Anda di halaman 1dari 8

Penatalaksanaan Hepatitis B Kronik

Kiah Hilman, Syarif H.Djajadiredja, Edhiwan Prasetya, Meilianau


Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan di Afrika dan Asia; 40 juta diantaranya


Hepatitis B masih tetap di Asia Pasifik.
merupakan masalah kesehatan di Prevalensinya bervariasi sekali antara
masyarakat hingga saat ini, dimana prevalensi ringan, sedang dan berat
jumlah penderita cukup banyak dan misa1nya prevalensi di Amerika Serikat
sebagian penderita akan mendapat 0,3 %, baru akhir-akhir ini agak
sirosis hati bahkan kanker hati. Dari meningkat karena banyaknya imigran
pasien-pasien yang datang pada kami dari Asia dan makin maraknya pecandu
ternyata penanganan yang dilakukan narkoba yang menggunakan a1at suntik
oleh para dokter tidaklah selalu benar bersama.
karena kurang pengertian. Bandung termasuk daerah yang
Tujuan penulisan makalah memiliki prevalensi sedang, yakni 4-5
adalah supaya para dokter dapat Pada saat ini jumlah penduduk yang
menangani kasus-kasus pengidap tinggal di Bandung diperkirakan 2 juta
hepatitis B dengan baik, agar dapat orang, berarti di Bandung dengan
menemukan reaktivasi hepatitis B sedini prevalensi di atas, terdapat kurang lebih
mungkin dan dengan pengobatan yang 100.000 pengidap HBsAg, suatu jumlah
tepat dapat mencegah paling tidak yang besar.
menghambat progresi hepatitis B
tingkat yang lebih buruk. Cara Penularan
Kendalanya masih banyak Ada dua cara penularan :
diantaranya biaya pemeriksaan 1. Secara horisontal dari pengidap
laboratorium yang diperlukan masih hepatitis B ke orang lain, paling
mahal, terutama biaya pemeriksaan sering melalui suntikan, produk-
HBV- DNA. produk darah, kontak sexual, akhir-
Keberhasilan terapi dengan akhir paling sering pada pecandu
interferon hanya : -\+ 40% penderita , narkoba karena memakai alat suntik
lagi pula biaya pengobatan dengan bersama dan dipakai berulang kali.
interferon mahal sekali. Mungkin Akhir-akhir ini diketahui bahwa
sebagian dari pengidap hepatitis B di antara keluarga yang serumah lebih
Bandung tidak cukup mampu untuk mudah tertular bila ada pengidap
mendapat penanganan yang cukup hepatitis B, diduga penularan
lengkap, tetapi para dokter dapat melalui air 1iur .
menyesuaikan dengan keadaan dan Bila seorang tertular secara
kemampuan penderita. horisontal dan menderita Hepatitis
B Akut, 5 -10 % akan menjadi
Prevalensi hepatitis kronik, sedangkan yang 90-
Diseluruh dunia ada lebih kurang 350 95% akan sembuh, HbsAg-nya
juta pengidap hepatitis B, kebanyakan
menjadi negatif dan akan ditemukan kronis beserta komplikasi -
Anti-HBs dalam darah. komplikasinya di kemudian hari.
2. Secara vertikal dari ibu pengidap Pada mereka yang kebetulan
hepatitis B ke bayi yang baru lahir . didapatkan HBsAg yang positif ( seperti
Penularan secara vertikal paling pada medical check up) dan belum
banyak menyebabkan hepatitis didapatkan adanya keluhan, biasanya
kronis, lebih kurang 80 -90 % akan memiliki prognosa yang lebih baik.
menjadi pengidap hepatitis B. Sebagian pengidap golongan ini
Tetapi diketahui bahwa HbsAg termasuk kedalam pengidap sehat.
pada bayi yang tertular menjadi Pada mereka yang ditemukan
positif antara usia 6 minggu sampai adanya HBsAg yang positif dan sudah
6 bulan. Hal ini memberi kesan didapatkan adanya keluhan, seperti
bahwa penularan yang terjadi cepat capai, mual, anoreksia, dll,
terutama saat terjadinya partus dan biasanya sudah mengidap hepatitis B
waktu ibu pengidap hepatitis B kronis. Dimana hepatitis B kronis
mengurus bayinya sehari -hari. persisten prognosanya lebih baik
Tetapi hal ini sangat tergantung dibandingkan dengan hepatitis B kronis
pada keadaan replikasi ibu hamil aktif.
tersebut. Bila ibu hamil berada Mengapa pada sebagian
dalam keadaan nonreplikasi ( penderita tetap pada stadium kronik
HBeAg -), hanya kurang -lebih 56 % persisten dan selama hidupnya tidak
bayi yang menjadi hepatitis kronis. apa –apa sedangkan pada penderita
Sebaliknya jika dalam keadaan lainnya menjadi kronik aktif dan
replikasi ( HBeAg + ) kurang lebih kemudian menjadi sirosis hati bahkan
90 % bayi akan menderita hepatitis kanker hati? Temyata hal ini tergantung
kronis. Dengan dari interaksi antara replikasi virus
dilakukanyavaksinasi secara masal, hepatitis B yang kontinue dan status
maka tingkat kronisitas hepatitis B imunologi penderita (Sherlock).
menurun. Bila penderita datang sudah
Di negara-negara dengan prevalensi didapatkan asites atau tanda–tanda
pengidap hepatitis B yang rendah hipertensi portal lainnya, dapat diduga
penularan terutama secara bahwa os sudah menderita sirosis hati.
horisontal, sedangkan di negara- Di Indonesia 30 % penderita sirosis hati
negara dengan prevalensi sedang berlanjut menjadi kanker hati
dan tinggi, penularan terutama (Sherlock). Hanya pada sebagian kecil
secara vertikal. penderita kanker hati tidak dapat kita
temukanadanya sirosis hati.
Untuk mengetahui secara tepat
Gambaran Klinik stadium yang diderita maka dibutuhkan
Hepatitis B akut memiliki biopsi hati. Namun tindakan ini jarang
keluhan dan gejala yang sama dengan dilakukan karena kebanyakan pasien
virus hepatitis akut lainnya. Sebagian menolak untuk di biopsi, kecuali atas
besar (90%- 95 %) akan sembuh. indikasi yang jelas. Karena itu kita
Pada penularan secara vertikal menggunakan pemeriksaan-pemeriksa-
biasanya gejala yang timbul an penunjang lainnya yaitu :
minimal/subklinis dan justru banyak -petanda-petanda serologi HBV
yangberprogresi menjadi hepatitis B -pemeriksaan fungsi hati
untuk mengetahui pasien sedang di HBeAg
dalam stadium yang bagaimana. HBeAg terdeteksi dalam serum dalam
Dengan demikian kita dapat melakukan waktu singkat setelah terdeteksi HBsAg.
pengelolaan yang mendekati kebenaran. HBeAg bersama dengan
Tanda-tanda Serologi HBV-Kronik . HBVDNA adalah tanda-tanda bahwa
ada replikasi HBV yang masih aktif.
HbsAg Bi1a infeksi mereda HBeAg hilang dari
HBsAg sudah positif dalam masa serum dalam waktu singkat sebelum
inkubasi, biasanya 2-6 minggu sebelum HbsAg menghi1ang.
timbulnya gejala-gejala. Pada Hepatitis HBVDNA
B Akut HbsAg hilang dalam waktu Seperti HBeAG, HBVDNA adalah
beberapa minggu atau bulan, kemudian petanda bahwa ada replikasi HBV yang
timbul Anti-HBs yang akan tetap masih aktif. Ditemukan dan hilang dari
terdeteksi seumur hidup. Pada sebagian serum kira-kira bersamaan dengan
kecil Anti-HBS kemudian bisa tidak HBeAg.
terdeteksi. Bila HBsAg tidak hilang,dan Status Hepatitis B kronik
persisten lebih dari 6 bulan dinamakan ditentukan dengan memeriksa tanda-
Hepatitis B kronik. Pada bayi yang lahir tanda berikut ini. Antara lain dapat
dari ibu pengidap Hepatitis B kronis, dibedakan antara keadaan replikasi
HBsAg timbul antara usia 6 minggu aktif dan nonreplikasi seperti di bawah
sampai 6 bulan dan umumnya bersifat ini :
persisten.
Apakah HB kronik dapat menghilang
dengan sendirinya? Tujuan Penatalaksanaan HB kronik.
Pada HBV kronik umumnya; 1. Menentukan status pasien pada
didapatkan HBsAg yang positif seumur waktu mnya pemeriksaan
hidup. Pada sebagian kecil HBsAg akan 2. Pada status replikasi memberi terapi
menghilang secara spontan dan akan spesifik dengan tujuan mengubah
timbul Anti-HBs yang positif, maka status replikasi ke arah status non
dalam keadaan demikian orang tersebut replikasi. Transaminase jadi normal
dapat dinyatakan sembuh. dan bila mungkin :
Banyak pasien berpindah- - HBeAg dan HBVDNA menjadi
pindah antara keadaan replikasi dan negatif. Tujuan ini biasanya
non replikasi. Transformasi dari dicapai dengan memberi terapi
keadaan replikasi keadaan non replikasi spesifik.
disertai hilang HbeAg dan timbulnya - HBsAg biasanya tetap positif.
