Anda di halaman 1dari 27

STANDART OPERATING PROCEDURE

(SOP)
DRIVER
CLENING SERVICE & OFFICE BOY

PT KARUNIA ADI SENTOSA


( PT KAS )
SOP Driver PT KArunia Adi Sentosa

1. Wajib mengisi absen almano yang telah disediakan ketika dilokasi kerja yang telah
ditentukan.

2. Mengisi form lembur/ overtime dan ditanda tangan oleh user dilokasi.

3. Wajib datang tepat waktu ke lokasi yang dituju.

4. Melaporkan / koordinasi mengenai kendaraan .

5. Menjaga kerapihan diri dan attitude.

6. Menjaga kebersihan kendaraan operasioanal.

7. Merawat kendaraan/ mobil operasional PT.KAS/ user.

8. Memakai seragam yang telah disediakan.

9. Siap untuk di seluruh lokasi klient.

10. Menguasai mobil / kendaraan manual dan matic.

11. Mengetahui area Jakarta dan sekitarnya.

12. Memberikan pelayanan yang terbaik dalam ber kendaraan dilokasi.

13. Menggunakan nama tag yang telah dibuat saat backup.

14. Bila cuti/ ijin/ sakit konfirmasi terlebih dahulu ke User dan Divisi Driver PT KAS.

Tugas tugas serta pekerjaan Driver

1. Supir wajib menjalankan tugas yang diberikan oleh user atau klient

2. Supir wajib merawat dan menjaga serta bertanggung jawab atas mobil yang
dikendarainya setiap hari :

a. Pemeriksaan rutin kendaraan bermotor/mobil sebelum bertugas.

b. Periksa perlengkapan pendukung operasioanal kendaraan.

c. Kebersihan serta kenyamanan kendaraan.


d. Keamanan kendaraan dalam berkendara dijalan.

e. Melaporkan kepada pihak yang berkompeten mengenai kondisi kendaraan.

3. Tidak diperkenankan merokok didalam kendaraan maupun dilingkungan kerja.

4. Supir wajib memakai pakaian seragam serta tanda pengenal secara bersih dan rapih.

5. Menjaga kerahasiaan pihak pertama atau klient dimana ditempatkan meskipun sudah
tidak bertugas lagi.

6. Melakukan tugas tugas lain yang ditentukan kemudian sepanjang tidak bertentangan
dengan tujuan pokok.

NB.

Bila dari setiap point peraturan Driver PT.KAS diatas dilanggar maka akan diberikan sangsi
sesuai ketentuan yang berlaku di PT.KAS

Memang kejadian suatu kecelakaan transportasi tidak bisa dihindarkan dari beberapa
penyebabnya yang dipengaruhi oleh faktor prasarana (misal kondisi jalan, marka dll),faktor
lingkungan atau cuaca, kelengkapan peraturan (termasuk penegakan peraturannya) dan
terakhir karena faktor manusia, dan untuk selanjutnya tulisan ini hanya berhubungan dengan
faktor manusia terutama Anda sebagai pengemudi.

Faktor Manusia terutama pengemudi atau pilot atau Nahkoda adalah faktor yang sangat
menentukan dalam hal keselamatan transportasi, mereka biasanya dibekali pengetahuan yang
cukup tetang alat transportasi yang digunakannya termasuk harus memiliki izin “mengemudi”,
berpengalaman, dan tahu secara garis besar mengenai permesinan, misal tahu akan kondisi
ban, tahu masalah cuaca, kondisi kendaraan (rem, air radiator, instrumnetasi, alat navigasi,
lampu, alat darurat, dlsb).

Untuk memudahkan cerita, maka tulisan ini akan lebih membahas masalah tranportasi darat
yaitu kendaraan “mobil” dan di dunia mengemudi (berkendaraan) saat ini dikenal 3 (tiga)
macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, Aggressive Driving” dan“Defensive Driving”,
dan sebagai gambaran bisa dijelaskan sebagai berikut:
- Safety Driving, adalah mengemudi dengan selamat (mungkin secara guyon sering terbaca
dibelakang bak truck yang tertulis “utamakan selamat”), dimana pengemudi dalam
berkendaraan hanya mengutamakan selamat bagi dirinya pribadi tanpa memperhatikan
sekitarnya, tapi biasanya pengemudi masih memperhatikan peraturan dan cara mengemudi
yang baik, Safety driving ini biasa dilakukan oleh pembalap.

