Anda di halaman 1dari 14

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI

PLTS Terpusat 15 kWp

1. PENDAHULUAN

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), merupakan salah satu alternatif dari
system pembangkit yang sesuai untuk daerah pedalaman dan jauh dari pembangkit,
yang mengakibatkan biaya pokok pembangkitnya relatif mahal. Sistem kerja dari
PLTS memanfaatkan energi matahari untuk menjadi enei listrik melalui photovoltic
(PV) modul atau yang lebih dikenal dengan Modul Surya, sehingga menjadi suatu
pembangkit yang efisien dan efektif. PLTS adalah pembangkit yang ramah lingkungan
karena system kerjanya memanfaatkan energi matahari untuk mensuplai daya listrik
ke beban.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Membangun system PLTS untuk lokasi desa-desa terpencil di seluruh Indonesia


yang belum menikmati aliran listrik dari PLN.
2. Memberikan solusi system pasokan daya listrik yang “cost effective” dengan
strategi memanfaatkan energi surya pada batasan porsi tertentu.
3. Melaksanakan alih teknologi system PLTS dalam pengoperasian dan
pemeliharaan guna kelangsungan operasi system pembangkit yang
berkesinambungan.

3. SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. Calon penyedia barang/jasa harus menyerahkan Blok Diagram dan Single Line
Diagram System PLTS Kapasitas 15 kWp secara keseluruhan.
2. Calon penyedia barang/jasa harus menyerahkan desain teknis instalasi PV modul
berserta instalasi elektrikal.
3. Calon penyedia barang/jasa dalam memberikan penawaran harus melampirkan :
a. Deskripsi system PLTS sesuai yang ditawarkan
b. Analisa penggunaan listrik dan pola pembebanan yang layak untuk system
dan daerah pelayanan
4. Calon penyedia barang/jasa adalah pabrikan atau perusahaan distributor dan juga
perusahaan jasa konstruksi dengan kualifikasi sesuai skala proyek atau pabrikan
atau perusahaan Distributor yang melakukan konsorsium dengan perusahaan jasa
konstruksi yang memiliki klasifikasi dan kualifikasi sesuai skala proyek, atau
perusahaan jasa konstruksi dengan kualifikasi dan klasifikasi sesuai skala proyek
yang mempunyai dukungan dari pabrikan atau perusahaan distributor.
5. Calon penyedia barang/jasa harus memberikan garansi system dapat beroperasi
untuk waktu selama minimum satu tahun dan harus mengganti semua komponen
yang rusak selama masa garansi tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk surta
pernyataan (terlampir).
6. Semua peralatan dan komponen utama yang ditawarkan harus dalam keadaan baru
100% yang dibuktikan surat pernyataan dari pabrikan.
7. Semua peralatan dan komponen utama yang telah dapat diproduksi didalam negeri
harus menyertakan bukti TKDN yang sah dan tersedia untuk dilakukan inspeksi
pabrikan jika diperlukan.
8. Salinan Ijin Usaha Industri (IUI) bagi produsen dalam negeri
9. Khusus barang produksi luar negeri: Surat Dukungan Perwakilan di
Indonesia/Distributor/Agen Resmi yang telah terdaftar di Kementerian
Perdagangan dengan melampirkan bukti STP (Surat Tanda Pendaftaran) dari
Kementerian Perdagangan. Yang dimaksud produsen adalah badan usaha dalam atau
luar negeri sebagai pemegang merek dagang
10. Calon penyedia barang/jasa harus memberikan bukti garansi produksi dari
pabrikan untuk :
a. Modul Surya selama minimal 20 tahun ( dua puluh tahun untuk degradasi
output < 20%
b. Inverter minimal selama 3 tahun
c. Solar Cnarge Controller selama 3 tahun
d. Battery selama minimal 2 tahun, jaminan life time minimal 3 tahun
11. Panitia atau pihak pengguna Jasa akan melakukan pemeriksaan/audit untuk melihat
fasilitas produksi baik yang dimiliki peserta lelang maupun yang dimiliki oleh