Anti-Hbe. Serokonversi spontan dari 3. Pada status non replikasi dimonitor
HBeAg ke Anti-HBe dapat terjadi pada secara berkala kadar transaminase
pasien dimana jumlahnya belum jelas, dan diberi nasihat non spesifik.
ada yang! mengatakan 10-15 % per 4. Dalam keadaan tertentu perlu
tahun (Desai & Pratt ). dilakukan biopsi yang hasilnya lebih
tepat dibandingkan pemeriksaan
Pemeriksaan Transaminase seromarker dan transaminase.
Meningkatnya nilai transaminase (SGC
SGPT) mencerminkan kerusakan Nasihat secara umum
hepatoseluler, namun enzim–enzim 1.Memelihara status gizi yang baik
tersebut dimiliki juga oleh organ lain dengan memberi nutrisi yang
SGPT lebih spesifik untuk hepar adekuat. Pada hepar status non
dibandingkan SGOT. Karena itu kami replikasi tidak ada pantangan.
lebih menitikberatkan pada pemeriksa- Bila sudah ada sirosis hati pada status
an SGPT dalam penatalaksanaan hepatitis B kompensata tetap tidak
hepatitis kronis. ada pantangan makan tetapi pada
Transaminase bisa normal pada status dekompensata perlu :
Hepatitis B kronik. Ada yang nilainya - asupan garam dibatasi
agak meningkat. Pada waktu terjadi - protein sebaiknya dalam bentuk
eksaserbasi, reaktivasi proses replikasi branch chain amino acids (BCAA)
ditandai peningkatan transaminase 2. Kegiatan dan latihan-latihan.
secara bermakna. Pada status non replikasi tidak ada
Pada umumnya kita hanya memeriksa batasan kegiatan dan olahraga yang
SGPT saja. Dalam penatalaksanaan HB biasa dilakukan tetap dianjurkan.
kronik, yang dimaksud dengan SGPT Pasien boleh bekerja biasa, dia tidak
meningkat adalah : akan menularkan HBV pada teman-
- peningkatan nilai lebih dari 2 kali teman sekantor hanya karena bekerja
batas normal, pada 3 kali pemeriksaan di ruangan yang sama.
selang satu bulan berturut-turut 3. Tindakan Pencegahan.
dilakukan dalam waktu 3 bulan harus Ada profesi-profesi tertentu yang
disingkirkan sebab-sebab dari sebaiknya di1arang untuk HBV carrier
peningkatan SGPT tersebut yaitu profesi dengan kontak pada
orang lain dan memungkinkan Peggylated Interferon yang
penularan : diberikan cukup lx seminggu (obat
• dokter dan dokter gigi ini diperkirakan masuk ke Indonesia
• perawat tahun 2002).
• ana1ist • Lamivudin diberikan per oral, efek
4. HBsAg (+) pada Ujian Badan. sampingnya sedikit. Diberikan
Bila pada check up untuk melamar bersama dengan interferon atau
pekerjaan ditemukan HBsAg (+) tersendiri.
dengan transaminase normal, tidak Kedua preparat di atas tidak ada
ada alasan untuk menolak pekerja manfaatnya bila diberikan dalam waktu
hanya dengan alasan HBsAg (+). yang singkat.
Di Bandung ada lebih kurang 100.000
HBsAg carrier, bi1a mereka di tolak Penatalaksanaan Hepatitits B kronis
bekerja akan menambah a. HBeAg (-) dan anti-HBe (+)i
pengangguran. HBVDNA( -) dan tidak ada
5. Vaksinasi Hepatitis B. tanda-tanda sirosis hati. Pengidap
Semua orang yang akan bekerja di yang termasuk golongan ini
lingkungan yang memungkinkan jumlahnya paIing besar, dahulu
kontak dengan darah yaitu, dr, drg, dinamakan pengidap sehat
paramedis, pegawai RS dan orang (healthy carrier). Istilah "healthy
kontak yang serumah dengan carrier. carrier" ini sekarang jarang
Sebetulnya semua penduduk daerah dipakai, sebab dapat memberi
prevalensi sedang dan berat yang kesan bahwa penderita dalam
HBsAg (-) dan anti HBs (-) sebaiknya keadaan sehat. Sebagian besar
divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B golongan ini tidak akan berlanjut
pada bayi sudah diketahui secara ke stadium yang lebih jelek.
umum. Ternyata pada sebagian tetap
dapat terjadi sirosis dan kanker.
