Anda di halaman 1dari 4

Karakteristik praktik keperawatan professional

1. Otoritas (authority), yakni memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang akan
mempengaruhi proses asuhan melalui peran professional.
2. Akuntabilitas (accountability), yakni tanggung gugat terhadap apa yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tanggung jawab kepada klien,diri sendiri, dan
profesi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
3. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision ,making), berarti sesuai
dengan kewenangannya dengan dilandasi oleh pengetahuan yang kokoh dan keputusan
(judgment) pada tiap tahap proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien.
4. Kolaborasi, artinya dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas sector dengan
berbagai disiplin dalam mengakses masalah klien dan membantu klien menyelesaikannya.
5. Pembelaan atau dukungan (advokasi), artinya bertindak demi hak klien untuk mendapatkan
asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi untuk kepentingan atau demi klien,
dalam mengatasi masalahnya, serta behadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas
(sistem at large).
6. Fasilitasi (Facilitation), artinya mampu memberdayakan klien dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatannya demi memaksimalkan potensi dari organisasi dan sistem klien
keluarga dalam asuhan.

MASALAH LEGAL DALAM KEPERAWATAN

1. Pelanggaran adalah perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain berupa harta
atau milik lainnya secara di sengaja atau tidak disengaja. Jika ada tuntutan hukum, biasanya
diselesaikan secara perdata dengan mengganti kerugia tersebut.
Contoh : menghilangkan barang titipan klien atau merugikan nama baik klien.
2. Kejahatan adalah suatu perlakuan merugikan publik. Karena terlalu parah, kejahatan yang
dianggap tindakan perdata (tort) dapat digolongkan sebagai tindakan kriminal (tindakan
pidana). Tindak kriminal atau pidana ini dapat dijatuhi hukuman denda atau penjara, atau
kedua-duanya.
Contoh :
a. Kecerobohan luar biasa yang menunjukkan bahwa pelaku tidak mengindahkan
sama sekali nyawa orang lain (korban). Kejahatan ini dapat dikenakan tindak
perdata maupun pidana.
b. Kealpaan mematuhi undang-undang kesehatan yang mengakibatkan tewasnya
orang lain atau mengonsi/mengedarkan obat-obatan terlarang. Kejahatan ini dapat
dianggap sebagai tindakan kriminal (lepas dari kenyataan disengaja atau tidak).
2. Kecerobohan dan praktik sesat. Kecorobohan adalah suatu perbuatan yang tidak akan
dilakukan oleh seseorang yang bersikap hati-hati dalam situasi yang sama. Dengan kata lain,
perbuatan yang dilakukan di luar koridor standar keperawatan yang telah ditetapkan dan
dapat menimbulkan kerugian.
Contoh :
a. Sembarangan menguras barang pribadi klien (pakaian, uang, kacamata, dll)
sehingga rusak atau hilang.
b. Tidak menjawab tanda panggilan klien yang di rawat sehingga klien mencoba
mengatasinya sendiri dan terjadi cedera.
c. Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang mengakibatkan klien
cedera, misalnya tidak mengambilkan air panas dari dekat klien yang
mengakibatkan air tersebut tumpah kena klien dan klien mengalami luka bakar.
d. Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat atau
melaporkan tanda dan gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak
menyelidiki perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan
kelalaian/kegagalan tersebut menimbulkan cedera.
Selanjutnya, secara profesional dikatakan bahwa kecerobohan sama dengan pelaksanaan
praktik buruk, praktik sesat, atau malpraktik.
3. Pelanggaran penghinaan, yaitu suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar mengenai
seseorang sehingga orang tersebut merasa terhina dan dicemooh. Jika pernyataan tersebut
dalam bentuk lisan, disebut slander dan jika berbentuk tulisan, disebutlibel.
Contoh :
a. Pernyataan palsu
b. Menuduh orang secara keliru
c. Memberi keterangan palsu kepada klien.
4. Penahanan yang keliru adalah penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau pencegahan
gerak seseorang tanpa persetjuannya, misalnya menahan klien pulang dari rumah sakit
guna mendapat perawatan tambahan tanpa persetujuan klien yang bersangkutan, kecuali
jika klien tersebut mengalami gangguan jiwa atau penyakit menular yang apabila di
pulangkan dari rumah sakit akan membahayakan masyarakat.
7. Pelanggaran privasi, yaitu tindakan mengekspos/memamerkan/menyampaikan seseorang
(klien) kepada publik, baik orangnya langsung, gambar ataupun rekaman, tanpa
persetujuan orang/klien yang bersangkutan, kecuali ekspos klien tersebut memang
diperlukan menurut prosuder perawatannya.
Contoh :
a. Menyebar gosip atau memberi informasi klien kepada orang yang tidak berhak
memperoleh informasi itu.
b. Memberi perawatan tanpa memerhatikan kerahasiaan klien, yaitu klien di
lihat/didengar orang lain sehingga klien merasa malu.
8. Ancaman dan pemukulan. Ancaman (assault) adalah suatu percobaan/ancaman, melakukan
kontak badan dengan orang lain tanpa persetujuannya. Pemukulan (batter) adalah
ancaman yang dilaksanakan. Setiap orang diberi kebebasan dari kontak badan dari orang
lain, keculi jika ia telah menyatakan perseujuannya.
Contoh : jika klien dioperasi tanpa persetujuan yang bersangkutan/keluarganya,
dokter/rumah sakit tersebut dapat dituntut secara hukum.
9. Penipuan adalah pemberian gambaran salah secara sengaja yang dapat mengakibatkan
atau telah mengakibatkan kerugian atau cedera pada seseorang atau hartanya..
Contoh : memberi data yang keliru guna mendapat lisensi keperawatan.

Aspek Legal Keperawatan juga meliputu Kewajiban dan hak Perawat :

Kewajiban:
1. Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
2. Menghormati hak pasien
3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4. Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan aturan undang-undang keperawatan
5. Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan kewenangan
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yg akan dilakukan perawat sesuai dgn kondisi pasien
baik secara tertulis maupun lisan
7. Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat sesuai peraturan dan SOP yang
berlaku
8. Memakai standar profesi dan kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan IPTEK
10. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa sesuai dengan kewenangan
11. Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
12. Mentaati semua peraturan perundang-undangan
13. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dgn anggota tim
kesehatan lainnya.

Hak-Hak Perawat

1. Hak perlindungan wanita.


2. Hak mengendalikan praktik keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum.
3. Hak mendapat upah yang layak.
4. Hak bekerja di lingkungan yang baik
5. Hak terhadap pengembangan profesional.
6. Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatan.

Aspek legal keperawatan meliputi :

1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan
hukum
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
4. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
5. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang , perawat berwenang melakukan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
6. Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus mencantumkan SIPP di ruang
praktiknya
7. Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan dalam bentuk kunjungan rumah
8. Persyaratan praktik perorangan sekurang-kurangnya memenuhi :

 Tempat praktik memenuhi syarat


 Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi termasuk formulir /buku kunjungan,
catatan tindakan dan formulir rujukan

Anda mungkin juga menyukai