perusahaan pendukung atau pabrikan.
12. Calon penyedia barang/jasa harus melampirkan dukungan produk dari
pabrikan/agen untuk peralatan :
a. Modul Surya
b. Inverter
c. Solar charge Controller
d. Battery
13. Peralatan yang ditawarkan harus melampirkan dokumen lolos uji dari lembaga
pengujian dalam dan atau luar negeri, peralatan yang dimaksud adalah :
a. Modul Surya (Sertifikat dan Test Report)
b. Inverter (Sertifikat atau Test Report)
c. Solar charge Controller (Sertifikat atau Test Report)
d. Battery (Sertifikat atau Test Report)
14. Instalasi PLTS harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pemeliharaan
dan pemeriksaan secara periodik.
15. Calon penyedia barang/jasa harus membuat uraian pelatihan dan pemeliharaan
mengenai sistem yang ditawarkan.
16. Calon penyedia barang harus memberikan gambar sipil bangunan rumah operasi;
denah/layout lokasi PLTS; detail gambar pagar dan gambar perencan instalasi
listrik rumah penduduk.
17. Calon penyedia barang dan jasa harus dapat menjelaskan uraian pekerjaan kedalam
dokumen teknis hal-hal sebagai berikut :
a. Pelaksanaan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pendataan
/dokumentasi)
b. Pendistribusian barang dan pelaksanaan pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail (termasuk kurva S)
d. Struktur organisasi pelaksanaan dan uraian tanggung jawabnya
e. Uraian system PLTS terpusat yang mencakup deskripsi system yang
ditawarkan, konfigurasi system berserta penjelasan cara kerja peralatan
dan metode operasi system.
f. Perencanaan teknis instalasi peralatan yang utama yang mencakup instalasi
elektrikal
g. Analisa perhitungan produksi energy system PLTS yang ditawarkan dengan
analisa pola pembebanan
18. Seluruh perhitungan biaya adalah biaya terpasang di lokasi termasuk PPN
19. Pelaksanaan pengadaan adalah sesuai dengan PERPRES No. 80 Tahun 2012 tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
18. Kualifikasi personil yang ditugaskan melaksanakan pekerjaan personil akan
ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
a. Team Leader/Management Proyek
b. Pendidikan minimum S1 (Elektro, Mesin, Fisika,Management) dengan
pengalaman diatas 5 tahun menguasai bidang pekerjaan yang ditugaskan.
c. Manager Lapangan/ Site Manager
d. Pendidikan minimum S1 (Elektro,Mesin,Fisika) dengan pengalaman diatas
5 tahun menguasai bidang pekerjaan yang ditugaskan
e. Pengawas
f. Pendidikan Minimum D3 (Elektro, Mesin, Fisika, Management) dengan
pengalaman diatas 5 tahun menguasai bidang pekerjaan yang ditugaskan.
g. Pelaksana Teknis
h. Pendidikan minimum SMK (Listrik, Sipil) dengan pengalaman sekurang-
kurangnya diatas 3 tahun menguasai bidang pekerjaan yang ditugaskan.
19. Penyedia Barang/Jasa harus membuat struktur Organisasi dan uraian tugas
personil yang ditugaskan.
20. Penyedia Barang/jasa atau pendukungnya harus memiliki pengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis yakni bidang elektrikal sub bidang 24003 dan
24007 selama 10 tahun terakhir dan telah menerapkan sistem manajemen mutu
ISO 9001, ISO 14001 dengan melampirkan copy sertifikatnya.
21. Penyedia Barang/Jasa harus membuat gambaran mengenai lokasi
22. Penyedia barang/Jasa harus menyampaikan layanan pasca penyerahan :
a. Jaminan Pengoperasian Sistem (Garansi sistem)
b. Jaminan Kontinyuitas Ketersediaan Suku Cadang/ Komponen
c. Jaminan untuk dilakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi)
23. Seluruh komponen/peralatan utama yang ditawarkan harus dari pabrikan yang
sudah memiliki sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001

