Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

INSTRUKSI KERJA Versi :1 Tanggal : 28 NOVEMBER 2017

SOP PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL

1. Definisi
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh.
Tanda vital meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan Darah.
2. Tujuan :
• Mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien
• Menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.
• Mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
• Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penata laksanaan.
3. Ruang Lingkup
Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada:
1. klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.
2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.
4. Persiapan Alat
Cuci tangan dilakukan sebelum menyiapkan peralatan dan melakukan pemeriksaan. Peralatan
disusun agar mudah digunakan dan dijaga agar tetap hangat. Peralatan dasar yang biasa digunakan
antara lain :
1. Baki + Alas
2. Tissue
3. Handscoon
4. Bengkok
5. Termometer
6. Spygmomanometer
7. Jam tangan detik
8. Bak instrument
9. Alat tulis

5. Prosedur Pelaksanaan
1. Salam terapeutik
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien
3. Catat nama klien dan tanggal pemeriksaan
4. Dekatkan alat
SOP PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
Page 1 of 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

INSTRUKSI KERJA Versi :1 Tanggal : 28 NOVEMBER 2017

5.Tutup sampiran
6.Cuci tangan
7.Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital :
 Mengukur suhu tubuh (normal : 36,5 – 37,55ͦC)
Langkah pengukuran sebagai berikut:
 Ujung termometer dibersihkan.
 Letakkan ujung termometer di ketiak, dan jepit dengan erat.
 Tahan termometer hingga berbunyi.
 Termometer dikeluarkan dan baca hasilnya.
 Bersihkan termometer.
 Menghitung respirasi dalam 1 menit
a. Frekuensi : normal = 15-20x/menit ; >20=Takipnea ; <15=Bradipnea)
b. Keteraturan : Normal=teratur
c. Kedalaman : dalam/dangkal
 Menghitung nadi dalam 1 menit
a. Frekuensi (normal : 60-100x/menit ; takhikardi : >100 ; bradikardia:<6)
b. Keteraturan (normal : teratur)
c. Kekuatan (0 : tidak ada denyutan ; 1+ : denyutan kurang teraba ; 2+ : denyutan
mudah teraba, tak mudah lenyap ; 3+ : denyutan kuat dan mudah teraba)
Cara Menghitung Nadi
1. Tempel dan tekankan (jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu
tangan pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah
Anda mulai menghitung.
2. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya
selama 1 menit.
 Mengukur tekanan darah (normal : 120/80 mmhg)
Langkah pemeriksaan :
 Memasang manset pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2 - 3 cm dari
lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat di atas
denyutan arteri di lipat siku ( arteri brakialis)
 Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis
 Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
 Memompa manset hingga tekanan manset 30 mmHg setelah pulsasi arteri radialis
menghilang.
 Membuka katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg/detik
 Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan sistolik.
 Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik
 Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.

SOP PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE


Page 2 of 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

INSTRUKSI KERJA Versi :1 Tanggal : 28 NOVEMBER 2017

8. Rapikan klien

9. Bersihan alat dan rapikan kembali tempat pemeriksaan


10. Cuci tangan
11. Dokumentasi

SOP PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE


Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai