Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2

TUGAS
REVIEW
FOTOGRAFI
Dokumenter
BBC The Genius of Photography :
Right Time, Right Place”
Nama-Nama/NIM Kelompok :

1. Elma Rahma A (41820069)


2. Lucky Fahlevi S (41820050)
3. Ilham Adha (41820066)
4. Adam Andriansyah (41820070)
5. Rizky Raya Pasgara (41820058)
6. Hadifz Muhammad Ramdhan (41820068)
7. Adelia Tharisa (41820065)
ISI
01 Argument 02 SOURCE

03 FLAWS

04 CONTRIBUTION 05 OUTLINE
1. ARGUMENT
“BBC The Genius Of Photography : Right time, Right Place” ini sangat menghibur, mengedukasi
para orang-orang awam maupun fotografer, menginspirasi para calon fotografer. Dokumenter ini
menjelaskan bahwa dalam dunia fotografi, waktu dan tempat yang tepat sangatlah penting karena
akan menentukan hasil foto yang di ambil, seorang fotojurnalis bernama Henri Cartier Bresson yang
sangat terkenal pada masanya berhasil menangkap foto-foto bersejarah penting contohnya saat Kota
Nagasaki dan Hirosima di Bom, tentunya tidak mudah untuk mendapatkan foto-foto tersebut, ia
harus menunggu dan memperhitungkan kapan ia harus memotret agar ia tak melewatkan momen
penting yang dapat ia abadikan, Jika saja ia tertinggal walaupun hanya 1 detik maka tentu saja ia
akan gagal mengabadikan momen momen penting untuk di potret.Di Jepang, salah satu Fotografer
terbaik dinobatkan kepada Shomei Tomatsu. Pada 1961, Tomatsu pergi ke Nagasaki, memotret
momen bersejarah yang yaitutragedi Hiroshima Nagasaki pada tahun 1945.
Tomatsu tidak hanya memotret lokasinya saja, tetapi dia juga bahkan memotret bekas luka dari
korban yang terkena ledakan nuklir tersebut. Setiap foto yang ditangkap mengandung makna
masing-masing, hala itu tentunya berpengaruh besar kepada dunia. Sebuah foto dapat menjadi
medium atau perantara bagi media massa, kemampuan fotografi juga dibutuhkan bahkan didalam
dunia kepolisian untuk barang bukti, TKP, dan lain lain. Dalam dokumenter ini. Dapat disimpulkan,
fotografi menjadi salah-satu hal yang paling berharga, penting, dan tentunya berguna bagi kehidupan
kita. Kita harus mendapatkan waktu dan tempat yang tepat saat memotret sebuah momen penting
agar dapat kita abadikan.
2. SOURCE
Di sepanjang film, kita melihat beberapa gambar paling ikonik dari Prang
Dunia II yang diambil oleh fotografer Life Robert Capa dan fotografer tentara
Tony Vaccaro.

Robert Capa, fotografer berkebangsaan Hungaria dan Tony Vaccaro, fotografer


berkebangsaan Amerika.

Henrk Ross merekam apa yang terjadi di ghetto Yahudi pada 1930-an dan 1940-
an, dan W. Eungene Smith menghabiskan tiga tahun mendokumentasikan
kehidupan di Pittsburgh pada 1950-an
Henri Cartier Bresson, ia orang pertama yang memperkenalkan jurnalisme foto,
ia adalah seorang fotografer Prancis yang mulai memotret kondisi peristiwa dan
kehancuran dari apa yang dia lihat pada tahun 1930-an.

Shomei Tomatsu, pada tahun 1961, Tomatsu melakukan perjalanan ke


Nagasaki, memotret momen ikonik yang mengingatkan pada tragedi Hiroshima
Nagasaki pada tahun 1995.
Dia Kembali ke Hirashima dan Nagasaki dan menemukan korban yang
tersembunyi dan terlupakan, dan masih ada benda – benda di sekitarnya yang
menceritakan kisah – kisah ganas, seperti botol yang telah berubah bentuk
karena meleleh dari panas ledakan.
3. FLAWS
Untuk kekurangan dari film terutama di episode ini kami berpendapat bahwa alur
dokumentasi cenderung bertele tele dan lambat, serta juga cenderung mengulang
ngulang pembahasan yang sama. Namun mungkin hal tersebut terjadi karena dari
film ini kami berpandapat bahwa kenyataan pada pengoperasian kamera pada
zaman dahulu cenderung lebih susah. Dan juga dalam episode ini yang kami amati
memang dalam episode ini lebih banyak menjelaskan mengenai sejarah foto mulai
dari evolusi kamera dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, dan hasil
pengambilan kamera dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, serta pengenalan
terhadap ahli fotografi dan juga orang orang dibalik pengambilan dari kamera
tersebut.
Lalu kekurangan yang lain nya yang kami amati selanjutnya yaitu dalam film ini
terutama di episode ini yaitu sangat sulit untuk mendapatkan subtitle dalam
Bahasa Indonesia itu sendiri maupun dari Bahasa asli nya itu sendiri yaitu
Bahasa inggris, bagian itu sangat disayangkan karena jangkuan pemirsanya
cenderung rendah. Hal tersebut mengapa demikian mungkin menurut kami
karena film ini diproduksi oleh bbc adalah Lembaga penyiaran umum yang
berasal dari inggris sehingga pada awalnya jangkauan pemirsa nya hanya dari
warga inggris itu sendiri dan tidak mungkin untuk sampai tersebar sampai ke
seluruh dunia sehingga tidak memikirkan subtitle itu sendiri
4. CONTRIBUTION
Kontribusi dokumenter ini terhadap pengetahuan fotografi kami ialah mengubah cara pandang
kami terhadap suatu karya jurnalistik yaitu foto. Ternyata suatu foto jika dilihat secara
menyeluruh, terdapat makna yang sangat dalam. Seperti contoh pada seorang fotografer jurnalis
Henri Cartier Bresson sebagai orang pertama yang berjasa dalam memperkenalkan foto jurnalis.

Dalam foto jurnalis dibutuhkan waktu, tempat, dan momen yang mendukung pesan sang
jurnalis yang ingin disampaikan. Dalam hal ini Henri memperkenalkan istilah “decisive
momment” yang berarti momen penentu. Sebagai seorang fotografer jurnalis mereka dituntut
untuk mengejar momen agar bisa mendapatkan foto yang berisi pesan atau informasi mengenai
kejadian yang terjadi pada saat ketika foto itu diambil. Hal ini dibutuhkan spontanitas dan
kepekaan dalam melihat situasi sekitar.
Ini ditunjukkan oleh Henri Cartier Bresson dalalm fotonya yang orang-orang menyebut sebagai
“Jumping Over the Puddle”. Dalam foto ini Henri menunjukkan spontanitas dan kepekaannya
dalam komposisi foto “Jumping Over the Puddle”. Ia sekaligus mempopulerkan teknik yang
disebut “forzen in time”. Komposisinya terdiri dari benda yang bergerak dan bangunan yang
stabi. Komposisi yang dimaksud adalah figur yang bergerak, yaitu seorang laki-laki yang
melompat hampir menyentuh kubangan dan bangunan di Saint Lazare Paris.

Dokumenter ini juga mengajari kami bahwa produk foto jurnalis yang bagus ialah foto yang
memuat sebanyak-banyaknya informasi tentang peristiwa, keadaan, dan zaman ketika foto itu
diambil
5. OUTLINE
The Genius of Photography ” adalah serial BBC enam bagian yang
mengeksplorasi beberapa foto paling terkenal yang pernah diambil, dan melihat
apa yang membuatnya istimewa. yang direkam dalam enam bagian: Fixing the
Shadows, Documents for Artists, Right Place, Right Time, Paper Movies, We
Are Family and Snap Judgements.
Ini menelusuri sejarah di balik 170 tahun kejayaan seni ini, yang telah
menunjukkan lebih dari apa yang terlihat, membuat kita penasaran dengan
perasaan aneh bahwa pemandangan yang ditangkap pada media yang berbeda
dapat membuat kita merasa senang, tersentuh, tidak bahagia, atau marah!
Film ini menampilkan beberapa foto paling terkenal yang pernah diambil dan
menggambarkan apa yang membuatnya begitu istimewa.
Seri ini juga mengeksplorasi setiap aspek fotografi mulai dari daguerreotype
hingga digital, potret hingga jurnalisme foto dan seni hingga periklanan, dan
mencakup wawancara dan pertemuan dengan beberapa fotografer hidup
terbesar di dunia termasuk William Eggleston, Nan Goldin, William Klein,
Martin Parr, Sally Mann, Robert Adams, Juergen Teller, Andreas Gursky, Jeff
Wall dan banyak lainnya.
1. Fixing the Shadows
Melacak upaya pertama untuk membuat gambar permanen dan daya tarik
massal yang diciptakan oleh penemuan Kodak.

2. Documents for Artists


Setelah Perang Dunia Pertama, potensi fotografi menarik perhatian para
seniman dan pemerintah.

3. Right Place, Right Time


Mencermati foto-foto D-Day, Holocaust dan Hiroshima yang menimbulkan
pertanyaan tentang sejarah seperti yang terlihat melalui jendela bidik.
4. Paper Movies
Menggambarkan masa keemasan 'perjalanan fotografi' dan bagaimana
penggunaan warna perlahan-lahan menjadi media kredibel bagi fotografer
'serius’.

5. We Are Family
Setelah menaklukkan jalan dan jalan, fotografer mendekati batas akhir: rumah,
diri, dan kehidupan pribadi.

6. Snap Judgements
Menunjukkan bagaimana fotografi telah menjadi bagian dari dunia seni di mana
satu gambar dapat berharga $2,9 juta dan, di dunia digital, di mana semua
gambar dimungkinkan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai