Anda di halaman 1dari 15

KTSP 2006

Modul Produktif Mutimedia


Menerapkan Efek Khusus Pada Objek Produksi

Kelas :
XII Multimedia

SMK BINA INSANI CISAUK

Page | 1
Menerapkan Efek Khusus Pada Objek Produksi

A. Efek Khusus
 Menciptakan suatu adegan atau peristiwa yang jika dilakukan secara nyata
(sebenarnya) akan menjadi tidak praktis, berbahaya, atau terlalu mahal.
 Biasa disebut SPECIAL EFFECTS disingkat SFX

Gambar 1. Efek Khusus Film Star Trek


B. Pengertian Efek Khusus
 Special Effects atau Efek Khusus di dalam bahasa Indonesia, sering disingkat SFX
atau SPFX banyak digunakan di dalam dunia film, pertelevisian dan hiburan.
 Dengan definisi ini, efek khusus tidak cuma terdapat dalam film, seperti yang
diketahui masyarakat awam. Efek spesial tidak hanya berwujud gambar, tetapi
memiliki pengertian luas.
 Jadi kalau kita sering melihat pertunjukan musik dengan segala macam sinar laser,
kembang api, hal tersebut dapat pula dikategorikan sebagai efek khusus.
 Efek khusus digunakan untuk meningkatkan dampak suatu obyek terhadap indera
manusia. Obyek tersebut bisa berupa tontonan, gambar, atau pertunjukan.
 Dengan demikian, diharapkan efek khusus bisa meningkatkan ketertarikan seseorang
terhadap obyek tersebut.
 Efek khusus merupakan kombinasi dari seni dan teknologi. Dari sisi teknologi, tidak
cuma penguasaan teknologi yang digunakan, namun juga pengetahuan bagaimana
indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak.

Page | 1
KTSP 2006

 Yang akan dilakukan oleh para ahli efek khusus adalah bagaimana menipu indera
manusia, terutama audio-visual, bahwa seakan-akan hal tersebut terjadi.
 Misalnya kita ingin membuat efek hujan. Pertama-tama, kita harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana karakteristik hujan yang benar menurut mata manusia.
 Setelah itu dengan teknologi apapun yang dimiliki, kita berusaha meniru karakteristik
hujan tersebut. Yang terpenting bukan seberapa nyata wujud hujan tersebut dibuat,
tetapi sejauh mana karakteristik hujan dipenuhi.
 Teknologi yang digunakan bisa bermacam-macam. Beberapa orang akan membuat
hujan dengan air yang disemprotkan ke atas.
 Para animator di Disney, awalnya membuat efek hujan dengan menggunakan
lembaran tipis yang berlubang sangat banyak, kemudian digerakkan secara cepat di
depan kamera.
 Atau, kita juga bisa membuat efek hujan dengan menggunakan komputer. Yang
terpenting adalah bukan seberapa canggih efek hujan tersebut dibuat, tetapi
seberapa besar karakteristik hujan tersebut tercapai.

C. FUNGSI EFEK KHUSUS


1. Ada beberapa kegunaan dari efek khusus.
Efek khusus digunakan untuk menampilkan adegan yang tidak dapat dicapai dengan
alat yang biasa, misalnya perjalanan luar angkasa ke planet Mars.
Belum pernah ada manusia yang sampai ke planet Mars. Untuk itulah efek khusus
digunakan untuk menciptakannya.
2. Efek khusus juga digunakan bila saat menggunakan alat yang asli akan sangat mahal
biayanya.
Misalnya apabila kita ingin membuat ledakan yang sangat dahsyat, menghancurkan
banyak sekali gedung, mobil, dan infrastruktur lain. Bila ingin menghemat biaya, efek
khusus dapat digunakan.
3. Efek khusus juga digunakan bila penggunaan syuting manusia atau alat sebenarnya
akan membahayakan aktor tertentu.
Misalnya adegan ledakan, tentu aktor tidak ingin mati konyol saat membuat film,
sehingga ledakan dilakukan oleh efek khusus.

Page | 2
KTSP 2006

4. Efek khusus juga digunakan untuk meningkatkan kualitas film yang sudah diambil,
dengan cara menambahi, mengurangi atau mengubah elemen yang di dalam film.

D. Efek Visual (VFX)


 Sehari-hari kita mengenal
1. special effects [sfx] (efek khusus) dan
2. visual effects [vfx] (efek visual)
 Kadang orang tidak dapat membedakan apa efek khusus dan apa efek visual
 Perbedaan efek khusus & efek visual
a. Efek Khusus memodifikasi dunia nyata
b. Efek Visual memodifikasi dunia khayalan
 Misal, film tentang Alien
 Tujuan Visual Efek (VFX)
a. Kita ingin mereproduksi kenyatan dalam dunia normal
b. dalam VFX kita ingin menciptakan sesuatu yang tidak pernah ada

E. Sejarah Efek Khusus


 Sejarah efek khusus dimulai sejak sebelum penemuan dari kamera itu sendiri.
 Selama 1700-an, penyihir menggunakan banyak teknik untuk melakukan ilusi optik
dan memukau penonton mereka.
 Teknik inilah yang membentuk dasar-dasar efek khusus. Salah satu efek yang paling
banyak digunakan dalam pertunjukan sulap selama periode ini adalah memanggil
orang mati - spiritisme.
 Sebuah kotak kecil dengan sumber cahaya dan slide semi-transparan digunakan
untuk memproyeksikan gambar dari tokoh-tokoh sejarah ke kolom asap mengepul
atau kain.

Page | 3
KTSP 2006

– Ini memberikan mosi


hantu untuk gambar,
menakutkan
penonton ke titik
bahwa beberapa
penyihir akhirnya
dipenjara akibat
pekerjaan setan
mereka.
 Pada tahun 1895, pentas komersial pertama menampilkan gambar bergerak.
 Tiga puluh dua tahun kemudian, suara memasuki gambar, dan saat kita menuju
melalui warna mid point dari abad ke-20, cara menambahkan efek khusus ke layar
film ditemukan mereka.

Gambar 2. Efek khusus yang dibuat menggunakan proyektor belakang


 Penemuan pusat fokus sekitar tahun 1820 memberikan cara untuk memproyeksikan
gambar lebih terang dari jarak yang lebih besar. Hal ini menyebabkan penggunaan
magic lantern untuk presentasi dan tujuan pendidikan.
 Ini mengubah magic lantern dari alat rahasia khusus untuk instrumen terkenal.
 Teknik lain dari ilusi awal adalah penggunaan lembaran kaca sebagai cermin dua
arah. Dalam ilusi yang kemudian dikenal sebagai "Ghost Pepper", setelah John Henry
Pepper, membuat anggota penonton berubah menjadi tengkorak dan kembali.

Page | 4
KTSP 2006

 Hal ini dilakukan dengan menempatkan selembar kaca besar pada sudut 45 derajat
antara penonton dan panggung, dan menyesuaikan pencahayaan sehingga penonton
yang baik akan melihat MELALUI kaca untuk orang, atau REFLEKSI di kaca kerangka
dari panggung .
 Pencahayaan itu memudar masuk dan keluar untuk membuat transformasi. Teknik
ini diadopsi kemudian di awal film, dan segerombolan film "hantu" dibuat
menggunakan teknik dua arah cermin ini. Perhatikan gambar berikut :

 Sejarah Efek Khusus Robert W. Paulus


– Dengan latar belakang di bidang teknik mesin dan peralatan bangunan, Robert
W. Paul ditugaskan untuk Kinetoscope copy Thomas Edison.
– Meskipun ia awalnya menolak, ia yakin untuk melaksanakan proyek karena
Edison telah gagal untuk mendapatkan paten internasional. Ini memberi Paul
menemukan pasar hukum untuk karyanya.
– Pada tahun 1896, ia telah merancang dan membangun sebuah proyektor film,
yang ia jual dalam jumlah besar karena penjualan dibatasi pada Lumieres .
– Pada tahun 1897 ia membangun film pertama Eropa studio, lengkap dengan
pintu perangkap, sebuah jembatan gantung dan track dolly yang bergerak
kamera nya.Pada tahun 1905, ia syuting film pendek The Motorist, yang
dipelopori dengan beberapa teknik efek khusus.

Page | 5
KTSP 2006

– Film ini adalah tentang pasangan yang melaju begitu cepat sehingga mereka
lolos dari gravitasi bumi dan melakukan perjalanan melalui sistem surya sebelum
pulang.
– Meskipun sukses dalam waktu singkat , ia meninggalkan semua kegiatan bioskop
pada tahun 1910, menjual studio, dan membakar segala saham
filmnya. Rupanya, dia ingin kembali ke penemuan mekanik dan peralatan
bangunan.

Gambar 3. Sebuah adegan dalam film Paul


 Perubahan terbesar dalam revolusi Efek Khusus terjadi di abad ke-20, dengan
komputer.
 Komputer membantu merevolusi dunia Efek Khusus dalam film.Sekarang dengan
komputer kita mampu menciptakan pemandangan yang kita tidak akan pernah
mungkin terpikir.
 Dengan bantuan komputer kita dapat membuat orang, bangunan, binatang,
monster, alien, dan kreasi lainnya.
 Efek khusus telah maju ekstrim dengan penggunaan komputer. Kita bahkan bisa
membangun dan Resink film "Titanic" dengan penggunaan komputer.
 Beberapa pelopor awal untuk efek khusus, atau "trik" mereka awalnya disebut
penyihir, teknisi, penemu, dan pembangun prop.
 Bakat ganda mereka dibawa bersama-sama untuk menemukan cara-cara baru dan
menarik untuk menggunakan kamera film.
 Karena hanya dengan melihat gambar bergerak di dinding tampak seperti sihir bagi
penonton pertama, tidak mengherankan bahwa film pertama disebut ajaib, aneh dan
tidak masuk akal.

Page | 6
KTSP 2006

 Para penyihir pertama kali melihat kamera sebagai alat lain untuk ilusi mereka,
menggunakan keajaiban film untuk meningkatkan trik sulap mereka sendiri.
 Audiens cepat tertangkap pada metode trik film, namun, dan pembuat film harus
mendorong lebih keras dan lebih keras untuk menemukan visi yang luar biasa untuk
film mereka.
 Para penyihir / pembuat film yang dibuat tak akan punah oleh kreasi mereka sendiri,
namun, sebagai keajaiban film diadakan sedikit kebutuhan untuk bakat sulap yang
sebenarnya.
 Ilusi yang memerlukan bakat seperti di atas panggung dapat diproduksi oleh siapa
pun di film. Hanya mereka penyihir yang bisa beradaptasi dengan bentuk seni baru
dan membuat perubahan ke efek khusus selamat.
 Yang lain biasanya berakhir bangkrut, dengan pekerjaan streetcorner yang digunakan
jika tidak ada bakat mereka

F. Jenis Efek Khusus


1. Efek Kamera (film)
a. Virtual Cinematography
Virtual Cinematography adalah efek khusus dalam film yang dibuat dengan
komputer grafis. Bisa juga memotret obyek asli untuk dibuat obyek 3D digital
sebagai kreasi virtual cinematography.
Cara kerjanya: Hasil kreasi virtual 3 dimensi dimasukkan ke dalam mesin 3D
bersama adegan yang diinginkan. Lalu kreasi virtual 3D ditambahkan ke adegan
tadi. Bisa juga adegan yang sudah ditambahi kreasi virtual 3D tadi, difoto ulang
untuk mendapatkan adegan dari sudut yang berbada.
b. Digital Compositing
Merupakan cara penggabungan beberapa gambar menjadi satu. Bisa sama-sama
berupa adegan atau adegan yang disatukan dengan efek khusus. Contoh
penggabungan adegan misalnya pada film Forrest Gump dimana Forrest Gump
berbicara dengan Presiden Nixon.
Cara kerjanya: Menggunakan software khusus yang dapat memisah-misahkan
adegan seperti lapisan demi lapisan lalu menumpuknya menjadi satu.

Page | 7
KTSP 2006

c. Stop-Motion
Efek khusus yang memanipulasi benda menjadi terlihat bergerak dengan
sendirinya. Misalnya di film Wallace And Gromit, karakter yang terdiri dari
patung clay bisa bergerak dengan sendirinya.
Cara kerjanya: Benda yang akan dibuat bergerak sebenarnya dibuat bergerak
sedikit demi sedikit. Nah, gerakan demi gerakan kecil tadi difoto dengan seksama
pada sudut yang sama. Lalu keseluruhan foto tadi diputar secara sekuen sehingga
benda-benda tadi terlihat bergerak. Secara prinsip, tekhnik ini mirip animasi, kok.
Benda yang digunakan untuk obyek bisa bermacam-macam tapi biasanya
menggunakan clay sehingga sering juga disebut claymation alias clay animation.
d. Prosthetic Make Up
Efek khusus pada film dengan menggunakan teknik-teknik make up sehingga
didapatkan tampilan yang diinginkan pada aktor. Misalnya make up tokoh
Mystique film X-Men.
Cara kerjanya: Dibuat cetakan khusus dari bahan gypsum untuk wajah atau
bagian tubuh yang diinginkan. Cetakan akan diisi silikon yang akan mengeras dan
ditempelkan ke wajah atau bagian tubuh tertentu. Supaya lebih realistis, setelah
ditempelkan di tubuh, nanti bahan silikon ini akan diwarnai lagi berbarengan
dengan make up si aktor.
e. Computer Generated Imagery
Computer Generated Imagery adalah efek khusus yang menggunakan perangkat
lunak komputer 100% untuk menghasilkan gambar seperti benda asli. Misalnya
pada film Toy Story,keseluruhan karakter dan setting dibuat dengan perangkat
lunak komputer. Dengan CGI ini, pembuat film leluasa membuat setting apapun,
misalnya setting pada film Lord of The Ring. Juga bisa mengcopy atau
memperbanyak gambar obyek. Misalnya film 300, terlihat seperti film super
kolosal yang melibatkan ratusan orang. Padahal orang yang terlibat enggak
begitu banyak dan hanya di-copy berulang-ulang.
Cara kerjanya: Dibuat dulu model obyek dengan clay yang akan dibuat dengan
perangkat lunak komputer. Nantinya patung clay ini akan dianalisa komputer.
Supaya gambar dapat bergerak, komputer animasi 3D menggabungkan model
dari obyek dan gerakan yang sudah diprogram.

Page | 8
KTSP 2006

f. Blue Screen/Green Screen


Aktor beraksi dengan menggunakan latar belakang biru atau hijau. Warna biru
atau hijau dapat diganti dengan latar belakang lain, misalnya langit sehingga
terkesan seperti terbang.
Cara kerjanya: Sang aktor beraksi di depan kamera seperti gerakan yang
diinginkan. Tapi ia berdiri di latar belakang berwarna biru atau hijau. Latar
belakang warna biru dihilangkan untuk “ditempel” dengan adegan main,
misalnya awan atau pemandangan tertentu. Si aktor jadi tampak terbang.
g. Animatronics
Efek khusus yang menggunakan robot atau boneka yang digerakan secara
elektronik atau robotic. Keunggulannya, lebih alami ketimbang CGI karena
merupakan benda nyata.
Cara kerjanya: Obyek yang diinginkan dibuat dengan teknologi animatronic.
Misalnya dinosaurus atau monster. Nah, obyek ini biasanya berkulit silikon atau
lateks yang diwarnai sehingga sangat mirip aslinya. Agar terlihat alamiah, dipakai
teknologi robotik agar gerakannya mirip aslinya.
h. Camera Slow/Camera Freeze
Efek khusus yang menimbulkan efek seperti kita bisa memutari sang aktor pada
adegan tertentu. Misalnya pada film The Matrix.
Cara kerjanya: Aktor berdiri di tenggah dan dalam posisi diam. Kamera disiapkan
dalam jumlah banyak dan mengelilingi sang aktor. Saat “action!”, kamera secara
bersamaan atau bergantian merekam. Gambar ini disatukan di komputer
sehingga minimbulkan efek seperti kita mengelilingi si aktor.
2. Efek Optikal (Pasca Produksi)
Efek optik adalah teknik di mana gambar atau frame film yang dibuat fotografi, baik
"in-camera" menggunakan beberapa eksposur, Mate, atau proses Schüfftan, atau
dalam proses pasca produksi menggunakan printer optik. Efek optik dapat digunakan
untuk menempatkan aktor atau set dengan latar belakang yang berbeda. Jenis –
jenis efek optik adalah :

Page | 9
KTSP 2006

a. Mate Berjalan
Mate adalah gambar latar belakang yang di latar depannya ditempatkan aktor
guna menunjukkan bahwa adegan tersebut berlangsung dalam suasana diwakili
oleh latar belakang. Jika latar belakang itu sendiri terdiri dari gambar bergerak,
itu disebut sebagai mate berjalan (bergerak).