4. SPESIFIKASI TEKNIS
PLTS-terpusat yang akan dipasang pada pekerjaan ini merupakan suatu sistem
PLTS yang menggabungkan/mengkombinasikan beberapa modul surya menjasi satu
array yang diatur secara otomatis oleh inverter. Sistem pembangkit ini terpusat
dengan energi yang dihasilkan didistribusikan melalui panel distribusi ke rumah
rumah/pengguna melalui jaringan distribusi listrik AC tegangan rendah 220V.
Untuk menjamin pembagian listrik yang merata kepada seluruh pengguna maka
disetiap rumah pengguna akan dipasang energy limiter sebagai alat pembatas
dayanya. Inverter yang digunakan juga harus memiliki kemampuan untuk digabung
(hybrid) dengan pembangkit listrik diesel genset, sebagai antisipasi penambahan
daya pada saat yang akan datang.

a. Peralatan Utama terdiri dari :


a. Modul Surya dengan kapasitas total minimum 15 kWp
b. Inverter dengan kapasitas total minimum 15 kW
c. Solar Carge Controller dengan kapasitas total minimum 15 kW
d. Battery dengan kapasitas total minimum 144 kWh
b. Modul Surya
Rangkaian Mudol Surya dengan data teknis sebagai berikut :
1. Rangkaian modul surya mempunyai kapasitas sebesar minimum 15 kWp
2. Jenis module adalah Mono/polycrystalline atau thin film dengan jumlah
sel per modul sesuai dengan standar pabrik pembuatnya dan harus
memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang
dikeluarkan oleh Kementriaan Perindustrian Republik Indonesia dengan
angka lebih dari 40%
3. Output setiap modul surya (peak modul output) minimum 200 WP dan
karakteristik hasil test pabrikan harus terbaca pada setiap modul yang
ditawarkan (Manufacture, Serial Number, Peak Watt Ratting, Peak
Current, Peak Voltage, Open Circuit Voltage & Short Circuit Current )
4. Performance Characteristic pada kondisi standar (Standard Test
Condition) dan pada kondisi radiasi harus rendah dan harus di
informasikan secara lengkap dan merupakan kelengkapan module
5. Label Data performance modul surya di tempel di bagian belakang modul
6. Tegangan pada saat Power Maksimum Vpm ≥ 37.26 Vdc
7. Tegangan nominal Vnom 24 Vdc
8. Tegangan open circuit 45.62 Vdc ± 1 Vdc
9. Arus maksimum Ipm ≥ 5,37 Amp
10. Arus short circuit ≥ 5.66 Amp
11. Perkalian dari Vpm x I pm ≥ 200 Watt
12. Effiseiensi Modul minimum 16 %
13. Power tolerance per modul ±3 %
14. J-Box harus sudah dilengkapi dengan blocking dioda dan cable gland
lengkap dengan plug dan socketnya
15. Harus melampirkan Sertifikat Lolos Uji dan Test Report sesuai standar
SNI dari lembaga yang berwenang yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional Republik Indonesia
16. Mempunyai sertifikat uji korosi akibat kabut garam
17. Nomor seri modul dan tulisan “DIBUAT DI INDONESIA” atau “ MADE
IN INDONESIA” harus tertera didalm modul (dilaminating dalam modul)
18. Melampirkan Copy Sertifikat Management ISO 9001, ISO 14001 dan
ISO 18001 dari pabrikan
c. Penyangga Modul Surya
a. Penyangga Modul berfungsi sebagai dudukan Modul, bahannya dibuat dari
metal yang di Hot Dip Galvani'e atau stainless steel atau Aluminium
b. Jenis penyangga model free standing diatas pondasi dan mampu menahan
beban kecepatan angin sebesar 100 km/jam
c. Frame modul surya harus kokoh dan mudah dipasang pada module support
(penyangga module)
d. Pemasangan penyangga modul harus memiliki sudut kemiringan antara 10-15
derajat sehingga memperoleh energi penyinaran yang optimum
e. Ketinggian modul dan permukaan tanah pada titik terendah minimal 70 (
tujuh puluh) cm.
f. Jarak antar PV array harus diatur / di design sedemikian rupa sehingga
tidak ada bayangan ( shading) yang jatuh pada permukaan PV Array lainnya
dalam system.
g. Arah kemiringan penyangga modul menghadap Utara/Selatan tergantung
possisi lokasi pemasangan dari garis khatulistiwa
h. Setiap kaki penyangga modul terpasang diatas pondasi
i. Salah satu kaki penyangga modul dari semua penyangga modul terhubung
dengan kawat pentanahan tembaga 16 mm² dan ground rod tembaga
ditanam dalam kedalaman minimal 3 meter dari permukaan tanah
j. Gambar sistem penyangga modul dan pondasi (mekanikal dan sipil) harus
disampaikan dalam dokumen teknik penawaran

d. Inverter
Inverter berfungsi merubah arus DC ke AC
1 Total Kapasitas minimum 15 kW
2 Tegangan output : 220-230VAC, 50Hz, single phase
3 Tegangan input DC : 48 Vdc
4 Gelombang output : sinus murni
5 Max . surge power 200 %
6 Efisiensi ≥ 95 %
7 Total Harmonic Distortion (THD): ≤ 3%
8 Sistem proteksi : DC Over/Under – Voltage, AC over / Under Voltage,
Over Load, Short Circuit Protection
9 Indicator (LCD display) :inverter voltage & current, inverter frequency,
battery voltage & current.
10 Memiliki fitur battery temperature sensor, battery boost, equalization
untuk mencegah kerugian kapasitas baterai dan life time baterai.
11 Dilengkapi dengan fitur data logger dan communication/interface untuk
komunikasi data dengan Remote Monitoring System.
12 Indek Proteksi : IP20
13 Melampirkan salinan sertifikat ISO 9001, ISO 14001 dari pabrikan
14 Melampirkan sertifikat tkdn atau surat pernyataan sedang dalam proses
verifikasi dari badan yang berwenang .
15 Garansi produk : minimal 3 (tiga) tahun

e. Solar Charge Controller (SCC)


Solar Charge Controler berfungsi mengatur charging ke baterai , harus dapat
di control agar tidak merusak baterai
1. Daya output total menyesuaikan kapsitas solar modul
2. Kontrol Sistem Algoritma : MPPT (Maximum Power Point Tracking)
3. High Efficiency : >95%
4. Tegangan Input Nominal : 48 VDC
5. Dilengkapi dengan display, data logger dan sensor temperature beterai.
6. Proteksi sistem :
a. Reverse polarity protection
b. High Voltage Disconect ( HVD )
c. Low Voltage Disconect ( LVD )
d. Short Circuit protection
7. Melampirkan salinan sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dari pabrikan.
8. Melampirkan Sertifikat Produk
9. Garansi produk : minimal 3 (satu) tahun
10. Inverter, SCC dan baterai harus dihubungan kabel/busbar dengan
proteksi yang cukup memadai dan dilengkapi komponen disconnect.
f. Battery Penyimpanan (Battery Bank)
1. Jenis Battery adalah Deep Cycle ,VRLA (Valve Regulated Lead Acid),
tubular positive plate, OpzV Gel Battery
2. Cycle life minimum 1200 pada Deep of Discharge (DOD) 80% dan grafik
cycle-life battery harus bisa terlihat pada brosur/katalog
3. Kapasitas Total Battery minimal 144 kWh, tegangan nominal 2 Vdc/sel,
Discharge Current 100 Amps, Nominal Cap. Ah C10 1.8 VPC = 1050 Ah
Internal Resistance 0.25 mOhms, Short Circuit Current = 8200 A
4. Life-time minimal 3 tahun pada suhu 25 °C
5. Penempatan battery harus aman bagi peralatan lainnya
6. Konektor battery menggunakan tembaga dan diberi pelindung isolator
agar aman bagi operator
7. Dilengkapi proteksi battery/panel distribusi DC untuk kapasitas minimum
15 kW sebelum masuk ke solar charge controller maupun inverter
8. Melampirkan gambar sistem koneksi battery dan single line diagram dari
sistem proteksi battery serta perhitungan rating dari komponen
peralatan proteksi yang digunakan
9. Dudukan battery harus tahan terhadap korosif
10. Battery yang digunakan harus memiliki surat dukungan dari pabrikan
pembuatnya yang memiliki kantor cabang (representatif) atau sole agent
di Indonesia
11. Melampirkan sertifkat atau hasil test uji produk (SNI/IEC/CE/UL)
12. Melampirkan copy sertifikat ISO 9001 , ISO 14001 dari pabrikan
13. Melampirkan brosur/katalog asli

