Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Untuk menentukan berat jenis zat padat dan zat cair
2. Untuk membandingkan berat jenis larutan dengan menggunakan piknometer dan dengan
cara penimbangan

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Berat Jenis
Berat jenis didefinisikan sebagai massa suatu zat per satuan volume bahan
tersebut. Bentuk persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ( 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ) 𝑚
Berat Jenis = atau
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉

Satuan berat jenis adalah kg/dm3 atau gr/ml. berat jenis mempunyai harga konstan
pada suatu temperatur tertentu dan tidak bergantung pada jumlah bahan cuplikan
(sampel). Dikenal beberapa alat yang menentukan berat jenis, yairu Aerometer,
Piknometer dan Neraca Whestpaal.
Untuk pekerjaan secara rutin di laboratorium terdapat peralatan elektronik
untuk menentukan berat jenis. Untuk menentukan massa dan volume tergolong
bersifat ekstensif, yaitu sifat yang besarnya tergantung pada jumlah bahan yang
diselidiki. Sedangkan berat jenis tergolong bersifat intensif, yaitu sifat yang tidak
bergantung pada jumlah zat. Benda atau zat yang dapat diukur berat jenisnya antara
lain gas, zat padat dan zat cair. Untuk berat jenis pada gas berbeda dengan berat jenis
zat padat maupun zat cair dalam beberapa hal penting, yaitu :
a. Berat jenis gas pada umumnya dinyatakan dalam gr/L
b. Berat jenis gas sangat bergantung pada tekanan ( P ) dan suhu ( T ), sedangkan
berat jenis zat cair dan zat padat bergantung pada tekanan
c. Berat jenis gas berbanding lurus terhadap massa molar, sedangkan berat jenis zat
padat dan zat cair tidak langsung barbanding terballik pada massa molar

1.2.2 Penentuan Berat jenis dengan Piknometer


Berat jenis zat padat dapat dihitung, yaitu dengan cara menghitung secara
langsung berat zat dalam piknometer ( dengan menimbang ) dan volume zat
(ditentukan dengan piknometer). Volume zat padat yang tidak beraturan dapat
ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan zat cair yang berat jenisnya
sudah diketahui, maka dapat dihitung berat jenisnya dengan mengguanakan
persamaan berat jenis, yaitu berat berbanding volume.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟


 Berat jenis zat cair =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
 Berat zat cair dalam piknometer = ( berat piknometer + berat zat cair ) – berat
piknometer kosong
 Volume zat cair dalam piknometer = volume piknometer
Volume piknometer harus ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan zat
cair lain yang diketahui berat jenisnya.
Penentuan berat jenis zat padat yang mempunyai bentuk yang tidak beraturan
dapat ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan zat cair yang telah
diketahui berat jenisnya. Volume zat padat = volume piknometer – volume zat cair.
Berat jenis zat padat yang mempunyai bentuk tidak beraturan adalah :

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟


Berat jenis zat padat =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟−𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟

Berat jenis zat padat dinyatakan dengan symbol 𝜌 atau d. Pada petunjuk praktikum
digunakan symbol d. berat jenis relatif ( berat jenis spesifik ) adalah perbandingan
berat jenis zat pada temperatur terhadap berat jenis air pada temperature pula.
Contoh : d2030 etanol = 0,78238
d2030 etanol adalah perbandingan antara berat jenis etanol pada temperatur 30˚C
terhadap berat jenis air pada temperatur 20˚C. Berat jenis relative tidak mempunyai
satuan. Berat jenis relatif adalah sama dengan berat jenis absolut bila sebagai
pembanding adalah pada temperatur 4˚C.

