Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM ANTROPOMETRI (GIZI) 2016

GENERAL GUIDELINE : 3. Lakukan hal yang sama pada bagian


- Sebisa mungkin pengukur berada disebelah kiri, dengan melihat ke cermin/ tanpa
kanan. berpindah posisi.
- Alat ukur harus benar2 menempel di kulit 4. Pita dilingkarkan pada lokasi yang
- Pengukur berada di samping subyek untuk ditentukan, boleh meminta bantuan
memastikan pita berada pada bidang pasien untuk melingkarkan pita. “mohon
horizontal pada saat pengukuran maaf pak, tolong dilingkarkan pitanya
- Pengukuran jangan dilakukan habis olahraga kesebelah kiri, baik terimakasih pak”.
=> karena sel-sel memuai 5. Pastikan pita tegak lurus dengan sumbu
tubuh/ horizontal.
SETIAP SEBELUM MEMULAI PENGUKURAN: 6. Pengukuran dilakukan pada saat subyek
- Inform consent : “Baiklah ibu/bpk, berada pada akhir respirasi normal,
sekarang saya akan melakukan dan lengan relaks di samping.
pengukuran…, apakah ibu/bpk bersedia”.
Untuk orang Asia, risiko
ko-morbiditas muncul pada lingkar pinggang
a. Lingkar pinggang
>90 cm untuk laki-laki,
dan >80 untuk perempuan.

7. Baca hasil pengukuran dengan ketelitian


1 mm.
8. Dokumentasikan hasil pengukuran.

b. Lingkar panggul
1. Pengukur memposisikan diri disebelah
kanan pasien.
2. Tentukan titik setinggi protuberantia

1. Pengukur memposisikan diri disebelah mayor posterior (setinggi simfisis pubis,

kanan pasien. bagian paling lateral) kanan dan kiri.

2. Tentukan titik tersempit/ bagian 3. Pita dilingkarkan mulai dari

pertengahan diantara Arcus Costae protuberantia kanan ke kiri, boleh

dengan Crista Iliaca, dan tegak lurus meminta bantuan pasien untuk

terhadap Linea Axilaris Mediana (yang melingkarkan pita. “mohon maaf pak,

dimulai dari puncak axilla) = kanan tolong dilingkarkan pitanya kesebelah


kiri, baik terimakasih pak”
4. Pastikan pita tegak lurus dengan sumbu
tubuh/ horizontal.
PRAKTIKUM ANTROPOMETRI (GIZI) 2016

5. Saat pengukuran, subyek tidak boleh 3. Pita dilingkarkan pada lokasi yang
menegangkan otot gluteal. ditentukan, posisi lengan lurus
6. Baca hasil pengukuran dengan ketelitian 4. Pastikan tegak lurus dengan sumbu
1 mm. tubuh/ horizontal.
7. Dokumentasikan hasil pengukuran. 5. Baca hasil pengukuran dengan ketelitian
1 mm.
Rasio Lingkar Pinggang : Lingkar 6. Dokumentasikan hasil pengukuran.
Panggul
Berisiko (lk) = Rasio >1

Berisiko (pr) = Rasio > 0,85

c. Lingkar Lengan Atas


Standar lk2 = 29,3 cm
Standar pr = 28,5 cm

d. Lingkar Leher

Lingkar leher memiliki hubungan yang


sangat erat dengan kejadian sindrom
metabolik. Untuk populasi sindrom
metabolik, cut off point lingkar leher
1. Lengan yang diukur adalah lengan yang
untuk jenis kelamin laki - laki adalah ≥
tidak dominan yaitu lengan kiri, 39 cm dan ≥ 35,50 cm untuk
pengukur memposisikan diri disebelah perempuan,

kiri pasien. 1. Pengukur memposisikan diri dibelakang


pasien
2. Posisi lengan menekuk 90%, tentukan
2. Tentukan titik setinggi kartilago
titik tengah lengan atas sebagai lokasi
tyroidea.
pengukuran, yaitu membagi dua garis
3. Pita dilingkarkan mulai dari kartilago
yang dibentuk oleh akromion (acromion
tyroidea ke belakang
process) dan olekranon (olecranon
process).
PRAKTIKUM ANTROPOMETRI (GIZI) 2016

4. Pastikan pita tegak lurus dengan sumbu Berfungsi untuk memperkirakan TB :


tubuh/ horizontal, dan pita benar2 Female: Height in cm = 84.88- 0.24 x age) + (1.83
menempel pada kulit x knee height) – x 1,2

5. Baca hasil pengukuran dengan ketelitian Male : Heigt in cm = 64.19 – (0.04 x age) + (2.02
1 mm. x knee height).
6. Dokumentasikan hasil pengukuran.

e. Tinggi lutut

Tinggi lutut adalah jarak antara batas atas


patella dengan lantai. Tinggi lutut dapat
digunakan untuk mengestimasi tinggi badan.

1. Kaki yang diukur adalah kaki yang


tidak dominan yaitu kaki kiri,
sehingga pengukur memposisikan
diri disebelah kiri pasien.
2. Pasien dalam posisi duduk.
Pengukuran dilakukan dengan betis
dan paha membentuk sudut 90o
3. Pangkal pita disematkan diantara jari
tengah dan jari manis sebelah kanan.
4. Pengukuran mulai dari posisi tengah
patella dan 2-3 cm proximal dari
patella. Lalu diukur sejajar tulang
fibula, hingga ke lantai.
5. Baca hasil pengukuran dengan
ketelitian 1 mm.
6. Dokumentasikan hasil pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai