Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN TREASURY

PRODUK INVESTASI REKSA DANA

Diusulkan oleh :

Andini Novita Sari


15808141007
Manajemen SI

Dosen Pengampu :

Lina Nur Hidayati, MM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
KONTEKS PERMASALAHAN .................................................................. 1
A. Perkembangan Makro Indonesia .......................................................... 2
B. Reksa Dana ........................................................................................... 3
C. Jenis Reksa Dana .................................................................................. 5
D. Bentuk Hukum Reksa Dana.................................................................. 6
E. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana ........................................................ 7
F. Pengertian dan Tugas Manajer Investasi dan Bank Kustodian .... 8
G. Risiko Investasi yang Utama ................................................................ 8
H. Prospektus Reksa Dana ......................................................................... 9
I. Kinerja Reksa Dana .............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11
LAMPIRAN .................................................................................................... 12
Lampiran 1. Statistik Pasar Modal 2017 .......................................................... 12
Lampiran 1. Data Reksa Dana Syariah ............................................................. 13

2
Anda ingin hidup tenang di hari tua ? Mengapa tidak ? Kemudian, siapa bilang
semua itu hanya mimpi ? Namun yang harus digarisbawahi adalah tentunya semua itu
tidak datang begitu saja. Apapun impian dapat terwujud jika sejak dini merencanakan
masa depan dengan berhemat dan mengusahakan untuk menempatkan dana dalam produk-
produk keuangan, seperti tabungan dan deposito. Selain kedua produk keuangan tersebut,
produk keuangan yang juga penting untuk dimiliki adalah investasi. Salah satunya
investasi di Reksa Dana. Sebagian besar masyarakat sering salah mengartikan tabungan
sebagai produk investasi. Padahal investasi adalah menyisihkan dana untuk ditempatkan
pada aset-aset yang diharapkan akan mengalami pertumbuhan jilai (yield) yang lebih baik
dari tabungan. Investasi ini akan digunakan untuk kebutuhan dimasa mendatang yang
relatif agak panjang, seperti persiapan dana untuk anak kuliah, persiapan pensiun, dan lain
sebagainya.
Yang perlu diwaspadai adalah, bila investor berharap dana yang diinvestasikan
dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada penempatan dana di banl, maka investor
pun harus juga bersedia menghadapi risiko yang lebih tinggi.
Tapi tak perlu khawatir, risiko bisa saja diperkecil jika calon investor meluangkan
waktu untuk mengenal lebih jauh produk-produk invetsasi yang akan dipilih. Informasi
produk-produk investasi ini biasanya terdapat pada prospektus/brosur, bisa bertanya
langsung kepada para manajer investasi atau agen penjual. Dengan beragam produk
investasi saat ini yang menjanjikan hasil investasi cukup tinggi, serta pengetahuan dan
kecermatan, bukan tak mungkin bisa menikmati hidup senang sampai tua serta memiliki
uang banyak.

A. Perkembangan Makro Ekonomi

Sehubungan dengan kekhawatiran nasabah mengenai invetasi pada Reksa Dana, kali ini
akan dipaparkan sedikir mengenai prospek pergerakan bursa saham ke depan. Seperti kita
ketahui bersama, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) selama beberapa bulan ini terus
mengalami kenaikan hinga sempat menembus level 5,952.14 pada November 2017 lalu
(http://www.ojk.go.id).

Tabel 1. Pergerakan IHSG November 2017

1
Banyak yang memprediksi bahwa bursa saham Indonesia sedang mengalami bubble dan
kemungkinan akan kengalami koreksi yang signifikan. namun banyak pihak berkeyakinan
bahwa kenaikan IHSG ini didukung oleh landasan fundamental yang cukup salid antara
lain :

Pulihnya kondisi makro ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan GDP yang sehat
untuk beberapa tahun ke depan
Prospek pertumbuhan laba emiten yang diperkirakan akan melejit
Valuasi bursa saham Indonesia yang masih atraktif dibandingkan dengan negara
lain akan mengundang para investor asing untuk terus menanmkan dananya.

Pada semester pertama kenaikan IHSG ini lebih banyak dipengaruhi oleh saham-saham
small caps atau komoditi, sedangkkan saham-saham blue chips seperti Perbankan dan
Telekomunikasi cenderung tidak bergerak signifikan, sehingga diperkirakan pada semester
kedua saham-saham blue chips akan mendominasi kenaikan market yang akan dipicu pada
kaporan keuangan emiten pada semester pertama, sehingga masih ada ruang bagi saham
saham blue chips untuk mempengaruhi penguatan IHSG naik.

