Anda di halaman 1dari 18

PULMONOLOGI

1. Sel yang memproduksi mucous sel goblet

2. Histologi anatomi saluran pernafasan: yang hanya terdapat di perifer


o Traktus respiratorius dibagi menjadi pars conductorial dan pars respiartoria
o Pars konduktoria mulai dari rongga hidung bronkiolus terminalis, yang sebagian besar
dilapisi oleh sel epitel silindris bersilia dan sel goblet
o Pars respiratoria meliputi bronkiolus respiratoria alveolus, dimana masih terdapat sel
epitel bersilia akan tetapi makin ke distal makin jarang, terdapat serat elastin dan
retikulin

3. Suara tambahan
o Continuous ronkhi kering (wheezing, stridor)
o Uncontinuous ronkhi basah

4. 4 stadium pathogenesis pneumonia lobaris


o Congestion (dilatasi vasa) red hepatisation (eritrosit, neutrophil) grey hepatisation
(lisis eritrosit) resolution (fibrosis)

5. Kasus: laki2 65 tahun batuk + darah 3 hari, sesak (-), nyeri dada (-)
o Dx? Option: asma, bronkiektasis, bronchitis kronis, PPOK, pneumonia
o Px?
o Tx? mukolitik dan antibiotic (macrolide, quinolone, penicillin) batuk (DMP)

6. Kasus: perempuan 30 tahun, batuk produktif 3 hari, sesak (+), demam (+)
o Dx? pneumonia
o Px? rontgen thoraks, sputum kultur dan sensitivitas
o Tx? CAP azithromycin 500 mg/hari 3-5 hari ; ceftriaxone 1gr/12 jam 7 hari
HCAP levofloxacin 750 mg/hari IV 7 hari ; ceftazidime 1gr/8 jam 7 hari

7. Asma? steroid

8. Kasus: laki-laki, 20 tahun, kecelakaan, sianotik, pengembangan dada tidak simetris, suara nafas
hilang satu sisi. Dx?
a. Hemothoraks
b. Kontussio pulmonal
c. Simple pneumothoraks disertai fraktur kosta
d. Tension pneumothoraks mediastinum shifting, trakea bergeser, cyanosis, JVP, suara

9. Periksa TB, BTA 1/1 lapang pandang? Pasti TB

10. Lokasi thorakosentesis efusi pleura SIC VII VIII IX LAP


11. Laki-laki, 24 tahun, tertusuk benda tajam thoraks anterior sisi medial papilla mamae sinistra. TD
70/50. Vena-vena leher melebar, vesikuler normal?
Step pengelolaan yang tepat perikardiosentesis
Dx pericardial effusion, terdapat low input failure, Cardiac Tamponade

Trias Beck suara jantung jauh, JVP meningkat, hipotensi

12. Ciri-ciri bronchitis kronis?


o Untuk kronis berdahak minimal 3 bulan dalam 1 tahun sekurang-kurangnya 2 tahun
berturut-turut yang tidak disebabkan oleh penyakit lain

13. Gejala klinis pneumonia?


o Demam
o Batuk
o Sesak
o BB (belum tentu)
o Malaise, prodromal
o Nafsu makan
Dx pneumonia?
Ro thoraks terdapat infiltrate, JVP
1. Trauma pada dada, sesak nafas, ngorok. Perkusi dada kiri hipersonor. Saat nafas dada kiri
tertinggal. Nadi tak teraba, akral dingin. Apa yang dilakukan di IGD?
a. O2 sungkup, nafas spontan dan dekompresi jarum
b. O2 sungkup, nafas bantu dan dekompresi jarum
c. Intubasi, O2 sungkup, nafas spontan dan dekompresi jarum
d. Intubasi, O2 sungkup, nafas bantu dan dekompresi jarum
e. Langsung dekompresi jarum

2. Sesak, demam 3 hari. Riw. Ayam tetangga mati mendadak dalam peternakan. Rontgen paru:
infiltrate luas di lapangan paru. Di bawah ini yang benar?
a. Hewan reservoir tidak ada
b. Termasuk influenza tipe B
c. Berkembang biak di sitoplasma sel hospes
d. Antigentik pvariasi pada AgH dan AgN

3. Penderita sesak nafas derajat 3, kadang batuk bercampur darah. Komplikasi yang dapat timbul?
a. Henti nafas
b. Hematemesis
c. Dyspnea

4. Laki-laki, 25 tahun, KLL, dada kiri terbentur stang, sesak nyeri dada kiri. Hipersonor dada kiri.
SDV paru kiri (-)
a. Hematothoraks sinistra
b. Tension pneumothoraks
c. Pneumothoraks sinistra
d. Tamponade kordis
e. Flail chest

5. Guna tes tuberculin?


a. Mendiagnosa TB
b. Mendeteksi antibody tubuh thd kuman TB

6. Widal H 1/80, terdapat infiltrate di apeks paru. Dx?


a. TB paru
b. ???
c. ???

7. 55 tahun, batuk, sesak nafas, sakit dada mendadak, inspeksi: dada cembung. Auskultasi: subs
senyap. Gambaran thoraks
a. Pneumonia lobaris
b. Efusi pleura
c. Bronkiektasis
d. TBC + Pneumothoraks
8. Karyawan perusahaan asbes, 45 tahun, sesak nafas, batuk sejak 3 bulan lalu. Dx awal?
asbestosis

9. 17 tahun, jatuh dari ketinggian, korban tenang, tidur ngorok, nadi cepat, akral dingin. Tindakan?
a. Beri bantal
b. Pasang ganjal kepala supaya ekstensi
c. Head tilt
d. Jaw thrust dan bersihkan mulut
e. Miringkan Os
Pulmonologi

1. 2x serangan/minggu, terjadi sering pada malam hari tapi tidak setiap hari, bersin di pagi hari,
Dx? Asma (persisten ringan)

2. Test all normal (mild persistent FEV1 60-80%)


Persisten ringan SABA (eksaserbasi) dan Low ICS (budesonide)
Intermitten SABA

3. Terapi asma pada kasus di atas? SABA k/p, ICS controller

4. Definisi PPOK
Penyakit yang di tandai dengan progresivitas obsruksi jalan nafas yang tidak sepenuhnya
reversible, dan merupakan respon inflamasi yang abnormal akibat partikel atau gas yang
beracun terutama akibat asap rokok
(lung disease characterized by obstruction of lung airflow, partially reversible inflammation by
noxious particle)

5. Pemeriksaan penunjang PPOK spirometry obstruktif <0,70

6. Pemeriksaan fisik PPOK


o Barrel chest
o Pursed lip breathing
o Vesikuler
o Ekspirasi memanjang
o Wheezing
o Ronkhi
o Sianosis
o Tampakan fisik blue boater atau pink puffer
o Bunyi jantung melemah

7. Treatment PPOK bronkodilator Beta-2 agonist, antikolinergik


Pada akut : makrilide, cephalosporin, quinolone
Mirip dengan asma, kecuali eksaserbasi curiga adanya infeksi

8. Kasus: batuk, kumat-kumatan, demam (-), rokok (+) lama


Dx? PPOK? Bronkitis kronik (batuk), emphysema (sesak)

9. Dx asma spirometry, bronkodilator, tes allergen


PEF, PEF diurnal >10% dewasa, >12% anak

10. TB kasus baru, Dx? sputum BTA (+)


Soal Pulmonologi

1. Kasus: px fisik: perkusi redup, vesicular menurun, Dx efusi pleura

2. Tindakan? pungsi pleura SIC VII VIII LAP


Lakukan pemeriksaan PA, kultur, lab kimia dan sensitivitas bakteri

3. Kasus: laki-laki, gejala sistemik: keringat malam, BB, batuk 3 minggu, hemoptoe .
Dx? suspek TB paru

4. Px penunjang sputum (SPS untuk BTA) dan Rontgen (kavitasi dan konsolidasi)

5. Kasus: laki-laki, penderita DM tidak control rutin, datang dengan keluhan sesak dan mengi.
Pertanyaan pertama saat anamnesis?
o Ini serangan pertama atau tidak
Tindakan beri O2 4 L/menit

6. Kasus: laki-laki tua, perokok, batuk lama, sesak, batuk berdahak Suspek PPOK
Dx? Bronkitis kronis?
PPOK eksaserbasi akut (sesak, sputum, sputum purulent)

7. Dx pasti dengan spirometry

8. Kasus: wanita sering sesak, RR 32 x/menit, T 38C, sudah meminum obat 5 hari tidak membaik.
Dx? status asmatikus (tidak berespon dengan bronkodilator dan steroid, butuh ventilator
mekanik dan PPV)

9. Terapi? Bronkodilator

10. Obat-obatan lain yang dierikan pada PPOK?


o Mukolitik (ambroxol, karbosistein)
o Antioksidan (N-asetil-sistein, immunoregulator dan antitusif)
o Vaksinasi terhadap influenza dan pneumokokus

11. Kasus: infeksi dgn efusi pleura


rontgen, biopsy pleura, torakosentesis, sitologi bakteri
Torakosentesis dilakukan di SIC 7-9 LAP tepat di costodiafragmatika

12. Px penunjang rontgen, aspirasi, CT scan

13. Manajemen PPOK? edukasi (rokok), obat, O2 target <95%, ventilasi mekanikkk, rehabilitasi

14. Dx PPOK spirometry


o FEV1/FVC <0,70
o FEV1 80% prediksi, 50-80%, 30-50%, <30%
15. Kasus: asma, manajemen? SABA, LABA, MP, hindari pencetus
Eksaserbasi:
o O2 3-4 L/menit
o Salbutamol 200-800 ug
o Budesonide 1-2 mg
o MP 40-60 oral / 60-120mg
Kontrol
o LABA
o ICS
o Xanthin
o Antikolinergik

16. Beda PPOK dan asma?


PPOK Asma
Dewasa >40 tahun Anak-anak
Riw perokok Malah hari/dini hari
Irreversible Reversibel
Spirometry abnormal Riw alergi, rhinitis
Pencetus: polusi/asap Spirometry normal
Memberat dengan aktivitas Pencetus alergen

17. Pengelolaan TB :
Kategori I : 2RHZE + 4(RH)3
Kategori II : 2RHZES + 1HRZE + 5(HRE)3

18. Anamnesis pada pasien sesak nafas?


o Berapa lama
o Saat apa
o Pencetus
o Pereda
o Progresif atau tidak
o dll

19. treatment asma (kasus)

20. dx efusi pleura?


Diagnosis ditegakkan berdasarkan Ax, Px fisik
Dx pasti dengan pungsi pleura, biopsy, rontgen, Analisa cairan pleura
1. kapan ambil BTA TB?
o SPS (sewaktu/pagi/sewaktu)

2. Peningkatan taktil konsolidasi

3. Pleura yang melapisi bagian dalam dinding dada parietal


Yang melapisi paru visceral

4. Staging pneumonia? Kelas risiko 1-5 ?

5. Treatment pneumonia?
CAP:
o Azithromycin 1x500mg 3-5 hari
o Ceftriaxone 1gr/12 jam 7 hari
HAP/HCAP:
o Levofloxacin
o Ceftazidim 1gram/8 jamm 7 hari

Skor pneumonia: berdasarkan vital sign, AGD, dan terapi

6. Penyebab utama?
Etiologic CAP (gram negative jompo, atipikal lansia):
o H. influenza pada pasien perokok
o Pseudomonas aeruginosa pada pasien bronkiektasis, steroid, malnutrisi,
imunosupresi
o S. pneumonia dan M. pneumonia CAP rawat jalan (13-37%)
o Clam. Pneumonia CAP rawat inap

7. Tx TB?
2HRZE, 6HE

8. Eksudat, jika? Rivalta (+), LDV >200, protein >3


Kalo transudate tes Rivalta (-), LDV <200, protein <3
Transudate ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik

9. Eksudat pada kasus apa? TB pleuritis, neoplasma, infark paru, infeksi

10. Pneumonia masyarakat (CAP) streptococcus pneumonia, H. influenza

11. Asma

12. Tx asma? steroid dan beta-2 agonist


SOAL PULMONOLOGI 2015

Kasus 1

Seorang laki-laki 65 tahun dating dengan keluhan batuk dan demam sejak 4 hari yang lalu, disertai nyeri
bila batuk dan dahak (+) berwarna kuning. Pada pemeriksaan, T 120/70, N 112, R 28, T 39oC. Pada
pemeriksaan penunjang Hb 13, AL 18.000, ureum 20, creat 0,9. Rontgen dada terdapat pengkabutan
tersebar di hemithorax kanan, dengan bentukan air fluid level di beberapa noduler patchy yang ada.
AGD pH 7,3 , PaO2 85, PaCO2 30, HCO3 15, SO2 92, BE -5, dengan oksigen 2Lpm

1. Diagnosis pasien di atas ..


a. Bronkitis akut
b. Pneumonia lobaris dahak rusty atau bloody; konsolidasi di seluruh lobus
c. Bronkopneumonia lobularis & segmental
d. TB paru
e. Bukan salah satu di atas

2. Paru-paru terdiri dari


a. Paru kanan 3 lobus, paru kiri 2 lobus
b.
c.
d. Paru kanan 2 lobus, paru kiri 4 lobus
e. Paru kanan 4 lobus, paru kiri 2 lobus

3. Pada pasien di atas yang terkena adalah ..


a. Lobus medius paru
b. Lobus superior paru kanan
c. Lobus inferior paru kanan
d. Mengenai segmen lobus superior paru kanan
e. Mengenai subsegmental dari berbagai segmen di lobus paru kanan

4. Pada pemeriksaan paru, menunjang diagnosis bila ditemukan .


a. Bunyi nafas bronchial +
b. Bunyi nafas bersuara bronchophony +
c. Whispered pectori logue +
d. Bunyi nafas bronchovesikuler
e. Semua di atas

5. Kemungkinan penyebab dari kasus di atas adalah ..


a. Klebsiella pneumonia lobaris ke atas
b. Pseudomonas aeruginosa bilateral, HCAP
c. Streptococcus pneumonia lobaris, CAP
d. Staphylococcus aureus abses paru
e. Chlamydia pneumonia

6. Antibiotic yang sesuai untuk pasien di atas .. (betalaktam + macrolide) atau


fluoroquinolone
a. Inj. Beta lactam dan macrolide oral
Penicillin / cephalosporin (ceftriaxone, cefixime)
b. Inj. Beta lactam dan inj. Fluoroquinolone atau macrolide
c. Beta lactam oral dan macrolide oral
d. Macrolide oral
e. OAT

7. Antibiotic harus diberikan pada pasien .


a. Dalam 1 jam sejak diagnosis ditegakkan
b. Dalam 4 jam sejak diagnosis ditegakkan
c. Dalam 8 jam sejak diagnosis ditegakkan
d. Dalam 12 jam sejak diagnosis ditegakkan
e. Dalam 24 jam sejak diagnosis ditegakkan

8. Perawatan pasien tersebut adalah ..


a. Rawat jalan (0-1)
b. Rawat inap (>3)
c. Rawat inap intensive (4-5)
d. Rawat inap intermediate care
e. Terserah pasien

Skor:
- Hipotensi <90
- RR >30
- Takikardia 125
- Temperatur >40
- Hipotermi <36
- Multi organ failure
- PaCO2 >50

9. Switch therapy dari injeksi ke oral dilakukan bila .


a. minimum bebas demam 8 jam dan tidak ada gangguan GIT
b. setelah 3 hari bebas demam
c. setelah 5 hari bebas demam
d. setelah 7 hari bebas demam
e. setelah 10 hari bebas demam

10. hasil kultur yang tidak dapat dinyatakan sebagai penyebab adalah ..
a. berasal dari darah definit
b. berasal dari cairan efusi atau LCS definit
c. sputum dengan sel lebih dari 25/lapang pandang
d. berasal dari aspirasi jarum transthoracal definit
e. berasal dari sputum dengan epital >10/lapang pandang presume if

11.
12.
13.

14. Penegakkan diagnosis TB BTA negative bila .


a. BTA sputum 3x negative dan klinis tidak membaik setelah mendapat pengobatan non
spesifik, rontgen dada sesuai dengan TB
b. BTA sputum 3x negative, hasil kultur sputum BTA positif
c. BTA sputum 2x negative, 1x positif dan rontgen dada sesuai TB
d. A dan B benar
e. B dan C benar

TB BTA Negatif:
- Tidak mempan dengan obat selain OAT
- Klinis (+)
- Hasil BTA 3x (-)
- Kultur (+)
- Radiologi (+)

15. Pengobatan yang direncanakan pada pasien di atas bila hasil pemeriksaan BTA positif .
a. 2 (4FDC) / 4(2FDC)3 atau 2 HRZE / 4 H3R3
b. 2 (4FDC)S / (4FDC) / 5 (2FDC+E)3
c. 2 HRZ
d. 2 HES / 10 HE
e. 12 H