1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis


a. Komposisi Zat
Komposisi zat dapat dinyatakan dalam % massa atau % volume dengan rumus :
𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
% massa = x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡
% volume = x 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
Pada penentua berat jenis penentuan zat sangat berpengaruh pada hasil yang akan
diperoleh, karena harus mengetahui berat atau massa suatu zat atau volume zat
tersebut. Dengan mengetahui berat dan volume zat yang digunakandapat
menghitung berat jenis dari zat tersebut.
b. Kondisi Alat
Alat yang digunakan pada penentuan berat jenis salah satunya adalah piknometer,
sebelum ditimbang dan digunakan sebaiknya piknometer dalam keadaan kering
dan bersih.
c. Suhu
Suhu memiliki sifat yang sukar didefinisikan walaupun secara naluri dapat
dirasakan. Suhu dapat digunakan dengan menggunakan thermometer. Pengaruh
temperatur dan komposisi zat pada berat jenis dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Berat Jenis Aquadest

°C d °C d
0 0,99984 16 0,99894

1 0,9999 17 0,99877

2 0,99994 18 0,99859
3 0,99996 19 0,9984

4 0,99997 20 0,9982

5 0,99996 21 0,99799

6 0,99994 22 0,99777

7 0,9999 23 0,99753

8 0,99985 24 0,99729

9 0,99978 25 0,99704

10 0,9997 26 0,99678

11 0,9996 27 0,99651

12 0,99949 28 0,99623

13 0,99937 29 0,99594

14 0,99924 30 0,99564

15 0,9991 31 0,99534

Tabel 1.2 Berat Jenis Etanol


% 10% 15% 20% 25% 30%
0,99973 0,99913 0,99823 0,99708 0,99568
0
0,99098 0,99032 0,98398 0,98817 0,98670
5
0,98398 0,98304 0,98187 0,98043 0,97875
10
0,97000 0,97669 0,9754 0,97334 0,97173
15
0,97252 0,97068 0,96864 0,96698 0,96395
20
0,96665 0,96168 0,96168 0,95825 0,95607
25
0,95977 0,95686 0,95382 0,95067 0,94741
30
0,95162 0,94832 0,94494 0,94146 0,93790
35
0,94328 0,93882 0,93518 0,93148 0,92770
40
0,93226 0,92852 0,92472 0,92085 0,91692
45
0,9826 0,91776 0,91384 0,90985 0,90580
50
0,91055 0,90659 0,90258 0,89850 0,89437
55
0,89997 0,89593 0,89113 0,88699 0,88278
60
0,88774 0,88364 0,87948 0,87527 0,87100
65
0,8602 0,87187 0,86766 0,86340 0,85908
70
0,86408 0,85988 0,85564 0,85134 0,84698
75
0,85197 0,84772 0,84344 0,83911 0,83473
80
0,83951 0,85525 0,83095 0,82660 0,82220
85
0,82654 0,8227 0,81797 0,81322 0,80372
90

0,80094 0,80670 0,80234 0,78814 0,78382


99
0,79784 0,79360 0,78506 0,78506 0,78675
100
1.2.4 Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat, yaitu pemuaian pada zat padat, zat cair dan zat gas.
Pemuaian ada 3, yaitu :
1. Pemuaian Panjang
Adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada
pemuain panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan niali panjang zat
tersebut. Sehingga kalor dan tebal dianggap tidak ada.
2. Pemuaian Luas
Adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada.
3. Pemuaian Volume
Adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan
volume. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan
udara.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat
a. piknometer
b. neraca digital
c. gelas kimia 250 ml dan 50 ml
d. pipet volume 10 ml
e. bulp
f. thermometer
g. botol semprot
h. labu ukur 50 ml

2.2 Bahan
a. aquades
b. etanol
c. Pasir kuarsa

2.3 Prosedur Kerja


 Menentukan volume piknometer
a. Menimbang piknometer kosong yang kering dan bersih (a gram)
b. Mengisi piknometer dengan aquadest temperatur 18oC yang telah diketahui berat
jenisnya
c. Menimbang piknometer yang berisi aquadest tepat pada temperature 20oC (b gram)
d. Menghitung berat aquadest pada temperature (b-a gram)
e. Menghitung volume aquadest (volume aquadest sama dengan volume piknometer)
𝑏−𝑎
Volume aquadest =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20ᵒ𝐶

