Rekonstruksi Bibir
Rekonstruksi Bibir
Bibir merupakan unsur keindahan yg berada di bagian tengah wajah bawah, fungsinya
mencakup berbicara, hal berhubungan dg oral dan ciuman. Ciri khas dari bibir adalah
mobilitasnya, yang mana penting untuk penampilan dan fungsi alaminya. Rekonstruksi kelainan
bibir untuk menjadi bibir yang layak merupakan rekonstruksi mudah pada kebanyakan kasus,
akan tetapi menjadi kompleks jika rekonstruksinya merubah menjadi seperti bibir alami,
Anatomi
Bibir memiliki 4 komponen dasar : kulit dan jaringan subkutan, otot, mukosa dan vermilion
Kulit bibir sejenis dengan kulit wajah. Bantalan rambut pada bibir dan rambutnya sangat mirip
dengan rambut halus pada wanita dan anak2, dimana pertumbuhannya ke arah bawah.
Kulitnya memiliki ketebalan sedang untuk kulit muka dan memiliki banyak kelenjar sebasea dan
kelenjar sudorifera. Ketebalan kulit bibir berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Di
dalam kulit berkumpul jaringan subkutan lemak yang membentuk ketebalan dari bantalan bibir.
Penanda bagian luar bibir adalah piltrum dan cupid’s bow. Piltrum adalah bagian lekukan pada
bibir atas, sedangkan cupid’s bow bagian yang membentuk huruf V pada garis vermilion bibir
atas. Serabut otot orbicular membentuk lesung piltrum dibagian tengah bibir anatara 2 kolum
Otot utama bibir adalah M. Orbocularis oral. Otot ini berpasangan yang arahnya horizontal yang
berasal dari bagian lateral menyilang ke modiolus. Modiolus adalah silangan beberapa otot2
wajah seperti M. levator anguli oris, M. risorius, dan M. depressor anguli oris. Dua otot
orbicularis oris ini bergabung di garis tengah bibir bawah. Di bagian bibir atas, otot ini
menyilang garis tengah dan masuk ke kolumna piltrum kontralateralnya. Serabut otot ini juga
ke kulit bagian bawah alae nasal dan septum nasal dan merupakan otot penting dalam
kompetensi oral. Otot ini juga memungkinkan kita untuk cemberut dan gerakan eversi bibir
serta gerakan elevasi bibur bawah. Nn buccal cabang dari N. fasialis mensarafi otot ini.
Otot terpenting kedua dan paling sedikit dimengerti adalah M. Mentalis yang berpasangan.
Otot ini merupakan otot utama yang berperan dalam elevasi bibir bagian bawah, elevasi ini
diperlukan dalam fungsi2 bibir pd umumnya . otot-otot ini jarang digambarkan dengan jelas
pada buku2 anatomi, dimana biasanya otot ini digambarkan sbg otot yang kecil padahal otot ini
besar yang berbentuk pyramid yang berasal dari mandiula tepatnya dibawah gingival dan
berinsersi secara horizontal bawah ke dagu bagian bawah tepatnya di lipatan labiomental.
Bagian superior otot ini membentuk lipatan labiomental. Otot2 ini berjalan secara horizontal-
bawah dr mandibula ke kulit dagu. Kontraksi otot ini membuat elevasi yang kuat bibir bawah
ke bagian bibir atas atau untuk menekan sesuatu keluar dari sulcus ginggivobucalis. Otot ini
serabut M. platisma berperan dalam mendepresikan bibir. Otot otot ini diinervasi oleh N.
fasialis cabang marginalis, kecuali M. platisma yang diinervasi dari nervus cabang cervical.
Sedangkan yang berperan dalam mengelevasi bibir atas diantaranya adalah M. Levator anguli
oris, M. Zygomatikus mayor et minor dan M. Levator labii superioris. Otot2 ini mengelevasi
komisura bibir, bagian lateral bibir, dan bagian tengah bibir atas. Otot2 elevator ini diinervasi N.
Bibir bagian dalam dilapisi oleh mukosa yang epitelnya gak berkreatin yang kaya akan kelenjar
saliva minor. Mucosa berbeda dengan vermilion (warna dan penampilannya). Vermilion
merupakan bagian bibir yang terlihat dibagian bawah white roll (lihat gambar 36.2), vermilion
warnanya lebih kusam dibandingkan dengan mukosa. Vermilion memiliki kekhasan yaitu dapat
merefleksikan cahaya dan hamper tidak mungkin untuk diduplikasi. Garis kering-basah adalah
perpindahan dari vermilion kring ke vermilion basah. Pengamatan secara dekat akan
Sensoris dari bibir diinervasi oleh N. Infraorbitalis dan N. mentalis. N. mentalis merupakan
cabang akhir dr n. alveolar inferior yang merupakan cabang dari n. trigeminalis divisi n.
mandibularis (N.V3). N. mentalis keluar dr mendibula melalui celah antara premolar 1 dan 2.
Nervus ini dibagi lagi beberapa cabang, beberapa diantaranya dpt dilihat secara intraoral. Bibir
bagian atas menerima inervasi sensoris dari N. Infraorbitalis cabang dari N. maksilaris (N.V2).
nervus ini keluar dari basis kranii melalui foramen rotundum lalu melewati fisura orbitalis
inferior dan berjalan di lantai orbita sebelum ke sinus maksila dan keluar dari tulang melalui
foramen infraorbitalis. Nervus ini menerima sensoris di bibir atas, ala nasi, dan bagian sisi
lateral hidung.
Kedua nervus tadi biasanya dapat diblok anastesi dengan mudah dan cepat dalam procedural
bedah bibir. Sedikit larutan anastesi + tempat yang akurat akan memberikan anastesi yang
komplit. Injeksi intraoral memiliki keuntungan yaitu lebih tidak nyeri dan lebih simpel untuk
menblokade secara komplit, karena nervus2 ini berada pada garis gigi gigi yang saling
berparalel. Injeksi N. Mentalis sedalam kedalaman sulcus ginggivobuccal segaris dg gigi taring.
Jaarum ditusukan sedalam 1cm dan berisi 1-2 ml lidokain. Jika nyeri tajam ataupun parastesia
terasa, jarum ditarik bebarapa millimeter keluar dan sisa lidokainnya diinjeksikan disitu. N.
infraorbitalis juga diinjeksikan setinggi sulcus ginggivobuccal segaris dg gigi taring. Jarum
ditusukan kurang lebih sepanjang 2cm kearah komisura lateral mata. Lagi spuitnya berisikan 1-
2ml lidokain diinjeksikan dengan hati2 untuk menilai apakah nyeri tajam atau parastesia terasa.
Vaskularisasi dari bibir yang utama berasala dari A. Labialis, yang mana cabang2 dari A. fasialis
dan memutar 360 derajat membentuk bebarapa variasi design dari flap bibir. Arteri2 ini
berjalan di dalam M. Orbicularis dan dapat ditemukan pada daerah peralihan vermilion kering-
basah (lihat gambar 36.1). Suplai darah begitu banyak pada daerah flap ini yang diperdarahi
oleh A. labialis. Vena2 drainase bibir tidak mengikuti arterinya. Jaringan vena membentuk vena
Drainase limfatik dr bibir pentiing dipertimbangkan dalam keperluan onkologik. Bibir bagian
Kedua dari nodus ini mengalir ke nodus jugulodigastric ipsilateralnya. Drainase ini utamanya
ipsilateral, walaupun bias menyilang melalui garis tengah menuju kontralateralnya. Bibir bagian
bawah juga mengalir ke nodus submandibula ipsilateral kecuali bagian garis tengah lidah yang
submandubular.