Terapi Spesifik Karena itu golongan ini tetap
Banyak obat anti-virus yang telah harus diawasi supaya bila terjadi
dicoba untuk mengobati Hepatitis B tapi reaktivasi repIikasi virus dapat
belum ada yang memuaskan. Pada terdeteksi secara dini (Iihat d2).
waktu Cara pengawasannya dengan
ini yang dianggap paling baik hasilnya memeriksa kadar SGPT tiap 6
adalah interferon dan lamivudin. bulan. Bila ditemukan
• Interferon diberikan secara intensif, peningkatan disusul dengan
3 kaIi seminggu. Minimal 4-6 bulan pemeriksaan HBeAg dan
lamanya. Hasi1nya masih kurang HBVDNA. Tindakan berikutnya
memuaskan, hanya 40-50 % berhasil. disesuaikan dengan hasil peme-
Efek sampingnya mengganggu dan riksaan seromarker tersebut.
harganya sangat mahal. Ada jenis
interferon kerja panjang yaitu
b. HBeAg (+), HBVDNA (+), SGPT pengidap sehat bila SGPT
normal. Pada golongan ini meningkat lagi perlu dilakukan
sebaiknya dilakukan biopsi hati pemeriksaan HBVDNA lagi.
walaupun SGPT normal; bila ada
tanda–tanda hepatitis kronik aktif
tetap perlu terapi spesifik. Kesimpulan
Bila tidak ada tanda-tanda hepatitis Hepatitis B kronis masih
kronik aktif perlu pengawasan merupakan masalah kesehatan
intensif kadar transamiriase tiap 3 masyarakat di Indonesia. Di Bandung
bulan, bila meningkat tindakan diperkirakan terdapat kurang lebih
seperti pada c. 100.000 pengidap hepatitis B kronis.
c. HBeAg (+), HBVDNA (+) dan SGPT Pada mereka perlu dilakukan tindakan-
yang meningkat menandakan tindakan yang mencegah progresi ke
bahwa adanya hepatitis kronik aktif. arah sirosis hati, bahkan kanker hati.
Golongan ini perlu pengobatan Untuk itu diperlukan penatalaksanaan
spesifik dengan interferon minimal 6 yang baik dan terapi yang adekuat bagi
bulan dengan frekuensi 3x mereka yang memerlukannya.
seminggu ditambah lamivudin Banyak kendala yang akan
minimall tahun. dihadapi diantaranya banyak penderita
d.l.HBeAg(-), Anti-HBe(+), HBVDNA(-) yang berpenghasilan rendah, harga
tetapi sudah ada tanda- tanda pemeriksaan seromarker mahal dan
sirosis. Sirosis hati adalah harga obat- obatan lebih mahal lagi.
kontraindikasi untuk pemberian Respon terhadap terapi pun belum
interferon, tetapi bisa dicoba memuaskan.
pemberian lamivudine. Diharapkan Dengan pengetahuan yang baik,
lamivudine dapat menghambat maka tindakan -tindakan di atas dapat
progresivitas dari sirosis hati kita sesuaikan dengan keadaan dan
tersebut. Golongan ini prognosanya kemampuan penderita.
kurang baik, karena itu harus Harapan kita adalah agar di
dilakukan pengawasan terhadap kemudian hari harga pemeriksaan
terjadinya HCC dengan cara dapat lebih murah dan ditemukan obat–
pemeriksaan USG, AFP tiap 3 bulan. obat yang lebih canggih dan terjangkau
d. 2. Precore-mutantHBeAg(-) dan anti- oleh masyarakat banyak.
HBe (+) Seperti dapat dilihat pada
(a) maka sebagian besar golongan
ini dahulu dinamakan “Healthy Daftar Pustaka
carrier” , namun pada sebagian kecil Guan R, Stephen Pi Treatment of Chronic
dapat terjadi infeksi oleh precore Viral Hepatitis i Management of
mutan dari HBV, mengakibatkan Commort Gastroenterological
Problems, Second Ed (1997) : 149-
terjadinya hepatitis kronik yang
163.
berat yang dapat berprogresi cepat
Hoofnagle JH, Aller HI, Chronic Viral
ke sirosis, dimana didapatkan Hepatitis : Vyas GN et all eds. Viral
HBeAg yang tetap (-) namun HBV Hepatitis and Liver Disease.
DNA menjadi (+) kembali. Grunne- Stratton Inc, 1984, 97 -113
Sayangnya proses ini secara klinis Wands IR, Isselbacher KI, Chronic Hepatitis,
tidak disertai tanda-tanda yang jelas. Harrison's Principles of Internal
Oleh karena itu pada pasien
Medicine, Ed 12, Mc Graw -Hill the New Millenium, Hongkong,
New York, 1991, 253 i 1337 -1339 2000
Sulaiman dan Iulitasari. Patogenesa dan Desai SP and Pratt SI, Clinician's Guide to
penatalaksanaan Hepatitis B Akut laboratory Medicine, Lexi -Comp.
dan kronik, MKI, Vol44 No 5, mei Inc, Hudson 2000 :556
1994, 308 -314 Sherlock Sand Dooley I, Disease of Liver
Stace NH, Management Hepatitis Bi Disease and Billiary System, Ed 10,
Versus Cost. Read in Symposium of Blackwell Science, 1997.
Chronic Hepatitis B management in

Anda mungkin juga menyukai