- Aggressive Driving, yaitu mengemudi dengan lebih “garang/menyerang/ugal-ugalan”,


kadang pengemudi sudah tidak memperhatikan peraturan, dan sangat membahayakan
pemakai jalan lain, cara mengemudi ini biasanya sudah tidak peduli dengan apapun.

- Defensive Driving, adalah mengemudi dengan cara aman, dengan banyak mengalah,
selain cara mengemudi ini akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya,
sering sebagai moto mereka adalah ‘utamakan keselamatan”

Definisi yang diberikan oleh “National Safety Council’s Defensive Course (USA)”mengenai
defensive driving adalah “driving to save lives, time, and money, in spite of the conditions
around you and the actions of others”, mungkin secara terjemahan bebasnya adalah sebagai
berikut, defensive driving adalah “untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, tanpa
memperdulikan kondisi dan tindakan orang lain”, atau dengan kata lain meskipun kondisi jelek,
cuaca tidak mendukung, tindakan orang lain sangat membahayakan, tetapi kita mengemudi
harus tetap tenang dan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadi kecelakaan.

Beberapa saran dalam melaksanakan Defensive Driving adalah:

Tahap persiapan:

- Kondisi Kendaraan, misalnya sebelum melakukan perjalanan, cek dan test setiap
peralatan yang ada di mobil anda, misalnya: Kondisi rem, tanda lampu “sign”, lampu mobil,
klakson, kondisi ban termasuk bunganya (biasanya masih diatas 1 mm tebal bunganya), oli
mesin, oli rem, air pendingin, kondisi wiper, dan lain sebagainya terakhir kap mesin harus sudah
rapat.

- Kondisi Peralatan, apakah spare part (minyak rem, ban cadangan, air accu, dll tersedia),
alat P3K, Sabuk Pengaman, tools, segitiga pengaman, dan lain sebagainya.

- Kondisi Pengemudi, apakah sudah makan, tidak sakit/fit, sudah tidur cukup, tidak lupa
membawa SIM dan STNK yang masih berlaku, memakai baju yang tidak mengganggu dan lain
sebagainya.
Kondisi jalan dan Peraturan:

- Yang paling utama adalah taat pada peraturan lalulintas, mengerti akan arti dari marka
jalan, perhatikan kondisi jalan, tahu dengan pasti tujuan Anda mau kemana.

Saat Mengemudi:

- Hindari pengemudi lain yang aggressive (”ugal-ugalan”), sebagai contoh dibelakang Anda
ada kendaraan yang terlalu mepet, sebaiknya Anda menghindar dan mempersilahkan
pengemudi itu menyusulnya (menyalip), karena bila sesuatu terjadi misalnya saat adanya
pengereman mendadak, maka sudah pasti mobil yang dibelakang Anda tersebut akan
menabrak kendaraan Anda.

- Turuti aturan lalulintas yang berlaku saat itu, misal berusaha turunkan kecepatan selalu
dibawah kecepatan maksimum yang diperbolehkan, dlsb.

- Hindari pandangan yang terhalang, misalnya Anda sedang mengemudi dibelakang


container, sehingga pandangan sangat tertutup oleh bak konteiner (”seperti menghadap
tembok”) maka Anda harus berusaha menghindarinya dengan pindah jalur.

- Turuti “aturan 2 (dua) detik” (two-second rule) yaitu aturan menjaga jarak di jalan arteri
atau jalan biasa, dimana mobil Anda dengan mobil di depan anda harus berjarak selama 2 (dua)
detik, mengukurnya misal ada kendaraan didepan Anda melewati suatu tiang maka saat
kendaraan Anda sampai di tiang tersebut harus dicapai dalam dua detik, tetapi jarak ini harus
bertambah menjadi lebih lama (3, 4, 5 detik) bila kecepatan menjadi lebih kencang misalnya
saat mengemudi di jalan tol.

- Menurut teorinya ada 8 (delapan) rahasia mengemudi supaya selamat (diambil dari
“http://kidshealth.org”), yaitu:

o Utamakan Keselamatan, janganlah berpikiran atau mempunyai niat agresif dalam


mengemudi (”jangan ugal-ugalan”)

o Perhatikan sekitar Anda, misal ada pengemudi yang ugal-ugalan, maka patut dihindari oleh
Anda sebagai pengemudi yang sadar (tidak ikut gila).

o Jangan tergantung dari Pengemudi lain, maka janganlah sekali kali memperkirakan tindakan
pengemudi kendaraan lain, seperti memperkirakan kendaraan itu pasti belok kiri maka kita ke
kanan.

o Selalu mempunyai jalan keluar, misal saat ada pengereman mendadak maka bisa
menghindarinya.
o Ikuti Aturan 2 (dua) detik, yaitu menjaga jarak sepanjang dua detik dengan kendaraan di
depannya, bila di tol maka aturan menjadi aturan 4 (empat) detik, atau bahkan menjadi aturan
5 (lima) detik

o Hindari resiko, sebagai pengemudi harus bisa membaca resiko yang bisa terjadi dan segera
hindari resiko itu.

o Fokus mengemudi, hindari mengemudi sambil mengobrol ,makan, minum atau berbicara
lewat telpon, sebaiknya betul betul focus mengemudi.

Yang perlu diingat saat mengemudi adalah Anda adalah bagian dari masyarakat jalanan yang
saat itu Anda berada, maka Anda harus berprinsip bahwa Anda adalah pengemudi yang
membawa kebaikan bagi semua orang disamping buat Anda sendiri serta Keluarga Anda, ingat
Istri Anda, Orang tua, dan Anak Anda selalu mendambakan Anda selalu berada di tengah-
tengah mereka, kenapa kita harus bertindak konyol dengan mempertaruhkan nyawa atau
badan Anda sendiri. Kendali ada ditangan Anda.

Selamat Mengemudi dengan Aman, “UTAMAKAN KESELAMATAN”.

Salam
JOB DESCRIPTION CLEANING SERVICE
Cleaner / Pelaksana

Melaksanakan seluruh intruksi yang telah diberikan oleh atasan ( leader / supervisor )

Menjaga dan merawat serta bertanggung jawab terhadap lokasi yabg telah diwewenangkan.

Melaporkan bila terjadi kerusakan / kehilangan keatasan ( leader / supervisor ).

Menjaga dan merawat seluruh peralatan kerja milik perusahaan.

Leader

Mengawasi seluruh aktifitas bawahan.

Mengecek seluruh area kerja.

Mendristibusikan informasi dari atasan dan dari bawahan.

Bertanggung jawab terhadap hasil kerja bawahannya.

Memberikan intruksi dan pelatihan di lapangan.

Membuat laporan kerja harian.

Supervisor

Membuat program-program kerja.

Mengaktualisasikan seluruh program kerja dan kebijaksanaan Housekeeper.

Membuat laporan kerja harian dan melaporkan ke Housekeeper.

Memonitor seluruh aktifitas di lapangan.

Melaksanakan training secara rutin maupun berkala.

Melakukan penilaian terhadap hasil kerja karyawan,

Melakukan evaluasi kerja.

Administrasi

Mengecek seluruh absensi karyawan dan mencatat kedalam buku rekap.

Menyimpan seluruh data-data karyawan,peralatan dan arsip-arsip departemen.


Melakukan pekerjaan administrasi.

Pengadaan seluruh kebetulan departemen.

Mencatat seluruh barang yang masuk dan keluar.


Melakukan inventarisasi barang.

PENGAWASAN OBJEK,PENGAWASAN DAN SISTEMNYA


Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem pengawasan :

Pengawas itu sendiri

Objek pengawasan

Sistem pengawasan

1.Pengawas (supervisor/leader)

Dalam kapasitasnya peranan seoreng pengawas Cleaning Service memiliki peranan sentral, mengingat
dengan adanya pengawas,maka akan lebih terciptanya suatu standar mutu yang diinginkan,karena
pengawaslah yang menentukan / menilai baik buruknya suatu job. Disamping itu peranan seorang
pengawas sebagai motor penggerak operasional,Mengingat begitu vitalnya kedudukan pengawas,maka
dalam menjalankan tugasnya pengawas harus mampu menilai dan mendeteksi indikasi-indikasi yang
timbul dan juga harus memiliki apresiasi yang tinggi terhadap objek yang diawasinya.

