Teknik Pemboran Peralatan Pemboran PDF
Teknik Pemboran Peralatan Pemboran PDF
PERALATAN PEMBORAN
TUGAS KULIAH
oleh:
Genti Emel Fernanda
1308145.2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Teknik
Pemboran tentang peralatan pemboran.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mulya
Gusman selaku dosen mata kuliah Teknik Pemboran atas dedikasinya kepada saya
untuk menyelesaikan makalah.
Saya sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Amin..
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................2
Daftar isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................5
C. Manfaat penulisan makalah......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengenalan Pemboran.................................................................................. 7
B. Sistem Klasifikasi Metode Pengeboran........................................................7
C. Peralatan Pemboran....................................................................................12
D. Rangkaian Pelengkap.................................................................................31
A. Kesimpulan................................................................................................37
B. Saran...........................................................................................................37
C. Daftar Pustaka............................................................................................37
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Geoteknik
Pengeboran geoteknik bertujuan untuk menentukan karakteristik tanah
dan batuan, dalam beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi
tentang kondisi alami dan posisi muka air tanah.
2. Konstruksi
Pengeboran konstruksi secara umum bertujuan untuk menentukan batas
antara batuan dasar (basement) dan batuan di atasnya yang umumnya sudah
mengalami deformasi pelapukan.
3. Eksplorasi mineral
Eksplorasi adalah proses pencarian terhadap suatu cebakan mineral
untuk menentukan kuantitas mineral secara ekonomis. Pengeboran
eksplorasi bertujuan untuk:
a. Eksplorasi tubuh bijih
b. Informasi stratigrafi
c. Survei seismik
d. Verifikasi interpretasi geofisika dan geokimia
e. Kontrol kadar bijih
f. Perhitungan cadangan bijih
4
g. Deskripsi tubuh bijih (penyebaran, bentuk, butir penyusun, dll.)
4. Seismik
Pengeboran dalam kegiatan survei seismik berguna untuk menempatkan
bahan peledak sebagai sumber getaran dalam seismik refraksi maupun
refleksi.
5. Peledakan
Pengeboran untuk keperluan peledakan berguna untuk menempatkan
bahan peledak sebagai salah satu proses untuk memberaikan material yang
kompak.
6. Sumur air
5
pada pengeboran untuk mineral/batubara dan pengeboran air. Ada pun
bahasannya mencakup:
a. Peralatan pengeboran; meliputi jenis mesin bor, pompa atau kompresor,
stang bor (drill rod), casing, core barrel, mata bor (bit), dan
perlengkapan lainnya.
b. Lumpur pengeboran
c. Logging (hanya sebatas aplikasinya)
d. Teknis pengeboran; meliputi metode/klasifikasi pengeboran (dengan
sirkulasi dan tanpa sirkulasi) dan tahapan-tahapan pengeboran.
e. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pengeboran baik
masalah teknis maupun non teknis.
f. Organisasi divisi pengeboran; membahas struktur organisasi
pengeboran umumnya dan tugas dari masing-masing personil.
g. Analisa biaya pengeboran; membahas faktor yang mempengaruhi dan
menentukan biaya pengeboran, program untuk mengontrol biaya dan
beberapa contoh rencana anggaran biaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemboran?
