Manajemen Konflik Gam
Manajemen Konflik Gam
NPM : 1510201098
“MANAJEMEN KONFLIK”
NO KOMPONEN DESKRIPSI
1. Analisis Potensi Diri
a. Kekuatan (Strenght) - Pemberontakan GAM berjalan karena pada
pemimpin, sehingga dengan menghancurkan
pemimpinnya maka pemberontakan akan
mengalami pasang surut.
- Berdasarkan hukum dan batas wilayahnya, Aceh
merupakan bagian dari negara Indonesia
sehingga harus dipertahankan keberadaannya.
- Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana
termuat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia,
dimana Aceh merupakan bagian dari bangsa
Indonesia yang perlu dilindungi kedaulatannya.
b. Kelemahan (Weakness) - Pemberlakuan DOM yang mengakibatkan
pembunuhan, pemerkosaan, penindasan,
pembantaian, pembakaran rumah rakyat,
penjarahan harta benda, dan pembakaran rumah
rakyat. Sehingga masyarakat memandang
negative pemerintah hingga muncul
ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah.
- Pemerintah menyebut GAM sebagai gerakan
pengacau yang akhirnya menjadi kasus
pelanggaran HAM
- eksplorasi SDA di Aceh yang memberikan
banyak keuntungan kepada pemerintah tetapi
rakyat aceh masih miskin. Terjadinya
kesetimpangan ekonomi.
- Ketidakpuasan terhadap situasi dan kondisi Aceh
yang makin menurun secara ekonomi, social, dan
moral.
- Agama dijadikan suatu wadah untuk merekrut
anggota GAM
- Konflik GAM telah berlangsung selama 30 tahun
dan bukan hal yang mudah untuk mengakhiri
konflik yang berlangsung.