Abstrak
Di Bumi, mangan ditemukan dalam sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan
sifat fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam. Mineral yang
paling penting adalah pyrolusite, karena merupakan mineral bijih utama untuk mangan.
Mangan terdapat dalam cebakan sedimen dan residu, juga terdapat dalam cebakan
hidrothermal dan metamnorfosa (malihan).
Daerah studi kasus adalah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang
terletak diantara 8° LU - 8°.30 LS dan 119, 30° –12, 30° BT. Keterdapatan endapan
mangan di Kabupaten Manggarai dijumpai di beberapa lokasi yang terdapat di
Kecamatan Lambaleda dan Kecamatan Sambi Rampas.
Metode yang digunakan dalam pengukuran ini adalah metode Tachimetri/
Pengukuran Detil dimana hasilnya berupa data koordinat planimetris (X,Y) dan koordinat
Tinggi (Z). Hasil pengukuran volume di lapangan salah satunya dapat divisualisasikan
dalam bentuk 3 Dimensi (3D) menggunakan software Autodesk Land Desktop.
PENDAHULUAN
Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring dengan
peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan yang merupakan logam yang
digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan
baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan logam
lainnya.
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi.
Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik
dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia,
industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri
logam, dan industi korek api.
Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar di banyak lokasi, yang
secara individu umumnya berbentuk kantong atau lensa berukurang kecil dengan kadar
yang bervariasi. Cadangan mangan yang telah diketahui sekitar 5,35 juta ton, sedangkan
cadangan yang sedang ditambang berjumlah 4,90 ton saat ini, terdapat empat usaha
pertambangan mangan yang telah berproduksi. Salah satu diantaranya merupakan tambang
mangan tertua yaitu PD Kerta Pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Provinsi Jawa Barat, sedang tiga perusahaan lainnya adalah swasta nasional.
Keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dijumpai di beberapa
lokasi yang terdapat di Kecamatan Lambaleda dan Kecamatan Sambi Rampas. Selain itu
ditemukan pula daerah- daerah bekas penambangan di Kecamatan Cibal. Dari data
lapangan yang didapat pada daerah yang dikunjungi menunjukkan bahwa endapan mangan
TINJAUAN PUSTAKA
Geologi Daerah
Berdasarkan pembagian fisiografi dari Peta Geologi Lembar Pulau Flores yang
merupakan bagian dari Busur Volkanik Dalam Kalk Alkalin yang berumur Kenozoikum,
yang sampai saat ini masih aktif.
Berdasarkan hasil pemetaan geologi dan lintasan kompas geologi daerah
keterdapatan mineralisasi mangan tersebar di daerah Golo Rawang, desa Tengkulawar,
Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai. Endapan mangan mengelompok
menempati rongga dalam zona batugamping yang masif, berwarna putih sebagian
kekuningan karena lapuk. Lokasi tempat singkapan mangan dijumpai berdasarkan peta
geologi yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi yang menempati
batugamping tufaan (Tmpl) yang berbatasan dengan Batuan Gunungapi yang dominan tufa
(Tmk).
Sesuai hasil pemetaan geologi dan lintasan kompas geologi pada daerah
keterdapatan mineralisasi mangan yang tersebar di dua daerah kecamatan ini, diantaranya
tersebar di daerah Ponglalap, Rokat, Tumbak dan Waso, Kecamatan Lambaleda. Sebaran
lainnya terdapat di Merong, Kecamatan Sambi Rampas yang lokasinya cukup jauh dari
jalan besar.
Mineral Mangan
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan
utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk
dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan
kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massif, reniform,
botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial.
Cebakan mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti cebakan hidrotermal,
cebakan sedimenter, cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan
metamorfosa, cebakan laterit dan akumulasi residu.
Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses
produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain
untuk produksi baterai kering, keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain.
Tabel 1. Data produksi mangan 2003-2002
Metode Eksplorasi
Adapun tahapan – tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:
1. Survey Tinjau
4. Metode Geofisika
Metode ini dipilih dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau
berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang
biasanya dipakai adalah geolistrik dan geoscanner. Tujuannya untuk mengetahui kondisi
geologi bawah permukaan termasuk didalamnya interpretasi keterdapatan mangan secara
vertical.
5. Pemboran
Pemboran dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pemetaan geologi permukaan
dan geofisika. Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika.
Penjelasan :
Pengukuran Titik Kontrol. Dilakukan untuk memperoleh GCP area pengukuran
menggunakan Global Positioning System. Namun, untuk membantu pada pelaksanaanya
dibuat titik bantu yang yang tersebar menggunakan metode resection oleh Total station
dengan titik acuan titik kontrol yang yang telah dihitung menggunakan GPS.
Pengukuran Lapangan. dilakukan untuk memperoleh data easting (X), northing(Y),
elevation(Z), titik, posisi titik dan tinggi alat menggunakan Total Station
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Sukmana, 2006, Inventarisasi Mangan di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai
Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Ansori, Chusni. 2010. Potensi dan Ganesa Mangan di Kawasan Kars Gombong Selatan
Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data Induksi Polarisasi dan
Kimia Mineral. Buletin Sumber Daya Geologi Volume 5 Nomor 2 – 2010.
Pardiarto,Bambang,dkk.2005. Tinjauan Endapan Bijih Mangan di Indonesia: Permasalahan
dan Peluang Pengembangan. Jurnal Litbang Mineral dan Batubara. M&E,Vol 3,
No.2, Juni 2005.
Website
www.tekmira.esdm.go.id
LAMPIRAN