Anda di halaman 1dari 129

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT

PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE


FORWARD CHAININGDI DINAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

Program Sarjana Strata Satu (S1)

Jurusan Teknik Informatika

DISUSUH OLEH :

FAQIH ADIYAT
NRP : 14513360

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER

(STIKOM) POLTEK CIREBON

2017
LEMBAR PENGESAHAN PENGAJUAN SIDANG

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT


PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE
FORWARD CHAINING DI DINAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

FAQIH ADIYAT
14513360

DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Dr. ROBY SETIADI, S.Kom, M.M MUKIDIN, S.Kom, M.M


MOTTO

“Hidup Terkadang Terasa Manis, Terkadang Terasa Pahit, Terkadang


Juga Terasa Hambar. Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan Yang
Membuatmu Terasa Senang, Jangan Menyerah Tetap Semangat Dan
Jalanilah Hidupmu Semanis Mungkin Agar Kau Selalu Dapat
Tersenyum”
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : FAQIH ADIYAT

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

TEMPAT LAHIR : MAJALENGKA

TANGGAL LAHIR : 31 JULI 1995

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : DESA BURUJUL WETAN BLOK KAMIS RT/RW


003/001 KEC. JATIWANGI KAB. MAJALENGKA

E-MAIL : faqih.adiyat@gmail.com

NO.HP : 082130401795

PENDIDIKAN :

TAHUN 2001-2007 : SDN BURUJUL WETAN 1

TAHUN 2007-2010 : SMP NEGERI 2 JATIWANGI

TAHUN 2010-2013 : SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

TAHUN 2013-2017 : SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (POLTEK)


CIREBON

PENULIS,

FAQIH ADIYAT

NRP: 14513360

i
ABSTRAKSI

Tanaman padi mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi

tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok. Kendala yang

sering dijumpai dalam proses penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman

padi, yang sering mengakibatkan gagal panen, para petani kesulitan dalam

mengidentifikasi jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, terbatasnya waktu untuk

berkonsultasi dengan para ahli, dan kurangnya pengetahuan para petani tentang

penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi.

Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendiagnosis penyakit pada

tanaman padi, salah satunya dengan membuat sistem pakar untuk mendiagnosis

penyakit tanaman padi. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi ini dibuat

dengan menggunakan metode forward chaining. Sehingga dengan aplikasi sistem

pakar ini dapat mempermudah petani padi dalam mengidentifikasi jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi dengan mudah dan cepat tidak terbatas oleh waktu,

selain itu petani juga mendapatkan solusi penanganannya.

Kata kunci : tanaman padi, penyakit tanaman padi, sistem pakar, diagnosis,

forward chaining

ii
ABSTRACT

Paddy have an important meaning in human life for being a rice-producing plant

that is a staple food. Constraints that are often encountered in rice cultivation

include diseases of paddy, which often lead to crop failure, farmers have

difficulties in identifying types of diseases in paddy plants, limited time to consult

with experts, and lack of knowledge of farmers about handling right in

overcoming disease problem in paddy plants. Therefore we need a system that can

diagnose disease in paddy plants, one of them by making expert system to

diagnose diseases of paddy plants. Expert system diagnosis of plant disease is

made by using forward chaining method. So with the application of this expert

system can facilitate rice farmers in identifying the types of diseases in rice plants

easily and quickly is not limited by time, in addition farmers also get a solution

handling.

Keywords: paddy, paddy disease, expert system, diagnose, forward chaining

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai Mahasiswa/i STIKOM Poltek Cirebon, yang bertanggung jawab

dibawah ini saya :

Nama Pelaksana : FAQIH ADIYAT

NRP : 14511446

Menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul :

“SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA

TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

MAJALENGKA”.Merupakan tugas akhir saya (Kecuali cuplikan dan ringkasan

yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung).

Apabila dikemudian hari, tugas akhir saya disinyalir bukan merupakan

karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia

untuk membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar

tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Cirebon
Pada Tanggal :1 September 2017

Yang menyatakan,

FAQIH ADIYAT
NRP 14513360

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah

SWT yang dengan rahmat dan hidayat Nya yang telah memberikan kemudahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PAKAR

UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PADI

MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DI DINAS

PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA”. Dimana

Skripsi dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program pendidikan

Strata Satu (S1), jurusan Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon.

Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa

terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Yuhano, M.Kom, selaku ketua STIKOM Poltek Cirebon.

2. Bapak Otong Saeful Bachri, S.Kom, M.M, selaku Pembantu Ketua 1.

3. Bapak Sodik Kirono, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika STIKOM Poltek Cirebon.

4. Bapak Dr. Roby Setiadi, M.M, selaku Pembimbing 1.

5. Bapak Mukidin S.Kom, M.M, selaku Pembimbing 2.

6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih

sayang dan limpahan do’a beserta dukungannya kepada penulis.

v
7. Bapak Ir. H. Wawan Suwandi, M.P, selaku Kepala Dinas Pertanian

dan Perikanan Kabupaten Majalengka.

8. Bapak Maman Karman, S.P, selaku Kepala Seksi Bidang Tanaman

Padi.

9. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan STIKOM Poltek Cirebon.

10. Teman-teman satu bimbingan, yang menjalani susah dan senangnya

bersama pada saat bimbingan.

11. Teman-teman seperjuangan, kelas TI2 yang sama-sama saling

memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para

pembaca agar dalam penulisan selanjutnya dapat dilakukan lebih baik lagi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmah

yang berlimpah kepada kita semua.

Wabillahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Cirebon, 1 September 2017

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer

(STIKOM) Poltek Cirebon

Penulis

FAQIH ADIYAT
NRP 14513360

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. i

ABSTRAKSI ......................................................................................................... ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 4

1.4 Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 4

1.4.1 Maksud Penelitian....................................................................................... 4

1.4.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

1.5 Metode dan Teknik Penelitian ............................................................................ 5

1.5.1 Metode Penelitian ....................................................................................... 5

vii
1.5.2 Teknik Penelitian ........................................................................................ 6

1.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 7

1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis ......................................................................... 10

1.7.1 Anggapan Dasar ........................................................................................ 10

1.7.2 Hipotesis ................................................................................................... 11

1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 11

1.9 Lokasi dan Waktu penelitian ............................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 14

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 14

2.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar

Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala

Kerusakannya. ........................................................................................... 14

2.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama dan

Penyakit Tanaman Jagung. ....................................................................... 15

2.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode

Forward Chaining Berbasis Web ............................................................. 17

2.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice Plant

Diseases: Design And Prototype Development......................................... 18

2.2 Teori Objek Penelitian ...................................................................................... 19

2.2.1 Definisi Operasional Judul ........................................................................ 19

2.2.2 Sistem Pakar ............................................................................................. 21

2.2.3 Forward Chaining .................................................................................... 26

2.2.4 Penyakit Padi ............................................................................................ 28

viii
2.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak .......................................................... 29

2.3.1 Waterfall ................................................................................................... 29

2.4 Tool Perancangan ............................................................................................. 31

2.4.1 Flowchart .................................................................................................. 31

2.4.2 Unified Modeling Language (UML) ......................................................... 33

2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ......................................................... 36

2.4.4 Normalisasi ............................................................................................... 37

2.5 Tool Perangkat Lunak ....................................................................................... 38

2.5.1 Notepad++ ................................................................................................ 38

2.5.2 XAMPP..................................................................................................... 38

2.5.3 Astah ......................................................................................................... 39

2.5.4 Bahasa Pemrograman................................................................................ 39

2.5.5 Basis Data (Database) .............................................................................. 40

BAB III ANALISIS SISTEM ............................................................................. 42

3.1 Analisis Organisasi ........................................................................................... 42

3.1.1 Sejarah Singkat ......................................................................................... 42

3.1.2 Struktur Organisasi ................................................................................... 43

3.1.3 Uraian Tugas ............................................................................................. 45

3.2 Analisis Prosedur .............................................................................................. 48

3.2.1 Uraian Prosedur Sistem............................................................................. 48

3.2.2 Diagram Sistem Prosedur ......................................................................... 49

3.3 Analisis Dokumen dan Informasi ..................................................................... 51

ix
3.3.1 Analisis Dokumen ..................................................................................... 51

3.3.2 Analisis Informasi ..................................................................................... 51

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ................................................................ 53

4.1 Desain Prosedur ................................................................................................ 53

4.1.1 Prosedur User ............................................................................................ 53

4.1.2 Prosedur Admin ........................................................................................ 53

4.2 Desain Dokumen Dan Informasi ...................................................................... 54

4.2.1 Desain Dokumen ....................................................................................... 54

4.2.2 Desain Informasi ....................................................................................... 55

4.3 Desain Aliran Data............................................................................................ 56

4.3.1 Flowchart .................................................................................................. 56

4.3.2 Use Case Diagram .................................................................................... 59

4.3.3 Activity Diagram ....................................................................................... 65

4.3.4 Class Diagram .......................................................................................... 74

4.3.5 Entity Relationship Diagram .................................................................... 74

4.3.6 Database / Tabel........................................................................................ 75

4.3.7 Uji Normalisasi ......................................................................................... 78

4.3.8 Data Penyakit Dan Gejala ......................................................................... 81

4.3.9 Tabel Keputusan ....................................................................................... 82

4.3.10 Pohon Keputusan ...................................................................................... 82

4.3.11 Rule Penelusuran ...................................................................................... 83

4.4 Desain Interface dan Struktur Menu ................................................................. 84

x
4.4.1 Desain Interface ........................................................................................ 84

4.4.2 Struktur Menu ........................................................................................... 92

4.5 Implementasi ..................................................................................................... 93

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak................................................................. 93

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras ................................................................. 93

4.5.3 Pedoman Pengoprasian Program .............................................................. 94

4.5.4 Black Box Testing ................................................................................... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 104

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 104

5.2 Saran ............................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106

LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ................................................................................... 13


Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart...……………………………………….....32
Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram .......................................................... 33
Tabel 2.3 Simbol Class Diagram .......................................................................... 34
Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) ....................................... 36
Tabel 4. 1 Definisi Aktor Use Case …………………………………………......59
Tabel 4. 2 Definisi Use Case ................................................................................ 60
Tabel 4. 3 Tabel Use Case Pendaftaran ................................................................ 61
Tabel 4. 4 Tabel Use Case Daftar Penyakit .......................................................... 61
Tabel 4. 5 Tabel Use Case About ......................................................................... 62
Tabel 4. 6 Tabel Use Case Login .......................................................................... 62
Tabel 4. 7 Tabel Use Case Pengolahan Data Penyakit ......................................... 63
Tabel 4. 8 Tabel Use Case Gejala ......................................................................... 63
Tabel 4. 9 Tabel Use Case Relasi ......................................................................... 64
Tabel 4. 10 Tabel Use Case Laporan .................................................................... 64
Tabel 4. 11 Tabel Gejala ....................................................................................... 75
Tabel 4. 12 Tabel Penyakit ................................................................................... 75
Tabel 4. 13 Tabel Relasi ....................................................................................... 75
Tabel 4. 14 Tabel Temporari Gejala ..................................................................... 76
Tabel 4. 15 Tabel Temporari Penyakit ................................................................. 76
Tabel 4. 16 Tabel Temporari Analisa ................................................................... 76
Tabel 4. 17 Tabel Analisa Hasil ............................................................................ 77
Tabel 4. 18 Tabel Temporari User ........................................................................ 77
Tabel 4. 19 Tabel Pakar ........................................................................................ 78
Tabel 4. 20 Bentuk Un-Normal............................................................................. 78
Tabel 4. 21 Bentuk Normalisasi Pertama.............................................................. 79
Tabel 4. 22 Tabel Gejala ....................................................................................... 80
Tabel 4. 23 Bentuk Normalisasi Kedua ................................................................ 80
Tabel 4. 24 Bentuk Normalisasi Ketiga ................................................................ 80
Tabel 4. 25 Tabel Penyakit ................................................................................... 80

xii
Tabel 4. 26 Tabel Penyakit Tanaman Padi ........................................................... 81
Tabel 4. 27 Tabel Gejala Penyakit Tanaman Padi ................................................ 81
Tabel 4. 28 Tabel Keputusan ................................................................................ 82
Tabel 4. 29 Tabel Rule Penelusuran ..................................................................... 83
Tabel 4. 30 Pengujian Pendaftaran Konsultasi ................................................... 101
Tabel 4. 31 Pengujian Login ............................................................................... 102
Tabel 4. 32 Pengujian Input Penyakit ................................................................. 102
Tabel 4. 33 Pengujian Edit Data Penyakit .......................................................... 103
Tabel 4. 34 Pengujian Input Gejala ..................................................................... 103
Tabel 4. 35 Pengujian Edit Data Gejala .............................................................. 103

