(SOP)
DRIVER
CLENING SERVICE & OFFICE BOY
1. Wajib mengisi absen almano yang telah disediakan ketika dilokasi kerja yang telah
ditentukan.
2. Mengisi form lembur/ overtime dan ditanda tangan oleh user dilokasi.
14. Bila cuti/ ijin/ sakit konfirmasi terlebih dahulu ke User dan Divisi Driver PT KAS.
1. Supir wajib menjalankan tugas yang diberikan oleh user atau klient
2. Supir wajib merawat dan menjaga serta bertanggung jawab atas mobil yang
dikendarainya setiap hari :
4. Supir wajib memakai pakaian seragam serta tanda pengenal secara bersih dan rapih.
5. Menjaga kerahasiaan pihak pertama atau klient dimana ditempatkan meskipun sudah
tidak bertugas lagi.
6. Melakukan tugas tugas lain yang ditentukan kemudian sepanjang tidak bertentangan
dengan tujuan pokok.
NB.
Bila dari setiap point peraturan Driver PT.KAS diatas dilanggar maka akan diberikan sangsi
sesuai ketentuan yang berlaku di PT.KAS
Memang kejadian suatu kecelakaan transportasi tidak bisa dihindarkan dari beberapa
penyebabnya yang dipengaruhi oleh faktor prasarana (misal kondisi jalan, marka dll),faktor
lingkungan atau cuaca, kelengkapan peraturan (termasuk penegakan peraturannya) dan
terakhir karena faktor manusia, dan untuk selanjutnya tulisan ini hanya berhubungan dengan
faktor manusia terutama Anda sebagai pengemudi.
Faktor Manusia terutama pengemudi atau pilot atau Nahkoda adalah faktor yang sangat
menentukan dalam hal keselamatan transportasi, mereka biasanya dibekali pengetahuan yang
cukup tetang alat transportasi yang digunakannya termasuk harus memiliki izin “mengemudi”,
berpengalaman, dan tahu secara garis besar mengenai permesinan, misal tahu akan kondisi
ban, tahu masalah cuaca, kondisi kendaraan (rem, air radiator, instrumnetasi, alat navigasi,
lampu, alat darurat, dlsb).
Untuk memudahkan cerita, maka tulisan ini akan lebih membahas masalah tranportasi darat
yaitu kendaraan “mobil” dan di dunia mengemudi (berkendaraan) saat ini dikenal 3 (tiga)
macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, Aggressive Driving” dan“Defensive Driving”,
dan sebagai gambaran bisa dijelaskan sebagai berikut:
- Safety Driving, adalah mengemudi dengan selamat (mungkin secara guyon sering terbaca
dibelakang bak truck yang tertulis “utamakan selamat”), dimana pengemudi dalam
berkendaraan hanya mengutamakan selamat bagi dirinya pribadi tanpa memperhatikan
sekitarnya, tapi biasanya pengemudi masih memperhatikan peraturan dan cara mengemudi
yang baik, Safety driving ini biasa dilakukan oleh pembalap.
- Defensive Driving, adalah mengemudi dengan cara aman, dengan banyak mengalah,
selain cara mengemudi ini akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya,
sering sebagai moto mereka adalah ‘utamakan keselamatan”
Definisi yang diberikan oleh “National Safety Council’s Defensive Course (USA)”mengenai
defensive driving adalah “driving to save lives, time, and money, in spite of the conditions
around you and the actions of others”, mungkin secara terjemahan bebasnya adalah sebagai
berikut, defensive driving adalah “untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, tanpa
memperdulikan kondisi dan tindakan orang lain”, atau dengan kata lain meskipun kondisi jelek,
cuaca tidak mendukung, tindakan orang lain sangat membahayakan, tetapi kita mengemudi
harus tetap tenang dan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadi kecelakaan.
Tahap persiapan:
- Kondisi Kendaraan, misalnya sebelum melakukan perjalanan, cek dan test setiap
peralatan yang ada di mobil anda, misalnya: Kondisi rem, tanda lampu “sign”, lampu mobil,
klakson, kondisi ban termasuk bunganya (biasanya masih diatas 1 mm tebal bunganya), oli
mesin, oli rem, air pendingin, kondisi wiper, dan lain sebagainya terakhir kap mesin harus sudah
rapat.
- Kondisi Peralatan, apakah spare part (minyak rem, ban cadangan, air accu, dll tersedia),
alat P3K, Sabuk Pengaman, tools, segitiga pengaman, dan lain sebagainya.
- Kondisi Pengemudi, apakah sudah makan, tidak sakit/fit, sudah tidur cukup, tidak lupa
membawa SIM dan STNK yang masih berlaku, memakai baju yang tidak mengganggu dan lain
sebagainya.
Kondisi jalan dan Peraturan:
- Yang paling utama adalah taat pada peraturan lalulintas, mengerti akan arti dari marka
jalan, perhatikan kondisi jalan, tahu dengan pasti tujuan Anda mau kemana.
Saat Mengemudi:
- Hindari pengemudi lain yang aggressive (”ugal-ugalan”), sebagai contoh dibelakang Anda
ada kendaraan yang terlalu mepet, sebaiknya Anda menghindar dan mempersilahkan
pengemudi itu menyusulnya (menyalip), karena bila sesuatu terjadi misalnya saat adanya
pengereman mendadak, maka sudah pasti mobil yang dibelakang Anda tersebut akan
menabrak kendaraan Anda.
- Turuti aturan lalulintas yang berlaku saat itu, misal berusaha turunkan kecepatan selalu
dibawah kecepatan maksimum yang diperbolehkan, dlsb.
- Turuti “aturan 2 (dua) detik” (two-second rule) yaitu aturan menjaga jarak di jalan arteri
atau jalan biasa, dimana mobil Anda dengan mobil di depan anda harus berjarak selama 2 (dua)
detik, mengukurnya misal ada kendaraan didepan Anda melewati suatu tiang maka saat
kendaraan Anda sampai di tiang tersebut harus dicapai dalam dua detik, tetapi jarak ini harus
bertambah menjadi lebih lama (3, 4, 5 detik) bila kecepatan menjadi lebih kencang misalnya
saat mengemudi di jalan tol.
- Menurut teorinya ada 8 (delapan) rahasia mengemudi supaya selamat (diambil dari
“http://kidshealth.org”), yaitu:
o Perhatikan sekitar Anda, misal ada pengemudi yang ugal-ugalan, maka patut dihindari oleh
Anda sebagai pengemudi yang sadar (tidak ikut gila).
o Jangan tergantung dari Pengemudi lain, maka janganlah sekali kali memperkirakan tindakan
pengemudi kendaraan lain, seperti memperkirakan kendaraan itu pasti belok kiri maka kita ke
kanan.
o Selalu mempunyai jalan keluar, misal saat ada pengereman mendadak maka bisa
menghindarinya.
o Ikuti Aturan 2 (dua) detik, yaitu menjaga jarak sepanjang dua detik dengan kendaraan di
depannya, bila di tol maka aturan menjadi aturan 4 (empat) detik, atau bahkan menjadi aturan
5 (lima) detik
o Hindari resiko, sebagai pengemudi harus bisa membaca resiko yang bisa terjadi dan segera
hindari resiko itu.
o Fokus mengemudi, hindari mengemudi sambil mengobrol ,makan, minum atau berbicara
lewat telpon, sebaiknya betul betul focus mengemudi.
Yang perlu diingat saat mengemudi adalah Anda adalah bagian dari masyarakat jalanan yang
saat itu Anda berada, maka Anda harus berprinsip bahwa Anda adalah pengemudi yang
membawa kebaikan bagi semua orang disamping buat Anda sendiri serta Keluarga Anda, ingat
Istri Anda, Orang tua, dan Anak Anda selalu mendambakan Anda selalu berada di tengah-
tengah mereka, kenapa kita harus bertindak konyol dengan mempertaruhkan nyawa atau
badan Anda sendiri. Kendali ada ditangan Anda.
Salam
JOB DESCRIPTION CLEANING SERVICE
Cleaner / Pelaksana
Melaksanakan seluruh intruksi yang telah diberikan oleh atasan ( leader / supervisor )
Menjaga dan merawat serta bertanggung jawab terhadap lokasi yabg telah diwewenangkan.
Leader
Supervisor
Administrasi
Objek pengawasan
Sistem pengawasan
1.Pengawas (supervisor/leader)
Dalam kapasitasnya peranan seoreng pengawas Cleaning Service memiliki peranan sentral, mengingat
dengan adanya pengawas,maka akan lebih terciptanya suatu standar mutu yang diinginkan,karena
pengawaslah yang menentukan / menilai baik buruknya suatu job. Disamping itu peranan seorang
pengawas sebagai motor penggerak operasional,Mengingat begitu vitalnya kedudukan pengawas,maka
dalam menjalankan tugasnya pengawas harus mampu menilai dan mendeteksi indikasi-indikasi yang
timbul dan juga harus memiliki apresiasi yang tinggi terhadap objek yang diawasinya.
2.Objek Pengawasan
Sasaran objek pengawasan haruslah jelas dan mengarah pada titik-titik yang berpotensi terjadi
kesalahan maupun adanya kelemahan,yaitu :
- Lokasi Kerja
Apakah lokasi kerja telah benar-benar bersih dan tidak adanya area yang belum tersentuh.
- Pelaksana
Pastikan / check apakah petugas dilokasi tersebut ada atau tidak dan apa aktivitasnya.
- Cara Kerja
Perhatikan apakah cara kerja pelaksana sudah baik dan sesuai dengan petunjuk pelaksana.
- Hasil Kerja
3.Sistem Pengawasan
Pengawasan akan dapat mencapai sasran apabila dilakukan dengan system yang baik dan teratur.
A. Mulailah pengecekan dari atas menuju bawah dengan menggunakan tangga darurat.
B. Kelilingi tiap lantai / lokasi dengan menggukan arah jarun jan (Jangan sesekali mengacak,
karena hal demikian akan berpotensi ada point-point yang terlewat).
C. Gunakan 3 (tiga) panca indra (mata,hidung,tangan) untuk mendeteksi kondisi suatu lokasi.Lakukan
dengan seteliti mungkin sampai keseluruh sudut. D.
Catat seluruh kondisi / situasi yang dianggap tidak standar (baik mengenai kenersihan maupun
kemungkinan adanya kerusakan).
MATA
TANGAN
HIDUNG
Mata
Dengan mata orang dapat melihat apakah suatu lokasi bersih atau kotor.
Tangan
Bila mata sudah melihat bersih,coba sentuh dengan tangan apakah benar-benar sudah bersih / masih
ada kotoran yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan oleh tangan.
Hidung
Bila sudah terlihat dan disentuh dengan tangan benar-benar tidak ditemukan kotoran,coba dicium /
dirasakan apakah masih ada bau yang kurang sedap,baik itu bau kotoran maupun sIsa bahan pembersih
yang masih tertinggal .
Unsur-unsur tersebut diatas dapat diintegrasikan kedalam lokasi kerja agar terciptanya standar
kegersihan yang diinginkan.
A.Out door (area bagian luar)
1.Parkir Area
3.Taman / landscaping
OFFICE BOY
TUGAS RUTIN
Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan areal tanggung jawabnya.
TUGAS BERKALA
Menyiram/merawat tanaman.
TUGAS INSIDENTAL
TUGAS TAMBAHAN
dengan seijin dari Divisi yang dilayani atau Koordinator OB (Staff GA)
JENIS PELANGGARAN & SANKSI
Datang terlambat setelah jam masuk tanpa pemberitahuan/ijin Koordinator atau Divisi yang dilayani.
Pulang sebelum jam yang pulang tanpa pemberitahuan/ijin Koordinator atau Divisi yang dilayani.
Pulang sebelum jam yang ditentukan bagi yang bertugas lembur pada hari biasa tanpa
pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.
Pulang lebih cepat dari jam yang ditentukan bagi yang bertugas lembur pada hari libur tanpa
pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.
Tidak stand-by pada tempat yang ditentukan tanpa pekerjaan/alasan yang masuk akal ketika
dicari/diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu berikutnya.
Terlambat (terlalu lama) atau salah dalam mengerjakan tugas rutin, tugas berkala dan tugas insidental
yang menjadi tanggung jawabnya tanpa alasan yang masuk akal sehingga menimbulkan keluhan
(complaint) dari karyawan/tamu dan/atau merugikan Perusahaan baik dalam finansial maupun nama
baik.
Tidak mengerjakan tugas rutin, tugas berkala dan tugas insidental yang menjadi tanggung jawabnya
tanpa alasan yang masuk akal.
Menolak perintah tugas dari Koordinator atau Divisi yang dilayani tanpa alasan yang masuk akal.
Tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan/ijin dari Koordinator atau Divisi yang dilayani.
TEGURAN LISAN
Melakukan satu kali pelanggaran dari salah satu jenis pelanggaran diatas.
TEGURAN TERTULIS
Melakukan 2 (dua) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 2 (dua) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 3 (tiga) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 3 (tiga) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 4 (empat) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 4 (empat) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Dikenakan sanksi nyata berupa pemotongan pembayaran 15 (lima belas) jam lembur.
Melakukan 5 (lima) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan 5 (lima) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Dikenakan sanksi nyata berupa pemotongan pembayaran 20 (dua puluh) jam lembur.
Melakukan lebih 5 (lima) kali pelanggaran yang sama dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Melakukan lebih 5 (lima) jenis pelanggaran yang berbeda dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Panduan ini dibuat untuk menjadi acuan standar kerja PT. KARUNIA ADI SENTOSA yang bergerak di
bidang Cleaning Service dan Office Boy,guna menjadikan tenaga kerja yang professional dan
bertanggung jawab. Demikianlah Standart Operating Procedure di buat.
Sebagai contoh prosedur arus keluar masuk barang, kebersihan, hygiene, kerapihan dan
keamanan gudang
Dan pada kesempatan ini blog manajemen keuangan menyajikan 5 contoh standar operasional
prosedur untuk mengelola gudang penyimpanan bisnis Anda.
Yuk ikuti pembahasannya berikut ini…
01. Contoh SOP Perusahaan untuk Manajemen
Persediaan Gudang
Sebaliknya, arus keluar masuk barang yang terdata dengan baik akan membuat barang selalu
terjaga dan sampai di tangan konsumen tepat waktu serta dalam kondisi prima.
So, bila gudang Anda masih berantakan atau anda ingin merapikan tata kelola gudang yang baik,
mulai dari penerimaan, penyimpanan, pengelolaan dan pengeluaran barang.
5 contoh SOP perusahaan tentang pengelolaan atau manajemen gudang ini bisa diterapkan
untuk gudang Anda.
Dua contoh SOP perusahaan mengenai penerimaan dan pengeluaran barang dan 3 SOP
perusahaan tentang pengelolaan gudang seperti kebersihan, kerapihan, kesehatan dan keamanan.
Kelima contoh SOP perusahaan ini masih dalam bentuk draft yang bisa anda sesuaikan dan
sempurnakan sesuai dengan proses bisnis anda.
Untuk melengkapi referensi anda tentang apa yang dimaksud dengan sop, pengertian sop,
definisi sop, arti sop, apa itu sop, format sop, dan tata cara pembuatan sop serta contoh SOP
perusahaan saya sarankan untuk membaca semua tentang SOP
02. Contoh Standard Operating Procedure (SOP)
Penerimaan Produk Di Gudang
Nah, kali ini disajikan tutorial lengkap cara menyusun SOP Penerimaan barang di gudang.
Format SOP yang digunakan untuk pembuatan SOP ini masih sama dengan format contoh SOP
perusahaan sebelumnya, yaitu kombinasi antara narasi dan flowchartpembelian.
Perhatikan step by step cara pembuatan SOP dan contoh format SOP berikut ini :
A. Tujuan:
Untuk menjelaskan kegiatan penerimaan barang di gudang dan pengiriman barang untuk
memastikan bahwa barang yang telah diterima atau dikirim telah sesuai dengan purchasing
order (PO) atau Delivery Order (DO).
B. Bahan dan alat :
Delivery Order (DO)
Surat Pesanan
Kendaraan
Troley
C. Kualifikasi Pegawai :
Pegawai yang ditunjuk
D. Prosedur :
Saat penerimaan barang sebaiknya menggunakan checklist seperti pada dibawah ini
Gudang hanya boleh menerima produk sesuai dengan surat pesanan.
Meminta persetujuan Manajer Logistik atau pegawai yang ditunjuk jika ada barang yang
tidak dapat dipesan sebelum produk diterima.
E. Checklist Penerimaan Barang :
Nama dan jumlah barang yang datang sesuai dengan surat pesanan.
Kebenaran jenis dan jumlah barang yang diterima.
Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan.
Tidak ditemukan kebocoran dan sebagainya.
Jangka waktu kadaluarsa yang memadai.
Kebenaran kondisi kemasan seperti yang disyaratkan.
Selain memuat item-item keterangan seperti di atas, dalam checklist sebaiknya juga memuat
kolom yang berisi penjelasan singkat dari setiap item keterangan.
Untuk bentuk lengkapnya bisa seperti berikut ini :
A. Tujuan :
Untuk menjelaskan kegiatan pengiriman barang dagangan untuk memastikan bahwa barang yang
dikeluarkan sesuai dengan surat pesanan dan surat pengiriman barang.
D. Prosedur :
# Pemeriksaan barang yang akan dikirim :
Periksa barang yang dikirim oleh kepala gudang.
Periksa kesesuaian nama barang, batch number, tanggal kadaluarsa dengan Surat Pesanan
dan Surat Pengiriman Barang (SPB).
Ditanda tangani kepada gudang apabila kondisi barang sudah sesuai.
Serahkan Surat Pengiriman Barang dan barang kepada pengirim barang.
Periksa ulang kesesuaian barang dengan Surat Pesanan (SP) dan SPB oleh pengirim
barang.
Packing barang dan masukkan dalam armada pengiriman.
Catat pengiriman barang oleh administrasi gudang pada buku ekpedisi pengiriman.
Serahkan kembali SP dan SPB lembar ke-2 dan ke-3 yang telah ditandatangani dan
distempel penangungjawab setelah pengiriman barang kepada administrasi gudang.
Periksa kesesuaian SPB dengan buku ekspedisi pengiriman.
Arsipkan SP dan SPB lembar ke-3.
Serahkan SPB lembar ke-2 ke bagian pajak.
Tidak nyaman kan? dan pastinya pendistribusian barang akan berantakan juga.
Oleh karena itu, perlu disusun SOP Kebersihan dan Kerapihan Gudang, format SOP masih sama
dengan format sebelumnya.
D. Prosedur :
# Lantai
Sapu dan pel lantai setiap pagi, tempatkan palet-palet sedemikian rupa sehingga lantai dapat
dengan mudah dibersihkan, catat dalam checklist dan paraf petugas.
E. Dokumen terkait :
Kertas dan dokumen.
A. Tujuan :
Menjaga kebersihan ruang penyimpanan (gudang) untuk memelihara mutu barang yang disimpan
di gudang.
Kita tentu paham, KEAMANAN gudang menjadi kunci penting untuk menekan kerugian
perusahaan.
Bagaimana perusahaan agar bisa survive bila digudangnya ada ‘tikus’ yang menggerogoti aset
perusahaan.
Bahkan negara pun akan menjadi negara ‘gagal’ saat banyak ‘tikus-tikus’ menggerogoti asetnya
🙂
Maka pembuatan SOP Keamanan Gudang menjadi sangat krusial. Format dan step by step cara
menyusun SOP adalah seperti berikut ini :
A. Tujuan :
Untuk menjelaskan kegiatan bagaimana menjaga keamanan gudang termasuk keamanan barang
yang disimpan di dalamnya.
C. Kualifikasi personel :
Pegawai yang ditunjuk
D. Prosedur :
Selain petugas dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk gudang (
pemberitahuan ini dicantumkan pada pintu masuk gudang ).
Pintu gudang harus selalu terkunci jika tidak ada proses penerimaan dan
pengeluaran barang.
Kunci gudang disimpan oleh kepala gudang / orang yang berwenang jika kepala
gudang berhalangan.
07. Kesimpulan
Demikian 5 contoh SOP perusahaan untuk pengelolaan gudang anda, selanjutnya tinggal
menambahkan header dan bagian pengesahaan SOP.
Header memuat logo perusahaan, judul, nomor dokumen, masa berlaku, keterangan jumlah
perbaikan dan jumlah halaman.
Sedangkan bagian pengesahaan yang terletak pada bagian akhir halaman pertama berisi orang-
orang yang membuat, memeriksa dan menyetujui SOP lengkap dengan jabatan dan tanda tangan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi pelaksanaan SOP tersebut. Tahapan ini sangat
krusial berkaitan dengan keberhasilan implementasi SOP.