Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Inderbir Singh pada buku Anatomy & Physiology 'or nurses merupakan
substansi dari bibir dibentuk oleh otot orbicularis oris dan oleh beberapa otot lainnya. Ketika
bibir tertutup masing-masing sisinya disebut Angles of the mouth. Permukaan dalam dari
masing-masing bibir yang berhubungan dengan gingiva dihubungkan oleh lipatan membrane
mukosa di bagian tengah yang disebut Frenulum.
Menurut Kevin T. Patton dan Gary A. Thibodeau dalam buku Anatomy & Physiology
Ninth Edition, bibir dilapisi oleh kulit pada bagian luarnya dan dilapisi oleh membrane
mukosa pada bagian dalamnya yang bersambung ke rongga mulut. Penghubung antara kulit
dengan membrane mukosa cenderung sensitive dan mudah iritasi. Bibir bagian atas ditandai
oleh philtrum yang merupakan lekukan dangkal vertikal pada midline sampai ke penghubung
antara kulit dan membrane mukosa yang disebut tuberkel. Fissura yang berada di bibir biasa
digunakan untuk menjelaskan sebuah lekukan atau celah yang memisahkan struktur anatomi
pada wajah. Karena itu, ketika bibir tertutup garis yang bertemu antara bibir atas dan bawah
disebut Oral Fissure. Selain menyimpan makanan di dalam mulut ketika sedang dikunyah
bibir juga membantu merasakan temperature dan tekstur dari makanan sebelum makanan
tersebut memasuki mulut.
Bibir berbeda dari struktur sekitarnya. Bibir atas dimulai dari lubang hidung dan
dasar ala nasi setiap sisi dan berakhir di lateral pada lipatan nasolabial. Bibir atas dibagi
menjadi subunit oleh phitral columns. Phitral columns terbentuk oleh serat m. orbicularis oris
kontralateral yang melalui garis tengah. Lekukan ditengah antar philtral columns disebut
phitral groove. Cupid’s bow merupakan bagian persimpangan kulit dan vermilion diantara
phitral columns. Bibir bagian bawah dimulai dari lipatan nasolabial di lateral dan dibatasi
oleh lipatan labiomental.

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Jelaskan anatomi bibir ?
2. Karakteristik bibir sehat seperti apa ?
3. Bagaimana ciri-ciri bibir kering dan pecah-pecah ?
4. Apa solusi dan pencegahan untuk bibir kering dan pecah-pecah ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami anatomi bibir
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik bibir sehat
3. Mahasiswa dapat mempelajari ciri bibir kering dan pecah-pecah
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara solusi dan pencegahan untuk penanganan bibir
kering dan pecah-pecah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 ANATOMI BIBIR
2.1.1 Anatomi Bibir
Bibir atau disebut juga labia, adalah lekukan jaringan lunak yang mengelilingi bagian
yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi oleh kulit
pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian internal.
Secara anatomi, bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas dan bibir
bagian bawah. Bibir bagian atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior
sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari sisi vermilion pada
bagian inferior. Bibir bagian bawah terbentang dari bagian atas sisi vermillion sampai ke
bagian komisura pada bagian lateral dan kebagian mandibula pada bagian inferior.
Kedua bagian bibir tersebut, secara histologi, tersusun dari epidermis, jaringan
subkutan,serat otot orbikularis oris, dan membran mukosa yang tersusun dari bagian
superfisial sampaike bagian paling dalam. Bagian vermilion merupakan bagian yang tersusun
atas epitel pipihyang tidak terkeratinasi. Epitel-epitel pada bagian ini melapisi banyak
pembuluh kapiler sehingga memberikan warna yang khas pada bagian tersebut. Selain itu,
gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya banyak kelenjar liur minor. Folikel rambut
dan kelejar
sebasea juga terdapat pada bagian kulit pada bibir, namun struktur tersebut tidak ditemukan p
ada bagian vermilion.
Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun bawah berlekatan dengan gusi
pada masing-masing bagian bibir oleh sebuah lipatan yang berada di bagian tengah dari
membran mukosa yang disebut frenulum labial. Saat melakukan proses mengunyah,
kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otot-otot orbukularis oris di bibir akan
membantu untuk memosisikan agar makanan berada di antara gigi bagian atas dan gigi
bagian bawah. Otot-otot tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu proses berbicara.

3
Anatomi bibir terdiri dari:
1. Philtrum, turunan/lekukan kecil vertikal yang dangkal di garis tengah hidung ke
perbatasan vermilion atas.
2. Commissural lip pit, Lekukan kecil di tengah-tengah Comissura labial.
3. Vermillion zone, yaitu bagian merah pada bibir yang disebabkan karena bagian ini kaya
akan vaskularisasi yang dapat terlihat melalui epitelium tipis.
4. Vermillion border, yaitu garis tepi zona vermilion yang merupakan batas antara zona
vermilion dengan kulit.
5. Labial commissure, lipatan tipis jaringan yang mudah terlihat ketika bibir terbuka yang
menghubungkan bibir atas dan bawah pada bag. lateral.
6. Labial tubercle, tonjolan berdaging tepat di bagian inferior dari philtrum.

Bibir mempunyai 3 permukaan :

4
1. External (Skin) : Struktur seperti kulit tipis, ada kelenjar keringat, folikel rambut dan
kelenjar sebasea

2. Vermillion zone : Epitel berlapis pipih dengan keratin, kapiler dekat dengan permukaan

warna merah

3. Internal (mucous) : Struktur sama dengan mukosa rongga mulut dengan kelenjar ludah
minor

2.1.2 KARAKTERISTIK BIBIR YANG SEHAT

1. Tidak berwarna merah muda pucat atau keabuan

2. Tidak berwarna hitam dan gelap

3. Tidak berwarna biru atau ungu

4. Kulit bibir tidak mengelupas dan pecah-pecah

2.1.3 Bibir Kering dan Pecah – pecah


Menurut Joan Liebmann-Smith, Ph.D. dan Jacqueline Nardi Egan bibir kering sebagai
pertanda kekurangan nutrisi dan sindrom Sjögren. Sindrom itu adalah penyakit autoimun
yang menyerang kelenjar penghasil kelembapan, yang umum menyerang perempuan. Bibir
kering bukanlah satu-satunya tanda dari sindrom Sjogren. Mata dan hidung kering, serta
radang persendian juga menjadi indikator. Selain itu penyebab bibir kering dan pecah – pecah
antara lain :
1. Cuaca: kurangnya kelembaban udara dan paparan sinar matahari, terutama bila juga
mengalami dehidrasi atau sedang berpuasa.
2. Menjilati bibir: air liur mengandung asam yang membantu memecah makanan dan
dapat mengurangi kelembaban bibir serta mengiritasinya.
3. Obat - obatan/suplemen: vitamin A/obat-obatan retinoid, lithium (untuk pengobatan
masalah kejiwaan) dan obat kemoterapi.

5
4. Alergi pasta gigi : Bahan pada pasta gigi yang biasa menyebabkan kekeringan pada
bibir adalah sodium lauryl sulfate dan guaiazulane.
5. Alergi kosmetika bibir (Lipstik) : Jika lipstik Anda mengandung gallate propil atau
salisilat fenil (salol), maka bibir pecah-pecah Anda mungkin akibat dari alergi
terhadap zat-zat itu.

2.1.4 Solusi dan pencegahan bibir kering dan pecah – pecah


Bibir pecah-pecah biasanya dapat dirawat sendiri di rumah. Adapun cara – cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi bibir kering dan pecah – pecah.
a. Pastikan bahwa bibir Anda memiliki cukup kelembaban dengan :
 Minum lebih banyak air.
 Menghindari cuaca dingin dan kering. Ketika Anda bepergian ke luar negeri atau
daerah di mana kelembaban udaranya rendah, bungkus mulut Anda dengan syal
dan lapisi bibir dengan pelembab bibir (lip balm) atau lipstik berpelembab. Anda
juga dapat menggunakan minyak nabati, petrolatum (Vaseline) atau minyak ikan
untuk menjaga kelembaban bibir.

 Menghindari sinar matahari. Bibir Anda tidak mengandung melanin yang


melindungi dari sinar matahari sehingga lebih mudah terbakar dibandingkan bagian
kulit lain. Bila Anda harus berjemur di bawah sinar matahari, lakukan pencegahan
dengan pelembab yang mengandung tabir surya SPF=15 atau lebih.

b. Periksa pasta gigi/obat kumur Anda.


Ketika bibir pecah-pecah, pasta gigi/obat kumur yang mengandung menthol,
ekaliptus, dan semacamnya dapat mengiritasi bibir. Untuk sementara, gantilah dengan
pasta gigi/obat kumur yang lebih lembut.

c. Kendalikan naluri untuk menjilati bibir Anda yang pecah-pecah karena hanya akan
membuatnya lebih buruk.
d. Jangan menggosok, mengelupas, atau menggigit serpihan kulit di bibir karena
dapat menyebabkan perdarahan, memudahkan infeksi dan memperlambat
penyembuhan.
e. Bernapaslah melalui hidung. Pernapasan melalui mulut dapat menyebabkan bibir
Anda mengering.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kumala, Poppy. 1998. Kamus saku Kedokteran Dorland, E 25. Jakarta: EGC. Pg :627

Patton, Kevin T dan Gary A. Thibodeau. 2013. Anatomy 2 Physiology Ninth Edition,
USA: Elsevier. Pg: 864

Singh, Inderbir. 2008. Anatomy 2 Physiology for Nurses 3nd Edition. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publisher. Pg: 167

Anda mungkin juga menyukai