M enonton video tidak hanya melalui televisi dan bioskop, teknologi lainnya
seperti Instagram atau IGTV, Line, Facebook hingga Youtube adalah media
keseharian masyarakat abad ini. Layanan-layanan tersebut menjadi ciri
berkembangnya teknologi digital yang mampu masuk kedalam ruang pribadi
pengguna. Konten yang ditayangkanpun sangat beragam, baik dari
produsen/pembuatnya maupun temanya, bahkan video-video yang diproduksi
di layanan tersebut didominasi oleh orang-orang di sekitar kita.
Teknis gambar, suara dan pesan/cerita yang ditayangkan di televisi,
bioskop dan media online memiliki kualitas yang sama baiknya. Hal tersebut
dapat terjadi tentunya karena didukung perkembangan teknologi kamera digital,
komputer, smartphone dan internet. Tanpanya, untuk memproduksi dan
menyiarkan video yang baik hanya akan mampu dilakukan oleh perusahaan
besar.
Memotret dan mengedit video layaknya profesional saat ini dapat
dilakukan siapa saja asalkan memiliki komputer (tidak harus mutakhir), kamera
video digital murah, dan perangkat lunak editing video seperti Adobe Premiere
Pro. Bahkan jika kita berniat dengan yang lebih mudah dan murah lagi, cukup
memiliki smartphone dengan kamera yang cukup baik dan memiliki aplikasi
pengeditan video didalamnya, kita sudah bisa mengatakan, "Kamera standby,
talent standby, roll tape, ACTION!"
Membuat video dengan menggunakan teknologi saat ini sangat
menyenangkan dan mudah. Anda bisa membuat apapun mulai dari Video Blog
(Vlog), video podcast, film lima menit tentang liburan Anda, ulasan (review)
tentang suatu barang; jasa; atau gaya hidup, hingga film berdurasi panjang. Apa
yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan alat-alat yang tepat dan tentu
mulai mencobanya.
Membuat film bisa dilakukan dengan slide show gambar digital atau
rekaman video yang direkam di kamera video digital. Anda juga dapat
menambahkan musik, efek suara, voiceovers, judul, dan efek khusus video untuk
membuat film Anda menjadi sesuatu yang akan menghibur orang lain. Kita bisa
lihat saat ini banyak sekali content creator yang sukses besar membangun sebuah
program berbasis audiovisual yang tayang melalui Youtube dan Instagram.
Begitu Anda mulai membuat film sendiri, Anda tidak akan pernah
menonton film lain dengan cara yang sama lagi. Anda akan mulai memperhatikan
hal-hal seperti sudut kamera, penggunaan musik, dan efek khusus, cerita, plot,
adegan, dan detail lainnya. Setiap pembuat film, akan berubah menjadi kritikus.
Mari kita mulai mengumpulkan semuanya dan mulai merekam proyek Anda di
video dan mengeditnya menjadi sesuatu yang Anda banggakan untuk
dipublikasikan atau disebarluaskan kepada khalayak, dalam ilmu komunikasi
sederhananya adalah menyampaikan pesan melalui media audiovisual.
A. SEJARAH EDITING
3. Eisenstein: Montage
C. PENGERTIAN EDITING
Edit (juga kata benda) adalah tempat Anda menggabungkan klip-klip, dan
transisi dari satu shot ke shot berikutnya. Sederhananya, pengeditan adalah titik
potong: tempat di mana satu shot berakhir dan shot lainnya dimulai. Istilah "cut"
berasal dari hari-hari ketika gambar bergerak di shot dan diedit pada strip film
(seluloid) yang sangat panjang. Melihat setiap frame individu dari strip film
tersebut, editor akan menentukan di mana harus secara fisik memotong film di
antara gambar tersebut. Sepasang gunting atau "splicer" pisau cukur digunakan
untuk memotong film pada saat itu (Gambar 1.7.). Lem atau pita kemudian
digunakan untuk menyatukan kembali potongan-potongan plastik film yang
berbeda (Gambar 1.8). Potongan atau gabungan menjadi titik transisi dari satu
shot ke shot berikutnya. Straight Cut yang dijelaskan di sini hanyalah salah satu
cara untuk bergerak di antara shot, sedangkan bagaimana, kapan, dan mengapa
Anda memilih untuk beralih dari satu shot ke shot lainnya tergantung pada
banyak variabel.
D. TUJUAN EDITING
Melihat sejarah dan definisi editing yang dijelaskan diatas, maka dapat
kita kelompokkkan secara sederhana bahwa editing memiliki lima tujuan utama
(Mabruri, 2013), yaitu :
1. Menyusun (Arrange)
Mengorganisasi atau menyusun ulang gambar bergerak (AV – Audio Video)
sesuai dengan ide cerita yang ingin disampaikan. Susunan ini disesuaikan
dengan script awal dan hasil produksi. Meskipun sejak produksi konsep
cerita telat dibuat tetapi dibeberapa kasus produksi program acara televisi
dan film, editing menjadi penentu akhir hingga tidak jarang sebuah cerita
berubah di meja editing dengan catatan base ceritanya tidak berubah supaya
tujuan yang diinginkan sampai. Proses penyusunan dapat dilakukan di atas
kertas (paper edit) berdasarkan hasil transkrip dan Editing Decision List
(EDL).
2. Memotong (Trimming)
Istilah memotong bukan berarti menghilangkan bagian (A/V) sisa yang tak
terpakai dan membuangnya begitu saja, memotong disini adalah
memendekan (A/V) sesuai dengan penempatan waktu sebuah cerita. Sebagai
contoh dalam produksi program acara televisi bisa menghabiskan berjam
jam durasi berbanding terbalik dengan durasi nyata yang Anda perlukan
hanya sekitar 15 menit atau 30 menit, pemendekan master video mutlak
diperlukan. Pertimbangan utama pada saat anda memotong (A/V) adalah
cutting point (ketepatan dalam memotong).
3. Menggabungkan ( Combine)
Menggabungkan berbeda dengan menyusun, jikalau menyusun masih
membentuk draft kasar di atas kertas maka proses menggabungkan adalah
membentuk sequence menjadi cerita yang utuh. Menggabungkan juga dapat
diterjemahkan menyatukan shot-shot yang telah di-trim menjadi cerita satu
kesatuan yang utuh membentuk sequence.
4. Membetulkan (Correction)
Membetulkan dalam editing bisa mengganti, menambah, dan mengurangi
shot yang sejak awal telah disusun menjadi satu cerita yang utuh oleh karena
sesuatu hal dan atas penilaian serta pertimbangan maka proses pembetulan
mutlak dijalani. Tahapan ini biasanya telah mendekati online editing yakni
tahapan dimana proses penambahan efek visual dan efek audio mulai
ditambahkan.
5. Membangun (Construction)
Membangun sebuah bangunan cerita yang utuh adalah tugas yang cukup
berat bagi seorang editor, bagaimana ia harus meracik shots yang ada untuk
kemudian dipercantik dengan dipoles, disentuh bahkan dipandangi terus
menerus semata-mata agar jalan cerita yang disusun menarik untuk
ditonton.
Editing diperlukan dari hampir setiap proyek media gerak. Terlepas dari
apakah “pekerjaan” video adalah untuk memberi informasi, mempengaruhi, atau
menghibur, efek yang lebih besar atau lebih kecil dari keseluruhan pesan yang
diterima oleh penonton bergantung pada soliditas dan kemanjuran presentasi
gambar dan aural. Meskipun beberapa pihak menyumbang elemen-elemen
penting pada karya media gerak, editorlah yang benar-benar membangun cerita
dan mengelola pengalaman terakhir untuk khalayak penonton.
PRAKTIKUM BAB 1
BAB I
SEJARAH SINGKAT, PENGERTIAN, DAN TUJUAN
EDITING
Capaian Pembelajaran
Kuliah ini berfungsi sebagai pengantar seni video pasca produksi.
Mahasiswa akan mengeksplorasi teori dan praktik berbagai gaya dan prinsip
editing audiovisual untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana cerita dibangun di ruang editing. Capaian pembelajaran yang
diharapkan setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini adalah:
1. Mahasiswa mampu memahami teori dan praktik editing audiovidual,
tujuan komunikasi dan khalayak produk audiovisual
2. Mampu menyusun, mengemas, dan mendistribusikan produk audiovisual
menggunakan teknik dan metode, serta memanfaatkan teknologi Non-
Linear Editing yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suara dan
gambar video dalam tujuan penyampaian pesan komunikasi yang
dibangun
3. Mahasiswa mampu mengeksplorasi teori dan praktik berbagai prinsip
dan gaya editing dalam membangun cerita
Bahan Kajian:
Film-film bisu 1985-1902
1. Lumiere : Baby at the Lunch Table (1985), A Boat Leaving Harbour
(1985), Watering the Gardener (1985)
2. Méliès : Cinderella (1899)
3. Porter: The Life of an American Fireman (1902)
4. Griffith : The Battle at Elderbush Gulch
Penilaian:
(0-49) (50-69) (70-90)
Bentuk Tidak Sesuai Harapan Melebihi Harapan
Nilai
Tugas Sesuai
Harapan
1. Menyediakan
plot yang
lengkap dan
1. Menyediakan
tepat. Paraf
plot.
2. Memberikan Dosen
Tidak hadir 2. Memberikan
keterangan
Dokumen atau tidak keterangan
tertulis dengan
melengkapi tertulis
lengkap dan
tentang
detail tentang
nama teknik
tokoh, teknik
editing
kamera, lokasi,
suasana, props,
dari plot.
Langkah Kegiatan Praktikum
Untuk dapat melaksanakan kegiatan praktikum pertemuan pertama,
mahasiswa akan diperkenalkan dengan tayangan film berjudul Inception (2010)
pada scene hotel dan van.
Beberapa hal yang harus dilakukan mahasiswa yaitu:
1. Menonton film Inception pada scene hotel dan van.
2. Mengisi Worksheet #1
3. Mahasiswa mengumpulkan hasil Worksheet #1 di google classroom
Worksheet #1
Alur cerita dalam scene tersebut yang menjelaskan teknik editing pertanyaan
nomor 3
Screenshot/printscreen 1 Screenshot/printscreen 2
Screenshot/printscreen 3 Screenshot/printscreen 4