2.Objek Pengawasan

Sasaran objek pengawasan haruslah jelas dan mengarah pada titik-titik yang berpotensi terjadi
kesalahan maupun adanya kelemahan,yaitu :
- Lokasi Kerja
Apakah lokasi kerja telah benar-benar bersih dan tidak adanya area yang belum tersentuh.
- Pelaksana
Pastikan / check apakah petugas dilokasi tersebut ada atau tidak dan apa aktivitasnya.
- Cara Kerja
Perhatikan apakah cara kerja pelaksana sudah baik dan sesuai dengan petunjuk pelaksana.
- Hasil Kerja

3.Sistem Pengawasan
Pengawasan akan dapat mencapai sasran apabila dilakukan dengan system yang baik dan teratur.
A. Mulailah pengecekan dari atas menuju bawah dengan menggunakan tangga darurat.
B. Kelilingi tiap lantai / lokasi dengan menggukan arah jarun jan (Jangan sesekali mengacak,
karena hal demikian akan berpotensi ada point-point yang terlewat).
C. Gunakan 3 (tiga) panca indra (mata,hidung,tangan) untuk mendeteksi kondisi suatu lokasi.Lakukan
dengan seteliti mungkin sampai keseluruh sudut. D.
Catat seluruh kondisi / situasi yang dianggap tidak standar (baik mengenai kenersihan maupun
kemungkinan adanya kerusakan).

E. Fokuskan perhatian terhadap 4 (empat) dbjek pengawasan (lokasu kerja,pelaksana,cara kerja,hasil


kerja).
F. Bila menemukan kotoran sementara petugas tidak ada dilokasi tersebut langsung tanggulangi /
bersihkan.
STANDART KEBERSIIHAN GEDUNG
Dalam menilai apakah lokasi kerja itu bersih atau tidak,setidaknya ada panca indra yang mampu
mendeteksinya :

MATA

TANGAN

HIDUNG

Mata

Dengan mata orang dapat melihat apakah suatu lokasi bersih atau kotor.

Tangan

Bila mata sudah melihat bersih,coba sentuh dengan tangan apakah benar-benar sudah bersih / masih
ada kotoran yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan oleh tangan.

Hidung

Bila sudah terlihat dan disentuh dengan tangan benar-benar tidak ditemukan kotoran,coba dicium /
dirasakan apakah masih ada bau yang kurang sedap,baik itu bau kotoran maupun sIsa bahan pembersih
yang masih tertinggal .

Bebas dari kotoran,sampah dan debu.

Bebas dari genangan air.

Bebas dari sisa bahan kimia / pembersih.

Unsur-unsur tersebut diatas dapat diintegrasikan kedalam lokasi kerja agar terciptanya standar
kegersihan yang diinginkan.
A.Out door (area bagian luar)

1.Parkir Area

- Tidak sampah-sampah yang berserakan -


Tidak ada genagan air.
- Drainase berfungsi dengan baik / tudak mampet.
- Rambu-rambu accessories gedung selalu tampak bersih dan tertata dengan rapi.
- Adanya tempat sampah pada sudut-sudut tertentu.
- Tidak ada tetesan oli.

2.Dinding gedung luar

- Kaca selalu bersih dan bercahaya.


- Tidak ada bintik-bintik dan kerak air.
- Tidak timbul pelangi.
- Tidak terdapat debu,kotoran yang melekat pada penopang canopy / alocobon.

3.Taman / landscaping

- Seluruh tanaman tertata dengan rapi sesuai dengan estetika gedung.


- Tidak tumbuh rumput-rumput liar.
- Bebas dari hama dan serangga.
JOB DESCRIPTION

OFFICE BOY
TUGAS RUTIN

Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan lainnya.

Membersihkan/vacuum karpet/lantai (bergiliran).

Menyediakan minuman untuk karyawan.

Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian.

Melayani permintaan fotokopi/faksimili.

Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.

Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan siang karyawan.

