Anda di halaman 1dari 230

Judul:

ONE DAY ONE SIRAH

Penyusun:
TIM EDITOR PQS

Penyunting:
Amar Rochim

Tata Letak:
PQS Design

Design Sampul:
PQS Design

Diterbitkan oleh:
PQS Publishing
Jl. Merak 52, Tuwak, Gonilan, Kartasura, Solo 57162
Telp/Fax: (0271) 726603, HP/WA: 0823 2404 1000
PIN BB: 7E650939, Email: pqsmedia@gmail.com
Websaite: www.penerbitpqs.com

ONE DAY ONE SIRAH


2
MUKADDIMAH

Tiada kata yang patut kita ucapkan terlebih dahulu selain ucapan syukur,
puja dan puji hanya kepada Allah, penguasa seluruh alam semesta yang telah
menganugerahkan kepada kita berbagai macam kenikmatan. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad Saw, beserta
keluarga, sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang beriman kepadanya sampai
akhir zaman.
Amma badu, sirah nabawiyah termasuk salah satu ilmu paling mulia dan
agung yang harus dipelajari. Dengan ilmu ini, seorang Muslim dapat mengetahui
kondisi agama dan nabinya serta mengetahui kemuliaan yang Allah berikan
kepadanya.
Topik sirah nabawiyah sudah banyak mendapat perhatian dari zaman dulu
hingga saat ini. Semua karya ini muncul dari dasar iman, cinta, dan pengorbanan
yang meluap kepada Rasulullah. Namun, terkadang materi sirah yang terlalu
panjang dan bertele-tele membuat sebagian orang menjadi malas untuk membaca
dan mempelajarinya. Oleh karena itu, hadirnya E-Book One Day One Sirah ini
diharapkan mampu memberikan karya baru yang praktis, inovatif, dan kreatif
sehingga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
Kami berharap tulisan ini mendekati harapan yang diminta. Tidak lupa kami
juga berdoa kepada Allah semoga tulisan ini berguna bagi kaum Muslimin, dan
semoga Allah menjadikan amalan ini ikhlas untuk wajah-Nya semata. Shalawat,
berkah, dan salam semoga terlimpah kepada makhluk terbaik-Nya, Nabi
Muhammad Saw.

Surakarta, 01 April 2017


Penerbit

ONE DAY ONE SIRAH


3
1. Nasab Rasulullah

Nama lengkap Rasulullah adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul


Muththallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Kaab
bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan.
Adapun ibu Rasulullah adalah Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin
Zuhrah bin Kilab. Kilab adalah kakek kelima Nabi Saw dari garis ayah. Dengan
demikian, asal usul ayah dan ibu beliau sama, keduanya bertemu di Kilab namanya
Hakim. Sumber lain menyebut Urwah.

ONE DAY ONE SIRAH


4
2. Kabilah Rasulullah

Kabilah Rasulullah adalah Quraisy, yang diakui memiliki kemuliaan,


kedudukan tinggi, kemuliaan leluhur, dan kesucian tempat domisili di antara
seluruh bangsa Arab. Para tokoh kabilah ini adalah orang-orang terhormat pada
zamannya. Salah satunya adalah Qushai. Ia adalah orang pertama dari kalangan
kabilah Quraisy yang mengurus dan memegang kunci Kabah. Dialah yang
menempatkan Quraisy di lembah Makkah, yang sebelumnya di pinggirian Makkah.
Qushai membangun sebuah rumah di utara Kabah yang dikenal sebagai
Darun Nadwah. Inilah tempat kaum Quraisy mengadakan permusyawaratan,
sekaligus pusat pergerakan sosial mereka. Qushai memegang panji perang dan
kepemimpinan. Ia adalah sosok dermawan, cendikia, dan kata-katanya didengar di
tengah-tengah kaumnya.

ONE DAY ONE SIRAH


5
3. Keluarga Rasulullah

Keluarga Rasulullah dikenal sebagai keluarga Hasyimiyah, dinisbatkan pada


kakek kedua beliau yang bernama Hasyim. Hasyim adalah orang paling agung pada
masanya. Dia orang pertama yang membuka rute perdagangan dua kali dalam
setahun pada musim dingin dan musim panas untuk kaum Quraisy. Perjalanan
musim dingin menuju Yaman, dan perjalanan musim panas menuju Syam. Ia
dikenal sebagai pemimpin padang pasir.
Suatu ketika ia melintas di Yatsir di tengah perjalanan niaga ke Syam. Ia
kemudian menikahi Salma binti Amr dari Bani Adi bin Najjar dan tinggal di sana
bersama istrinya untuk beberapa waktu. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke
Syam, sementara istrinya tetap bersama keluarganya yang saat itu tengah
mengandung. Namun Hasyim meninggal dunia begitu tiba di Palestina, dan Salma
melahirkan anak di Madinah yang ia beri nama Syaibah, diberi nama seperti itu
karena ada uban di kepala.
Anak ini tumbuh besar bersama paman-pamannya di Madinah, sementara
paman-pamannya yang ada di Makkah tidak mengetahui tentangnya hingga ia
berusia sekitar tujuh atau delapan tahun. Setelah itu pamannya, Muththallib,
membawanya ke Makkah. Begitu orang-orang melihatnya, mereka mengira anak
tersebut budak milik Muththallib. Maka mereka pun memanggilnya Abdul
Muththallib yang berarti budak milik Muththallib, sehingga ia dikenal dengan nama
itu.

ONE DAY ONE SIRAH


6
4. Kakek Rasulullah

Abdul Muththallib adalah orang yang paling tampan, paling rupawan, dan
paling besar kedudukannya. Ia meraih kemuliaan di zamannya yang tidak diraih
siapapun. Ia adalah pemimpin kaum Quraisy, pemimpin kafilah dagang Quraisy,
orang terhormat, ditaati, dermawan, dijukuli fayyadh (orang yang sangat murah hati
dan suka berbagi) karena kemurahan hatinya.
Ia mendapat kemuliaan dengan menggali sumur Zamzam setelah ditutup
oleh kabilah Jurhum ketika mereka meninggalkan Makkah. Ia diperintahkan untuk
menggali sumur tersebut dalam mimpi. Ia diberi tahu sifat dan tempat sumur
tersebut.
Pada masanya terjadi peristiwa gajah. Abraha Al-Asyram datang dari Yaman
dengan membawa 60 ribu pasukan dari kalangan Habasyah dengan membawa
beberapa gajah untuk menghancurkan Kabah. Setelah tiba di Wadi Muhassir yang
terletak di antara Muzdalifah dan Mina dan bersiap-siap menyerang Makkah, Allah
mengirim sekawanan burung Ababil kepada mereka. Burung-burung ini melempari
mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, lalu membuat mereka seperti
dedaunan yang dimakan ulat. Peristiwa ini terjadi kurang dari dua bulan sebelum
kelahiran Nabi Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


7
5. Ayah Rasulullah

Ayah beliau adalah Abdullah. Abdullah adalah anak Abdul Muththallib yang
paling baik, paling menjaga diri, dan paling dicintai Abdul Muththallib. Ceritanya,
ketika Abdul Muththallib menggali sumur Zamzam lalu jejak-jejaknya mulai
nampak, kaum Quraisy memperebutkan sumur tersebut. Akhirnya, Abdul
Muththallib bernazar jika ia diberi sepuluh anak oleh Allah dan mereka semua
beranjak besar hingga bisa membelanya, ia akan menyembelih salah satu di
antaranya.
Setelah Abdul Muththallib mendapatkan yang ia inginkan, ia pun mengundi
anak-anaknya. Akhirnya undian jatuh pada Abdullah. Abdul Muththallib kemudian
pergi ke Kabah untuk menyembelih Abdullah, lalu kaum Quraisy mencegahnya,
terlebih saudara-saudara dan paman-pamannya. Akhirnya Abdul Muththallib
menebus Abdullah dengan seratus ekor unta.
Abdul Muththallib memilih Aminah binti Wahab sebagai istri untuk
Abdullah, anaknya. Abdullah kemudian membina rumah-tangga dengan Aminah di
Makkah hingga Aminah mengandung Rasulullah Saw. Abdullah meninggal dunia
di Madinah saat pulang dari Syam, dan dimakamkan di Darun Nabighah Adz-
Dzubaini. Kematian ini terjadi sebelum Nabi Saw lahir menurut pendapat paling
shahih.

ONE DAY ONE SIRAH


8
6. Kelahiran

Rasulullah Saw lahir di perkampungan Bani Hasyim di Makkah pada Senin


pagi, tanggal sembilan (sumber lain menyebutkan duabelas) Rabiul Awwal tahun
gajah. Tanggal kelahiran pertama yang lebih shahih, sementara tanggal kelahiran
kedua lebih masyhur. Kelahiran ini bertepatan dengan tanggal 22 April 571 M.
Bidan yang menangani kelahiran Rasulullah Saw adalah Syifa binti Amr
Ummu Abdurrahman bin Auf ra. Tatkala Aminah melahirkan Rasulullah Saw, ada
cahaya keluar dari dirinya yang menyinari istana-istana Syam. Aminah
mengirimkan utusan kepada kakek beliau, Abdul Muththallib, untuk
menyampaikan kabar gembira kelahiran beliau. Abdul Muththallib datang dengan
rasa senang.
Abdul Muththallib menggendong beliau, memasukkan beliau ke dalam
Kabah, bersyukur kepada Allah, berdoa kepada-Nya, dan memberinya nama
Muhammad dengan harapan semoga si bayi menjadi orang terpuji. Abdul
Muththallib melangsungkan aqiqah untuk beliau, mengkhitan beliau pada hari
ketujuh kelahiran, dan memberikan jamuan makanan kepada orang-orang seperti
yang biasa dilakukan bangsa Arab.

ONE DAY ONE SIRAH


9
7. Pengasuh Bayi Rasulullah

Wanita yang mengasuh beliau adalah Ummu Aiman. Namanya Barakah Al-
Habasyiyah, maulah ayah beliau, Abdullah. Ummu Aiman berumur panjang hingga
masuk Islam, berhijrah, dan meninggal dunia lima bulan atau enam bulan setelah
Nabi Saw.
Wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibunda beliau adalah
Tsuwaibah, maulah Bani Lahab dengan air susu yang keluar karena kelahiran
anaknya yang bernama Masruh. Sebelumnya, Tsuwaibah menyusui Hamzah bin
Abdul Muththallib, dan setelah itu Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makzhumi.
Dengan demikian, mereka semua adalah saudara sesusuan.
Abu Lahab memerdekakan budak wanita miliknya ini karena merasa
gembira atas kelahiran Rasulullah Saw. Hanya saja, Abu Lahab di kemudian hari
menjadi musuh bebuyutan beliau tatkala beliau menyampaikan dakwah Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


10
8. Di Tengah-Tengah Bani Saad

Tradisi masyarakat Arab yang biasa berlaku kala itu adalah mencari wanita-
wanita yang bisa menyusui anak-anak mereka di pedalaman sebagai langkah untuk
menjauhkan anak-anak dari penyakit yang biasa menjalar di kawasan-kawasan
berperadaban agar otot-otot mereka menjadi kekar, dan menguasai bahasa Arab
sejak masih berada dalam buaian.
Rupanya Allah menakdirkan sejumlah wanita dari Bani Saad bin Bakar bin
Hawazan datang untuk mencari anak-anak susuan. Salah seorang wanita di antara
mereka (ia adalah Halimah binti Abu Dzuwaib) tidak menemukan seorang bayi pun
untuk ia susui. Ia akhirnya menerima Nabi Saw dan rupanya ia meraih sesuatu
karena beliau yang membuat banyak orang merasa iri padanya.
Dzuwaib, ayah Halimah, namanya Abdullah bin Harits. Nama suaminya
Harits bin Abdul Uzza. Keduanya berasal dari Saad bin Bakar bin Hawazan. Anak-
anak Harits bin Abdul Uzza adalah saudara-saudara sesusuan Nabi Saw. Mereka
adalah Abdullah, Unaisah, Judamah (namanya Syaima`. Julukannya mengalahkan
namanya). Ia mengasuh Rasulullah Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


11
9. Berkah di Rumah Susuan

Banyak berkah berdatangan di rumah ini selama keberadaan Nabi Saw di


tengah-tengah mereka. Ketika Halimah datang ke Makkah, saat itu sedang musim
paceklik dan kemarau. Ia datang bersama seekor keledai betina lemah dan kurus. Ia
juga membawa seekor unta betina yang tidak menghasilkan barang setetes air susu
pun.
Ia memiliki anak kecil yang terus saja menangis sepanjang malam karena
lapar dan tidak bisa tidur, hingga kedua orang tuanya juga tidak bisa tidur. Saat
Halimah menghampiri hewan tunggangan dengan membawa Nabi Saw, ia
meletakkan Nabi Saw di pangkuannya, setelah itu beliau menyusu dengan air susu
seperti yang beliau inginkan hingga beliau puas. Turut serta menyusu bersama
beliau anak Halimah yang masih kecil hingga puas, setelah itu keduanya tidur.
Setelah Halimah dan suami tiba di kampung halaman Bani Saad (yang
merupakan bumi Allah paling gersang) kambing-kambing milik mereka berdua
pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang dengan perut penuh berisi
rerumputan dan kantong susu penuh berisi air susu. Keduanya pun memerah dan
meminum air susu kambing, padahal saat itu tak seorang pun yang bisa memerah
air susu hewan barang setetes pun.

ONE DAY ONE SIRAH


12
10.Tetap Berada di Tengah-Tengah Bani Saad

Halimah selalu datang membawa Nabi Saw ke ibu dan keluarga beliau setiap
enam bulan sekali, lalu setelah itu kembali pulang ke pedalaman Bani Saad dengan
membawa beliau. Halimah meminta agar beliau tetap tinggal bersamanya karena
berkah dan kebaikan yang ia lihat. Ibu beliau dengan senang hati menerima
permintaan Halimah. Nabi Saw tinggal bersama Halimah sekitar dua tahun.
Lalu setelah itu terjadilah peristiwa aneh yang membuat Halimah dan sang
suami merasa takut. Akhirnya keduanya mengembalikan Nabi Saw ke ibu beliau.
Peristiwa itu adalah peristiwa pembelahan dada beliau.
Anak-anak berlarian menemui ibu susuan beliau. Mereka berkata,
Muhammad terbunuh. Mereka kemudian mendatangi beliau dengan wajah pucat.
Anas berkata, Aku melihat bekas jahitan itu di dada beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


13
11.Kembali ke Pangkuan Ibunda Tercinta

Pasca peristiwa ini, Nabi Saw kembali ke Makkah lalu tinggal bersama ibu
beliau dan bersama keluarga beliau sekitar dua tahun. Lalu setelah itu ibu beliau
pergi bersama beliau ke Madinah menuju makam ayah beliau, juga tempat paman-
paman kakek beliau dari Bani Adi bin Najjar.
Ia ditemani oleh orang yang selalu mengurusnya, Abdul Muththallib, dan
pelayannya, Ummu Aiman. Ibu beliau tinggal di Madinah selama sebulan lalu
setelah itu kembali. Di tengah perjalanan, ia jatuh sakit dan penyakitnya semakin
parah hingga akhirnya meninggal dunia di Abwa`, sebuah tempat antara Makkah
dan Madinah. Di sanalah ia dimakamkan.

ONE DAY ONE SIRAH


14
12.Pengasuh Rasulullah Sepeninggal Ibunya

Kakek beliau, Abdul Muththallib, kembali bersama beliau ke Makkah. Dalam


relung hati, ia merasakan beratnya kepiluan musibah baru, hingga merasa iba
kepada beliau. Belum pernah ia merasakan iba seperti itu kepada seorang pun di
antara anak-anaknya. Ia pun begitu mengagungkan kedudukan beliau, lebih
mengedepankan beliau atas anak-anaknya sendiri, sangat memuliakan beliau.
Ia menempatkan beliau di hamparan khusus untuknya yang tidak pernah ia
mempersilakan siapapun duduk di tempat itu, mengusap punggung beliau, merasa
senang dengan apa yang beliau kerjakan, dan yakin suatu ketika beliau akan
memiliki kedudukan besar. Namun dua tahun setelah itu Abdul Muththallib
meninggal dunia ketika beliau berusia delapan tahun, dua bulan, sepuluh hari.
Setelah sang kakek wafat, beliau kemudian diasuh oleh pamannya yang
bernama Abu Thalib, saudara kandung ayah beliau. Abu Thalib sendiri kurang
beruntung dalam hal harta. Namun Allah justru memberkahi hartanya yang sedikit
itu, hingga makanan satu orang bisa mengenyangkan seluruh anggota keluarga.
Rasulullah Saw adalah teladan sifat menerima apa adanya dan kesabaran, merasa
cukup dengan rejeki yang Allah takdirkan kepada beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


15
13. Perjalanan Ke Syam dan Kisah Si Rahib Bahira

Abu Thalib hendak pergi berdagang ke Syam bersama kafilah dagang


Quraisy. Saat itu, usia beliau menginjak 12 tahun (menurut salah satu sumber, 12
tahun, dua bulan, sepuluh hari). Berat rasanya Abu Thalib jika berpisah dengan
Nabi Saw. Ia merasa iba pada beliau, hingga akhirnya mengajak beliau.
Ketika rombongan dagang singgah di dekat kota Bushra di perbatasan Syam,
salah seorang pendeta besar Nasrani (Bahira si rahib) menghampiri mereka dan
langsung mencari-cari seseorang di tengah kerumunan hingga meraih tangan
Rasulullah Saw dan berkata, Dia adalah pemimpin seluruh alam. Anak ini kelak
akan diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Bahira meminta Abu Thalib agar membawa beliau pulang kembali karena
mengkhawatirkan keselamatannya. Akhirnya Abu Thalib mengirim beliau pulang
kembali ke Makkah.

ONE DAY ONE SIRAH


16
14.Perang Fijar

Pada usia keduapuluh tahun, di pasar Ukazh terjadi perang antara kaum
Quraisy dengan kaum Qais Ailan. Peperangan terjadi dengan sengit hingga banyak
korban tewas berjatuhan dari kedua kubu.
Kemudian mereka sepakat untuk menghitung jumlah korban yang jatuh di
antara kedua belah pihak. Siapapun di antara kedua kubu yang korbannya lebih
banyak, ia berhak mendapat tebusan sebanyak jumlah korban tambahan. Akhirnya
kedua belah pihak menyepakati hal itu, perang pun berakhir dan lenyap sudah
permusuhan dan kejahatan yang pernah terjadi di antara mereka.
Perang ini dihadiri Rasulullah Saw, beliau bertugas mempersiapkan anak
panah untuk dilesakkan paman-paman beliau. Perang ini disebut perang Fijar
karena melanggar kesucian Makkah dan bulan haram. Perang Fijar terjadi sebanyak
empat kali, semuanya terjadi dalam satu tahun, dan perang yang dibahas ini adalah
perang yang terakhir. Tiga peperangan sebelumnya berakhir setelah pertengkaran
dan perkelahian ringan. Tidak terjadi peperangan selain pada kali keempat ini.

ONE DAY ONE SIRAH


17
15.Perjanjian Fudhul

Pasca perang Fijar tepatnya pada bulan Dzulqadah, perjanjian Fudhul antara
lima keturunan kabilah Quraisy terlaksana. Mereka adalah Bani Hasyim, Bani
Muththallib, Bani Asad, Bani Zuhrah, dan Bani Taim. Latar-belakang perjanjian ini
adalah seseorang dari Zubaid yang tiba di Makkah dengan membawa barang
dagangan, kemudian barang-barangnya dibeli Ash bin Wa`il As-Sahmi, hanya saja
Ash tidak memenuhi hak-haknya.
Saat itu Zubair bin Abdul Muththallib lewat di dekatnya, lalu ia bertemu
dengan orang-orang yang telah disebutkan sebelumnya di rumah Abdullah bin
Judan, pemimpin Bani Taim. Setelah itu mereka menemui Ash bin Wa`il dan
mengambil kembali hak-hak untuk diserahkan kepada orang dari Zubaid tadi.
Perjanjian ini dihadiri Rasulullah Saw bersama paman-paman beliau. Setelah
mendapat kemuliaan dari Allah untuk mengemban risalah, beliau bersabda, Aku
pernah menyaksikan di rumah Abdullah bin Jadan suatu perjanjian yang lebih aku
sukai dari unta merah, andai aku diundang untuk perjanjian tersebut di masa Islam,
pasti aku penuhi.

ONE DAY ONE SIRAH


18
16.Profesi Rasulullah Saw

Setelah menginjak usia yang umumnya memungkinkan untuk bekerja, beliau


menggembala kambing bersama saudara-saudara sesusuan beliau di perkampungan
Bani Saad. Saat kembali ke Makkah, beliau menggembala kambing milik penduduk
Makkah dengan upah beberapa qirath. Satu qirath nilainya untuk saat ini sebesar
kurang lebih sepuluh real.
Menggembala kambing adalah tradisi para nabi di masa-masa awal
kehidupan mereka. Suatu ketika, Nabi Saw bersabda setelah diberi kemuliaan Allah
berupa nubuwah, Tak seorang nabi pun melainkan pasti pernah
menggembalakannya (kambing).
Setelah beranjak besar dan menginjak remaja, sepertinya beliau berdagang,
karena disebutkan dalam riwayat bahwa beliau berdagang dengan Sa`ib bin Abu
Sa`ib. Dalam berinteraksi, Nabi Saw dikenal sangat amanah, jujur, dan menjaga diri.
Itulah perilaku beliau di seluruh lini kehidupan, sampai-sampai beliau dijuluki Al-
Amin (orang terpercaya).

ONE DAY ONE SIRAH


19
17.Bepergian Ke Syam

Khadijah binti Khuwailid merupakan wanita Quraisy yang paling mulia dan
kaya raya. Dia biasa menyuruh orang untuk menjalankan barang dagangannya,
dengan sistem bagi hasil. Setelah Khadijah mendengar kabar tentang Nabi
Muhammad, ia pun mengirim utusan untuk menawarkan kepada beliau agar
berangkat ke Syam untuk menjalankan dagangannya. Khadijah siap memberikan
imbalan yang jauh lebih banyak dari imbalan yang pernah ia berikan kepada
pedagang lain.
Rasulullah Saw akhirnya pergi bersama budak milik Khadijah. Beliau
kemudian berjual beli dan mendapatkan keuntungan besar. Harta Khadijah
mendapat berkah yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Setelah itu beliau
kembali ke Makkah dan menyerahkan amanat kepada Khadijah.

ONE DAY ONE SIRAH


20
18.Menikah Dengan Khadijah

Khadijah melihat amanat dan berkah dalam harta yang dibawa Rasulullah
Saw yang begitu menyilaukan kalbu. Ia kemudian mengutus salah seorang
temannya untuk menyampaikan keinginannya menikah dengan beliau. Paman
Khadijah akhirnya menikahkannya dengan Nabi Saw dengan dihadiri Bani Hasyim
dan para pemuka kaum Quraisy dengan mahar duapuluh ekor unta.
Pernikahan ini terlaksana tepat dua bulan dan beberapa hari setelah beliau
pulang dari Syam. Saat itu, usia beliau menginjak duapuluh lima tahun. Sementara
umur Khadijah menurut pendapat paling popular adalah empat puluh tahun. Dia
wanita pertama yang dinikahi Rasulullah Saw. Beliau tidak memadu Khadijah
hingga Khadijah meninggal dunia.
Anak-anak Rasulullah dari pernikahannya dengan Khadijah adalah Qasim,
Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah dan Abdullah. Semua putra beliau
meninggal dunia saat masih kecil, dan semua putri beliau menjumpai zaman
nubuwah, mereka masuk Islam serta ikut berhijrah. Hanya saja mereka semua
meninggal dunia saat beliau masih hidup, kecuali Fathimah. Dia hidup enam bulan
sepeninggal beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


21
19. Renovasi Kabah dan Peristiwa Pengambilan Putusan

Menginjak usia tiga puluh lima tahun, banjir bandang menerjang dinding
Kabah. Mereka kemudian membagi bahan-bahan bangunan Kabah untuk sejumlah
kabilah. Rasulullah Saw bersama paman beliau, Abbas, termasuk di antara yang ikut
memikul bebatuan Kabah. Pembangunan Kabah ini ditangani oleh seorang arsitek
berkebangsaan Romawi bernama Baqum.
Begitu pembangunan sudah mencapai bagian Hajar Aswad, mereka mulai
berselisih tentang siapa yang berhak mendapat kehormatan meletakkan Hajar
Aswad di tempat semula. Abu Umayyah Al-Mughirah Al-Makhzumi mengajukan
jalan keluar dari perselisihan ini, yaitu menyerahkan putusan ini pada siapapun
yang pertama kali masuk melalui pintu Masjid. Akhirnya mereka semua menerima
usulan ini.
Allah rupanya menakdirkan orang yang pertama kali masuk setelah
keputusan ini adalah Rasulullah Saw. Beliau pun meminta surban, lalu beliau
meletakkan Hajar Aswad, setelah itu beliau meminta para pemuka kabilah yang
saling berselisih untuk memegangi ujung surban, kemudian memerintahkan mereka
secara bersama-sama untuk mengangkatnya. Setelah mendekati tempatnya, beliau
mengambil Hajar Aswad lalu meletakkannya di tempat semula. Inilah jalan keluar
jitu yang disetujui oleh seluruh kaum.

ONE DAY ONE SIRAH


22
20. Kisah Perjalanan Hidup Rasulullah Sebelum Kenabian

Sejak kecil, beliau tumbuh sebagai anak yang lurus akal, kuat, dan berakhlak
baik. Hingga saat beranjak besar dan mencapai kematangan, beliau memiliki sifat-
sifat terpuji dan mulia.
Beliau sangat menyambung tali kekeluargaan, memikul beban berat yang
dirasakan masyarakat, membantu orang-orang miskin hingga bisa bekerja dan
mendapatkan penghasilan, beliau selalu menjamu tamu, dan membantu siapapun
yang terkena musibah.
Beliau paling jauh untuk menenggak khamr ataupun menghadiri
perkumpulan nyanyian dan begadang sambil mengobrol yang menjadi tempat
favorit bagi kaum muda dan tempat perkumpulan orang-orang tercinta di Makkah.

ONE DAY ONE SIRAH


23
21. Berdiam Diri Di Gua Hira

Karena situasi sosial seperti tersebut di atas, celah pemikiran dan keilmuan
kian menganga lebar antara Nabi Saw dan kaum beliau. Kesengsaraan dan
kerusakan kaum yang membuat beliau cemas, mendorong beliau untuk menyendiri
manjauh dari kancah pergaulan sambil berpikir mencari cara untuk menyelamatkan
mereka dari kesengsaraan dan kebinasaan.
Beliau akhirnya menyendiri di gua Hira, beribadah kepada Allah di sana
dengan menjalankan sisa-sisa agama Ibrahim. Hal ini beliau lakukan sebulan setiap
tahunnya, tepatnya di bulan Ramadhan. Setelah usai menyendiri selama sebulan
penuh, beliau kembali ke Makkah pada pagi hari, setelah itu berthawaf mengelilingi
Kabah, kemudian pulang ke rumah. Beliau melakukan hal ini selama tiga tahun.
Saat usia beliau genap empatpuluh tahun yang merupakan usia kematangan,
tanda-tanda kenabian dan kebahagiaan mulai muncul dan terlihat. Setiap kali beliau
memimpikan sesuatu, pasti terjadi tepat seperti yang beliau impikan. Beliau melihat
cahaya dan mendengar suara. Beliau bersabda, Sungguh, aku tahu sebuah
bongkahan batu di Makkah yang selalu mengucapkan salam kepadaku sebelum aku
diutus.

ONE DAY ONE SIRAH


24
22. Jibril Turun Membawa Wahyu

Pada bulan Ramadhan di usia ke-40 ketika beliau sedang berdiam diri di gua
Hira, berzikir dan beribadah kepada Allah, Jibril datang membawa nubuwah dan
wahyu. Jibril datang lalu berkata, Bacalah! Beliau berkata, Aku tidak bisa
membaca, hingga tiga kali. Malaikat itu kembali meraih dan merangkulku hingga
aku merasa sesak.
Setelah itu ia melepaskanku, ia kembali berkata, Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Al-
Alaq: 1-5)
Rasulullah Saw pulang membawa wahyu itu dengan hati gemetar. Setelah itu
masuk menemui Khadijah binti Khuwalid seraya berkata, Selimutilah aku,
selimutilah aku! Khadijah kemudian menyelimuti beliau. Setelah rasa takut lenyap,
beliau berkata kepada Khadijah sambil menyampaikan kisah itu.

ONE DAY ONE SIRAH


25
23. Tanggal Permulaan Nubuwah

Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan di malam qadar. Allah berfirman,
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an. (Al-Baqarah:
185) Dan juga berfirman, Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada
malam qadar. (Al-Qadr: 1) Hadis-hadis shahih menunjukkan bahwa peristiwa ini
terjadi pada malam Senin sebelum terbit fajar.
Mengingat malam qadar adanya pada malam-malam ganjil dari sepuluh
malam terakhir Ramadhan, dan terbukti secara ilmiah bahwa hari Senin di bulan
Ramadhan pada tahun tersebut jatuh pada tanggal 21. Ini menunjukkan bahwa
nubuwah beliau dimulai pada malam ke-21 bulan Ramadhan tahun 41 dari
kelahiran beliau. Bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 610 M.
Usia beliau kala itu adalah 39 tahun, 3 bulan, 29 hari menurut hitungan
kalender syamsiyah (sonar system). Dengan demikian, beliau hampir menginjak usia
40 tahun menurut hitungan kalender syamsiyah (sonar system).

ONE DAY ONE SIRAH


26
24.Jibril Turun Kedua Kalinya

Wahyu berhenti turun dan terputus setelah sebelumnya turun di gua Hira.
Terputusnya wahyu ini terjadi selama beberapa hari, hingga membuat Nabi Saw
sangat sedih. Beliau kembali dari kediaman Waraqah bin Naufal menuju gua Hira
untuk meneruskan itikaf di sana, meneruskan sisa bulan Ramadhan.
Beliau menuturkan, Saat aku berada di lembah (setelah turun dari gua Hira),
aku dipanggil, kemudian aku melihat ke atas, ternyata Jibril tengah duduk di atas
kursi di antara langit dan bumi, aku pun merasa takut hingga terjatuh ke tanah, lalu
menemui Khadijah. Kemudian turunlah Al-Muddatstsir: 1-5. Ini terjadi sebelum
shalat diwajibkan. Setelah itu wahyu turun secara berturut-turut.
Ayat-ayat ini merupakan permulaan risalah beliau, dan baru turun selang
beberapa waktu setelah wahyu terputus. Wahyu yang turun ini mencakup dua jenis
tugas yaitu; pertama, tugas menyampaikan dan mengingatkan. Kedua, tugas
menerapkan perintah-perintah Allah terkait hak-Nya untuk meraih ridha-Nya, dan
menjadi teladan baik bagi orang yang beriman kepada Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


27
25.Menjalankan Dakwah

Setelah ayat-ayat surah Al-Muddatstsir turun, Rasulullah Saw mulai


menyampaikan dakwah menuju Allah. Mengingat kaumnya amat kasar, tidak
memiliki agama selain penyembahan terhadap berhala dan patung, tidak memiliki
hujjah apapun selain mengikuti tradisi nenek moyang, tidak memiliki akhlak selain
sifat keras, tidak memiliki jalan keluar untuk mengatasi berbagai persoalan selain
dengan pedang, Allah memerintahkan beliau untuk menyampaikan dakwah secara
sembunyi-sembunyi.
Beliau hanya menyampaikan dakwah kepada orang yang beliau kenal
sebagai sosok yang baik dan mencintai kebenaran, dan orang yang beliau percaya.
Beliau lebih dulu menyampaikan dakwah kepada keluarga, kerabat, dan teman-
teman dekat sebelum yang lain.

ONE DAY ONE SIRAH


28
26.Golongan Pertama Masuk Islam

Orang pertama yang beriman kepada beliau secara mutlak adalah ummul
Mu`minin Khadijah binti Khuwailid. Khadijah sebelumnya sudah mengetahui
berbagai tanda dari penuturan Waraqah bahwa sosok yang turun ke gua Hira
adalah Jibril. Setelah itu Khadijah melihat sendiri apa yang dialami Nabi Saw ketika
ayat-ayat pertama surah Al-Muddatstsir turun. Sehingga tidak aneh jika Khadijah
menjadi orang Mukmim pertama.
Setelah itu, Nabi Saw segera menemui teman dekat beliau Abu Bakar Ash-
Shiddiq untuk memberitahukan kepadanya prihal kemuliaan nubuwah dan risalah
yang Allah berikan kepada beliau, ia pun langsung beriman tanpa ragu ataupun
pikir panjang. Ia segera percaya dan mengutarakan kesaksian kebenaran. Dengan
demikian, Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang pertama yang beriman kepada
beliau secara mutlak dari kalangan lelaki dewasa.
Termasuk di antara yang pertama beriman kepada beliau adalah Ali bin Abi
Thalib dan Zaid bin Haritsah bin Syurahbil Al-Kalbi. Keempat orang ini masuk
Islam di hari yang sama, hari ketika Rasulullah Saw diperintahkan untuk
menyampaikan peringatan dan menyampaikan dakwah menuju Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


29
27.Dakwah Abu Bakar

Abu Bakar giat menyeru orang lain untuk masuk Islam dan ia menjadi
kepanjangan tangan Nabi Saw dalam mengemban tugas risalah. Abu Bakar mulai
menyeru orang-orang yang ia lihat memiliki kebaikan dan ia percayai di antara
kaumnya. Dakwahnya diterima oleh semua orang-orang mulia. Abu Bakar
menjelaskan Islam kepada mereka, membawa mereka menemui Nabi Saw, lalu
mereka semua masuk Islam.
Di antara golongan yang terlebih dahulu masuk Islam dari luar Quraisy
adalah Abdullah bin Masud Al-Hudzali, Masud bin Rabiah Al-Qari, Abdullah bin
Jahsy Al-Asadi dan saudaranya Abu Ahmad bin Jahsy, Bilal bin Rabbah Al-Habasy,
Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi, Ammar bin Yasir Al-Unsi beserta ayah dan ibunya
Yasir dan Sumaiyah, dan Amir bin Fuhairah.
Di antara golongan yang terlebih dahulu masuk Islam dari kalangan wanita
selain yang telah disebut sebelumnya adalah Ummu Aiman Barakah Al-Habasyiyah,
Ummul Fadhl Lubabah si sulung binti Harits Al-Hilaliyah istri Abbas bin Abdul
Muththallib, Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka inilah yang disebut
sebagai as-sabiqunal awwalun (golongan yang terdahulu dan yang pertama-tama
masuk Islam).

ONE DAY ONE SIRAH


30
28.Ibadah dan Tarbiyah Kaum Mukminin

Wahyu terus turun secara silih berganti setelah turunnya surah Al-
Muddatstsir. Seperti disebutkan bahwa wahyu yang turun setelah itu adalah surah
Al-Ftihah. Ibadah pertama yang diperintahkan kepada Nabi Saw adalah shalat dua
rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada petang hari. Jibril turun menyampaikan
perintah itu, lalu mengajarkan wudhu dan shalat kepada beliau.
Nabi Saw menyucikan jiwa mereka, mengajari mereka Al-Qur'an dan hikmah
(sunnah), menuntun mereka menuju tingkatan-tingkatan kesucian kalbu, kebersihan
akhlak, menjaga diri, dan jujur dalam bermuamalat. Secara garis besar, Nabi Saw
mengeluarkan mereka dari segala kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka
ke jalan lurus, mendidik mereka untuk berpegang teguh pada agama Allah dan tali
Allah, serta teguh dan konsisten dalam menjalankan urusan Allah.
Seperti itulah dakwah berlalu selama tiga tahun, hanya sebatas individu-
individu saja, dan belum disampaikan secara terang-terangan di tempat-tempat
perkumpulan. Hanya saja kaum Quraisy sudah tahu, dan berita tentang Islam pun
menyebar di Makkah, menjadi buah bibir dimana-mana.

ONE DAY ONE SIRAH


31
29.Berdakwah di Kalangan Orang-Orang Terdekat

Setelah menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk menyampaikan


dakwah secara individu dan situasi memungkinkan untuk dakwah secara terang-
terangan, akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada rasul-Nya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat, dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian jika
mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. (Asy-Syuar`: 214-216)
Nabi Saw akhirnya mengumpulkan kerabat dekat beliau. Mereka adalah Bani
Hasyim, juga beberapa orang dari Bani Muththallib. Kaum yang hadir
mengucapkan kata-kata ringan, kecuali paman beliau, Abu Thalib. Ia berkata, Demi
Allah, aku akan senantiasa melindungi dan membelamu, hanya saja aku tidak
berhasrat untuk meninggalkan agama Abdul Muththallib.

ONE DAY ONE SIRAH


32
30. Di Puncak Gunung Shafa

Setelah itu, Rasulullah Saw naik ke bongkahan batu paling tinggi di atas bukit
Shafa, setelah itu beliau memanggil-manggil seluruh keturunan Quraisy, menyebut
kabilah satu persatu, Wahai Bani Fihr, wahai Bani Adi, wahai Bani fulan, wahai
Bani fulan, wahai Bani Abdi Manaf, wahai Bani Abdul Muththallib!
Begitu mereka semua sudah berkumpul, beliau menyampaikan, Sungguh,
aku mengingatkan siksa berat yang tengah menanti kalian. Perumpamaanku dengan
kalian laksana orang yang melihat musuh, kemudian lari bergegas menyelamatkan
keluarganya (yaitu melihat dari ketinggian agar tidak disergap musuh) ia khawatir
musuh-musuh itu lebih dulu menyerang keluarganya.
Beliau selanjutnya menyeru mereka bersaksi bahwa tiada illah (yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Beliau
menjelaskan kepada mereka bahwa kalimat ini adalah tiang dunia dan kebahagiaan
akhirat. Meski beliau seorang rasul, namun beliau tidak dapat menyelamatkan
mereka dari siksa, dan beliau tidak dapat membela mereka sedikit pun dari siksa
Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


33
31.Reaksi Kaum Quraisy

Kaum Quraisy merasa shock dan aneh ketika dikejutkan dengan peringatan
ini. Mereka tidak dapat menentukan sikap dalam menghadapi situasi ini. Namun
setelah semuanya kembali ke rumah masing-masing, mereka merasa tenang, dan
sadar dari situasi yang membuat mereka shock. Mereka merasa tinggi hati,
menyikapi dakwah dan peringatan tersebut dengan hinaan dan cemoohan.
Namun, Rasulullah Saw terus menyampaikan dakwah Islam secara terang-
terangan di tempat-tempat perkumpulan kaum musyrikin dan membacakan kitab
Allah pada mereka, menyampaikan seperti yang disampaikan para rasul kepada
kaumnya, Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
(Al-Arf: 59). Beliau juga mulai beribadah menyembah Allah di hadapan mata
mereka tanpa perlu lagi bersembunyi. Beliau shalat di halaman Kabah di siang
bolong di hadapan semua orang.
Dakwah beliau pun semakin mendapat sambutan dengan banyaknya orang
yang masuk ke dalam agama Allah satu persatu. Antara mereka yang masuk Islam
dan yang enggan terjadi sikap saling benci, menjauh dan memusuhi.

ONE DAY ONE SIRAH


34
32.Melarang Jamaah Haji Mendengarkan Dakwah Rasulullah

Musim haji kala itu tinggal beberapa hari lagi, sehingga mereka dibuat pusing
dengan persoalan pada jamaah haji. Akhirnya beberapa orang Quraisy berkumpul
di tempat Walid bin Mughirah salah seorang sosok senior dan terhormat di tengah-
tengah kaum Quraisy. Mereka membuat makar untuk menjelekkan Nabi Saw,
hingga akhirnya mereka mencapai kesepakatan untuk menyebut Muhammad Saw
sebagai tukang sihir.
Ketika orang-orang datang untuk menunaikan ibadah haji, mereka duduk-
duduk di pinggiran jalan utama tempat lalu lalang orang dan menyampaikan
fitnahnya tentang Nabi Muhammad. Sehingga siapapun yang lewat pasti mendapat
peringatan tentang Muhammad dan mereka juga menjelaskan seperti apa dia.
Setelah musim haji tiba, Rasulullah Saw mendatangi semua orang di tempat
tinggal mereka seraya menyeru mereka untuk masuk Islam. Sementara itu Abu
Lahab mengikuti dari belakang sambil mendustakan dan menyakiti beliau.
Akhirnya orang-orang Arab pulang setelah melaksanakan haji, dan mereka sudah
mengetahui persoalan Rasulullah Saw, hingga kabar beliau menyebar di seluruh
negeri Arab.

ONE DAY ONE SIRAH


35
33. Upaya Kaum Quraisy Membendung Dakwah

Begitu musim haji usai dan kaum Quraisy kembali ke rumah masing-masing,
mereka merasa sudah berhasil mengatasi persoalan yang muncul karena Rasulullah
Saw dalam menyampaikan dakwah menuju Allah semata. Kaum Quraisy mulai
memikirkan berbagai cara untuk menghadapi dan melenyapkan dakwah Rasulullah
Saw. Secara ringkas, berikut cara-cara yang ditempuh kaum Quraisy:
Pertama, mereka terus melancarkan ejekan, hinaan, dan aksi-aksi serupa
lainnya dengan maksud untuk melecehkan Rasulullah Saw dan kaum Muslimin,
serta melemahkan kekuatan mental mereka. Kedua, menghalangi siapapun untuk
mendengar tutur kata Rasulullah Saw. Ketiga, menebarkan berbagai macam syubhat
dan menyampaikan propaganda-propaganda dusta secara intensif. Keempat,
diskusi dan debat.
Sementara itu, kaum Muslimin memutuskan untuk meruntuhkan dakwah,
menghalangi siapapun dari jalan Allah dengan tekanan, kekuatan, dan kekerasan.
Setiap pembesar dan pemimpin Quraisy akhirnya menyiksa siapapun dari
kabilahnya yang beriman kepada Allah, hingga beberapa di antara mereka menemui
Abu Thalib agar mau mencegah Rasulullah Saw berdakwah menuju Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


36
34. Siksaan Kepada Bilal bin Rabbah

Kaum musyrikin menyiksa kaum Muslimin dengan berbagai cara yang


membuat kulit bergetar dan memecahkan jantung kala mendengarnya.Bilal, budak
miliki Umaiyah bin Khalaf Al-Jumahi disiksa dengan cara dililit lehernya dengan
tali, kemudian diserahkan kepada anak-anak kecil, sementara Bilal terus saja
mengucapkan, Maha Esa, Maha Esa.
Lebih kejam lagi, saat matahari tepat berada di atas dan sedang panas-
panasnya, Umaiyah membawa Bilal dan memasaksanya terlentang di atas pasir dan
bebatuan yang begitu panas di tengah padang pasir Makkah. Setelah itu ia meminta
batu besar kemudian di letakkan di atas dadanya. Umaiyah berkata, Kau akan
tetap disiksa seperti ini sampai mati atau kau mengingkari Muhammad, dan kau
menyembah Lata dan Uzza. Namun dengarkan jawaban Bilal, Maha Esa, Maha
Esa.
Suatu ketika Abu Bakar melintas kala mereka tengah menyiksa Bilal seperti
itu, Abu Bakar kemudian membelinya lalu memerdekakannya karena Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


37
35.Siksaan Terhadap Budak Wanita

Zinnirah, budak wanita asal Romawi, masuk Islam lalu disiksa hingga
matanya menjadi buta. Ada yang berkata padanya, Lata dan Uzza-lah yang
membutakan matamu. Ia pun berkata, Tidak, demi Allah bukan karena Lata
ataupun Uzza yang membuatku buta. Ini dari Allah, jika berkehendak Ia akan
menyembuhkan mataku. Ternyata pada keesokan harinya, Allah memulihkan
penglihatannya. Orang-orang Quraisy pun lantas berkata, Ini pasti karena sihir
Muhammad.
Ummu Ubais, budak wanita milik Bani Zuhrah, masuk Islam. Ia pun disiksa
orang-orang musyrik, terlebih tuannya yang bernama Aswad bin Abdu Yaghuts. Ia
sangat memusuhi Rasulullah Saw dan termasuk salah seorang yang suka
mencemooh Nabi Saw.
Budak wanita milik Umar bin Muammal dari Bani Adi juga masuk Islam.
Umar bin Khaththab yang saat itu masih musyrik, menyiksa budak wanita ini. Umar
memukulinya hingga lelah, setelah itu Umar membiarkannya dan berkata, Demi
Allah, aku berhenti menyiksamu karena bosan. Di antara budak-budak wanita lain
yang masuk Islam dan mendapatkan siksa adalah Nahdiyah dan putrinya.
Keduanya adalah budak milik seorang wanita dari Bani Abdud Dar.

ONE DAY ONE SIRAH


38
36.Siksaan Terhadap keluarga Ammar bin Yasir

Ammar bin Yasir, disiksa bersama kedua orang tuanya. Mereka adalah
sekutu Bani Makzhum. Bani Makhzum di bahwa komando Abu Jahal, membawa
Ammar bin Yasir dan kedua orang tuanya ke padang luas kala pasir dan bebatuan
memanas di siang hari, lalu mereka siksa keluarga Ammar ini dengan panasnya
pasir dan bebatuan itu.
Saat Nabi Saw melintas di hadapan mereka, beliau mengatakan,Bersabarlah
wahai keluarga Yasir, karena janji kalian adalah surga. Ya Allah! Ampunilah keluarga
Yasir. Yasir, ayah Ammar, meninggal dunia saat disiksa. Sementara ibu Ammar
(Sumaiyah binti Khayyath, maulah Abu Hudzaifah Al-Makhzumi)sudah tua renta
dan lemah. Abu Jahal menikam kemaluannya dengan tombak hingga mati. Ia adalah
orang yang pertama mati syahid dalam Islam.
Orang-orang musyrik meningkatkan intensitas penyiksaan terhadap Ammar.
Kadang dikenakan baju besi panas di hari yang sangat terik menyengat. Kadang
batu merah dan berat diletakkan di atas dadanya. Kadang pula ditenggelamkan ke
dalam air hingga tidak sadarkan diri, hingga ia mengatakan sesuatu sesuai
permintaan mereka, sementara hatinya tetap dipenuhi iman.

ONE DAY ONE SIRAH


39
37.Sikap Kaum Musyrikin Terhadap Rasulullah Saw

Rasulullah Saw memiliki kemuliaan dan ketenangan yang dengan sifat itu
Allah melindungi beliau dari berbagai tindakan semena-mena kaum musyrikin.
Selain itu, beliau juga mendapat perlindungan dari Abu Thalib. Ia seorang
pemimpin yang ditaati dan diagungkan di tengah-tengah kaum Quraisy.
Perlindungan yang ia berikan pada siapapun tidak pernah disepelekan ataupun
dilanggar.
Abu Thalib termasuk salah satu pemimpin puncak Bani Abdi Manaf. Kaum
Quraisy, bahkan seluruh bangsa Arab menaruh hormat padanya. Akhirnya kaum
musyrikin terpaksa memilih cara negosiasi dengan Abu Thalib, terkait persoalan
Nabi Saw. Hal itupun mereka lakukan dengan sedikit menggunakan cara kasar dan
tantangan.

ONE DAY ONE SIRAH


40
38.Kaum Quraisy Menemui Abu Thalib

Sejumlah tokoh Quraisy datang menemui Abu Thalib, mereka berkata,


Wahai Abu Thalib, keponakanmu itu telah mencaci-maki sembahan-sembahan
kami, mencela agama kami, membodohkan akal kami, menyesatkan nenek moyang
kami. Cegalahlah dia agar tidak mengganggu kami, atau biarkan kami yang
menanganginya, karena engkau juga sama-sama seperti kami, sama-sama
menentangnya.
Kaum Quraisy merasa ancaman yang mereka tebar tidak berguna, mereka
kembali mendatangi Abu Thalib dengan membawa serta Ammarah bin Walid bin
Mughirah, pemimpin kaum muda Quraisy. Mereka berkata pada Abu Thalib, Abu
Thalib! Ambillah pemuda ini, silahkan kau bela dan jadikan anak, dia milikmu, tapi
serahkan keponakanmu itu kepada kami yang telah menyalahi agamamu.
Abu Thalib menyahut, Demi Allah, sungguh buruk sekali penawaran yang
kalian berikan padaku. Layakkah kalian serahkan anak kalian padaku untuk aku
beri makan, sementara aku serahkan anakku pada kalian untuk kalian bunuh? Demi
Allah, pertukaran ini tidak akan pernah terjadi selamanya.

ONE DAY ONE SIRAH


41
39. Perlakuan Semena-Mena Terhadap Rasulullah Saw

Mengingat Rasulullah Saw sebagai orang yang mulia dan terhormat, maka
yang menyakiti beliau tentu saja orang-orang besar dan para pemimpin Quraisy.
Orang-orang yang biasa menyakiti Rasulullah Saw saat beliau di rumah adalah Abu
Lahab, Hakam bin Abul Ash bin Umayyah, Uqbah bin Abu Muith, Adi bin Hamra`
Ats-Tsaqafi, dan Ibnul Ashda Al-Hudzali.
Sebagian di antara mereka ada yang melemparkan isi perut domba saat
beliau tengah shalat. Ada juga yang meletakkan isi perut domba dalam periuk
beliau, sehingga beliau perlu meletakkan bebatuan untuk memberi pembatas agar
tidak dilalui oleh orang-orang seperti itu saat beliau tengah shalat.
Termasuk di antara cara yang digunakan kaum Quraisy untuk menyakiti
Rasulullah Saw dengan sebutan mudzammam (orang tercela) sebagai ganti
Muhammad (orang terpuji). Demikian gambaran kecil derita yang dihadapi
Rasulullah Saw dan kaum Muslimin dari kaum Quraisy setelah dakwah
disampaikan secara terang-terangan.

ONE DAY ONE SIRAH


42
40.Azab Bagi Musuh-Musuh Rasulullah

Ada lima orang yang paling sering mencemooh Rasulullah Saw. Mereka
adalah Walid bin Mughirah Al-Makhzumi, Aswad bin Abdi Yaghuts Az-Zuhri, Abu
Zamah Aswad bin Abdul Muththallib Al-Asadi, Harits bin Qais Al-Khuzai, dan
Ash bin Wa`il As-Sahmi. Allah mengabarkan kepada Rasul-Nya bahwa Ia menjaga
beliau dari kejahatan mereka. Selanjutnya Allah menimpakan hukuman kepada
masing-masing di antara mereka sebagai pelajaran dan peringatan.
Walid beberapa tahun sebelumnya terkena goresan panah, dan lukanya tidak
apa-apa. Jibril kemudian menunjuk ke bekas goresan panah itu hingga
mengucurkan darah. Bekas goresan tersebut terus membuatnya sakit, hingga ia mati
beberapa tahun setelah itu.Aswad bin Abdu Yaghuts kepalanya ditunjuk Jibril
hingga muncul luka-luka, lalu ia mati karena luka-luka di kepala tersebut.
Ash bin Wa`il duduk di atas potongan kain, lalu ada duri menancap tepat di
tengah-tengah kakinya. Racun duri tersebut menjalar ke kepala hingga ia mati.
Menghadapi situasi kritis ini, Rasulullah Saw menempuh dua langkah yaitu Darul
Arqam dan berhijrah ke Habasyah.

ONE DAY ONE SIRAH


43
41.Darul Arqam

Langkah pertama yaitu menjadikan Darul Arqam bin Abul Arqam sebagai
pusat dakwah, ibadah, dan pendidikan. Di tempat ini, Rasulullah Saw berkumpul
bersama sahabat-sahabat beliau secara sembunyi-sembunyi, sehingga beliau bisa
membacakan ayat-ayat Allah SWT, membersihkan jiwa mereka, mengajari kitab dan
hikmah kepada mereka.
Sementara Rasulullah Saw sendiri tetap beribadah dan berdoa kepada Allah
secara terang-terangan di tengah-tengah kaum musyrikin. Kezaliman, kesewenang-
wenangan, cemoohan, dan hinaan tidak dapat menghalangi beliau untuk
melakukan itu.
Ini sudah menjadi bagian dari hikmah Allah hingga dakwah beliau sampai
kepada orang yang beriman maupun tidak beriman, sehingga manusia tidak lagi
memiliki hujah di hadapan Allah setelah dakwah disampaikan. Juga agar tidak ada
yang berkata pada hari kiamat kelak, Tidak ada penyampai kabar gembira dan
peringatan yang datang kepada kami.

ONE DAY ONE SIRAH


44
42.Hijrah ke Habasyah

Langkah kedua yang dilakukan Rasulullah Saw adalah menyarankan kaum


Muslimin untuk berhijrah ke Habasyah setelah memastikan raja Najasy adalah raja
yang adil. Tak seorang pun diperlakukan secara lalim di tempatnya.
Pada bulan Rajab tahun kelima kenabian, golongan pertama mulai berhijrah
ke Habasyah, terdiri dari duabelas lelaki dan empat perempuan di bawah komando
Utsman bin Affan bersama istrinya, Ruqayyah putri Rasulullah Saw. Keduanya
adalah keluarga pertama yang berhijrah di jalan Allah setelah Ibrahim dan Luth.
Dengan mengendap-endap di gelapnya malam, mereka pergi menuju
pelabuhan di selatan Jeddah. Secara kebetulan saat mereka tiba di pelabuhan
Syaibah, ada dua kapal dagang yang hendak bertolak ke Habasyah. Setelah orang
Quraisy mengetahui kepergian orang-orang Muslim ini, mereka segera mengejar.
Tapi tatkala mereka tiba di pinggir pantai, orang-orang Muslim sudah berlayar
menuju Habasyah hingga tiba dengan selamat.

ONE DAY ONE SIRAH


45
43.Orang-Orang Musyrik Sujud Bersama Kaum Muslimin

Pada bulan Ramadhan tahun kelima kenabian, atau sekitar dua bulan setelah
kaum Muslimin berhijrah ke Habasyah, Rasulullah Saw keluar menuju Masjidil
Haram. Di sana kaum Quraisy tengah berkumpul di sekitar Kabah, termasuk para
pembesar dan pemimpin. Beliau kemudian berdiri di tengah-tengah mereka dan
langsung membacakan surah An-Najm. Ayat-ayat yang Nabi Saw baca adalah kata-
kata paling indah yang pernah mereka dengar.
Mereka tersentak oleh keindahan tutur kata tersebut hingga membuat mereka
terkesima. Mereka mendengar ayat-ayat yang dibaca Nabi Saw dengan diam.
Sampai akhirnya beliau membaca bagian-bagian akhir surah An-Najm, hati mereka
serasa terbang, Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). (An-Najm: 62)
Beliau lantas sujud, dan siapapun yang ada di sana serentak tersungkur sujud tanpa
mampu menguasai diri.
Berita ini sampai terdengar di telinga para Muhajirin di Habasyah, hanya saja
dengan versi berbeda dari kondisi sebenarnya. Mereka dengar kaum Quraisy sudah
masuk Islam. Akhirnya mereka pulang ke Makkah dengan rasa gembira. Begitu
mendekati Makkah, mereka tahu kondisi sebenarnya, hingga sebagian kembali lagi
ke Habasyah dan tidak ada yang memasuki Makkah selain sembunyi-sembunyi,
atau meminta jaminan aman orang Quraisy.

ONE DAY ONE SIRAH


46
44.Hijrah ke Habasyah Gelombang Kedua

Ujian dan siksaan kian berat bagi kaum Muslimin yang dilakukan oleh kaum
Quraisy.Mereka merasa menyesal ikut bersujud bersama kaum Muslimin.Mereka
juga merasa dendam kala mendengar raja Najasy memperlakukan kaum Muslimin
dengan baik. Melihat situasi sulit ini, Rasulullah Saw menyarankan para sahabat
untuk berhijrah ke Habasyah lagi untuk yang kedua kalinya.
Akhirnya 83 laki-laki bersama 18 wanita berhijrah menuju Habasyah. Hijrah
gelombang kedua ini lebih berat dari hijrah sebelumnya, karena kaum Quraisy terus
mengawasi gerak-gerik kaum Muslimin. Namun, kaum Muslimin lebih waspada,
lebih bijak, dan lebih rapi dalam bertindak sehingga mereka berhasil lolos menuju
Habasyah meski segala upaya telah dilakukan kaum Quraisy untuk mencegahnya.

ONE DAY ONE SIRAH


47
45.Tipu Muslihat Kaum Quraisy Terhadap Muhajirin di Habasyah

Kaum Quraisy mengutus dua orang untuk meminta para Muhajirin agar
dikembalikan ke Makkah. Kedua utusan Quraisy ini adalah Amr bin Ash dan
Abdullah bin Rabiah. Saat itu, keduanya masih musyrik.Kedua utusan ini singgah
di Habasyah dengan rencana matang yang sudah diatur. Setelah itu keduanya
menemui raja Najasy dan menyerahkan sejumlah hadiah kepadanya. Lantas mereka
berkata kepada raja Najasy, Wahai tuan raja! Sesungguhnya mereka (kaum
Muslimin)mengatakan perkataan yang tidak bisa dianggap enteng tentang Isa putra
Maryam.
Raja Najasy kemudian memanggil kaum Muslimin dan menanyakan hal itu
kepada mereka. Jafar kemudian memberi jawaban, Kami katakan seperti yang
disampaikan nabi kami, Isa adalah hamba Allah, rasul-Nya, ruh (ciptaan)-Nya, dan
kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, sang perawan suci.
Kemudian raja Najasy memungut potongan dahan dan berkata, Demi Allah,
Isa putra Maryam tidak berbeda jauh dengan apa yang kau katakan, seperti
potongan dahan ini.Pergilah, kalian aman di negeriku. Siapapun yang mencaci
kalian adalah orang yang tidak waras. Sekalipun aku memiliki gunung emas, aku
tidak ingin menyakiti seorang pun di antara kalian. Raja Najasy kemudian
memerintahkan untuk mengembalikan hadiah yang diberikan kedua utusan kaum
Quraisy itu.

ONE DAY ONE SIRAH


48
46.Kaum Musyrikin Kebingungan

Kaum musyrikin semakin tersulut amarahnya ketika menemui kegagalan


untuk mengembalikan kaum Muslimin dari Habasyah. Terlebih mereka melihat
Nabi Saw masih terus berdakwah dan Abu Thalib terus membelanya meski sudah
berulang kali diancam. Mereka bingung tidak tahu harus berbuat apa lagi. Situasi ini
semakin membuat mereka beringas hingga mereka memilih cara untuk menyiksa
Nabi Saw dan kaum Muslimin yang masih ada di Makkah.
Terkadang mereka juga membuka diskusi dan perdebatan, menawarkan
sejumlah penawaran yang menggiurkan, berupaya membuat penawaran dan
pertemuan di tengah jalan, hingga mereka juga berpikir untuk membunuh Nabi Saw
dan menumpas dakwah Islam. Sayangnya, semua itu tidak ada gunanya dan tidak
mengantarkan mereka menuju sasaran yang diinginkan. Bahkan, segala jerih payah
mereka berimbas pada kegagalan dan kerugian.

ONE DAY ONE SIRAH


49
47.Penyiksaan dan Upaya Pembunuhan

Setelah menemui kegagalan, tentu saja kaum musyrikin kembali pada sifat
buas yang ada dalam diri mereka. Suatu ketika Utbah bin Abu Lalab mendatangi
Nabi Saw lalu mulai mengganggu beliau, merobek baju beliau dan meludahi muka
beliau. Untungnya, ludah tersebut berbalik mengenai Utbah sendiri.
Abu Bakar akhirnya berhijrah menuju Habasyah setelah gangguan yang
diarahkan kepadanya kian berat dan segala jalan hidup terasa sempit baginya. Abu
Bakar memang sering menangis saat membaca Al-Qur'an dan tidak kuasa untuk
membendung air mata, hingga kaum wanita dan anak-anak mengerumuni. Mereka
merasa kagum padanya dan melihatnya, hingga kaum musyrikin merasa terusik
atas hal itu.
Di tengah situasi sulit yang dilalui Rasulullah Saw dan kaum Muslimin ini,
terjadilah sesuatu yang memicu dua di antara sederetan pahlawan Quraisy masuk
Islam. Kaum Muslimin sering kali merasa nyaman di bawah naungan kekuatan
kedua pahlawan ini. Keduanya adalah Hamzah bin Abdul Muththallib paman
Rasulullah Saw, dan Umar bin Khaththab ra.

ONE DAY ONE SIRAH


50
48.Hamzah dan Umar Masuk Islam

Keislaman Hamzah adalah sebuah kekuatan, seakan ia sudah lebih dulu


mengucapkan keislamannya karena selip lidah tanpa ia sengaja. Lalu setelah itu
Allah melapangkan dadanya untuk masuk Islam. Hamzah adalah pemuda Quraisy
yang paling terhormat dan memiliki tabiat kuat, hingga ia dijuluki singa Allah.
Hamzah masuk Islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam nubuwah.
Selang tiga hari setelah Hamzah masuk Islam, Umar bin Khaththab masuk
Islam. Rasulullah Saw saat itu berada di dalam rumah tengah mendapat wahyu.
Setelah itu beliau keluar lalu memegang kerah baju dan pegangan pedangnya,
menariknya dengan keras seraya berkata, Apakah engkau tidak juga menghentikan
tindakanmu wahai Umar, hingga Allah menurunkan petaka dan kehinaan seperti
yang menimpa Walid bin Mughirah? Ya Allah, inilah Umar bin Khaththab. Ya Allah,
kuatkanlah Islam dengan Umar bin Khaththab.
Umar serentak mengucapkan, Aku bersaksi bahwa tiada ilah (yang berhak
diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah dan sesungguhnya engkau utusan
Allah. Umar pun masuk Islam, dan semua yang ada dalam ruangan itu
memekikkan takbir secara bersamaan, hingga takbir mereka terdengar oleh orang-
orang yang ada di Masjidil Haram.

ONE DAY ONE SIRAH


51
49.Reaksi Kaum Musyrikin Terhadap Keislaman Umar

Umar memiliki watak yang tak tertandingi. Setelah masuk Islam, ia pergi
menghampiri orang Quraisy yang paling memusuhi Rasulullah saw dan paling
menyakiti kaum Muslimin. Ia adalah Abu Jahal. Umar mengetuk pintu rumah Abu
Jahal dan memberitahukan keislamannya.
Setelah itu Umar menemui Jamil bin Mamar Al-Jumahi (Ia adalah orang
Quraisy yang paling cepat menyebarkan berita)dan memberitahukan kepadanya
bahwa ia sudah masuk Islam. Jamil kemudian berteriak sekencang-kencangnya
bahwa Umar telah meninggalkan agama leluhur. Umar berkata, Dia berdusta, yang
benar aku telah masuk Islam. Akhirnya penduduk Makkah beramai-ramai
mengeroyok Umar. Terjadilah perkelahian hebat, mereka saling jual beli pukulan
hingga matahari tepat berada di atas kepala.

ONE DAY ONE SIRAH


52
50.Islam Semakin Kuat Karena Umar Masuk Islam

Kaum Muslimin mendapatkan kekuatan besar dengan keislaman Umar,


karena sebelumnya mereka mengerjakan shalat secara sembunyi-sembunyi.
Selanjutnya setelah Umar masuk Islam, ia berkata, Wahai Rasulullah! Bukankah
kita berada di atas kebenaran, baik saat mati ataupun hidup? Beliau menjawab,
Benar. Umar berkata, Lalu kenapa kita masih sembunyi-sembunyi? Demi Dzat
yang mengutus engkau dengan kebenaran, kami akan keluar secara terang-
terangan.
Akhirnya Rasulullah Saw keluar bersama mereka dalam dua baris. Hamzah
memimpin satu barisan, dan Umar memimpin barisan lain. Saat melihat mereka,
kaum Quraisy tertimpa kesedihan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Karena itulah Umar disebut Al-Faruq (yang membedakan antara kebenaran dan
kebatilan).
Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi berkata,Setelah Umar masuk Islam dan Islam
mulai jaya, dakwah Islam mulai muncul secara terang-terangan. Kami duduk
melingkar di sekitar Kabah, thawaf mengelilingi Kabah, berani mengambil
tindakan terhadap orang yang berlaku lalim kepada kami dan kadang kami
membalas.

ONE DAY ONE SIRAH


53
51.Tawaran-Tawaran Menggiurkan

Setelah kaum musyrikin melihat kekuatan kaum Muslimin pasca keislaman


Hamzah dan Umar, mereka berkumpul untuk berembug guna memikirkan cara
paling tepat terkait Rasulullah Saw dan kaum Muslimin. Utbah bin Rabiah Al-
Absyami mengusulkan memeberikan penawaran kepada Nabi Saw.
Utbah menjelaskan, Wahai keponakanku! Jika engkau menginginkan
kekayaan sebagai ganti dari apa yang engkau sampaikan ini, kami siap
mengumpulkan harta kami untuk kami serahkan padamu, jika engkau
menginginkan kedudukan, kami siap mengangkatmu sebagai pemimpin kami, jika
menginginkan kekuasaan, kami akan mengangkatmu sebagai raja kami.
Beliau menjawab dengan membaca, Jika mereka berpaling maka katakanlah,
Aku telah memperingatkan kamu akan (bencana) petir seperti petir yang menimpa kaum Ad
dan kaum Tsamud. (Fushshilat: 13) Utbah meletakkan tangannya di mulut
Rasulullah Saw dan meminta beliau dengan nama Allah dan kekerabatan karena
takut jika hal itu benar-benar terjadi. Ia berkata, Sudah cukup!

ONE DAY ONE SIRAH


54
52.Tawaran dan Sikap Lunak Quraisy

Setelah tawaran-tawaran menggiurkan kaum musyrikin menuai kegagalan,


mereka mulai memikirkan tawaran dalam agama. Mereka berkata, Engkau
menyembah tuhan-tuhan kami selama setahun, dan kami menyembah Tuhanmu
selama setahun. Jika yang kami sembah lebih baik dari yang kamu sembah, berarti
kau juga mendapat bagian baik. Dan jika yang kau sembah lebih baik dari yang
kami sembah, berarti kami juga mendapatkan bagian baik.
Terkait hal ini, Allah SWT menurunkan ayat yang berbunyi: Katakanlah:
Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak
berpengetahuan? (Az-Zumar: 64)
Setelah kebenaran nampak jelas, mereka memperlihatkan sikap lunak, karena
mereka memperlihatkan kesiapan untuk mendengar apa yang diucapkan Nabi Saw
untuk selanjutnya mereka terima. Nabi Saw sepertinya ingin memenuhi permintaan
mereka ini karena berharap mereka mau beriman kepada beliau. Namun Allah
melarang beliau melakukan hal itu.

ONE DAY ONE SIRAH


55
53.Meminta Agar Siksa Disegerakan

Nabi Saw terkadang mengancam kaum musyrikin dengan siksa Allah jika
mereka terus menerus menentang beliau. Namun karena siksa tak kunjung tiba,
mereka meminta agar siksaan tersebut disegerakan dengan nada menghina dan
membangkang.
Di antara bentuk perdebatan kaum musyrikin adalah mereka meminta
mukjizat dan hal-hal luar biasa dengan maksud membangkang dan memperlemah.
Allah kemudian menurunkan sebagian di antara tanda-tanda kebesaran yang
menjelaskan ketentuan-ketentuan Allah dan mematahkan hujah mereka.
Ketika Abu Thalib menghadapi tuntutan agar menyerahkan Nabi Saw
kepada mereka untuk dibunuh, Abu Thalib akhirnya mengumpulkan Bani Hasyim
dan Bani Muththallib, dan mengajak mereka semua untuk menjaga Nabi Saw.
Mereka semua memenuhi permintaan Abu Thalib ini, baik yang Muslim maupun
kafir. Kecuali Abu Lahab, ia memisahkan diri dari mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


56
54.Pemboikotan Total dan Pengepungan

Kaum musyrikin semakin bingung ketika semua langkah untuk


menghantikan dakwah Rasulullah sudah habis. Mereka akhirnya sepakat untuk
tidak berbesan, berjual beli, berteman, bergaul, berkunjung, dan berbicara dengan
kalangan Bani Hasyim dan Bani Muththallib. Mereka juga tidak akan menerima
perjanjian apapun dari mereka.
Mereka menyepakati putusan ini, lalu isi kesepakatan ini mereka tuangkan
dalam sebuah piagam yang mereka tempelkan di dalam dinding Kabah. Pemboikan
yang dilakukan kian ketat, seluruh cadangan dan bahan makanan diputus.
Kelaparan dan kemiskinan terus mereka alami, hingga tidak jarang terdengar suara
para wanita dan anak-anak merintih kelaparan.
Mereka bisa membeli bahan kebutuhan dari kafilah yang datang dari luar
Makkah. Namun jika sudah jatuh ke tangan penduduk Makkah, harganya
melambung tinggi, sehingga mereka tidak sanggup beli. Meski menghadapi situasi
seperti ini, Rasulullah Saw tetap berdakwah khususnya pada musim haji ketika
kabilah-kabilah Arab berdatangan ke Makkah dari berbagai penjuru.

ONE DAY ONE SIRAH


57
55.Merobek Lembar Perjanjian dan Membuka Pengepungan

Setelah berlalu sekitar tiga tahun, Allah menakdirkan untuk menghentikan


kesewenang-wenangan ini. Allah akhirnya menurunkan ilham di hati lima orang
terkemuka Quraisy untuk merobek lembar perjanjian dan membuka pengepungan.
Allah mengirim rayap lalu memakan lembar perjanjian berisi pemboikotan dan
perlakuan lalim, dan hanya menyisakan nama Allah.
Saat itu Abu Thalib hanya duduk di pojok Masjid. Ia merasa perlu menemui
mereka karena Nabi Saw memberitahukan kepadanya bahwa Allah mengutus rayap
untuk memakan lembaran perjanjian tersebut, hingga rayap-rayap itu memakan
seluruh kezaliman, pemboikotan, dan kezaliman yang tertera, tanpa menyisakan
Muthim bangkit menghampiri lembar perjanjian dan siap merobeknya. Dia
melihat rayap-rayap telah memakan isinya, kecuali tulisan yang menyebut nama
Allah. Pemberitahuan Nabi Saw ini termasuk salah satu mukjizat yang dilihat
langsung oleh mata kepala kaum musyrikin. Setelah itu pengepungan berakhir.
Rasulullah Saw dan semua yang ada di perkampungan Abu Thalib akhirnya keluar.

ONE DAY ONE SIRAH


58
56.Utusan Terakhir Quraisy Yang Menemui Abu Thalib

Setelah pengepungan dibuka, segala sesuatu kembali seperti sedia kala.


Selanjutnya dalam hitungan beberapa bulan, Abu Thalib jatuh sakit dan sakitnya
semakin parah. Saat itu ia sudah menginjak usia 80 tahun. Kaum Quraisy merasa
Abu Thalib tidak akan bisa sembuh lagi.
Mereka akhirnya pergi menemui Abu Thalib dan memintanya untuk
mencegah Rasulullah Saw mencela sembahan-sembahan mereka.Setelah itu mereka
berjanji akan membiarkannya dan juga Tuhannya. Abu Thalib memanggil beliau
dan menyampaikan kepada beliau apa yang disampaikan kaum Quraisy kepadanya.
Rasulullah Saw berkata, Paman! Aku ingin menyeru mereka agar mengucapkan satu kata
saja, dengan kata itu seluruh bangsa Arab akan tunduk pada mereka, dan bangsa Arab akan
membayar jizyah kepada mereka.
Para pemimpin kaum Quraisy tercengang dan bingung setelah mendengar
tutur kata beliau. Mereka berkata, Satu kata apa yang kau maksud? demi ayahmu,
kami juga bisa memberimu sepuluh kali lipatnya. Beliau menyampaikan, Ucapkan,
L ilha illallh. Mereka akhirnya pergi sembari mengibaskan pakaian yang
mereka kenakan.

ONE DAY ONE SIRAH


59
57.Kematian Abu Thalib

Sakit Abu Thalib kian parah, dan tidak lama setelah itu kematian pun datang
menjelang. Saat Abu Thalib hampir mendekati ajal, Nabi Saw datang menjenguk.
Saat itu di dekatnya ada Abu Jahal. Beliau berkata, Paman! Ucapkanlah, L ilha
illallh, kalimat yang dapat aku jadikan hujah untuk membelamu di hadapan Allah.
Abu Jahal dan Abdullah bin Umaiyah berkata, Abu Thalib! Memangnya kau
membenci agama Abdul Muththallib? Keduanya terus mengucapkan kata-kata ini
pada Abu Thalib, hingga pernyataan terakhir yang diucapkan Abu Thalib adalah
tetap memeluk agama Abdul Muththallib.
Abu Thalib meninggal dunia pada bulan Rajab atau Ramadhan tahun
sepuluh kenabian. Sayangnya, Abu Thalib tetap memeluk agama nenek moyangnya
dan ini yang membuatnya tidak beruntung secara total. Abbas bin Abdul
Muththallib berkata kepada Nabi Saw, Kenapa engkau tidak membantu
pamanmu? Padahal ia melindungi dan membelamu. Beliau berkata, Ia berada di
neraka yang dangkal. Andai bukan karena aku, pasti sudah berada di bagian bawah neraka.

ONE DAY ONE SIRAH


60
58. Khadijah Berpulang ke Rahmatullah

Belum juga luka Rasulullah Saw karena kematian Abu Thalib sembuh, ummul
mu`minin Khadijah ra wafat. Ia meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun
sepuluh kenabian, tepatnya sekitar dua atau tiga bulan saja setelah kematian Abu
Thalib. Khadijah selalu mendukung beliau dalam menyampaikan risalah, membantu
beliau dengan harta dan jiwa, dan turut berbagi bersama beliau dalam merasakan
duka, cinta, dan kesedihan.
Disebutkan terkait keutamaan Khadijah ra bahwa suatu ketika Jibril
mendatangi Nabi Saw dan memberitahu, Wahai Rasulullah, Khadijah akan datang
menemuimu dengan membawa wadah berisi lauk, makanan, dan minuman. Begitu
ia datang, sampaikan salam Rabbnya dan juga salamku padanya. Sampaikan juga
berita gembira padanya, berupa rumah di surga. Di dalamnya tidak ada suara hiruk
pikuk ataupun keletihan.
Nabi Saw selalu mengingatnya, mendoakan rahmat kepadanya, merasa iba
padanya setiap kali teringat padanya. Beliau sesekali menyembelih kambing lalu
membagi-bagikan dagingnya kepada teman-teman Khadijah. Khadijah memiliki
banyak sekali keutamaan.

ONE DAY ONE SIRAH


61
59.Kesedihan Datang Silih Berganti

Ujian yang dirasakan Rasulullah Saw dari kaumnya kian berat setelah
kematian paman dan istri beliau. Kaum Quraisy mulai berani terhadap Rasulullah.
Mereka secara terang-terangan menyakiti beliau. Hingga akhirnya Nabi Saw merasa
sangat sedih dengan apa yang terjadi meski kejadian yang menimpa lebih kecil dan
lebih ringan dari sebelumnya.
Hingga ada di antara orang lemah akal yang tiba-tiba mendekati beliau lalu
menaburkan debu di atas kepala beliau. Beliau masuk rumah dengan debu-debu
yang masih menempel di kepala. Kemudian salah seorang putri beliau menghampiri
dan membersihkah debu-debu itu sambil menangis.
Beliau berkata kepada putrinya, Tidak perlu menangis putriku, karena Allah
melindungi ayahmu. Di sela-sela itu, beliau juga bercerita, Belum pernah aku
mendapat gangguan dari kaum Quraisy yang amat tidak aku inginkan, hingga Abu Thalib
meninggal dunia.

ONE DAY ONE SIRAH


62
60. Menikah Dengan Saudah, Lalu Setelah Itu Dengan Aisyah

Pada bulan Syawwal (sebulan setelah Khadijah meninggal dunia) Rasulullah


Saw menikah dengan Saudah binti Zamah. Saudah sebelumnya menikah dengan
saudara sepupunya, Sakran bin Amr ra. Keduanya termasuk golongan yang masuk
Islam sejak awal dan turut berhijrah ke Habasyah. Setelah itu keduanya kembali ke
Makkah, lalu di sanalah Sakrah bin Amr meninggal dunia. Begitu masa iddah
Saudah berakhir, Rasulullah Saw menikahinya.
Setahun setelah menikah dengan Saudah, Rasulullah Saw menikahi Aisyah di
bulan Syawwal. Beliau menikah dengan Aisyah di Makkah saat ia masih berusia
enam tahun. Tetapi, beliau mulai membina rumah tangga dengannya di Madinah
pada bulan Syawwal tahun pertama Hijriyah saat Aisyah berusia sembilan tahun.
Aisyah adalah istri yang paling dicintai Nabi Saw, wanita umat ini yang paling faqih,
dan ia memiliki banyak sekali keutamaan.

ONE DAY ONE SIRAH


63
61.Rasulullah Saw di Thaif

Di tengah situasi ini, Rasulullah Saw pergi ke Thaif dengan harapan


penduduk di sana mau menerima, mendukung dan membela dakwah beliau.
Namun, mereka tidak menyambut seruan Rasulullah. Bahkan mereka memberikan
tanggapan sangat buruk. Beliau akhirnya meninggalkan mereka dan mendatangi
yang lain. Mengajak mereka untuk menerima Islam dan membela beliau.
Rasulullah Saw tinggal di Thaif selama sepuluh hari, namun tidak ada
seorang pun yang memenuhi seruan beliau. Bahkan mereka berkata kepada beliau,
Keluarlah dari negeri kami! Mereka juga mengerahkan orang-orang usil untuk
mengganggu beliau. Mereka membentuk dua barisan dan melemparkan batu ke
arah beliau, hingga sandal beliau basah oleh tetesan darah.
Zaid bin Haritsah berusaha melindungi beliau dan menjadi tameng hidup,
hingga mendapat luka di kepala. Orang-orang usil terus saja melakukan tindakan
seperti itu hingga Rasulullah Saw dan Zaid tiba di sebuah kebun milik Utbah dan
Syaibah, keduanya putra Rabiah. Kebun kurma ini berjarak sekitar tiga mil dari
Thaif. Begitu Rasulullah Saw dan Zaid memasuki kebun ini, mereka kembali dan
meninggalkan beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


64
62.Peristiwa di Kebun Rabiah

Begitu kedua putra Rabiah melihat Rasulullah seperti itu, keduanya merasa
iba kemudian memanggil seorang budak miliknya yang beragama Nasrani,
namanya Addas. Setelah setandan anggur diletakkan di hadapan beliau, beliau pun
menjulurkan tangan seraya mengucapkan, Bismillah, lalu beliau makan.
Rasulullah Saw bertanya padanya, Kamu dari mana, apa agamamu? budak itu
menjawab, Aku seorang Nasrani, asli Ninawa. Rasulullah Saw kemudian berkata,
Berarti kamu dari negeri seorang saleh bernama Yunus bin Matta. Dengan kaget, budak
itu bertanya, Bagaimana kau bisa mengenal Yunus bin Matta? Rasulullah Saw
menjawab, Dia saudaraku, ia seorang Nabi, aku juga Nabi. Nabi Saw kemudian
membacakan kisah Yunus yang tertera dalam Al-Qur'an kepada Addas. Addas
akhirnya masuk Islam karena ucapan Nabi Saw ini.

ONE DAY ONE SIRAH


65
63.Pertolongan Allah

Rasulullah Saw sadar dari kesedihan yang mendera karena datangnya


pertolongan dari Allah. Beliau meneruskan perjalanan menuju Makkah hingga tiba
di Wadi Nakhlah, dan singgah di sana beberapa hari. Setelah mendekati Makkah,
beliau singgah di Hira.
Beliau akhirnya mengutus seseorang untuk menemui Akhfasy bin Syuraiq
agar bersedia memberi perlindungan aman kepada beliau. Namun Akhfasy tidak
bersedia memberikan jaminan aman kepada beliau dengan alasan ia adalah sekutu
Quraisy, dan sekutu biasanya tidak memberikan jaminan aman kepada seseorang
yang menjadi musuh sekutunya.
Setelah itu beliau juga mengirim utusan untuk menemui Muthim bin Adi. Ia
berasal dari Bani Naufal bin Abdi Manaf, saudara Hasyim bin Abdi Manaf, kakek
Nabi Saw. Setelah itu Muthim mengirim utusan untuk memanggil Rasulullah Saw.
Muthim sudah mengumumkan di tengah-tengah kaum Quraisy bahwa ia telah
memberikan perlindungan aman kepada Muhammad, lalu mereka menerima
perlindungan Muthim tersebut.

ONE DAY ONE SIRAH


66
64.Perdebatan dan Tuntutan Kaum Musyrikin

Di antara bentuk perdebatan kaum musyrikin adalah mereka meminta


Rasulullah Saw untuk menunjukkan mukjizat dengan maksud membangkang dan
memperlemah. Hal ini terjadi berulang kali di beberapa waktu. Mereka
mengusulkan kepada Nabi Saw agar merubah bukit Shafa menjadi emas, gunung-
gunung dihilangkan, negeri-negeri dibentangkan untuk mereka, lalu sungai-sungai
mengalir di sana.
Nabi Saw akhirnya berdoa kepada Allah agar memperlihatkan kepada
mereka mukjizat yang mereka minta dengan harapan agar mereka mau masuk
Islam. Saat Nabi Saw memilih opsi tersebut, Allah berfirman kepada beliau,
Katakanlah, Mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah. Dan tahukah kamu, bahwa
apabila mukjizat (ayat-ayat) datang, mereka tidak juga akan beriman. (Al-Anm: 109)
Melalui ayat-ayat ini, Allah mengisyaratkan pada salah satu di antara
ketentuan-ketentuan-Nya, yaitu ketika suatu kaum menuntut suatu mukjizat
tertentu lalu setelah itu mereka tidak beriman padanya setelah mukjizat datang,
mereka pasti dibinasakan tanpa diberi waktu lagi.

ONE DAY ONE SIRAH


67
65.Bulan Terbelah

Ketika kaum Quraisy melihat Rasulullah Saw tidak dapat menanggapi usulan
mukjizat khusus yang mereka inginkan, mereka mengira bahwa tuntutan ini
menjadi cara terbaik untuk meyakinkan kepada semua orang bahwa beliau hanya
seorang pendusta, bukan seorang rasul. Rasulullah Saw kemudian meminta kepada
Allah agar memperlihatkan suatu tanda kebesaran kepada mereka.
Allah memperlihatkan kepada mereka bulan terbelah menjadi dua. Satu
bagian di atas gunung Abu Qubais, dan yang satunya lagi berada di bawahnya,
hingga mereka melihat gunung Hira berada di antara keduanya. Rasulullah Saw
kemudian berkata, Saksikanlah oleh kalian! Namun demikian, kaum Quraisy tetap
bersikukuh pada kekafiran dan mengikuti hawa nafsu.
Mukjizat terbelahnya bulan seakan menjadi pembuka jalan bagi peristiwa lain
yang jauh lebih besar dan lebih penting, yaitu peristiwa isra dan miraj. Karena
peristiwa terbelahnya bulan secara meyakinkan seperti ini memudahkan pikiran
untuk menerima kemungkinan peristiwa isra dan miraj. Wallhu a'lam.

ONE DAY ONE SIRAH


68
66.Isra dan Miraj

Jibril datang dengan membawa Buraq saat Nabi Saw berada di Masjidil
Haram. Beliau kemudian mengendarai Buraq, ditemani Jibril hingga sampai di
Baitul Maqdis. Setelah itu beliau dibawa naik ke Sidratul Muntaha. Kemudian
Sidratul Muntaha tertutupi hamparan dari emas, cahaya dan berbagai macam warna
lalu berubah. Siapapun di antara seluruh makhluk Allah tiada mampu melukiskan
betapa indahnya Sidratul Muntaha.
Setelah itu beliau kembali ke Makkah Al-Mukarramah. Pada pagi harinya,
beliau berada di tengah-tengah kaum beliau untuk memberitahukan kepada mereka
tanda-tanda kebesaran Allah yang Allah perlihatkan kepadanya. Mereka justru
semakin mendustakan dan menyakiti beliau.
Pada pagi harinya setelah malam Isra, Jibril datang dan mengajarkan tata
cara shalat lima waktu dan waktu-waktunya kepada Nabi Saw. Sebelumnya, shalat
hanya dikerjakan dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada petang hari.

ONE DAY ONE SIRAH


69
67.Islamnya Suwaid bin Shamit

Allah menakdirkan, ada sejumlah orang di luar Makkah yang beriman ketika
dakwah melalui fase-fase paling sulit di Makkah. Mereka ini laksana suluh harapan
yang menerangi di tengah kegelapan putus asa. Di antara mereka adalah Suwaid bin
Shamit.
Suwaid adalah seorang pujangga cerdas asli Yatsrib yang dijuluki si
sempurna oleh kaumnya, karena kemuliaan dan syairnya. Suatu ketika ia tiba di
Makkah untuk menunaikan haji atau umrah. Rasulullah Saw kemudian menyerunya
untuk masuk Islam.
Suwaid lantas menyampaikan hikmah Luqman kepada beliau, dan
Rasulullah Saw kemudian membacakan Al-Qur'an padanya. Akhirnya Suwaid
masuk Islam dan berkata, Sungguh, tutur katamu sangat bagus. Begitu pulang
kampung, tidak lama setelah itu ia terbunuh dalam bentrok antara suku Aus dan
Khajraj, sebelum peristiwa Buats.

ONE DAY ONE SIRAH


70
68.Islamnya Iyas bin Muadz

Iyas adalah seorang pemuda cerdas asli Yatsrib. Ia datang ke Makkah di


awal-awal tahun 11 kenabian bersama utusan Aus. Mereka datang mencari bantuan
dari kaum Quraisy untuk melawan kaum mereka sendiri dari suku Khajraj.
Rasulullah Saw langsung menemui mereka dan mengajak mereka masuk Islam.
Beliau membacakan Al-Qur'an kepada mereka. Iyas bin Muadz kemudian
angkat bicara, Demi Allah, seruan ini lebih baik dari tujuan kalian datang kemari.
Abu Husair Anas bin Rafi memungut segenggam tanah lalu melemparkannya ke
muka Iyas .Iyas hanya diam saja. Akhirnya mereka pulang ke Madinah tanpa
mencapai kesepakatan perjanjian apapun dengan kaum Quraisy.
Begitu tiba di kampung halaman, tidak lama berselang Iyas pun meninggal
dunia. Menjelang wafat, Iyas membaca tahlil, takbir, tahmid dan tasbih, hingga
mereka pun tidak ragu Iyas meninggal dunia sebagai seorang Muslim.

ONE DAY ONE SIRAH


71
69.Islamnya Abu Dzar Al-Ghifari

Abu Dzar mendengar berita diutusnya Nabi Saw setelah Suwait bin Shamit
dan Iyas bin Muadz masuk Islam. Akhirnya Abu Dzar pergi hingga singgah di
Makkah tepatnya di Masjidil Haram. Abu Dzar singgah di sana sekitar sebulan.
Selama itu, ia hanya meminum air Zamzam yang menjadi makanan sekaligus
minuman baginya. Ia tidak bertanya pada siapapun terkait Nabi Saw karena
mengkhawatirkan keselamatan dirinya.
Setelah itu Ali memintanya untuk ikut dengannya, hingga akhirnya Ali
membawa Abu Dzar masuk menemui Nabi Saw. Abu Dzar kemudian meminta
beliau untuk menawarkan Islam. Beliau menawarkan Islam lalu Abu Dzar masuk
Islam seketika itu juga. Orang-orang Quraisy sontak mengeroyoknya namun Abbas
berhasil menyelamatkannya.
Pada keesokan harinya, Abu Dzar mengatakan seperti yang ia ucapkan
kemarin. Orang-orang Quraisy memukulinya seperti sebelumnya dan Abbas
kembali menyelamatkannya. Akhirnya Abu Dzar pulang ke perkampungan
kaumnya, Bani Ghifar. Selanjutnya saat Nabi Saw berhijrah ke Madinah, Abu Dzar
berhijrah ke sana.

ONE DAY ONE SIRAH


72
70.Islamnya Thufail bin Amr Ad-Dusi

Thufail adalah sosok pujangga mulia, dan pemimpin kabilah Daus di Yaman.
Ia tiba di Makkah pada tahun sebelas kenabian. Penduduk Makkah sudah
menyiapkan penyambutan untuknya. Mereka mengingatkan Thufail agar tidak
mendekati Nabi Saw, hingga ia menyumpal telinganya dengan kapas saat tiba di
Masjidil Haram agar tidak mendengar apapun dari Nabi Saw.
Saat itu Nabi Saw tengah shalat di dekat Kabah. Thufail mendengar sedikit
bacaan Nabi Saw dan menurutnya kata-kata tersebut sangatlah indah. Setelah Nabi
Saw pulang, Thufail mengikutinya hingga masuk ke rumah. Nabi Saw kemudian
menawarkan Islam kepadanya dan membacakan Al-Qur'an untuknya. Setelah itu
Thufail masuk Islam dan mengucapkan kesaksian kebenaran.
Setelah memasuki kaumnya, ia menyeru mereka masuk Islam. Ayah dan
istrinya masuk Islam, sementara kaumnya lamban masuk Islam. Namun ketika ia
berhijrah ke Madinah setelah peristiwa Hudaibiyah, turut berhijrah bersamanya 70
atau 80 kepala keluarga dari kaumnya.

ONE DAY ONE SIRAH


73
71.Islamnya Dhimad Al-Azdi

Dhimad berasal dari Azd Syanu`ah, Yaman. Ia ahli mengobati penyakit gila,
gangguan jin dan setan dengan cara membaca mantera. Suatu ketika ia tiba di
Makkah dan mendengar orang-orang kurang berakal mengatakan bahwa
Muhammad gila. Ia kemudian datang menemui Nabi Saw untuk membacakan
mantera kepadanya.
Nabi Saw kemudian berkata, Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kita memuji
dan memohon pertolongan. Siapapun diberi petunjuk Allah, tiada yang akan
menyesatkannya, dan siapapun yang disesatkan Allah, tiada yang akan bisa memberinya
petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada illah (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Amma badu.
Dhimad meminta beliau mengulang lagi kata-kata tersebut sebanyak tiga
kali, lalu setelah itu Dhimad berkata, Sungguh, aku sudah terbiasa mendengar
tutur kata dukun, tukang sihir, dan penyair, namun aku tidak pernah mendengar
seperti kata-katamu tadi. Sungguh, kata-kata itu mencapai samudera yang paling
dalam. Julurkan tanganmu, aku akan berjanji setia padamu di atas Islam.
Rasulullah Saw kemudian membaiatnya.

ONE DAY ONE SIRAH


74
72.Islam di Madinah

Ada enam orang bahagia dari penduduk Madinah. Mereka semua berasal
dari suku Khajraj, yaitu; Asad bin Zurarah, Auf bin Harits bin Rifaah (Auf bin
Afra`), Rafi bin Malik bin Ajlan, Quthbah bin Amir bin Haidah, Uqbah bin Amir bin
Nabi`, Jabir bin Abdullah bin Riab.
Mereka datang untuk menunaikan haji bersama rombongan pada tahun 11
kenabian. Saat mereka berada di Aqabah (Mina), Rasulullah Saw melintas di dekat
mereka pada malam hari saat mereka tengah berbincang. Setelah itu Rasulullah
mulai menjelaskan kepada mereka tentang hakikat dan dakwah Islam, membacakan
Al-Qur'an, dan menyeru mereka kepada Allah 'Azza wa Jalla. Mereka saling kasak-
kusuk, Demi Allah, kalian tahu ia adalah Nabi yang diancamkan kaum Yahudi
pada kalian. Jangan sampai mereka mendahului kalian, segeralah masuk Islam.
Mereka berkata, Kami meninggalkan kaum kami. Tidak ada kaum yang
saling memusuhi di antara mereka sendiri, melebihi kaum kami. Semoga melalui
dakwahmu, Allah akan menyatukan kami. Kami akan kembali pulang untuk
menyeru mereka menuju agamamu, dan kami akan menawarkan agama yang telah
kami peluk ini.

ONE DAY ONE SIRAH


75
73.Baiatul Aqabah Pertama

Pada musim haji berikutnya (musim haji tahun 12 kenabian) ada 12 orang
yang datang ke Makkah. Sepuluh dari Khajraj dan dua dari Aus. Sepuluh orang dari
Khajraj ini, lima di antaranya adalah orang yang datang pada tahun sebelumnya
yang berjumlah enam orang.
Orang keenam yang tidak ikut adalah Jabir bin Abdullah bin Riab. Sementara
tujuh sisanya adalah; Muadz bin Harits, Dzakwan bin Abdul Qais, Ubadah bin
Shamit, Yazid bin Tsalabah, Abbas bin Ubadah bin Nadhlah, Abu Haitsam bin
Tayyahan, dari Bani Abdul Asyhal, Uwaim bin Saidah, dari Bani Amr bin Auf.
Mereka bertemu Rasulullah Saw di Aqabah, Mina. Beliau mengajarkan Islam
kepada mereka lalu berkata, Mari, berjanjilah setia kepadaku untuk tidak menyekutukan
Allah dengan apapun, jangan mencuri, jangan berzina, jangan membunuh anak-anak kalian,
jangan membuat-buat dusta yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki, jangan
mendurhakaiku dalam urusan baik. Kemudian setelah itu mereka pun berjanji setia
pada beliau untuk semua hal tersebut.

ONE DAY ONE SIRAH


76
74. Dakwah Islam di Yatsrib

Saat rombongan ini hendak pulang, Nabi Saw mengutus Mushab bin Umar
untuk pergi bersama mereka agar membacakan dan mengajarkan Al-Qur'an kepada
mereka. Mushab bin Umar tinggal di rumah Abu Umamah Asad bin Zurarah.
Kemudian keduanya menyebarkan Islam di kalangan penduduk Yatsrib dengan
serius dan penuh semangat.
Saat keduanya berada di suatu kebun, tanpa diduga pemimpin suku Aus,
Saad bin Muadz berkata kepada pamannya, Usaid bin Hudhair, Pergilah dan
temuilah dua orang yang datang membodohkan orang-orang lemah di antara kita.
Cegahlah keduanya agar tidak memasuki perkampungan kita.
Usaid menancapkan tombak di tanah. Setelah itu ia duduk dan Mushab
mulai menjelaskan Islam dan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an padanya. Usaid
menganggap agama Islam sebagai agama yang baik. Maka kemudian ia
menganutnya dan mengucapkan kesaksian kebenaran. Setelah itu Mushab
melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan kepada Usaid, lalu Allah
memberinya petunjuk untuk memeluk Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


77
75.Baiatul Aqabah Kedua

Kaum Muslimin sudah memutuskan untuk tidak membiarkan Rasulullah


Saw berkeliaran di pegunungan Makkah, diusir, dan merasa takut. Begitu sampai di
Makkah, terjadilah komunikasi yang mencapai suatu kesepakatan bahwa mereka
akan berkumpul secara rahasia di pertengahan hari-hari tasyriq pada malam hari di
lembah dekat Jumrah Aqabah. Mereka berjumlah 73 orang, 62 orang dari Khajraj
dan 11 orang dari Aus.
Mereka kemudian bertanya, Jika kami memilih untuk berjanji setia meski
harus mengorbankan harta benda dan orang-orang terhormat, apa yang akan kami
dapatkan, wahai Rasulullah? Surga, jawab beliau. Beliau kemudian menjulurkan
tangan dan mereka pun berbaiat kepada beliau.
Saat hendak meraih tangan beliau untuk berbaiat, Asad bin Zurarah menarik
tangan lalu berkata, Sebentar wahai orang-orang Yatsrib! Kita tidak akan berbaiat
kepadanya hingga kita tahu bahwa ia benar-benar utusan Allah. Mereka berkata,
Wahai Asad, demi Allah, singkirkan tanganmu! Demi Allah, kami tidak akan
meninggalkan dan membatalkan baiat ini. Setelah itu mereka menghampiri beliau
satu persatu dan berjanji setia kepada beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


78
76.Duabelas Pemuka Kaum

Setelah baiat, Rasulullah Saw meminta mereka menunjuk 12 pemuka kaum


sebagai pemimpin bagi mereka, bertanggung jawab untuk melaksanakan butir-butir
perjanjian ini. Mereka langsung menunjuk 12 orang. Sembilan orang dari Khajraj
dan tiga orang dari Aus.
Mereka adalah sebagai berikut; Asad bin Zurarah bin Adas, Saad bin Rabi
bin Amr, Abdullah bin Rawahah bin Tsalabah, Rafi bin Malik bin Shakhr, Barra`
bin Marur bin Shakhr, Abdullah bin Amr bin Haram, Ubadah bin Shamit bin Qais,
Saad bin Ubadah bin Dulaim, Mundzir bin Amr bin Khunais, Usaid bin Hudhair
bin Simak, Saad bin Khaitsamah bin Harit, Rifaah bin Abdul Mundzir bin Zubair.
Sumber lain menyebut; Abu Haitsam bin Taihan.
Setelah keduabelas orang ini dipilih sebagai pemuka kaum, Rasulullah Saw
juga mengambil perjanjian lain dari mereka dalam kapasitas sebagai para pemimpin
yang bertanggung jawab. Beliau berpesan kepada mereka, Kalian adalah orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap kaum kalian, seperti yang dilakukan kaum hawari kepada
Isa bin Maryam, dan aku adalah orang yang bertanggung jawab atas kaumku (maksudnya
kaum Muslimin). Baik, sambut mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


79
77.Kaum Muslimin Berhijrah ke Madinah

Setelah Baiatul Aqabah kedua ini, kaum Muslimin mulai beramai-ramai


berhijrah ke Madinah. Sebelumnya sudah ada sejumlah sahabat yang berhijrah ke
sana. Orang pertama yang berhijrah adalah Abu Salamah Al-Makhzumi, suami
Ummu Salamah. Setahun setelah itu, Ummu Salamah berhijrah menyusul suaminya.
Setelah Abu Salamah, Amir bin Rabiah berhijrah bersama istrinya, Laila binti
Abu Hatsmah, dan Abdullah bin Ummi Maktum. Setelah baiat terlaksana, kaum
Muslimin berhijrah secara berturut-turut. Mereka pergi dengan menyelinap karena
takut terhadap orang-orang Quraisy. Hingga akhirnya Umar bin Khaththab
berhijrah secara terang-terangan. Ia menantang kaum Quraisy, namun tak seorang
pun berani menghadangnya. Umar tiba di Madinah bersama 20 sahabat lainnya.
Seluruh kaum Muslimin berhijrah ke Madinah, dan para Muhajirin yang ada
di Habasyah pindah ke sana. Tidak ada lagi yang bertahan di Makkah selain Abu
Bakar, Ali, Shuhaib, Zaid bin Haritsah dan sejumlah orang-orang lemah yang tidak
mampu berhijrah.

ONE DAY ONE SIRAH


80
78.Kaum Quraisy Berencana Membunuh Nabi Saw

Kaum Quraisy kian menggila kala mengetahui kaum Muslimin mendapatkan


tempat aman dan terlindungi. Mereka menganggap hijrah dan berkumpulnya kaum
Muslimin di Madinah sebagai bahaya yang mengancam agama, eksistensi, dan
perdagangan mereka. Akhirnya mereka mengadakan perkumpulan pada Kamis
pagi tanggal 26 Shafar tahun 14 kenabian untuk mempelajari rencana menghindari
bahaya ini.
Pertemuan ini dihadiri para tokoh terkemuka di antara para pemimpin
Quraisy. Juga dihadiri Iblis dalam sosok orang tua mulia dari Najd setelah
mendapat izin dari para anggota pertemuan. Persoalan dikemukakan pada anggota
pertemuan yang hadir. Si lalim Abu Jahal berkata, Kita panggil satu orang yang
kuat dari setiap kabilah. Mereka semua kita beri pedang tajam, lalu mereka
mengepung Muhammad, setelah itu menebas Muhammad sekali tebasan layaknya
tebasan satu orang hingga ia mati.
Orang tua dari Najd itu bilang, Pendapat orang itu tepat sekali. Inilah
pendapat yang menurut saya sangat tepat. Mereka secara aklamasi menyetujui
usulan keji ini. Selanjutnya para perwakilan pulang ke rumah masing-masing guna
mempersiapkan diri untuk melaksanakan putusan ini.

ONE DAY ONE SIRAH


81
79.Antara Rencana Quraisy dan Rencana Allah

Pertemuan diadakan secara tertutup, agar tidak ada gerak-gerik


mencurigakan apapun yang muncul ke permukaan. Supaya konspirasi jahat ini
tidak tercium oleh siapapun, dan agar tak seorang pun berpikir ada sebuah rencana
jahat. Seperti itulah konspirasi kaum Quraisy. Namun mereka tidak sadar, dengan
berbuat seperti itu artinya mereka menantang rencana Allah SWT, hingga semua
rencana mereka gagal total.
Jibril turun menemui Nabi Saw, menyampaikan wahyu Allah,
memberitahukan konspirasi kaum Quraisy untuk menghabisi beliau. Allah telah
mengizinkan beliau untuk keluar meninggalkan Makkah dan menentukan kapan
waktunya berhijrah. Tepat pada siang hari kala semua orang tengah istirahat di
rumah, Nabi Saw pergi menemui Abu Bakar untuk berhijrah.
Begitu semua orang tertidur lelap, mereka pun segera menyergap dan
melaksanakan rencana yang telah mereka putuskan. Namun inilah jawaban dari
Allah atas rencana jahat yang mereka galang. Allah berfirman, Dan (ingatlah), ketika
orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan
memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan
Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Al-Anfl:
30)

ONE DAY ONE SIRAH


82
80.Nabi Saw Keluar Meninggalkan Rumah

Rasulullah Saw keluar rumah melewati pengepungan mereka. Beliau


menaburkan pasir di kepala mereka. Dengan pasir tersebut Allah membuat mereka
buta sehingga tidak bisa melihat beliau.Saat itu beliau membaca firman-Nya, Dan
Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami
tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Ysn: 9)
Allah membuat mereka buta sehingga tidak menyadari keberadaan beliau.
Rasulullah Saw keluar menuju kediaman Abu Bakar, kemudian keduanya keluar
meninggalkan rumah pada malam hari hingga tiba di gua Tsur yang terletak sejauh
lima mil di arah Yaman.

ONE DAY ONE SIRAH


83
81.Tiga Malam di Dalam Gua

Begitu tiba di gua ini, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan
tidak ada apapun yang bisa menyakiti beliau. Dialah yang akan melindungi
Rasulullah Saw. Abu Bakar masuk ke dalam gua dan membersihkan kotoran-
kotoran yang ada. Setelah itu Rasulullah Saw masuk dan kemudian merebahkan
kepala di pangkuan Abu Bakar lalu tidur. Keduanya bersembunyi di dalam gua ini
selama tiga malam.
Kaum Quraisy mengirim sejumlah orang untuk memburu beliau di semua
lokasi. Mereka memberikan sayembara berupa seratus ekor bagi siapa saja yang bisa
mendatangkan Rasulullah Saw dan Abu Bakar baik dalam keadaan hidup ataupun
mati.
Pemburuan mereka sebenarnya sudah tiba di pintu gua namun tidak berhasil.
Hingga Abu Bakar dirundung kesedihan mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah
Saw. Beliau menenangkan Abu Bakar seraya berkata, Kau pikir kita hanya berdua,
Allah yang ketiga di antara kita. Jangan bersedih, Allah bersama kita.

ONE DAY ONE SIRAH


84
82.Hari Pertama Perjalanan ke Madinah

Pada malam senin permulaan bulan Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah, si


penuntun jalan, Abdullah bin Uraiqith Al-Laitsi datang dengan membawa dua unta
di pegunungan Tsaur seperti yang telah dijanjikan. Rasulullah Saw dan Abu Bakar
akhirnya berangkat dengan ditemani Amir bin Fuhairah.
Si penuntun jalan mengarahkan keduanya menuju selatan ke arah Yaman
agar rute perjalanan lebih jauh. Baru setelah itu bergerak menuju barat ke arah
pesisir lautan merah, dan selanjutnya bergerak ke utara di dekat pesisir. Abdullah
bin Uraiqith menempuh rute yang jarang sekali dilalui kebanyakan orang.
Mereka meneruskan perjalanan pada malam itu hingga pertengahan siang
kala jalanan sepi. Setelah itu Nabi Saw istirahat di bawah naungan sebongkah batu
besar. Abu Bakar mengecek situasi sekitar.Tiba-tiba ada seorang penggembala
datang, lalu Abu Bakar meminta air susu. Saat Nabi Saw bangun, Abu Bakar
memberi beliau air susu hingga beliau merasa ridha. Setelah itu mereka meneruskan
perjalanan.

ONE DAY ONE SIRAH


85
83.Hari Kedua Perjalanan ke Madinah

Pada hari kedua, keduanya melewati tenda milik Ummu Mabad Al-
Khuzaiyah, tepatnya di kawasan Musyallal, dari arah Qudaid, sekitar 13 km dari
Makkah. Nabi Saw dan Abu Bakar lantas bertanya padanya apakah ia memiliki
persediaan makanan dan minuman. Ummu Mabad tidak bisa memberikan jamuan
makanan. Ada seekor domba betina yang ada di samping tenda yang lemas dan
tidak memiliki barang setetes air susu pun.
Rasulullah Saw kemudian meminta izin kepada Ummu Mabad untuk
memerah kambing tersebut. Saat beliau memerah kambing tersebut, seketika itu
kantung susu domba menggelembung dan membesar. Setelah beliau minum, beliau
kembali memerah lagi susu itu hingga bejana terisi penuh yang sengaja ditinggalkan
untuk Ummu Mabad.
Tidak lama setelah itu, suami Ummu Mabad datang. Ummu Mabad
memberitahukan apa yang terjadi. Abu Mabad akhirnya berkata, Demi Allah, dia
adalah orang yang tengah dicari-cari kaum Quraisy. Aku berniat untuk
mendampingi beliau. Sungguh, aku akan mendampingi beliau jika ada kesempatan
untuk itu.

ONE DAY ONE SIRAH


86
84.Hari Ketiga Perjalanan ke Madinah

Pada hari ketiga, ketika Rasulullah dan Abu Bakar telah melalui Qudaid,
keduanya dikejar Suraqah bin Malik bin Jusyam Al-Madlaji dengan mengendarai
kuda dengan ambisi mendapatkan hadiah sayembara kaum Quraisy. Saat
mendekati Nabi Saw dan Abu Bakar, kuda Suraqah terjatuh hingga Suraqah
terpental.
Setelah itu ia bangun lalu mengundi nasib dengan anak panah. Apakah
tindakan yang ia lakukan berbahaya ataukah tidak? Ternyata yang keluar undian
yang tidak ia suka. Saat itulah ia merasa ketakutan. Ia tahu bahwa urusan
Rasulullah Saw tidak lama lagi akan meraih kemenangan. Suraqah akhirnya
memanggil mereka dan berjanji tidak akan menyerang. Mereka berhenti hingga
Suraqah tiba.
Di tengah perjalanan, Nabi Saw bertemu Buraidah bin Hushaib Al-Aslami, ia
bersama tujuhpuluh pengendara. Buraidah masuk Islam, dan para pengikutnya pun
turut masuk Islam. Mereka kemudian shalat Isya di belakang beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


87
85.Singgah di Quba

Pada hari senin tanggal 8 Rabiul Awwal tahun 14 kenabian (tahun pertama
Hijriyah), Rasulullah Saw singgah di Quba. Ketika kaum Muslimin Madinah
mendengar berita Rasulullah Saw telah pergi meninggalkan Makkah, setiap pagi
mereka selalu keluar menuju tanah lapang untuk menantikan kedatangan beliau.
Suatu ketika, mereka pulang setelah lama sekali menanti.
Saat singgah di Quba, beliau duduk dan diam.Orang-orang Anshar yang
belum pernah melihat Rasulullah Saw, datang mengucapkan salam kepada Abu
Bakar karena dikiranya Rasulullah Saw. Hal ini dikarenakan nampaknya uban di
kepala Abu Bakar. Hingga akhirnya Rasulullah Saw terkena cahaya matahari dan
Abu Bakar menaungi beliau dengan pakaiannya. Akhirnya orang-orang tau itulah
Rasulullah Saw yang sebenarnya.
Di Quba, Rasulullah Saw singgah di rumah milik Kultshum bin Hidm.
Rasulullah Saw singgah di Quba selama empat hari. Di sana, beliau mendirikan
sebuah masjid dan shalat di sana. Selanjutnya pada hari kelima (hari jumat) beliau
bergegas sesuai perintah Allah SWT.

ONE DAY ONE SIRAH


88
86.Memasuki Madinah

Setelah itu beliau bergerak menuju Madinah. Saat itu, orang-orang sudah
memenuhi jalanan untuk menyambut kedatangan beliau. Seluruh rumah dan jalan
ramai dengan suara pujian dan tasbih. Para gadis kaum Anshar dengan amat senang
dan gembira melantunkan bait-bait syair.
Setiap kali melintasi perkampungan kaum Anshar, mereka pasti meraih tali
kekang unta beliau sambil berkata, Kemarilah menuju personil, persenjataan, dan
perlindungan. Beliau hanya berkata, Berilah jalan kepada unta ini, karena ia
diperintah.Unta beliau terus berjalan hingga tiba di suatu tempat yang sekarang ini
menjadi Masjid Nabawi.
Kaum dermawan Anshar berlomba untuk memberikan jamuan kepada
Rasulullah Saw, hingga piring-piring mereka berdatangan kepada beliau setiap
malam. Setiap malam pasti ada tiga atau empat piring berisi makanan yang berjejer
di depan pintu beliau.

ONE DAY ONE SIRAH


89
87.Ali dan Ahlul Bait Berhijrah

Ali bin Abi Thalib berada di Makkah selama tiga hari setelah Nabi Saw
berhijrah untuk mengembalikan seluruh barang titipan milik penduduk Makkah
yang dititipkan di Rasulullah Saw. Kemudian setelah itu Ali hijrah ke Madinah
dengan berjalan kaki, hingga bertemu beliau di Quba, dan singgah di rumah
Kultsum bin Hadm.
Setelah Rasulullah Saw tinggal di Madinah, beliau mengutus Zaid bin
Haritsah dan Abu Rafi untuk kembali ke Makkah menjemput ahlul bait. Keduanya
kemudian kembali ke Madinah bersama Fathimah, Ummu Kultsum (keduanya putri
Nabi Saw), ummul mu`minin Saudah, Ummu Aiman, dan Usamah bin Zaid.
Abdullah bin Abu Bakar juga ikut pergi bersama mereka dengan membawa
serta keluarga Abu Bakar yakni Ummu Rauman, Asma`, dan Aisyah ra. Peristiwa ini
terjadi enam bulan setelah Rasulullah Saw berhijrah.

ONE DAY ONE SIRAH


90
88.Shuhaib Berhijrah

Shuhaib berhijrah setelah Rasulullah Saw berhijrah. Saat hendak berhijrah,


kaum musyrikin menghadangnya. Shuhaib akhirnya menyerahkan seluruh harta
miliknya yang jumlahnya begitu banyak. Setelah itu mereka membiarkan Shuhaib
pergi. Setelah tiba di Madinah dan menceritakan kisahnya kepada Rasulullah Saw,
beliau berkata, Beruntunglah perdagangan Abu Yahya! Abu Yahya adalah kunyah
Shuhaib.

ONE DAY ONE SIRAH


91
89.Orang-Orang Tertindas Berhijrah

Orang-orang musyrik menahan sejumlah kaum Muslimin yang tersisa di


Makkah untuk berhijrah, dan menyiksa mereka agar keluar dari agama. Di antara
nama-nama kaum Muslimin tersebut adalah Walid bin Walid, Iyasy bin Abu
Rabiah, dan Hisyam bin Ash. Rasulullah Saw berdoa untuk mereka dalam shalat,
juga mendoakan celaka kepada orang-orang kafir Quraisy yang menahan mereka.
Inilah asal usul doa qunut.
Tidak lama setelah itu, ada sebagian orang Muslim yang melakukan aksi
heroik yang terbilang berani, hingga akhirnya membebaskan kaum Muslimin lemah
dari belenggu orang-orang kafir. Mereka pun akhirnya berhijrah ke Madinah
dengan selamat.
Saat singgah di sana, mereka terserang demam dan berbagai macam
penyakit. Nabi Saw akhirnya berdoa kepada Allah 'Azza wa Jalla, Ya Allah, buatlah
kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau bahkan lebih, dan
bersihkanlah Madinah dari berbagai penyakit. Ya Allah, berkahilah takaran dan mudnya,
pindahkan wabah demamnya ke Juhfah. Allah pun memperkenankan doa Nabi Saw,
hingga kaum Muslimin terhindar dari berbagai penyakit.

ONE DAY ONE SIRAH


92
90.Masjid Nabawi

Langkah pertama yang diambil Rasulullah Saw dalam menata segala


persoalan ini adalah membangun Masjid Nabawi. Untuk keperluan tersebut, beliau
membeli sebidang tanah tempat unta beliau menderum. Tanah tersebut milik dua
anak yatim. Tanah ini seluas kurang lebih duaratus hasta kali duaratus hasta.
Pondasi bangunan dibuat sedalam kurang lebih tiga hasta, dinding masjid
dari batu bata yang disusun dengan lumpur tanah, dua ambang pintu masjid dibuat
dari batu, atapnya dari daun kurma, tiangnya dari batang pohon, dengan lantai
kerikil dan pasir, dengan tiga pintu. Kiblat masjid menghadap utara ke Baitul
Maqdis. Rasulullah Saw ikut memindahkan batu bata bersama kaum Muhajirin dan
Anshar.
Di samping Masjid didirikan dua bilik dari batu dan tanah, beratapkan daun
kurma disanggah pelepah. Bilik pertama milik Saudah bin Zamah dan bilik kedua
milik Aisyah. Saat itu, istri Nabi Saw baru ada dua. Beliau membina rumah tangga
dengan Aisyah setelah ia datang di Madinah pada bulan Syawal tahun pertama
hijriyah.

ONE DAY ONE SIRAH


93
91.Adzan

Kaum Muslimin mulai berdatangan untuk mengerjakan shalat lima waktu


berjamaah dan mereka menunggu-nunggu waktunya. Hingga sebagian ada yang
lebih dulu datang, dan sebagian lainnya datang terlambat. Akhirnya Nabi Saw dan
kaum Muslimin bermusyawarah untuk membuat tanda datangnya waktu shalat.
Setelah itu Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbih Al-Anshari memimpikan
azan. Ia kemudian datang lalu memberitahukan kepada Rasulullah Saw. Beliau
berkata, Sungguh, itu adalah impian yang benar. Beliau kemudian menyuruh
Abdullah bin Zaid untuk mengajarkan adzan kepada Bilal agar ia kumandangkan.
Bilal dipilih karena ia memiliki suara yang keras.
Saat Bilal mengumandangkan azan, suara itu terdengar Umar bin al-
Khaththab yang tengah berada di rumah. Umar segera keluar menemui Rasulullah
Saw dengan menyeret surban karena terburu-buru. Setelah itu Umar berkata,
Wahai Nabi Allah! demi Rabb yang mengutusmu dengan kebenaran, aku
memimpikan hal yang sama. Akhirnya sejak saat itu, adzan menjadi salah satu
syiar Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


94
92.Persaudaraan Antara Muhajirin dan Anshar

Salah satu watak dan sifat dermawan kaum Anshar adalah mereka saling
berlomba untuk menjamu kaum Muhajirin di rumah-rumah mereka. Nabi Saw kian
memperkuat rasa cinta ini dengan tali persaudaraan di antara mereka dan kaum
Muhajirin. Beliau menjadikan setiap orang Anshar dan orang Muhajirin yang
singgah di rumahnya sebagai dua bersaudara.
Di antara wujud rasa cinta kaum Anshar terhadap saudara-saudara mereka
dari kalangan Muhajirin adalahdengan menawarkan kebun-kebun milik mereka
kepada Rasulullah saw agar beliau membaginya menjadi dua. Separuh untuk
mereka dan separuhnya untuk saudara mereka kaum Muhajirin.
Saad bin Rabi adalah orang paling berharta. Ia berkata kepada saudaranya,
al-muhajir Abdurrahman bin Auf, Aku akan membagi hartaku menjadi dua bagian.
Aku juga memiliki dua istri, silahkan kau pilih yang mana, aku akan ceraikan dia.
Abdurrahman berkata, Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu. Lebih
baik tunjukkan saja mana pasar kalian. Selanjutnya dalam hitungan beberapa hari,
ia sudah mendapatkan sejumlah uang. Setelah itu ia menikahi seorang wanita
Anshar.

ONE DAY ONE SIRAH


95
93.Membentuk Masyarakat dan Umat Islam

Persaudaraan ini merupakan tali pengikat antara individu dari kalangan


Muhajirin dan Anshar, karena kaum Muslimin (setelah mereka berkumpul di
Madinah) menjadi umat tersendiri. Oleh karena itu mereka memerlukan tatanan
sosial, pemberitahuan akan hak-hak dan kewajiban bersama, dan menunjukkan
titik-titik yang membuat mereka menjadi umat tersendiri yang terpisah dari umat-
umat lain.
Di Madinah ada dua kelompok lain selain kaum Muslimin. Kedua kelompok
ini memiliki perbedaan akidah, agama, kepentingan, keperluan, perasaan, dan
orientasi. Mereka adalah kaum musyrikin dan kaum Yahudi. Nabi Saw akhirnya
membuat perjanjian di antara sesama kaum Muslimin, juga perjanjian antara kaum
Muslimin, kaum musyrikin dan kaum Yahudi. Perjanjian ini dituangkan dalam
lembar perjanjian.
Untuk memperkuat perjanjian ini, Nabi Saw memberikan penjelasan kepada
kaum Muslimin tentang hak ukhuwah Islam di berbagai kesempatan. Mendorong
mereka untuk saling bekerjasama, tolong-menolong, bersatu padu, dan saling
membantu, hingga persaudaraan ini mencapai puncak tertinggi yang pernah
dikenal sejarah.

ONE DAY ONE SIRAH


96
94. Tipu Daya Quraisy

Ketika Nabi Saw tengah sibuk menata berbagai persoalan Madinah,


mengatur segala sisi kehidupan di sana sambil berharap menemukan tempat aman
untuk melaksanakan agama tanpa penentangan ataupun teror, tiba-tiba mereka
dikejutkan oleh sejumlah tipu daya Quraisy yang hendak menghabisi mereka.
Mereka mengirim surat kepada orang-orang musyrik Yatsrib berisi hasutan agar
memerangi dan mengusir kaum Muslimin dari Madinah.
Selain itu, kaum Quraisy juga menjalin komunikasi dengan Yahudi Yatsrib.
Yahudi (Seperti yang diriwayatkan dalam kitab Injil dari Al-Masih) mereka adalah
ular. Mereka menebar kedengkian dan kebencian lama antara suku Aus dan Khajraj,
menghasut mereka dan berupaya menebarkan keresahan dan guncangan di antara
mereka.
Seperti itulah kaum Muslimin di Madinah menghadapi bahaya dari dalam
maupun luar, hingga setiap kali tidur, para sahabat selalu membawa senjata, dan
saat bangun tidur pun membawa senjata. Mereka selalu menjaga Rasulullah Saw
sampai akhirnya firman Allah berikut turun, Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia. (Al-M`idah: 67)

ONE DAY ONE SIRAH


97
95.Izin Perang

Dalam situasi berbahaya ini, Allah menurunkan izin untuk memerangi kaum
Quraisy. Izin ini selanjutnya berkembang seiring situasi yang terjadi hingga sampai
ke tingkatan wajib, dan bukan hanya memerangi Quraisy saja, tapi juga yang lain.
Berikut ini akan kami jelaskan fase-fase perang secara singkat sebelum membahas
peristiwa-peristiwa peperangan yang terjadi.
Pertama, memasukkan kaum musyrik Quraisy dalam daftar orang-orang
yang harus diperangi. Kedua, memerangi siapapun di antara kaum musyrik Arab
yang bersekongkol dan bersatu dengan kaum Quraisy.Ketiga, memerangi siapapun
yang berkhianat atau bergabung dengan barisan kaum musyrikin dari kalangan
kaum Yahudi yang telah menyepakati perjanjian dengan Rasulullah Saw, ataupun
Yahudi yang melanggar perjanjian.
Keempat, memerangi kalangan ahli kitab yang memulai permusuhan dengan
kaum Muslimin. Kelima, menahan diri dan tidak boleh menyerang siapapun yang
masuk Islam, baik orang musyrik, Yahudi, Nasrani, atau dari kalangan lain.
Perhitungan amal mereka selanjutnya menjadi tanggungan Allah SWT.

ONE DAY ONE SIRAH


98
96.Satuan Tempur

Seperti telah disampaikan sebelumnya, Rasulullah Saw dan kaum Muslimin


pada mulanya menempuh cara berhati-hati dan waspada dengan berjaga-jaga dan
tidur dengan membawa senjata. Selanjutnya ketika izin perang turun, Rasulullah
Saw mulai menata satuan-satuan tempur dan pasukan-pasukan reguler dengan
menunjuk salah seorang sahabat sebagai pemimpin.
Satuan tempur pertama yang diutus Rasulullah Saw adalah satuan tempur
bernama Saiful Bahri yang diutus pada bulan Ramadhan tahun pertama Hijriyah.
Beliau menunjuk paman beliau, Hamzah bin Abdul Muththallib sebagai komandan
satuan ini. Satuan ini berkekuatan tigapuluh personil dari kalangan Muhajirin.
Setelah itu satuan-satuan tempur diutus secara berturut-turut. Pada bulan
Syawwal tahun pertama hijriyah, Rasulullah Saw mengirim satuan pasukan dengan
sasaran Rabigh di bawah komando Ubaidh bin Harits bin Muththallib, berjumlah
enampuluh prajurit kaum Muhajirin. Kedua kubu saling melesakkan panah, namun
tidak terjadi perang.

ONE DAY ONE SIRAH


99
97.Pergerakan Militer

Pada bulan Shafar tahun kedua hijriyah, Rasulullah Saw turun langsung
bersama tujuhpuluh prajurit dari kalangan kaum Muhajirin dengan sasaran Abwa`
atau Waddan. Setelah tiba di Waddan, beliau tidak menemukan satu kafilah pun.
Beliau kemudian membuat perjanjian aman dan saling dukung dengan Amr bin
Makhsya Adh-Dhamari. Ini adalah peperangan pertama yang diikuti Rasulullah
Saw.
Pada bulan Rabiul Awwal tahun kedua hijriyah, Kurz bin Hajir Al-Fihri
menyerang kawasan-kawasan pengembalaan ternak Madinah dan merampas
sejumlah hewan ternak. Rasulullah Saw dengan sigap bergerak bersama tujuhpuluh
personil sahabat hingga tiba di sebuah lembah bernama Safawan, dari arah Badar,
namun beliau tidak berhasil menemukan Kurz dan pasukannya. Peperangan ini
disebut perang Badar pertama.
Selanjutnya pada bulan Rajab tahun kedua Hijriyah, Rasulullah Saw
mengirim satuan pasukan di bawah komando Abdullah bin Jahsy Al-Asadi menuju
kawasan Nakhlah, sebuah kawasan yang terletak antara Makkah dan Thaif
berjumlah duabelas prajurit dari kaum Muhajirin dengan misi untuk mengendus
informasi tentang kafilah Quraisy. Itulah pergerakan-pergerakan militer yang
dilancarkan Rasulullah Saw dan kaum Muslimin untuk menjaga keamanan seluruh
wilayah Madinah.

ONE DAY ONE SIRAH


100
98.Perang Badar

Perang Badar adalah peperangan yang menentukan antara kaum Quraisy dan
kaum Muslimin. Pemicu peperangan ini adalah Rasulullah Saw mengintai kafilah
dagang milik Quraisy yang berhasil menelisut Rasulullah Saw saat beliau bergerak
menuju Dzul Asyirah. Rasulullah Saw mengirim dua orang ke arah Haura`, di
kawasan Syam, untuk mencari-cari informasi terkait kafilah Quraisy ini.
Rasulullah Saw memohon dan berdoa kepada Allah, hingga beliau
mengucapkan, Ya Allah, jika golongan (kaum Muslimin) ini hancur pada hari ini, tentu
Engkau tidak akan disembah lagi. Ya Allah, jika memang Engkau menghendaki untuk tidak
disembah selamanya setelah hari ini. Rasulullah Saw berdoa dengan amat mendesak
kepada Allah SWT, hingga surban beliau jatuh.
Di kubu kaum musyrikin, Abu Jahal berdoa. Ia mengucapkan, Ya Allah, dia
telah memutus tali kekerabatan kami, menyampaikan sesuatu kepada kami yang
tidak kami tahu, karena itu binasakanlah dia pagi ini. Ya Allah, siapapun di antara
kami yang lebih Engkau sukai dan ridhai, berilah ia kemenangan pada hari ini.

ONE DAY ONE SIRAH


101
99.Duel dan Perang

Tiga ksatria berkuda terbaik kaum musyrikin maju yaitu Utbah bin Rabiah,
Syaibah bin Rabiah dan Walid bin Utbah. Setelah keluar dari barisan, mereka
menantang duel. Akhirnya tiga pemuda Anshar maju. Orang-orang musyrik itu
berkata, Kami hanya menginginkan anak-anak paman kami. Akhirnya Ubaidah
bin Harits, Hamzah, dan Ali keluar meladeni tantangan mereka.
Hamzah kemudian membunuh Syaibah, Ali membunuh Walid, sementara
Ubaidah dan lawannya saling melancarkan serangan hingga dua kali, masing-
masing saling melukai lawannya. Kemudian Hamzah dan Ali menghampiri Utbah
lalu membunuhnya. Setelah itu keduanya memapah tubuh Ubaidah yang sudah
lemah, karena kakinya tertebas hingga putus. Ubaidah kemudian meninggal dunia
empat atau lima hari di Shafra` di tengah perjalanan pulang menuju Madinah.
Pasukan musyrikin marah melihat hasil perang duel ini, hingga akhirnya
mereka menyerang barisan kaum Muslimin dengan ganas dan serentak. Iblis turut
hadir dalam peperangan ini dalam wujud Suraqah bin Malik bin Jusyam untuk
mendukung barisan kaum musyrikin serta mendorong mereka untuk lebih giat
memerangi kaum Muslimin. Saat melihat para malaikat dan apa yang mereka
lakukan, Iblis akhirnya mundur, melarikan diri menuju Laut Merah dan
menceburkan diri di sana.

ONE DAY ONE SIRAH


102
100. Kematian Abu Jahal

Abu Jahal dijaga sekelompok pasukan dengan senjata dan tombak


mengelilinginya seperti rajutan kain. Di barisan kaum Muslimin ada dua pemuda
Anshar di sekitar Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman mengkhawatirkan
keselamatan kedua pemuda tersebut kala salah satu di antara keduanya berkata
secara lirih kepadanya, Paman, tunjukkan padaku mana yang namanya Abu
Jahal!
Ketika barisan-barisan pasukan mulai terbuka, Abdurrahman melihat Abu
Jahal melintas, lalu Abdurrahman memberitahukan Abu Jahal kepada kedua
pemuda tersebut. Dua pemuda itu langsung menyerang Abu Jahal dengan serentak
dengan pedang hingga dapat membunuhnya. Setelah itu meninggalkannya saat ia
masih menghembuskan nafas-nafas terakhir.
Ketika perang sudah berakhir, orang-orang berpencar mencari Abu Jahal.
Abdullah bin Masud menemukan Abu Jahal dengan nafas terengah. Ibnu Masud
kemudian menarik kepalanya kemudian dibawa ke hadapan Rasulullah Saw.
Setelah itu beliau berkata, Allahu akbar, segala puji bagi Allah yang telah memenuhi
janji-Nya, menolong hamba-Nya, mengalahkan para sekutu musuh seorang diri. Setelah
itu beliau berkata, Dia adalah Firaun umat ini.

ONE DAY ONE SIRAH


103
101. Yaumal Furqn

Perang ini adalah perang antara kekafiran dan keimanan. Dalam peperangan
ini, seseorang menyerang paman, ayah, anak, saudara, dan kerabatnya sendiri.
Umar bin Khaththab membunuh pamannya, Ash bin Hisyam. Abu Bakar
berhadapan dengan anaknya, Abdurrahman. Dan kaum Muslimin menawan Abbas
bin Abdul Muththallib, paman Rasulullah Saw. Terputus sudah ikatan kekerabatan
dalam peperangan ini.
Dalam perang ini, Allah meninggikan kalimat iman di atas kalimat kekafiran,
membedakan antara kebenaran dan kebatilan, sehingga hari ini disebut sebagai
yaumal furqn. Hari ini adalah hari perang Badar yang terjadi pada tanggal
tujuhbelas Ramadhan tahun kedua Hijriyah.

ONE DAY ONE SIRAH


104
102. Korban Kedua Belah Pihak

Dalam pertempuran ini, sebanyak empatbelas pasukan Muslim gugur


sebagai syuhada. Enam dari kaum Muhajirin dan delapan dari kalangan Anshar.
Kaum musyrikin tertimpa kerugian besar. Tujuhpuluh nyawa melayang dari pihak
mereka, dan tujuhpuluh lainnya menjadi tawanan.
Duapuluempat jasad para pemimpin yang gagah berani diseret lalu
diceburkan ke dalam sumur yang amat kotor di Badar. Saat bersiap-siap kembali,
beliau berdiri di bibir sumur. Beliau kemudian menyebut nama orang-orang
musyrik yang jasadnya dilemparkan ke dalam sumur itu, juga nama bapak-bapak
mereka, Wahai fulan bin fulan, wahai fulan bin fulan, alangkah bahagianya andai saja
sebelum ini kalian taat kepada Allah dan rasul-Nya. Sungguh, kami telah mendapatkan
kebenaran janji yang disampaikan Rabb pada kami. Lalu apakah kalian telah mendapatkan
kebenaran janji yang disampaikan Rabb pada kalian?
Umar bertanya, Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara dengan jasad-
jasad yang tidak lagi bernyawa? Beliau menjawab, Kalian tidak lebih bisa mendengar
daripada mereka. Hanya saja mereka tidak bisa menjawab.

ONE DAY ONE SIRAH


105
103. Berita Perang Badar di Makkah dan Madinah

Berita kekalahan tiba di Makkah melalui sisa-sisa pasukan musyrikin yang


berhasil melarikan diri. Allah mengalahkan dan menghinakan mereka hingga
mereka melarang untuk meratapi para korban tewas agar kaum Muslimin tidak
merasa senang atas petaka yang menimpa mereka.
Rasulullah Saw mengirim dua utusan untuk segera menyampaikan berita
gembira ini ke Madinah. Beliau mengutus Abdullah bin Rawahah untuk
menyampaikan berita kemenangan ke penduduk dataran tinggi, sementara untuk
menyampaikan berita ini ke penduduk dataran rendah Madinah ditugaskan kepada
Zaid bin Haritsah.
Kaum Yahudi dan orang-orang Munafik di Madinah sebelumnya telah
mengguncang Madinah dengan menebar isu-isu dusta, bahkan mereka menyebar
berita bohong bahwa Nabi Saw tewas dalam pertempuran. Setelah berita
kemenangan tiba, kebahagiaan pun seketika itu juga menyeruak, Madinah pun
diguncang suara tahlil dan takbir. Setelah itu para tokoh kaum Muslimin yang ada
di Madinah pun bergegas ke jalan menuju Badar untuk memberi ucapan selamat
kepada Rasulullah Saw atas kemenangan nyata ini.

ONE DAY ONE SIRAH


106
104. Rasulullah Menuju Madinah

Rasulullah pulang menuju Madinah dengan membawa pertolongan Allah,


juga membawa serta banyak sekali rampasan perang dan tawanan. Setelah tiba di
dekat Shafra`, turun wahyu terkait putusan rampasan perang. Beliau kemudian
mengambil seperlima rampasan perang, lalu sisanya beliau bagikan secara rata
untuk para prajurit.
Setelah tiba di Shafra`, beliau memerintahkan untuk membunuh Uqbah bin
Abi Muith. Eksekutor yang membunuh Uqbah adalah Ashim bin Tsabit Al-Anshari.
Sumber lain menyebut Ali bin Abi Thalib.
Para tokoh kaum Muslimin yang keluar untuk memberi ucapan selamat
kepada Rasulullah Saw, menemui beliau di Rauha`. Setelah itu mereka mengawal
beliau hingga sampai ke Madinah. Beliau memasuki Madinah sebagai pemenang
yang ditakuti semua musuh. Banyak sekali yang masuk Islam setelah itu. Abdullah
bin Ubai dan rekan-rekannya sesama kaum munafik pura-pura menampakkan
Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


107
105. Persoalan Tawanan

Setelah tiba di Madinah, Rasulullah Saw meminta pendapat seluruh sahabat


terkait tawanan perang. Abu Bakar mengajukan saran mengambil tebusan dari
mereka, sementara Umar menyarankan untuk membunuh mereka. Rasulullah Saw
akhirnya memutuskan untuk mengambil tebusan dengan nilai tebusan setiap
tawanan bervariasi, dari empat hingga tiba ribu dirham. Bagi yang bisa baca-tulis, ia
bisa mengajari sepuluh anak-anak Madinah baca-tulis. Setelah seluruh anak didik
mahir, tebusannya lunas. Rasulullah Saw juga melepaskan beberapa tawanan tanpa
tebusan sama sekali.
Zainab mengirim utusan untuk menebus suaminya. Tebusannya berupa
sebuah kalung yang dulu pernah dipakai Khadijah. Saat melihat kalung itu, hati
Rasulullah Saw terenyuh, lalu beliau meminta kepada para sahabat agar
membebaskan Abu Ash, mereka pun melepasnya tanpa tebusan. Para sahabat
melaksanakan permintaan Rasulullah Saw ini. Beliau melepas Abu Ash dengan
syarat harus melepaskan Zainab. Abu Ash akhirnya melepaskan Zainab, yang
kemudian berhijrah ke Madinah.

ONE DAY ONE SIRAH


108
106. Kematian Ruqaiyah

Ruqaiyah binti Nabi Muhammad Saw sakit ketika beliau pergi menuju
perang Badar. Ia adalah istri Utsman bin Affan. Beliau memerintahkan Utsman dan
Usamah bin Zaid tidak ikut perang untuk merawat Ruqaiyah. Ruqaiyah meninggal
dunia sebelum beliau pulang. Usamah berkata, Kami mendengar berita
kemenangan saat kami meratakan tanah makam Ruqaiyah binti Rasulullah Saw.
Setelah Rasulullah Saw pulang dan merasa aman di Madinah, beliau
menikahkan Utsman bin Affan dengan putri beliau yang lain yakni Ummu Kultsum.
Karena itulah Utsman bin Affan disebut Dzun Nurain. Ummu Kultsum tetap
bersama Utsman hingga akhirnya ia meninggal dunia pada bulan Syaban tahun
kesembilan Hijriyah yang kemudian dimakamkan di Baqi.
Kemenangan yang Allah berikan kepada kaum Muslimin membuat kubu
kaum musyrikin sedih. Mereka lantas merancang berbagai tipu daya untuk
dilancarkan kepada kaum Muslimin sekaligus untuk menuntut balas. Namun Allah
membalikkan tipu daya mereka dan memperkuat kaum Mukminin dengan karunia-
Nya.

ONE DAY ONE SIRAH


109
107. Perang Bani Qainuqa

Yahudi Bani Qainuqa semakin memperlihatkan kejahatan dan permusuhan


secara terang-terangan. Rasulullah Saw akhirnya menasehati mereka, namun
mereka justru mengancam, Hai Muhammad! Jangan terpedaya oleh dirimu sendiri
karena kau telah membunuh segelintir orang-orang Quraisy, karena mereka
hanyalah para petualang yang tidak bisa berperang. Jika kau berperang melawan
kami, tentu kau akan tahu siapa kami sesungguhnya.
Rasulullah Saw tetap bersabar menghadapi tanggapan mereka, hingga
mereka kian lancang. Mereka menyulut fitnah di pasar hingga mengakibatkan
seorang Muslim dan seorang Yahudi terbunuh. Akhirnya Rasulullah Saw
mengepung mereka pada hari Sabtu pertengahan Syawal tahun kedua Hijriyah.
Mereka menyerah setelah pengepungan berlangsung selama limabelas hari
tepat pada hilal bulan Dzulqadah. Rasulullah Saw mengusir mereka ke perbatasan
Syam, dimana tidak lama setelah itu sebagian besar di antara mereka mati di sana.

ONE DAY ONE SIRAH


110
108. Perang Sawiq

Pasca perang Badar, Abu Sufyan bernazar untuk tidak mandi jinabat sebelum
memerangi Nabi Saw. Akhirnya ia bergerak bersama duaratus pasukan berkuda
lalu menyerang kawasan Aridh di salah satu kawasan Madinah. Mereka menebang
sejumlah pohon kurma dan membakarnya, membunuh dua orang lalu melarikan
diri.
Informasi penyerangan ini sampai ke Rasulullah Saw. Beliau lantas
melakukan pengejaran. Saat melarikan diri, musuh membuang banyak sekali tepung
dan perbekalan. Dalam pengejaran ini, kaum Muslimin sampai ke kawasan
Qarqarah Kadar, hanya saja musuh berhasil lolos. Kaum Muslimin akhirnya
membawa pulang tepung yang terbuang. Karena itulah perang ini disebut perang
Sawiq yang berarti tepung. Juga disebut perang Qarqarah Kadar.

ONE DAY ONE SIRAH


111
109. Pembunuhan Kaab bin Asyraf

Kaab bin Asyraf tergolong orang kaya, pujangga, dan orang Yahudi yang
paling memusuhi kaum Muslimin. Pasca perang Badar, Kaab menemui kaum
Quraisy. Menghasut mereka untuk memerangi kaum Muslimin dengan
menyenandungkan bait-bait syair untuk mereka terkait tujuan ini. Kaab tidak
memetik pelajaran dari kejadian yang menimpa Bani Qainuqa.
Saat itulah Rasulullah Saw bertanya, Siapa di antara kalian yang mau
menghadapi Kaab bin Asyraf? Ada beberapa sahabat maju, yaitu Muhammad bin
Maslamah, Ubbad bin Bisyr, Abu Nailah atau Sulkan bin Salamah saudara sesusuan
Kaab bin Asyraf, Harits bin Aus dan Abu Abbas bin Jabr. Mereka memanggil Kaab.
Kaab akhirnya turun. Saat itu ia berada di dalam benteng miliknya, dan ia baru
menikah.
Muhammad bin Maslamah segera memungut belatinya dan menusuk
punggung Kaab hingga ke perut bagian bawah, Kaab tewas setelah berteriak keras
hingga membangunkan orang-orang yang ada dalam benteng. Karena teriakan
keras ini, mereka menyalakan lampu. Hanya saja orang-orang Muslim yang berhasil
membunuh Kaab ini sudah pulang dengan selamat.

ONE DAY ONE SIRAH


112
110. Satuan Tempur Qirdah

Pada bulan Jumadil Akhirah tahun ketiga Hijriyah, kaum Quraisy mengirim
kafilah dagang ke Syam melalui rute Irak, menembus wilayah Najd menuju Syam
tanpa melintas di dekat kawasan Madinah. Kafilah ini dipimpin Shafwan bin
Umaiyah. Rasulullah Saw mendengar informasi tentang kafilah ini, lalu beliau
mengirim Zaid bin Haritsah untuk memimpin seratus pasukan berkuda.
Zaid menyergap kafilah ini saat singgah di sebuah mata air di Najd bernama
Qirdah. Zaid berhasil menguasai kafilah dengan seluruh barang perdagangannya.
Para pengawal kafilah melarikan diri, pemandu jalan (Furat bin Hayyan) berhasil
ditawan lalu setelah itu masuk Islam. Rampasan perang ini ditaksir mencapai
seratus ribu dirham. Serangan ini merupakan pukulan telak bagi kaum Quraisy
pasca perang Badar.

ONE DAY ONE SIRAH


113
111. Perang Uhud

Ketika Quraisy tengah mempersiapkan diri untuk menuntut balas terhadap


kaum Muslimin atas kekalahan yang menimpa mereka dalam perang Badar, tanpa
diduga mereka mendapat pukulan lainnya di wilayah Qirdah, hingga membuat
mereka kian marah. Mereka akhirnya mempercepat persiapan dan membuka pintu
bagi siapapun yang ingin memberikan sumbangan untuk peperangan ini.
Hingga terbentuklah pasukan perang dengan kekuatan sebesar tigaribu
prajurit dengan tiga ribu unta, dua ratus kuda, tujuhratus baju besi, dan sejumlah
wanita yang memberikan support, membangkitkan spirit keberanian dan semangat.
Komandan pasukan tertinggi adalah Abu Safwan, dan panji perang diserahkan
kepada prajurit-prajurit pemberani dari Bani Abdid Dar.
Pasukan Makkah bergerak dengan amarah dan murka hingga mendekati
ujung-ujung Madinah. Mereka menurunkan seluruh barang bawaan di sebuah
medan luas di tepi lembah Qanat di dekat gunung Ainain dan Uhud. Pasukan
Makkah singgah pada hari jumat tanggal 6 Syawwal tahun ketiga hijriyah.

ONE DAY ONE SIRAH


114
112. Persiapan Kaum Muslimin

Informasi tentang pasukan Makkah ini sampai kepada Rasulullah Saw sekitar
seminggu sebelum mereka singgah. Akhirnya Rasulullah Saw mengadakan
pertemuan-pertemuan militer untuk memperkirakan berbagai kemungkinan tak
terduga, juga untuk menjaga Madinah. Setelah pasukan Makkah tiba, Rasulullah
Saw meminta saran kaum Muslimin tentang strategi bertahan.
Namun kaum muda terbakar semangat. Mereka mendesak untuk berperang
di tempat terbuka. Nabi Saw akhirnya menerima pendapat mereka. Beliau membagi
pasukan menjadi tiga battalion. Batalion Muhajirin dengan panji perang di tangan
Mushab bin Umar, batalion Anshar dengan panji perang di tangan Usaid bin
Hudhair, dan batalion Khajraj dengan panji perang di tangan Habbab bin Mundzir.
Setelah shalat Ashar, Nabi Saw bergerak menuju gunung Uhud. Saat tiba di
Syaikhain,Nabi Saw menginspeksi pasukan. Beliau memulangkan pasukan yang
masih terlalu belia dan tetap mengizinkan Rafi bin Khudaij meski masih terbilang
sangat belia, karena Rafi bin Khudaij mahir memanah. Samurah bin Jundub juga
tidak mau kalah, ia bisa membanting Rafi, akhirnya beliau juga menginzinkan
Samurah untuk bergabung dalam pasukan.

ONE DAY ONE SIRAH


115
113. Pertempuran

Dua golongan semakin mendekat, Thalhah bin Abu Thalhah Al-Abdari,


pemegang panji perang pasukan musyrikin sekaligus salah satu pasukan berkuda
Quraisy paling pemberani, maju. Ia menantang berduel dengan menunggangi unta.
Tidak lama setelah itu, Zubair bin Awwam langsung meloncat laksana singa ke
arahnya hingga menunggang di atas unta bersamanya, kemudian dengan cepat
dibanting Zubair ke tanah, lalu disembelih. Nabi Saw menyaksikan duel ini lalu
memekikkan takbir, pasukan Muslimin pun turut memekikkan takbir.
Setelah itu peperangan pun terjadi di semua titik. Khalid bin Walid
(komandan pasukan berkuda kaum musyrikin) mencoba untuk menerobos ke
belakang pasukan Muslimin sebanyak tiga kali, namun para pasukan pemanah
menghujani mereka dengan anak panah hingga berhasil menghalau Khalid.
Kaum Muslimin memfokuskan serangan pada para pembawa panji perang
pasukan musyrikin hingga berhasil membunuh mereka semua. Jumlah pembawa
panji perang kubu pasukan Makkah sebanyak sebelas prajurit, sehingga panji
perang mereka pun terjatuh. Kaum Muslimin kian gencar melancarkan serangan di
titik-titik lain hingga mereka berhasil mengguncang seluruh barisan pasukan
Makkah dan mengobrak-abrik mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


116
114. Hamzah Syahid

Di sela kemajuan dan kemenangan ini, Hamzah bin Abdul Muththallib, singa
Allah dan singa Rasul-Nya, terbunuh. Ia dibunuh Wahsyi bin Harb. Ia seorang
budak yang mahir dalam membidikkan tombak. Ia dijanjikan kemerdekaan oleh
tuannya, Jubair bin Muthim jika berhasil membunuh Hamzah, karena Hamzahlah
yang membunuh pamannya, Thuaimah bin Adi dalam perang Badar.
Wahsyi bersembunyi di balik sebongkah batu besar untuk mengintai
Hamzah. Saat Hamzah menebas kepala Siba bin Arfathah (salah seorang
musyrikin) Wahysi mengarahkan tombak ke arah Hamzah. Tombak mengenai
Hamzah hingga tembus saat ia sedang lengah. Tombak tepat mengenai perut
Hamzah hingga tembus di antara kedua kakinya. Hamzah terjatuh dan tidak bisa
bangun lagi hingga meninggal dunia.