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 9


Gambar 2.1 Rule IF THEN……………………………………………………...25
Gambar 2.2 Rule AND dan OR ............................................................................ 25
Gambar 2.3 Satu Evidence Banyak Hipotesa........................................................ 25
Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan........................................................ 26
Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall .................................................................. 29
Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram ................................................................. 35
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka…...44
Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Permohonan PengajuanKonsultasi ..................... 50
Gambar 4. 1 Flowchart Login Admin……………………………………………56
Gambar 4. 2 Flowchart Input Data Penyakit ........................................................ 57
Gambar 4. 3 Flowchart Input Data Gejala............................................................ 57
Gambar 4. 4 Flowchart Diagnosis Penyakit Tanaman Padi ................................. 58
Gambar 4. 5 Use Case Admin .............................................................................. 59
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login ................................................................... 65
Gambar 4. 7 Activity Diagram Input Data Penyakit ............................................. 66
Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Data Penyakit ............................................... 67
Gambar 4. 9 Activity Diagram Hapus Data Penyakit ........................................... 68
Gambar 4. 10 Activity Diagram Input Data Gejala............................................... 69
Gambar 4. 11 Activity Diagram Edit Data Gejala ................................................ 70
Gambar 4. 12 Activity Diagram Hapus Data Gejala ............................................. 71
Gambar 4. 13 Activity Diagram Relasi ................................................................. 72
Gambar 4. 14 Activity Diagram Laporan .............................................................. 72
Gambar 4. 15 Activity Diagram Diagnosis ........................................................... 73
Gambar 4. 16 Class Diagram Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi .................. 74
Gambar 4. 17 ERD Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi ................................... 74
Gambar 4. 18 Pohon Keputusan ........................................................................... 82
Gambar 4. 19 Desain Halaman Utama.................................................................. 84
Gambar 4. 20 Desain Halaman Daftar Penyakit ................................................... 85
Gambar 4. 21 Desain Halaman Pendaftaran ......................................................... 85
Gambar 4. 22 Desain Halaman Diagnosis ............................................................ 86

xiv
Gambar 4. 23 Desain Halaman Hasil Diagnosis ................................................... 86
Gambar 4. 24 Desain Halaman About .................................................................. 87
Gambar 4. 25 Desain Halaman Login ................................................................... 87
Gambar 4. 26 Halaman Utama Admin.................................................................. 88
Gambar 4. 27 Halaman Daftar Penyakit ............................................................... 88
Gambar 4. 28 Desain Halaman Tambah Penyakit ................................................ 89
Gambar 4. 29 Desain Halaman Penyakit .............................................................. 89
Gambar 4. 30 Desain Halaman Tambah Gejala .................................................... 90
Gambar 4. 31 Desain Halaman Gejala .................................................................. 90
Gambar 4. 32 Desain Halaman Relasi .................................................................. 91
Gambar 4. 33 Desain Halaman Laporan ............................................................... 91
Gambar 4. 34 Struktur Menu User ........................................................................ 92
Gambar 4. 35 Struktur Menu Admin .................................................................... 92
Gambar 4. 36 XAMPP .......................................................................................... 94
Gambar 4. 37 Halaman Utama .............................................................................. 94
Gambar 4. 38 Halaman Pendaftaran ..................................................................... 95
Gambar 4. 39 Halaman Konsultasi ....................................................................... 95
Gambar 4. 40 Halaman Hasil Diagnosis ............................................................... 96
Gambar 4. 41 Halaman Daftar Penyakit ............................................................... 96
Gambar 4. 42 Halaman Login ............................................................................... 97
Gambar 4. 43 Halaman Utama Admin.................................................................. 97
Gambar 4. 44 Halaman Daftar Penyakit ............................................................... 98
Gambar 4. 45 Halaman Input Penyakit ................................................................. 98
Gambar 4. 46 Halaman Penyakit .......................................................................... 99
Gambar 4. 47 Halaman Input Gejala .................................................................... 99
Gambar 4. 48 Halaman Gejala ............................................................................ 100
Gambar 4. 49 Halaman Relasi ............................................................................ 100
Gambar 4. 50 Halaman Laporan Konsultasi ....................................................... 101

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi atau yang dalam bahasa latin memiliki nama Oryza

Sativa mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi

tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian

besar manusia terutama di Indonesia.(Muhammad, Pratama, & Fakih,

2015).Tanaman padi merupakan tanaman yang sangat mudah ditemukan

terutama di daerah pedesaan, hamparan sawah dipenuhi dengan tanaman

padi, yang menjadikan padi sebagai sumber makanan pokok dan sebagai

mata pencaharian para petani tanaman padi.

Sebagian besar warga Majalengka bermata pencaharian sebagai

petani atau bercocok tanam, terutama di kecamatan Jatiwangi sebagian

besar penduduknya bergantung pada bertani, daerah Jatiwangi memiliki

lahan padi yang luas yang tersebar diberbagai desa, hampir seluruh desa di

kecamatan Jatiwangi memiliki lahan padi, maka dari itu kebanyakan

masyarakat memilih berpropesi sebagai petani padi.

Akan tetapi kendala yang sering dijumpai dalam proses

penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman padi, yang sering

mengakibatkan gagal panen, sehingga tidak sedikit petani yang mengalami

kerugian akibat gagal panen yang diakibatkan oleh penyakit yang

menimpa tanaman padi tersebut. Para petani harus mengetahui cara

mencegah dan mengobati penyakit yang menyerang pada tanaman padi

1
2

tersebut, dengan mengetahui gejala-gejala atau faktor-faktor yang timbul,

akan tetapi banyak petani yang kesulitan dalam mengidentifikasi jenis-

jenis penyakit yang menyerang tanaman padi mereka. Misalnya pada

penyakit padi gejala kerdil, perubahan warna daun atau ketidaknormalan

pertumbuhan mulai sulit dibedakan khususnya apabila gejala tersebut telah

lanjut.(Sofa, Destiani, & Susanto, 2012). Sehingga kemungkinan

terjadinya gagal panen semakin besar.

Namun untuk mengetahui secara tepat jenis penyakit yang

menyerang tanaman padi tersebut memerlukan seorang ahli atau pakar

pertanian, yang mampu mengidentifikasi penyakit secara detail dan

menyeluruh. Kurangnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh

petani tentang jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, dan cara mencegah

penyakit pada tanaman padi, serta cara yang tepat untuk menangani ketika

tanaman padi diserang oleh penyakit. Oleh karena itu para petani harus

datang dan berkonsultasi langsung dengan ahli atau pakar pertanian yang

ada di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupataen Majalengka yang

berada di daerah Panyingkiran, tetapi untuk mengatasi semua persoalan

yang dihadapi terkendala oleh waktu. Dinas Petanian Kabupaten

Majalengka yang beralamat di Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor,

Panyingkiran, Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media yang dapat mendiagnosa

jenis penyakit yang menyerang pada tanaman padi, yang mampu

memberikan informasi dan solusi secara cepat dan tepat tentang penyakit
3

pada tanaman padi. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut adalah

dengan menggunakan Sistem Pakar sebagai media konsultasi dan diagnosa.

Sistem Pakar (Exper System) secara umum adalah sebuah sistem

yang berusaha untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar

komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

para ahli. Sistem pakar dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan

seorang pakar atau beberapa orang pakar dalam komputer.(David, 2014).

Metode yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode

Forward Chaining yaitu penelusuran yang dimulai dari fakta-fakta untuk

menguji kebenaran hipotesis.(David, 2014). Maka dengan di buatnya

aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi,

dapat menghemat waktu dan memberikan informasi serta solusi yang

berkaitan dengan penyakit tanaman padi.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul

“Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Jenis Penyakit Pada Tanaman

Padi Menggunakan Metode Forward ChainingDi Dinas Pertanian

dan Perikanan Kabupaten Majalengka”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Para Petani kesulitan dalam mengidentifikasi jenis-jenispenyakit pada

tanam padi.
4

2. Terbatasnya waktu untuk berkonsultasi dengan ahli atau pakar dalam

bidang pertanian.

3. Kurangnya pengetahuan para petani tentang penanganan yang tepat

dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi, sehingga

berakibat gagal panen.

1.3 Batasan Masalah

Agar peneliti lebih terfokus dan terarah, maka perlu adanya

pembatasan masalah pada penelitian ini, batasan masalah pada penelitian

ini antara lain sebagai berikut:

1. Diagnosis penyakit pada tanaman padi hanya dibatasi pada jenis

tanaman padi yang umum ditanam di Kabupaten Majalengka yaitu

inpari 38, inpari 39, inpari 41, dan inpari 42.

2. Output yang dihasilkan adalah hasil diagnosispenyakit tanaman padi

serta solusi pengendaliannya.

3. Sistem Pakar ini hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis jenis

penyakit tanaman padi yang sering meneyerang di Kabupaten

Majalengka yaitu Penyakit Blas, Penyakit Bercak Coklat, Penyakit

Hawar Pelapah Daun, Penyakit Tungro, dan Penyakit Kerdil Rumput.

1.4 Maksud dan Tujuan

1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:


5

1. Untuk membantu para petani dalam mengenali jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi.

2. Untuk membantu para petani dalam mendiagnosis penyakit

yang menyerang tanaman padi mereka.

3. Untuk menerapkan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit

pada tanaman padi.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat sistem pakar untuk membantu petani mendiagnosis

penyakit pada tanaman padi.

2. Untuk memperoleh data dan Informasi tentang jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi beserta solusinya.

3. Untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi oleh para

petani.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian

1.5.1 Metode Penelitian

Pada desain penelitian ini, peneliti melakukan suatu

penelitian dengan pendekataan secara Kualitatif dengan metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif.

Definisi penelitian kualitatif menurut Sugiono dalam

bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”

menyatakan “Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya


6

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),

analisis data bersifta induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.”(Sugiyono, 2017).

1.5.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian

lapangan yaitu salah satu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan, pencatatan, mencari informasi secara langsung. Teknik

penelitian lapangan yang digunakan yaitu:

1. Wawancara

Wawancara atau interview sendiri menurut Sugiyono dalam

bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D” mengemukakan:

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit”.(Sugiyono, 2017).

2. Observasi

Observasi sendiri menurut Sugiyono dalam bukunya yang

berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”

mengemukakan:
7

“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,

penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.(Sugiyono, 2017).

3. Studi Pustaka

Pada teknik ini yang dilakukan penulis adalah dengan cara

membaca dan mempelajari beberapa sumber tertulis (Buku dan

jurnal) yang berkaitan dengan sistem pakar, penyakit tanaman

padi, metode forward chaining.

1.6 Kerangka Pemikiran

Pembuatan kerangka pemikiran berguna mempercepat pemahaman

logika penelitiandan pemecahan masalah yang dikaji berdasarkan landasan

teori. Dengan kerangka pikir diharapkan dapat membantu dengan

mempermudah pemahaman dan pembahasan permasalahan yang dikaji.

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang penulis buat yaitu:

1. Kebayakan petani tidak dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyakit

pada tanaman padi dan kurangnya pengetahuan, informasi dan cara

penanganan yang tepat sehingga kemungkinan besar terjadinya gagal

panen.
8

2. Dengan pengembangan perangkat lunak sistem pakar untuk

mendiagnosis penyakit pada tanaman padi dengan metode forward

chaining sehingga dapat memberikan solusi bagi petani padi.


9

Problem (Masalah) Opportunity (Kesempatan)


Para Petani kesulitan Terbatasnya waktu Kurangnya pengetahuan para petani Menggunakan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada
tanaman padi yang berharap dapat memberikan solusi bagi
dalam mengidentifikasi untuk berkonsultasi tentang penanganan yang tepat dalam
para petani
jenis-jenis penyakit dengan ahli atau mengatasi masalah penyakit pada
pada tanam padi. pakar tanaman padi

Approach (Solusi dan Teori)


Membuat Sistem Pakar Penerapan Metode Forward
Chaining

Software Development
Software Contrucsion : Notepad++, Xampp
Database : MySQL
Programing Language : PHP,HTML,CSS
Software Specification &Design : UML

Testing
Keterangan : BlackBox

= Hasil
Software Implementation
= Pengelolaan Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

Result
Implementasi Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
10

1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis

1.7.1 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini

kebenarannya yang dirumuskan dengan jelas. Berikut adalah

beberapa definisi menurut para ahli:

1. Dalam Bukunya yang berjudul “What Is Expert System”

(Hayadi & Rukun, 2016)menjelaskan bahwa menurut

Wijaya Sistem pakar merupakan salah satu bidang

kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), definisi sistem

pakat itu sendiri adalah sebuah program komputer yang

dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar

menggunakan pengetahuan (Knowledge), fakta dan teknik

berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

biasanya hanya dapat dijelaskan oleh seorang pakar dari

bidang yang bersangkutan.