Mengambil & membereskan gelas minum & perlengkapan makan/minum karyawan.

Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan areal tanggung jawabnya.

Membersihkan/vacuum karpet/lantai (bergiliran).

Mencuci piring, gelas & perlengkapan makan/minum lain (bergiliran).

TUGAS BERKALA

Membersihkan kaca ruang kerja.

Menyiram/merawat tanaman.

TUGAS INSIDENTAL

Menyediakan minuman/makanan & melayani keperluan tamu-tamu perusahaan.

Menyediakan minuman/makanan & melayani keperluan rapat/pertemuan/training.

Mengangkat/memindahkan meja, kursi & perabotan lainnya.

Melaksanakan tugas tertentu sesuai permintaan karyawan Divisi yang dilayani.


Melaksanakan tugas tertentu sesuai permintaan Koordinator OB atau Staff GA.

TUGAS TAMBAHAN

Melaksanakan tugas-tugas lain di luar tanggung jawabnya (karyawan Divisi lain)

dengan seijin dari Divisi yang dilayani atau Koordinator OB (Staff GA)
JENIS PELANGGARAN & SANKSI

CLEANING SERVICE & OFFICE BOY

JENIS PELANGGARAN YANG DAPAT DIKENAKAN SANKSI :

Datang terlambat setelah jam masuk tanpa pemberitahuan/ijin Koordinator atau Divisi yang dilayani.

Pulang sebelum jam yang pulang tanpa pemberitahuan/ijin Koordinator atau Divisi yang dilayani.

Pulang sebelum jam yang ditentukan bagi yang bertugas lembur pada hari biasa tanpa
pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.

Pulang lebih cepat dari jam yang ditentukan bagi yang bertugas lembur pada hari libur tanpa
pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.

Tidak stand-by pada tempat yang ditentukan tanpa pekerjaan/alasan yang masuk akal ketika
dicari/diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu berikutnya.

Terlambat (terlalu lama) atau salah dalam mengerjakan tugas rutin, tugas berkala dan tugas insidental
yang menjadi tanggung jawabnya tanpa alasan yang masuk akal sehingga menimbulkan keluhan
(complaint) dari karyawan/tamu dan/atau merugikan Perusahaan baik dalam finansial maupun nama
baik.

Tidak mengerjakan tugas rutin, tugas berkala dan tugas insidental yang menjadi tanggung jawabnya
tanpa alasan yang masuk akal.

Menolak perintah tugas dari Koordinator atau Divisi yang dilayani tanpa alasan yang masuk akal.

Tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.

Pelanggaran-pelanggaran lain yang telah ditetapkan dalam Peraturan Perusahan.


JENIS SANKSI YANG DIKENAKAN ATAS PELANGGARAN YANG DILAKUKAN :

TEGURAN LISAN

Melakukan satu kali pelanggaran dari salah satu jenis pelanggaran diatas.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk Teguran Lisan.

Diberikan oleh Koordinator OB

TEGURAN TERTULIS

Melakukan 2 (dua) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan 2 (dua) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk Teguran Tertulis.

Dikeluarkan oleh Koordinator OB

SURAT PERINGATAN PERTAMA (SP-I)

Melakukan 3 (tiga) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan 3 (tiga) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk SP-I.

Dikeluarkan oleh HRD & GA Manager.

Dikenakan sanksi nyata berupa pemotongan pembayaran 10 (sepuluh) jam lembur.


SURAT PERINGATAN KEDUA (SP-II)

Melakukan 4 (empat) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan 4 (empat) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk SP-II.

Dikeluarkan oleh HRD & GA Manager.

Dikenakan sanksi nyata berupa pemotongan pembayaran 15 (lima belas) jam lembur.

SURAT PERINGATAN KETIGA (SP-III)

Melakukan 5 (lima) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan 5 (lima) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk SP-III.

Dikeluarkan oleh HRD & GA Manager.

Dikenakan sanksi nyata berupa pemotongan pembayaran 20 (dua puluh) jam lembur.

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)

Melakukan lebih 5 (lima) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan lebih 5 (lima) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

Melakukan pelanggaran sesuai Peraturan Perusahaan untuk PHK.

Dikeluarkan oleh HRD & GA Manager.

Panduan ini dibuat untuk menjadi acuan standar kerja PT. KARUNIA ADI SENTOSA yang bergerak di
bidang Cleaning Service dan Office Boy,guna menjadikan tenaga kerja yang professional dan
bertanggung jawab. Demikianlah Standart Operating Procedure di buat.

PT . KARUNIA ADI SENTOSA


5 Contoh SOP Perusahaan Untuk
Pengelolaan Gudang, Mana Favorit
Anda?
28 Maret 2019 Oleh Wadiyo, SE

Daftar isi [Buka]


Contoh SOP Perusahaan untuk pengelolaan gudang penyimpanan barang dagang adalah standar
operasional prosedur yang digunakan sebagai pedoman dan panduan untuk mengelola gudang.

Sebagai contoh prosedur arus keluar masuk barang, kebersihan, hygiene, kerapihan dan
keamanan gudang
Dan pada kesempatan ini blog manajemen keuangan menyajikan 5 contoh standar operasional
prosedur untuk mengelola gudang penyimpanan bisnis Anda.
Yuk ikuti pembahasannya berikut ini…
01. Contoh SOP Perusahaan untuk Manajemen
Persediaan Gudang

Perhatikan tumbuh kembangnya sebuah perusahaan sangat tergantung dengan pengelolaan


gudang.
Arus keluar masuk barang dan penataan yang semrawut, kotor, serta tidak aman, akan
mempercepat laju kebangkrutan perusahaan.

Sebaliknya, arus keluar masuk barang yang terdata dengan baik akan membuat barang selalu
terjaga dan sampai di tangan konsumen tepat waktu serta dalam kondisi prima.

Kebersihan dan keamanan yang terjaga akan mengurangi kerugian perusahaan.

So, bila gudang Anda masih berantakan atau anda ingin merapikan tata kelola gudang yang baik,
mulai dari penerimaan, penyimpanan, pengelolaan dan pengeluaran barang.

5 contoh SOP perusahaan tentang pengelolaan atau manajemen gudang ini bisa diterapkan
untuk gudang Anda.
Dua contoh SOP perusahaan mengenai penerimaan dan pengeluaran barang dan 3 SOP
perusahaan tentang pengelolaan gudang seperti kebersihan, kerapihan, kesehatan dan keamanan.
Kelima contoh SOP perusahaan ini masih dalam bentuk draft yang bisa anda sesuaikan dan
sempurnakan sesuai dengan proses bisnis anda.
Untuk melengkapi referensi anda tentang apa yang dimaksud dengan sop, pengertian sop,
definisi sop, arti sop, apa itu sop, format sop, dan tata cara pembuatan sop serta contoh SOP
perusahaan saya sarankan untuk membaca semua tentang SOP
02. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)
Penerimaan Produk Di Gudang

Nah, kali ini disajikan tutorial lengkap cara menyusun SOP Penerimaan barang di gudang.
Format SOP yang digunakan untuk pembuatan SOP ini masih sama dengan format contoh SOP
perusahaan sebelumnya, yaitu kombinasi antara narasi dan flowchartpembelian.
Perhatikan step by step cara pembuatan SOP dan contoh format SOP berikut ini :

A. Tujuan:
Untuk menjelaskan kegiatan penerimaan barang di gudang dan pengiriman barang untuk
memastikan bahwa barang yang telah diterima atau dikirim telah sesuai dengan purchasing
order (PO) atau Delivery Order (DO).
B. Bahan dan alat :
 Delivery Order (DO)
 Surat Pesanan
 Kendaraan
 Troley
C. Kualifikasi Pegawai :
Pegawai yang ditunjuk

D. Prosedur :
 Saat penerimaan barang sebaiknya menggunakan checklist seperti pada dibawah ini
 Gudang hanya boleh menerima produk sesuai dengan surat pesanan.
 Meminta persetujuan Manajer Logistik atau pegawai yang ditunjuk jika ada barang yang
tidak dapat dipesan sebelum produk diterima.
E. Checklist Penerimaan Barang :
 Nama dan jumlah barang yang datang sesuai dengan surat pesanan.
 Kebenaran jenis dan jumlah barang yang diterima.
 Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan.
 Tidak ditemukan kebocoran dan sebagainya.
 Jangka waktu kadaluarsa yang memadai.
 Kebenaran kondisi kemasan seperti yang disyaratkan.
Selain memuat item-item keterangan seperti di atas, dalam checklist sebaiknya juga memuat
kolom yang berisi penjelasan singkat dari setiap item keterangan.
Untuk bentuk lengkapnya bisa seperti berikut ini :

Conroh SOP Gudang checklist-penerimaan-barang-01

03. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)


Pengiriman Barang Dagangan
Pada bagian kedua ini membahas tata cara pembuatan SOP Pengiriman Barang. Format yang
digunakan adalah narasi dan flowchart penjualan.
Perhatikan urutan langkah-langkahnya berikut ini :

A. Tujuan :
Untuk menjelaskan kegiatan pengiriman barang dagangan untuk memastikan bahwa barang yang
dikeluarkan sesuai dengan surat pesanan dan surat pengiriman barang.

B. Bahan dan Alat :


 Surat Pesanan (SP)
 Surat Pengiriman Barang (SPB)
 forklift
 Kendaraan pengangkut barang (Truck)
C. Penanggung jawab :
Kepala Gudang

D. Prosedur :
# Pemeriksaan barang yang akan dikirim :
 Periksa barang yang dikirim oleh kepala gudang.
 Periksa kesesuaian nama barang, batch number, tanggal kadaluarsa dengan Surat Pesanan
dan Surat Pengiriman Barang (SPB).
 Ditanda tangani kepada gudang apabila kondisi barang sudah sesuai.
 Serahkan Surat Pengiriman Barang dan barang kepada pengirim barang.
 Periksa ulang kesesuaian barang dengan Surat Pesanan (SP) dan SPB oleh pengirim
barang.
 Packing barang dan masukkan dalam armada pengiriman.
 Catat pengiriman barang oleh administrasi gudang pada buku ekpedisi pengiriman.
 Serahkan kembali SP dan SPB lembar ke-2 dan ke-3 yang telah ditandatangani dan
distempel penangungjawab setelah pengiriman barang kepada administrasi gudang.
 Periksa kesesuaian SPB dengan buku ekspedisi pengiriman.
 Arsipkan SP dan SPB lembar ke-3.
 Serahkan SPB lembar ke-2 ke bagian pajak.

# Pengiriman barang melalui jasa angkutan


 Hubungi jasa angkutan untuk mengambil barang atau antarkan barang ke kantor jasa
angkutan.
 Informasikan ke petugas keamanan bila akan ada pengiriman untuk melakukan
PENGAWASAN selama pemuatan barang.
 Lakukan serah terima barang kepada petugas jasa angkutan, pastikan petugas pengiriman
dan petugas jasa angkutan menandatangani dokumen pada kolom diserahkan oleh dan
penerima disertai nama petugas, tanggal dan cap perusahaan.
 Pastikan petugas jasa angkutan memberikan bukti pengiriman / resi sesuai dengan alamat
tujuan dan nomor yang tercantum pada surat pengantar.
# Pengeluaran barang agar mengikuti sistem :
 FIFO, adalah barang yang lebih dulu diterima agar lebih dahulu dikeluarkan.
 FEFO, adalah barang yang masa kadaluarsanya lebih pendek harus lebih dahulu
dikeluarkan.
 Pengemasan barang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan untuk tiap jenis
barang sehingga mutu tetap terjamin selama dalam perjalanan.
Dan untuk flowchart penjualan bisa dipelajari pada SOP Manajemen Distribusi.

04. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)


Kebersihan dan Kerapihan Gudang
Kebersihan dan kerapihan gudang pun tak kalah pentingnya, bayangkan seandainya gudang
berantakan, barang-barang letaknya berantakan, labelnya hilang, ditambah kotor.

Tidak nyaman kan? dan pastinya pendistribusian barang akan berantakan juga.

Oleh karena itu, perlu disusun SOP Kebersihan dan Kerapihan Gudang, format SOP masih sama
dengan format sebelumnya.