2. Apa saja peralatan pemboran?
3. Bagaimana peralatan pemboran itu berfungsi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pemboran.
2. Untuk mengetahui peralatan pemboran.
3. Untuk mengetahui fungsi peralatan pemboran.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENALAN PEMBORAN
7
Proses pembuatan lubang meliputi pemberaian batuan dari batuan
yang tak terkonsolidasi. Pembuatan lubang juga termasuk pembersihan
pecahan dan material tak terkonsolidasi dari bawah mata bor sehingga
pemberaian dapat terus berlangsung. Pembuatan lubang dapat berupa
proses mekanik atau pun proses- proses yang lain. Metode-metode
pembuatan lubang berdasarkan pemberaian mekanik adalah:
Karena lubang bor telah dibuat dan cutting dibersihkan dari muka
mata bor, maka cutting harus dibersihkan semuanya dari lubang bor dan
dilakukan penyetabilan dinding lubang bor. Jika lubang bor tidak
terbuka dan bersih maka proses pengeboran tidak bisa terus
8
berlangsung. Penyetabilan lubang bisa dilakukan dengan casing,
tekanan hidrostatik, atau dengan pembuatan dinding. Metode-metode
pembersihan lubang dapat diklasifikasikan:
9
3. Kedalaman dan ukuran lubang
Tipe pengeboran harus sesuai dengan kedalaman dan ukuran lubang
bor yang diinginkan. Sebagai contoh bor auger tangan hanya dapat
melakukan pengeboran pada beberapa meter kedalaman dan ukuran
lubang yang kecil. Beberapa tipe pengeboran dapat diaplikasikan pada
rentang ukuran lubang bor tertentu,
a. Cable tool, ukuran lubang 100 mm s/d 400 mm (4-16 in) dan sampai
kedalaman 1.500 m (5.000 ft)
b. Slim rotary (diamond), ukuran lubang 30 mm s/d 100 mm (1-4 in)
dan sampai kedalaman 1.500 m (5.000 ft)
4. Aplikasi
Tipe pengeboran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
aplikasinya seperti cable tool untuk pengeboran air, rotary untuk
pengeboran minyak, hammer untuk pengeboran pada kuari, dll. Dalam
hal ini klasifikasi lebih banyak ditentukan oleh sifat formasi seperti
ditunjukkan dalam daftar berikut:
a. Pengeboran pada formasi yang terkonsolidasi
Cable - Sampel bagus
Rotary mud - Tingkat penetrasi cepat
10
Rotary air - Sangat cepat pada formasi yang kering dan
kohesif
Rotary mud reverse - Sampel bagus, penetrasi cepat, menjaga
kondisi dinding
Auger - Murah dan cepat pada formasi kering
Jetting - Murah pada kondisi air yang melimpah
11
Dalam aplikasi yang membutuhkan sampel inti maka metode
pengeboran dipilih terhadap proses penetrasi yang stabil sehingga akan
memberikan inti yang lebih sempurna yang tertampung dalam core
barrel.
Untuk aplikasi yang hanya menginginkan lubang bor maka
digunakan metode dengan penetrasi yang cepat dimana cutting dan
proses pembersihannya dilakukan secara cepat tetapi efektif sehingga
tetap dapat menjaga stabilitas dinding lubang bor.
C. PERALATAN PEMBORAN
1. Mesin Bor
Pada pengeboran cable tool, mesin bor berperan sebagai sumber tenaga
yang menggerakkan rangkaian bor naik dan turun secara terus-menerus.
Pada pengeboran putar, mesin bor berperan sebagai sumber tenaga yang
memutar rangkaian bor. Pada sistem pengeboran putar hidrolik maka mesin
bor sekaligus akan menjadi sumber tenaga sehingga pompa hidrolik akan
bekerja memberikan tekanan pada rangkaian bor.
Seorang ahli bor harus mampu memilih mesin bor sesuai dengan
kebutuhan dari kegiatan pengeboran yang akan dilakukan. Beberapa hal
penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan
mesin bor yang akan digunakan antara lain:
a. Tipe dan model mesin bor, aspek ini berhubungan dengan jenis metode
pengeboran yang akan dilakukan.
b. Kemampuan rotasi (rpm) atau tumbuk per satuan waktu
12
c. Momen puntir (torque) maksimum, yaitu kekuatan maksimum mesin
untuk bisa memutar stang bor, (kg.m)
d. Rentang diameter lubang bor yang bisa dibuat, (mm)
e. Total kedalaman yang bisa dicapai, (m)
f. Hoisting capacity, yaitu kapasitas pengerekan terhadap rangkaian bor
dari mata bor sampai ke hoisting swivel, termasuk di sini adalah
sirkulasi fluida bor yang berada di dalamnya, (kg).
g. Sliding stroke, yaitu mobilisasi mesin bor tanpa memindahkan bantalan
mesin atau tanpa kehilangan posisi titik lubang bor. Ada kalanya unit
pemutar pada mesin bor harus digeser misalnya untuk melakukan
pengangkatan rangkaian bor, (mm).
h. Dimensi (panjang x lebar x tinggi), (mm)
i. Berat mesin bor, (kg)
j. Power unit, yaitu tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin
bor, (kW.P)
13
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan
kecil,atau akan melepaskan butiran – butiran pada lapisan.Kepingan
atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen
batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai
air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan
(slurry).Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran
yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.
Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat
lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba
(bailer) atau sand pump. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan
laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah:
1) Kekerasan lapisan batuan
2) Diameter kedalam lubang bor
3) Jenis mata bor
4) Kecepatan dan jarak tumbuk
5) Beban pada alat bor
Kelebihannya:
1) Ekonomis
2) Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
3) Biaya transportasi lebih murah
4) Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
5) Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
6) Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
7) Tanpa sistem sirkulasi.
8) Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
14
9) Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil
Kekurangannya:
15
c. Mesin Bor- Hidrolik
Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama
diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping
beban yang berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis
mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan
putaran mata bor di atas formasi batuan.
1) Top Drive
Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara,
tenaganya berasal dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya
sepanjang 3,6m – 9 m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.
2) Spindle
a) Merk
b) Kapasitas
c) Berat
d) Kemampuan rotasi
e) Dimensi
f) Diameter lubang
g) Tipe/ model
16
2. Pipa
Pipa banyak digunakan pada bagian-bagian alat pengeboran atau
aktivitas konstruksi sumur, penggunaan pipa di antaranya:
a. Sistem hidrolik
b. Media aliran fluida
c. Pipa bor putar dan collar
d. Stang bor diamond dan casing
e. Casing sumur air dan minyak
Tujuan dari rangkaian pipa pemboran (drillstring) adalah
meneruskan atau mentransmit tenaga mekanik (rotary table), hydrolic
power (pressure & flowrate), dan weight on bit (WOB).
a. Drill Pipe
Rangkaian drillpipe diletakan setelah (dibawah) kelly, bentuk
drillpipe hampir sama dengan bentuk pipa pada umumnya dengan
17
diameter luar (Outside Diameter) berkisar antara 2.375 Inch – 6.625
Inch. Rangkaian drillpipe harus lebih ringan namun kuat, dibuat dengan
menggunakan besi baja dengan kualitas tinggi. API membuat grade
untuk kualitas baja untuk pipa pemboran menjadi empat kelas yaitu: E–
75,X–95, G–105, dan S–135. sedangkan untuk panjang tiap drillpipe
dibagi menjadi 3 range yaitu: Range I (18ft – 22 ft), Range II (27ft –
30ft) paling banyak digunakan saat ini, Range III (38ft – 45ft).
b. Drill Collar
Drill collar ditempatkan diatas mata bor (bit) dan setelah heavy
drillpipe. Bentuk drillcolar hampir mirip dengan drillpipe hanya saja
memiliki ketebalan dinding pipa yang lebih besar dan diameter dalam
(Inside Diameter) yang lebih kecil. Tujuan pemasangan drillcollar
adalah untuk memberikan tenaga axial (beban) kepada bit. Selain
memiliki bentuk yang mirip pipa drill collar juga ada yang bentuknya
spiral seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.
18
akibat swelling formation dan juga berkurangnya ukuran mata bor (bit)
akibat formasi yang keras.
hole-openers digunakan untuk memperbesar lubang bor dikarenakan
menggunakan bit yang lebih kecil sedangkan ukuran lubang akhir yang
direncanakan lebih besar.
Berikut ini gambar dari peralatan khusus tersebut:
3. Stang Bor
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja dimana bagian pada
ujung-ujungnya terdapat ulir. Sebagai penghubung antara dua buah stang
bor digunakan double nepple (Gambar 2.5).
19
Dalam suatu kegiatan pengeboran stang bor berfungsi sebagai:
Stang bor harus bisa mengimbangi gaya/tekanan yang tidak hanya besar
tetapi juga gaya/tekanan yang selalu berubah setiap saat dengan cepat. Stang
bor harus tahan terhadap material abrasif dan lingkungan yang korosif.
Stang yang mempunyai tebal dinding yang seragam akan berpotensi
terjadinya pembengkokan pada titik-titik sambungan pipa (lihat Gambar
6a). Untuk mengatasi permasalahan seperti ini maka harus digunakan
sambungan yang khusus (double nepple) untuk memperkuat ujung- ujung
stang bor. Selain itu cara lain untuk memperkuat ujung stang bor adalah
dengan menambah ketebalan dinding pipa pada ujungnya, metode ini
disebut dengan upsetting (lihat Gambar 6b).
a. Tujuan pengeboran
b. Tipe pengeboran
c. Kedalaman pengeboran
d. Diameter lubang bor
20
e. Kekerasan batuan formasi
f. Metode sirkulasi fluida
4. Casing
a. Tipe flush joint, Dimana penghubung antara pipa satu dengan pipa
lainnya dilakukan secara langsung.
b. Tipe flush coupled, Dimana penghubung antara pipa satu dengan pipa
lainnya menggunakan sebuah coupling.
21
Beberapa komponen yang terdapat dalam casing di antaranya meliputi:
5. Corebarrel
Core barrel adalah pipa yang digunakan untuk membungkus inti (core)
dari kegiatan pengeboran putar. Dengan core barrel maka inti bor akan dapat
dibawa ke permukaan sehingga bisa dilakukan pengamatan dan analisis
yang jauh lebih baik daripada cutting. Pembahasan mengenai core barrel
selanjutnya akan diberikan secara detil pada bagian tipe pengeboran putar.
6. Mata Bor
22
pada mekanisme pengeboran putar (rotary drilling) dengan bantuan mesin
putar mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang
bor) dan dengan bantuan gaya dorong statik mengabrasi batuan yang akan
ditembus. Gaya dorong yang bersifat statik yang secara tidak langsung turut
menunjang gaya-gaya tersebut di atas misalnya berat dari stang bor dan
berat rig.
23
2) Mata bor tabung
e. Mata Bor Intan
1) Impregnated bit
2) Surface set bit
3) Mata bor formasi lunak
7. POMPA BOR
Fluida bor akan mengalir dari atas ke bawah lubang bor dengan adanya
gaya gravitasi dan tekanan atmosfer. Untuk membuat fluida bor ini dapat
bersirkulasi yaitu mengalir ke bawah lubang bor dan kemudian mengalir ke
atas dengan membawa material yang terberaikan (cutting) maka harus
digunakan pompa untuk fluida cair atau kompresor untuk fluida udara.
Pompa bor yang dipakai dalam operasi pengeboran sangat bervariasi baik
jenisnya maupun ukuran tenaganya. Jenis pompa yang dipakai umumnya
menggunakan gerak putaran, resiprokal, atau gerak lainnya untuk
menghasilkan tenaga.
24
Udara atau air dapat digunakan untuk mendorong lumpur bor sepanjang
stang bor ke permukaan. Tenaga jet mempunyai fungsi untuk mengurangi
tekanan pada sekitar jet (menghisap udara) dan kemudian mendorongnya
sehingga terbentuk gelembung-gelembung udara untuk mengangkat lumpur
bor ke atas (Gambar 8).
25
Pompa sentrifugal satu step mempunyai kelebihan dalam hal harga yang
murah dan mudah dalam pemeliharaan, tetapi mempunyai kapasitas
pemompaan yang rendah. Pompa sentrifugal satu step akan berkurang
efisiensinya jika menghisap fluida ke atas dengan jarak lebih dari 3 atau 4
meter (10 – 13 ft).
Gambar 10. Skema pompa sentrifugal dari samping (a) dan dari depan (b).
26
c. Pompa Gir
Pada pompa ini fluida akan masuk pada lubang hisap dan kemudian
terperangkap di antara gigi-gigi gir sehingga akan sampai pada lubang
discharge. Pada sistem pompa ini tidak terdapat katup pengontrol aliran.
27
dimodifikasi menjadi multi rangkaian bilah pendorong sehingga
tenaganya menjadi lebih besar.
Pada pompa jenis ini terdiri dari rotor yang berupa ulir sekrup (helik)
dan stator yang berupa karet fleksibel. Dengan perputaran rotor maka fluida
akan terdorong di dalam ruang-ruang yang kontinu sepanjang ulir, lihat
Gambar 15.
28
Pada pompa piston dengan satu silinder maka proses menghisap dan
mendorong fluida adalah proses yang berurutan (tidak bersamaan).
Sehingga pada pompa satu silinder maka akan terjadi fluktuasi tekanan yang
akan memberikan dampak pada peralatan pengeboran misalnya kejutan-
kejutan pada pipa, stang bor, titik sambungan, dan pada selang pompa, serta
akan mengeluarkan cutting secara tidak sempurna.
29
8. KOMPRESOR
Keterangan gambar:
30
i. Pressure gauge, menunjukkan tekanan udara pada receiver. 10. Pressure
regulator, mengatur tekanan udara yang diinginkan.
j. Unloading device, memungkinkan kompresor tetap beroperasi pada saat
sistem dengan tekanan maksimum dan udara tidak dipergunakan.
Kompresor dengan kapasitas tekanan yang rendah (kurang dari 1.000 kPa
atau 150 psi digunakan untuk pengeboran dangkal. Kompresor kapasitas
menengah antara 1.000 sampai 1.500 kPa atau 150 sampai 220 psi biasanya
berupa kompresor dua tahap sementara untuk kapasitas tinggi (lebih dari 1.500
kPa atau 220 psi) biasanya berupa kompresor dua tahap dengan ditambah
booster.
D. Komponen Pelengkap
31
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang di-las
menggunakan babbit metal. Bagian bawahnya dihubungkan dengan
hoisting plug.
e. Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan
atau penurunan
f. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pengeboran dan digunakan untuk
mengangkat dan menurunkan stang bor, core barrel, dan mata bor. Pada
kenyataannya beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh
karena itu digunakan crown block atau traveling block untuk membantu
proses pengangkatan dan penurunan.
g. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau
menurunkan peralatan pengeboran.
32
h. Crown Block
Crown block diletakkan di bagian atas menara dan umumnya digunakan
untuk mengangkat dan menurunkan peralatan pengeboran
i. Lowering Iron
Alat ini digunakan pada pengeboran dangkal untuk menurunkan stang
bor secara cepat. Stang bor yang cocok ukurannya: 33,5 mm, 40,5 mm,
EW, AW.
j. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digunakan pada
pengeboran dangkal.
33
2. Peralatan pancing
a. Rod Coupling tap
Alat ini digunakan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan
dibiarkan tertinggal dalam lubang bor untuk satu alasan.
b. Rod Inside Tap – Rod Outside Tap
Alat ini berungsi hampir sama dengan rod coupling tap
c. Casing Tap – Core Barrel Tap
Alat ini digunakan untuk mendapatkan casing tubes/core barrel yang
tertinggal di lubang bor.
d. Rod Band
Alat ini digunakan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang
bor.
e. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering
untuk melindungi peralatan bor.
f. Drive Hammer with Chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor
mengalamikemacetan.
g. Pipe Pulling Jack
Alat ini digunakan untuk mengangkat peralatan bor, mempunyai dua
tipe, yaitu: hydraulic type dan screw type.
3. Menara
Terdapat dua tipe menara yang biasa digunakan dalam pengeboran yaitu :
a. Derrick, digunakan untuk pengeboran tegak.
b. Tripod, digunakan untuk pengeboran miring
34
Gambar 21. Tripod untuk pengeboran miring (a) dan derrick untuk pengeboran
tegak (b).
4. Peralatan Teknis
a. Parmalee Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa-pipa yang
kecil, seperti kawat core barrel tanpa merusak tabung.
b. Pipe wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa seperti stang
bor, core barrel, dan lain-lain.
c. Super Tong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa-pipa dengan
ukuran besar dengan diameter berukuran di atas 100 mm
35
Gambar 23. Contoh susunan peralatan pengeboran pada rotary drilling.
36
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah
industri pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang
bermacam-macam dan tidak hanya dilakukan dalam industri pertambangan
saja namun juga untuk bidang-bidang yang lain.
Dalam kegiatan pemboran, diperlukan banyak peralatan antara lain :
pipa pemboran, cssing, mata bor dan lain lain. Pemilihan peralatan
pemboran hasru menyesuaikan dengan sistem pemboran yang kita lakukan
agar kinerja dari rangkaian peralatan pemboran itu dapat berjalan dengan
maksimal.
B. SARAN
Setelah membaca makalah tentang peralatan pemboran, tentunya
penulis mengaharapkan agar pembaca dapat memahami apa itu pemboran,
apa saja peralatan yang diperlukan dalam pemboran dan bagaimana fungsi
dari peralatan tersebut. Selain itu, dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat
disempurnakan.
C. DAFTAR PUSTAKA
file:///E:/UNP/SEMESTER%20III/TEKNIK%20PEMBORAN/tugas%202
/Sistem%20Pemboran%20%20%20DebHarset's%20Blog.html
file:///E:/UNP/SEMESTER%20III/TEKNIK%20PEMBORAN/tugas%202
/Pemboran%20Tambang%20(Drilling)%20%20%20MINING%20ENGIN
EERING%20BLOG.html
file:///E:/UNP/SEMESTER%20III/TEKNIK%20PEMBORAN/tugas%202
/petroleum%20%20TEKNIK%20PEMBORAN.html
37