2. Dalam Jurnalnya(Destarianto, Yudaningtyas, & Pramono ,

2013)yang berjudul “Penerapan Metode Inference Tree dan

Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan

Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala

Kerusakannya”. Menjelaskan bahawa Menurut Durkin

Forward chaining merupakan metode inference yang

melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya,

karena inference dimulai dengan informasi yang tersedia dan


11

baru konklusi diperoleh. Jika klausa premis sesuai dengan

situasi (bernilai true), maka proses akan menyatakan

konklusi”.

1.7.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dan anggapan dasar

diatas maka penulis memberikan sebuah dugaan sementara, jika

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

diterapkan dan digunakan maka dapat mempermudah para

petani untuk mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang dapat

menyerang tanaman padi, serta para petani juga bisa

mendapatkan informasi dan solusi untuk mengatasi

permasalahan yang disebabkan oleh penyakit pada tanaman padi.

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan terdiri dari

beberapa bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I Pendahuluan dijelaskan masalah yang akan dibahas dalam

penulisan diantaranya latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,

maksud dan tujuan, metode dan teknik penelitian, kerangka pemikiran,

anggapan dasar dan hipotesis, sistematika penulisan, lokasi dan waktu

penelitian.
12

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB II Landasan Teori berisi teori-teori dasar yang terdiri dari teori

umum dan teori khusus yang berhubungan dengan penulisan dan pembuatan

skripsi.

BAB III ANALISIS SISTEM

Pada BAB III Analisis Sistem akan membahas tentang sejarah singkat Dinas

Pertanian Kabupaten Majalengka, struktur organisasi, deskripsi kebutuhan

informasi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada BAB IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan akan membahas prosedur

sistem yang diusulkan yang mencakup perancangan tampilan aplikasi,

perancangan basis data, diagram aliran data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB V Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan serta saran sebagai masukan kepada penulis.

1.9 Lokasi dan Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten

Majalengka Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati,

Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45459, (0233)

881022, dimulai dari Bulan Maret 2017.


13

Tabel 1.1 Waktu Penelitian


No Kegiatan BULAN

Maret April Mei Juni Juli Agustus

Minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi
penelitian
2 Pengumpulan
dan analisis
data
3 Melakukan
Penulisan
4 Perancangan
aplikasi
5 Implementasi
aplikasi
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka sebagai bahan referensi, setelah melakukan

tinjauan pustaka terhadap beberapa jurnal-jurnal referensi yang berhubungan

dengan penelitian.

2.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem

Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame

Berdasarkan Gejala Kerusakannya.

(Destarianto, Yudaningtyas, & Pramono , 2013), dalam penelitiannya

mengatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas

kedelai edamame menjadi rendah karena serangan hama dan

penyakit. Beberapa serangan hama dan penyakit ada yang

menampilkan gejala yang sama. Oleh karena itu perlu diidentifikasi

dengan teliti gejala tersebut, sehingga dapat diketahui dengan tepat

apa yang menjadi penyebabnya. Proses kecepatan dan ketepatan

dalam menentukan jenis hama dan penyakit kedelai edamame

berdasarkan gejala kerusakannya diperlukan untuk menggantikan

kemampuan seorang pakar dalam mendiagnosis hama dan penyakit

tanaman kedelai edamame. Hasil yang didapat dari penelitian ini

ialah suatu bentuk aplikasi program sistem pakar untuk diagnosis

penyakit beserta pengendaliannya, yang digunakan untuk membantu

14
15

petugas penyuluh lapang dalam memberikan informasi kepada petani.

Metode yang diterapkan dalam sistem pakar ini adalah metode

forward chaining dan inferensi tree serta menggunakan bahasa

pemograman PHP. Forward chaining merupakan metode inference

yang melakukan penalaran dari satu masalah kepada solusinya.

Pengumpulan data dan informasi tentang gejala tanaman kedelai

edamame dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada

penyuluh lapangan dan observasi dilapangan. Pada aplikasi sistem

pakar ini menggunakan metode forward chaining, dikarenakan

sistem akan bekerja dari pengumpulan gejala berdasarkan

kerusakannya untuk membentuk kesimpulan. Sedangkan teknik

penelusuranya menggunakan depthfirst search karena dalam

menentukan kesimpulan, sistem bekerja mencari kaidah secara

mendalam dari simpul akar bergerak menurun ketingkat dalam yang

beruntun.

2.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa

Hama dan Penyakit Tanaman Jagung.

(David, 2014), dalam penelitiannya mengatakan bahwa, Kurangnya

informasi dan pengetahuan para pembudidaya mengenai hama dan

penyakit serta penanganan tepat pada tanaman jagung. Penelitian ini

menggunakan survey langsung ke obyek penelitian dan metode riset

eksperimental dilakukan dengan cara membuat perangkat lunak

sistem pakar dengan obyek penelitian yaitu hama dan penyakit pada

tanaman jagung. Inferenceengine yang digunakan adalah forward


16

chaining dan probabilitas Certainty Factor. Sistem pakar

menggunakan working memory dan production system pada

penelusuran rule. Dalam pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan pendekatan Agile Modeling. Hasil penelitian yang

dicapai adalah adanya perangkat lunak sistem pakar diagnosa hama

dan penyakit pada tanaman jagung ini untuk dapat digunakan oleh

pembudidaya, orang awam dan pembudidaya baru yang akan

menanam jagung untuk dapat mengetahui diagnosa tepat dalam

penanganannya yang di dalam perangkat lunak ini telah mengadopsi

pengetahuan-pengetahuan para pakar. sistem pakar diagnosa hama

dan penyakit pada tanaman jagung dirancang untuk memberikan

fasilitas dalam menentukan jenis hama dan penyakit yang di derita

berdasarkan ciri-ciri dan gejala-gejala yang ada. Hasil dari solusi

akan memberikan gambaran kepada pengguna aplikasi sistem pakar

diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung. Aplikasi ini dibuat

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, metode yang digunakan

yaitu metode forward chaining. Dalam hal ini, kesimpulan diambil

berdasarkan data-data atau masukan-masukan yang telah diinputkan

oleh pengguna melalui antarmuka aplikasi. Pengguna menjawab

pertanyaan dengan menjawab “YA” atau “TIDAK” berdasarkan

gejala dan hama penyakit jagung, setelah menjawab semua

pertanyaan maka hasil diagnosa akan ditampilkan.


17

2.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai

Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web

(Setiawan & Wahidah, 2016), dalam penelitiannya mengatakan

bahwa, Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman kacang-

kacangan yang tergolong penting serta memiliki pengaruh terhadap

perekonomian negara. Kebutuhan kedelai mengalami peningkatan

setiap tahunnya, akan tetapi kurang didukung dengan peningkatan

produksi kedelai dalam negeri, sehingga menyebabkan impor kedelai

pun meningkat. Namun dalam perkembangannya keterbatasan

pengetahuan yang berkaitan dengan kendala produksi kedelai dan

keberadaan penyakit kedelai sangat diperlukan untuk peningkatan

produksi kedelai. Dengan semakin majunya teknologi dan informasi

di dunia saat ini, maka membawa pengaruh dalam kemajuan

perkembangan teknologi yang mendorong seseorang untuk membuat

suatu aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kedelai

menggunakan metode forward chaining untuk memudahkan para

petani mengetahui penyakit apa saja yang mampu menyerang

tanaman kedelai dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya

yang banyak untuk konsultasikan tentang penyakit apa yang terjadi.

Dalam sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining.

Dimana metode ini mencari terlebih dahulu sebuah informasi yang

ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpuan

atau tujuan, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan

MySQL sebagai database. Dengan adanya sistem pakar ini,


18

diharapkan dapat membantu para petani dalam mendeteksi penyakit

pada kedelai, serta dapat mempercepat waktu pengerjaan diagnosa

penyakitnya serta dapat memberikan solusinya. metode pada sistem

pakar sangat penting untuk mendiagnosa penyakit. Dengan

mendiagnosa gejala masing-masing tanaman, kedelai

mencocokannya dengan aturan yang ada, dan menghasilkan

diagnosis berdasarkan basis pengetahuan.

2.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice

Plant Diseases: Design And Prototype Development

(Robindro & Sarma, 2013), dalam penelitiannya mengatakan bahwa,

produksi beras sangat penting bagi budaya Asia. Tanaman pangan

yang penting kadang kala terinfeksi oleh banyak penyakit dan

mengurangi produktivitas. penyakit merupakan kondisi abnormal

yang dapat menyerang tanaman padi. Padahal untuk

mengidentifikasi penyakit bukanlah tugas yang mudah, bisa dikenali

dari gejala yang terkait dan perubahan pada tanaman. Akhirnya,

disimpulkan bahwa identifikasi penyakit membutuhkan pengalaman

dan pengetahuan tentang tanaman padi dan

penyakitnya.Pengembangan sistem dimulai dengan pengumpulan

informasi gejala penyakit tanaman padi yang diperoleh dari para ahli

pertanian, ahli patologi tanaman dan literatur yang berhubungan

dengan penyakit tanaman padi.Kemudian informasi yang diperoleh

dikumpulkan dan diolah untuk mengembangkan aplikasi sistem

pakar.Sistem Pakar dapat memberikan informasi kepada petani


19

dengan menggunakan basis pengetahuan dan mekanisme penalaran

dari pakar atau ahli dalam bidang pertanian. Metode teknis dari

sistem yang dikembangkan melibatkan perancangan dan

implementasi komponen yaitu komponen User, komponen Interface,

komponen aplikasi (JESS) dan komponen basis data (SQL).

Komponen GraphicUserInterface (GUI) menggunakan bahasa

Pemrograman Java,JavaExpertSystemShell (JESS) dan

JavaIDENetbeans 7.0.

Dari beberapa tinjauan pustaka diatas, pada penelitian ini

penulis akan membuat sistem pakar menggunakan metode forward

chaining yang diharapkan dapat membantu para petani dalam

mendiagnosa jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, sehingga dapat

memberikan solusi kepada para petani.

2.2 Teori Objek Penelitian

2.2.1 Definisi Operasional Judul

a. Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga Knowledge

Based System yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan

untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan

persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan

menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah

didefinisikan terlebih dahulu oleh pakaryang sesuai dengan

bidang keahliannya. Sistem ini disebut sistem pakar karena


20

fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus

memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu

persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting

yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau

sistem pendukung eksekutif.(Hayadi & Rukun, 2016).

b. Definisi Forward Chaining

Dalam Jurnalnya (Destarianto, Yudaningtyas, & Pramono ,

2013). Menjelaskan bahawa Menurut Durkin Forward chaining

merupakan metode inference yang melakukan penalaran dari

suatu masalah kepada solusinya, karena inference dimulai

dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.

Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka

proses akan menyatakan konklusi”.

c. Definisi Penyakit Tanaman

Dalam Jurnalnya (Maulana & Destiani, 2015). Menjelaskan

bahwa menurut Pracaya Tanaman dikatakan sakit bila ada

perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang

menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.

d. Definisi Diagnosis

Dalam jurnalnya (Fathimah, Suryatiningsih, & Sari, 2015).

Menjelaskan bahwa menurut Thorndike dan HagenDiagnosis

dapat diartikan sebagai Upaya atau proses menemukan

kelemahan atau penyakit apa yang dialami seseorang dengan


21

melalui pengujian dan studi yang sesama mengenai gejala-

gejalanya, studi yang seksama terhadap fakta sesuatu hal untuk

menemukan karakteristik atau kesalahankesalahan dan

sebagainya yang esensial, keputusan yang dicapai setelah

dilakukan studi yang seksama atas gejala-gejala atau fakta

tentang suatu hal.

e. Definisi Padi

Tanaman padi merupakan golongan dari tanaman semusim atau

setahun yang berarti panen dalam waktu musim tertentu dengan

melihat siklus tanam. Bentuk batang dari padi adalah bulat

berongga, daunnya memanjang seperti pita yang terdiri dari ruas

– ruas batang dan mempunyai malai yang terdapat pada ujung

batang.(Wafa & Rahayu, 2015).

2.2.2 Sistem Pakar

Dalam bukunya yang berjudul “What Is Expert

System”(Hayadi & Rukun, 2016)mengemukakan pendapat menurut

Siswanto. Sistem pakar adalah program AI dengan basis

pengetahuan (Knowledge Base) yang diperoleh dari pengalaman atau

pengetahuan pakar atau ahli dalam memecahkan persoalan pada

bidang tertentu dan didukung mesin Inferensi/InferensiEngine yang

melakukan penalaran atau pelacakan terhadap sesuatu atau fakta-

fakta dan aturan kaidah yang ada di basis pengetahuan setelah

dilakukan pencarian, sehingga dicapai kesimpulan.


22

a. Konsep Dasar Sistem Pakar

Sistem Pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus

dimilikinya(Hayadi & Rukun, 2016). Konsep dasar dari suatu

sistem pakar sebagai berikut:

1. Keahlian

Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan,

belajar dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta,

teori, aturan, strategi global untuk memecahkan masalah.

2. Ahli (Expert)

Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan

permasalahan, memecahkan masalah secara cepat dan tepat,

menerangkan pemecahannya, belajar dari pengalaman,

merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan aturan serta

menentukan relevasi.

3. Mentransfer Keahlian (Transfering Expertise)

Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar ke

dalam komputer agar dapat digunakan oleh orang lain yang

bukan pakar. Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam

sebuah komponen yang dinamakan basis pengetahuan.

4. Menyimpulkan Aturan (Inferencing Rule)

Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.

Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang

meliputi prosedur tentang penyelesaian masalah.


23

5. Peraturan (Rule)

Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat

rulebased sistems, yang berarti pengetahuan disimpan dalam

bentuk peraturan.

6. Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability)

Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki

kemampuan menjelaskan atau memberi saran mengapa

tindakan tertentu dianjurkan atau tidak dianjurkan.

b. Komponen Sistem Pakar

Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen

yang harus ada(Hayadi & Rukun, 2016), komponen itu adalah

sebagai berikut:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis Pengetahuan merupakan inti program sistem pakar

karena basis pengetahuan ini merupakan representasi

pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang pakar.

2. Basis Data

Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta,

baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun

fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan

sedang dilaksanakan.

3. Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung

mekanisme fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang


24

digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan

menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan

mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.

4. Antar Muka Pemakai (User Interface)

Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara

program sistem pakar dan pemakainya. Pada bagian ini akan

terjadi dialog antara program dengan pemakai. Perogram

akan mengajkan pertanyaan berbentuk “ya/tidak” atau

bentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh

pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang

berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari

sistem pakar.

c. Ciri-Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri Sistem Pakar (Hayadi & Rukun, 2016):

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaaian alasan yang diberikannya

dengan cara yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

5. Diarancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.

7. Keluarannya bersifat anjuran.

8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai

yang dituntun oleh dialog dengan pemakai.


25

d. Rule Sebagai Teknik Representasi Pengetahuan

Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut

evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN disebut Hipotesis atau

kesimpulan(Hayadi & Rukun, 2016).

IF E THEN H

E : EVIDENCE (fakta-fakta) yang ada

H: Hipotesis atau Kesimpulan yang dihasilkan

Gambar 2.1Rule IF THEN


(Hayadi & Rukun, 2016)

Secara umum, rule mempunyai evidence lebih dari

satu yang dihubungkan oleh data penghubung AND atau OR,

atau kombinasi keduanya.

IF (E1 AND E2 AND E3 .........AND En) THEN H

IF (E1 OR E2 E3 ..............OR En) THEN H

Gambar 2.2Rule AND dan OR


(Hayadi & Rukun, 2016)

Satu evidaence bisa juga mempunyai hipotesis lebih dari satu.

IF E THEN (H1 AND H2 AND H3 .......... AND Hn

Gambar 2.3Satu Evidence Banyak Hipotesa


(Hayadi & Rukun, 2016)
26

2.2.3 Forward Chaining

Forward chaining adalah teknik pencarian yang dimulai

dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta

tersebut dengan bagian IF dari rule IF_THEN. Bila ada fakta yang

cocok dengan bagian IF. Maka rule tersebut dieksekusi, maka sebuah

fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap

rule hanya boleh dieksekusi sekali saja.(Hayadi & Rukun, 2016)

Sistem pakar forward chaining berbasis aturan dapat

dimodelkan seperti gambar berikut:

Knowledge Base Work Memory


(Rule) (Fact)

Conclusion
Inference
Engine
Fact

Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan


(Hayadi & Rukun, 2016)

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat

sistem pakar forward chaining berbasis aturan (Hayadi & Rukun,

2016):
27

1. Pendefinisian Masalah

Tahap ini meliputi pemilihan domain masalah dan akusisi

pengetahuan.

2. Pendefinisian Data Input

Sistem forward cahining memerlukan data awal untuk memulai

inferensi.

3. Pendefinisian Struktur Pengendalian Data

Aplikasi yang kompleks memerlukan premis tambahan untuk

membantu mengendalikan pengaktifan suatu aturan.

4. Penulisan Kode Awal

Tahap ini berguna untuk menentukan apakah sistem telah

menangkap domain pengetahuan secara efektif dalam struktur

aturan yang baik.

5. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan beberapa aturan untuk

menguji sejauh mana sistem berjalan dengan baik.

6. Perancangan Antar Muka

Antarmuka adalah suatu komponen penting dari suatu sistem.

Peracangan antarmuka dibuat bersama-sama dengan

pembuatan basis pengetahuan.

7. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem meliputi penambahan antarmuka dan

pengetahuan sesuai dengan prototype sistem.


28

8. Evaluasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan masalah

yang sebenarnya. Jika sistem belum berjalan dengan baik maka

akan dilakuakan pengembangan kembali

2.2.4 Penyakit Padi

Berdasarkan informasi yang dikemukakan oleh Departemen

Pertanian pada tahun 2013 dalam Pedoman Rekomendasi

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman

Serealia(Zahrah, Saptono, & Suryani, 2016), ada beberapa penyakit

padi:

a. Penyakit Blas

Penyakit ini disebabkan oleh jamur PyriculariaoryaeCav.

Konidia jamur patogen dapat mudah diamati dibawah mikroskop.

Penyakit blas menimbulkan gejala khas, yaitu blas daun dan blas

leher malai.

b. Penyakit Tungro

Penyebab penyakit ini adalah virus bacilliform dan sphericalform.

Virus ditularkan oleh Nephotettix nigropictus dan N. Virescens.

Serangga yang menghisap tanaman sakit mendapatkan virus pada

waktu yang singkat. Segera seteh itu serangga dapat menularkan

virus pada tanaman lain.

c. Penyakit Hawar Pelapah Daun


29

Penyebab penyakit ini adalah Rhizoctonia solani Kuhn, pada fase

sempurnanya disebut Thanatephoru cucumeris. Jamur bersekat-

sekat dan memiliki banyak percabangan sudut runcing.

d. Penyakit Bercak Coklat

Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur

DrechsleraoryzaeSubram. Konidia berwarna coklat, berbentuk

kumparan, bentuknya sedikit melengkung, berdinding tebal.

2.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

2.3.1 Waterfall

Model air terjuan (watefall) sering juga disebut model

sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic

life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).(Rosa

& Shalahuddin, 2016).Berikut adalah gambar model air terjun:

Pendukung
Analisis Desain atau
Pengodean Pengujian
pemeliharaan

Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall


(Rosa & Shalahuddin, 2016)

Tahap dari ilustrasi model waterfall adalah(Rosa & Shalahuddin,

2016) :
30

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat

dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus

pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk

struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka,

dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan

perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi

desain agar dapat diimplementasikan menjadi program tahap

selanjutnya.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.

Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan

desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus terhadap perangkat lunak secara dari segi lojik

dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan


31

memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi

karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat

pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan

lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi

unutk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak

untuk membuat perangkat baru.

2.4 Tool Perancangan

2.4.1 Flowchart

Dalam jurnalnya (Nuraini, 2015). Menjelaskan bahwa

menurut Sutanta flowchart dapat diartikan sebagai suatu alat atau

sarana yang menunjukkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan

dalam menyelesaikan suatu permasalahan untuk komputasi dengan

cara mengekspresikannya ke dalam serangkaian simbol-simbol grafis

khusus.
32

Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart


(Nuraini, 2015)

Simbol Nama Fungsi


Terminator Permulaan/akhir program

Garis Alir (Flow Arah aliran program


Line)

Preparation Proses
inisialisasi/pemberian
harga awal
Proses Proses perhitungan/proses
pengolahan data

Input/Output Data Proses input/output data,


parameter, informasi

Predefined Process Permulaan sub


(Sub Progam) program/proses
menjalankan sub program
Decision Penyeleksian data yang
memberikan pilihan
untuk langkah
selanjutnya
On Page Connector Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada satu halaman
Off Page Connector Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
33

2.4.2 Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah standar bahasa

yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.(Rosa &

Shalahuddin, 2016).

a. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.(Rosa &

Shalahuddin, 2016).

Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram


(Rosa & Shalahuddin, 2016)

Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalisasi yang
disediakan sistem sebagai
Name Use case
unit-unit yang saling bertukar
pesan antara unit dan aktor
Aktor Orang, proses atau sistem
lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan
dibuat diluar sistem informasi
Asosiasi Komunikasi antar aktor dan
use case yang berpartisipasi.

Ektensi Relasi use case tambahan ke


<<exend>> sebuah use case dimana use
case yang ditambah dapat
berdiri sendiri walau tanpa
34

use case tambahan.

Generalisasi Hubungan generalisasi dan


spesialisasi antara dua buah
use case yang mana fungsi
yang satu lebih umum dari
yang lain.
Include/Use case Relasi use case tambahan ke
<<Include>> sebuah use case dimana use
Use case yang ditambahkan
memerluka use case ini untuk
menjalankan fungsinya.

b. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendifinisian kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun

sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau

operasi.(Rosa & Shalahuddin, 2016).

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram


(Rosa & Shalahuddin, 2016)

Simbol Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur system
Nama Kelas
+atribut
+Operasi

Antarmuka/Interface Sama dengan konsep


interface dalam
pemrograman berorientasi
objek
Nama_interface
Asosiasi Relasi antar kelas dengan
makna umum asosiasi
biasanya disertai dengan
multiplicity.
35

Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan


makna kelas yang satu
diguakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya
disertai dengan multiplicity.
Generalisasi Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi (umum khusus).
Kebergantungan Relasi antar kelas dengan
makna kebergantungan antar
kelas.
Agregasi Relasi antar kelas dengan
makna semua-bagian.

c. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau

aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

ada pada perangkat lunak.(Rosa & Shalahuddin, 2016).

Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram


(Rosa & Shalahuddin, 2016)

Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal

aktivitas Aktivitas yang dilakuakn


sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja

percabangan Asosiasi percabangan


dimana jika ada pilihan
aktivita lebih dari satu.
penggabungan Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan
menjadi satu.
Status akhir Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
36

aktivita memiliki sebuah


status akhir

2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan matematika.

ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga

jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka

perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD .(Rosa &

Shalahuddin, 2016).

Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)


(Rosa & Shalahuddin, 2016)

Simbol Deskripsi
Entitas Entitas merupakan data inti
yang akan disimpanbakal
tabel basis data.
Atribut Kolom data yang butuh
Atribut disimpan dalam suatu entitas.

Atribut Kunci Primer Kolom data yang butuh

Atribut
disimpan dalam suatu entitas
digunakan sebagai kunci
akses record yang
diinginkan.
Atribut Multi Nilai Kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas
yang dapat memiliki nilai
lebih dari satu.
37

Relasi Relasi yang menghubungkan


antara entitas.

Asosiasi Penghubung antara relasi dan


entitas dimana di kedua
ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan
jumlah pemakaian.

2.4.4 Normalisasi

Dalam jurnalnya (Pamungkas, 2015). Menjelaskan bahwa

normalisasi menurut Jogiyantomerupakan file yang terdiri dari

beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan

kembali. Proses Normalisasi, melakukan pengelompokan data

elemen menjadi table-table yang menunjukkan entity dan relasinya.

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah

ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, dan

membaca pada suatu database.Berikut ini adalah tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam proses normalisasi:

a. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama

apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya

satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu,

atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

b. Bentuk Normal Kedua (2NF)


38

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua

apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut

non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada

semua identifier entitas tersebut.

c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga

apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun

atribut non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang

bergantung pada atribut non-identifying lain. Apabila ada,

pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan

atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru

tersebut.

2.5 Tool Perangkat Lunak

2.5.1 Notepad++

Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang

bersifat gratis. Notepad menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk

editing text dalam waktu yang cepat dan praktis. Notepad++

mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP,

HTML, JavaScript dan CSS.(Palevi & Krisnawati, 2013).

2.5.2 XAMPP

XAMPP (X(Windows/Linux) ApacheMySQLPHP dan

Perl) merupakan paket web server PHPdan database MySQL


39

yang paling populer dikalangan pengembang web dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. XAMPP

termasuk paket server yang paling mudah untuk digunakan

sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web.(Sidik, 2014).

2.5.3 Astah

Astah dibuat oleh perusahaan jepang bernama change

Vision. Astah terasa ringan bahkan untuk pemula sekalipun, hal

ini dikarenakan antar-mukanya userfriendly sehingga

memungkinkan penggunanya membuat diagram UML dengan

mudah dan cepat.(Tohari, 2014).

2.5.4 Bahasa Pemrograman

a. PHP
PHP secara umum dikenal sebagai bahasa

pemogramanscriptscript yang membuat dokumen HTML secara

onthefly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang

dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML,

dikenal juga sebagai bahasa pemrograman serverside. Dengan

menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi

lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang dibuat dengan scriptPHP. Integrasi

PHP dengan server web dilakukan dengan teknik CGI, FastCGI

dan modul server web. Teknik CGI dan FastCGI memisahkan


40

antara server web dan PHP, sedangkan modul server web

menjadi PHP sebagai bagian dari server web.(Sidik, 2014).

b. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahas dasar

untuk web scripting bersifat Client Client yang memungkinkan

yaitu untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks, grafik-

grafik pada multimedia dan juga untuk menghubungkan antar

tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan Hyperlink.

Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk

menggunakan kode kode perintah HTML, kita dapat

menggunakan Notepad, Edit Plus ataupun editor lainnya yang

berbasis GUI (Graphical User Interface). (Agusvianto, 2017).

c. CSS

Dalam jurnalnya (Fathimah, Suryatiningsih, & Sari,

2015). Mengemukakan pendapat menurut Nugroho, CSS atau

Cascading Style Sheets adalah suatu fasilitas untuk

mempermudah pemeliharaan sebuah halaman web, dengan

menggunakan CSS sebuah halaman web dapat diubah

tampilannya tanpa harus mengubah dokumen HTML-nya

2.5.5 Basis Data (Database)

Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan

utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau

informasi dan membuat informasi tersdia saat dibuka. Pada


41

intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat

diakses dengan mudah dan cepat.(Rosa & Shalahuddin, 2016).

 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem sistem

manajemen yang pada basis basis data yang relasional

(RDBMS) yangdidistribusikan secara gratis. Setiap setiap

pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun

dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQLsebenarnya merupakan turunan salah satu konsep

utama dalam basis basis dan data data yang telah ada

sebelumnya,SQL (StructuredQueryLanguage). SQL adalah

sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data data, yang

memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan

mudah secara otomatis.(Agusvianto, 2017).


BAB III

ANALISIS SISTEM

3.1 Analisis Organisasi

3.1.1 Sejarah Singkat

Dinas Petanian Kabupaten Majalengka beralamat di Jalan Kh.

Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati, Kecamatan.

Majalengka, Kabupaten Majalengka. Dinas pertanian dan perikanan

Kabupaten Majalengka berdiri sejak tahun 1950 pada saat itu

bernama Jawatan Pertanian Rakyat. Pada tahun 2001 Jawatan

Pertanian Rakyat berubah nama menjadi Dinas Pertanian

berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2001, yang pada saat

itu terjadi penggabungan 4 dinas / lembaga pemerintah di kabupaten

majalengka yaitu:

1. Dinas pertanian tanaman pangan

2. Dinas peternakan

3. Dinas perikanan

4. Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP)

Pada tahun 2010, berdasakan peraturan daerah Kabupaten

Majalengka nomor 10 tahun 2009 tentang organisasi perangkat

daerah Kabupaten Majalengka, Dinas Pertanian berubah menjadi

Dinas Pertanian dan Perikanan yang terbagi dalam beberapa bidang

sebagai berikut:

42
43

Bagian Sekertariat

1. Sub bagian Umum

2. Sub bagian keuangan

3. Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan

Bidang Tanaman Pangan

1. Seksi Sumberdaya Tanaman Pangan

2. Seksi Padi

3. Seksi Palawija

Bidang Hortikultura

1. Seksi Sumberdaya Hortikultura

2. Sarana Sayur dan Biofarmaka

3. Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

Bidang Perikanan

1. Seksi Produksi

2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Ikan

3. Seksi Sumberdaya hayati dan Penangkapan

3.1.2 Struktur Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi Dinas Pertanian dan

Perikanan Kabupaten Majalengka, dapat dilihat pada gambar berikut:


44
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan
Fungsional Sekertaris

Subag Umum Subag Keuangan Subag PEP

Bidang Tanaman Bidang Hortikultura Bidang Peternakan Bidang Perikanan


Pangan dan Perkebunan

Seksi Padi Seksi Hortikultura Seksi Peternakan Seksi Perikanan

Seksi Perkebunan Seksi Pemeliharaan Seksi Pengembangan


Seksi Palawija
Kesehatan Usaha

Seksi Pengembangan
Usaha

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka
45

3.1.3 Uraian Tugas

Berikut adalah uraian tugas dari masing-masing bagian yang terdapat

dalam struktur organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten

Majalengka:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan,

menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang tanaman pangan,

bidang hortikultura dan perkebunan, bidang peternakan, bidang

perikanan dan unit pelaksana teknis dinas.

2. Sekertariat Dinas

SekretariatDinas Pertanian dan Perikanan dipimpin oleh seorang

Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala dinas yang mempunyai tugas pokok

merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan,

mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan

perencanaan dan evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian.

3. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

Umumyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan

kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengawasi urusan

tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi,

keperluan alat tulis kantor (ATK), perlengkapan, perbekalan dan


46

pemeliharaan ruang perkantoran pada Dinas pertanian dan

perikanan

4. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan,

mengelola, mengkoordinasi, mengevaluasi, menyusun pelaporan,

membagi tugas dan mengawasi urusan administrasi keuangan

daerah pada Dinas pertanian dan perikanan.

5. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas

pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, membagi tugas dan mengawasi urusan

perencanaan, evaluasi dan pelaporan Dinas pertanian dan

perikanan

6. Bidang Tanaman Padi

Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan

operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,

mengevaluasi dan melaporkan urusan padi, palawija dan sapras.


47

7. Seksi Padi

Seksi Padi dan Sapras dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,

melaksanakan, membagi tugas,mengawasi dan melaporkan

urusan perbenihan, produksi dan perlindungan, pengolahan,

pemasaran dan sarana prasarana komoditi padi padaDinas

Pertanian dan Perikanan.

8. Seksi Palawija

Seksi Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok

merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas,

mengawasi dan melaporkan urusan perbenihan, produksi dan

perlindungan, pengolahan, pemasaran dan sarana prasarana

komoditi palawija padaDinas Pertanian dan Perikanan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional

Pengawas Benih Tanaman dan Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan yang memiliki tugas sebagai berikut,

melakukan penyusunan rencana pengawasan benih, melakukan

pengawasan peredaran dan sertifikasi benih, melakukan

pengendalian hama pengganggu tumbuhan, melakukan


48

pengendalian dan penanggulangan bencana alam, melakukan

pengendalian dan penggulangan dampak perubahan iklim.

3.2 Analisis Prosedur

Implementasi Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi

dimulai dari penelitian proses, dimana petani yang mempunyai masalah

terhapat tanaman padinya yang terserang oleh penyakit, mengajukan

permohonan untuk berkonsultasi dengan ahli dalam bidang tanaman padi di

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, yang membutuhkan

waktu dalam peroses permohonannya menjadikan kurang efektif .

3.2.1 Uraian Prosedur Sistem

Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan

Kabupaten Majalengka dalam proses penegajuan permohonan untuk

berkonsultasi dengan ahli dalam bidang pertanian sebagai berikut:

a. Prosedr Permohonan Pengajuan Konsultasi

1. Petani membuat surat pengaduan terkait penyakit tanaman

padi yang ditujukan kepada kepala dinas.

2. Petani memberikan surat pengaduan kepada bagian umum

dinas pertanian.

3. Bagian umum mencatat data petani dan meneruskan surat

tersebut ke bagian sekertaris.

4. Lalu bagian sekertaris memberikan surat tersebut kepada

kepala dinas.
49

5. Setelah ada persetujuan dan tandatangan dari kepala dinas

sekertaris membuat kartu penerus untuk diberikan kepada

kepala bidang tanaman padi.

6. Jika tidak disetujui oleh kepala dinas maka pengaduan akan

ditolak dan dikembalikan pada petani yang berupa surat kelur.

7. Kartu penerus diterima oleh kepala bidang padisurat dan data

petani diarsipkan.

8. Setelah mendapatkan tandatangan dari kepala bagian bidang

padi kartu penerus di teruskan ke bagian pengendali

organisme dan pengganggu tanaman yang berada dibagin

bidang padi.

9. Kartu peberus akan di kembalikan ke sekertaris dan sekertaris

membuat surat izin untuk melakukan konsultasi kemudian

diserahkan kepada petani.

10. Petani mendapatkan surat izin untuk melakukan konsultasi

dengan bagian pengendali organisme dan pengganggu

tanaman.

11. Petani melakukan konsultasi dengan bagian pengendali

organisme dan pengganggu tanaman di bagian bidang padi.

3.2.2 Diagram Sistem Prosedur

Flowchart permohonan pengajuan konsultasi petani dengan

pakar atau ahli dalam bidang tanaman di Dinas Pertanian dan

Perikanan Kab Majalengka dapat dilihat pada gambar berikut:


50

Gambar 3.2Flowchart Prosedur Permohonan Pengajuan Konsultasi


51

3.3 Analisis Dokumen dan Informasi

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisa dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen yang

digunakan dalam sistem konsultasi penyakit tanaman padi di Dinas

Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka:

1. Nama Dokumen : Dokumen Buku Tamu

Sumber : Bagian Umum

Betuk : Dokumen

Fungsi : Untuk mencatat data diri petani yang akan

melakukan konsultasi dengan ahli atau

pakar dalam bidang pertanian

Item : nama ,alamat ,tanggal, no_telp

2. Nama Dokumen : Dokumen Penyakit Padi

Sumber : Bidang Padi Bagian Pengendali Organisme

dan Pengganggu Tanaman

Bentuk : Dokumen

Fungsi :Sebagai informasi mengenai gejala, cara

pengendalian penyakit tanaman padi

Item : nama penyakit, gejala, cara_pengendalian

3.3.2 Analisis Informasi

Dokumen-dokumen keluaran yang digunakan dalam sistem

konsultasi penyakit tanaman padi di Dinas Pertanian dan Perikanan

Kabupaten Majalengka antara lain:


52

1. Nama Dokumen : Laporan Pengaduan

Sumber : Bagian Umum

Betuk : Dokumen

Fungsi : Untuk mencatat data petani yang akan

melakukan konsultasi penyakit tanaman

padi.

Item : nama ,alamat ,tanggal, no_telp

2. Nama Dokumen : Laporan Konsultasi

Sumber : Bagian Padi

Betuk : Dokumen

Fungsi : Untuk memberikan informasi tentang

gejala-gejala penyakit tanaman padi

beserta cara pengendaliannya.

Item : nama penyakit, gejala, cara pengendalian


53

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Desain Prosedur

4.1.1 Prosedur User

a. Prosedur Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

1. User memilih menu diagnosis yang ditampilkan oleh aplikasi.

2. Kemudian user diharuskan mengisi data diri berupa nama,

jenis kelamin, alaman dan umur.

3. Setelah melakukan proses pendaftaran sistem akan

menanyakan beberapa gejala yang mungkin menyerang

tanaman padi.

4. User menjawab setiap pertanyaan sistem dengan memilih YA

atau TIDAK.

5. Setelah user menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh

sistem, sistem akan memprosesnya.

6. Kemudian Sistem akan menampilkan kemungkinan hasil

diagnosis penyakit tanaman padi beserta solusinya.

4.1.2 Prosedur Admin

a. Prosedur Login Admin

1. Admin membuka halaman login.

2. Admin memasukan username dan password, jika username

dan password salah maka akan kembali ke halaman login,


54

jika username dan password benar maka akan masuk ke

halaman utama menu admin.

b. Prosedur Input Data Penyakit

1. Admin membuka menu penyakit, admin memilih tombol

tambah penyakit.

2. Kemudian admin memasukan nama penyakit, keterangan dan

solusi. Lalu pilih tombol simpan, data penyakit akan

tersimpan.

c. Prosedur Input Data Gejala

1. Admin membuka menu gejala, admin memilih tombol

tambah gejala.

2. Kemudian admin memasukan nama gejala. Lalu pilih tombol

simpan, data gejala akan tersimpan.

