Anda di halaman 1dari 20

CASE STUDY: NUTRITION OF MIGRANTS

Eating habits of preschool children with


high migrant status in
Switzerland according to a new food
frequency questionnaire
Kelompok 3
• Fauziah Itsnaini S. 101411231027
• Renata Saskia 101411231014
• Ananda Zahrah. 101411231037
• Airin Levina 101411231038
• Bagus Ahmad 101411233003
• Novianti Tysmala Dewi 101411233014
PENDAHULUAN
• Peningkatan prevalensi obesitas terjadi
diseluruh dunia dalam 2 dekade
terakhir.
• Di Negara Swiss, anak-anak dan remaja
yang mengalami obesitas meningkat 6x
lipat khususnya pada anak migran.
• Faktor mempengaruhi: kurang aktivitas
fisik, kebiasaan makan yang tidak sehat
(mengonsumsi makanan cepat saji dan
makan sambil menonton TV).
• FFQ merupakan metode untuk
mengumpulkan pola umum dari asupan
makanan serta dapat digunakan dalam
sampel populasi yang besar.
TUJUAN
Untuk mengetahui dan mempelajari
reproduktibilitas dari hasil kuisioner frekuensi
makanan yang dikembangkan untuk memperoleh
akses perubahan kebiasaan makan anak-anak usia
pra sekolah pada lingkungan populasi migran di
Selandia Baru.
METODE
Penelitian dilakukan pada anak TK di Swiss
dengan populasi paling sedikit 40%.
Metode yang digunakan adalah SQ FFQ.
Penelitian dilakukan mulai bulan april hingga
maret 2008 untuk melihat kebiasaan makan
anak TK.
METODE
Pada SQ FFQ terdapat 21 macam pertanyaan (55
items) yang dibagi dalam 2 tahap:

Tahap 1 berisi 6 pertanyaan umum tentang


kebiasaan makan (16 items) dengan 4 kemungkinan
jawaban pada setiap pertanyaan

Tahap 2 dinilai berdasarkan pangan yang dikonsumsi


selama 4 minggu sebelumnya dan dikelompokkan
dalam 15 kategori makanan  kategori tersebut
dibagi lagi menjadi tinggi kalori dan rendah kalori
PEMBAHASAN
SQ FFQ dibagikan kepada 57 responden
Tapi, 9 orang tidak memberi jawaban dan 4 orang
tidak mengisi kebersediaan menjadi responden
Jadi, hanya ada 44 responden (28 L, 16 P)
METODE FFQ = RELEVAN
KEBIASAAN MAKAN
• 86% selalu makan pagi di rumah
• 67% selalu makan siang di rumah
• Makan di depan TV (1x/minggu)
50% untuk sarapan,
33% untuk makan siang
38% untuk makan malam
48% untuk snack
• 40% beli makanan karena iklan
• Konsumsi fast food paling tidak 1x/minggu
TINGGINYA KONSUMSI MAKANAN DENGAN
ENERGI DENSITAS YANG TINGGI
PENYEBAB
• Rasa
Tinggi gula dan lemak  manis, gurih = ENAK
• Harga dan faktor ekonomi
Makanan dengan densitas energi tinggi,
khususnya fast food  harga lebih murah
• Ketersediaan dan kondisi
pasar
Makanan tinggi energi lebih
banyak tersedia di pasaran
• Pengaruh iklan
• Kenyamanan
Bagi orang tua yang sibuk
bekerja – waktu sedikit untuk
persiapan dan pengolahan
makanan, sehingga cenderung
untuk membeli
INTERVENSI:
PROMOSI POLA
MAKAN SEHAT
Tidak makan di depan TV

Konsumsi makanan
tinggi gula dan lemak
dalam porsi kecil
KESIMPULAN
• SQ-FFQ dapat digunakan sebagai metode untuk
mengidentifikasi pola makan anak TK dengan
berbagai latar belakang budaya tanpa memandang
etnis
• Banyak anak TK yang sudah terpapar pola makan
tidak seimbang, dimana pola makan tidak seimbang
dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas
• Kebiasaan makan anak – anak masih tergantung pada
orang tua, tidak seperti remaja yang sudah bisa
memilih makanannya sendiri.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
• Hasil penelitian dapat digunakan sebagai deteksi
dini kejadian obesitas pada anak prasekolah yang
kebiasaan makannya buruk sehingga dapat
dilakukan intervensi lebih cepat
• Metode yang dipilih (SQ-FFQ) cocok dengan
tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi
kebiasaan makan anak prasekolah tanpa
memandang etnis karena subyek adalah anak
pada populasi migran yang tinggi
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KEKURANGAN
• Kebiasaan makan dari anak prasekolah sering berubah-
ubah
• Form kuisioner tidak disertai identitas sehingga tidak
bisa membandingkan warga migran dan non migran
• Masih banyaknya kebiasaan makan di luar pada subyek
• Terbatasnya kemampuan untuk mengakses data sosial
ekonomi orang tua anak karena kebijakan dari sekolah.
Sehingga tidak bisa menghubungkan status sosek
dengan kebiasaan makan.
• Efek media massa pada kebiasaan makan anak di
Switzerland susah diakses/diketahui

Anda mungkin juga menyukai