Karakter "Rock Fraggle" , Mate


Berjalan, disebut sebagai sebuah
lelucon, karena pertunjukannya
sering disisipkan karakter di
depan gambar rekaman dari
ruang bawah.

b. Rotoscoping
Gambar dari benda nyata yang difilmkan dijiplak dan diganti dengan benda-
benda buatan atau benda-benda lain yang direkam ditempatkan ke dalam
bayangan yang dihilangkan.
Cahaya pedang bersinar
menggantikan tongkat
sederhana dalam "Star
Wars: The Phantom
Menace"

Aktor diganti dengan stile


render dalam “A Scanner
Darkly”

Page | 10
KTSP 2006

c. Chroma Key Masking


Teknik ini memadukan gambar dengan menghapus satu warna (biasanya warna
tertentu biru atau hijau) dari satu gambar dan memasukkan apa yang tersisa ke
dalam gambar (background) lainnya.

Rotoscoping JFK dan layar-biru Tom


Hanks dalam “Forrest Gump”

d. Optical Printing
Beberapa proyektor film terhubung secara mekanis pada
kamera film untuk menggabungkan beberapa elemen film
menjadi adegan tunggal

Page | 11
KTSP 2006

Kembar identik dalam “Dead


Ringers”

e. Proyeksi Depan & Belakang


 Dengan proyeksi
belakang, aktor tampil
di depan layar
sementara proyektor
diposisikan di belakang
layar melemparkan
gambar terbalik dari
latar belakang. Proyeksi belakang dalam“North By Northwest”
 Dengan proyeksi depan, gambar latar belakang diproyeksikan ke aktor dan
layar tertutup dalam Scotchlite yang sangat reflektif. Gambar samar cukup
untuk menjadi hampir tak terlihat pada aktor tetapi dipantulkan kembali
1000 kali lebih kuat dari layar reflektif.

Proyeksi depan dalam “2001: A Space Odyssey”

Page | 12
KTSP 2006

f. Morphing
Transisi Mulus antara simpul dari satu objek ke objek titik (vertek) lain
menghasilkan efek visual yang dramatis.

Adegan cawan yang salah dalam “Indiana Jones and the Last Crusade”
3. Efek Digital (CGI)
Computer-generated image (juga dikenal sebagai CGI) adalah penerapan bidang
komputer grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk efek khusus dalam
film, program televisi, commercials, simulators dan simulasi umumnya, dan media
cetak. Video game biasanya menggunakan real-time komputer grafis (jarang disebut
sebagai CGI), tetapi juga termasuk pra-diberikan “memotong adegan” dan intro film
yang dimana itu akan menjadi cirri khas aplikasi CGI. Ini kadang-kadang disebut
sebagai FMV (Full motion video).
CGI digunakan untuk efek visual komputer karena efek yang dihasilkan akan lebih
terkontrol dibandingkan lainnya berdasarkan proses fisik, seperti membangun
miniatures untuk efek gambar atau mempekerjakan tambahan untuk adegan
keramaian, dan karena itu memungkinkan penciptaan gambar yang tidak layak
menggunakan teknologi lain. Hal ini dapat juga mengizinkan seorang seniman atau

Page | 13
KTSP 2006

produser untuk menghasilkan konten tanpa menggunakan aktor, pelayanan yang


mahal.
CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya.
Mulai tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual
pada sebuah film.
Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan
berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan
yang tidak kentara. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya
Peter Jackson, ”Lord of The Ring”, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan
keramaian penuh sesak, tentu dengan bantuan perangkat lunak simulasi.
Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital
grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat
lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean
(pemeran Boromir) dalam ”The Lord of the Rings: the Two Tower” ketika mati dibuat
lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.
Lantas, bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru,
sedih, ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya,
animasi komputer mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah
terprogram. Bagian-bagian utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari
sejumlah variabel animasi yang akan dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu
untuk menampilkan ekspresi atau mimik wajah yang dikehendaki.
Tokoh Woody dalam ”Toy Story” terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100
variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah
seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100
variabel tadi.
4. Model & Miniatur
5. Efek Fisik

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai