Media Relations Bab3
Media Relations Bab3
NIM : 14030115060107
No Absen : 58
Prose PR mencakup penelitian, perumusan masalah, perencanaan aksi dan komunikasi serta
evaluasi. Kegiatan media relations merupakan salah satu bagian dari program PR. Ada
criteria yang dipergunakan untuk menunjukkan apakah program tersebut baik atau tidak,
yang disebut 4K yaitu:
1. Komitmen, yang berkenaan dengan kesungguhan dan setiap pihak yang terlibat dalam
program untuk memberikan hasil terbaik.
2. Kejelasan, berkenaan dengan pesan yang hendak disampaikan itu jelas dan sederhana.
3. Konsistensi, berkaitan dengan konsistensi dalam maksud dan tujuan, serta konsistensi
dalam citra yang hendak dikembangkan.
4. Kreativitas, berkaitan dengan cara cara yang dikembangkan untuk menjalin hubungan
dengan media penyusun pesan, kegiatan yang dijalankan dalam program tersebut dan
seterusnya.
A. PERENCANAAN
Dalam menyusunrencana media relations kita bisa mengajukan pertanyaan –pertanyaan
seperti berikut :
1. Dimana posisi organisasi kita saat ini?
2. Siapa khalayak sasaran kita?
3. Apa tujuan kita?
4. Taktik apa yang kita gunakan untuk mencapai ujuan tersebut?
5. Bagaimana kita mengevaluasinya?
Audit PR atau audit media relations adalah memeriksa kemampuan dan kebutuhan
organisasi atas kegiatan media relations dengan memperhitungkan apa yang dimiliki
organisasi. Dengan audit ini dilakukan analisis pada kebutuhan, program, kebijakan, praktik
dan kemampuan media relations organisasi sehingga memungkinkanmanajemen puncak
organisasi untuk memperoleh informasi yang memadai dalam memutuskan tujuan media
relations organisasi.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah mengkakji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi.
Analisis SWOT bisa memetakan posisi perusahaan di lingkungan industry layanan
pengiriman paket dan juga dalam lingkunga industry secara keseluruhan.
Dalam konteks media relations,analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan
bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan ancaman
yang berasaldari luar organisasi.
Berikut contoh analisis SWOT sebuah perusahaan prosuden sepeda:
KELEMAHAN
KEKUATAN
Hasil analisis SWOT menunjukkan bagaimana posisi perusahaan sepeda tersebut. Disini,
media relations yang dikembangkan perushaaan sepeda itu dilakukan dalam konteks
marketing PR, yakni dukungan kegiatan PR untuk pemasaran produk. Langkah berikutnya
adalah menetapkan siapa khalayak program atau kegiatan media relations.
Menetapkan tujuan yang yang hendak dicapai atau dalam dunia manajemen biasa
dinamakan dengan objektif. Objektif ini terbagi dua yakni keluaran (output) dan dampak
(outcome). Keluaran merupakan hadil langsung dari program atau kegiatan. Dampak
merupakan hasil jangka panjang dari satu program atau kegiatan.
Selanjutnya menyusun program yang akan dijalankan organisasi. Ditetapkan tema dan
pesan yang hendak dikomunikasikan kepada public. Dilakukan evaluasi terhadap
keseluruhan program/kegiatan.
Perencanaan Strategis
Identifikasi Khalayak dan Tujuan
1. Siapa khalayak sasaran utama organisasi?
2. Mengapa khalayak ini penting untuk organisasi?
3. Pandangan khalayak terhadap organisasi yang seperti apa yang diinginkan
organisasi?
Melaporkan Temuan Penelitian
4. Bagaimana pandangan khalayak terhadap organisasi sekarang ini?
5. Isu dan imbauan penting seperti apa untuk khalayak ini?
6. Media apa yang dikonsumsi khalayak tersebut dan bisa dipercaya oleh
kebanyakan khalayak?
Penilaian dan Pengembangan Rencana
7. Mengapa pandangan khalayak sekarang ini terhadap organisasi berbeda dari yang
diinginkan? Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh dengan membandingkan
jawaban atas pertanyaan pada nomor 3 dan 4.
8. Apa tema pesan yang akan berdampak sangat besar terhadap khalayak ini?
Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh dengan merefleksikan temuan dari
pertanyaan nomor 5.
9. Apa cara terbaik untuk menjangkau khalayak tersebut? Jawaban pertanyaan
10. Siapa yang akan bertugas sebagai kontak utama organisasi yang akan berkerja
bersama dengan khalayak ini?
Perencanaan Taktis
B. IMPLEMENTASI
Hal penting dalam implementasi rencana adalah melakukan monitoring. Monitoring
merupakan bentuk control dan pengumpulan informasi mengenai tahapan pencapaian
tujuan sebuah program/kegiatan. Hasil monitoring biasanya dibuat secara tertulis dengan
pelaporan yang formatnya sudah ditentukan.
Monitoring juga diperlukan untuk mengontrol pelaksanaan kegiatan. Control atau
pengendalian tersebut diperlukan mengingat ada kemungkinan apa yang sedang berjalan
itu tidak sesuai dengan sesuai dengan perencanaan semula. Implementasi rencana itu akan
melibatkan sumber daya manusia, metode atau teknik yang digunakan dalam bekerja, dan
bentuk pekerjaan yang harus dilakukan .
Kelompok yang baik biasanya akan terdiri dari beragam karakteristik yang secara
bersama sama akan memajukan proses tim secara efektif (Manchester Open Leraning,
1995:32). Dalam kelompok tersebut ada peran peran dan karakter anggota kelompok yang
berbeda.
Karakteristik dan peran yang berbeda dapat dilihat dalam gambar berikut:
Ketua
Pembentuk Pemikir
Penyelidik
TIM
Sumber Daya Pengevaluasi
Hasil Monitoring
Manchester Open Learning (1995;49), menguraikan bahwa kelompok yang ideal itu
memiliki:
1. Ketua, yang merupakan seorang pemikir yang disiplin yang akan mengoordinasikan
dan mengorganisasikan tim untuk memelihara keseimbangan upaya.
2. Pembentuk, memberikan dinamika dan pengarahan trehadap kelompok, member
motivasi dan energy.
3. Pemikir, memberi gagasan untuk kemajuan dengan cara merenungkan permasalahan
yang dihadapi.
4. Pengevaluasi Hasil Monitoring, yang mengevaluasi dengan cermat gagasan dan
berargumentasi untuk memeriksa kebenarannya, menyoroti masalah dengan
pendekatan kreatif dan mengkaji solusi dan usul secara cermat dan efektif.
5. Penyelidik Sumber daya, yang menyediakan sumber daya dan jaringan sosial untuk
informasi dan sumberdaya melalui jaringan relasinya yang luas.
6. Pekerja, yang berusaha mengurus kelompok sebagai tim.
7. Pekerja tim, yang memandu, memersuasi dan cukup cerewet untuk menaati tenggat
waktu pekerjaan dan mematuhi kendali.
Kebijakan menurut Robson (dalam Yosal Iriantara) adalah cara mengarahkan keputusan
kolektif untuk bisa mencapai tujuan.
Contoh keterkaitan misi dengan tindakan dalam media relations seperti berikut:
C. EVALUASI
Lindenman menyebutkan bahwa evaluasi PR adalah setiap dan semua penelitian yang
dirancang untuk menentukan efektivitas relative sebuah program, kegiatan ataustrategi PR
dengan mengukur keluaran (output), hasil (outgrowth) atua dampak (outcome) program,
kegiatan atau strategi berdasarkan sejumlah tujuan (objective) yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut Lindenmann, ada 4komponen penting yang harus diperhitungkan dalma
mengevaluasi program kemunikasi yakni:
1. Menetapkan sasaran dan tujuan komunikasi yang spesifik dan terukur.
2. Mengukur keluaran (output) komunikasi.
3. Mengukur hasil dan dampak komunikasi.
4. Mengukur dampak institusional. Mengingat P merupakan salah satu fungsi manajemen
satu organisasi atau salah satu unit kerja dalam satu organisasi, maka kegiatan PR
diselenggarakan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Lindenmann menyebutkan ada 7aspek dalam mengevaluasi dan mengukur program PR
yakni:
1. Menyusun objektif program dan hasil yang diharapkan secara jelas sebelum
menjalankan program.
2. Membedakan antara pengukuran keluaran PR, yang biasanya berjangka pendek dan
hanya dipermukaan (seperti banyaknya liputan pers atau jumlah terpaan pesan
tertentu) dan pengukuran dampak PR yang biasanya jangkauannya jauh dan lebih
melahirkan dampak.
3. Mengukur isi media, yang bernilai tinggi.
4. Diperlukan kombinasi berbagai teknik pengukuran.
5. Waspada pada godaan untuk membandingkan efektivitas PR dan efektivitas iklan.
6. Efektivitas PR bisa diukur dengan baik bila pesan utama, kelompok sasaran utama
dan saluran komunikasi yang diinginkan organisasi sudah diidentifkasi.
7. Menghubungkan apa yang direncanakan dan dicapai melalui PR pada tujuan,
objektif, strategi, dan taktik organisasi secara keseluruhan.
Pada dasarnya, evaluasi yang digunakan adalah evaluasi atas pencapaian tujuan
program.kegiatan PPR yang olehDjudju Sudjana dikategorikan sebagai evaluasi pencapaian
tujuan tersebut berdasarkan keluaran, hasil dan dampak program/kegiatan pada public
organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Christhoper LeClair ada5hal yang menurutnya penting diperhatikan saat
mengevaluasi program/kegiatan PR, yaitu: