Anda di halaman 1dari 10

BAB III

ETIKA PROFESI

Etika secara umum didefinisikan sebagai perangkat prinsip moral atau nilai.
Masing-masing orang memiliki perangkat nilai tersebut antara lain: kejujuran,
integritas, mematuhi janji, loyalitas, keadilan, kepedulian kepada orang
lain,menghargai orang lain,menjadi warga yang bertanggung jawab,mencapai yang
terbaik,dan lain-lain.
Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting karena pada dasarnya
berhubungan dengan hukum.
Sebagian besar orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai perilaku yang
berbeda dari sesuatu yang seharusnya dilakukan .Terdapat dua alasan mengapa
orang bertindak tidak etis :
 standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum.
 seseorang memilih bertindak semaunya .
Etika dalam bisnis harus menjamin suatu perilaku sebagai berikut :
 Apakah itu kebenaran
 Apakah itu adil untuk semua yang berkepentingan .
 Akankah itu menambah goodwill dan hubungan yang lebih baik.
 Akankah itu menguntungkan semua yang berkepentingan .

Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus dibuat.
Semakin majunya perkembangan jaman, maka dikembangkan kerangka formal untuk
memecahkan dilema etika yang dinamakan pendekatan enam langkah :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi oleh
dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema
5. Menentukan konsekuensi yang mungkin dari setiap alternatif
6. Menetapkan tindakan yang tepat

Auditing.......2010/2011
Kebutuhan akan kepercayaan publik akan kualitas jasa yang diberikan profesi,
terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Bagi akuntan publik, penting untuk
meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan atas kualitas audit dan jasa lainnya
karena pemakai tidak memiliki kompetensi dan waktu untuk mengevaluasi pekerjaan
akuntan publik. Akuntan publik mempunyai hubungan profesional yang berbeda
dengan profesional lain. Profesional lain hanya bertanggung jawab kepada klien yang
ditanganinya sedangkan akuntan publik ditugaskan dan dibayar oleh yang
mengeluarkan laporan keuangan ( klien ) sedangkan yang mendapat manfaat dari
audit adalah pemakai laporan keuangan yang umumnya tidak pernah berhubungan
dengan auditor .
Terdapat beberapa cara bagi profesi akuntan publik dan masyarakat untuk
mendorong para akuntan publik agar berprilaku secara benar dan untuk
melaksanakan audit beserta jasa-jasa yang berkaitan dengan profesinya dengan
standar mutu yang tinggi yaitu :
1. Kode Perilaku Profesional .
Merupakan ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau peraturan khusus
yang menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan . Menurut
AICPA kode perilaku profesional terdiri dari :
 prinsip-prinsip, meliputi lima prinsip yang harus dipatuhi oleh semua anggota
AICPA yaitu tanggung jawab, kepentingan masyarakat, integritas, kemahiran,
lingkup dan sifat jasa dan satu prinsip untuk anggota AICPA yang memberikan
jasa atestasi yaitu obyektivitas dan independensi .
 peraturan perilaku, meliputi standar minimum perilaku praktisi yang
ditetapkan profesi dan merupakan keharusan .
 interpretasi, tidak merupakan keharusan tetapi praktisi harus memahaminya
 ketetapan etika, penjelasan dan jawaban yang diterbitkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan peraturan perilaku yang diajukan oleh praktisi dan
lainnya.tidak merupakan keharusan tapi praktisi harus memahaminya.

Penerapan Peraturan Perilaku

Auditing.......2010/2011
Peraturan 101- Independensi.
Anggota dalam praktek publik harus bersikap independen dalam melaksanakan jasa
profesionalnya seperti disyaratkan menurut standar yang disusun oleh lembaga-
lembaga yang dibentuk oleh dewan .
Beberapa konflik independensi yang biasa timbul :
1. Kepentingan keuangan .
 Peraturan ini berlaku bagi partner atau pemegang saham tetapi untuk non
partner berlaku jika mereka terlibat dalam penugasan .
 Berlaku bagi Pemilikan langsung dan untuk pemilikan tidak langsung jika
jumlahnya material .
 Materialitas harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan kekayaan
pribadi anggota dan penghasilannya.
Interpretasi dari independensi adalah sebagai berikut :
 pinjaman antara KAP dengan klien dilarang kecuali jumlahnya kecil, hipotek
rumah, atau pinjaman tanpa agunan .
 Kepentingan keuangan pada hubungan saudara dilarang kecuali kontak jarang
terjadi atau letaknya yang terpisah secara geografis .
 Hubungan investor atau investee bersama dengan klien dilarang kecuali
jumlahnya maksimal 5 % dari total aktiva .
 Mantan partner atau pemegang saham boleh mengadakan hubungan dengan
klien
 Tidak diperkenankan seorang anggota menjadi direktur atau pengurus
perusahaan klien kecuali untuk organisasi nirlaba atau sepanjang profesinya
bersifat kehormatan.
 Tuntutan antara sebuah KAP dengan kliennya dilarang
 Jasa pembukuan dan audit untuk klien yang sama oleh sebuah KAP diijinkan
dengan syarat :
1. Klien harus menerima tanggung jawab penuh atas laporan keuangan .
2. Akuntan publik tidak berperan sebagai pegawai atau manajemen
perusahaan
3. Dalam pemeriksaan harus sesuai dengan standar auditing yang berlaku
umum

Auditing.......2010/2011
 Honor audit tidak boleh dibayar oleh manajemen kecuali auditor pemerintah
atau komite audit

Integritas dan Obyektifitas

Peraturan 102
Auditor harus mempertahankan integritas dan obyektifitas dan bebas dari
perbedaan kepentingan dan tidak dengan sengaja salah mengemukakan fakta-fakta
atau mendelegasikan pertimbangan-pertimbangannya pada orang lain .

Standar-standar teknis

Peraturan 201 - standar umum


Anggota harus mentaati standar -standar berikut dan interpretasinya yaitu :
kompetensi profesional, kepedulian profesional, perencanaan dan pengwasan, dan
data relevan yang mencukupi.

Ketaatan pada standar

Peraturan 202
Anggota yang melaksanakan audit, penelaahan, kompilasi, bantuan manajemen,
perpajakan , atau jasa profesional lainnya harus taat pada standar yang diumumkan
oleh lembaga yang ditetapkan dewan .

Prinsip Akuntansi

Peraturan 203
Anggota tidak dibenarkan menyatakan laporan keuangan tidak menyimpang dari
GAAP atau menyatakan tidak mengetahui setiap modifikasi yang material jika
laporan keuangan menyimpang dari prinsip akuntansi ditetapkan oleh badan
perumus yang ditunjuk dewan. Dan kalau ada penyimpangan atau yang dapat

Auditing.......2010/2011
menyebabkan penyimpangan maka dia harus menjelaskan mengenai penyimpangan
tersebut, akibatnya, alasan mengapa menyatakan penyimpangan.
Kerahasiaan

Peraturan 301
Anggota dalam praktek publik tidak dibenarkan mengungkapkan semua informasi
rahasia klien tanpa ijin khusus dari klien .
Terdapat empat pengecualian yang berkaitan dengan tanggung jawab yang lebih
penting dari sekedar mempertahankan hubungan rahasia dengan klien yaitu :
1. Kewajiban sehubungan dengan standar teknis
2. Dakwaan pengadilan
3. Penelaahan sejawat
4. Tanggapan kepada divisi etik.
Honor bersyarat

Peraturan 302
Anggota dalam praktek publik tidak boleh membuat honor bersyarat untuk setiap
jasa profesional atau menerima ongkos dari klien yang anggota perusahaannya juga
melakukan ; audit atau penelaahan, kompilasi, Pemeriksaan prospektif .

Tindakan yang mendatangkan aib

Peraturan 501- tindakan tercela


Anggota tidak akan melakukan tindakan yang mendatangkan aib bagi profesinya .
Interpretasi dari tindakan yang mendatangkan aib diatas adalah sebagai berikut :
1. Menahan catatan klien setelah mereka meminta
2. Melakukan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin dan
lainnya
3. Jika melakukan audit atas badan pemerintah yang prosedurnya lain dari GAAS ,
auditor tidak mengikuti keduanya kecuali dinyatakan dan beserta alasannya pada
laporan

Auditing.......2010/2011
Periklanan dan Penawaran

Peraturan 502
Anggota tidak dibenarkan melakukan periklanan dan penawaran yang bersifat
mendustai, menyesatkan dan menipu. Dan penawaran yang menggunakan
pemaksaan, desakan yang berlebihan, dan hasutan dilarang .

Komisi dan Honor Perujukan

Peraturan 503 -A. Komisi yang dilarang


Anggota tidak diperkenankan merekomendasi atau mereferensi produk atau jasa
yang pihak lain bagi klien atau yang disediakan oleh klien demi untuk memperoleh
komisi atau menerima komisi , apakah anggota atau perusahaan anggota juga
memberikan jasa kepada klien untuk audit atau penelaahan, kompilasi, pemeriksaan
prospektif .

Peraturan 503 -B. Pengungkapan komisi yang diijinkan


Anggota diijinkan untuk memberikan jasa dengan menerima komisi dan harus
mengungkapkan kepada siapa merekomendasikannya.

Bentuk dan Nama praktek

Peraturan 505
Anggota dapat membuka praktek dalam bentuk perusahaan perorangan,
persekutuan, atau perseroan profesional sesuai dengan ketentuan dewan dan tidak
diperkenankan membuka praktek dengan nama yang menyesatkan dan tidak boleh
menyebut dirinya sebagai “ AICPA” kecuali semua partner dan pemegang sahamnya
anggota dari lembaga tersebut .

Auditing.......2010/2011
BAB IV
KEWAJIBAN HUKUM

Faktor-faktor pokok yang mendorong kewajiban hokum terhadap Akuntan Publik


antara lain :
 Kesadaran pengguna laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan public
 Kesadaran divisi-divisi SEC untuk melindungi kepentingan stockholder
 Auditing dan akuntansi yang semakin kompleks sehubungan dengan
peningkatan ukuran bisnis, globalisasi, dan intrik operasi bisnis
 Konsep kewajiban deep pocket
 Pengadilan kesulitan memahami dan menafsirkan masalah teknis akuntansi
dan audit.

Kewajiban hukum auditor kepada klien adalah mencegah penipuan dan/atau


pelanggaran kontrak yang bisa mempengaruhi hasil-hasil pekerjaan .
Penyebab utama tuntutan hukum terhadap KAP adalah kurangnya pemahaman
pemakai laporan keuangan tentang perbedaan antara kegagalan bisnis , kegagalan
audit, dan risiko audit
Definisi berikut akan menjelaskan perbedaannya:
 kegagalan bisnis, terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya .
 kegagalan audit, terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat yang salah karena
gagal memenuhi syarat - syarat GAAS .
 risiko audit, terjadi jika auditor menyimpulkan laporan keuangan secara wajar
sedangkan kenyataannya laporan tersebut salah saji secara material .
Standar ketelitian yang sering disebut konsep kehati-hatian (prudent person)
menjelaskan bahwa auditor hanya menjamin itikad baik dan integritas dan
bertanggung jawab atas kecerobohan , itikad buruk atau ketidak jujuran dan auditor
terbebas dari kerugian akibat kekeliruan dalam pertimbangan.

Bidang kewajiban hukum auditor dapat digolongkan sebagai berikut :

Kewajiban kepada klien

Auditing.......2010/2011
Kewajiban terhadap klien timbul karena kegagalan untuk melaksanakan tugas
audit sesuai waktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai, gagal
menemukan kesalahan, dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik.
Apabila terdapat tuntutan auditor dapat mengajukan pembelaan yaitu :
1. Tidak adanya kewajiban melaksanakan pelayanan, dalam hal ini tidak dinyatakan
dalam surat penugasan/kontrak.
2. Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja , mengklaim bahwa auditor telah
mengikuti GAAS .
3. Kelalaian kontribusi, dalam hal ini menjamin jika klien melakukan
kewajiban/tindakan tertentu ,tidak akan terjadi kerugian
4. Ketiadaan hubungan timbal balik, antara pelanggaran auditor terhadap standar
kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien .

Kewajiban terhadap pihak ketiga menurut Common Law


Pihak ketiga yang terdiri dari pemegang saham, calon pemegang saham,
pemasok, bankir dan kreditor lain, karyawan, dan pelanggan. Konsep kewajiban
tersebut antara lain sebagai berikut :
 Doktrin ultramares, Kewajiban dapat timbul jika pihak ketiga primary beneficiary
atau orang yang harus diberikan informasi audit
 Pemakai yang dapat diketahui sebelumnya, orang yang mengandalkan
keputusannya pada laporan keuangan .
 Foreseeable user’s, pemakai yang dapat diketahui lebih dahulu mempunyai hak
yang sama dengan pemakai laporan keuangan yang mepunyai hubungan kontrak .

Kewajiban perdata menurut hukum sekuritas federal


1. Securities Act tahun 1933, persyaratan pelaporan untuk perusahaan yang
mengeluarkan efek-efek baru. Peraturan membolehkan pihak ketiga menggugat
auditor jika laporannya menyesatakan dan tidak mempunyai beban pembuktian
hal tersebut, sementara auditor dapat membela jika audit telah memadai dan
pemakai laporan tidak menderita kerugian .

Auditing.......2010/2011
2. Securities Exchange Act tahun 1934, persyaratan penyampaian laporan tahunan
setiap perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa. Akibat tuntutan ini
SEC dapat mencabut ijin praktek dari KAP yang yang melakukan kesalahan.
3. Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act 1970, peraturan ini ditujukan
untuk kriminalitas tetapi auditor sering dituntut berdasarkan peraturan ini .
4. Foreign Corrupt Practice Act tahun 1977, larangan pemberian uang suap kepada
pejabat di luar negeri untuk mendapatkan pengaruh dan mempertahankan
hubungan usaha

Kewajiban kriminal
Beberapa undang-undang seperti Uniform Securities Acts, Securuties Acts
1933 dan 1934, Federal Mail Fraud Statute dan Federal False Statement Statute
menyebutkan bahwa menipu orang lain dengan sadar terlibat dalam laporan
keuangan yang palsu adalah perbuatan kriminil .

Tanggung Jawab Kerahasiaan


Beberapa tuntutan yang terjadi menuntut perlunya profesi auditing untuk
meneliti peraturan perilaku yang menyangkut kerahasiaan dan mencoba
memperjelas persyaratan - persyaratan yang konsisten dengan common law .

Tanggapan Profesi Terhadap Kewajiban Hukum


AICPA dan profesi mengurangi resiko terkena sanksi hukum dengan langkah-
langkah berikut :
1. Riset dalam auditing
2. Penetapan standar dan aturan.
3. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
4. Menetapka persyaratan penelaahan sejawat .
5. Melawan tuntutan hukum
6. Pendidikan bagi pemakai laporan
7. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas
8. Perundingan untuk perubahan hukum .

Auditing.......2010/2011
Tanggapan Akuntan Publik Terhadap Kewajiban Hukum

Dalam meringankan kewajibannya auditor dapat melakukan langkah-langkah


berikut :
1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas
2. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi dengan
pantas
3. Mengikuti standar profesi
4. Mempertahankan independensi
5. Memahami usaha klien
6. Melaksanakan audit yang bermutu
7. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
10. Perlunya asuransi yang memadai; dan
11. Mencari bantuan hukum

Auditing.......2010/2011

Anda mungkin juga menyukai