g. Panel Distribusi Utama


1. Kapasitas daya : Minimum 15 kVA
2. Tegangan sistem : 220 V/phasa; 1 atau 3 phasa
3. Monitoring : tegangan, Arus, Frequensi dan kWh meter
untuk 1 atau 3 phasa
4. Monitoring tegangan , arus , frekuensi dan kWh Meter
5. Dilengkapi dengan MCCb (Moulded Case Circuit Breaker)
6. Penempatan harus aman dan harus di grounding
7. Melampirkan single line diagram dan perhitungan rating dari komponen
yang digunakan.
h. Kabel Photovoltaic dan Kabel Power
1. Instalasi kabel harus terlindingi dari gangguan hewan
2. Semua lahan yang akan dipasang kabel, harus dipersiapkan dengan
baik
3. Kabel duct harus terlindungi dari kerusakan karena adanya angin ribut
dan aman dari masuknya air, binatang atau serangga.
4. Seluruh kabel yang digunakan harus lulus uji dari PLN dan memiliki
sertifikat SPLN
5. Kabel antar modul menggunakan kabel fleksibel minimum 2,5 mm² dan
kabel antara juncyion bok modul ke kotak hubung (string box)
menggunakan kabel fleksibel minimum 2x4 mm²
6. Level proteksi kotak hubung minimal memenuhi persyaratan IP 54
7. Kabel dari Kotak Hubung ke Solar Charge Controller bisa dipasang
didalam tanah dengan diberi pelindung berupa conduit atau pipa.
Apabila kabel dipasang siatas permukaan tanah maka harus dilindungi
oleh conduit atau cable tray dengan covernya
8. Kabel antar batere, solar controller, dan inverter harus sesuai dengan
ratio maximum peralatan tersebut
9. Kabel power dari panel Distribusi Utama ke Jaringan Distribusi
Tegangan rendah menggunakan twisted kabel ukuran phasa 35 mm²
+netral 25 mm²
10. Kabel tersebut diatas dilengkapi dengan konektor-konektor yang
sesuai
11. Perhitungan rating kabel dan pemilihan jenis kabel yang digunakan
harus dilampirkan di dalam dokumen teknis
12. Melampirkan wiring diagram dari keseluruhan sistem
13.Dilengkapi dengan brosur/katalog pabrikan kabel
i. Rumah Operasi/Power House
1. Untuk keperluan penempatan peralatan utama (battery; inverter; solar
charge controller; panel-panel listrik) dan keperluan operasional maka
harus dibangun rumah permanen berbahan polyurethane/polystrine (panel
sandwich) bata/batako dengan ukuran minimal 25 m², yang terbagi atas
ruang kontrol dan ruang battery
2. Ruang battery harus memiliki ventilasi udara yang cukup/memadai untuk
sirkulasi udara
3. Dilengkapi dengan instalasi listrik , minimal 3 titik (2 lampu dan 1 stop
kontak) dan pembatas MCB 2A
4. Disekitar bangunan power house dilengkapi dengan 1 (satu) sistem penangkal
petir untuk melindungi area peralatan PLTS Terpusat
5. Melampirkan gambar konstruksi/gambar sipil bangunan dari bangunan, layout
penempatan peralatan, instalasi jaringan listrik, dan penangkal petir
6. Jika menggunakan bangunan permanen , spesifikasi bangunan minimal
sebagai berikut :
a. Pondasi menggunakan pondasi batu kali dengan kedalaman 50 cm
b. dinding menggunakan bata merah/batako maka harus diplester halus
dan dicat
c. Jika dinding menggunakan kontruksi panel sandwich atau galvalum
maka kolom bangunan harus menggunakan rangka baja
d. Atap menggunakan genteng atau asbes gelombang
e. Pintu terbuat dari triplek/aluminium dilengkapi dengan kunci
f. Kaca jendela menggunakan kaca tebal 3 mm
g. Lantai ruangan Batere harus di perkuat dengan beton bertulang agar
dapat menahan berat batere dan
h. Ruang baterai harus memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi
udara
i. Plafon terbuat dari triplek 3 mm atau yang setara dengan tinggi
minimal 2,5 meter
j. Dilengkapi dengan jalan setapak (rabatan lebar 1,5 meter) dari pintu
gerbang ke pintu rumah pembangkit
k. Seluruh fasilitas PLTS Terpusat diberi pagar keliling minimal
menggunakan jenis kawat duri dengan kerapatan ± 20 cm, jarak antar
tiang 2,4 mtr, tiang terbuat dari besi siku 50x50x5. Kawat duri dan
tiang harus di Hot Dip Galvanized, tinggi minimal 120 cm, dilengkapi
dengan pintu gerbang (melampirkan gambar pagar dan pondasinya)
j. Sistem Pentanahan (Grounding) dan Penangkal Petir
1. Sistem grounding peralatan dibuat dengan menggunakan batang (rod)
tembaga yang ditanam pada kedalaman tertentu dari permukaan tanah
dengan kabel penghantar tembaga BC 50 dengan resistansi pentanahan < 5
Ohm
2. Setiap peralatan harus tersambung dengan sistem grounding termasuk
setiap array module support
3. Sistem penangkal petir harus menggunakan lightning arrester (bersertifikat
LMK) yang mampu untuk melindungi seluruh area PLTS terpusat yang
dihubungkan dengan kawat tembaga BC50 dengan rod tembaga sebagai
pentanahannya. Ketinggian minimal dari permukaan tanah minimal 5 meter.
4. Melampirkan gambar sistem penangkal petir dan grounding serta brosur
lightning arrester

k. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah


Pekerjaan distribusi tenaga listrik telah diatur SNI , antaralain :
a. SNI 04 – 3855 – 1955 : Pedoman teknis instalasi jaringan
b. SNI 04 – 1925 – 1990 : Instalasi di dalam bangunan/rumah perdesaan
c. SNI 04 – 0227 – 1987 : Tegangan Standar
d. SNI 04 – 1922 – 1990 : Frekuensi Standar
e. SNI 04 – 1923 – 1990 : Arus Penangkal Standar
f. SNI 04 – 1926 – 1990 : Jaringan Distribusi Listrik Perdesaan
g. SNI 04 – 3855 – 1995 : Pembumian Jaringan Tegangan rendah dan
Instalasi Tegangan Rendah

Spesifikasi Jaringan Distribusi tegangan Rendah


1. Menggunakan jaringan kabel udara
2. Jarak antar maksimum 40 meter
3. Total panjang jaringan distribusi sepanjang 750 meter
4. Menggunakan tiang besi bulan hot deep galvanized atau beton tinggi 7
meter standar PLN, ditanam ke kedalaman tanah 1 meter dan dicor
dengan semen, lengkap dengan assesories jaringan distribusi
5. Tinggi lendutan antar tiang minimal 5 meter dari permukaan tanah
6. Kabel antar tiang menggunakan kabel twisted ukuran phasa 2 x
35mm² , netral 1 x 25mm² (SPLN) sepanjang ± 2000 mtr (termasuk
lendutan)
7. Kabel sambung kerumah menggunakan kabel twisted 2x10mm²
(SPLN) sepanjang maksimum 2000 meter
8. Dilengkapi dengan gambar mekanik dan tiang listrik, gambar elektrikal
jaringan distribusi, serta gambar pondasi tiang
9. Lampu penerangan jalan menggunakan lampu min LED 8 watt sebanyak
20 unit, disertai salinan sertifikat SNI lampu jalan.