ONE DAY ONE SIRAH


117
115. Kesalahan Pasukan Muslimin

Kekalahan menimpa pasukan musyrikin hingga mereka hampir saja


melarikan diri. Para wanita pembangkit semangat pasukan Makkah juga melarikan
diri. Kaum Muslimin mengejar mereka sambil menyerang dan mengambil
rampasan-rampasan perang. Saat itulah para pasukan pemanah melakukan
kesalahan. Empat puluh pasukan pemanah turun untuk mendapatkan rampasan
perang meski mereka sudah diperintahkan untuk tetap bertahan di posisi.
Khalid bin Walid memanfaatkan kesempatan emas ini. Dengan cepat, ia balik
menuju bukit tempat pasukan pemanah, tepat berada di belakang pasukan Islam.
Khalid dengan cepat melibas sepuluh pasukan pemanah yang masih bertahan di
Jabal Rumat hingga berhasil membunuh mereka. Dari atas gunung, Khalid berbalik
melancarkan serangan dari belakang.
Para prajurit berkuda yang dipimpin Khalid berteriak kencang dengan
teriakan yang dikenali pasukan musyrikin, hingga akhirnya mereka kembali. Panji
perang kembali diangkat salah seorang wanita, hingga pasukan musyrikin kembali
berkumpul di sekitar panji ini. Pasukan Muslimin saat itu terjepit, dikepung dari
depan dan belakang.

ONE DAY ONE SIRAH


118
116. Pasukan Musyrikin Mengepung Rasulullah

Rasulullah Saw berada di belakang pasukan Muslimin bersama tujuh orang


Anshar dan dua orang Muhajirin. Setelah orang ketujuh gugur, tidak ada lagi yang
tersisa di sekitar Rasulullah Saw selain dua orang Quraisy yakni Thalhah bin
Ubaidullah dan Saad bin Abi Waqqash. Kaum musyrikin akhirnya fokus
mengarahkan serangan kepada Rasulullah Saw hingga beliau terkena lemparan batu
dan terjatuh.
Di tengah situasi sulit ini, Jibril dan Mikail turun. Keduanya melancarkan
serangan dengan sangat hebat untuk melindungi beliau. Di sela-sela itu datanglah
Abu Dujanah, Mushab bin Umair, Umar bin Khaththab, Ali bin Abi Thalib, dan
lainnya. Panji perang dipegang Mushab bin Umar. Pasukan musyrikin akhirnya
menebas tangan kanan Mushab hingga terputus. Mushab kemudian meraih panji
perang dengan tangan kiri, lalu pasukan musyrikin menebas tangan kiri Mushab
hingga terputus. Ia kemudian duduk dan merangkul panji perang dengan dada
hingga akhirnya gugur.
Orang musyrik yang membunuh Mushab adalah Abdullah bin Qamiah. Saat
membunuh Mushab, ia mengira bahwa yang ia bunuh itu Rasulullah Saw, karena
Mushab mirip seperti Rasulullah. Ibnu Qamiah langsung berbalik dan
meneriakkan, Muhammad sudah tewas! Berita ini segera menyebar, sehingga
membuat serangan kaum musyrikin mengendur karena mereka berpikir sudah
mencapai tujuan.

ONE DAY ONE SIRAH


119
117. Sikap Kaum Muslimin Setelah Pengepungan

Saat kaum Muslimin melihat permulaan aksi pengepungan yang dilancarkan


kaum musyrikin, mereka mulai tercerai-berai dan kacau. Sikap mereka tidak
menyatu, hingga ada sebagian yang melarikan diri ke selatan hingga sampai ke
Madinah, ada juga yang melarikan diri ke jalan perbukitan Uhud dan berlindung di
barak pasukan, ada juga yang dengan cepat menghampiri Rasulullah Saw lalu
melindungi beliau seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sementara sebagian besar kaum Muslimin berada dalam pengepungan.
Mereka tetap teguh bertahan di tempat, menangkal dan menyerang para pasukan
musyrik yang mengepung mereka. Di tengah situasi seperti ini, tiba-tiba Kaab bin
Malik melihat Rasulullah Saw menyibak jalan menuju ke arah mereka. Kaab
kemudian berteriak kencang, Wahai kaum Muslimin! Bergembiralah. Ini
Rasulullah Saw.
Kaum Muslimin kembali ke arah beliau hingga ada sekitar tigapuluh sahabat
berkumpul di sekitar beliau. Beliau berhasil menyelamatkan pasukan yang tengah
terkepung, lalu menarik mereka ke jalan pegunungan. Dengan strategi bijak ini,
kaum Muslimin bisa selamat setelah membayar mahal tindakan yang dilakukan
para pasukan pemanah karena melakukan kesalahan dan melanggar perintah
Rasulullah Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


120
118. Di Perbukitan

Setelah pasukan Muslimin berhasil keluar dari lingkup pengepungan


pasukan Makkah dan berhasil bersembunyi di perbukitan, terjadi sejumlah
serangan-serangan ringan yang bersifat individual antara mereka dengan pasukan
musyrikin. Ubai bin Khalaf datang ke perbukitan dengan congkak seraya mengira
bahwa ia telah membunuh Rasulullah Saw. Rasulullah kemudian menikamnya tepat
di bagian selangkangan, saat tiba di Saraf ia tewas karena luka tersebut.
Setelah itu sejumlah orang musyrik di bawah komando Abu Sufyan dan
Khalid bin Walid mendaki sebagian sisi gunung dengan maksud untuk melakukan
penyerangan kembali. Namun Umar bin Khaththab bersama sejumlah kaum
Muhajirin menyerang mereka terlebih dahulu hingga berhasil memaksa mereka
turun gunung.
Sejumlah kaum wanita Muhajirin dan Anshar datang, termasuk di antaranya
Aisyah, Ummu Aiman, Ummu Sulaim, dan Ummu Sulaith. Mereka mengisi geriba
dengan air dan memberikan minum kepada para korban yang terluka. Jumlah
korban tewas kubu musyrikin mencapai 22 orang. Sementara kaum Muslimin
kehilangan 70 orang. Sumber lain menyebut jumlah berbeda.

ONE DAY ONE SIRAH


121
119. Dialog dan Keputusan

Setelah kaum musyrikin bersiap-siap pulang, Abu Sufyan naik ke atas


gunung dan berteriak, Apakah di antara kalian ada Muhammad? Orang-orang
tidak menjawabnya. Nabi Saw memang melarang mereka menyahut teriakan Abu
Sufyan ini. Abu Sufyan berkata, Di antara kalian ada yang dimutilasi. Aku tidak
memerintahkan seperti itu, dan hal itu juga tidak mengusikku. Setelah itu Abu
Sufyan berteriak, Jayalah, Hubal!
Nabi Saw mengajarkan kaum Muslimin untuk menjawab kata-kata Abu
Sufyan dengan menjawab, Allah lebih tinggi dan mulia. Abu Sufyan kemudian
berkata, Kami punya, Uzza, kalian tidak. Nabi Saw mengajarkan kembali untuk
menjawab kata-kata Abu Sufyan dengan menjawab, Allah-lah Penolong kami, dan
tiada Penolong bagi kalian.
Abu Sufyan berkata, Naiklah ke atas sini! Perang ini adalah sebagai
pembalasan atas kekalahan kami dalam perang Badar. Kini kita imbang. Setelah itu
Abu Sufyan berteriak, Kita akan bertemu lagi di Badar tahun depan! Rasulullah
Saw memerintahkan salah seorang sahabat untuk menyahut, Baik. Kita berjanji
akan bertemu lagi.

ONE DAY ONE SIRAH


122
120. Pemakaman Para Syuhada

Setelah berdialog, Abu Sufyan kembali ke pasukannya. Abu Sufyan naik unta
dan menempatkan kuda di sampingnya. Hal ini menandakan bahwa mereka hendak
menuju Makkah sekaligus sebagai karunia yang Allah berikan kepada kaum
Muslimin, karena saat itu tidak ada yang akan menghalangi kaum Muslimin untuk
memasuki Madinah.
Selanjutnya kaum Muslimin turun ke medan perang untuk mengecek korban
luka dan korban tewas. Sebagian di antara mereka memindahkan sejumlah syuhada
ke Madinah, lalu Rasulullah Saw memerintahkan agar para syuhada di kembalikan
ke tempat semula dan memakamkan mereka dengan pakaian yang mereka kenakan
tanpa dimandikan dan tanpa dishalatkan.
Kaum Muslimin mencari-cari jasad Hanzhalah dan akhirnya ditemukan di
suatu gundukan tanah dengan jasadnya masih meneteskan air. Hamzah dikafani
dengan kain selimut yang jika digunakan untuk menutupi kepalanya, kedua
kakinya terlihat dan jika digunakan untuk menutupi kedua kakinya, kepalanya
terlihat. Mereka kemudian menutupi kepala Hamzah dan menutupi kedua kakinya
dengan rerumputan idkhir. Hal yang sama juga dialami jenazah Mushab bin Umar.

ONE DAY ONE SIRAH


123
121. Pulang ke Madinah

Setelah memakamkan syuhada dan mendoakan mereka, Rasulullah Saw dan


kaum Muslimin pulang ke Madinah. Di tengah perjalanan, sejumlah wanita yang
kerabatnya terbunuh, keluar menemui Rasulullah Saw. Beliau mengucapkan
takziyah kepada mereka dan mendoakannya. Seorang wanita dari Bani Dinar
datang. Suami, saudara, dan ayahnya tewas dalam perang Uhud.
Setelah berita kematian keluarganya disampaikan, ia berkata, Lalu
bagaimana kondisi Rasulullah Saw sendiri? Mereka menjawab, Beliau baik.
Alhamdulillah, beliau dalam kondisi seperti yang engkau inginkan. Wanita itu
kemudian berkata, Tolong perlihatkan padaku, biar aku bisa melihat beliau.
Orang-orang memberitahukan padanya, setelah melihat sosok beliau, ia pun
berkata, Musibah apapun, asal tidak menimpamu, adalah kecil.
Kaum Muslimin menghadapi situasi tak terduga. Mereka menjaga Madinah
dan juga melindungi Rasulullah Saw meski mereka masih dirundung luka,
keletihan, kesedihan, dan sakit. Rasulullah Saw menilai harus mengintai
pergerakan-pergerakan musuh agar bisa menghadapi mereka di medan perang
andaikan mereka berusaha kembali menyerang Madinah.

ONE DAY ONE SIRAH


124
122. Perang Humraul Asad

Pada pagi harinya, beliau menyerukan kaum Muslimin untuk pergi


menghadapi musuh, dan tidak boleh ada yang ikut pergi selain yang menghadiri
perang Uhud saja. Mereka berkata, Kami mendengar dan kami patuh. Mereka
bergerak hingga tiba di Humraul Asad sejauh delapan mil dari Madinah dan
mendirikan tenda di sana.
Mabad bin Abu Mabad Al-Khuzai termasuk di antara yang bersikap tulus
kepada Rasulullah Saw datang menemui beliau di Humraul Asad dan
menyampaikan duka cita atas peristiwa yang menimpa beliau dalam perang Uhud.
Lalu Mabad menakut-nakuti mereka dengan berkata, Muhammad pergi bersama
rekan-rekannya untuk mengejar kalian dalam jumlah yang tidak sedikit. Mereka
bergerak menuju kalian. Menurutku, sebelum kalian beranjak pergi, pasukan baris
depan pasti sudah muncul di hadapan kalian di balik perbukitan ini.
Mendengar penuturan Mabad ini, semangat pasukan Abu Sufyan anjlok.
Abu Sufyan pun kemudian melancarkan perang urat saraf. Ia menugaskan
seseorang untuk menyampaikan pesan kepada kaum Muslimin yang berbunyi,
Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
takutlah kepada mereka. Hal ini dilakukan agar kaum Muslimin tidak mengejarnya.
Setelah itu Abu Sufyan mempercepat laju pulang ke Makkah.

ONE DAY ONE SIRAH


125
123. Peristiwa Raji

Sekelompok orang dari Adhal dan Qarah mendatangi Rasulullah Saw dengan
menyatakan diri sudah masuk Islam.Mereka meminta agar beliau mengirim utusan
untuk mengajarkan agama dan membacakan Al-Qur'an pada mereka. Nabi Saw
kemudian mengutus sepuluh sahabat dan menunjuk Ashim bin Tsabit. Saat tiba di
Raji, para utusan ini mengkhianati orang-orang Muslimin
Akhirnya orang-orang yang mengepung berjanji tidak akan membunuh
mereka asalkan mereka mau turun. Ashim dan beberapa rekannya menolak tawaran
yang dianggap sebagai jebakan semata. Akhirnya ia bertempur dan melawan para
pengepungnya hingga meninggal bersama tujuh rekan lainnya. Sedangkan tiga
lainnya masih hidup, sampai akhirnya mereka dijual dan dibunuh oleh si pembeli
sebagai ganti nyawa saudara mereka yang tewas dalam perang Badar.
Sejumlah orang Quraisy datang untuk membawa sebagian tubuh Ashim.
Namun Allah mengirim segerombolan lebah untuk melindungi jasad Ashim secara
keseluruhan, hingga utusan Quraisy ini sama sekali tidak berhasil mendapatkan
apapun. Semasa hidup, Ashim bersumpah kepada Allah agar jangan sampai ia
disentuh oleh seorang musyrik pun atau menyentuh seorang musyrik pun. Allah
pun menjaganya setelah ia mati.

ONE DAY ONE SIRAH


126
124. Tragedi Bir Maunah

Pada bulan yang sama kala tragedi Raji terjadi, muncul tragedi lain yang
jauh lebih mengerikan yang dikenal sebagai peristiwa Bir Maunah. Singkat
kejadian ini adalah Abu Barra Amir bin Malik mendatangi Nabi Saw di Madinah. Ia
mengutarakan harapan penduduk Najd akan memenuhi seruan beliau menuju
Islam jika beliau mengirim sejumlah dai ke sana. Akhirnya Nabi Saw mengirim
tujuhpuluh orang dari kalangan penghafal Al-Qur'an. Para rombongan kemudian
pergi hingga singgah di Bir Maunah.
Para rombongan kemudian mengutus Haram bin Milhan, untuk
mengantarkan surat Rasulullah Saw pada Amir bin Thufail. Namun Amir tidak
membaca isi surat tersebut justru memerintahkan seseorang untuk menikamnya
dengan tombak dari belakang hingga tembus. Saat itu juga si musuh Allah, Amir
bin Thufail menghasut Bani Amir untuk menghabisi sisa orang-orang Muslim yang
masih ada.
Nabi Saw sangat terpukul atas tragedi ini, juga tragedi Raji sebelumnya
yang terjadi dalam bulan yang sama (Bulan Shafar tahun keempat Hijriyah). Nabi
Saw terus mendoakan celaka terhadap orang-orang yang telah membunuh para
sahabat di Bir Maunah selama tigapuluh hari dalam shalat Fajar, hingga Allah
menurunkan ayat terkait mereka, Sampaikan berita kepada kaum kami, bahwa kami
telah bertemu Rabb kami, Rabb kami ridha kepada kami, dan kami pun ridha pada-Nya.
Setelah ayat ini, beliau tidak lagi mendoakan celaka kepada mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


127
125. Perang Bani Nadhir

Bani Nadhir merancang konspirasi yang lebih kotor dari konspirasi Adhal
dan Qarah, juga para pengkhianat yang membunuh para sahabat di Biru Maunah.
Mereka ingin mendengarkan Al-Qur'an dari beliau dan penjelasan tentang Islam.
Orang-orang jahat ini memutuskan masing-masing di antara mereka membawa
belati yang diselipkan di dalam baju yang akan mereka gunakan untuk membunuh
Nabi Saw saat beliau lengah.
Jibril turun dari sisi Allah Swt kepada Rasulullah Saw dan memberitahukan
rencana keji mereka ini. Rasulullah Saw langsung mengutus Muhammad bin
Maslamah untuk menemui Bani Nadhir dan menyampaikan ultimatum pada
mereka, Tinggalkan Madinah, dan jangan bertetangga denganku. Aku beri tempo
sepuluh hari. Setelah itu, siapapun yang masih kutemui, akan kupenggal lehernya.
Mereka berkata, Kami tidak akan keluar dari tempat tinggal kami. Berbuatlah
seperti yang kau inginkan!
Rasulullah Saw pun memekikkan takbir yang kemudian diikuti para sahabat.
Setelah itu beliau bangkit untuk menyerang Bani Nadhir. Allah menimpakan rasa
takut ke dalam hati mereka, lalu mereka pun menyerah setelah enam malam
pengepungan. Setelah itu Rasulullah Saw membagi-bagikan tanah Bani Nadhir ini
untuk kaum Muhajirin pertama secara khusus. Persenjataan yang ditemukan
berjumlah limapuluh baju perang, limapuluh besi pelindung kepala, dan 340
pedang.

ONE DAY ONE SIRAH


128
126. Perang Badar Yang Dijanjikan

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, Abu Sufyan dalam perang
Uhud berjanji akan berperang pada tahun berikutnya. Saat memasuki bulan Syaban
tahun 4 Hijriyah, Rasulullah Saw pergi untuk menemui janji itu. Rasulullah Saw
singgah di sana selama delapan hari menunggu kedatangan Abu Sufyan bersama
1.500 prajurit, 10 di antaranya menunggangi kuda. Panji perang dipegang Ali bin
Abi Thalib.
Abu Sufyan bergerak bersama 2.000 pasukan, termasuk 50 pasukan
penunggang kuda. Pasukan Makkah terus bergerak hingga tiba di Marrazh
Zhahran, setelah itu singgah di Majannah, sumber air di kawasan setempat. Abu
Sufyan bergerak meninggalkan Makkah dengan rasa gentar. Mereka akhirnya
pulang dan tidak menunjukkan perlawanan apapun.
Pasukan Muslimin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdagangkan
barang niaga, hingga meraup untung dua kali lipat. Setelah itu mereka pulang ke
Madinah. Wibawa mereka kian tertanam kuat di benak musuh. Rasa aman pun
menyebar di segala penjuru Madinah, hingga lebih dari setahun lamanya tidak ada
aksi-aksi penyerangan berarti.

ONE DAY ONE SIRAH


129
127. Perang Khandaq

Rasulullah Saw dan kaum Muslimin hampir saja dapat menyebarkan agama
dan membenahi segala kondisi setelah rasa tenang menyebar karena kebijakan-
kebijakan yang diambil Rasulullah Saw, hingga tidak terjadi peperangan berarti
setelah perang Bani Nadhir selama seta setengah teahun. Namun Yahudi tidak lega
jika kaum Muslimin bisa merasa nyaman.
Para ahli sejarah menyebutkan duapuluh pemuka Yahudi dan pemimpin
Bani Nadhir pergi menemui kaum Quraisy di Makkah untuk menghasut mereka
supaya memerangi Madinah. Yahudi bersedia membantu mereka. Ajakan ini
ternyata diiyakan oleh kaum Quraisy. Utusan Yahudi ini selanjutnya pergi ke
Ghathafan, memprovokasi mereka untuk tujuan serupa seperti yang mereka
sampaikan kepada kaum Quraisy.
Kabilah Ghathafan juga merespon ajakan ini. Utusan Yahudi terus berkeliling
menemui sejumlah kabilah Arab untuk menghasut mereka agar memerangi Nabi
Saw. Sebagian besar di antara mereka merespon ajakan ini. Setelah aksi provokasi
Yahudi ini, secara serentak mereka semua datang ke perbatasan-perbatasan
Madinah di saat yang sama seperti yang telah mereka sepakati bersama.

ONE DAY ONE SIRAH


130
128. Musyawarah dan Penggalian Parit

Informasi pasukan gabungan ini pun sampai ke Madinah. Rasulullah Saw


kemudian mengadakan pertemuan dengan para sahabat, lalu Salman Al-Farisi
mengusulkan untuk menggali parit di sekitar Madinah sebagai perlindungan.
Seluruh yang hadir menganggap baik saran tersebut dan mereka pun menyepakati
hal itu.
Mengingat Madinah dikelilingi kawasan yang dipenuhi bebatuan hitam yang
terbentang dari timur, barat, dan selatan maka celah yang hanya bisa dimasuki
pasukan musuh hanyalah dari kawasan utara. Untuk itu, Rasulullah Saw memilih
kawasan tersebut yang merupakan tempat paling sempit antara wilayah bebatuan
hitam barat dan timur untuk digali, sehingga parit menghubungkan kedua kawasan
bebatuan hitam.
Saat menggali parit, mereka menghadapi berbagai kesulitan, terlebih suhu
yang sangat dingin dan rasa lapar. Selama penggalian parit ini, terjadi sejumlah
mukjizat. Barra` dan rekan-rekannya terhalang oleh bongkahan batu besar saat
penggalian, lalu Rasulullah Saw turun dan mengucapkan, Bismillh. Beliau
kemudian menghantam tanah keras itu hingga hancur dan mengeluarkan cahaya.

ONE DAY ONE SIRAH


131
129. Antara Dua Ujung Parit

Quraisy datang dengan 4.000 personil, 300 kuda, dan 1000 unta yang
dipimpin oleh Abu Sufyan. Sementara kabilah-kabilah Ghathafan dan penduduk
Najd yang berkekuatan 6.000 personil tiba di Dzanab Naqmi, di dekat Uhud.
Kedatangan pasukan besar-besaran di benteng-benteng Madinah ini merupakan
ujian berat dan sangat menakutkan.
Ketika pasukan musyrikin hendak menyerang kaum Muslimin dan
menerjang Madinah, ternyata mereka dikejutkan dengan sebuah parit lebar yang
menghalangi mereka untuk menyerbu kaum Muslimin. Mereka bergerak di siang
hari dan mencoba untuk melintasi parit. Kaum musyrikin berulang kali menguatkan
upaya, hingga kaum Muslimin terpaksa harus bertahan tanpa henti, hingga mereka
dan juga Rasulullah Saw ketinggalan beberapa waktu shalat.
Dalam serangan panah, jatuh korban dari kedua kubu. Jumlah korban tewas
dari kubu kaum musyrikin mencapai sepuluh orang, sementara syuhada yang
gugur dari kalangan kaum Muslimin mencapai enam orang.

ONE DAY ONE SIRAH


132
130. Pengkhianatan Bani Quraizhah

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bani Quraizhah terikat perjanjian


dengan Rasulullah. Huyai bin Akhthab, pemimpin Bani Nadhir, datang menemui
Kaab bin Asad, pemimpin Bani Quraizhah di sela peperangan ini. Huyai membujuk
Kaab agar berkhianat. Benar saja, Kaab melanggar perjanjian dan mendukung
Quraisy serta orang-orang musyrik.
Berita pengkhianatan ini sampai kepada Rasulullah Saw. Rasulullah Saw
merasa cemas ketika mendengar berita pengkhianatan Bani Quraizhah. Rasulullah
Saw berselimut kain dan tidur terlentang dalam waktu yang cukup lama. Namun
setelah itu beliau bangkit dan mengatakan, Allhu Akbar! Bergembiralah wahai orang-
orang Muslim dengan kemenangan dan pertolongan dari Allah.
Rasulullah Saw bermaksud mengirim utusan menemui Uyainah bin Hishn
untuk berdamai dengannya, dengan imbalan mereka akan diberi sepertiga hasil
panen Madinah, dengan syarat ia harus menarik pasukan Ghathafan. Namun dua
pemimpin kaum Anshar Saad bin Muadz dan Saad bin Ubadah tidak menerima
usulan tersebut.

ONE DAY ONE SIRAH


133
131. Akhir Peperangan

Allah punya rencana dalam mengatur makhluk-Nya. Di tengah situasi sulit


ini, Nuaim bin Masud bin Amir Al-Asyjai datang. Ia berasal dari Ghathafan. Ia
berkata, Wahai Rasulullah, aku sudah masuk Islam, dan kaumku tidak mengetahui
keislamanku ini. Untuk itu, silahkan engkau perintahkan aku sesukamu.
Rasulullah Saw berkata, Kau hanya seorang diri, apa kiranya yang bisa kau perbuat.
Namun demikian, cerai-beraikan musuh sebisamu, karena perang itu tipu muslihat.
Nuaim bin Masud seketika itu juga langsung pergi menemui Bani
Quraizhah. Nuaim memberi penjelasan, Kalian jangan ikut perang membela
mereka, sebelum mereka memberi jaminan. Setelah itu Nuaim langsung menemui
Quraisy dan berkumpul dengan para pemimpin mereka. Nuaim bilang, Jika
mereka meminta jaminan pada kalian, jangan kalian berikan. Setelah itu Nuaim
pergi menemui Ghathafan dan menyampaikan hal yang sama.
Karena rencana bijak ini, muncul keraguan dalam jiwa seluruh pasukan
sekutu dan barisan mereka terpecah. Saat itulah Allah SWT mengirim tentara
berupa angin kencang dan pasukan dari kalangan malaikat yang mengguncang para
sekutu, dan menyematkan rasa takut di hati mereka. Mereka akhirnya
mempersiapkan diri untuk angkat kaki.

ONE DAY ONE SIRAH


134
132. Perang Bani Quraizhah

Rasulullah kembali ke Madinah dari Khandaq, meletakkan senjata, dan


melepas pakaian. Saat beliau sedang mandi di rumah Ummu Salamah, Jibril as
datang dan memerintahkan beliau untuk bergerak menuju Bani Quraizhah. Jibril
kemudian bergerak bersama rombongan para malaikat.Rasulullah Saw kemudian
memerintahkan seseorang untuk menyampaikan berita ini kepada kaum Muslimin,
Barangsiapa yang tunduk dan patuh, jangan shalat ashar selain di Bani Quraizhah.
Allah menghujamkan rasa takut di hati mereka lalu mereka berlindung di
dalam benteng-benteng. Mereka tidak berani melancarkan peperangan, lalu kaum
Muslimin mengepung mereka dengan ketat. Ketika Saad turun dan diberitahukan
bahwa Bani Quraizhah tunduk pada putusannya, ia memutuskan kaum lelaki
dihukum mati, kaum wanita dan anak-anak ditawan, dan harta benda milik mereka
dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin.
Turut pula dalam eksekusi mati ini Huyai bin Akhthab, pemimpin Bani
Nadhir. Ada beberapa orang dari Yahudi Bani Quraizhah yang masuk Islam
sebelum mereka menerima putusan Saad, sehingga mereka tidak diusik.

ONE DAY ONE SIRAH


135
133. Pembunuhan Abu Rafi Salam bin Abu Haqiq

Abu Rafi adalah seorang pedagang ulung dari Hijaz, pemimpin Yahudi
Khaibar, salah satu penghasut pasukan sekutu untuk menyerang penduduk
Madinah. Setelah kaum Muslimin tuntas mengurus persoalan Ahzab dan
Quraizhah, ada lima orang Khajraj tergerak untuk mendapatkan kemuliaan seperti
yang didapatkan Aus saat berhasil membunuh Kaab bin Asyraf.
Lima orang Khajraj ini sampai di benteng Abu Rafi dari arah Khaibar saat
matahari terbenam. Pemimpin mereka, Abdullah bin Atik berkata, Tetaplah di sini,
aku akan mengelabuhi penjaga pintu gerbangnya, mudah-mudahan aku bisa
masuk. Setelah Abdullah bin Atik berada di kediaman Abu Rafi, ternyata ia berada
di sebuah tempat yang amat gelap dan terpencil. Abdullah bin Atik tidak tahu
tepatnya di mana ia berada. Abdullah bin Atik memanggil,Abu Rafi!Abu Rafi
menyahut,Siapa itu? Mendengar suara itu, Abdullah pun menebas Abu Rafi
hingga terluka namun tidak sampai membuatnya tewas.
Setelah itu Abdullah menusukkan pedang di perut hingga tembus ke
punggung. Saat ayam berkokok, ada seseorang berdiri di atas benteng menyiarkan
berita kematian Abu Rafi. Orang itu mengatakan, Abu Rafi, pedagang ulung
penduduk Hijaz, telah tewas. Abdullah bin Atik akhirnya tahu Abu Rafi sudah
tewas.

ONE DAY ONE SIRAH


136
134. Tsumamah bin Utsal Ditawan

Tsumamah bin Utsal salah seorang pemimpin Yamamah termasuk orang


yang sangat membenci Rasulullah Saw dan agama Islam. Hingga pada bulan
Muharram tahun 6 Hijriyah, ia pergi dengan menyamar untuk membunuh Nabi
Saw atas perintah Musailamah Al-Kadzdzab. Saat itu, Nabi Saw mengutus
Muhammad bin Maslamah bersama tigapuluh penunggang kuda untuk
memberikan pelajaran kepada Bani Bakar bin Kilab di kawasan Dhariyah sejauh
tujuh mil dari Madinah melalui rute Bashrah.
Saat satuan pasukan ini pulang, mereka berpapasan dengan Tsumamah di
tengah jalan, lalu mereka menawannya. Mereka membawanya ke Madinah dan
mengikatnya di salah satu tiang Masjid. Lalu nabi Saw bersabda, Lepaskan
Tsumamah!. Tsumamah akhirnya pergi mandi dan kembali lagi untuk masuk Islam.
Setelah itu Tsumamah pulang ke kampung halamannya dan melarang
menjual gandum ke Makkah. Sampai akhirnya kaum Quraisy kelaparan. Mereka
pun mengirim surat kepada Rasulullah Saw seraya memohon dengan menyebut
ikatan kekeluargaan, agar beliau sudi mengirim surat kepada Tsumamah untuk
mengizinkan pengiriman makanan ke Makkah. Rasulullah Saw pun
mengabulkannya.

ONE DAY ONE SIRAH


137
135. Perang Bani Lahyan

Bani Lahyan adalah orang-orang yang sebelumnya mengkhianati dan


membantai sepuluh sahabat Rasulullah Saw di kawasan Raji. Mengingat kawasan
Bani Lahyan berada di pedalaman Hijaz hingga perbatasan Asafan, Rasulullah Saw
menunda persoalan mereka, hingga setelah para pasukan Ahzab terpecah dan
beliau merasa aman dari semua musuh, beliau menunjuk Ibnu Ummi Maktum
untuk mengurus Madinah.
Beliau bergerak menuju Bani Lahyan pada bulan Rabiul Awwal tahun 6
Hijriyah bersama 200 sahabat dan 20 penunggang kuda. Beliau mempercepat
perjalanan hingga tiba di Bath Ghuran (Sebuah lembah di antara Amaj dan Usfan)
tempat sepuluh sahabat dibantai sebelumnya, beliau pun mendoakan rahmat
kepada mereka. Beliau singgah di sana selama dua hari.
Bani Lahyan mendengar kedatangan pasukan Rasulullah Saw ini. Mereka
ketakutan dan akhirnya melarikan diri ke puncak-puncak gunung, hingga
Rasulullah Saw tidak berhasil menangkap seorang pun. Beliau kemudian mengutus
sepuluh pasukan berkuda menuju Asafan untuk meneror kaum Quraisy, setelah itu
mereka bergerak menuju Kura Ghamim. Setelah itu Rasulullah Saw kembali ke
Madinah. Kepergian Rasulullah Saw ini berlangsung selama empatbelas malam.

ONE DAY ONE SIRAH


138
136. Keislaman Abu Ash Suami Zainab binti Rasulullah

Pada bulan Jumadil Ula tahun 6 Hijriyah, Rasulullah Saw mengutus Zaid bin
Haritsah dengan sasaran Ish. Satuan tersebut berkekuatan 170 penunggang kuda.
Satuan mencegat kafilah dagang Quraisy di bawah komando Abu Ash bin Rabi,
suami putri Rasulullah Saw yang pulang dari Syam. Kaum Muslimin berhasil
merebut barang-barang dagangan kafilah ini, mengambil semua yang mereka bawa,
dan menawan para pengawalnya. Abu Ash berhasil melarikan diri.
Abu Ash kemudian datang ke Madinah dan meminta perlindungan kepada
Zainab istrinya. Abu Ash memintanya agar memohon kepada Rasulullah Saw
supaya seluruh harta benda kafilah Quraisy dikembalikan lagi. Abu Ash akhirnya
pulang ke Makkah dan menyerahkan seluruh barang titipan kepada pemiliknya.
Setelah itu Abu Ash masuk Islam dan berhijrah.
Rasulullah Saw juga mengirim sejumlah satuan tempur dalam rentang waktu
ini. Pengiriman satuan-satuan tempur ini sangat berpengaruh dalam mengekang
musuh yang tak terkendali, dan memadamkan kejahatan mereka, hingga rasa aman
dan tentram menyebar ke berbagai penjuru. Setelah itu Rasulullah Saw mendapat
informasi yang mendorong beliau menyerang Bani Musthaliq.

ONE DAY ONE SIRAH


139
137. Perang Bani Musthaliq

Bani Musthaliq adalah salah satu keturunan kabilah Khuzaah. Sebagian


besar keturunan Khuzaah bergabung dengan Rasulullah Saw dan tulus kepada
beliau. Namun keturunan Khuzaah yang satu ini justru berkomplot dengan kaum
Quraisy. Rasulullah Saw mendapatkan informasi bahwa mereka ini tengah bersiap-
siap untuk memerangi beliau.
Akhirnya, beliau mengutus Buraidah bin Hushaib Al-Aslami untuk
memastikan kebenaran informasi ini. Setelah yakin informasi yang beliau dengar
benar, Nabi Saw menyerahkan urusan Madinah kepada Zaid bin Haritsah. Beliau
mempercepat keberangkatan untuk menyerang mereka secara tiba-tiba bersama 700
sahabat. Nabi Saw menyergap mereka saat mereka lengah, hingga membunuh
sebagian, menawan sebagian lainnya, dan mengambil harta benda mereka.
Di antara tawanan ada Juwairiyah binti Harits bin Dhirar, pemimpin Bani
Musthaliq. Setelah Rasulullah Saw tiba di Madinah, beliau memerdekakannya
kemudian menikahinya setelah ia masuk Islam. Kaum Muslimin akhirnya
melepaskan seratus keluarga Bani Musthaliq yang masuk Islam. Kaum Muslimin
berkata, Mereka besan Rasulullah Saw. Juwairiyah adalah wanita yang paling
besar berkahnya bagi kaumnya.

ONE DAY ONE SIRAH


140
138. Keberangkatan Umrah dan Singgah di Hudaibiyah

Saat berada Madinah, Rasulullah Saw bermimpi bersama para sahabat beliau
memasuki Masjidil Haram, thawaf dan berumrah. Beliau lantas memberitahukan hal
itu kepada kaum Muslimin dan mengabarkan bahwa beliau ingin melaksanakan
umrah. Beliau juga meminta kalangan badui sekitar untuk ikut dalam pelaksanaan
umrah ini. Namun mereka tidak kunjung datang.
Akhirnya Rasulullah Saw berangkat meninggalkan Madinah pada hari Senin,
awal Dzulqadah tahun 6 Hijriyah, bersama 1.400 kaum Muslimin dari kalangan
Muhajirin dan Anshar. Setelah itu beliau meneruskan perjalanan hingga sampai
Usfan. Kemudian datanglah mata-mata beliau dan menginformasikan bahwa kaum
Quraisy tengah bersiap-siap untuk perang dan akan menghadang kaum Muslimin
menuju Baitul Haram.
Saat itu, Budail bin Warqa Al-Khuzai datang bersama beberapa orang dari
Bani Khuzaah. Budail mengabarkan kepada beliau bahwa orang-orang Quraisy siap
memerangi dan menghalangi beliau untuk memasuki Masjidil Haram. Rasulullah
Saw kemudian memberitahukan kepadanya bahwa beliau datang hanya untuk
menunaikan umrah. Namun jika Quraisy tidak menginginkan apapun selain perang,
beliau pasti memerangi mereka hingga beliau mati, atau Allah akan menuntaskan
urusan-Nya.

ONE DAY ONE SIRAH


141
139. Antara Rasulullah dan Quraisy

Saat kembali, Budail menyampaikan hal itu kepada kaum Quraisy. Kaum
Quraisy kemudian mengirim Mikraz bin Hafsh. Setelah tiba, Rasulullah Saw
menyampaikan kata-kata seperti yang beliau sampaikan kepada Budail. Mikraz
kemudian kembali ke kaum Quraisy dan menyampaikan pesan Rasulullah Saw itu.
Setelah itu kaum Quraisy mengutus pemimpin orang-orang Habsyi, Hulais bin
Ikrimah.
Kaum Muslimin kemudian menggiring hewan-hewan kurban dan
menggemakan bacaan talbiyah. Melihat hal itu, Hulais berkata, Subhanallah! Tidak
sepatutnya mereka dihalangi untuk memasuki Baitullah. Binasalah kaum Quraisy,
karena mereka ini datang untuk melaksanakan umrah. Saat kaum Quraisy
mendengar penuturan Hullais ini, mereka berkata, Duduklah kamu. Kamu ini
hanya orang badui, tidak tahu-menahu tentang tipu daya.
Di sela-sela negosiasi ini, sejumlah pemuda dungu Quraisy yang berjumlah
tujuhpuluh atau delapanpuluh orang menyusup di tengah malam. Mereka turun
dari gunung Tanim ke perkemahan kaum Muslimin dengan maksud untuk
merusak seluruh upaya perdamaian. Tapi kaum Muslimin berhasil menangkap
mereka semua. Setelah itu Rasulullah Saw melepaskan dan memaafkan mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


142
140. Peristiwa Baiatur Ridhwan

Saat itu, Rasulullah memutuskan mengirim duta untuk meyakinkan pihak


Quraisy bahwa beliau hanya datang untuk melaksanakan umrah. Beliau kemudian
mengutus Utsman bin Affan. Utsman memasuki Makkah dengan perlindungan
aman dari Abban bin Saad Al-Umawi. Utsman kemudian menyampaikan pesan
Rasulullah Saw kepada kaum Quraisy.
Kaum Quraisy menahan Utsman bin Affan cukup lama. Karena cukup lama
Utsman tertahan di pihak Quraisy, akhirnya merebak isu di kalangan kaum
Muslimin bahwa Utsman dibunuh. Saat isu ini terdengar Rasulullah Saw, beliau
berkata, Kita tidak akan beranjak sebelum membereskan perkara dengan mereka.
Setelah itu beliau mengajak para sahabat untuk berbaiat. Para sahabat segera
mendekat dan berjanji. Saat itu beliau berada di bawah sebuah pohon. Beliau
mengajak mereka berjanji untuk berperang. Orang-orang kemudian menghampiri
beliau dan berjanji setia kepada beliau untuk mati dengan penuh semangat. Setelah
prosesi baiat berakhir, Utsman datang dan langsung berbaiat kepada beliau. Karena
itulah perjanjian ini disebut Baiatur Ridhwan.

ONE DAY ONE SIRAH


143
141. Akad Perdamaian

Quraisy mendengar informasi tentang baiat tersebut hingga mereka


ketakutan. Mereka segera mengutus Suhail bin Amr untuk mengadakan perjanjian.
Suhail datang lalu berbicara panjang lebar, hingga Rasulullah Saw menerima
sejumlah persyaratan darinya sebagai berikut:
Pertama, genjatan senjata di antara kedua belah pihak selama sepuluh tahun.
Kedua, siapapun yang ingin bergabung dengan pihak Muhammad dan
perjanjiannya, silahkan saja, dan siapapun yang ingin bergabung dengan pihak
Quraisy dan perjanjiannya. Ketiga, siapapun orang Quraisy yang mendatangi
Muhammad, ia harus dikembalikan lagi ke pihak Quraisy, dan siapapun di antara
pihak Muhammad yang mendatangi Quraisy, Quraisy tidak mengembalikannya
kepada kaum Muslimin.
Setelah itu Rasulullah Saw memanggil Ali bin Abi Thalib untuk menulis isi
perjanjian ini. Beliau kemudian memerintahkan Ali untuk menulis Muhammad bin
Abdullah dan menghapus tulisan utusan Allah. Isi perjanjian ditulis dalam dua
salinan, satu salinan untuk Quraisy dan satu salinan untuk kaum Muslimin.

ONE DAY ONE SIRAH


144
142. Persoalan Abu Jandal

Saat butir-butir perjanjian tengah ditulis, datanglah Abu Jandal dengan


tertatih-tatih, kedua kakinya terbelenggu. Suhail meminta agar Abu Jandal
dikembalikan lagi. Nabi Saw berkata, Butir-butir perjanjian sama sekali belum usai kita
tulis. Suhail berkata, Kalau begitu aku tidak akan lagi membuat perjanjian apapun
denganmu selamanya.
Suhail kemudian memukul Abu Jandal. Abu Jandal pun berteriak dengan
suara kencang, Wahai kaum Muslimin! Tegakah kalian, aku akan dikembalikan
lagi kepada orang-orang musyrik, mereka pasti menyiksaku gara-gara agamaku
ini.
Rasulullah Saw kemudian berkata, Wahai Abu Jandal, sabar dan tabahlah,
karena Allah pasti memberikan jalan keluar untukmu dan orang-orang lemah lain. Umar
menjulurkan pedang pada Abu Jandal dengan maksud agar Abu Jandal menebas
ayahnya. Namun Abu Jandal tidak mau melakukannya.

ONE DAY ONE SIRAH


145
143. Kesedihan Kaum Muslimin

Setelah penulisan isi perjanjian usai, Rasulullah Saw memerintahkan kaum


Muslimin, Bangunlah dan sembelilah hewan-hewan kurban! Tak satu pun di antara
mereka yang bangkit, sampai Rasulullah Saw mengulang perintah tersebut
sebanyak tiga kali. Ummu Salamah kemudian menyarankan beliau agar
menyembelih unta beliau, mencukur rambut, tanpa berbicara pada siapapun.
Rasulullah Saw kemudian keluar dan tidak berbicara pada seorang pun.
Beliau melakukan seperti yang disarankan Ummu Salamah, menyembelih hewan
unta. Melihat hal itu, seluruh kaum Muslimin bangun lalu menyembelih hewan
kurban. Mereka saling mencukur satu sama lain hingga sebagian hampir saja
bertengkar dengan yang lain karena sedih. Mereka menyembelih satu ekor unta
untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang.
Kesedihan kaum Muslimin ini disebabkan oleh dua hal: pertama, mereka
kembali tanpa umrah. Kedua, tidak adanya persamaan di antara kedua belah pihak,
karena kaum Muslimin harus mengembalikan orang Quraisy yang datang kepada
mereka, sementara kaum Quraisy tidak mengembalikan orang Muslim yang datang
kepada mereka. Rasulullah Saw akhirnya menenangkan mereka bahwa mereka akan
mengerjakan umrah tahun depan, karena impian beliau benar adanya.

ONE DAY ONE SIRAH


146
144. Persoalan Wanita-Wanita Yang Berhijrah

Setelah perjanjian tuntas dan kaum Muslimin telah bertahallul dari umrah,
datanglah sejumlah wanita Mukminah. Kemudian pihak wali mereka meminta agar
dikembalikan lagi sesuai isi perjanjian yang telah disepakati di Hudaibiyah.
Permintaan mereka ini ditolak Rasulullah Saw, karena mereka tidak termasuk
dalam isi perjanjian.
Allah kemudian menurunkan surah Al-Mumtahanah ayat 10 dan ayat 12.
Allah mengharamkan wanita-wanita Mukminah bagi lelaki kafir, dan wanita-wanita
kafir bagi orang-orang lelaki Mukmin. Allah juga memerintahkan Rasulullah Saw
menguji para wanita-wanita Mukminah yang berhijrah ini.
Siapapun di antara wanita-wanita ini yang menerima semua persyaratan
tersebut, beliau katakan padanya, Aku telah membaiatmu, dengan ucapan tanpa
jabat tangan. Beliau juga tidak mengembalikan mereka kepada orang-orang Quraisy.
Berdasarkan hukum ayat ini, kaum Muslimin menceraikan istri-istri mereka yang
kafir, dan mereka memisahkan antara wanita-wanita Muslimah dan suami-suami
mereka yang kafir.

ONE DAY ONE SIRAH


147
145. Solusi Persoalan Kaum Muslimin yang Tertindas di Makkah

Terkait kaum Muslimin yang disiksa di Makkah, ada seseorang di antara


mereka yang berhasil melarikan diri ke Madinah, namanya Abu Bashir. Kaum
Quraisy kemudian mengirim dua orang untuk mengembalikannya. Nabi Saw
akhirnya mengembalikan Abu Bashir. Keduanya lantas membawa Abu Bashir
pulang. Saat tiba di Dzul Hulaifah, Abu Bashir membunuh salah satu dari mereka.
Akhirnya ia pergi hingga tiba di pesisir. Saat itu, Abu Jandal bin Suhail juga
berhasil melarikan diri dari cengkeraman orang-orang musyrik, dan bergabung
bersama Abu Bashir. Setelah kejadian ini, setiap kali ada kalangan Quraisy yang
masuk Islam pasti bergabung bersama Abu Bashir, hingga terhimpun sekelompok
orang yang lumayan banyak jumlahnya. Setiap kali mendengar berita kafilah
dagang kaum Quraisy melintas menuju Syam, pasti mereka hadang. Mereka bunuh
para penjaganya dan mereka rampas harta bendanya.
Karena kewalahan, akhirnya kaum Quraisy mengirim utusan kepada Nabi
Saw untuk menyampaikan pesan. Dengan bersumpah atas nama Allah dan
menyebut-nyebut ikatan kekerabatan yang ada, kaum Quraisy meminta agar beliau
menarik mereka ke Madinah, dan siapapun yang mendatangi beliau, ia aman.
Kemudian Nabi Saw mengirim utusan untuk memanggil Abu Bashir dan kawan-
kawan. Mereka pun datang ke Madinah, dan persoalan ini akhirnya teratasi.

ONE DAY ONE SIRAH


148
146. Dampak Perjanjian

Perjanjian ini memberikan dampak besar dan mempermudah dakwah Islam.


Hal ini dikarenakan kaum Muslimin mendapatkan kesempatan untuk bisa menemui
bangsa Arab secara keseluruhan, dan menyeru mereka untuk masuk Islam, sehingga
banyak sekali di antara mereka yang masuk Islam. Dalam rentang waktu dua tahun,
jumlah orang-orang yang masuk Islam lebih banyak dari jumlah orang-orang yang
masuk Islam selama sembilanbelas tahun sebelumnya.
Melihat hal ini, para pembesar Quraisy pun akhirnya datang kepada
Rasulullah dengan suka rela. Di antara mereka adalah Amr bin Ash, Khalid bin
Walid, dan Utsman bin Abu Thalhah. Mereka bersaksi bahwa tiada illah (yang
berhak diibadahi dengan sebenarnya) selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
Mereka berjanji setia untuk berpegang teguh dan mengamalkan ajaran Islam.
Mereka bersedia untuk mengorbankan apapun yang mereka miliki. Mereka juga
rela mengorbankan jiwa dan nyawa serta segala bakat dan kemampuan yang
dimiliki demi Islam. Saat mereka datang, Rasulullah Saw berkata, Sungguh, Makkah
telah menyerahkan jantung hatinya kepada kita.

ONE DAY ONE SIRAH


149
147. Mengirim Surat ke Berbagai Raja dan Amir

Sepulang dari umrah Hudaibiyah yang diwarnai dengan terjadinya perjanjian


damai dengan kaum Quraisy, dan setelah Rasulullah Saw merasa aman dari
gangguan kaum Quraisy, beliau mulai mengirim sejumlah surat untuk para raja dan
amir. Beliau ingin menyeru mereka agar masuk Islam. Pertama, beliau menulis surat
untuk Raja Najasy, Ashumah bin Abjur, Raja Habasyah.
Beliau mengutus Amr bin Umaiyah Adh-Dhamari untuk membawa surat ini.
Saat Raja Najasy menerimanya, ia meletakkan surat tersebut di hadapan kedua
matanya. Kemudian ia turun dari atas hamparan dan seketika itu juga ia masuk
Islam di hadapan Jafar bin Abu Thalib. Raja Najasyi mengirim surat untuk
memberitahukan bahwa dirinya telah masuk Islam dan berbaiat kepada beliau.
Raja Najasyi ini meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 9 Hijriyah. Nabi
Saw memberitahukan berita kematiannya tepat pada hari ia meninggal dunia.
Rasulullah Saw pun mengerjakan shalat gaib untuknya. Raja Najasyi kemudian
digantikan oleh raja lainnya.

ONE DAY ONE SIRAH


150
148. Surat untuk Muqauqis Raja Alexandria

Nabi juga mengirim surat kepada Muqauqis, Raja Mesir dan Alexandria.
Hathib bin Abu Baltaah ditunjuk untuk mengantarkan surat ini. Setelah memasuki
kediaman Muqauqis, Hathib berbicara kepadanya dan menyampaikan surat Nabi
Saw kepadanya.
Muqauqis mengambil surat Nabi Saw ini dan memberinya stempel kemudian
menyimpannya. Setelah itu ia mengirim surat balasan untuk Nabi Saw. Isinya
adalah ia menyebut masih ada seorang nabi yang tersisa, dan ia mengira bahwa nabi
terakhir tersebut akan muncul dari Syam. Hanya saja Muqauqis tidak masuk Islam.
Ia memberikan dua hadiah berupa dua budak wanita kepada Nabi Saw yaitu
Maria dan Sirin. Kedua wanita ini terhormat di kalangan bangsa Qibhti. Juga
memberi hadiah sebuah pakaian dan seekor keledai bernama Duldul. Nabi Saw
memilih Maria, dan Duldul untuk tunggangan beliau. Sementara Sirin, beliau
hadiahkan kepada Hassan bin Tsabit Al-Anshari.

ONE DAY ONE SIRAH


151
149. Surat untuk Kisra Aporez Raja Persia

Nabi mengirim surat kepada Kisra, Raja Persia. Abdullah bin Hudzafah As-
Sahmi ditunjuk untuk mengantarkan surat ini. Abdullah bin Hudzafah
diperintahkan untuk menyerahkan surat ini kepada pembesar Bahrain untuk
selanjutnya diserahkan pembesar Bahrain kepada Kisra.
Setelah surat dibacakan di hadapan Kisra, Kisra langsung merobek-robeknya,
dan berkata, Seorang budak hina di antara rakyatku berani-beraninya menulis
namanya sebelum namaku. Saat Rasulullah Saw mendengar hal tersebut, beliau
mengucapkan,Semoga Allah mencabik-cabik kerajaanya.
Pasukan Kisra mengalami kekalahan telak di hadapan pasukan Romawi.
Setelah itu kekuasaannya dikudeta anaknya sendiri, Syairawaih. Syairawaih
membunuhnya dan merebut kerajaannya. Setelah itu perpecahan dan kerusakan
terus terjadi hingga pasukan Islam berhasil menguasai kerajaan Persia pada masa
Umar bin Khaththab, lalu setelah itu kerajaan Persia tidak muncul lagi.

ONE DAY ONE SIRAH


152
150. Surat untuk Raja Romawi

Nabi mengirim surat kepada Raja Romawi. Duhainah bin Khalifah Al-Kalbi
ditunjuk untuk mengantarkan dan menyerahkan surat ini kepada pembesar Bushra,
untuk selanjutnya diserahkan kepada Kaisar. Saat itu, Kaisar datang dari Homsh ke
Baitul Maqdis dengan berjalan kaki sebagai wujud rasa syukur kepada Allah karena
kemenangan terhadap Persia yang ia raih.
Saat ia menerima surat ini, ia mengutus sejumlah orang untuk mengundang
orang Arab agar memperkenalkan siapakah Nabi Saw. Para utusan Heraklius
mendapati Abu Sufyan tengah bersama kafilah dagang Quraisy di negeri Syam.
Utusan Heraklius mengajak Abu Sufyan dan rombongan menemui Heraklius.
Heraklius mengundang mereka ke majlisnya untuk dimintai keterangan tentang
Nabi Saw,yang juga dihadiri para pembesar Romawi.
Kaisar mengetahui Nabi Saw, mengetahui kebenaran nubuwah beliau dengan
sebenarnya. Hanya saja ia lebih menyukai kekuasaannya, sehingga ia tidak masuk
Islam. Ia akhirnya menanggung dosanya, juga dosa rakyatnya seperti yang
disampaikan Nabi Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


153
151. Surat untuk Harits bin Abu Syamir Al-Ghassani

Nabi mengirim surat pada Harits bin Abu Syamir Al-Ghassani, penguasa
Damaskus. Syuja bin Wahab Al-Asadi (dari Bani Asad bin Khuzaimah) dipilih
sebagai kurir untuk mengantarkan surat ini. Setelah surat diterima Harits, ia
langsung membuangnya dan berkata, Memangnya siapa yang berani-beraninya
merampas kerajaanku?
Harits bin Abu Syamir Al-Ghassani kemudian bersiap-siap mengirim
pasukan untuk menyerang kaum Muslimin. Ia berkata kepada Syuja bin Wahab,
Sampaikan kepada temanmu itu apa yang kau lihat.
Harits kemudian meminta izin kepada Kaisar untuk memerangi Rasulullah
Saw, namun Kaisar mengendurkan semangat Harits. Akhirnya Harits memberi
hadiah berupa pakaian dan sejumlah perbekalan untuk Syuja, dan menolaknya
dengan baik.

ONE DAY ONE SIRAH


154
152. Surat untuk Amir Bushra

Nabi mengajak Amir Bushra masuk Islam dan mengutus Harits bin Umair
Al-Azdi untuk mengantarkan surat kepadanya. Setibanya di Mu`tah (salah satu
kawasan Balqa` di Urdun selatan) Harits dihadang Syurahbil bin Amr Al-Ghassani,
lalu lehernya dipenggal.
Membunuh duta atau utusan adalah kejahatan paling keji, karena tidak ada
satu pun utusan Rasulullah Saw yang dibunuh, selain Harits bin Umair. Oleh
karenanya, Rasulullah Saw sangat terpukul kala mendengar berita ini, hingga
memicu terjadinya perang Mu`tah.

ONE DAY ONE SIRAH


155
153. Surat untuk Haudzah bin Ali Penguasa Yamamah

Salith bin Amr Al-Amiri dipilih sebagai kurir untuk mengantar surat ini.
Setelah Salith menyerahkan surat ini, Haudzah memuliakan dan menghormati isi
surat, namun tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Haudzah membalas isi
surat Nabi Saw sebagai berikut:
Bagus dan indah sekali apa yang kau serukan itu. Namun orang-orang Arab
banyak yang tunduk pada kekuasaanku. Untuk itu, jika engkau mau memberikan
sebagian kekuasaan dari urusanmu, aku akan mengikutimu.
Setelah membaca isi suratnya, Nabi Saw berkata, Andai dia memintaku
sebidang tanah pun, aku tidak akan memberikan itu. Hancur, pasti hancur kekuasaanya
nanti. Sepulangnya dari penaklukan Makkah, Haudzah pun mati.

ONE DAY ONE SIRAH


156
154. Surat untuk Mundzir bin Sawi Raja Bahrain

Nabi mengirim surat pada Mundzir bin Sawi, penguasa Bahrain. Beliau
menyerunya untuk masuk Islam. Kurir yang mengantarkan surat ini adalah Alla`
bin Hadrami. Mundzir kemudian masuk Islam setalah membaca surat Nabi Saw.
Turut masuk Islam pula sebagian penduduk Bahrain, dan sebagian lainnya tetap
menganut Yahudi atau Majusi.
Mundzir kemudian mengirim surat kepada Rasulullah Saw untuk
memberitahukan hal itu sekaligus meminta penjelasan kepada beliau. Beliau
kemudian mengirim surat berisi perintah untuk membiarkan kaum Muslimin di
sana karena mereka telah masuk Islam, dan memungut jizyah dari Yahudi dan
Majusi. Selama engkau berlaku baik, kami tidak akan mencopot kedudukanmu.

ONE DAY ONE SIRAH


157
155. Surat untuk Raja Oman, Jaifar dan Saudaranya

Rasulullah mengirim surat untuk raja Oman, Jaifar dan saudaranya. Amr bin
Ash ditunjuk untuk mengantarkan surat ini. Setibanya di Oman, Amr berpapasan
dengan Abd bin Julanda. Setelah itu Abd bertanya kepadanya tentang seruan Nabi
Saw.
Setelah itu Abd mengantarkan Amr menemui saudaranya, Jaifar. Amr
kemudian menyerahkan surat Rasulullah Saw kepadanya. Setelah menerima surat,
Jaifar membacanya hingga tuntas, kemudian menyerahkan surat tersebut kepada
adiknya. Jaifar kemudian bertanya kepada Amr tentang sikap orang-orang Quraisy.
Amr memberitahukan bahwa mereka sudah masuk Islam.
Jaifar menunda keputusannya hingga esok hari. Akhirnya pada keesokan
harinya, ia masuk Islam bersama adiknya. Keduanya membiarkan Amr memungut
zakat. Keduanya saling bahu-membahu melawan siapapun yang menentangnya.
Surat Nabi Saw ini dikirim kepada Abd dan Jaifar setelah penaklukan Makkah.
Sementara surat-surat lainnya dikirim setelah Nabi Saw kembali dari Hudaibiyah.

ONE DAY ONE SIRAH


158
156. Perang Ghabah

Perjanjian Hudaibiyah menyatakan gencatan senjata selama sepuluh tahun.


Beliau akhirnya bisa fokus untuk membuat perhitungan terhadap musuh yang
paling keji dalam hal membuat makar, yaitu Yahudi. Mereka ini berkonsentrasi di
Khaibar dan wilayah di baliknya tepatnya di sebelah utara. Saat Nabi Saw tengah
bersiap untuk bergerak menuju Khaibar, terjadi sebuah peperangan kecil yaitu
perang Ghabah.
Kisahnya demikian. Suatu ketika Rasulullah Saw melepas unta jantan untuk
merumput di wilayah Ghabah di kawasan Uhud bersama pelayan beliau yang
bernama Rabbah(seorang pengembala) dan Salamah bin Akwa. Abdurrahman Al-
Fazari tiba-tiba menyerang unta, membunuh pengembalanya, dan merampok semua
unta yang ada. Salamah kemudian menyerahkan kuda yang ia bawa kepada Rabbah
agar segera ke Madinah dan memberitahukan apa yang terjadi.
Perang ini terjadi tepat tiga hari sebelum beliau berangkat menuju Khaibar.
Urusan Madinah beliau serahkan kepada Ibnu Ummi Maktum, dan panji perang
beliau serahkan kepada Miqdad.

ONE DAY ONE SIRAH


159
157. Perang Khaibar

Pada bulan Muharram tahun ketujuh Hijriyah, Rasulullah Saw berangkat


menuju Khaibar. Orang-orang yang sebelumnya tidak ikut dalam peristiwa
Hudaibiyah datang meminta izin agar diperkenankan ikut ke Khaibar. Mereka
berjumlah 1.400 orang. Urusan Madinah beliau serahkan kepada Siba bin Urfuthah
Al-Ghifari.
Di tengah perjalanan, beliau memilih rute lain yang juga menuju Khaibar dari
arah Syam untuk mencegat Yahudi Khaibar yang melarikan diri ke Syam. Di malam
terakhir, beliau menginap di dekat Khaibar tanpa disadari kaum Yahudi. Ketika
melihat pasukan Muslimin, mereka langsung berteriak, Itu Muhammad. Demi
Allah, Muhammad bersama pasukannya. Nabi Sawberkata, Allhu Akbar! Runtuh
sudah Khaibar. Sungguh, kala kita sudah tiba di kawasan suatu kaum, sungguh buruk sekali
pagi hari orang-orang yang patut mendapat peringatan.
Kawasan pemukiman Yahudi Khaibar terbagi menjadi tiga yaitu Natha,
Katibah, dan Syaq. Kawasan Nathah memiliki tiga benteng, benteng Naim, benteng
Shaab bin Muadz, dan benteng Zubair. Kawasan Syaq memiliki dua benteng,
benteng Ubai dan benteng Nazzar. Sementara kawasan Katibah memiliki tiga
benteng, benteng Qamush, benteng Wathih, dan benteng Salalim.

ONE DAY ONE SIRAH


160
158. Penaklukan Natha

Rasulullah mendirikan kemah di sisi timur benteng-benteng Natha, jauh dari


jangkauan anak panah. Peperangan dimulai dengan pengepungan benteng Naim
yang merupakan benteng kokoh, kuat, tinggi, dan sulit didaki. Benteng ini
merupakan titik pertahanan pertama kaum Yahudi. Setelah itu kaum Muslimin
mengepung benteng Shaab di bawah komando Hubbab bin Mundzir. Pengepungan
berlangsung selama tiga hari. Pada hari ketiga, Rasulullah Saw berdoa memohon
kemenangan dan rampasan perang.
Setelah itu kaum Muslimin menyerang dengan ganas. Duel dan peperangan
terjadi di sana. Perang terjadi dengan sengit hingga berakhir dengan kekalahan
Yahudi. Kaum Muslimin berhasil menaklukan benteng ini sebelum matahari
terbenam.
Setelah itu Yahudi berlindung di benteng Zubair. Ini adalah benteng ketiga
sekaligus benteng terakhir di Natha. Kaum Muslimin mengepung benteng ini. Pada
hari keempat pengepungan, seorang Yahudi menunjukkan jalur air yang biasa
digunakan sebagai air minum kaum Yahudi. Kaum Muslimin akhirnya memutus
jalur air ini. Akhirnya Yahudi keluar dan melancarkan serangan sengit, hingga
akhirnya mereka berlindung di benteng Ubai.

ONE DAY ONE SIRAH


161
159. Penaklukan Syaq

Kaum Muslimin mengejar mereka hingga mengepung mereka. Mereka


kemudian keluar dari benteng dan bersiap melancarkan peperangan paling sengit.
Salah seorang jagoan mereka keluar menantang duel, namun ia berhasil dibunuh.
Kemudian yang lain menantang duel, lalu berhasil dibunuh. Yang membunuh
jagoan kedua Yahudi adalah Abu Dujanah Simak bin Kharasyah Al-Anshari.
Setelah membunuh jagoan Yahudi ini, Abu Dujanah langsung mendobrak
pintu gerbang benteng, dengan dibantu oleh sejumlah pasukan Muslimin hingga
terbuka. Terjadilah perang sengit di dalam benteng meski tidak memakan waktu
lama. Setelah itu orang-orang Yahudi menyelinap keluar dan pindah ke benteng
kedua, benteng Nazzar, benteng terakhir dalam ring pertama Khaibar..
Pasukan Muslimin selanjutnya maju dan mengepung benteng ini dengan
ketat. Sayangnya, benteng ini terletak di gunung tinggi dan kokoh hingga
menyulitkan kaum Muslimin untuk mendobrak masuk ke dalam benteng ini.
Akhirnya kaum Muslimin memasang manjaniq (pelontar batu besar), hingga
menimbulkan ketakutan di kubu Yahudi. Mereka akhirnya melarikan diri ke
benteng Katibah tanpa menghadapi kesulitan berarti.

ONE DAY ONE SIRAH


162
160. Penaklukan Katibah

Kaum Muslimin terus melaju menuju benteng Qamush, benteng pertama


Katibah. Mereka mengepung benteng ini selama empatbelas atau duapuluh hari.
Saat kaum Muslimin bergerak ke sana untuk mengepung, orang-orang Yahudi
meminta berdamai. Sebagai imbalannya, mereka bersedia meninggalkan Khaibar
dan tanah Khaibar bersama istri dan anak-anak mereka.
Nabi Saw mengikat perjanjian mereka dengan syarat tersebut. Beliau
mempersilahkan mereka membawa harta benda yang bisa diangkut unta, kecuali
emas, perak, kuda, dan persenjataan. Ia tidak bertanggungjawab jika mereka
menyembunyikan sesuatu pun di antara benda-benda tersebut.
Kinanah bin Abu Haqiq dan saudaranya mengkhianati perjanjian ini.
Keduanya menyembunyikan banyak emas, perak, dan permata, sehingga keduanya
terbebas dari jaminan. Keduanya kemudian dihukum mati atas pengkhianatan ini.
Shafiyah binti Huyai bin Akhthab saat itu adalah istri Kinanah. Akhirnya, Shafiyah
dijadikan tawanan bersama yang lain.

ONE DAY ONE SIRAH


163
161. Kedatangan Para Muhajirin Habasyah

Ketika para Muhajirin Habasyah kembali bersama Amr bin Umaiyah Adh-
Dhamari, kurir surat Rasulullah Saw kepada raja Najasy, sekelompok di antara
mereka menuju Khaibar sebanyak enambelas orang, termasuk di antaranya Jafar
bin Abu Thalib dan Abu Musa Al-Asyari. Nabi Saw kemudian mencium Jafar dan
berkata, Aku tidak tahu, mana yang lebih membuatku senang, penaklukan Khaibar,
ataukah kedatangan Jafar?
Abu Hurairah juga bertemu beliau setelah penaklukan Khaibar. Abu
Hurairah sudah datang ke Madinah setelah beliau berangkat ke Khaibar. Setelah itu
Abu Hurairah masuk Islam dan meminta izin untuk ikut pergi ke Khaibar.
Rasulullah Saw memberinya bagian dari rampasan perang Khaibar.
Setelah penaklukan Khaibar, Abban bin Said juga bertemu beliau. Ia
sebelumnya pergi memimpin satuan pasukan ke Najd. Setelah menyelesaikan misi,
ia datang ke Khaibar. Namun ia dan para prajuritnya tidak diberi bagian dari
rampasan perang Khaibar.

ONE DAY ONE SIRAH


164
162. Pembagian Khaibar

Setelah Yahudi mendapatkan jaminan aman, mereka datang untuk


menyampaikan usulan baru sebelum mereka diusir. Mereka berkata, Wahai
Muhammad! Biarkan saja kami berada di Khaibar, kami rawat dan jaga tanah ini.
Setelah itu kau beri kami separuh dari hasil tanamannya. Nabi Saw menerima
permintaan mereka ini. Akhirnya mereka tetap bertahan di Khaibar hingga akhirnya
mereka diusir Umar bin Khaththab ketika mereka melakukan keburukan dan
tindakan kotor.
Rasulullah Saw membagi Khaibar dalam tigapuluh enam bagian, masing-
masing dibagi seratus bagian, sehingga jumlah totalnya mencapai 3.600 bagian.
Rasulullah Saw menyisihkan separuhnya sebesar 1.800 bagian untuk kepentingan
kaum Muslimin, lalu separuh sisanya beliau bagi-bagikan untuk para pejuang.
Khaibar penuh kurma dan makanan. Aisyah ra berkata, Saat Khaibar
ditaklukkan, kami bilang, Kali ini, kita kenyang kurma.Setelah Rasulullah Saw
kembali ke Madinah, kaum Muhajirin mengembalikan hewan-hewan ternak yang
pernah dipinjamkan kaum Anshar, karena mereka sudah memiliki sejumlah harta
dan pohon kurma di Khaibar.

ONE DAY ONE SIRAH


165
163. Kambing Beracun

Setelah situasi kembali tenang dan rasa takut hilang, kaum Yahudi kembali
bertindak kotor. Mereka menggalang konspirasi untuk membunuh Nabi Saw.
Mereka menghadiahkan daging kambing beracun kepada beliau dengan perantara
istri Sallam bin Misykam, salah seorang pembesar Yahudi. Setelah itu beliau kunyah
daging tersebut namun tidak sampai beliau telan, dan langsung beliau muntahkan.
Beliau berkata, Ini daging kambing beracun.
Nabi Saw kemudian menanyakan hal itu pada wanita tersebut, ia mengakui
kejahatan yang telah ia perbuat. Orang-orang Yahudi berkata seraya menyebutkan
alasan, Jika memang Muhammad seorang raja, pasti mati dan kami pun merasa
lega. Namun jika ia seorang nabi, racun tersebut tidak akan membahayakannya.
Akhirnya Nabi Saw memaafkan mereka dan juga wanita tersebut.
Pada mulanya wanita tersebut dimaafkan, tapi setelah Bisyr bin Marur
meninggal dunia karena memakan daging yang ia suguhkan, akhirnya si wanita
tersebut dihukum mati secara qisas.

ONE DAY ONE SIRAH


166
164. Penduduk Fadak Menyerah

Fadak adalah sebuah perkampungan di timur Khaibar sejauh perjalanan dua


hari yang saat ini dikenal sebagai kawasan Ha`ith. Rasulullah Saw mengutus
Muhaishah bin Masud untuk menemui orang-orang Yahudi Fadak untuk
menyerukan mereka masuk Islam. Penduduk Fadak tidak kunjung menunjukkan
jawaban kepada Mushaishah.
Selanjutnya saat mereka mendengar penaklukan Khaibar, Allah
menghujamkan rasa takut di hati mereka, akhirnya mereka mengirim utusan untuk
meminta diperlakukan seperti penduduk Khaibar. Rasulullah Saw menerima
permintaan mereka. Tanah Fadak murni menjadi hak Rasulullah Saw yang beliau
gunakan untuk menafkahi diri sendiri, untuk menanggung nafkah anak-anak kecil
Bani Hasyim, dan menikahkan orang-orang Bani Hasyim yang belum menikah.

ONE DAY ONE SIRAH


167
165. Wadil Qura

Setelah urusan Khaibar tuntas, Rasulullah Saw bergerak menuju Wadil Qura
dan menyeru penduduk setempat (kaum Yahudi) untuk masuk Islam. Mereka tidak
bersedia masuk Islam, juga tidak mau menyerah. Akhirnya seseorang di antara
mereka menantang berduel lalu ia berhasil dibunuh oleh Zubair bin Awwam.
Seorang lainnya maju untuk berduel, lalu ia berhasil dibunuh Ali, hingga sebelas
orang Yahudi tewas dalam duel ini.
Setiap kali usai mengerjakan shalat, beliau selalu mengajak mereka untuk
masuk Islam hingga sore hari. Pada keesokan harinya, belum juga matahari
terangkat naik seukuran tombak, mereka mengalami kekalahan. Kaum Muslimin
mendapat banyak sekali rampasan perang.
Setelah mendengar penduduk Khaibar, Fadak, kemudian Wadil Qura
menyerah, penduduk Taima menawarkan perjanjian damai dengan Rasulullah Saw
dengan imbalan mereka bersedia membayar jizyah, dan mereka tetap tinggal di
negeri mereka dengan aman.

ONE DAY ONE SIRAH


168
166. Nabi Menikah dengan Shafiyah

Shafiyah binti Huyai bin Akhthab termasuk dalam salah satu tawanan. Ia
kemudian diambil Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi. Setelah itu para sahabat berkata
kepada Rasulullah Saw, Dia (Shafiyah) hanya pantas untukmu. Dia merupakan
wanita terhormat Quraizhah dan Nadhir.
Rasulullah Saw kemudian memanggil Shafiyah dan menawarkan Islam
padanya, ia pun bersedia masuk Islam. Setelah itu ia dimerdekakan dan dinikahi
Nabi Saw, dengan mahar status merdeka yang beliau berikan padanya. Setelah itu
beliau menitipkan Shafiyah kepada salah seorang wanita.
Setelah penaklukan Khaibar dan Wadil Qura tuntas, juga setelah penduduk
Fadak dan Taima` tunduk patuh kepada beliau, beliau pun pulang ke Madinah.
Setelah tiba di Saddush Shahba`, Shafiyah diserahkan kepada Nabi Saw sebagai
mempelai wanita. Sebagai walimahnya, Nabi Saw menghidangkan kurma, keju dan
tepung.

ONE DAY ONE SIRAH


169
167. Perang Dzatur Riqa

Sepulang dari Khaibar dan merasa tenang di Madinah, Rasulullah Saw


mendengar badui dari kalangan Bani Anmar, Tsalab, dan Muharib bersatu. Beliau
akhirnya menyerahkan urusan Madinah kepada Utsman bin Affan, selanjutnya
beliau bergerak bersama 700 sahabat dengan sasaran suatu tempat bernama Nakhl
yang terletak sejauh perjalanan dua hari dari Madinah. Beliau bertemu dengan
sekelompok pasukan dari Ghathafan.
Ketika waktu shalat tiba, shalat pun tetap dilaksanakan. Rasulullah Saw
shalat bersama kelompok pertama sebanyak dua rakaat, lalu setelah itu kelompok
ini mundur. Selanjutnya beliau shalat bersama kelompok kedua sebanyak dua
rakaat, sehingga beliau shalat empat rakaat sementara para pasukan shalat dua
rakaat. Ini disebut shalat khauf. Setelah itu Allah menimpakan rasa takut ke dalam
hati musuh, hingga perkumpulan mereka terpecah belah. Dengan hasil ini,
kemudian kaum Muslimin kembali ke Madinah dengan kemenangan.
Perang ini disebut perang Dzatur Riqa karena kaki kaum Muslimin pecah-
pecah ketika berjalan hingga mereka memerban kaki dengan robekan-robekan kain
yang dalam bahasa Arab disebut riqa. Yang lain menyebutkan bahwa yang benar,
Dzatur Riqa adalah nama tempat terjadinya peperangan ini.

ONE DAY ONE SIRAH


170
168. Umrah Qadha

Pada bulan Dzulqadah tahun ketujuh Hijriyah, Rasulullah Saw berangkat


untuk melaksanakan umrah seperti yang telah disepakati dalam klausul perjanjian
Hudaibiyah. Rasulullah Saw memulai ihram umrah dari Dzul Hulaifah dan
membaca talbiyah, kaum Muslimin pun mengumandangkan talbiyah mengikuti
beliau.
Rasulullah Saw memasuki Makkah melalui jalur Tsaniyah di atas bukit
Jahun, hingga beliau memasuki Masjidil Haram. Rasulullah Saw singgah di Makkah
selama tiga hari. Pada pagi hari di hari keempat, Rasulullah Saw meninggalkan
Makkah menuju Madinah. Beliau pulang ke Madinah dengan senang dan gembira
karena Allah memberikan kemuliaan kepada beliau dengan berthawaf mengelilingi
Bait-Nya.
Sepulang dari umrah qadha, Rasulullah Saw mengirim sejumlah satuan
tempur ke berbagai wilayah. Di antara satuan paling penting adalah satuan tempur
Mu`tah, selanjutnya satuan tempur Dzatus Salasil.

ONE DAY ONE SIRAH


171
169. Perang Mu`tah

Syurahbil bin Amr Al-Ghassani membunuh Harits bin Umar, kurir surat
Rasulullah Saw untuk pembesar Bushra. Membunuh duta atau utusan sama saja
dengan mengumumkan perang. Rasulullah Saw memerintahkan pasukan agar
datang ke tempat terbunuhnya Harits bin Umair dan menyeru siapapun yang ada di
sana agar masuk Islam. Jika mereka enggan masuk Islam, perangilah mereka.
Pertempuran sengit dan aneh dalam sejarah manusia terjadi. 3.000 pasukan
Islam harus berhadapan dengan pasukan besar-besaran berjumlah 200.000 prajurit
musuh. Namun demikian, tetap tidak mampu mengalahkan pasukan Islam dalam
jumlah yang kecil itu. Zaid bin Haritsah, Jafar bin Abu Thalib, Abdullah bin
Rawahah melancarkan serangan hingga ketiganya gugur sebagai syahid.
Akhirnya pasukan sepakat menunjuk Khalid bin Walid sebagai komandan.
Dengan demikian, panji perang beralih ke tangan salah satu pedang Allah. Khalid
langsung melancarkan serangan sengit tiada tara, hingga sembilan pedang patah di
tangannya. Dalam peperangan ini, duabelas prajurit Muslimin gugur, sementara
korban tewas dari kubu musuh tidak diketahui. Yang pasti, banyak di antara
mereka yang tewas.

ONE DAY ONE SIRAH


172
170. Satuan Tempur Dzatus Salasil

Karena sikap kabilah-kabilah Arab Syam yang turut bergabung bersama


pasukan Romawi untuk melawan kaum Muslimin dalam perang Mu`tah, Rasulullah
Saw menunjuk Amr bin Ash sebagai komandan pasukan berkekuatan 300 sahabat
dan 30 penunggang kuda untuk menarik simpati mereka, karena ibu dari ayah Amr
bin Ash berasal dari Bali(salah satu kabilah mereka).
Setelah berada di dekat posisi mereka, Amr bin Ash mendapat informasi
bahwa mereka memiliki pasukan besar. Akhirnya Amr meminta pasukan bantuan
kepada Rasulullah Saw. Beliau pun mengirim 200 pemuka Muhajirin dan Anshar
sebagai bala bantuan yang dipimpin Abu Ubaidah bin Jarrah. Amr menerobos
masuk ke negeri-negeri Qudhaah hingga bertemu dengan sekelompok pasukan.
Saat Amr bin Ash menyerang, mereka melarikan diri dan berpencar.
Salasil adalah sebuah lembah di balik Wadil Qura. Satuan pasukan ini
dinisbatkan pada nama tempat tersebut, karena pasukan Muslimin singgah di sana.
Peristiwa ini terjadi di bulan Jumadil Akhir tahun 8 Hijriyah, yaitu sebulan setelah
perang Mutah.

ONE DAY ONE SIRAH


173
171. Persiapan Penaklukan Makkah

Pada bulan Ramadhan tahun 8 Hijriyah, Allah menaklukkan Makkah Al-


Mukarramah untuk Rasul-Nya. Latar belakang penaklukan Makkah adalah Bani
Bakar bergabung bersama Quraisy dalam perjanjian Hudaibiyah. Antara Bani Bakar
dan Khuzaah sering terjadi pembunuhan dan aksi balas dendam pada masa
jahiliyah.
Rasulullah Saw bersiap-siap untuk perang dan memerintahkan para sahabat
untuk bersiap-siap pula. Beliau juga memobilisasi kalangan pedalaman yang ada di
sekitar Madinah. Beliau merahasiakan berita ini dan berdoa kepada Allah, Ya Allah,
buatlah kaum Quraisy tidak melihat dan mendengar kabar apapun, hingga kami serang
secara tiba-tiba di negeri mereka.
Sementara itu, Hathib bin Abu Baltaah menulis surat untuk kaum Quraisy
yang isinya mengabarkan tentang keberangkatan Rasulullah Saw ke sana. Namun
Rasulullah Saw mendapat kabar dari langit tentang apa yang dilakukan Hathib bin
Abu Baltaah ini. Beliau langsung mengutus Ali dan Miqdad, Zubair, dan Martsad
Al-Ghanawi. Utusan bergegas dan memacu kencang kuda hingga berhasil menyusul
pembawa surat tersebut, lalu meminta surat yang ia bawa.

ONE DAY ONE SIRAH


174
172. Menuju Makkah

Setelah sepuluh hari berlalu dari bulan Ramadhan tahun 8 Hijriyah,


Rasulullah Saw meninggalkan Madinah menuju Makkah bersama 10.000 sahabat.
Saat tiba di Juhfah, Rasulullah Saw berpapasan dengan paman beliau, Abbas bin
Abdul Muththallib, yang saat itu tengah berhijrah dan sudah masuk Islam.
Selanjutnya saat tiba di Abwa`, beliau berpapasan dengan saudara sepupu beliau,
Abu Sufyan bin Harits dan Abdullah bin Abu Umaiyah.
Begitu tiba di Kudaid dan melihat para rombongan pasukan merasa
keberatan akibat puasa, beliau berbuka dan memerintahkan seluruh pasukan
berbuka. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan hingga tiba di Marruzh Zhahran
pada waktu isya.
Abu Sufyan keluar dengan rasa takut sambil mengintai. Abbas saat itu tengah
berkeliling dengan menunggang keledai milik Rasulullah Saw. Abbas berkata,
Masuklah Islam, sebelum beliau memenggal lehermu. Saat itulah Abu Sufyan
menyatakan diri masuk Islam dan mengucapkan kalimat syahadat.

ONE DAY ONE SIRAH


175
173. Rasulullah Memasuki Makkah Al-Mukarramah

Pada pagi harinya, Rasulullah Saw meninggalkan Marruzh Zhahran menuju


Makkah, dan memerintahkan Abbas agar menahan Abu Sufyan di celah lembah di
dekat Khatamil Jabal agar bisa dilihat tentara-tentara Allah kala melintas di sana.
Abbas melaksanakan instruksi Rasulullah Saw ini.
Setelah Rasulullah Saw melintas, Abu Sufyan segera bergegas memasuki
Makkah lalu berteriak dengan sekencang-kencangnya, Wahai kaum Quraisy!
Muhammad telah datang membawa pasukan yang tidak akan mampu kalian hadapi
itu, barangsiapa memasuki rumah Abu Sufyan, ia aman.
Rasulullah kemudian thawaf di sekeliling Kabah dengan berkendara.
Rasulullah Saw kala itu tidak berihram. Setelah selesai, Rasulullah membuka pintu
Kabah. Saat itu, kaum Quraisy sudah membludak di Masjid secara berbaris.
Rasulullah Saw kemudian memegangi dua daun pintu Kabah. Setelah itu beliau
menyampaikan khutbah yang sangat menggugah.

ONE DAY ONE SIRAH


176
174. Baiat

Kemudian setelah itu beliau menghampiri bukit Shafa dan naik hingga
melihat Kabah. Beliau mengangkat kedua tangan sambil membaiat orang-orang
untuk menjalankan Islam. Di antara yang masuk Islam pada hari itu adalah Abu
Quhafah, ayah Abu Bakar ash-Shiddiq.
Di antara wanita yang berjanji setia kepada Rasulullah Saw pada hari itu
adalah Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan. Ia datang dengan mengenakan cadar
sambil menyamar karena mengkhawatirkan keselamatan diri lantaran tindakan
yang pernah ia lakukan terhadap jasad Hamzah.
Umar bin Khaththab saat itu duduk di bawah Rasulullah Saw untuk
menyampaikan ucapan beliau kepada para hadirin dan membaiat mereka mewakili
beliau. Baiat terhadap para wanita dilakukan dengan ucapan tanpa jabat tangan.

ONE DAY ONE SIRAH


177
175. Hukuman Mati Terhadap Sejumlah Orang

Saat itu, Rasulullah menghukum mati sejumlah penjahat besar. Rasulullah


Saw memerintahkan untuk membunuh mereka ini meski berada di bawah kain
Kabah. Orang-orang yang dihukum mati adalah Ibnu Khathal, Maqis bin Shubabah,
Harits bin Nufail, biduanita milik Ibnu Khathal, dan empat orang lainnya.
Sementara mereka yang masuk Islam adalah Abdullah bin Saad bin Abu
Sarah, Ikrimah bin Abu Jahal, Hubar bin Aswad, dan empat orang lainnya. Sumber
lain menyebutkan bahwa termasuk Kaab bin Zubair, Wahsyi bin Harb, dan Hindun
binti Utbah istri Abu Sufyan. Jumlahnya ada tujuh orang.
Sementara yang lainnya bersembunyi karena mengkhawatirkan keselamatan
diri padahal nama mereka tidak termasuk dalam daftar buruan eksekusi mati. Di
antara mereka ini adalah Shafwan bin Umaiyah, Zuhair bin Abu Umaiyah, dan
Suhail bin Amr. Mereka semua masuk Islam. Alhamdulillh.

ONE DAY ONE SIRAH


178
176. Shalat Kemenangan

Rasulullah memasuki rumah Ummu Hani` binti Abu Thalib pada waktu
Dhuha. Beliau kemudian mandi lalu shalat delapan rakaat di rumahnya. Saat itu
Ummu Hani` memberi perlindungan aman pada dua iparnya yang masih musyrik,
sementara Ali bin Abi Thalib bermaksud untuk membunuh keduanya. Ummu Hani`
bertanya kepada Rasulullah Saw lalu beliau berkata, Kami melindungi siapapun yang
kau beri jaminan aman, wahai Ummu Hani`.
Ketika Tiba waktu shalat, Rasulullah Saw memerintahkan Bilal untuk naik ke
atas Kabah dan mengumandangkan azan di sana. Azan ini sebagai simbol
kemenangan Islam. Kaum Muslimin merasa terharu mendengar suara azan ini,
namun azan ini membuat orang-orang musyrik merasa jengkel. Segala puji bagi
Allah, Rabb seluruh alam.

ONE DAY ONE SIRAH


179
177. Keberadaan Rasulullah di Makkah

Setelah penaklukan Makkah tuntas, kaum Anshar merasa khawatir jangan-


jangan Rasulullah akan menetap di sana, karena Makkah adalah negeri beliau,
negeri keluarga dan kaum beliau. Kekhawatiran kaum Anshar ini terjadi ketika
Rasulullah Saw berada di atas bukit Shafa sambil berdoa dengan mengangkat kedua
tangan.
Seusai berdoa, beliau menegaskan kepada mereka, Aku berlindung kepada
Allah. Tempat hidupku adalah tempat hidup kalian, dan tempat matiku adalah tempat mati
kalian. Kaum Anshar akhirnya merasa tenang, kekhawatiran mereka sirna, dan
mereka pun merasa senang.
Rasulullah Saw berada di Makkah selama sembilanbelas hari untuk
memperbarui simbol-simbol Islam. Membersihkan semua itu dari pengaruh-
pengaruh jahiliyah, dan beliau memperbarui batasan-batasan tanah haram. Penyeru
beliau menyerukan, Siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, janganlah ia
membiarkan satu pun berhala di rumahnya, melainkan menghancurkannya.

ONE DAY ONE SIRAH


180
178. Uzza, Suwa, dan Manat Dihancurkan

Pada tanggal 25 Ramadhan, Rasulullah mengutus Khalid bin Walid bersama


tigapuluh pasukan berkuda ke arah Nakhlah untuk menghancurkan Uzza dan
rumahnya. Khalid berangkat menuju Nakhlah lalu menghancurkan Uzza. Uzza
adalah berhala terbesar kaum musyrikin.
Setelah itu beliau mengutus Amr bin Ash pada bulan Ramadhan yang sama
untuk menghancurkan Suwa, berhala terbesar milik kabilah Hudzail. Rumah
berhala ini berada di Rahath sejauh 150 km di sebelah timur laut Makkah. Amr bin
Ash berangkat ke sana lalu menghancurkan berhala ini. Penjaga berhala ini masuk
Islam ketika melihat si berhala tidak mampu berbuat apapun.
Setelah itu beliau mengutus Sayyid bin Zaid Al-Asyhali pada bulan
Ramadhan yang sama bersama duapuluh pasukan berkuda dengan sasaran Manat.
Berhala ini terletak di jalan di dekat Qudaid. Manat adalah berhala milik kabilah
Kalb, Khuzaah, Ghassan, Aus, dan Khajraj. Sayyid bin Zaid datang lalu
menghancurkan berhala ini, juga merobohkan rumahnya.

ONE DAY ONE SIRAH


181
179. Khalid Diutus ke Bani Judzaimah

Rasulullah mengutus Khalid pada bulan Syawwal dengan sasaran Bani


Judzaimah, untuk menyeru mereka menuju Islam. Khalid kemudian bergerak
bersama 350 pasukan yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar dan Bani Sulaim.
Saat Khalid mengajak Bani Judzaimah masuk Islam, mereka berkata, Kami
meninggalkan agama nenek moyang, kami meninggalkan agama nenek moyang.
Karena salah faham, Khalid langsung menyerang dan menawan mereka.
Setiap rekannya diserahi untuk membawa satu tawanan. Setelah itu, Khalid
memerintahkan agar semua yang membawa tawanan harus membunuh
tawanannya. Nabi Saw kemudian mengangkat kedua tangan lalu berdoa, Ya Allah,
sungguh aku melepaskan diri pada-Mu dari apa yang telah diperbuat Khalid. Beliau
ucapkan sebanyak dua kali.
Terkait kejadian ini, terlibat cek-cok antara Khalid bin Walid dan
Abdurrahman bin Auf. Pertengkaran ini terdengar Nabi Saw, kemudian beliau
berkata kepada Khalid, Sebentar wahai Khalid! Jangan kau cela sahabat-sahabatku. Demi
Allah, andai seseorang memiliki emas sebesar gunung Uhud, kemudian ia menginfakkannya
di jalan Allah, tentu tidak akan setara dengan jihad yang dilakukan para sahabat-sahabatku
pada pagi dan sore hari.

ONE DAY ONE SIRAH


182
180. Perang Hunain

Setelah penaklukan Makkah tuntas, para pemuka kabilah-kabilah Qais Ailan


berkumpul untuk bermusyawarah, khususnya kabilah Hawazan dan Tsaqif.
Rasulullah Saw pun mengetahui perkumpulan pasukan ini. Akhirnya beliau
bergerak dari Makkah pada hari Sabtu tanggal 6 Syawwal bersama 12 ribu prajurit.
Sebagian dari mereka pun terlena karena banyaknya jumlah pasukan, hingga
berkata, Hari ini, kita tidak akan kalah.
Pada malam kesepuluh bulan Syawwal tahun 8 Hijriyah, Rasulullah Saw tiba
di lembah Hunain. Di sana, beliau mempersiapkan pasukan sebelum memasuki
waktu sahur. Beliau menyerahkan panji kaum Muhajirin kepada Ali bin Abi Thalib,
menyerahkan panji Aus kepada Usaid bin Hudhair, menyerahkan panji Khajraj
kepada Hubbab bin Mundzir, dan menyerahkan sejumlah panji kepada kabilah-
kabilah lain.
Setelah itu beliau memungut segenggam pasir dan beliau lemparkan ke arah
musuh sambil mengucapkan,Amat buruklah wajah-wajah (musuh). Setiap musuh
yang terkena semburan pasir pasti matanya penuh dengan pasir, hingga tidak bisa
melihat dan harus mundur. Setelah itu pasukan musuh terpecah dan melarikan diri.
Banyak di antara orang-orang musyrik Makkah masuk Islam kala melihat
pertolongan yang Allah berikan kepada Rasul-Nya.

ONE DAY ONE SIRAH


183
181. Pengejaran Terhadap Kaum Musyrikin

Ketika pasukan musyrikin melarikan diri, mereka terbagi menjadi tiga kubu,
sebagian melarikan diri ke Thaif, yang lain lari ke Nakhlah, dan ada juga yang lari
ke Authas. Rasulullah Saw kemudian mengirim satuan pasukan untuk melakukan
pengejaran ke Authas di bahwa komando Abu Amir Al-Asyari, paman Abu Musa
Al-Asyari. Satuan pasukan berhasil menghancurkan mereka dan meraih rampasan
perang.
Pasukan berkuda kaum Muslimin lain melakukan pengejaran untuk
menyergap pasukan musyrikin yang melarikan diri ke Nakhlah, dan berhasil
memergoki Duraid bin Shimmah, ia pun dibunuh.
Rasulullah Saw kemudian memerintahkan untuk mengumpulkan seluruh
rampasan perang dan tawanan. Rampasan perang berupa duapuluhempat ribu
unta, lebih dari empatpuluh ribu domba, empat ribu uqiyah perak, dan enamribu
tawanan. Rampasan perang kemudian disimpan sementara di Jiranah. Beliau
menunjuk Masud bin Amr Al-Ghifari untuk mengawasi harta rampasan ini.

ONE DAY ONE SIRAH


184
182. Perang Thaif

Setelah itu, Rasulullah bergerak menuju Thaif. Di tengah perjalanan, beliau


melintasi benteng milik Malik bin Auf An-Nashri. Beliau kemudian memerintahkan
pasukan untuk merobohkan benteng tersebut. Saat itu, pasukan Muslimin
bermarkas di dekat musuh, sehingga musuh dengan mudah melesakkan anak
panah hingga mengakibatkan kaum Muslimin mendapat luka.
Kaum Muslimin memilih sejumlah strategi untuk memaksa musuh turun dari
benteng, namun tidak berhasil. Sebagai bagian dari siasat perang, Rasulullah Saw
memerintahkan kaum Muslimin untuk menebangi dan membakar pohon-pohon
anggur. Akhirnya penduduk Tsaqif memohon atas nama Allah dan hubungan
kekerabatan agar penebangan dihentikan.
Pengepungan terus berlanjut tanpa membawa hasil. Pengepungan ini telah
berlangsung selama kurang lebih duapuluh hari. Saat itu, ada sebagian kaum
Muslimin meminta Nabi Saw untuk mendoakan celaka kepada Tsaqif, namun beliau
justru berdoa, Ya Allah, berikan petunjuk pada Tsaqif, dan datangkan mereka padaku
dalam keadaan berserah diri.

ONE DAY ONE SIRAH


185
183. Pembagian Harta Rampasan Perang dan Tawanan

Setelah pengepungan yang tidak membuahkan hasil, Rasulullah Saw


akhirnya kembali dari Thaif menuju Jiranah. Beliau singgah di sana selama sekian
belas hari bukan untuk membagi harta rampasan perang. Namun karena tidak ada
yang datang, beliau akhirnya memungut seperlima dari total rampasan perang, lalu
beliau berikan kepada Muslim yang masih labil untuk menarik hati mereka.
Setelah itu Nabi Saw memerintahkan Zaid bin Tsabit agar membagikan harta
rampasan perang yang masih ada. Sementara kaum Anshar tidak diberi apapun,
hingga sebagian di antara mereka berkata, Ini aneh sekali. Beliau memberi kaum
Quraisy dan membiarkan kita, padahal pedang kita masih meneteskan darah
mereka. Beliau kemudian mengumpulkan kaum Anshar secara khusus. Beliau
memuja dan memuji Allah, menyebut karunia yang Ia berikan kepada mereka,
setelah itu mengingatkan karunia keberadaan beliau di antara mereka.
Mendengar penuturan Rasulullah Saw, kaum Anshar pun menangis hingga
jenggot mereka basah. Mereka berkata, Kami ridha Rasulullah Saw sebagai bagian
yang kami dapatkan.Setelah itu beliau beranjak, mereka pun membubarkan diri.

ONE DAY ONE SIRAH


186
184. Utusan Hawazan Datang

Setelah seluruh harta rampasan dibagi, utusan Hawazan datang dengan


dipimpin Zuhair bin Shard. Mereka menyatakan diri masuk Islam dan memberikan
baiat, setelah itu mereka berkata, Wahai Rasulullah, di antara yang kau tawan ada
kaum ibu dan saudari-saudari kami, juga bibi-bibi kami. Mereka sama sekali hina
dan tiada guna.
Rasulullah Saw kemudian berkata, Siapapun yang membawa tawanan, lalu ia
berkenan menyerahkannya kembali, lebih baik dikembalikan. Dan siapapun yang tetap ingin
mempertahankannya, lebih baik dikembalikan dengan tebusan satu bagian akan diganti
dengan enam bagian dari rampasan perang pertama yang akan Allah berikan kepada kami
selanjutnya.
Akhirnya mereka semua mengembalikan semua tawanan, tidak ada yang
tersisa selain Uyainah bin Hish. Ia tetap bersikukuh untuk tidak mengembalikan lagi
tawanan miliknya. Rasulullah Saw kemudian memberi masing-masing tawanan
baju buatan Qibhti. Setelah semua tawanan dikembalikan, tidak ada lagi bagian
setiap satu orang yang tersisa, selain dua ekor unta saja atau sepuluh ekor kambing
saja.

ONE DAY ONE SIRAH


187
185. Pelajaran Untuk Bani Tamim

Pada bulan Muharram 9 Hijriyah, informasi sampai ke Madinah bahwa Bani


Tamim menghasut kabilah-kabilah untuk tidak membayar jizyah. Rasulullah Saw
akhirnya mengirim limapuluh pasukan berkuda di bawah komando Uyainah bin
Hish Al-Fazari. Uyainah menyerang mereka di tengah padang pasir, lalu menawan
sebelas lelaki, duapuluh satu perempuan, dan tigapuluh anak-anak. Uyainah
membawa mereka ke Madinah.
Setelah itu sepuluh pemimpin mereka datang dengan maksud untuk
membaggakan diri. Juru bicara mereka, Utharid bin Hajib, angkat bicara, lalu
ditanggapi Tsabit bin Qais. Setelah itu penyair mereka, Zabarqan bin Badr bersyair,
lalu ditanggapi Hassan bin Tsabit. Mereka akhirnya mengakui kelebihan juru bicara
dan penyair Islam, hingga akhirnya mereka masuk Islam. Rasulullah Saw akhirnya
mengembalikan tawanan-tawanan mereka dan memberi mereka hadiah.

ONE DAY ONE SIRAH


188
186. Menghancurkan Berhala Bani Thai`

Pada bulan Rabiul Akhir 9 Hijriyah, Rasulullah Saw mengutus Ali bin Abi
Thalib bersama 150 pasukan dengan menunggangi 100 unta dan 50 kuda untuk
menghancurkan berhala milik Bani Thai` yang dikenal sebagai Fuls. Ali menyerang
perkampungan Hatim Ath-Tha`i dan mendapatkan sejumlah unta, kambing, dan
tawanan, di antaranya Safanah binti Hatim Ath-Tha`i.
Saat Ali dan pasukan membawa Safanah ke Madinah, Rasulullah Saw
membebaskannya tanpa tebusan, memperlakukannya secara mulia, dan
memberinya hewan tunggangan. Safinah akhirnya pergi ke Syam dimana
saudaranya, Adi bin Hatim sebelumnya telah melarikan diri ke sana.
Pelajaran yang diberikan kepada Bani Tamim dan penghancuran berhala
Thai`merupakan peristiwa paling penting yang terjadi setelah penaklukan Makkah
dan perang Hunain. Secara umum, peperangan antara kaum Muslimin dan kaum
paganis sudah berakhir pasca penaklukan Makkah, dan hampir saja kaum Muslimin
sudah istirahat dari beban berat dan letihnya peperangan.

ONE DAY ONE SIRAH


189
187. Perang Tabuk

Perang Mu`tah mencoreng citra dan kekuatan Romawi, karena keberhasilan


kaum Muslimin (meski hanya berkekuatan tiga ribu personal saja) dalam
menggentarkan 20 ribu kekuatan Romawi. Hal ini menimbulkan pengaruh besar di
dalam jiwa kabilah-kabilah Arab yang berdekatan dengan Syam.
Akhirnya kabilah-kabilah ini mulai menginginkan kemerdekaan. Sementara
dari kubu Romawi menilai perlu untuk melancarkan serangan untuk menghabisi
kaum Muslimin di kampung halaman mereka sendiri, Madinah Al-Munawwarah.

ONE DAY ONE SIRAH


190
188. Persiapan Kaum Muslimin

Rasulullah mendengar Romawi tengah menggalang kekuatan dan persiapan.


Akhirnya beliau memobilisasi kaum Muslimin, dan untuk kali ini beliau
memberitahukan sasaran perang secara terang-terangan agar semua pasukan
membawa persiapan secara memadai. Rasulullah Saw mendorong orang-orang kaya
untuk mempersiapkan bekal bagi pasukan yang tengah kesulitan.
Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta miliknya sebanyak empat
ribu dirham. Umar bin Khaththab datang dengan membawa separuh harta
miliknya. Utsman bin Affan menginfakkan banyak sekali harta yang konon
mencapai sepuluh ribu dinar. Abdurrahman bin Auf menyerahkan duaratus uqiyah
perak, Abbas menyedekahkan harta dalam jumlah besar.
Para sahabat yang fakir datang menemui beliau meminta agar menyertakan
mereka. Beliau berkata, Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu, lalu
mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka
tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan (untuk ikut berperang). (At-Taubah: 92)
Utsman, Abbas, dan lainnya akhirnya memenuhi perlengkapan mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


191
189. Pasukan Islam Bergerak Menuju Tabuk

Rasulullah menyerahkan urusan Madinah kepada Muhammad bin Maslamah


Al-Anshari. Beliau menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk mengurus keluarga yang
beliau tinggalkan. Beliau menyerahkan panji terbesar kepada Abu Bakar Ash-
Shiddiq, selanjutnya menyerahkan sejumlah bendera kecil kepada beberapa orang.
Beliau bergerak dari Madinah pada hari Kamis bersama 30 ribu prajurit dengan
sasaran Tabuk.
Di tengah perjalanan menuju Tabuk, pasukan Islam melintas perkampungan
kaum Tsamud (Hijr). Orang-orang mengambil air dari sumur-sumur lembah ini dan
membuat adonan dengan air tersebut. Rasulullah Saw kemudian memerintahkan
agar menuangkan semua air yang diambil dari sumur-sumur di lembah tersebut,
dan adonannya diberikan kepada unta. Beliau memerintahkan untuk mengambil air
dari sumur yang pernah didatangi unta nabi Shalih.
Ketika singgah di Tabuk, Abu Khaitsamah menyusul. Abu Khaitsamah
berkata, Rasulullah Saw panas-panasan, sementara Abu Khaitsamah enak-enakan
berteduh,?! Ini tidak adil. Demi Allah, aku akan menyusul Rasulullah Saw. Cepat
persiapkan bekal untukku. Kedua istrinya kemudian menyiapkan bekal, lalu ia
pergi hingga bertemu dengan Rasulullah Saw ketika beliau singgah di Tabuk.

ONE DAY ONE SIRAH


192
190. Duapuluh Hari di Tabuk

Pasukan Romawi mengetahui Rasulullah sudah berada di Tabuk, hingga


tekad mereka runtuh. Mereka tidak berani maju atau berhadapan. Mereka berpencar
di batas wilayah mereka sendiri. Rasulullah Saw bertahan selama duapuluh hari
untuk menggentarkan musuh, dan menerima kedatangan para utusan.
Saat itu, Rasulullah Saw didatangi Yohanes bin Rubah, pemimpin Ailah
(Palestina), bersama penduduk Jarba`, Adruj, dan Maina`. Mereka menawarkan
perjanjian damai dengan beliau, siap menyerahkan jizyah kepada beliau, dan
mereka tidak masuk Islam. Rasulullah Saw kemudian menulis selembar perjanjian
jaminan aman untuk Yohanes, juga untuk penduduk Ailah.
Beliau juga menulis surat jaminan aman untuk penduduk Jarba` dan Adruj.
Mereka diwajibkan membayar 100 dinar setiap bulan Rajab. Sementara penduduk
Taima` menawarkan perdamaian dengan beliau, dan mereka siap menyerahkan
seperempat hasil panen mereka.

ONE DAY ONE SIRAH


193
191. Pemimpin Dumatul Jandal Ditawan

Rasulullah mengutus Khalid bin Walid ke Ukaidir, pemimpin Dumatul


Jandal, bersama empatratus duapuluh pasukan berkuda. Rasulullah Saw berkata
pada Khalid, Kau akan menemukan orang itu tengah berburu sapi. Khalid bersama
pasukan segera bergerak ke sana. Setelah benteng Ukaidir terlihat, ada sekumpulan
sapi yang menggesek-gesekkan tanduk ke pintu benteng, hingga pintu terbuka dan
sapi-sapi itu pun keluar.
Khalid bin Walid berhasil menangkap Ukaidir dan membawanya ke hadapan
Rasulullah Saw. Beliau memberi jaminan aman untuknya, dan ia berjanji akan
menebus diri dengan menyerahkan dua ribu ekor unta, nilai tebusan untuk
delapanratus orang, empatratus baju besi, empatratus tombak dan siap membayar
jizyah seperti halnya penduduk Ailah dan Maina`.

ONE DAY ONE SIRAH


194
192. Kembali ke Madinah

Setelah duapuluh hari berada di Tabuk, akhirnya Rasulullah Saw pulang ke


Madinah. Kepergian dan kepulangan memakan waktu selama tigapuluh hari,
sehingga total limapuluh hari Rasulullah Saw meninggalkan Madinah.
Di tengah perjalanan pasukan menempuh jalur di perut lembah, sementara
Rasulullah Saw menempuh jalur Uqbah. Saat itu, beliau hanya ditemani Ammar
yang memegangi tali kekang unta, dan Hudzaifah bin Yaman yang menggiring
unta. Saat itu duabelas orang munafik membuntuti mereka dengan maksud untuk
membunuh Nabi Saw. Mereka sudah berada di dekat Rasulullah Saw dengan
mengenakan penutup muka.
Rasulullah Saw kemudian memerintahkan Hudzaifah untuk mendekati
mereka lalu memukul wajah hewan-hewan tunggangan mereka dengan perisai yang
ia bawa. Hudzaifah melakukan perintah Rasulullah Saw lalu Allah membuat
mereka ketakutan, sehingga melarikan diri dan membaur dengan pasukan.

ONE DAY ONE SIRAH


195
193. Masjid Dhirar Dirobohkan

Kaum munafik mendirikan sebuah Masjid dengan maksud menciptakan


perpecahan di antara orang-orang Mukmin, di samping untuk menampung
siapapun yang ingin memerangi Allah dan rasul-Nya. Mereka meminta Rasulullah
Saw untuk shalat di sana. Ini terjadi ketika beliau tengah bersiap-siap untuk
berangkat ke Tabuk. Beliau berkata, Aku sedang berangkat. Nanti saja setelah kami
pulang, insya Allah.
Saat beliau pulang dan singgah di Dzi Awan dimana jarak antara beliau
dengan Madinah hanya menyisakan perjalanan satu hari, Jibril turun
memberitahukan perihal masjid tersebut. Rasulullah Saw akhirnya mengirim utusan
untuk membakar dan merobohkannya.

ONE DAY ONE SIRAH


196
194. Sambutan Penduduk Madinah Atas Kedatangan Rasulullah

Ketika tanda-tanda Madinah sudah terlihat dari kejauhan, beliau berkata, Itu
Madinah dan itu gunung Uhud, gunung yang mencintai kami dan kami pun
mencintainya. Orang-orang Madinah mendengar suara kedatangan beliau.
Akhirnya para wanita dan anak-anak keluar untuk menyambut kedatangan
pasukan dengan gegap gempita sambil mengucapkan bait syair:
Purnama telah nampak di atas kami
Dari Tsaniyatul Wada
Puji syukur wajib kami panjatkan
Selama ada yang menyeru kepada Allah
Setelah itu beliau masuk masjid dan shalat dua rakaat. Setelah itu beliau
duduk untuk menemui orang-orang.

ONE DAY ONE SIRAH


197
195. Mereka yang Tidak Ikut Serta dalam Perang Ini

Orang-orang yang tidak ikut dalam perang ini dari kalangan kaum munafik
datang mengemukakan alasan dan bersumpah. Setelah itu tiga orang Mukmin tulus
yang tidak ikut dalam peperangan ini datang. Mereka adalah Kaab bin Malik,
Murarah bin Rabi, dan Hilal bin Umaiyah. Mereka berkata jujur dan tidak beralasan
apapun. Rasulullah Saw memerintahkan mereka untuk menunggu keputusan Allah.
Beliau juga memerintahkan kaum Muslimin untuk tidak berbicara dengan
mereka. Setelah genap berlalu selama limapuluh hari, Allah menurunkan
penerimaan taubat mereka. Kaum Muslimin merasa senang dan ketiga orang ini
pun sangat senang dengan kesenangan yang tidak bisa digambarkan.
Pada bulan Dzulqadah 9 Hijriyah, pemimpin kaum munafik, Abdullah bin
Ubai, meninggal dunia. Rasulullah Saw memohonkan ampunan untuknya dan
menshalatkannya. Umar sebenarnya sudah berupaya untuk mencegah beliau agar
tidak menshalatkan jenazahnya, namun beliau tetap bersikeras. Setelah itu turun
ayat-ayat Al-Qur'an yang melarang menshalatkan jenazah orang-orang munafik.

ONE DAY ONE SIRAH


198
196. Sedikit Penjelasan Tentang Perang

Perang pada masa jahiliyah berarti pembunuhan, pembakaran,


penghancuran, perampokan, perampasan, penerjangan kehormatan, berbuat onar di
bumi, merusak tanaman dan keturunan tanpa belas kasih. Setelah Islam datang,
makna seperti ini benar-benar dirubah.
Islam menjadikan perang sebagai cara untuk membela orang-orang teraniaya,
menumpas orang-orang zalim, sekaligus sebagai cara untuk menebarkan rasa aman
dan damai di muka bumi, juga sebagai perantara untuk menegakkan keadilan,
menyelamatkan orang-orang lemah dari cengkeraman orang-orang kuat,
mengeluarkan manusia dari penyembahan terhadap sesama menuju ibadah kepada
Allah, dari kezaliman seluruh agama menuju keadilan Islam.
Jika Anda membandingkan hasil-hasil peperangan Nabi Saw dan hasil-hasil
peperangan jahiliyah, Anda akan melihat sesuatu yang sangat aneh, karena jumlah
total korban tewas di seluruh peperangan Rasulullah Saw hanya dalam batasan
seribu korban saja, dan waktu yang diperlukan tidak lebih dari delapan tahun saja.
Mungkinkah keberhasilan ini dicapai dengan kekuatan pedang?! Tentu saja tidak.
Tapi ini adalah nubuwah dan rahmat, risalah dan hikmah, dakwah dan mukjizat,
karunia dan nikmat dari Allah.

ONE DAY ONE SIRAH


199
197. Abu Bakar Ash-Shiddiq Melaksanakan Haji

Bangsa Arab mengaku mengikuti agama Ibrahim, dan di antara syiar-syiar


yang tetap mereka pegang teguh dari agama Ibrahim adalah berhaji ke Baitullah.
Mereka sangat memperhatikan ibadah ini,dengan melaksanakan haji setiap tahun.
Pada tahun berikutnya Rasulullah Saw mengutus Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai
Amirul hajj untuk memimpin pelaksanaan haji.
Setelah itu turunlah ayat yang memerintahkan untuk meneruskan perjanjian
hingga batas waktunya untuk orang-orang musyrik yang tidak melanggar perjanjian
dan tidak membantu siapapun untuk melawan kaum Muslimin. Rasulullah Saw
kemudian mengirim Ali bin Abi Thalib untuk menyampaikan hal itu kepada orang-
orang pada hari haji terbesar.
Abu Bakar menunaikan ibadah haji bersama kaum Muslimin hingga hari
nahar. Saat itulah Ali bin Abi Thalib membacakan awal-awal surah Bara`ah (At-
Taubah) di hadapan semua orang. Abu Bakar mengutus beberapa orang untuk
menyerukan, Tahun depan, orang musyrik tidak lagi boleh menunaikan haji, tidak
boleh lagi ada yang thawaf di Kabah dengan telanjang.

ONE DAY ONE SIRAH


200
198. Manusia Berbondong-bondong Masuk Agama Allah

Bangsa Arab menantikan hasil pertarungan antara kaum Quraisy dan Nabi
Saw. Mereka yakin bahwa kebatilan tidak mungkin menguasai Masjidil Haram
dengan kekuatan dan penaklukan, karena kisah para pasukan bergajah pun masih
melekat erat dalam memori mereka.
Ketika Allah memuliakan Rasul-Nya dengan memasuki Masjidil Haram dan
beliau berkuasa terhadap orang-orang kafir Makkah, mereka akhirnya tidak sedikit
pun ragu bahwa beliau adalah seorang rasul yang sebenarnya. Akhirnya, utusan
berbagai kabilah Arab mulai berdatangan. Mereka semua mengimani risalah beliau,
dan banyak manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong.
Dalam waktu relatif singkat, wilayah teritorial daulah Islam terbentang luas
dari pesisir Laut Merah hingga pesisir Teluk Arab, dari wilayah pegunungan Urdu
hingga perbatasan Syam dan kawasan pesisir Yaman serta Omman.

ONE DAY ONE SIRAH


201
199. Utusan Abdul Qais

Abdul Qais adalah para penduduk sebelah timur Jazirah Arab, dan termasuk
orang-orang pertama yang masuk Islam dari luar Madinah, karena masjid pertama
yang menyelenggarakan shalat Jumat setelah masjid Rasulullah Saw adalah masjid
Abdul Qais di perkampungan Jawatsi, di Bahrain.
Utusan Bani Abdul Qais datang sebanyak dua kali. Utusan pertama pada
tahun 5 Hijriyah dan utusan kedua pada tahun 9 Hijriyah. Mereka bertanya kepada
beliau tentang urusan pembeda untuk mereka amalkan dan sampaikan kepada
kaum mereka. Nabi Saw kemudian memerintahkan empat hal kepada mereka,
bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan.Saat itu haji belum diwajibkan.
Utusan Abdul Qais yang kedua berjumlah empatpuluh orang, termasuk di
antaranya Jarud bin Alla` Al-Abdi. Ia sebelumnya beragama Nasrani lalu masuk
Islam dan Islamnya kian hari kian membaik.

ONE DAY ONE SIRAH


202
200. Utusan Dhimam bin Tsalabah dari Bani Saad bin Bakar

Dhimam yang bertabiat kasar dari penduduk pedalaman dan memiliki dua
tempat penampungan air datang ke Madinah lalu menderumkan unta di masjid dan
mengikatnya. Setelah itu ia bertanya, Mana Ibnu Abdul Mutththallib di antara
kalian? Mereka menunjukkan beliau kepadanya.
Dhimam kemudian bertanya, Demi Zat yang telah menciptakan langit,
menciptakan bumi, dan menegakkan gunung-gunung ini, apakah Allah
mengutusmu?.Ya, jawab beliau. Setelah itu Dhimam pergi. Namun sebelum
pergi, ia berkata, Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan
menambahi ataupun mengurangi. Nabi Saw kemudian berkata, Jika ia benar, ia
pasti masuk surga.
Saat kembali ke kaumnya ia mencopot semua patung dan memberitahukan
kepada kaumnya apa saja yang diperintahkan dan dilarang Rasulullah Saw. Pada
sore harinya, tidak ada lagi seorang musyrik pun di sana, semuanya masuk Islam.
Mereka membangun sejumlah masjid dan mengumandangkan azan. Tidak ada
seorang utusan suatu kaum pun yang lebih baik dari Dhimam bin Tsalabah.

ONE DAY ONE SIRAH


203
201. Utusan Udzrah dan Bali

Utusan ini datang pada bulan Shafar tahun 9 Hijriyah. Mereka berjumlah
duabelas orang. Mereka menyebut kekerabatan mereka dengan Qushai, mereka juga
ikut membantu Qushai dalam mengusir Bani Bakar dan Khuzaah dari Makkah.
Nabi Saw menerima kedatangan mereka dengan ramah dan menyampaikan
kabar gembira tentang penaklukan Syam. Nabi Saw melarang mereka untuk
mendatangi dukun dan menyembelih kurban seperti yang biasa mereka lakukan
sebelumnya. Para utusan ini masuk Islam dan menetap di Madinah hingga beberapa
hari. Setelah itu mereka kembali lagi ke kaum mereka.
Setelah itu datanglah utusan dari Bali. Utusan ini datang pada bulan Rabiul
Awwal tahun 9 Hijriyah. Mereka masuk Islam dan singgah di Madinah selama tiga
hari, setelah itu mereka pulang.

ONE DAY ONE SIRAH


204
202. Utusan Bani Asad bin Khuzaimah

Utusan ini datang di awal tahun 9 Hijriyah dengan rombongan sebanyak


sepuluh orang. Saat itu, Rasulullah Saw sedang berada di masjid bersama para
sahabat. Mereka masuk ke masjid dan mengucapkan salam. Setelah itu juru bicara
mereka berkata, Wahai Rasulullah! Kami bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya, kami bersaksi bahwa engkau hamba dan Rasul-Nya.
Wahai Rasulullah! Kami datang kepadamu meski engkau tidak mengirim
seorang utusan pun kepada kami. Kami masuk Islam dan kami tidak memerangimu
seperti yang dilakukan Bani Fulan. Kami dan kaum kami berdamai.
Mereka bertanya kepada Rasulullah Saw tentang praktek-praktek yang
mereka lakukan semasa jahiliyah, seperti iyafah (mengusir burung untuk mengundi
nasib), perdukunan, dan meramal nasib dengan batu-batu kerikil. Lalu Rasulullah
Saw melarang mereka melakukan semua itu.

ONE DAY ONE SIRAH


205
203. Utusan Tujaib

Tujaib adalah salah satu keturunan kabilah Kindah. Utusan ini datang
dengan membawa sisa zakat kaum mereka setelah diberikan kepada orang-orang
fakir di antara mereka. Rasulullah Saw merasa gembira karena kedatangan mereka
ini, dan memuliakan mereka.
Mereka bertanya tentang Al-Qur'an dan sunah serta mempelajarinya. Saat
hendak pulang, Rasulullah Saw memberi mereka hadiah terbaik yang pernah beliau
berikan kepada para utusan. Setelah itu beliau bertanya kepada mereka, Apakah
masih ada seseorang yang ketinggalan? Mereka menjawab, Ada seorang pemuda
yang kami tinggal di kendaraan kami. Ia paling muda di antara kami.
Setelah itu beliau memerintahkan agar pemuda tersebut diberi hadiah seperti
yang diberikan pada rekan-rekannya. Ia merupakan orang yang sangat menerima. Ia
tetap berpegangan pada Islam ketika banyak orang yang murtad. Ia menasehati
kaumnya, hingga akhirnya mereka tetap teguh memegang Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


206
204. Utusan Bani Fazarah

Utusan ini datang ketika Rasulullah baru pulang dari Tabuk. Utusan ini
berjumlah sekian belas orang. Mereka datang dengan mengaku Islam dan tengah
tertimpa kemarau panjang. Nabi Saw bertanya tentang negeri mereka, lalu mereka
mengadukan kemarau yang menimpa. Mereka berkata, Berdoalah kepada Allah
agar memberi kami hujan. Bantulah kami untuk memohon kepada Rabbmu, dan
hendaknya Rabbmu mengabulkan permohonan kami melaluimu.
Beliau menyela, Subhnallh! Bagaimana kamu ini! Aku membantu untuk
memohon kepada Rabbku, lalu siapa yang membantu Rabb kami untuk memohon kepada-
Nya? Tiada ilah selain-Nya Yang Maha Tinggi Maha Agung, yang kursi-Nya seluas langit
dan bumi, kursi-Nya berkeretak karena keagungan dan kemuliaan-Nya seperti kendaraan
berkeretak. Setelah itu beliau naik mimbar dan berdoa kepada Allah hingga Allah
memberi mereka hujan lebat dan rahmat sempurna.

ONE DAY ONE SIRAH


207
205. Utusan Najran

Najran adalah sebuah kawasan luas di perbatasan Yaman, luasnya sejauh


perjalanan pengendara kuda dengan laju cepat selama sehari. Rasulullah Saw
kemudian mengirim surat kepada uskup mereka dan mengajak mereka masuk
Islam. Saat uskup membaca isi surat tersebut ia kaget. Akhirnya mereka sepakat
untuk mengirim utusan untuk mengatasi persoalan ini. Mereka akhirnya mengutus
enampuluh orang.
Rasulullah Saw kemudian berbicara kepada mereka dan mengajak mereka
masuk Islam. Mereka enggan masuk Islam. Mereka kemudian berembug di antara
sesama mereka. Setelah itu mereka berkata, Jika ia benar-benar nabi dan kita
melaknatnya, kita semua pasti binasa. Akhirnya mereka memilih membayar jizyah
berupa dua ribu pakaian setiap tahunnya, seribu pakaian pada bulan Rajab, seribu
pakaian sisanya pada bulan Shafar, plus satu uqiyah bersama setiap pakaiannya.
Sebagai imbalannya, beliau memberikan perlindungan kepada mereka, dan
mereka diberi kebebasan secara mutlak untuk menjalankan ajaran agama mereka.
Setelah itu mereka berkata, Utuslah seorang terpercaya bersama kami. Rasulullah
Saw kemudian mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah bersama mereka. Sepulangnya
menuju Najran, dua di antara para utusan ini masuk Islam.

ONE DAY ONE SIRAH


208
206. Utusan Penduduk Thaif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Nabi Saw mengepung penduduk


Thaif pasca perang Hunain. Urwah bin Masud Ats-Tsaqafi membuntuti Rasulullah
Saw, dia menemui beliau dan menyatakan diri masuk Islam. Setelah itu ia kembali
lagi ke kaumnya dan mengajak mereka masuk Islam. Namun ketika ia mengajak
mereka untuk masuk Islam, justru mereka melancarkan serangan dengan panah dari
segala penjuru, Urwah akhirnya meninggal.
Mereka sering menemui Rasulullah Saw. Beliau mengajak mereka masuk
Islam namun mereka tidak juga bersedia masuk Islam. Rasulullah Saw enggan
menerima permintaan itu. Mereka akhirnya pergi dan berembug lalu masuk Islam.
Namun dengan syarat, bukan mereka yang menghancurkan Lata, tapi Rasulullah
Saw yang melakukannya, karena Bani Tsaqif tidak akan menghancurkan Lata.
Rasulullah Saw pun menerima syarat tersebut.
Rasulullah Saw mengirim Khalid bin Walid dan Mughirah bin Syubah
bersama sejumlah orang Thaif untuk merobohkan Lata. Mereka kemudian
menghancurkan Lata dan merobohkan bangunannya.

ONE DAY ONE SIRAH


209
207. Utusan Bani Amir bin Shashaah

Di antara utusan ini ada musuh Allah, Amir bin Thufail, Arbad bin Qais dan
Jubar bin Aslam yang telah berkhianat terhadap para sahabat Rasulullah Saw dalam
peristiwa pembantaian di Bi`r Maunah. Mereka ini adalah para pemimpin Bani
Amir. Amir dan Arbad bersekongkol untuk membunuh Nabi Saw. Saat mereka tiba
di Madinah, Rasulullah Saw mengajak mereka masuk Islam.
Saat Amir berbicara dengan Nabi Saw, Arbad berputar ke belakang beliau.
Arbad kemudian menghunus pedang. Ketika ia sudah menghunus pedang
seukuran sejengkal, Allah menahan tangannya hingga tidak mampu mengeluarkan
pedang dari warangkainya.
Saat mereka pulang dan berada di tengah perjalanan, Allah mengirim
penyakit thaun dan menyerang kelenjar di tenggorokannya. Ia kemudian naik kuda
lalu mati di atas kudanya. Sementara Arbad, Allah mengutus petir untuk
menyambarnya dan untanya hingga terbakar hangus.

ONE DAY ONE SIRAH


210
208. Utusan Bani Hanifah

Utusan ini datang pada tahun 9 Hijriyah, berjumlah tujuhbelas orang, di


antaranya ada Musailamah Al-Kadzdzab. Rombongan ini singgah di salah satu
kediaman orang Anshar, setelah itu mereka menemui Nabi Saw dan menyatakan
diri masuk Islam. Salah satu sumber menyebutkan bahwa Musailamah juga ikut
masuk Islam bersama mereka.
Utusan kembali, lalu tidak lama setelah itu Musailamah mengaku turut serta
dalam urusan (agama) bersama Nabi Saw dengan mengaku nabi. Membuat kata-
kata bersajak, menghalalkan khamr dan zina bagi kaumnya, hingga kaumnya
terkena fitnah karenanya. Persoalan Musailamah kian serius, hingga ketika
Rasulullah Saw wafat, ia masih saja seperti itu hingga kaumnya kian terfitnah
karenanya.
Abu Bakar kemudian mengirim pasukan besar di bawah komandan Khalid
bin Walid untuk menyerangnya. Peperangan sengit pun terjadi antara Musailamah
dan kaum Muslimin. Dalam peperangan ini, Musailamah dan sebagian besar
pasukannya tewas, dan fitnahnya berhasil ditumpas. Yang membunuh Musailamah
adalah Wahsyi bin Harb, si pembunuh Hamzah.

ONE DAY ONE SIRAH


211
209. Utusan Raja-Raja Himyar

Sepulang Nabi dari Tabuk, Malik bin Murrah Ar-Rahawi datang dengan
membawa surat-surat dari para raja Himyar, yaitu Harits bin Abdu Kulal, Nuaim
bin Abdu Kulal, dan Numan bin abdu kulal. Mereka sudah masuk Islam dan
meninggalkan paganisme serta kaum musyrikin. Sebagai balasan, Rasulullah Saw
mengirim surat berisi penjelasan hak dan kewajiban selaku orang Mukmin.
Rasulullah Saw juga mengirim Muadz bin Jabal sebagai pimpinan
rombongan ini. Muadz ditempatkan di sebuah dataran tinggi dari arah Aden,
tepatnya di antara kawasan Sakun dan Sakakik. Di tempat ini, Muadz bin Jabal
bertindak sebagai hakim dan komandan pasukan, sekaligus petugas zakat dan
jizyah, juga mengimami shalat lima waktu.
Beliau juga mengirim Abu Musa Al-Asyari untuk mengurus kawasan
dataran rendah Zubaid, Ma`rib, dan Zama Sahil. Rasulullah Saw berpesan,
Permudahlah, jangan mempersulit, sampaikan berita gembira, jangan menakut-nakuti,
bekerjasamalah dan jangan berselisih. Muadz menetap di Yaman hingga Rasulullah
Saw wafat. Sementara Abu Musa Al-Asyari bertemu Nabi Saw saat haji wada.

ONE DAY ONE SIRAH


212
210. Utusan Hamdan

Hamdan adalah sebuah kabilah popular di Yaman. Utusan kabilah ini datang
pada tahun 9 Hijriyah tepatnya sepulang Nabi Saw dari Tabuk. Rasulullah Saw
kemudian menuliskan sebuah surat untuk mereka, dan menjanjikan sebidang tanah
seperti yang mereka minta.
Rasulullah Saw juga mengirim Khalid bin Walid untuk menyeru mereka
masuk Islam. Khalid bin Walid menyampaikan dakwah di tengah-tengah mereka
selama enam bulan, namun mereka tidak juga masuk Islam. Setelah itu Rasulullah
Saw mengirim Ali bin Abi Thalib untuk membantu Khalid.
Ali kemudian mendatangi Hamdan dan membacakan surat Rasulullah Saw
yang berisi seruan agar masuk Islam. Akhirnya mereka semua menyatakan diri
masuk Islam. Ali bin Abi Thalib kemudian mengirim surat untuk menyampaikan
berita gembira keislaman mereka ini kepada Rasulullah Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


213
211. Utusan Bani Abdul Madan

Rasulullah mengutus Khalid bin Walid pada bulan Rabiul Akhir 10 Hijriyah
dengan sasaran Bani Abdul Madan di Najran bagian dari wilayah Yaman, untuk
menyeru mereka masuk Islam selama tiga hari. Jika mereka tidak mau masuk Islam,
Khalid bin Walid akan memerangi mereka.
Saat tiba di sana, Khalid mengirim sejumlah pasukan berkuda ke berbagai
penjuru untuk mengajak mereka masuk Islam. Khalid mengirim surat kepada
Rasulullah Saw untuk memberikan hal itu. Rasulullah Saw kemudian mengirim
surat kepada Khalid agar pulang bersama para utusan mereka. Khalid
melaksanakan perintah Rasulullah Saw ini.
Para utusan kemudian kembali ke kaum mereka di sisa bulan Syawal atau di
awal bulan Dzulqadah. Setelah itu Rasulullah Saw mengutus Amr bin Hazm untuk
mengajarkan agama kepada mereka, mengajarkan sunah dan ajaran-ajaran Islam
kepada mereka, serta memungut zakat dari mereka. Untuk tujuan ini, beliau
menulis sebuah surat.

ONE DAY ONE SIRAH


214
212. Keislaman Bani Mudzhaj

Bani mudzhaj juga termasuk kabilah Yaman. Rasulullah Saw mengutus Ali
bin Abi Thalib ke kabilah ini pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah untuk
mengajak mereka masuk Islam, dan beliau memerintahkan Ali untuk tidak
memerangi mereka hingga mereka memeranginya.
Setelah tiba di sana dan bertemu dengan kelompok kabilah ini, Ali mengajak
mereka masuk Islam. Mereka enggan memenuhi seruan Ali dan bahkan menghujani
kaum Muslimin dengan anak panah. Akhirnya Ali mengatur barisan sahabat-
sahabatnya, lalu memerangi mereka hingga berhasil mengalahkan mereka.
Ali menghentikan pengejaran mereka untuk sementara waktu. Setelah itu Ali
berhasil menyusul mereka dan mengajak mereka masuk Islam, lalu mereka bersedia
masuk Islam. Para pemimpin mereka berbaiat kepada Ali. Mereka berkata, Kami
adalah pemimpin kaum kami. Ini zakat kami. Silahkan kau ambil hak Allah dari
zakat ini.

ONE DAY ONE SIRAH


215
213. Utusan Azd Syanuah

Azd Syanuah juga merupakan sebuah kabilah popular di Yaman. Utusan


kabilah ini datang dengan dipimpin Shard bin Abdullah Al-Azdi. Mereka semua
kemudian masuk Islam, lalu Shard bin Abdullah diangkat sebagai pemimpin
mereka. Nabi Saw memerintahkan Shard untuk memerangi orang-orang musyrik
bersama siapa saja yang masuk Islam di antara kaumnya.

ONE DAY ONE SIRAH


216
214. Utusan Jarir bin Abdullah Al-Bajali

Jarir bin Abdullah Al-Bajali datang kepada Rasulullah Saw. Ia termasuk


sahabat yang masyhur. Kabilahnya (Bujailah dan Khatsam) memiliki sebuah
berhala dan tempat peribadatan besar yang mereka sebut Dzul Khulashah
menyerupai Kabah.
Rasulullah Saw kemudian berkata kepada Jarir, Apakah kau tidak melegakanku
dari Dzul Khulashah? Jarir mengeluhkan kepada beliau bahwa ia tidak bisa naik
kuda dengan benar. Beliau kemudian menepukkan tangan beliau ke dada Jarir
sambil berdoa, Ya Allah! Teguhkanlah dia (di atas kuda) dan jadikanlah ia penuntun yang
mendapat petunjuk. Setelah itu, Jarir tidak pernah jatuh dari atas kuda.
Jarir berangkat menuju Dzul Khulashah bersama 150 penunggang kuda dari
kaumnya, Ahmas (salah satu keturunan Bujailah) lalu meruntuhkan rumah
peribadatan tersebut, membakarnya, dan membiarkannya seperti unta berpenyakit
kudis. Jarir kemudian mengutus Abu Artha`ah untuk menyampaikan kabar gembira
ini ke Rasulullah Saw. Rasulullah Saw kemudian mendoakan berkah untuk pasukan
berkuda Ahmas dan juga kuda-kuda mereka sebanyak lima kali.

ONE DAY ONE SIRAH


217
215. Kemunculan Aswad Al-Unsi dan Pembunuhannya

Ketika Islam menyebar di Yaman, dan para pegawai Rasulullah menyebar di


semua penjuru Yaman, tiba-tiba Aswad Al-Unsi muncul dari negeri Kahf Hannan
bersama 700 prajurit. Aswad mengaku nabi dan berkuasa dalam persoalan agama.
Kaum Muslimin memperlakukan Aswad Al-Unsi secara pura-pura demi
melindungi keselamatan diri.
Situasi ini berlangsung selama tiga atau empat bulan lamanya. Setelah itu
Fairuz Ad-Dailami dan rekan-rekannya dari Persia membuat trik untuk
membunuhnya. Mereka ini sudah masuk Islam. Ia akhirnya berhasil dibunuh
Fairuz. Fairuz memenggal kepalanya lalu melemparkannya ke luar benteng, setelah
itu para pengikut Aswad Al-Unsi mengalami kekalahan.
Pembunuhan Aswad Al-Unsi terjadi tepat sehari sebelum Nabi Saw wafat.
Wahyu kemudian datang kepada beliau memberitahukan hal itu dan beliau
memberitahukan berita tersebut kepada para sahabat. Setelah itu surat berisi
pembunuhan Aswad Al-Unsi baru sampai pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.

ONE DAY ONE SIRAH


218
216. Haji Wada

Setelah dakwah tuntas disampaikan ke berbagai penjuru Jazirah Arab dan


Allah memunculkan sekelompok orang-orang Mukmin yang akan menjaga dan
menyampaikan dakwah ke ujung bumi, Allah menakdirkan untuk memperlihatkan
hasil jerih payah dakwah tiada henti kepada Rasulullah Saw sebelum beliau
berpulang ke haribaan ilahi. Allah memuliakan beliau dengan berhaji ke Baitullah
pada bulan Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah.
Rasulullah Saw mengumumkan niat untuk melaksanakan haji di tengah-
tengah khalayak, hingga banyak sekali orang berdatangan ke Madinah untuk
mengikuti beliau. Pada hari Sabtu, lima hari tersisa dari bulan Dzulqadah, tepatnya
tanggal 26 Dzulqadah, beliau menyisir rambut, mengenakan minyak rambut,
mengenakan dua pakaian ihram.
Beliau naik kendaraan menuju Baitullah, lalu mengerjakan thawaf wada,
setelah itu shalat fajar, lalu bertolak menuju Madinah. Setelah mendekati Madinah,
beliau bertakbir tiga kali lalu membaca, Tiada ilah (yang berhak diibadahi dengan
sebenarnya) selain Allah semata, bagi-Nya kerajaan dan pujian. Ia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Kami kembali, bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji Rabb kami. Allah
membenarkan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan para sekutu seorang diri.

ONE DAY ONE SIRAH


219
217. Delegasi Militer Usamah bin Zaid

Rasulullah tiba di Madinah dengan bertasbih dan bertahmid memuji Allah


atas karunia masuknya manusia ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong
yang Ia perlihatkan kepada beliau, juga memperlihatkan keberhasilan dakwah yang
beliau emban selama kurang lebih duapuluh tiga tahun lamanya.
Setelah pulang ke Madinah, beliau menerima kedatangan sejumlah utusan.
Beliau kemudian mempersiapkan Usamah bin Zaid bersama 700 prajurit untuk
menginjakkan kaki ke kawasan Balqa dan Darum dari wilayah Palestina.
Pasukan Usamah sudah berangkat dan singgah di Jaraf yang terletak sejauh
tiga mil dari Madinah. Hanya saja Usamah mendapat kabar mencemaskan tentang
sakitnya Rasulullah Saw. Setelah itu putusan Allah terkait wafatnya Rasulullah Saw
pun tiba, dan delegasi militer Usamah ini menjadi delegasi militer pertama pada
masa Abu Bakar Ash-Shiddiq.

ONE DAY ONE SIRAH


220
218. Tanda-Tanda Perpisahan

Setelah Rasulullah menyampaikan risalah, menunaikan amanat, dan


menasehati umat, muncul tanda-tanda perpisahan yang tercermin dalam ucapan
dan tindakan beliau. Pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah, beliau beritikaf
selama duapuluh hari, padahal biasanya beliau hanya itikaf selama sepuluh hari
saja.
Beliau melepas kepergian Muadz saat mengutusnya ke Yaman. Beliau
menyampaikan wasiat kepadanya, lalu setelah itu berkata, Wahai Muadz! Mungkin
kau tidak akan bertemu denganku setelah tahun ini, dan mungkin saja kau akan lewat di
Masjid dan makamku ini. Muadz menangis karena berpisah dengan Rasulullah Saw.
Saat haji wada, beliau berulang kali mengatakan, Sungguh, aku tidak tahu,
mungkin aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini, di tempat ini lagi.
Saat itulah firman Allah ini turun, Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu. (Al-M`idah: 3) Karena itulah haji ini disebut haji wada. Maksudnya,
beliau berpamitan kepada semua orang untuk pulang ke haribaan ilahi.

ONE DAY ONE SIRAH


221
219. Awal Mula Sakit

Pada hari Senin terakhir dari bulan Shafar 11 Hijriyah, Rasulullah ikut
mengantar jenazah ke Baqi. Aisyah ra berkata, Beliau pulang dari Baqi, saat itu aku
tengah sakit kepala, aku mengatakan, Aduh, kepalaku! Beliau menyahut, Bukan kamu yang
sakit, tapi akulah yang sakit kepala wahai Aisyah.
Inilah awal mula beliau jatuh sakit. Namun demikian, beliau masih bergilir di
antara istri-istri beliau hingga sakit beliau semakin parah saat beliau berada di
rumah Maimunah. Beliau akhirnya bertanya, Dimana aku besok? Dimana aku besok?
maksud beliau giliran Aisyah.
Istri-istri beliau kemudian mempersilahkan beliau tinggal dimanapun seperti
yang beliau kehendaki. Beliau kemudian keluar dengan dibopong Fadhl bin Abbas
dan Ali bin Abi Thalib dengan kedua kaki tertatih, hingga sampai di kediaman
Aisyah.

ONE DAY ONE SIRAH


222
220. Pesan dan Wasiat Beliau

Aisyah berkata, Saat beliau masuk rumahku dan sakit beliau kian parah,
beliau berkata, Guyurkan tujuh gayung air kepadaku yang belum dibuka penutupnya, aku
mau keluar menemui orang-orang untuk menyampaikan wasiat pada mereka. Setelah itu
beliau keluar menemui orang-orang. Beliau shalat kemudian menyampaikan
khutbah kepada mereka.
Di antara yang beliau sampaikan adalah,Sungguh, ada umat sebelum kalian
yang menjadikan makam nabi-nabi dan orang-orang saleh di antara mereka sebagai masjid.
Ketahuilah! Janganlah kalian menjadikan makam-makam sebagai masjid-masjid. Sungguh,
aku melarang kalian dari hal itu. Beliau juga bersabda, Jangan kalian jadikan makamku
sebagai berhala yang disembah.
Pada hari itu, Rasulullah Saw mewasiatkan tiga hal, beliau mewasiatkan agar
orang-orang Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin diusir dari semenanjung Arab,
memberi hadiah kepada utusan seperti yang biasa beliau lakukan, dan beliau
menegaskan persoalan shalat dan hamba sahaya pada mereka. Beliau bersabda,
Aku tinggalkan dua perkara di tengah-tengah kalian, kalian tidak akan tersesat
selama kalian berpegang teguh pada keduanya, kitab Allah dan sunnahku.

ONE DAY ONE SIRAH


223
221. Abu Bakar Menggantikan Nabi

Meski sakit kian parah, saat tiba waktu isya pada hari Kamis, beliau mandi
menggunakan ember agar tubuh beliau terasa ringan, lalu beliau hendak berdiri,
namun beliau jatuh pingsan. Setelah itu beliau siuman lalu mandi lagi. Saat hendak
berdiri, beliau jatuh pingsan lagi. Setelah itu beliau siuman lalu mandi lagi. Saat
hendak berdiri, beliau jatuh pingsan lagi.
Beliau akhirnya mengirim utusan kepada Abu Bakar untuk
memerintahkannya mengimami shalat. Selama beberapa hari itu, Abu Bakar
mengimami sebanyak 17 kali.
Pada hari sabtu atau ahad, Nabi Saw sedikit merasa enteng, kemudian keluar
dengan dibopong dua orang untuk mengimami shalat zhuhur. Saat itu Abu Bakar
tengah mengimami shalat. Keduanya kemudian mendudukkan beliau di samping
kiri Abu Bakar. Sehingga Abu Bakar mengikuti shalat Rasulullah Saw, dan orang-
orang mengikuti shalatnya Abu Bakar dan mengeraskan suara takbir Nabi Saw.

ONE DAY ONE SIRAH


224
222. Menyedekahkan Semua yang Beliau Miliki

Pada hari ahad (sehari menjelang wafat) Rasulullah Saw memerdekakan


semua budak yang beliau miliki, menyedekahkan semua dinar yang beliau punya,
dan menghibahkan semua persenjataan beliau untuk kaum Muslimin. Pada malam
harinya, Aisyah meminta minyak lampu pada seorang wanita, sementara saat itu
baju besi milik Nabi Saw masih tergadai di tangan seorang Yahudi untuk tigapuluh
sha gandum.

ONE DAY ONE SIRAH


225
223. Hari Terakhir Kehidupan Nabi

Memasuki waktu shubuh pada hari senin (saat itu hari giliran Aisyah) Abu
Bakar mengimami shalat fajar. Rasulullah Saw menyingkap tirai bilik Aisyah lalu
menatap mereka. Abu Bakar mundur untuk bergabung dalam shaf karena dikiranya
Rasulullah Saw mau keluar untuk shalat. Namun Rasulullah Saw memberikan
isyarat dengan tangan agar mereka meneruskan shalat.
Pada hari ini (atau di pekan ini), Nabi Saw memanggil Fathimah dan
membisikkan sesuatu padanya, Fathimah menangis mendengarnya dan kemudian
membisikkan lagi padanya, Fathimah tertawa mendengarnya. Aisyah menanyakan
hal itu, namun Fathimah merahasiakannya hingga Rasulullah Saw wafat.
Sakit beliau kian parah. Pengaruh racun domba yang pernah beliau makan
menjalar saat itu. Beliau berkemul selimut dengan menutupi wajah, lalu beliau
singkap kembali ketika merasa sulit bernafas. Dan inilah wasiat terakhir yang beliau
sampaikan berkali-kali, (Peliharalah) shalat, (peliharalah) shalat, dan hamba sahaya yang
kalian miliki.

ONE DAY ONE SIRAH


226
224. Datangnya Kematian
Detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah tiba, Aisyah nenyandarkan tubuh
beliau di antara dada dan lehernya. Saat itu, Abdurrahman bin Abu Bakar, saudara
Aisyah, masuk dengan membawa siwak. Rasulullah Saw menatap ke arah siwak,
lalu Aisyah mengerti beliau menginginkan siwak.
Setelah bersiwak, Nabi Saw mengangkat kedua tangan atau jari beliau.
Tatapan beliau terarah ke atap rumah, kedua bibir beliau bergerak-gerak, Aisyah
sempat mendengar kata-kata terakhir beliau ini, beliau mengucapkan, Bersama
orang-orang yang engkau beri anugerah, dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan
orang-orang saleh. Ya Allah! ampunilah aku, rahmatilah aku, pertemukan aku dengan
kekasih Yang Maha Tinggi. Ya Allah! kekasih Yang Maha Tinggi.
Kata-kata terakhir ini beliau ulang hingga tiga kali, setelah itu tangan beliau
melemah lunglai, dan beliau pun kembali ke haribaan ilahi. Peristiwa ini terjadi
pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah pada waktu Dhuha, dalam usia
genap 63 tahun.

ONE DAY ONE SIRAH


227
225. Kebingungan Para Sahabat

Berita duka dengan cepat tersebar hingga seluruh dunia terasa muram bagi
para sahabat. Mereka hampir saja hilang kesadaran, karena tidak ada hari yang
begitu indah dan terang melebihi hari kala Rasulullah Saw. Umar bin Khaththab
berdiri di masjid sambil berkata, Rasulullah Saw tidak meninggal dunia. Ia
mengancam akan memotong dan membunuh siapapun yang mengatakan beliau
meninggal dunia.
Abu Bakar keluar lalu berkata, Umar, duduklah! Umar tidak mau duduk.
Abu Bakar kemudian menghampiri mimbar dan berdiri di samping mimbar. Abu
Bakar mengucapkan kalimat syahadat lalu menyampaikan; Amma badu. Siapa di
antara kalian yang menyembah Muhammad, Muhammad sudah tiada. Tapi siapa di
antara kalian yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup, tidak
mati.
Umar berkata, Demi Allah, aku seolah tidak sadar, hingga Abu Bakar
membaca ayat itu, setelah itu aku pun tahu apa yang dikatakan Abu Bakar memang
benar. Tubuhku terasa lemas hingga aku terjatuh ke tanah saat mendengarnya. Aku
pun tahu bahwa Nabi Saw sudah tiada.

ONE DAY ONE SIRAH


228
226. Memilih Abu Bakar

Persoalan paling penting setelah Rasulullah wafat adalah memilih siapa yang
menggantikan posisi beliau dalam menata berbagai persoalan kaum Muslimin dan
negara. Ali bin Abi Thalib menilai dirinya paling berhak atas khilafah karena
kekerabatannya dengan Rasulullah Saw. Akhirnya kaum Muhajirin menemui Abu
Bakar dan Umar.
Abu Bakar dan Umar dengan ditemani Abu Ubaidah bin Jarrah dan kaum
Muhajirin kemudian pergi ke serambi Bani Saidah. Terjadi diskusi dan dialog di
antara mereka. Dalam dialog ini, kaum Anshar menyampaikan keutamaan dan hak
mereka untuk memegang khilafah. Setelah itu Abu Bakar meraih tangan Umar dan
Abu Ubaidah, lalu berkata, Aku meridhai salah satu di antara dua orang ini sebagai
pemimpin kalian.
Suara gaduh dan keras muncul di sana-sini hingga kami khawatir terjadi
perselisihan, Umar kemudian mengatakan kepada Abu Bakar, Abu Bakar, julurkan
tanganmu. Abu Bakar menjulurkan tangan lalu Umar berbaiat, diikuti kaum
Muhajirin, berikutnya kaum Anshar.

ONE DAY ONE SIRAH


229
227. Mengurus dan Mengubur Jasad Mulia di Tanah

Pada hari Selasa, para sahabat memandikan jasad beliau tanpa melepaskan
baju yang beliau kenakan. Mereka yang memandikan adalah Abbas bin Abdul
Muththallib, Ali bin Abi Thalib, Fadhl, Qatsam (keduanya anak Abbas), Syaqran
(pelayan Rasulullah Saw), Usamah bin Zaid, dan Aus bin Khaili.
Jasad beliau dimandikan sebanyak tiga kali dengan air dan daun bidara. Air
diambilkan dari sebuah sumur bernama Ghars, milik Saad bin Khaitsamah di Quba,
beliau sendiri pernah meminum air sumur ini. Setelah itu mereka kafani beliau
dengan tiga lembar kain katun putih tanpa menyertakan pakaian ataupun penutup
kepala.
Abu Thalhah menggali makam di tempat beliau wafat, makam dibuat dalam
bentuk liang lahad. Tikar beliau diletakkan di tepi makam, orang-orang masuk ke
dalam bilik ini secara bergantian, sepuluh sepuluh, untuk menshalatkan jenazah
Rasulullah Saw secara sendirian tanpa imam. Pengurusan jenazah beliau selesai
pada hari selasa dan sebagian besar malam rabunya. Setelah itu mereka
menurunkan lalu memakamkan jasad beliau di akhir malam.

ONE DAY ONE SIRAH


230

Anda mungkin juga menyukai