4.2 Desain Dokumen Dan Informasi

4.2.1 DesainDokumen

Dokumen untuk inputan yang dibutuhkan oleh program

sebagai data masukan.

a. Data Penyakit

Data penyakit adalah data dimana isinya adalah nama penyakit

tanaman padi, keterangan dan solusi yang nantinya berguna

untuk memasukan data penyakit tanaman padi pada sistem.

b. Data Gejala
55

Data gejala adalah data dimana isinya adalah nama gejala dari

penyakit tanaman padi yang nantinya berguna untuk memasukan

data gejala penyakit tanaman padi pada sistem.

c. Data User

Data user adalah data dimana isinya adalah nama user, jenis

kelamin, alamat dan umur yang nantinya berguna untuk

memasukan data diri sebelum melakukan konsultasi.

4.2.2 Desain Informasi

Pada desain informasi output yang penulis buat yaitu berupa

output yang ditampilkan pada aplikasi sistem pakar yaitu berupa

hasil diagnosis penyakit tanaman padi beserta solusi untuk

pengendaliannya.
56

4.3 Desain Aliran Data

4.3.1 Flowchart

a. Flowchart Login Admin

Gambar 4. 1Flowchart Login Admin


57

b. Flowchart Input Penyakit

Gambar 4. 2FlowchartInput Data Penyakit

c. Flowchart Input Gejala

Gambar 4. 3FlowchartInput Data Gejala


58

d. Flowchart Diagnosis

Gambar 4. 4Flowchart Diagnosis Penyakit Tanaman Padi


59

4.3.2 Use Case Diagram

Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang

ada didalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu.(Rosa & Shalahuddin, 2016).

Gambar 4. 5Use Case Admin

1. Definisi Aktor

Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada penggunaan

aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi sebagai

berikut:

Tabel 4. 1 Definisi Aktor Use Case

No. Aktor Deskripsi


1 User User adalah orang yang menggunakan
aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit
tanaman padi.
2 Admin Admin orang yang dapat melihat laporan
(Pakar) konsultasi, mengedit,menambah, dan
menghapus data penyakit dan gejala, serta
membuat relasi antara penyakit dan gejala
penyakit tanaman padi.
60

2. Definisi Use Case

Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada penggunaan

aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi sebagai

berikut:

Tabel 4. 2 Definisi Use Case

No. Use Case Deskripsi


1 Login Merupakan proses awal yang
dilakukan untuk masuk ke menu
admin.
2 Pengolahan Data Penyakit Merupakan salah satu menu yang
dapat diakses untuk mengelola
data penyakit tanaman padi.
3 Pengolahan Data Gejala Merupakan salah satu menu yang
dapat diakses untuk mengelola
data gejala penyakit tanaman
padi.
4 Relasi Merupakan salah satu menu yang
dapat diakses untuk mengelola
relasi antara penyakit dan gejala.
5 Laporan Merupakan salah satu menu yang
dapat diakses untuk melihat hasil
laporan konsultasi.
6 Pendaftaran Merupakan salah satu menu yang
digunakan untuk melakuakan
pendaftaran sebelum melakukan
konsultai.
7 Daftar Penyakit Merupakan salah satu menu yang
digunakan untuk melihat daftar
penyakit tanaman padi.
8 About Merupakan salah satu menu yang
digunakan untuk melihat
informasi tentang aplikai sistem
pakar.

3. Skenario Use Case


Berikut adalah deskripsi pendefinisian skenario use casepada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi

sebagai berikut:
61

a. Skenario use case Pendaftaran

Tabel 4. 3 Tabel Use Case Pendaftaran

Nama Use Case Pendaftaran


Deskripsi Digunakan melakukan
pendaftaran sebelum user
melakukan diagnosis atau
konsultasi
Aktor User
Kondisi Awal Masuk ketampilan
pendaftaran
Skenario
Aktor Sistem
1. Memilih menu diagnosis isi 2. Menampilkan pertanyaan
data diri anda dengan tentang gejala yang
lengkap lalu pilih tombol mungkin menyerang
daftar. tanaman padi
3. Memilih gejala yang sesuai 4. Sistem memproses gejala
dengan gejala yang yang telah dipilih
menyerang tanaman padi.
Kondisi Akhir Menampilkan hasil diagnosis

b. Skenario use case Daftar Penyakit

Tabel 4. 4 Tabel Use Case Daftar Penyakit

Nama Use Case Daftar Penyakit


Deskripsi Digunakan untuk mengetahui
jenis-jenis penyakit tanaman
padi
Aktor User
Kondisi Awal Menampilkan jenis-jenis
penyakit tanaman padi
Skenario
Aktor Sistem
1. Memilih menu daftar 2. Menampilkan tabel daftar
penyakit penyakit
3. Memilih jenis penyakit yang
akan dilihat
Kondisi Akhir Menampilkan informasi
umum tentang penyakit
tanaman padi
62

c. Skenario use case About

Tabel 4. 5 Tabel Use Case About

Nama Use Case About


Deskripsi Digunakan untuk
menampilkan informasi
tentang aplikasi
Aktor User
Kondisi Awal Masuk ketampilan About
Skenario
Aktor Sistem
1. Memilih Menu About 2. Menampilka halaman
About
Kondisi Akhir Menampilkan informasi
tentang aplikasi

d. Skenario use case Login

Tabel 4. 6 Tabel Use Case Login

Nama Use Case Login


Deskripsi Digunakan untuk masuk ke
halaman admin
Aktor Admin
Kondisi Awal Username dan Password di isi
Skenario
Aktor Sistem
1. Menginputkan username 2. Validasi username dan
dan password password, jika cocok
maka login berhasil dan
sistem menampilkan menu
admin
Kondisi Akhir Admin berhasil login dan
masuk ke halaman admin
63

e. Skenario use case Pengolaha Data Penyakit

Tabel 4. 7 Tabel Use CasePengolahan Data Penyakit

Nama Use Case Penyakit


Deskripsi Digunakan untuk menginput,
mengedit dan menghapus data
penyakit tanaman padi
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan tabel penyakit
tanaman padi
Skenario
Aktor Sistem
1. Admin memilih menu 2. Sistem menampilkan
penyakit untuk menu penyakit
menginput, mengedit,
dan menghapus data
penyakit
Kondisi Akhir Menampilkan menu penyakit

f. Skenario use case Pengolahan Data Gejala

Tabel 4. 8 Tabel Use Case Gejala

Nama Use Case Pengolahan Data Gejala


Deskripsi Digunakan untuk menginput,
mengedit dan menghapus
data gejala tanaman padi
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan tabel gejala
Skenario
Aktor Sistem
1. Admin memilih menugejala 2. Sistem menampilkan
untuk menu gejala
menginput,mengedit,mengh
apus data gejala
Kondisi Akhir Menampilkan menu gejala
64

g. Skenario use case Relasi

Tabel 4. 9 Tabel Use Case Relasi

Nama Use Case Relasi


Deskripsi Digunakan untuk
menghubungkan antara
penyakit dan gejala tanaman
padi.
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan halaman rule
Skenario
Aktor Sistem
1. Admin memilih halaman 2. Sistem menampilkan
relasi untuk merelasikan halaman relasi.
antra penyakit dan gejala.
3. Admin merelasikan 4. Data relasi tersimpan.
antara penyakit dan
gejala tanaman padi.
Kondisi Akhir Data relasi tersimpan.

h. Skenario use case Laporan

Tabel 4. 10 Tabel Use Case Laporan

Nama Use Case Logout


Deskripsi Digunakan untuk melihat
laporan konsultasi
Aktor Admin
Kondisi Awal Halaman laporan
Skenario
Aktor Sistem
1. Admin memilih menu 2. Sistem menampilkan hasil
laporan laporan konsultasi
Kondisi Akhir Menampilkan hasil laporan
konsultasi
65

4.3.3 Activity Diagram

1. Activity Diagram Login Admin

Berikut Adalah activity diagram login pada penggunaan aplikasi

sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 6Activity Diagram Login


66

2. Activity Diagram Input Data Penyakit

Berikut Adalah activity diagram Input Data Penyakit pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 7Activity Diagram Input Data Penyakit


67

3. Activity Diagram Edit Data Penyakit

Berikut Adalah activity diagram Edit Data Penyakit pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 8Activity Diagram Edit Data Penyakit


68

4. Activity Diagram Hapus Data Penyakit

Berikut Adalah activity diagram Hapus Data Penyakit pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 9Activity Diagram Hapus Data Penyakit


69

5. Activity Diagram InputData Gejala

Berikut Adalah activity diagram Input Data Gejala pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 10Activity Diagram Input Data Gejala


70

6. Activity Diagram Edit Data Gejala

Berikut Adalah activity diagram Edit Data Gejala pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 11Activity Diagram Edit Data Gejala


71

7. Activity Diagram Hapus Data Gejala

Berikut Adalah activity diagram Hapus Data Gejala pada

penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 12Activity Diagram Hapus Data Gejala


72

8. Activity Diagram Relasi

Berikut Adalah activity diagram Relasi pada penggunaan

aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 13Activity Diagram Relasi


9. Activity Diagram Laporan

Berikut Adalah activity diagram laporan pada penggunaan

aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 14Activity Diagram Laporan


73

10. Activity Diagram Diagnosis

Berikut Adalah activity diagram diagnosis pada penggunaan

aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 15Activity Diagram Diagnosis


74

4.3.4 Class Diagram

Berikut adalah class diagram pada penggunaan aplikasi sistem pakar

untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman padi.

Gambar 4. 16Class Diagram Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi


4.3.5 Entity Relationship Diagram

Gambar 4. 17 ERD Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi


75

4.3.6 Database / Tabel

1. Tabel Gejala

Nama tabel : gejala

Primary key : kd_gejala

Tabel 4. 11Tabel Gejala

No Field Type Length


1. kd_gejala Varchar 4
2. nm_gejala Varchar 100

2. Tabel Penyakit

Nama tabel : penyakit

Primary key : kd_penyakit

Tabel 4. 12 Tabel Penyakit

No Field Type Length


1. kd_penyakit Varchar 4
2. nm_penyakit Varchar 60
3. keterangan text
4. solusi text

3. Tabel Relasi

Nama tabel : relasi

Primary key : -

Tabel 4. 13 Tabel Relasi

No. Field Type Length


1. kd_gejala Varchar 4
2. kd_penyakit Varchar 4
76

4. Tabel Temporari Gejala

Nama tabel : tmp_gejala

Primary key : -

Tabel 4. 14 Tabel Temporari Gejala

No. Field Type Length


1. noip Varchar 20
2. kd_gejala Varchar 4

5. Tabel Temporari Penyakit

Nama Tabel : tmp_penyakit

Primary Key : -

Tabel 4. 15 Tabel Temporari Penyakit

No. Field Type Length


1. noip Varchar 20
2. kd_penyakit Varchar 4

6. Tabel Temporari Analisa

Nama Tabel : tmp_analisa

Primary Key : -

Tabel 4. 16 Tabel Temporari Analisa

No. Field Type Length


1. noip Varchar 30
2. kd_penyakit Varchar 4
3. kd_gejala Varchar 4
77

7. Tabel Analisa Hasil

Nama Tabel : analisa_hasil

Primary Key : id

Tabel 4. 17 Tabel Analisa Hasil

No. Field Type Length


1. id int 4
2. nama Varchar 30
3. kelamin Enum Pria,Wanita
4. alamat Varchar 100
5. umur Varchar 10
6. kd_penyakit Varchar 4
7. noip Varchar 20
8. tanggal date

8. Tabel Temporari user

Nama Tabel : tmp_user

Primary Key : id

Tabel 4. 18 Tabel Temporari User

No. Field Type Length


1. id int 4
2. nama Varchar 30
3. kelamin enum Pria,Wanita
4. alamat Varchar 100
5. umur Varchar 10
6. noip Int 20
7. tanggal date
78

9. Tabel Pakar

Nama Tabel : pakar

Primary Key : -

Tabel 4. 19 Tabel Pakar

No Field Type Length


1. userID Varchar 30
2. passID Varchar 100

4.3.7 Uji Normalisasi

1. Un-Normal

Merupakan suatu tabel yang berisikan atu atau lebih group yang

sama.

Tabel 4. 20 Bentuk Un-Normal


No nm_penyakit nm_gejala solusi
1 Blas Terdapat Bercak Pada Pemupukan
Daun Berimbang.
2 Terdapat Bercak Kecil Untuk daerah
Berwarna Coklat serangan
Keputihan endemis
3 Bercak Berbentuk Belah dianjurkan tidak
Ketupat memupuk
dengan pupuk
N lebih dari
90Kg/Ha
79

2. Normalisasi Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama terpenuhi jika tabel tidak memiliki

atribut bernilai banyak dengan nilai domain yang sama.

Tabel 4. 21 Bentuk Normalisasi Pertama

No nm_penyakit nm_gejala solusi


1 Blas Terdapat Bercak Pada Pemupukan
Daun Berimbang.
Untuk daerah
serangan
endemis
dianjurkan tidak
memupuk
dengan pupuk N
lebih dari
90Kg/Ha
2 Blas Terdapat Bercak Pemupukan
Kecil Berwarna Berimbang.
Coklat Keputihan Untuk daerah
serangan
endemis
dianjurkan tidak
memupuk
dengan pupuk N
lebih dari
90Kg/Ha
3 Blas Bercak Berbentuk Pemupukan
Belah Ketupat Berimbang.
Untuk daerah
serangan
endemis
dianjurkan tidak
memupuk
dengan pupuk N
lebih dari
90Kg/Ha

3. Normalisasi Kedua(2NF)

Bentuk normalisasi kedua dapat terpenuhi jika sudah tidak ada

lagi redudansi dari tabel bentuk normalisasi pertama, dan dapat

dipisahkan kedalam beberapa bentuk tabel.


80

Tabel 4. 22Tabel Gejala


kd_gejala nm_gejala
G001 Terdapat Bercak Pada Daun
G003 Terdapat Bercak Kecil Berwarna
Coklat Keputihan
G004 Bercak Berbentuk Belah Ketupat

Tabel 4. 23Bentuk Normalisasi Kedua


kd_gejala nm_gejala kd_penyakit
G001 Terdapat Bercak Pada Daun P001
G003 Terdapat Bercak Kecil Berwarna P001
Coklat Keputihan
G004 Bercak Berbentuk Belah Ketupat P001

4. Normalisasi Ketiga (3NF)

Bentuk normalisasi ketiga didapatkan jika bentuk normal kedua

terpenuhi. Pada bentuk normalisasi ketiga rancangan tabel yang

kita buat sudah bisa dianggap normal.

Tabel 4. 24 Bentuk Normalisasi Ketiga

kd_penyakit kd_gejala
P001 G001
P001 G003
P001 G004

Tabel 4. 25 Tabel Penyakit


kd_penyakit nm_penyakit solusi
P001 Blas Pemupukan Berimbang.
Untuk daerah serangan
endemis dianjurkan tidak
memupuk dengan pupuk
N lebih dari 90Kg/Ha
81

4.3.8 Data Penyakit Dan Gejala

a. Tabel Penyakit Tanaman Padi

Tabel 4. 26 Tabel Penyakit Tanaman Padi

Kode Nama Penyakit Solusi


Penyakit
P001 Blas Pemupukan Berimbang.
Untuk daerah serangan
endemis dianjurkan tidak
memupuk dengan pupuk N
lebih dari 90Kg/Ha
P002 Bercak Coklat Perbaikan Sarana Tata air,
Pemupukan Berimbang,
Pengaturan Waktu Tanam
Yang Tepat.
P003 Hawar Pelapah Daun Pemupukan Yang
Berimbang, Jarak Tanaman
Tidak Terlalu Rapat.
P004 Tungro Pemupukan Berimbang
Berdasarkan Pengelolaan
Hara Spesifik dan Irigasi,
Pemberian Bahan Organik.
P005 Kerdil Rumput Membersihkan Tanaman
Yang Sakit,
Mengendalikan Vektor
Dengan Insektisida
Karbofuran.

b. Tabel Gejala Penyakit Tanaman Padi

Tabel 4. 27 Tabel Gejala Penyakit Tanaman Padi


Kode Gejala Gejala
G001 Terdapat Bercak Pada Daun
G002 Tanaman Kerdil
G003 Terdapat Bercak Kecil Berwarna Coklat
Keputihan
G004 Bercak Berbentuk Belah Ketupat
G005 Bercak Berbentuk Oval
G006 Terdapat Bercak Kecil Berwarna Coklat
G007 Bercak Berwara Abu-Abu Kehijau-Hijauan
G008 Bulir Tidak Terisi Dengan Sempurna
G009 Jumlah Anakan Berkurang
G010 Jumlah Bulir Berkurang
G011 Daun Menjadi Warnan Kuning Atau Oranye
82

G012 Jumlah Anakan Bertambah Banyak


G013 Daun Memendek Dan Menyempit

4.3.9 Tabel Keputusan

Tabel 4. 28 Tabel Keputusan

Kode Kode Penyakit


Gejala P001 P002 P003 P004 P005
G001 X X X
G002 X X
G003 X
G004 X
G005 X X
G006 X
G007 X
G008 X
G009 X
G010 X
G011 X
G012 X
G013 X

4.3.10 Pohon Keputusan

Gambar 4. 18 Pohon Keputusan


83

4.3.11 Rule Penelusuran

Tabel 4. 29 Tabel Rule Penelusuran


Aturan (Rule) Kaidah Produksi (AND)
R1 IF G001
G003
G004
THEN P001
R2 IF G001
G005
G006
THEN P002
R3 IF G001
G005
G007
G008
THEN P003
R4 IF G002
G009
G011
THEN P004
R5 IF G002
G010
G012
G013
THEN P005

Rule 1:

IF Terdapat Bercak Pada Daun AND Terdapat Bercak Kecil


Berwarna Coklat Keputihan AND Bercak Berbentuk Belah Ketupat
THEN Blas

Rule 2:

IF Terdapat Bercak Pada Daun AND Bercak Berbentuk Oval AND


Terdapat Bercak Kecil Berwarna Coklat THEN Bercak Coklat

Rule 3:

IF Terdapat Bercak Pada Daun AND Bercak Berbentuk Oval AND


Bercak Berwara Abu-Abu Kehijau-Hijauan AND Bercak Berwara
Abu-Abu Kehijau-Hijauan THEN Hawar Pelapah Daun
84

Rule 4:

IF Tanaman Kerdil AND Jumlah Anakan Berkurang AND Daun


Menjadi Warnan Kuning Atau Oranye THEN Tungro

Rule 5:

IF Tanaman Kerdil AND Jumlah Bulir Berkurang AND Jumlah


Anakan Bertambah Banyak AND Daun Memendek Dan Menyempit
THEN Kerdil Rumput

4.4 Desain Interface dan Struktur Menu

4.4.1 Desain Interface

Mendesain tampilan sangat diperlukan, agar suatu sistem

aplikasi mudah untuk digunakan dan dapat dimengerti oleh user.

Untuk menghasilkan tampilan yang mudah dimengerti dan dipahami

oleh user maka diperlukan rancangan sebelum di implementasikan

dalam bentuk program.

a. Desain Interface User

1. Desain Halaman Utama

Gambar 4. 19 Desain Halaman Utama


85

Halaman utama merupakan halaman pertama muncul ketika

user membuka aplikasi sistempakar tersebut

2. Desain Halaman Daftar Penyakit

Gambar 4. 20 Desain Halaman Daftar Penyakit


Pada halaman daftar penyakit user dapat melihat jenis-jenis

penyakit yang dapat menyerang tanaman padi beserta gejala

yang mungkin menyerang tanaman padi.

3. Desain Halaman Pendaftaran

Gambar 4. 21 Desain Halaman Pendaftaran


86

Pada halaman pendaftaran user yang akan melakukan

diagnosis, user diwajibkan untuk mengisi data diri terlebih

dahulu sebelum melakukan konsultai.

4. Desain Halaman Diagnosis

Gambar 4. 22 Desain Halaman Diagnosis


Pada halaman diagnosis, user menjawab YA atau TIDAK

pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

5. Desain Halaman Hasil Diagnosis

Gambar 4. 23 Desain Halaman Hasil Diagnosis


87

Pada halaman hasil diagnosis akan ditampilkan hasil dari

diagnosis penyakit tanaman padi, berupa nama penyakit yang

mungkin terserang beserta solusi untuk menanganinya.

6. Desain Halaman About

Gambar 4. 24 Desain Halaman About


Pada halaman about berisi tentang informasi aplikasi dan

pembuat aplikasi.

b. Desain Interface Admin

1. Desain Halaman Login

Gambar 4. 25 Desain Halaman Login


88

Pada halaman ini admin atau pakar diwajibkan untuk mengisi

username dan password agar dapat masuk ke menu halaman

admin.

2. Desain Halaman Utama Admin

Gambar 4. 26 Halaman Utama Admin


Halaman utama ketika masuk ke halaman admin.

3. Desain Halaman Daftar Penyakit

Gambar 4. 27 Halaman Daftar Penyakit


Pada halaman daftar penyakit admin dapat melihat daftar

penyakit yang telah dimasukan ke dalam database.


89

4. Desain Halaman Tambah Penyakit

Gambar 4. 28 Desain Halaman Tambah Penyakit


Pada halaman tambah penyakit admin dapat menambahkan

jenis penyakit tanaman padi ke dalam database, dengan

mengisikan form data penyakit kemudian pilih simpan.

5. Desain Halaman Penyakit

Gambar 4. 29 Desain Halaman Penyakit


Pada halaman penyakit admin dapat menambah, mengedit

atau mengubah nama penyakit, solusi dan admin juga dapat

menghapus penyakit tanaman padi dari database.


90

6. Desain Halaman Tambah Gejala

Gambar 4. 30 Desain Halaman Tambah Gejala


Pada halaman tambah gejala admin dapat menambahkan

gejala penyakit tanaman padi ke dalam database, dengan

mengisikan form data gejala kemudian pilih simpan

7. Desain Halaman Gejala

Gambar 4. 31 Desain Halaman Gejala


Pada halaman gejala admin dapat menambah, mengedit atau

mengubah nama gejala, admin juga dapat menghapus gejala

penyakit tanaman padi dari database.


91

8. Desain Halaman Relasi

Gambar 4. 32 Desain Halaman Relasi


Pada halaman relasi admin dapat merelasikan antara penyakit

dan gejala penyakit tanaman padi, dengan memilih gejala

yang sesuai dengan penyakit.

9. Desain Halaman Laporan

Gambar 4. 33 Desain Halaman Laporan


Pada halaman laporan admin dapat melihat laporan

konsultasi yang telah melakukan konsultasi.


92

4.4.2 Struktur Menu

a. Struktur Menu User

Gambar 4. 34 Struktur Menu User


b. Struktur Menu Admin

Gambar 4. 35 Struktur Menu Admin


93

4.5 Implementasi

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak (Software) minimal yang dibutuhkan untuk

menjalankan sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi, adalah

sebagai berikut :

1. Sistem Operasi :

a. Microsoft Windows Vista.

b. Microsoft Windows 7.

2. Web Server (XAMPP)

3. Web Browser :

a. Mozilla Firefox

b. Google Chorome

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras (Hardware) minimal yang dibutuhkan untuk

menjalankan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi,

adalah sebagai berikut :

1. Prosesor Dual Core

2. RAM (Random Access Memory) 1GB

3. Hard Disk minimal berkapasitas sebesar 40GB

4. Monitor

5. Mouse

6. Keyboard
94

4.5.3 Pedoman Pengoprasian Program

Untuk menjelaskan langkah-langkah pengoprasian aplikasi

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

a. Pedoman Pengoprasian Program User

1. Sebelum menggunakan aplikasi sistem pakar terlebih dahulu

harus sudah terinstall program aplikasi web server seperti

XAMPP, dan pastikan XAMPP telah diaktifkat seperti

terlihat pada gambar.

Gambar 4. 36 XAMPP
2. Setelah itu buka web browser dan masukan url localhost/padi

dan akan terlihat halaman awal aplikasi sistem pakar

diagnosis penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 37 Halaman Utama


95

3. Untuk memulai mendiagnosis penyakit tanaman padi pilih

menu Diagnosis, kemudian masukan data diri anda dengan

lengkap lalu pilih tombol daftar .

Gambar 4. 38 Halaman Pendaftaran


4. Setelah melakukan pendaftaran maka akan muncul halaman

konsultasi yang akan menampilkan beberapa pertanyaan

tentang gejala dari penyakit tanaman padi, jawab pertanyaan

tersebut sesuai dengan gejala yang menyerang tanaman padi

anda pilih “YA” jika gejala tersebut sesuai pilih “TIDAK”

jika gejala itu tidak sesuai lalu pilih tombol jawab.

Gambar 4. 39 Halaman Konsultasi


96

5. Setelah menjawab semua pertanyaan maka sistem akan

memproses untuk menampilkan hasil kemungkinan diagnosis

penyakit pada tanaman padi, seperti terlihat pada gambar

berikut.

Gambar 4. 40 Halaman Hasil Diagnosis


6. User juga dapat melihat jenis-jenis penyakit yang dapat

menyerang pada tanaman padi dengan memilih menu daftar

penyakit, setelah memilih menu daftar penyakit akan muncul

jeni-jenis penyakit pada tanaman padi.

Gambar 4. 41 Halaman Daftar Penyakit


97

b. Pedoman Pengoprasian Program Admin

1. Pertama-tama Admin harus Login terlebih dahulu untuk dapat

mengakses halaman admin, masukan usernamedan password

untuk dapat masuk ke halaman admin.

Gambar 4. 42 Halaman Login


2. Setelah melakukan login maka akan muncul halaman utama

menu admin, di halaman menu admin pakar dapat menginput,

mengedit, menghapus data penyakit tanaman padi dan data

gejala penyakit tanaman padi, serta dapat membuat relasi

antar penyakit dan gejala.

Gambar 4. 43 Halaman Utama Admin


98

3. Pada halaman daftar penyakit admin dapat melihat semua

penyakit yang telah dimasukan ke databasesebelumnya.

Gambar 4. 44 Halaman Daftar Penyakit


4. Halaman tambah penyakit digunakan untuk memasukan jenis

penyakit tanaman padi, kode akan dimasukan secara otomatis

oleh sistem kemudian isikan nama penyakit, keterangan

penyakit serta solusi setelah itu pilih tombol simpan untuk

menyimpan data penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 45 Halaman Input Penyakit


99

5. Halaman penyakit digunakan untuk mengedit dan menghapus

dan menambahdata penyakit.

Gambar 4. 46 Halaman Penyakit


6. Halaman tambah gejala digunakan untuk menginput gejala

penyakit tanaman padi, kode akan dimasukan secara otomatis

oleh sistem kemudian isikan nama gejala setelah itu pilih

tombol simpan untuk menyimpan data gejala penyakit

tanaman padi.

Gambar 4. 47 Halaman Input Gejala


100

7. Halaman gejala digunakan untuk mengedit dan menghapus


dan menambah data gejala penyakit tanaman padi.

Gambar 4. 48 Halaman Gejala


8. Halaman relasi digunakan untuk merelasikan antara penyakit

dan gejala penyakit tanaman padi, dengan memilih gejala

yang sesuai dengan penyakit.

Gambar 4. 49 Halaman Relasi


9. Halaman laporan digunakan untuk melihat hasil diagnois

yang dilakukan oleh pengguna aplikasi sistem pakar penyakit

tanaman padi yang berisi tentang data diri dan hasil diagnosis.
101

Gambar 4. 50 Halaman Laporan Konsultasi

4.5.4 Black Box Testing

Pengujian perangkat lunak merupakan hal yang perlu

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dari fungsi

yang ada. Adapun pengujian perangkat lunak yang digunakan

menggunakan black box.

Tabel 4. 30 Pengujian Pendaftaran Konsultasi

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)


Skenario Pengujian Mengisikan data diri dengan lengkap
Data Masukan Nama : Faqih Adiyat
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat:Majalengka
Umur:22
Yang Diharapkan Masuk ke halaman konsultasi
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Skenario Pengujian Mengosongkan field data diri
Data Masukan Nama:Faqih Adiyat
Jenis Kelamin:Laki-laki
Alamat:Majalengka
Umur:
Yang Diharapkan Muncul Peringatan field masih kosong
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
102

Tabel 4. 31 Pengujian Login


Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Skenario Pengujian Login dengan username dan pasword
yang benar
Data Masukan Username : admin
Password : admin
Yang Diharapkan Masuk ke halaman admin
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Skenario Pengujian Login dengan username dan password
yang salah
Data Masukan Username : aaa
Password : aaa
Yang Diharapkan Muncul Peringatan password dan
username salah dan kembali ke halaman
utama
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak

Tabel 4. 32 Pengujian Input Penyakit


Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Skenario Pengujian Memasukan data penyakit dengan benar
Data Masukan Nama Penyakit : Blas
Keterangan : Penyakit ini disebabkan oleh
jamur Pyricularia oryzae Cav.
Solusi : Pemupukan Berimbang.
Yang Diharapkan Data penyakit tersimpan
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Skenario Pengujian Mengosongkan field data penyakit
Data Masukan Nama Penyakit : Blas
Keterangan : Penyakit ini disebabkan oleh
jamur Pyricularia oryzae Cav.
Solusi :
Yang Diharapkan Muncul Peringatan field masih kosong
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
103

Tabel 4. 33 Pengujian Edit Data Penyakit


Kasus dan Hasil Uji
Skenario Pengujian Mengedit data penyakit
Data Masukan Nama Penyakit : Blas
Keterangan : Penyakit ini disebabkan oleh
jamur Pyricularia oryzae Cav.
Solusi : Tidak memupuk dengan pupuk N
lebih dari 90Kg/Ha
Yang Diharapkan Data penyakit berhasil diedit
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak

Tabel 4. 34 Pengujian Input Gejala

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)


Skenario Pengujian Memasukan data gejala dengan benar
Data Masukan Nama Gejala : Tanaman Kerdil
Yang Diharapkan Data gejala tersimpan
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Skenario Pengujian Mengosongkan field data gejala
Data Masukan Nama Gejala :
Yang Diharapkan Muncul Peringatan field masih kosong
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak

Tabel 4. 35 Pengujian Edit Data Gejala

Kasus dan Hasil Uji


Skenario Pengujian Mengedit data gejala
Data Masukan Nama Penyakit : Terdapat Bercak Pada
Daun
Yang Diharapkan Data gejala berhasil diedit
Kesimpulan (*)Sesuai ()Ditolak
104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diambil suatu

kesimpulan dari sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman

padi menggunakan metode forward chaining di dinas Pertanian dan

Perikanan Kabupaten Majalengka sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis jenis penyakit pada tanaman

padi menggunakan metode forward chaining dapat mempermudah

petani padi dalam mengidentifikasi jenis-jenis penyakit pada tanaman

padi.

2. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis jenis penyakit pada tanaman

padi menggunakan metode forward chaining dapat membantu para

petani padi dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman padi dengan

mudah dan cepat tidak terbatas oleh waktu.

3. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis jenis penyakit pada tanaman

padi menggunakan metode forward chaining dapat menambah

pengetahuan pengguna mengenai jenis-jenis penyakit pada tanaman padi

besrta gejala yang dapat meyerang pada tanaman padi dan mendapatkan

solusi penangannannya.
105

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan sistem

pakar untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman padi menggunakan

metode forward chaining di dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten

Majalengka antara lain:

1. Aplikasi sistem pakar menggunakan metode forward chaining dapat

diterapkan pada kasus lain yang memerlukan pemecahan masalah dalam

penelusuran gejala-gejala atau fakta-fakta untuk mendapatkan solusinya.

2. Aplikasi sistem pakar unutuk mendiagnosis penyakit tanaman padi

menggunakan metode forward chaining ini masih memungkinkan untuk

dikembangkan lagi karena masih banyak kekurangan terutama dalam

aspek penelusuran gejala penyakit tanaman padi dan faktor lain yang

dapat mempengaruhi terserangnya penyakit padi seperti suhu, kondisi

tanah danfaktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, sehingga

dalam menganalisa datanya hasil yang diperoleh akanlebih akurat.


106

DAFTAR PUSTAKA

Agusvianto, H. (2017). Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol


Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus : PT.Alaisys Sidoarjo.
Journal Information Engineering and Educational Technology (JIEET),
40-46.

David. (2014). Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama
dan Penyakit Tanaman Jagung. Seminar Nasional Informatika.

Destarianto, P., Yudaningtyas, E., & Pramono , S. H. (2013). Penerapan Metode


Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis
Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya.
Jurnal EECCIS.

Fathimah, S., Suryatiningsih, & Sari, S. K. (2015). Aplikasi Diagnosis Kelainan


Refraksi Mata dan Tips Perawatan Mata Dengan Metode Forward
Chaining Berbasis Web. Jurnal Infotel , 153-164.

Hayadi, B. H., & Rukun, K. (2016). What is Expert System. Yogyakarta:


DEEPUBLISH.

Ishak, Zunaidi, M., & Saniman. (2013). Rule Base Expert System Dengan Metode
Forward Chaining Untuk Memprediksi Kain Batik. Jurnal Ilmiah
SAINTIKOM, 177-184.

Maulana, A., & Destiani, D. (2015). Perancangan Sistem Pakar Untuk


Mengidentifikasi Penyakit Pada Tanaman Sayuran Kubis. Jurnal
Algoritma, 1-8.

Muhammad, I., Pratama, V. N., & Fakih, M. (2015). Sistem Pakar Identifikasi
Penyakit Tanaman Padi Di Balai Penyuluhan Pertanian Sepatan Tangerang.
Konferensi Nasional Sistem & Informatika.

Normah. (2016). Sistem Informasi Konsultasi Kesehatan Berbasis Web. JURNAL


SISTEM INFORMASI STMIK ANTAR BANGSA , 196-200.

Nuraini, R. (2015). Desain Algorithma Operasi Perkalian Matriks Menggunakan


Metode flowchart. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 144-151.

Palevi, A. R., & Krisnawati. (2013). ANALISIS DAN PERANCANGAN


SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
BERBASIS WEBSITE PADA SMP NEGERI 2 MOJOSONGO
BOYOLALI . Jurnal Ilmiah DASI, 1-6.
107

Pamungkas, A. C. (2015). Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web


Untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang
Efektif. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta, 8-19.

Pratama, N. A., & Sukadi. (2013). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Hama Dan
Penyakit Tanaman Padi. Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed
(IJCSS), 74-82.

Robindro, K., & Sarma, S. K. (2013). JESS Based Expert System Architecture
For Diagnosis Of Rice Plant Diseases: Design And Prototype
Development. International Conference on Intelligent Systems, Modelling
and Simulation, 674-676.

Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Data Inventory Di Vio Hotel


Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA), 1-8.

Rosa, A., & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.

Setiawan, A. F., & Wahidah, R. N. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit


Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web.
Jurnal Antivirus, 78-90.

Sidik, B. (2014). Pemrograman Web dengan PHP. Bandung: Informatika


Bandung.

Sofa, R., Destiani, D., & Susanto, A. (2012). Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar
untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi. Jurnal Algoritma.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sumadya, D. O., Ginardi, R. H., & Akbar, R. J. (2016). Perancangan dan


Implementasi Basis Data Aplikasi Web Fotokita. JURNAL TEKNIK ITS,
552-555.

Supriyanto, G., Jusak, & Sudarmaningtyas, P. (2014). Sistem Pakar Diagnosis


Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Metode Certainty
Factor. Jurnal Sistem Informasi JSIKA, 168-174.

Tohari, H. (2014). Astah : Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui


Pendekatan UML. Yogyakarta: Andi.

Verina, W. (2015). Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendeteksi


Penyakit THT. Jatisi, 123-138.
108

Wafa, A. B., & Rahayu, Y. (2015). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Hama dan
Penyakit Pada Tanaman Padi Dengan Metode Bayesian.

Zahrah, S., Saptono, R., & Suryani, E. (2016). Identifikasi Gejala Penyakit Padi
Menggunakan Operasi Morfologi Citra. Seminar Nasional Ilmu Komputer
(SNIK), 100-106.
109

LAMPIRAN

Nama Penyakit Gejala Solusi


Blas Terdapat Bercak Pemupukan Berimbang.
Pada Daun, Untuk daerah serangan
Terdapat Bercak endemis dianjurkan
Kecil Berwarna tidak memupuk dengan
Coklat Keputihan, pupuk N lebih dari
Bercak Berbentuk 90Kg/Ha
Belah Ketupat
Bercak Coklat Terdapat Bercak Perbaikan Sarana Tata
Pada Daun, Bercak air, Pemupukan
Berbentuk Oval, Berimbang, Pengaturan
Terdapat Bercak Waktu Tanam Yang
Kecil Berwarna Tepat.
Coklat
Hawar Pelapah Terdapat Bercak Pemupukan Yang
Daun Pada Daun, Bercak Berimbang, Jarak
Berbentuk Oval, Tanaman Tidak Terlalu
Bercak Berwara Rapat.
Abu-Abu Kehijau-
Hijauan, Bulir
Tidak Terisi
Dengan Sempurna
Tungro Tanaman Kerdil, Pemupukan Berimbang
Jumlah Anakan Berdasarkan
Berkurang, Daun Pengelolaan Hara
Menjadi Warnan Spesifik dan Irigasi,
Kuning Atau Pemberian Bahan
Oranye Organik.
Kerdil Rumput Tanaman Kerdil, Membersihkan
Jumlah Bulir Tanaman Yang Sakit,
Berkurang, Jumlah Mengendalikan Vektor
Anakan Bertambah Dengan Insektisida
Banyak, Daun Karbofuran.
Memendek Dan
Menyempit
110
111

Anda mungkin juga menyukai