Pengertian
Konsultasi antar dokter spesialis adalah komunikasi yang dibangun antara
dua dokter dengan spesialisasi yang berbeda dalam pelaksanan pelayanan
medis terhadap satu pasien
Tujuan
Untuk menjadi acuan dalam pelayanan konsultasi dalam penanganan klinis
pasien sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal
Kebijakan
1. DPJP utama adalah dokter yang pertama menangani pasien
2. DPJP tambahan adalah dokter spesialis dengan spesialisasi yang
berbeda dengan DPJP utama, yang dimintakan konsultasinya dalam
merawat pasien
3. Proses konsultasi dilakukan inform consent terlebih dahulu kemudian
didokumentasikan dalam catatan rekam medis
Prosedur
1. Dokter spesialis melakukan pemeriksaan dan selanjutnya menentukan
diagnosa dan tindakan serta terapi terhadap pasien
2. Apabila berdasarkan kondisi klinis dan atas dasar pertimbangan medis
memerlukan penanganan spesialis lain, maka dapat
mengkonsultasikannya ke dokter spesialis yang dituju dengan menulis
pada lembar catatan harian dokter RM VII.1 jika pasien berada di
rawat inap/intensif dan pada lembar catatan Pasien Rawat Jalan pada
pasien di rawat jalan
3. Dokter spesialis / dokter umum memberikan inform consent pada
keluarga pasien/pasien bahwa akan dilakukan konsultasi/rawat
bersama dengan dokter spesialis lain
4. Jika pasien berasal dari rawat jalan, maka pasien tersebut diantar
kembali ke pendaftaran rawat jalan untuk melakukan pemeriksaan ke
dokter spesialis yang dikonsulkan
5. Perawat pendamping visite dokter yang bersangkutan
menginformasikan kepada dokter umum jaga bahwa ada pasien yang
akan dikonsulkan ke dokter spesialis lain
6. Dokter umum ruangan menelpon dokter spesialis yang dituju
7. Dokter spesialis yang dikonsul dapat memberi instruksi sementara
KONSULTASI ANTAR DOKTER SPESIALIS
lewat dokter umum jaga, yang dicatat ke dalam lembar catatan harian
dokter RM VII.1/lembar Observasi Intensif (jika pasien berada di ruang
intensif)
8. Dokter spesialis yang dikonsul melakukan visitasi yang selanjutnya
memberikan tambahan terapi, pemeriksaan penunjang atau tindakan
sesuai dengan diagnosa dan pertimbangan medis lainnya
9. Selanjutnya pasien dapat dirawat bersama atau dialihkan
perawatannya sesuai dengan kondisi klinis dan diagnosa pasien
tersebut.
Unit Terkait
1. Komite Medik
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Intensif
5. Instalasi Bedah Sentral
Dokumen Terkait
1. Status Pasien Rawat Jalan (F.IRM.002)
2. Catatan harian dokter RM VII.I (F.IRM.015)
3. Lembar Observasi Intensif ( F.IRM.020 )