Anda di halaman 1dari 7

. EDITING FILM .

PERTEMUAN 2

(SEJARAH EDITING)
SEJARAH EDITING

LUMIERE BERSAUDARA
Bila membahas tentang film-film Lumiere bersaudara,
maka yang selalu muncul untuk dibahas adalah film-film itu
menandai kelahiran sinema, karena sudah ada aspek
ekonomi saat memutarnya. Kemudian film-film itu juga
menjadi peletak dasar tipe film dokumenter. Namun ketika
harus membicarakan editing, maka film-film seperti
Lumiere’s Worker Out From Factory, Feeding The Baby
dan Arriving The Train merupakan sebuah shot yang dibuat
tidak lebih seperti menggunakan kamera foto. Hanya saja
gambar yang dihasilkan adalah gambar yang bergerak.
SEJARAH EDITING

Louis Giannetti sepertinya terlalu memaksakan untuk


memasukkan film-film Lumiere ke dalam bahasan editing
sebab dalam Understanding Movies, film-film itu
digolongkan dalam irisan ‘masa’ realisme dimana dianggap
menggunakan apa yang disebut dengan sequence shot,
yaitu shot yang diambil dari awal hingga akhir yang
menjadi satu film utuh. Sayangnya Giannetti di sini tidak
memasukkan film-film yang dibuat oleh perusahaan Edison
yang dimasukkan ke dalam Kinetoscope.
SEJARAH EDITING
MELIES DAN EDWIN PORTER : KESINAMBUNGAN NARATIF

2. A. MELIES
Ketika Melies dikenal sebagai sineas, dia sebenarnya adalah seorang ‘jagoan’
panggung’ artinya dia merupakan seorang dramawan sekaligus pesulap. Dalam
pertunjukan Lumiere bersaudara di Café de Paris, dia menjadi salah seorang
penontonnya dan sepulang dari menonton itulah dia ingin sekali memiliki kamera
tersebut, namun ditolak oleh pihak Lumiere. Lalu dia memutuskan untuk membeli
teknologi kamera yang dikembangkan oleh salah satu pionir dalam Brighton
School yaitu Robert W. Paul. Setelah memiliki kamera tersebut, Melies
mencobanya di jalanan. Waktu itu dia mencoba alat tersebut dengan merekam
jalanan tersebut dan saat ada bis yang berhenti di depannya, kamera tersebut
macet, sehingga ia mencoba membetulkannya. Dia meneruskan untuk merekam
lagi saat ada mobil jenazah yang sedang berhenti di depannya. Ketika diputar di
proyektor, dia sangat terkejut karena bis yang ada di filmnya tiba-tiba saja
berubah menjadi kereta jenazah. Akhirnya Melies memahami bahwa kamera bisa
digunakan sebagai trik sulap tanpa harus melakukan adegan ilusi sebenarnya di
panggung.
SEJARAH EDITING
B. EDWIN STANTON PORTER

Saat Thomas A. Edison dan William K. Laurie Dickson berkuasa atas


kinetoscope, maka mereka Cuma bisa memproduksi film-film yang berdurasi
pendek karena hanya cukup untuk memenuhi durasi dari Penny Arcade.
Selain itu film-film yang mereka produksi juga tidak memiliki cerita Namun
mereka membutuhkan tenaga dari seorang Edwin Stanton Porter untuk bisa
membuat film dengan durasi yang lebih panjang.

Porter saat itu mencoba membuat sebuah film dengan menggabungkan


shot-shot yang sudah ada (stock shot) yang ditambah dengan shot-shot
yang diproduksi untuk melengkapi kebutuhan film yang sedang diproduksi
(footage). Kala itu Porter mencoba membuat film The Life Of An American
Fireman (1903) yang di dalamnya sudah menggunakan plot, action, dand
bahkan sebuah close up tangan yang menarik tuas alarm kebakaran.
SEJARAH EDITING

BRIGHTON SCHOOL : BAHASA SINEMATIK

Ketika kelahiran sinema dianggap milik Perancis, maka Inggris


punya cara sendiri dalam mengekspresikan karyanya. Sampai
tahun 1970-an nama Brighton School tidak dikenal oleh perfilman
dunia. Padahal dimulai dari merekalah, kita menggunakan bahasa
dan metode sinematik di dalam film, dari decoupage, traveling
dramatic, screen direction dan lain sebagainya. Sehingga dalam
peta sejarah editing yang dibuat oleh Louis Giannetti, ‘gerakan’ ini
tidak muncul, selain ada unsur lain yaitu ingin dipertahankannya
hegemoni Amerika Serikat sebagai ‘penguasa’ sejarah film dunia.
SEJARAH EDITING

School dari kata di atas berarti kumpulan, mereka adalah gabungan


para fotografer yang kemudian mencoba untuk bereksperimen
dengan alat baru penemuan Friese Green yang disebut dengan
chronophotographic yang dapat merekam 10 gambar per detiknya
(frame per second) yang kemudian dijualnya kepada Thomas Alva
Edison. Selain Friese Green, hampir semua orang dalam kumpulan
ini membuat dan mengembangkan kameranya sendiri, di antaranya
adalah Birt Acres, Robert William Paul, George Albert Smith, James
Williamson dan Cecil Hepworth. Dalam makalah ini yang akan
dibahas hanyalah yang disebut di atas yang

Anda mungkin juga menyukai