16. Alternative terapi bila penderita juga sakit hepatitis kronik dan tidak memungkinkan diberi
rifampicin
a. 2 (4FDC) / 4(2FDC)3 atau 2 HRZE / 4 H3R3
b. 2 (4FDC)S / (4FDC) / 5 (2FDC+E)3
c. 2 HRZ
d. 2 HES / 10 HE
e. 12 H

Hepatitis kronik pirazinamid tidak boleh di berikan


Rekomendasi WHO 2SHRE/6RH atau 2SHE/10HE
Hepatitis akut ditunda OAT sampai sembuh atau beri SE maks 3 bulan sampai hepatitis
sembuh

R pipis merah
H neuropati (kesemutan)
E efek samping ke mata
S merusak ginjal, tuli, gangguan keseimbangan

17. Memenuhi kriteria sembuh dari TB BTA Positif .


a. Jterjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 atau ke 3 setelah sisipan atau
bulan ke 5 dan tetap negative pada akhir pengobatan
b. Terjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 dan tetap negative pada akhir
pengobatan
c. Terjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 walaupun positif lagi pada akhir
bulan ke 5
d. Terapi lengkap 6 bulan
e. A dan B benar

18. Bila pasien TB akan di rujuk ke tampat lain, form yang diisi dan disertakan pada surat rujukan
adalah .
a. Kartu TB 01 ID
b. Kartu TB 02 antibiotik
c. Kartu TB 05 sputum
d. Kartu TB 06 suspek TB
e. Kartu TB 09

19. Hal di bawah ini tidak perlu dilakukan .


a. PITC bagi pasien
b. Terapi pencegahan bagi anaknya
c. Tracer lingkungan
d. Pemenuhan asupan nutrisi bagi pasien
e. Terapi kortikosteroid
20. Indicator pencapaian sembuh (cure rate = angka kesembuhan) adalah ..
a. >70%
b. >80%
c. >85%
d. >90%
e. >95%

Error rate <5%


Conversion rate 80%
Case rate >70%

KASUS 3

Seorang laki-laki 35 tahun dating ke RS dengan keluhan batuk telah 4 bulan dan disertai sesak nafas,
rata-rata 2x dalam seminggu. Tidak terdapat riwayat demam, tidak ada keringat malam. Batuk terutama
di pagi hari. Tidak ada riwayat merokok, ibu penderita juga sakit serupa.

21. Kemungkinan diagnosis pasien di atas


a. Bronchitis kronis
b. PPOK
c. Asma
d. TB paru
e. Kanker paru

22. Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosis bila ditemukan


a. RBH
b. RBK
c. Wheezing
d. Suara amforik
e. Bunyi nafas bersuara

23. Hal-hal yang tidak sesuaaai/berkaitan dengan penyakit di atas ..


a. Peningkatan aktivitas T helper 2
b. Berkaitan dengan factor keluarga
c. Berkaitan dengan factor allergen
d. Severitas persisten sedang harusnya persisten ringan
e. Histamin merupakan substansi dari degradasi mast cell berperan dalam acute asthmatic
response

Intermiten: <1x seminggu, <2x sebulan gejala malam


Persisten ringan >1x seminggu <1x sehari, >2x sebulan
Sedang setiap hari, >1x seminggu
Berat: terus menerus, sering

24. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis


a. Spirometry FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas test negative
b. Spirometry FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas test positif
c. Spirometry FEV/FVC 100%
d. Provokasi test negative
e. Test APE selama 2 minggu dengan variabilitas yang sempit

25. Pada rontgen dada gambaran yang tidak ditemukan ..


a. Emphysematous lung akibat adanya air trapping
b. Coracan bronchovascular yang meningkat
c. Diafragma normal
d. Sela iga melebar
e. Infiltrate di apex paru

26. Pengobatan yang tidak diberikan pada keadaan akut


a. Bronchodilator B2 agonist inhalasi
b. Bronchodilator antikolinergik inhalasi
c. Bronchodilator golongan xanthin pada infus
d. Kortikosteroid sistemik
e. Long acting muscarinic agents malah membuat asma semakin berat

Keadaan akut:
- O2 3-4 Lpm dan bed fowler
- Steroid sistemik prednisone 20-40 mg
- Steroid inhalasi nebu budesonide/flutikason 0,5 mg
- Reliever SABA (salbutamol terbutaline) antikolinergik (ipratropium bromide)
- Di + aminofilin = xanthin

27. Obat yang sesuai dengan keadaan di atas ..


a. SABA bila perlu
b. SAMA bila perlu
c. Topikal kortikosteroid dan SABA bila perlu
d. LABA atau LAMA dengan PDE4 inhibitor PPOK berat
e. LABA CS persisten sedang

28. Termasuk SABA


a. Salbutamol
b. Terbutaline sulfat
c. Salmeterol
d. Formoterol
e. A dan B

Antikolinergik
A. Salbutamol
B. Terbutaline
C. Samoterol
D. Formoterol
E. Ipratropium bromide (LAMA)

29. Penyebab utama terjadinya penyebab di atas .


a. Gangguan keseimbangan protease dan anti-protease PPOK
b. Proses stress oksidatif PPOK
c. Abnormalitas respon TH2
d. Defisiensi enzim alpha1 antri-tripsin PPOK
e. Merokok PPOK

30. .. tidak berkaitan dengan eksaserbasi penyakit


a. Tepung sari bunga
b. Olah raga
c. Infeksi virus
d. Bulu binatang
e. Mycobacterium

31. Efusi pleura / TB


Keganasan & pleuritis T

32. Pemeriksaan yang perlu dilakukan .


a. Analisis cairan pleura
b. BTA cairan pleura
c. Sitologi cairan pleura
d. Semua di atas
e. Bukan semua di atas

33. Pemeriksaan fisik untuk menemukan adanya efusi adalah .


a. Bunyi nafas bronchial pneumonia
b. Adanya suara amforik TB
c. Bunyi nafas suara egofoni
d. Bunyi nafas suara bronkofoni pneumonia
e. Stridor

Pada pneumonia:
- Bronchophony
- Bronchial
- Bronchovesicular
- Ronki basah

34. Pada kasus malignitas terjadinya efusi disebabkan oleh


a. Gangguan resorbsi oleh pleura visceralis transudate (gg. Osmotic menyerap balik)
b. Produksi yang berlebihan dari pleura parietalis inflamasi
c. Peningkatan tekanan hidrostatis arteri pulmonalis kasus dekompensasi
d. Turunnya tekanan onkotik arteri pulmonalis transudate (albumin )
e. Bukan semua di atas

Pleura parietal menghasilkan


Pleura visceral menyerap

35. Bila dilakukan spirometry akan menunjukkan


a. Normal
b. Obstruktif PPOK dan asma
c. Restriktif infeksi (pneumonia, TB malignancy)
d. Reversibilitas positif
e. Bukan semua di atas

36. Hal-hal yang bisa menyebabkan efusi pleura transudate ..


a. TB paru
b. Sindroma nefrotik sirosis hepar
c. Rheumatoid
d. Kanker paru
e. Pneumonia

37. Cairan efusi pada kasus keganasan pada umunya .


a. Serohemorrhagic
b. Serous
c. Haemorrhagic
d. Seperti susu
e. A & C
menentukan efusi pleura
A. Transudate eksudat
B. PPD Test (+)
C. aktivitas ADA >40
D. Lebih sering serohemorrhagic
E. Predominan sel PMN dominan limfosit

38. Pungsi pertama kali, tidak boleh lebih dari


1000 cc

39. Dalam menjalankan pungsi pleura, dalam 15 menit tidak boleh lebih dari ..
a. 1000 cc
b. 1500 cc maks
c. 2000 cc
d. 2500 cc
e. 3000 cc

Jika >1500 syok, sakit dada, sesak nafas Karena edema paru

40. Efek samping tindakan pungsi yang bisa terjadi


a. Batuk
b. Sesak nafas
c. Nyeri ulu hati
d. Syok
e. Semua di atas

CAP:

- Rawat Jalan
o + komorbid fluoroquinolone ATAU betalactam + macrolide
o komorbid macrolide / doxycycline
- Rawat Inap seperi (+) komorbid

HAP

- Early onset (4-5 hari Setelah MRS)


o Ceftriaxone inj 1 gram
o Fluoroquinolone
- Late onset >5hari setelah MRS)
o Ceftazidime 2 gr/8 jam (untuk pseudomonas)

Kaki diabetes yang dalam metronidazole atau clindamycin (bakteri anaerob)


ISK:

- Pyelonefritis ciprofloxacin 2 x 250 mg (7 hari)


- Cystitis ciprofloxacin 2 x 250 mg (3 hari)

Anda mungkin juga menyukai