l. Instalasi Rumah
1. Jumlah rumah yang dialiri listrik 100 rumah
2. Instalasi Rumah mencakup instalasi kabel dari jaringan ke rumah dan
instalasi listrik di dalam rumah dengan ketentuan Instalasi di dalam
rumah terdiri dari instalasi jaringan kabel, paling sedikit 3 (tiga)
buah titik lampu, 1 (satu) buah stop kontak, alat proteksi short
circuit, dan alat pembatas sesuai kapasitas daya tesambung dan
pemakaian energi listrik.
3. Kabel Instalasi : NYM 2 x 1,5 mm2 (memiliki SNI), maksimal 25 m.
4. Lampu Penerangan: Lampu Hemat Energi (TL/PL/CFL/LED) 220 V.
5. Menggunakan lampu hemat energy minimal 5 watt dan lulus uji
standar SNI . salinan sertifikat dan brosur asli harus di lampirkan.
6. Alat pembatas. Berfungsi membatasi pemakaian energi (VAh) dengan
spesifikasi sebagai berikut :
a.maksimum arus output sampai dengan 1 A, 220 V;
b. batas pemakaian energi dan reset time dapat diatur;
c. setting batas pemakaian per hari adalah tetap;
d. memiliki sistem untuk memutus (dan menyambung kembali)
hubungan listrik pada pelanggan tertentu yang bermasalah;
e. memiliki fungsi proteksi apabila terjadi arus hubung singkat (short-
circuit) dan fungsi ini tidak menggunakan peralatan yang memerlukan
stok pengganti (contoh stok mechanical fuse / sekering) dan dapat
kembali normal setelah tidak ada kelebihan arus
f.memiliki sistem pengaman/segel sehingga pelanggan tidak
dapat melakukan pencurian energi (bypass).
g. Energy limiter disetting pada kondisi batasan daya 300 wh/hari
h. Energy limiter memiliki indicator LCD untuk melihat akumulasi
pemakain dan sisa energy
i. Energi limiter mampu me “resert” kuota energy harian secara
otomatis
j. Kabel dari jaringan distribusi ke rumah LVTC 2 x 10 mm2
(twisted)
k. Melengkapi perencanaan gambar instalasi listrik rumah
K. Sistem Pengaman
1. Sistem pengaman jaringan listrik jika terjadi gangguan, baik untuk
alasan keselamatan, gangguan sosial, maupun untuk memudahkan
perbaikan harus menjadi bagian dari desain sistem.
2. Grounding harus dilakukan sekurang-sekurangnya di area pembangkit,
jaringan distribusi dan setiap rumah pelanggan. Sistim grounding
harus berpedoman pada SNI Pembumian yang berlaku.

L. TV Umum + Parabola
1. Televisi LCD/LED berwarna dengan ukuran minimal 32 inch
2. Menggunakan antena Parabola digital 6 feet lengkap dengan receiver
3. Dan material instalasi lainnya.
RAB PLTS 15 kWp

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN

I Peralatan PLTS 15 kW
1 Module surya 15 kW 1 Set
2 Sistem Batere 144 kWh dan rak 1 Set
3 Sistem Inverter 15 kW dan sistem kontrol 1 Set
4 Rumah pembangkit,Modul support,pagar 1 Set
Sistem Jaringan Distribusi Tegangan Rendah dan
5 sambungan Rumah M
Instalasi rumah,Pembatas Energi,Lampu dan stop
6 kontak 100 Set
Panel distribusi,Panel Box,Kabel,Bahan Istalasi, dan
7 penangkal petir 1 Set
8 TV 32" dan Parabola 1 Set

TOTAL MATERIAL
II Jasa
1 Biaya Pengiriman Barang 1 set
2 Biaya Pemasangan dan Uji Coba di lokasi 1 set
3 Testcom , Pelatihan dan Sosialisasi 1 set

4 TOTAL JASA
5 TOTAL + PAJAK ( 10% ) + ( 2,5 % ) PEMBULATAN

Anda mungkin juga menyukai