Fungsi
Bibir memiliki banyak fungsi yang dicapai sebagai hasil dr keunikan anatominya, terutama otot2
anatomi sfingternya. Otot2 bibir inilah yang mengahsilkan tonus. Tanpa otot2 ini bibir dapat
menjadi ptosis seperti pada pasien fasial palsy. Jika bibir atas tidak ada tonus maka hubungan
Fungsi bibir ini menjadikan mudah untuk makan dan minum, berbicara, produksi suara, dan
mencium. Kehilangan dr fungsi ini dan byk rekonstruksi bibir merupakan hal yang membuat
frustasi. Banyak rekonstruksi, khususnya yang melibatkan jaringan bukan bibir mungkin terlihat
baik2 saja saat istirahat, tapi abnormal saat digunakan oleh pasien .
Etiologi
Etiologi tersering dr kelainan bibir adlah tumor atau trauma. Tumor bibir bias congenital
maupun didapat. Tumor congenital yang paling sering adalah malformasi dan hemangioma
vascular. Tumor yang didapat biasanya adalah Carcinoma sel basal di bagian bibir atas dan
carcinoma sel squamosa di bagian bibir yang sering terpapar sinar matahari. Melanoma juga
sering pada bibir. Tumor yang lain jarang. Kelainan kelainan traumatic berbeda dari tumor,
Kelainan Bibir
Ketika menganalisis kelainan bibir, penilaian yang terpenting adalah jumlah vermilion yang
tersisa. Jika masih ada vermilion yang membawa ototnya bisa digunakan untuk menjaga fungsi
sfingter dr bibir. Semua metode rekonstruksi vermilion yang menggunakan jaringan lain kurang
maksimal. Mukosa buccalis dan lidah bakal tetep kelihatan seperti mukosa buccal dan lidah,
meraka tidak akan sama kalo dilipstikan, berbeda dlm refleksiin cahaya dan warnanya juga
berbeda. Kulit bibir yang tersisa juga penting, tetapi umumnya kulit ini lebih mudah diganti
Ketika memutuskan rencana operative, satu yang wajib dipertimbangkan apakah bibir dapat
dikonstruksi dengan jaringan bibir yang cocok atau apakah kelaianan akan membutuhkan
jaringan yang bukan bibir. Jaringan bibir tdk hanya mengganti “seperti dengan seperti” tetapi
kebanyakan rekonstruksi bibir menggunakan jaringna bibir dengan M. orbicularis yang akhirnya
akan memiliki beberapa elemen neurotisasi. Ini akan memungkinkan rekonstruksi dapat
mengembalikan penampilan natural saat istirahat maupun saat berbicara. Hal ini juga
Flap seperti flap abbe dan flap abbe terbalik juga memenuhi prinsip utama dari rekonstruksi
dari “bibir dgn bibir”. Flap2 ini adalah flap lip-switch (flap bibir-alih) yang tidak memindahkan
komisura. Sebagai hasilnya, penampilan normal pada komisura dapat dicapai. Penambahan
otot pada modiolus bisa dilakukan dan penampilan dinamis normal mungkin dpt tercapai.
Meraka juga memiliki keuntungan berbeda dr donor bibir, yang mana membantu
prosuder 2 tahap dan flap abbe tidak mungkin langsung mengahdirkan inervasi ke M.
Flap rekonstruksi bibir yang lain diantaranya Flap estlandr, Flap gilles, dan flap karapandzic,
unsur bibir geser mengelilingi komisura. Bibir atas direkrut ke bibir bawah karena pergerakan
komisura ke medial dan komisura baru terbentuk. Flap2 ini memiliki keutungan yaitu tdk
membutuhkan sisipan dan divisi flap kedua. flap karapandzic memilik keuntungan
mempertahankan inervasi otot. Flap2 ini sering membutuhkan revsisi kedua untuk
mempertahankan penampilan normal komisura. Dengan pengecualian Flap estlandr, flap ini tdk
jaringan bibir. Pada umumnya, bila sebuah kelaianan lebih dr 40% dr total area bibir atas dan
bawah (atau >80% dr bagian bibir atas/bawah), rekonstruksi menggunakan jaringan bibir akan
menghasilkan microsomia yang mana terlalu signifikan dan pembuatan bibir baru wajib
dipertimbangkan. The Webster-bernard, Mcgregor, Nakajima dan flap rekonstruksi bebsa adlah
beberpa contoh dr rekonstruksi yang membuat jaringan bibir baru dr jaringan non-bibir (pipi
dan lengan). Meskipun terkadang diperlukan, rekonstruksi yang menggunakan jaringan non-
bibir akan mengahsilkan penampilan dinamis yg tdk alami. Sebagai tambahan, pembetukan dr
Vermilion
Karena vermilion sgt penting dalam penampilan bibir, anatomi dr vermilion butuh perhatian
khusus. Vermilion merupakan lapisan tipis dg epitel yg tdk berkreatin tanpa kelenjar sebasea
maupun folikel rambut. Vermilion memiliki warna unik dan kekenyalan alami dr jaringan
densitas kapilernya. Dibawah jaringan kapiler ini adlah M. Orbicularis. Vermilion dibatasi oleh
white roll yang merupakan bukit miokutan yang berada pd luar dr batas vermilion.
Vermilion bibir atas paling tebal ada dibawah puncak cupid’s bow. Dibawah kedalaman dr bow
sering muncul tuberkel yang paling jelas pada anak2. Vermilion meruncing sejalan dengan
dibandingkan vermilion bibir atas. Vermilion ini meruncing dikit demi sedikit hingga sepertiga
Pensejajaran vermilion merupakan kunci penting dari berbagai prosedur bibir, dr laserasi simple
hingga rekonstruksi komplek dg flap. Kemunduran dr vermilion se 1mm dapat diketahui pada
jarak percakapan. Catatan hal ini susah untuk mengidentifikasi vermilion atau white roll setelah
injeksi anastesi lokal. Tekanan dr larutan anastesi atau vasokonstriktor dr epinefrin merubah
perbedaan warna vermilion dan mengaburkan white roll. Oleh karena itu, vermilion atau white
roll ditandai dulu sebelum infiltrasi larutan anastesi dilakukan. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, nervus blok sangat berguna pada prosedur bibir. Mereka mempunyai keuntungan
yaitu anatsei komplit tanpa terjadinya deformitas jaringan. Sebuah teknik yang membantu
adalah tattooing batas vermilion or white roll dg jarum yang telah dicelupkan ke dalam metilen
blue. Cara ini akan memperjelas garis batas secara akurat. Cadangannya, seutas benang dapat
ditempatkan pada batas white roll ataupun vermilion sebelum injeksi anastesi.
Kelainan kecil vermilion superficial biasanya dapat ditutupi secara primer tanpa elevasi flap.
Perhatian wajib diberikan pada sisi tepinya untuk mencegah takik (notching). Kelaian vermilion
superficial bagian lateral lebih dr 2-3mm dr white roll biasanya dapat disisakan untuk
disembuhkan pada intensi sekunder. Hal ini kurang sukses, dimana bias terjadi depresi ataupun
sebuah takik. Cadangannya, V-to-Y advancement dr dlm vermilion akan menghasilkan bekas
Bisa flap vermilion (lip flap) atau non lip flap (mukosa, lidah). Vermilion flap merupakan yang
terbaik yang akan cocok untuk kelainan yang hamper ke white roll. Mereka akan mengganti
vermilion dg vermilion dan bekas lukanya akan sembuh dan hilang sendiri. Tekniknya yaitu
memajukan vermilion atau mengganti vermilion dr bibir yang berlawanan. Teknik ini
menghasilkan lipatan yang kuat pada pembuluh labial. Insisi luar langsung dibuat pada batas
vermilion dan insisi intraoral dibuat dg baik pd bagian dlm lidah (lihat gambar 36.3). flap2 ini
memiliki keuntungan berbeda, khususnya pada kelainan bagian tengah yang mana pada
vermilion normalnya lebih lancip. Keuntungan ini menghilang pada defek yang lebih ke lateral.
Untuk defek yang lebih ke lateral, jarak batas vermilion ke garis basah-kering dinilai pd kedua
sisi. Sisi yang paling tinggi disesuaikan sehingga vermilion tdk akan terlihat lebih mundur dr
garis basah-keringnya.
advancement, tapi disisipinya di bagian bibir yang berlawanan (lihat gambar 36.4)