam
medis.
3. Tahap pasca sedasi
a. Setelah prosedur tindakan selesai, kondisi fisiologis dan
tanda-tanda vital pasien harus tetap dipantau dan dicatat
b. Tim anastesi melakukan proses sign out.
c. Selama psien berada dalam masa pemulihan dilakukan
pemantauan dengan skor aldrette setiap 15 menit
d. Pasien dinyatakan boleh pulang/pindah ruang jika skor
aldrette 9 oleh tim anastesi
e. Tim anastesi mengidentifikasi keadaan pasien bila terjadi
keadaan sedasi yang berkepanjangan akibat komplikasi atau
pemulihan sedasi yang lamabat. Bila terjadi keadaan sedasi
yang berkepanjngan, maka dokter anastesi membuat
pengelolaan keperawatan pasien selanjutnya dan jika
diperlukan pasien dapat langsung dipindahkan kruang rawat
intensif
f. Tim anastesi menginformasikan kepada perawat/petugas
radiologi bila pasien sudah pulih dari siap dipindahkan
keruang rawat inap atau dapat dipulangkan
g. Tiam anastesi harus menginformasikan megenai rencana
perawatan pasien pasca sedasi kepada pasien dan keluarag
pasien. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi dan
dimasukkan dalam rekam medis pasien.
Unit terkait 1. OK
2. IGD
3. Ruang bersalin
4. Instalasi radiologi
5. ICU/ICCU/HCU
6. SMF terkait
PENILAIAN PRA ANESTESI DAN SEDASI
RS GRIYA HUSADA No. Dokumen No. revisi
MADIUN ANTS/SPO/003 0
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur Tanggal terbit : Ditetapkan
operasional Direktur RS Griya Husada Madiun
INSTALASI
ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI Dr. Achmad Thamrin Jazuli, Sp. JP
INTENSIF NIP. KH.00.0.06
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
b. Pelaksanaan
1. Pasien masuk kamar operasi.
2. Dilakukan monitoring sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien.
3. Diakukan tindakan anastesi regional sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien.
4. Teknik pemberian obat pemeliharaan anastesi
disesuaikan dengan kondisi pasien dan operasinya.
d. Pengakhiran Anastesi
1. Diberikan obat analgesi dan pencegahan mual muntah
seuai kebutuhan dan kondisi pasien.
2. Obat-obat pemeliharaan anastesi dihentikan setelah
operasi selesai.
Unit terkait 1. Kamar Operasi
2. Kebidanan dan Kandungan.
3. IRNA
RS GRIYA HUSADA PELAYANAN ANASTESI PADA OPERASI CITO
MADIUN
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/11
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
MASA ANASTESI/PEMBEDAHAN
1. Tindakan anstesi harus dikerjakan dalam kerja sama tim.
Seorang dokter spesialis anastesi harus didampingi perawat
terlatih
2. Keamanan pasien selama anstesi dan pembedahan memerlukan
fungsi monitor tanda vital yang berkala yang dicatat dengan baik
pada rekam medic, minimal tiap 5 menit
3. Prosedur pembedahan dapat diubah jika kondisi pasien
mengarah pada keadaan yang membahayakan jiwa
4. Sarana pengaturan dosis obat anastesi dan obat darurat
digunakan secar maksimal
5. Perawatan anstesi dimulai sejak pasien berada diatas meja
operasi sampai dengan pasien dipindahkan diruang pemulihan
6. Sebelum dilakukan tindakan anastesi, dilakukan kembali
pemeriksaan nama pasien, data, diagnose dan rencana operasi.
7. Mengenalkan pasien kepada dokter anastesi,dokter bedah,asisten
dan perawat instrument.
8. Memasang alat pemantau antara lain tensimeter,ECG,SPO2 dan
alat lainya sesuai kebutuhan.
9. Mengatur posisi pasien bersama-sama perawat bedah sesuai
dengan posisi yang dibutuhkan untuk tindakan pembedahan.
10. Selama tindakan anastesi perawat anstesi wajib mencatat semua
tindakan anastesi,berespon dan mendokumentasikan semua
perubahan fungsi vital tubuh pasien selama
anastesi/pembedahan.Pemantauan meliputi system
pernafasan,sirkulasi,suhu,keseimbangan
cairan,perdarahan,produksi urin dll.
11. Perawat anastesi berespon dan melaporkan pada dokter anastesi
bila tanda-tanda kegawatan fungsi vital tubuh pasien agar dapat
dilakukan tindakan segera.
12. Dokter anastesi melaporkan kepada dokter operator jika terjadi
perubahan fungsi vita tubuh pasien dan tindakan yang diberikan
selama nastesi.
13. Perawat anastesi mengatur dosis obat anastesi atas pelimpahan
wewenang dokter anastesi.
14. Jika terjadi kegawatan pada pasien,maka dokter anastesi
bersama dapat menanggulangi keadaan gawat darurat.
15. Pada masa pengakhiran anestesi dilakukan pemantauan tanda
tanda vital secara intensif.Menjaga jalan nafa supaya tetap
bebas,menyiapkan alat-alat dan obat obatan untuk mengakhiri
anastesi dan atau ekstubasi.
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
TOTAL
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
Unit terkait 1. OK
2. IRD
3. IRNA
4. ICU/ICCU
RS GRIYA HUSADA PEMANTAUAN INDIKATOR MEDIS ANASTESI
MADIUN (termasuk sedasi sedang dan sedasi dalam)
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/17
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
Unit terkait 1. OK
2. IRD
3. IRNA
4. ICU/ICCU
5. SMF terkait
RS GRIYA HUSADA PEMINDAHAN PASIEN PASCA ANASTESI DAN
MADIUN PEMBEDAHAN
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/18
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
Unit terkait 1. RR
2. HCU
3. ICU/NICU
4. SMF TERKAIT
RS GRIYA HUSADA PROSEDUR RESUSITASI JANTUNG PARU PADA DEWASA
MADIUN
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/21
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
Unit terkait 1. OK
2. IRD
3. IRNA
4. ICU/PICU/NICU/ICCU
5. SMF TERKAIT
RS GRIYA HUSADA PROSEDUR MENILAI FUNGSI KESADARAN
MADIUN
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/23
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF
1.4.2 Verbal:
Terapi/toleransi: 5
Bingung: 4
Kata-kata tidak mengerti: 3
Hanya suara: 2
Tidak ada: 1
Unit terkait 1. OK
2. OK
3. IRD
4. IRNA
5. SMF Terkait
RS GRIYA HUSADA PELAYANAN KONSULTASI ANESTESI
MADIUN
Jl. Mayjen panjaitan
no.22
Standart prosedur No. Dokumen No. Revisi
operasional ANST/SPO/24
INSTALASI
ANESTESIOLOGI Tanggal terbit : Ditetapkan
DAN TERAPI Direktur RS Griya Husada Madiun
INTENSIF