Anda di halaman 1dari 26

TRANSPORTASI DARAT

TRANSPORTASI DARAT NON TAMBANG

MACAM – MACAM TRANSPORTASI DARAT NON TAMBANG

1. Mobil
2. Microlet/Oplet/Bem0
3. Sepeda Motor
4. Sepeda
5. Becak
6. Ojek
7. Delman

PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN OPERATOR ALAT TRANSPORTASI


1. Memiliki SIO (Surat Izin Operasi) / SIM ( Surat Izin Mengemudi)
2. Memakai APD
3. Memiliki Surat Tugas (untuk alat transport tertentu)
RAMBU – RAMBU

1. Rambu Peringatan
Rambu ini berisi peringatan bagi para pengguna jalan bahwa di depan ada kemungkinan
bahaya atau tempat berbahaya. Rambu ini didesain dengan dasar berwarna kuning dengan
lambang atau tulisan berwarna hitam dan umumnya berbentuk belah ketupat.
2. Rambu Larangan
Rambu ini berisi larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu
ini dirancang dengan latar putih dan warna lambang atau tulisan merah atau hitam.
3. Rambu Perintah
Merupakan rambu yang berisi perintah yang wajib dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu
perintah ini didesain dengan bentuk bundar berwarna biru dengan lambang berwarna putih
dan merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
4. Rambu Petunjuk
Merupakan rambu-rambu yang menunjukkan sesuatu.
5. Papan Tambahan
Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan
hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun
perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
6. Rambu Nomor Rute
Pada Rambu Petunjuk yaitu setelah rambu penegasan mengenai jarak dan jurusan satu kota
atau daerah, ditambahkan dengan rambu petunjuk pendahulu jurusan, rambu petunjuk jurusan
dan rambu penegasan jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan
dilengkapi dengan nomor rute.

Contoh Penempatan Rambu Nomor Rute:

1. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan pada persimpangan di depan.

2. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menunjukkan arah daerah.

3. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan arah untuk mencapai suatu tempat
keluar dari jalan tol.
4. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan lajur yang harus dilewati untuk
jurusan yang dituju.

5. Rambu Petunjuk Jurusan.

6. Rambu Penegasan Jalan.

BAHAYA

PENCEGAHAN BAHAYA

Alat pelindung diri untuk yang mengendarai mobil:

1. Kacamata hitam. Dibutuhkan dalam keadaan terik, cari yang menolak UV dan bertipe
Polarized
2. Kacamata berukuran, jika anda rabun jauh atapun rabun dekat. Anda perlu melihat
apa yang ada dikejauhan, dan monitor keadaan mobil anda melalui dashboard (misal
panas mesin, jumlah bensin, posisi perseneling, dsb)
3. Sepatu yang tidak licin, dengan sol rata, tidak bergerigi. Bukan sandal, bukan tanpa
alas kaki. Sandal bisa terlepas, begitu juga tanpa alas kaki bisa menyebabkan licin
karena keringat.
4. Kotak P3K standar.
5. Kotak perkakas yang berisikan tang, obeng, kunci pas, kunci roda, kaleng "Fix a Flat"
(kaleng yang berisikan cairan khusus untuk memperbaiki ban yang bocor), segitiga
pengaman yang berreflektor, jack mobil, jirigen emergency (kosong), selimut
emergency, senter, baterai, charger hand phone untuk mobil atau powerbank beserta
kabel, glow stick (tube yang berisikan dua cairan yang bisa menyala jika tube bagian
dalam dipatahkan), emergency timing belt (untuk mobil yang masih menggunakan
timing belt), ductape, dan selotip listrik.
6. Pemecah kaca
7. Pisau / gunting
8. Air minum
9. Air radiator
10. Persediaan oli oli yang dibutuhkan (mesin, power steering, air aki, rem)
11. Jangan lupa memeriksa keadaan mobil, termasuk lampu dan aki secara berkala

Alat pelindung diri untuk pengendara motor:

1. Helm khusus motor ber SNI (Standar Nasional Indonesia)


2. Sapu tangan. Untuk menyeka keringat.
3. Sarung tangan. Supaya tangan tidak berkeringat, berbahan karet dan lentur, tidak
licin. Bukan kain.
4. Rompi dengan scotchlite / reflektor strip. Sehingga mudah dilihat orang lain karena
berpendar
5. Kacamata hitam. Dibutuhkan dalam keadaan terik, cari yang menolak UV dan bertipe
Polarized
6. Kacamata berukuran, jika anda rabun jauh atapun rabun dekat. Anda perlu melihat
apa yang ada dikejauhan, dan monitor keadaan motor anda melalui dashboard (misal
panas mesin, jumlah bensin, posisi perseneling, dsb)
7. Sepatu yang tidak licin, dengan sol rata, tidak bergerigi. Bukan sandal, bukan tanpa
alas kaki. Sandal bisa terlepas, begitu juga tanpa alas kaki bisa menyebabkan licin
karena keringat.
8. Kotak P3K standar.
9. Kotak perkakas yang berisikan tang, obeng, kunci pas, kaleng "Fix a Flat" (kaleng
yang berisikan cairan khusus untuk memperbaiki ban yang bocor), segitiga pengaman
yang berreflektor, selimut emergency, senter, baterai, charger hand phone powerbank
beserta kabel, glow stick (tube yang berisikan dua cairan yang bisa menyala jika tube
bagian dalam dipatahkan), ductape, dan selotip listrik.
10. Pisau / gunting
11. Air minum
12. Oli mesin
13. Jangan lupa memeriksa keadaan motor, termasuk lampu dan aki secara berkala

Alat pelindung diri untuk pengendara sepeda:

1. Helm sepeda
2. Sapu tangan. Untuk menyeka keringat.
3. Sarung tangan. Supaya tangan tidak berkeringat, berbahan karet dan lentur, tidak
licin. Bukan kain.
4. Rompi dengan scotchlite / reflector strip. Sehingga mudah dilihat orang lain karena
berpendar
5. Kacamata hitam. Dibutuhkan dalam keadaan terik, cari yang menolak UV dan bertipe
Polarized
6. Kacamata berukuran, jika anda rabun jauh atapun rabun dekat. Anda perlu melihat
apa yang ada dikejauhan, dan monitor keadaan sepeda anda
7. Sepatu yang tidak licin, dengan sol rata, tidak bergerigi. Bukan sandal, bukan tanpa
alas kaki. Sandal bisa terlepas, begitu juga tanpa alas kaki bisa menyebabkan licin
karena keringat.
8. Kotak P3K standar.
9. Kotak perkakas yang berisikan tang, obeng, kunci pas, kunci roda, kaleng "Fix a Flat"
(kaleng yang berisikan cairan khusus untuk memperbaiki ban yang bocor), segitiga
pengaman yang berreflektor, selimut emergency, senter, baterai, charger hand phone
powerbank beserta kabel, glow stick (tube yang berisikan dua cairan yang bisa
menyala jika tube bagian dalam dipatahkan), ductape.
10. Pisau / gunting
11. Air minum
12. Jangan lupa memeriksa keadaan sepeda secara berkala
TRANSPORTASI UDARA

Jenis dan Contoh Transportasi Udara

Helicopter ( Menggunakan baling-baling)

Adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya
digerakkan oleh mesin. Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan
terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan
sebagai pesawat bersayap putar untuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa
lainnya. Dibandingkan dengan pesawat bersayap tetap ,helikopter lebih kompleks dan lebih
mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan
muatan yang terbatas. Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu
terbang di tempat, mundur, dan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam
fasilitas penambahan bahan bakar dan beban / ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi
mana pun, dan darat di mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter.
Landasan helikopter disebut helipad.

Seaplane

Adalah Pesawat yang mendarat di air seperti di pantai, sungai, danau, ataulaut.

Fighter Aircraft (PesawatTempur/Militer)


Adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Berbeda
dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat
tempur relatif lebih kecil, cepat, dan lincah.

Light Aircraft (pesawatdenganmuatankecil)

Adalah pesawat yang memiliki berat lepas landas .Berat maksimum dari 5.670 kg atau
kurang. Banyak pesawat ringan digunakan secara komersial untuk penumpang dan angkutan
barang , jalan-jalan, fotografi dan peran serupa lainnya serta penggunaan pribadi.

PENGEDALIAN
Keselamatanmerupakanprioritasutamadalamduniapenerbangan,
tidakadakompromidantoleransi.Pemerintahberkomitmenbahwa "Safety is Number One"
sesuaidenganUndang-UndangNomor 15 Tahun 1992.

Terkaitdengankeamanandankeselamatanpenerbangan di Indonesia,
Pemerintahtelahmenetapkanperaturanperundang-undanganantara lain:
a. Undang-UndangNomor 15 Tahun 1992 tentangPenerbangan;
b. PP Nomor 3 Tahun 2001 tentangKeamanandanKeselamatanPenerbangan;
c. KeputusanMenteriPerhubunganNomor 18 Tahun 2002 tentang Civil Aviation Safety
Regulation (CASR) part 135;
d. KeputusanMenteriPerhubunganNomor 2 Tahun 2002 tentang Civil Aviation Safety
Regulation (CASR) part 121;
e. PeraturanMenteriPerhubunganlainnya yang
berkaitandengankeselamatandankeamananpenerbangan;
f. KeputusanDirekturJenderalPerhubunganUdara yang
berkaitandengankeselamatandankeamananpenerbangan.
ALAT PELINDUNG DIRI
SABUK KESELAMATAN (SAFETY BELT) berbentuksepertisabuk (ikatpinggang) yang
berfungsimelindungikitadaribahayajatuhapabilabekerjadiketinggian

PELINDUNG DAN PENUTUP TELINGA (EAR PLUG, EAR


MUFF)berfungsisebagaipelindungtelingapadasaatberadaditempat yang
bising.karenadapatmenguragiintensitassuara yang masukkedalamtelinga

RAMBU
Berikutiniadalahdefinisidaribeberapafasilitastersebut:

Runway: Faslitas yang berupasuatuperkerasan yang


disiapkanuntukpesawatmelakukankegiatanpendaratandantinggallandas.

Runway Strips :suatubidangpersegipanjang yang diratakanbersihtanpabenda-benda yang


mengganggu, diberidilengkapidrainasedanmencakuplandasanpacu,
daerahhentidandipergunakanuntukmendukungperalatanpemeliharaansertadalamkeadaandarur
atharusmampumendukungpesawatudarabilakeluardarilandasanpacu.

Runway end safety area (RESA): Suatubidangpersegipanjang yang diratakan,


bebasdaririntangan yang membentangdariujung strip
landasanpacudansimetristerhadapperpanjangangaristengahlandasanpacu,
dandipersiapkangunamengurangibahayakerusakanpesawatudara yang tergelincirkeluar (over
shooting) darilandasansertauntukpergerakankendaraanpemadamkebakaran.

Stopway: Suatubidangpersegipanjang yang terletakpadaujunglandasanpacu yang


disediakansebagaitempat yang amanuntukberhentibagipesawat yang gagallepaslandas.

Clearway: Suatubidangpersegipanjang yang


membentangdariujunglandasanpacudansimetristerhadapperpanjangangaristengahlandasanpac
u, bebasdaririntangantetap.

Taxiway: Suatubidangtertentu di dalamlokasibandarudara yang


menghubungkanantaralandasanpacudengan apron di daerahbangunan terminal
ataurunwaydenganapron di daerahhanggarpemeliharaan.

Apron: Suatubidangtertentu di dalambandarudara yang


dipergunakanuntukmenaikan/menurunkanpenumpangke/daripesawatudara,
bongkarmuatbarangataupos, pengisianbahanbakar, parkirdanpemeliharaanpesawatudara;

Holding bay: Suatubidangtertentuberbentuk apron kecil yang


ditempatkandekatujunglandasanpacu yang
berfungsisebagaisuatutempetpesawatudaramenundalepaslandas,
tanpamenyebabkantertundanyapesawatudara lain yang ada di
belakangnyadansebagaitempatpemeriksaanterakhirsebelumlepaslandasbagipesawatbermesin
piston danbagisemuajenispesawatudarauntukmenungguizinlepaslandas.

BAHAYA
Cuaca
Unsurcuaca yang
menentukandalampenerbangandiantaranyaadalaharahdankecepatananginpadaberbagaiketinggian,
awanrendahdankabut, tinggiawandanketebalanawan, jarakpenglihatan,
cuacasepanjangtrayekbadanpesawat.Di sampingfaktorcuaca,
makafaktorlingkungandapatmempengaruhijarakpenglihatanterutamadiakibatkanolehadanyapencemara
nudara di sekitardaerahindustri.Kabut yang disertaidenganasapindustriinidisebutkabas (smog).

PengaruhUnsurCuacadanIklimTerhadapPesawatTerbang
Perubahanunsurcuacadaniklimsepertisuhu, tekanan, rapatmasa,
dankecepatanangindapatmempengaruhipesawatterbang, misalnyapeng-es-an (icing), kestabilan,
gayanaik (lift), gayadorong (thrust), ataugayahambatan (drag).

PertumbuhanBadai Guntur
Badaigunturkonvektifataubadaigunturtermaldisebabkanolehpemanasanpermukaanolehradiasimatahari.
Badaiinidapatmenghasilkanhujanderas (shower), batueshujan (hail), danguruh.

Kebakaran

Anda mungkin juga menyukai