Anda di halaman 1dari 8

No Analisa data Etiologi Diagnose

Keperawatan
1. Ds: Pekerjaan Bp. S sebagai penjual Kesiapan
Keluarga belum mempunyai jaminan sayur, dll, pekerjaan ibu sebagai meningkatkan proses
sosial dan ingin sekali memiliki ibu rumah tangga keluarga
SKTM (Surat Keterangan Tidak
Mampu) agar dapat berobat dengan Penghasilan keluarga 700 ribu
gratis. Ibu U menanyakan tentang per bulan
rumah sakit gratis untuk masyarakat
tidak mampu di Ciputat (Layanan Banyak keluarga yang sakit dan
Kesehatan Cuma-Cuma Dompet membutuhkan biaya untuk
Dhuafa) agar keluarganya bisa membeli obat
berobat dengan gratis.
Sejak masuk SMP, An. H terkadang Kurangnya pengetahuan
ikut membantu mengatur parkir mobil
untuk menambah uang jajannya. Bila Biaya kurang untuk membeli
ada masalah dalam keluarga, biasanya obat maka keluarga membeli
Ibu U yang berusaha untuk obat di warung
memecahkan masalah dengan
mengajak diskusi anak-anaknya. Keluarga belum mempunyai
Semua anggota keluarga makan
jaminan kesehatan sosial
dengan menu yang sama. Tidak

terdapat peraturan khusus di rumah
Keluarga ingin memiliki SKTM
Bp. S, misalnya jam tidur siang, jam
untuk berobat gratis
belajar, atau pendampingan saat

nonton televisi bagi anak-anak
Keluarga sudah mampu mengambil Kesiapan meningkatkan proses

keputusan untuk merawat Bp. S yang keluarga

sakit TB Paru. Bp. S ada keinginan


untuk berhenti merokok, namun saat
ini belum mampu untuk berhenti
merokok karena merasa dingin saat
bekerja malam hari. Sampai sejauh Pekerjaan Bp. S sebagai penjual
ini, Bp. S belum mempunyai upaya sayur, dll, pekerjaan ibu sebagai
khusus untuk berhenti merokok. Bp. S ibu rumah tangga
mengatakan bila tidak diobati,
penyakitnya bisa bertambah parah dan Penghasilan keluarga 700 ribu
tidak ada yang tahu panjangnya usia per bulan
seseorang (dipersepsikan dapat
menyebabkan kematian) Banyak keluarga yang sakit dan
Bp. S minum obat dari Puskesmas membutuhkan biaya untuk
secara rutin pada pagi hari sebelum membeli obat
makan. Selama puasa, Bp. S pernah
lupa minum obat sebelum makan. Ibu Kurangnya pengetahuan
S tetap menyarankan minum obat
setelah makan. Tidak ada riwayat Ibu dan anak sering
putus pengobatan TB Paru. Ibu U berkomunikasi jika ada masalah
mengatakan cara perawatan TBC
adalah dengan tidak boleh Ibu akan berdiskusi dengan
menggunakan alat makan bersama bapak apabila tidak bisa
dan tidur secara terpisah. Menurut menyelesaikan masalah
data dari angket Bp. S menyatakan
membuang dahak di WC dan menutup Ibu berusaha menasehati
mulut bila batuk. anaknya dengan halus jika
Keluarga hanya membuka pintu
anaknya nakal
selama ada anggota keluarga ada di

rumah, karena pintu merupakan satu-
Kesiapan meningkatkan proses
satunya ventilasi udara yang ada di
keluarga
rumah tersebut. Keluarga Bp. S
berobat di Puskesmas dan secara rutin
mengambil obat di Puskesmas
seminggu sekali
Ibu U berusaha terus menemani An.
M saat sakit. Ibu U berusaha
memberikan makanan yang disukai
An. M agar An. M mau makan.
Bila An. L mengalami diare, Ibu U
membelikan obat di warung (diapet).
Ketika habis BAB, An. L langsung
diberikan oralit yang diperoleh dari
RS. Ibu U selalu menyapu dan
mengepel rumah tiap hari. Ventilasi
udara hanya berasal dari pintu rumah
yang dibuka dari pagi hingga malam
hari (saat ada penghuni rumah). Ibu U
membawa An. L ke Puskesmas saat
terjadi diare, dia mendapatkan
bantuan dari tetangga dan saudara
untuk berobat ke RS. An. L tidak
mengalami gangguan pendengaran.
Saat nyeri maag muncul, An. M hanya
tidur dan Ibu U memberikan kompres
hangat dengan botol berisi air hangat
di perutnya dan memberikan obat
sakit maag. Keluarga tidak
mempunyai kebiasaan makan
bersama. Ibu U dan Bp. S selalu
mengingatkan An. M untuk makan
atau membawa bekal. Saat maag An.
M kambuh, keluarga membeli obat
maag di warung.
Menurut Ibu U, An. L berperilaku
demikian karena pengaruh dari
pergaulan dengan anak-anak tetangga
di lingkungan sekitarnya. Ibu U
berpendapat bahwa kelak anaknya
akan malu dengan sendirinya bila
berkata atau bertindak tidak sesuai
dengan norma yang ada di
masyarakat. Ibu U tidak mengetahui
akibatnya bila anaknya tidak diasuh
sesuai dengan yang seharusnya. Ibu U
mengatakan bahwa ia bersikap baik
bila anak-anaknya bersikap manis,
namun bila ada An. A atau An. L
nakal kadang ia berkata-kata kasar,
memukul anaknya dengan
menggunakan benda yang ada di
sekitarnya, dan mengoleskan sambal
ke mulut anaknya karena anak berkata
jorok. Ibu U tidak mengetahui
bagaimana caranya mengasuh
anaknya. Ibu U menanyakan
bagaimana caranya mengasuh
anaknya agar tidak nakal.

Diagnosa keperawatan: Kesiapan meningkatkan proses keluarga yang ditandai dengan


mengekspresikan ingin meningkatkan kebahagiaan keluarga, mengekspresikan keinginan
miningkatkan level energy keluarga untuk mendukung aktivitas sehari-hari, mengekspresikan
keinginan meningkatkan pola komunikasi, mengekspresikan keinginan meningkatkan batasan
antar anggota keluarga.

No Diagnose Tujuan NOC NIC


1. Kesiapan Tujuan Umum: 1. Family coping 1. coping
- Membagi masalah
meningkatkan Setelah dilakukan 3 kali enhancement
yang di rasakan - membantu
proses keluarga kunjungan diharapkan
oleh keluarga pasien untuk
keluarga mampu menata
- Menyiapkan
mengidentifik
proses keluarga dengan baik
rencana bila ada
asi informasi
kegawat daruratan
yang dia
Tujuan khusus: - Memenejemen
dapatkan
1. Mampu mengenal masalah keluarga
- berikan pasien
- Mengekspresikan
masalah
pilihan
2. Mampu mengambil yang di rasakan
realistis
keputusan dan emosi secara
3. Mampu melakukan tenang
terbuka kepada
intervensi kebutuhan
anggota keluarga
4. Mampu memodifikasi
2. Family participation perawatan
lingkungan - evaluasi
in professional care
5. Mampu menggunakan
- Berpartisipasi kemampuan
layanan kesehatan dengan
dalam pemecahan
tepat
perencanaan masalah klien
- membantu
perawatan
keluarga
kesehatan
- Memberikan mengambil
informasi yang keputusan jika
relevan ada
- Berpartisipasi
tekanan/stress
dalam tindakan - bantu klient
keperawatan untuk
- Membuat
mengidentifik
keputusan jika
asi respon
keluarga tidak
positif dari
mampu
orang lain
memutuskan - bantu klien
- berpartisipasi
mengidentifik
dalam
asi tujuan
pengambilan jangka pendek
keputusan dan panjang.
- evaluasi - Bantu klien
keefektifan dari mengidentifik
perawatan asidukungan
3. family social climate
yang
- berpartisipasi
memungkinka
dalam aktifitas
n
social
2. Program
- menjaga hubungan
development
dengaan orang
- Bantu
lain
keluarga
- saling mendukung
dalam
satu sama lain
- membicarakan mengidentifik
bersama tentang asi kebutuhan
pengambilan kesehatan
- Edukasi
keputusan
- membagi masalah anggota
dengan anggota keluarga
keluarga yang lain terhadap
- menjaga
rencana
kebersihan rumah
bersama
- menjaga prifasi
- Identifikasi
anggota keluarga
tindakan
alternative
menghadapi
masalah
- Mengembang
kan tujuan
untuk
mencapai
kebutuhan
- Monitor
progress dari
kegiatan
implementasi
- Evaluasi
kegiatan yang
relevan,
efisien dan
penggunaan
biaya yang
efektif.
3. family proses
maintance
- kaji proses
keluarga
- identifikasi
efek dari
pergantian
peran pada
proses
keluarga
- diskusikan
strategi pada
kehidupan
normal
keluarga
dengan
anggota
keluarga
- damping
anggota
keluarga
untuk
mengimpleme
ntasikan
strategi
keadaan
normal pada
keluarga
sesuai situasi
- diskusikan
dukungan
social kepada
keluarga
- anjurkan pada
setiap anggota
keluarga
untuk
berkomunikai
dengan
keluarga yang
lain.
- Mengatur
jadwal
aktivitas
perawatan
keluarga yang
dapat
meminimalisir
kesakitan

6.

Anda mungkin juga menyukai