Selain dengan adanya pergerakan IHSG, kondisi turunnya suku bunga perbankan juga
mendorong orang untuk melirik reksa dana sebagai alternatif untuk mem-boost return
yang ingin diperoleh. Berbagai jenis reksa dana telah ditawarkan berbagai Manajer
Investasi yang tentunya disesuaikan dengan ekspektasi return dan preferensi risiko
masing-masing calon investor. Hal ini berarti bahwa acceptance atau penerimaan
masyarakat terhadap risiko telah mengalami pergeseran yang cukup signifikan dimana
mereka mulai dapat menerima fluktuasi return pada reksa dana sebagai bagian dari risiko
yang memang merupakan elemen tak terpisahkan dari langkah berinvestasi.

Bagi investor yang sudah paham mengenai investasi pertimbangannya akan berbeda,
bukan return yang menjadi pertimbangan, sebab ia tahu sewaktu-waktu reksa dana juga
bisa negatif return-nya. Siklus ekonomi yan naik-turun membuat investor berpikir tak
hanya memakirkan investasinya pada reksa dana melainkan membentuk suatu portofolio
dimana memadukan reksa dana dengan investasi lainnya seperti deposito, obligasi dan/atau
reksa dana lainnya. Investor yang sudah berpengalaman menyadari bahwa tidak ada satu
kelas asetpun yang selalu unggul disetiap zaman dan kondisi. Mereka tidak hanya
mendambakan return yang tinggi, melainkan juga mencari sustainability konsistensi
kinerja investasi untuk jangka menengah-panjang.

B. Reksa Dana

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
UU Nomor 8 Tahun 1995 bab IV mengatur tentang Reksa Dana. Dalam peraturan tersebut,
instrumen investasi ini disebut dengan Reksa Dana bukan Reksadana. Secara harfiah
Reksa beratri wadah, Dana berarti (kumpulan) uang . reksa Dana berarti suatu wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana masyarakat dan selanjutnya digunakan untuk tujuan

2
investasi. Kata Reksa Dana juga lebih sesuai dengan pandangan kata Mutual Fund yang
terdiri dari dua kata bukan satu kata.

C. Jenis Reksa Dana

Menurut data yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan, reksa dana saham memiliki
porsi dana kelolaan tertinggi, dimana dari total dana kelolaan yang ada di pasar Rp271,97
triliun, hampir 40% atau sekitar Rp104,46 triliun dana ditempatkan di reksa dana saham.
Sementara reksa dana terproteksi mencapai 21%, diikuti reksa dana pendapatan tetap
sebesar 18%, dan reksa dana pasar uang sebesar 10% dari total dana kelolaan pasar.

1. Reksa Dana Campuran


Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) adalah melakukan investasi pada efek saham,
efek bersifat utang (obligasi), dan pasar uang. Dapat menjadi alternatif bagi investor
yang menghendaki potensi hasil investasi risiko yang berada ditengah-tengah Reksa
Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham. Mengingat komposisinya yang
sangat bervariasi, sebelum menentukan pilihan pada suatu Reksa Dana Campuran,
investor harus benar-benar mengetahui bagaimana komposisi investasi yang terdapat
pada Reksa Dana Campuran tersebut dengan terlebih dahulu mempelajari prospektus.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo
yang kurang dari satu tahun.
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola
(aktivanya) dalam bentuk efek bersifat hutang.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana Saham (Equity Fund) adalah reksa dana yang diinvestasikan terbesar pada
efek saham dan sisanya pada efek hutang atau instrumen pasar uang dengan tujuan
untuk memperoleh pertumbuhan nilai invetsasi yang optimal dan agresif dalam jangka
panjang sesuai dengan tingkat resikonya.
Khusus untuk reksa dana saham, cukup banyak tersedia di pasar dengan ragam dan
strategi investasi yang berbeda. Berikut ini adalah tiga langkah pemilihan reksa dana
saham :
Memahami strategi investasi yang dipakai dalam produk reksa dana saham
Setiap reksa dana saham mempunyai strategi investasi yang dijadikan
acuan utama dalam memilih saham yang akan diinvestasikan. Misalnya reksa
dana saham dengan fokus saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), atau
fokus saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah (small-medium caps), atau
fokus pada sektor konsumen, atau fokus pada sektor infrastruktur, dan
seterusnya.
Memadukan dengan pemahaman outlook ekonomi dan pasar saham
kedepannya
Indikator makroekonomi domestik yang membaik ditandai dengan inflasi
yang terjaga, kurs rupiah yang stabil, dan penurunan suku bunga acuan.

3
Perbaikan indikator perekonomian tersebut perlahan mengembalikan
kepercayaan para investor, termasuk investor asing.
Mencocokkan dengan kebutuhan akan portofolionya sendiri
Bagi investor pemula di reksa dana saham, produk yang fokus strategi big
caps seperti BDS bisa menjadi pilihan. Namun bagi investor yang sudah
memiliki pengalaman dalam bermain saham langsung di pasar modal atau
sudah memiliki reksa dana saham dengan strategi big caps disarankan untuk
membeli reksa dana saham dengan strategi investasi small-medium caps. Ini
akan memberikan diversifikasi banyak ekposur pada big caps.

5. Reksa Dana Syariah


Pada prinsipnya, produk reksa dana syariah ini sama seperti reksa dana konvensional.
Namun dalam pengelolaannya, reksa dana syariah tidak boleh bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Pemilihan instrumen investasi harus
berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sesuai dengan ketentuannya, maka Reksa
Dana Schroder Syariah Balanced Fund juga berbasis pada pengelolaan portofolio pada
efek-efek syariah bersifat ekuitas, obligasi syariah (sukuk) dan instrumen pasar uang
berbasis syariah, termasuk kas.
Uniknya, reksa dana ini menerapkan pengelolaan kebijakan investasi dengan
kisaran 5% hingga 79% untuk masing-masing portofolio. Menurut Liza Lavina,
Intermediary Business PT SIMI, penerapan kebijakan investasi dengan kisaran 5%
hingga 79% bertujuan agar pengelolaan portofolio lebih dinamis. Misalnya jika
sewaktu-waktu pasar modal dalam kondisi bearish (melemah), maka alokasi
portofolio saham syariah hanya sekitar 5%. Sementara saat market sedang menguat,
penempatan di efek syariah bisa mencapai tertinggi 79%. Karena sifat syariah yang
menyesuaikan ajaran Islam, tidak semua saham bisa menjadi portofolio dari reksa
dana tersebut. Hanya perusahaan dengan kategori halal dan memenuhi rasio keuangan
tertentu yang bisa masuk ke dalam investasi produk syariah. Halal berarti perusahaan
tidak boleh memproduksi atau menjual sesuatu yang haram menurut Islam seperti
menjual daging babi, minuman keras, bisnis hiburan maksiat, judi, pornografi, dan
sebagainya.
Tak hanya itu, jenis investasi ini juga menghindari saham-saham yang bersifat
riba (adanya bunga) dan mudarat. Sehingga saham-saham dari sektor perbankan dan
rokok tak diperbolehkan menjadi potofolio reksa dana syariah. Meski kinerja reksa
dana syariah ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan imbal hasil yang diberikan
reksa dana konvensional, produk syariah ini memiliki prospek yang menjanjikan.
Terbukti dari return yang dihasilkan reksa dana syariah kami lebih tinggi dari tolak
ukurnya di JII (Jakarta Islamic Index) dan deposito syariah secara year to date (ytd),
ujar Liza.
Yang menarik lagi, apabila dalam portofolio reksa dana ini terdapat pendaoatan
atau keuntungan yang sifatnya tidak sesuai dengan prinsip syariah, Manajer Investasi
akan melakukan cleansing.

4
Tabel 2.Perkembangan Reksa Dana Syariah

Tabel 3.Perbandingan Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional

Kemudian, apa untungnya bila investor memarkirkan uangnya di Reksa Dana Campuran
ataupun Saham
1. Hasil yang lebih maksimal
Reksa Dana Campuran dan Saham diinvestasikan pada efek saham, efek Hutang dan
Pasar Uang yang berkualitas tinggi sehingga memiliki peluang investasi yang
maksimal dalam jangka panjang dengan tingkat risikonya.

2. Pengelolaan yang profesional


Kekayaan Investasi dikelola oleh Manajer Invetasi yang memiliki tenaga profesional
dan akses pada informasi Efek Saham, Efek Hutang dan Pasar uang sehingga dapat
memberikan peluang investasi terbaik. Dan terbebas dari pekerjaan administrasi dan
pengamatan pasar setiap saat.

3. Diversifikasi Investasi

5
Dana akan ditempatkan pada kombinasi berbagai instrumen investasi (Efek Saham,
Efek Hutang dan instrumen Pasar Uang) secara seimbang dan fleksibel sesuai dengan
kondisi perekonomian Indonesia.

4. Likuid
Pembelian dan penjualan kembali unit penyertaan dapat dilakukan kapan saja setiap
hari bursa.

5. Biaya Ringan, Harga Terjangkau


Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian
dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk
melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya
transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu
melakukan transaksi sendiri di bursa. Investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan
biayanya dibandingkan bila Anda melakukannya sendiri. Hal ini disebabkan karena
pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar sehingga dapat
mengalokasikannya secara ekonomis.
Reksa dana memberikan kesempatan kepada investor-investorkecil untuk dapat
berinvestasi di pasar modal. Dengan jumlahdana yang relatif kecil (mulai dari Rp.
100.000,-) seseorang sudah dapat membuka rekening investasinya di reksa dana.

6. Keuntungan Pajak*)
Hasil keuntungan dan hasil penjualan kembali unit penyertaan Reksa Dana Campuran
dan saham bukan merupakan objek pajak sehingga mendapat keuntungan bersih.
Keterangan : *) Sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang perpajakan.

7. Informasi yang Transparan


Laporan Investasi pada Reksa Dana Campuran dan saham serta perkembangannya
secara umum akan dikirimkan setiap bulan atau dapat diakses melalui Agen Penjual
setiap saat. Kemudian informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih per unit (harga per
unit) dapat dilihat setiap hari bursa melalui koran (Bisnis Indonesia, Investor Daily,
Harian Kontan), internet (www.infovesta.com; www.bapepam.go.id) maupun agen
penjual.

D. Bentuk Hukum Reksa Dana


Menurut pasal 18 Ayat 1 Undang-undang pasar modal, bentuk hukum Reksa Dana
terdiri dari,
1. Reksa Dana berbentuk Perseroan:
Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan
selanjutnya dana dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai
jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar Uang (penjelasan pasal
18 ayat 1 huruf a).

6
2. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK):
KIK adalah : Kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang
mengikat Pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi diberi wewenang
untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif (penjelasan pasal 18 ayat 1
huruf b).

Selain bentuk hukum, reksa dana juga terdiri dari dua kategori yaitu Reksa Dana
Terbuka dan Reksa Dana Tertutup, perbedaannya adalah:

1. Reksa Dana Terbuka (Open-end)


Reksa Dana ini dimaksudkan bahwa Manajer Investasi selalu siap untuk membeli
kembali atau menebus unit penyertaan yang dimiliki investor kapan saja investor
tersebut ingin menjualnya, sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham atau per
unit. Penjelasan mengenai nilai aktiva bersih akan dijelaskan pada topik kinerja
Reksa Dana.
2. Reksa Dana Tertutup (Closed-end)
Pada Reksa Dana tipe ini, jika investor ingin menjual unitnya, ia dapat langsung
menjualnya ke Bursa. Harga yang terbentuk di Bursa juga tergantung pada
permintaan dan penawaran yang terjadi.

E. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana

Adalah sebagai berikut :

1. Investor melakukan pembelian (subscription) Reksa Dana melalui Manajer


Investasi dengan menyetorkan dananya melalui Bank Kustodian

7
2. Manajer Investasi akan mengelola dana investor dengan melalukan
pembelian/penjualan instrument investasi seperti saham, obligasi atau pasar uang
sesuai dengan jenis reksa dana yang dibeli oleh Investor.
3. Pembelian/penjualan instrument investasi oleh Manajer Investasi dilakukan melalui
Perantara Pedagang Efek
4. Bila Investor melakukan penjualan (redemption) Reksa Dana kepada Manajer
Investasi, maka Manajer Investasi akan menginstruksikan pembayaran kepada
Bank Kustodian.
5. Bank Kustodian akan mengirimkan dana penjualan Reksa Dana ke Investor.

F. Pengertian dan Tugas Manajer Investasi dan Bank Kustodian

Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Manajer Investasi
1. Mengelola portofolio efek atas kepentingan nasabah,
2. Mengelola RD,
3. Mengadakan riset atas efek,
4. Menganalisa kelayakan investasi

Bank Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lainnya, menyelesaikan
transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Yang bertindak sebagai Kustodian adalah:
1. Lembaga Penyimpanan & Penyelesaian (LPP),
2. Perusahaan Efek,
3. Bank Umum.

Tugas Bank Kustodian


1. Memberikan jasa penitipan kolektif dan kustodian,
2. Menghitung NAB setiap hari bursa,
3. Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan RD sesuai perintah MI,
4. Menyimpan catatan terpisah mengenai Pemegang Unit,
5. Membuat ketentuan pembukuan dan pelaporan

G. Risiko Investasi yang Utama

1. Risiko berkurangnya Nilai Aktiva Bersih


Berkurangnya nilai saham atau Unit Penyertaan disebabkan oleh kondisi makro
ekonomi dan keamanan, wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana

8
seperti bank, perusahaan lain penerbit instrumen pasar uang dan atau obligasi sebagai
akibat pergerakan suku bunga dan kurs mata uang secara signifikan.
2. Risiko Liquiditas
Pembelian kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dan portofolio atau
kemampuan dari Manajer Investasi untuk emmbeli kembali (melunasi) dengan
menyediakan uang tunai dengan segera.
3. Risiko Kredit
Risiko kredit dapat timbul jika perusahaan yang menerbitkan Efek Hutangt dan
Instrumen Pasar Uang tidak mampu membayar jumlah pokok hutang, dan bunga yang
tertunggak. Hal ini mempengaruhi hasil investasi reksa dana.
4. Risiko politik dan ekonomi
Semua kebijakan politik dan hukum seperti perubahan Undang-Undang, kebijakaj dan
peraturan pemerintah yang berkaitan dengan dunia usaha agar dapat mempengaruhi
harga suatu Efek. Kinerja usaha industri dipengaruhi oleh kondisi perekonomizn,
kondisi peraturan dan iklim usaha bagi sektor usaha tersebut. Keadaan ini dapat pula
mempengaruhi harga Efek yangt diterbitkan oleh emiten.

H. Prospektus Reksa Dana

Prospektus adalah: Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum


dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

Ringkasan RD di Prospektus berisi:


1. Faktor Risiko,
2. Informasi material tentang kegiatan operasional RD,
3. Uraian tentang Unit Penyertaan yang dijual, termasuk harga penawaran,
4. Jumlah maksimum dan minimum Unit Penyertaan yang dapat dibeli,
5. Pernyataan mengenai Kebijakan Investasi.

Informasi tentang Reksa Dana berisi:


1. Ikhtisar keuangan singkat,
2. Uraian tentang biaya operasional,
3. Riwayat singkat RD,
4. Manajemen dan Pengelola,
5. Jangka waktu pembayaran Unit Penyertaan,
6. Pendirian RD,

Penempatan dana awal RD


1. Ringkasan RD,
2. Istilah & Definisi,
3. Informasi tentang RD, misal:
4. Ikhtisar & Pengalaman MI dan BK,
5. Tujuan dan Kebijakan Investasi,
6. Perpajakan,

9
7. Faktor-faktor risiko,
8. Hak-hak pemodal,
9. Pendapat hukum dan laporan keuangan,
10. Tata cara dan skema pembelian dan penjualan kembali,
11. Tata cara pembubaran dan likuidasi.

I. Kinerja Reksa Dana


Sebelum kita mengetahui kinerja Reksa Dana kita harus mengenal terlebih dahulu
istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan Unit Penyertaan (UP)
Nilai Aktiva Bersih Portofolio adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan
kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya.
Nilai Aktiva Bersih Per Unit adalah total nilai aktiva bersih portfolio dibagi
dengan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh seluruh pemegang Unit
Penyertaan. NAB per Unit dipublikasikan setiap Hari Bursa melalui surat kabar.
Nilai Aktiva Bersih per unit merupakan indikator untuk menentukan harga beli
maupun harga jual dari setiap unit penyertaan reksa dana. Perubahan dari Nilai
Aktiva Bersih ini dapat dijadikan indikator kinerja suatu reksa dana apakah
nilainya positip (meningkat) atau negatif (menurun).
Sedangkan Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian
kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif.
Menghitung return Reksa Dana dapat dilakukan dengan mengurangi nilai aktiva bersih
pada saat pembelian dengan nilai aktiva bersih pada saat penjualan dikalikan dengan unit
penyertaan yang dimiliki.

10
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2014. Investasi Nyaman dengan Reksa Dana Saham.Majalah Bisnis Prioritas
BCA, hlm 90

Anonim. 2007. Beli Sekarang untuk Jangka Panjang. Majalah Bisnis Prioritas BCA, hlm 8

Rudianto. 2012. Back to Basic: Memahami Proses Terbentuknya Reksa Dana. Jakarta.
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2012/10/01

Setiadi, Lilis. 2016. Bagaimana Memilih Produk Reksa Dana Saham ?. Majalah Bisnis
Prioritas BCA, hlm 86
Sutan Kayo, Edison. diakses melalui https://www.sahamok.com/pengertian-reksa-dana-
dan-jenisnya/

Lainnya : http://www.ojk.go.id

http://www.bisnisinvestasisaham.com

http://www.aberdeen-asset.co.id

11

Anda mungkin juga menyukai