Perhatikan urutan format dan langkah-langkahnya:


A. Tujuan :
Untuk menjelaskan kegiatan menjaga kebersihan dan kerapihan gudang.

B. Bahan dan Alat :


 Alat pembersih lantai, seperti sapu
 Alat pel
 Cairan desinfektan
 Pestisida ( kalau diperlukan )
C. Kualifikasi pegawai :
Tenaga kerja yang ditunjuk

D. Prosedur :
# Lantai
Sapu dan pel lantai setiap pagi, tempatkan palet-palet sedemikian rupa sehingga lantai dapat
dengan mudah dibersihkan, catat dalam checklist dan paraf petugas.

# Dinding dan Langit-langit



 Bersihkan dinding dan langit-langit dari kotoran atau debu yang menempel
 Bersihkan langit-langit dari sarang laba-laba dan lain-lain.
# Pencegahan hama
Lakukan penggunaan pestisida secara berkala untuk mencegah adanya rayap, tikus atau serangga
lain yang dapat merusak barang-barang yang ada di gudang, catat dalam check list dan paraf
petugas

E. Dokumen terkait :
Kertas dan dokumen.

05. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)


Kebersihan dan Hygiene
Kebersihan dan hygiene gudang pun perlu mendapat perhatian, sehingga perlu dibuat SOP.
Berikut ini urutan langkah-langkahnya :

A. Tujuan :
Menjaga kebersihan ruang penyimpanan (gudang) untuk memelihara mutu barang yang disimpan
di gudang.

B. Alat dan bahan :




 Alat kebersihan seperti sapu dan alat pel
 Penandaan dilarang merokok, makan, minum dan meludah
 Checklist kebersihan gudang
C. Pihak Terkait :


 Pimpinan
 Kepala gudang
 Pelaksana Gudang
 Cleaning service
D. Prosedur :


 Ruang penyimpanan harus kering, bersih, bebas limbah / sampah dan debu.
 Ruang penyimpanan harus dibersihkan setiap hari oleh petugas yang menangani
kebersihan (cleaning service) sesuai checklist yang dibuat.
 Dilarang menyimpan makanan, minuman, meludah, rokok dan obat untuk
penggunaan pribadi di area penyimpanan (gudang).
 Toilet dan wastafel harus terpisah dari ruang penyimpanan dan harus terjaga
kebersihannya.
 Rekaman kegiatan pembersihan harus dipelihara.

06. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)


Keamanan Gudang

Kita tentu paham, KEAMANAN gudang menjadi kunci penting untuk menekan kerugian
perusahaan.

Bagaimana perusahaan agar bisa survive bila digudangnya ada ‘tikus’ yang menggerogoti aset
perusahaan.
Bahkan negara pun akan menjadi negara ‘gagal’ saat banyak ‘tikus-tikus’ menggerogoti asetnya
🙂
Maka pembuatan SOP Keamanan Gudang menjadi sangat krusial. Format dan step by step cara
menyusun SOP adalah seperti berikut ini :
A. Tujuan :
Untuk menjelaskan kegiatan bagaimana menjaga keamanan gudang termasuk keamanan barang
yang disimpan di dalamnya.

B. Bahan dan Alat :


Alat pengamanan seperti kunci / gembok, alarm

C. Kualifikasi personel :
Pegawai yang ditunjuk

D. Prosedur :


 Selain petugas dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk gudang (
pemberitahuan ini dicantumkan pada pintu masuk gudang ).
 Pintu gudang harus selalu terkunci jika tidak ada proses penerimaan dan
pengeluaran barang.
 Kunci gudang disimpan oleh kepala gudang / orang yang berwenang jika kepala
gudang berhalangan.

07. Kesimpulan
Demikian 5 contoh SOP perusahaan untuk pengelolaan gudang anda, selanjutnya tinggal
menambahkan header dan bagian pengesahaan SOP.
Header memuat logo perusahaan, judul, nomor dokumen, masa berlaku, keterangan jumlah
perbaikan dan jumlah halaman.
Sedangkan bagian pengesahaan yang terletak pada bagian akhir halaman pertama berisi orang-
orang yang membuat, memeriksa dan menyetujui SOP lengkap dengan jabatan dan tanda tangan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi pelaksanaan SOP tersebut. Tahapan ini sangat
krusial berkaitan dengan keberhasilan implementasi SOP.

Anda mungkin juga menyukai