PENDAHULUAN
1
1. Jelaskan anatomi bibir ?
2. Karakteristik bibir sehat seperti apa ?
3. Bagaimana ciri-ciri bibir kering dan pecah-pecah ?
4. Apa solusi dan pencegahan untuk bibir kering dan pecah-pecah ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami anatomi bibir
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik bibir sehat
3. Mahasiswa dapat mempelajari ciri bibir kering dan pecah-pecah
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara solusi dan pencegahan untuk penanganan bibir
kering dan pecah-pecah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 ANATOMI BIBIR
2.1.1 Anatomi Bibir
Bibir atau disebut juga labia, adalah lekukan jaringan lunak yang mengelilingi bagian
yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi oleh kulit
pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian internal.
Secara anatomi, bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas dan bibir
bagian bawah. Bibir bagian atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior
sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari sisi vermilion pada
bagian inferior. Bibir bagian bawah terbentang dari bagian atas sisi vermillion sampai ke
bagian komisura pada bagian lateral dan kebagian mandibula pada bagian inferior.
Kedua bagian bibir tersebut, secara histologi, tersusun dari epidermis, jaringan
subkutan,serat otot orbikularis oris, dan membran mukosa yang tersusun dari bagian
superfisial sampaike bagian paling dalam. Bagian vermilion merupakan bagian yang tersusun
atas epitel pipihyang tidak terkeratinasi. Epitel-epitel pada bagian ini melapisi banyak
pembuluh kapiler sehingga memberikan warna yang khas pada bagian tersebut. Selain itu,
gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya banyak kelenjar liur minor. Folikel rambut
dan kelejar
sebasea juga terdapat pada bagian kulit pada bibir, namun struktur tersebut tidak ditemukan p
ada bagian vermilion.
Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun bawah berlekatan dengan gusi
pada masing-masing bagian bibir oleh sebuah lipatan yang berada di bagian tengah dari
membran mukosa yang disebut frenulum labial. Saat melakukan proses mengunyah,
kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otot-otot orbukularis oris di bibir akan
membantu untuk memosisikan agar makanan berada di antara gigi bagian atas dan gigi
bagian bawah. Otot-otot tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu proses berbicara.
3
Anatomi bibir terdiri dari:
1. Philtrum, turunan/lekukan kecil vertikal yang dangkal di garis tengah hidung ke
perbatasan vermilion atas.
2. Commissural lip pit, Lekukan kecil di tengah-tengah Comissura labial.
3. Vermillion zone, yaitu bagian merah pada bibir yang disebabkan karena bagian ini kaya
akan vaskularisasi yang dapat terlihat melalui epitelium tipis.
4. Vermillion border, yaitu garis tepi zona vermilion yang merupakan batas antara zona
vermilion dengan kulit.
5. Labial commissure, lipatan tipis jaringan yang mudah terlihat ketika bibir terbuka yang
menghubungkan bibir atas dan bawah pada bag. lateral.
6. Labial tubercle, tonjolan berdaging tepat di bagian inferior dari philtrum.
4
1. External (Skin) : Struktur seperti kulit tipis, ada kelenjar keringat, folikel rambut dan
kelenjar sebasea
2. Vermillion zone : Epitel berlapis pipih dengan keratin, kapiler dekat dengan permukaan
warna merah
3. Internal (mucous) : Struktur sama dengan mukosa rongga mulut dengan kelenjar ludah
minor
5
4. Alergi pasta gigi : Bahan pada pasta gigi yang biasa menyebabkan kekeringan pada
bibir adalah sodium lauryl sulfate dan guaiazulane.
5. Alergi kosmetika bibir (Lipstik) : Jika lipstik Anda mengandung gallate propil atau
salisilat fenil (salol), maka bibir pecah-pecah Anda mungkin akibat dari alergi
terhadap zat-zat itu.
c. Kendalikan naluri untuk menjilati bibir Anda yang pecah-pecah karena hanya akan
membuatnya lebih buruk.
d. Jangan menggosok, mengelupas, atau menggigit serpihan kulit di bibir karena
dapat menyebabkan perdarahan, memudahkan infeksi dan memperlambat
penyembuhan.
e. Bernapaslah melalui hidung. Pernapasan melalui mulut dapat menyebabkan bibir
Anda mengering.
6
DAFTAR PUSTAKA
Kumala, Poppy. 1998. Kamus saku Kedokteran Dorland, E 25. Jakarta: EGC. Pg :627
Patton, Kevin T dan Gary A. Thibodeau. 2013. Anatomy 2 Physiology Ninth Edition,
USA: Elsevier. Pg: 864
Singh, Inderbir. 2008. Anatomy 2 Physiology for Nurses 3nd Edition. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publisher. Pg: 167