 Penentuan berat jenis zat cair dengan piknometer


a. Menimbang piknometer kosong yang kering dan bersih yang telah ditentukan
volumenya (c gram)
b. Mengisi piknometer dengan zat cair pada suhu 18oC
c. Menimbang piknometer yang berisi zat cair pada temperature 20oC (d gram)
d. Menghitung berat zat cair (d-c) gram
e. Menghitung berat zat cair pada suhu 20oC
𝑑−𝑐
Berat zat cair =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
f. Melakukan percobaan secara duplo

 Penentuan berat jenis padatan (pasir kuarsa) dengan piknometer


a. Menimbang volume piknometer kosong yang kering dan bersih yang telah ditentukan
volumenya ( e gram )
b. Mengisi piknometer dengan zat padat setengah dari piknometer terisi zat padat (pasir
kuarsa)
c. Menimbang piknometer yang berisi zat padat (f gram)
d. Menambahkan ke dalam piknometer yang berisi zat padat suatu zat cair pada
temperatur 18oC yang telah diketahui berat jenisnya, memperhatikan tidak boleh
terdapat gelembung udara dalam piknometer
e. Menimbang piknometer yang berisi padatan dan aquadest tepat pada temperature
20oC ( g gram)
f. Menghitung volume zat padat

Berat zat cair = (g-f) gram

𝑔−𝑓
Volume zat cair =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20ᵒ𝐶

𝑑−𝑐 𝑔−𝑓
=
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 20ᵒ𝐶 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20ᵒ𝐶

g. Menghitung berat zat padat :


Berat zat padat = (f - e) gram
h. Menghitung berat jenis zat padat :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡
Berat zat padat = 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡
𝑓−𝑒
𝑏−𝑎 𝑔−𝑓

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃

i. Melakukan percobaan secara duplo


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan


3.1.1 Penentuan Berat Jenis dengan Pipet Volume

No. Volume Aquades Massa Aquades ρ Aquades

1. 10 ml 9,4354 gram 0,94354

3.1.2 Penentuan Berat Jenis dengan Piknometer

No. Massa Volume Berat Jenis Massa etanol Berat Jenis


aquades piknometer aquades etanol

1. 24,1767 gram 24,2202 ml 0,9982 gr/ml 19,556 gr 0,8074 gr/ml

3.1.3 Penentuan Berat Jenis Padatan ( pasir kuarsa ) dengan Piknometer

No. Massa Massa Massa Volume Berat Berat jenis


pikno pikno + pikno + kuarsa kuarsa kuarsa
kosong kuarsa kuarsa +
aquades

1. 22,1348 42,58625 58,9834 16,4267 20,4515 2,622 gr/ml


gram gram gram gram gram
3.2 Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis zat cair menggunakan
piknometer. Berat jenis merupakan hasil perbandingan massa dengan volume, dalam
percobaan ini menggunakan zat cair (Aquades) sebagai sampel. Aquades diukur berat
jenisnya dan didapatkan hasil 0.9982 gr/ml. Hal ini sesuai dasar teori bahwa suhu yang
diukur sebesar 20°C memiliki densitas 0.9982 gr/ml.

Dalam percobaan kedua menggunakan etanol 99% sebagai sampel.Etanol diukur dan
didapatkan massa jenis etanol sebesar 0,8074 gr/ml.Hal ini sesuai dengan dasar teori yang
menyatakan bahwa pada suhu 20°C etanol memiliki densitas sebesar 0,80234 gr/ml.

Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu,semakin tinggi suhu maka berat jenis akan
semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh pemuaian zat,pemuaian zat merupakan pertambahan
ukuran suatu zat apabila zat tersebut menerima kalor atau panas. Pemuaian terjadi pada
panjang, luas,dan volume. Yang terjadi pada zat cari adalah pemuaian volume,inilah yang
menyebabkan penurunan berat jenis apabila suhu semakin tinggi. Etanol akan memuai
apabila suhu semakin besar, sehingga volume etanol akan semakin besar.massa dan volume
berbanding terbalik sehingga apabila massa yang tetap dibagi dengan volume yang semakin
besar akan menghasilkan berat jenis yang lebih kecil dibanding berat jenis pada etanol yang
bersuhu rendah.

Dalam percobaan diatas berat jenis etanol yang didapat sebesar 0,8074 gr/ml sudah
mendekati berat jenis menurut teoritis sebesar 0,80234 gr/ml sudah mendekati berat jenis
menurut teoritis sebesar 0,80234 gr/ml berat jenis hasil percobaan tidak persis sama dengan
hasil teoritis, hal ini disebabkan oleh suhu pada saat percobaan dapat berubah atau dengan
kata lain tidak persis sama 20°C.

Percobaan ketiga adalah menentukan berat jenis padatan (pasir kuasa) dengan
piknometer. Menentukan berat jenis zat cair berbeda dengan zat padat berat jenis zat cair
dapat ditentukan langsung dengan piknometer sedangkan berat jenis padat khusunya pasir
kuarsa perlu ditambah zat lain untuk menentukan berat jenisnya. Penambahan zat cair ini
memiliki fungsi sebagai penyatu antara rongga atau pori-pori yang ditimbulkan pasir kuarsa.
Karena jika tidak ditambahkan zat cair berat jenis zat padat akan berbeda, dan didapatkan
hasil 2,624 gram.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berat jenis etanol pada
suhu 20˚C adalah 0,8074 gr/ml dan berat jenis pasir kuarsa didapat sebesar 2,622 gr.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pemuaian. www.google.com. 29 Oktober 2011. 15.05 WITA.


Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2009. Penentuan praktikum Dasar Proses Kimia. Laboratorium
Kimia Dasar Jurusan Teknik Kimia Polnes: Samarinda.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN

 Penentuan berat jenis dengan pipet volume

Diketahui:

Volume Aquadest = 10 ml

Massa Aquadest = 9,4354 gram

Ditanya:

ρ= ?

𝑚
Jawab: ρ =
𝑣

9.4354 𝑔𝑟
=
10

= 0.94354 gr/ml

 Penentuan berat jenis dengan piknometer

Rata-rata pikno kosong : 22,1348 gr

Rata-rata pikno isi Aquadest : 46,3115

Massa Aquadest : 46,3115 – 22,1348 = 24,1767 gram

Suhu 20°C = 0.9982

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Volume piknometer =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶

24.1767
=
0.9982

=24.2202

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Berat jenis aquadest =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,1767, 𝑔𝑟
=
24,2202 𝑚𝑙

𝑔𝑟
= 0,9982 ⁄𝑚𝑙

Rata-rata Pikno kosong = 22,1348 gr

Rata-rata Pikno isi Etanol = 41,69155 gr

Massa Etanol = 41,69115 – 22,1348

= 19,556 gr

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 19,556 𝑔𝑟 𝑔𝑟


Berat jenis Etanol = = = 0,8074 ⁄𝑚𝑙
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 24,2202 𝑚𝑙

 Penentuan berat jenis padatan (pasir kuarsa) dengan piknometer

Massa piknometer kosong = 22,1348 gram

Massa piknometer + kuarsa

Percobaan I = 44,2327 gram

Percobaan II = 40,9398 gram

Rata –rata massa piknometer + kuarsa = 42,58625 gram

Massa piknometer +kuarsa+aquadest

Percobaan I = 56,7693 gram

Percobaan II = 61,1975 gram

Rata –rata massa piknometer+kuarsa+aquadest =58,9834 gram

Volume kuarsa :

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 + 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎


𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶
58,9834 𝑔𝑟 − 42,58625 𝑔𝑟
0,9982

=16,4267 ml

Berat jenis kuarsa :


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶

20, 45145 𝑔𝑟𝑎𝑚


24, 1767 16, 39715
0, 9982 − 0, 9982

20, 45145
24, 2202 − 16, 4267

=2, 624 gr
GAMBAR ALAT

Piknometer Neraca Digital Gelas Kimia

Pipet Volume Bulp Labu Ukur

Botol Semprot Termometer

Anda mungkin juga menyukai