Anda di halaman 1dari 2

Tari tarian Daerah Sulawesi Selatan

a. Tari Kipas, yang mempertunjukkan kemahiran


para gadis dalam memainkan kipas sambil
mengikuti alunan lagu.
b. Tari Basaro,merupakan tarian untuk menyambut
para tamu terhormat. Gerak gerakkan badannya
sangat luwes.
c. Tari Bo’da, yang mendasarkan garapannya pada
unsur gerak tari tradisional yang berkembang di
Kabupaten Selayar. Dengan iringan musik Bo’da Tari Kipas

kesuluruhan gerakkannya menggambarkan luapan kegembiraan gadis gadis dimalam terang


bulan pada saat menjelang musim panen.

4. Senjata Tradisional
Badik merupakan senjata tradisional yang sangat terkenal di
Sulawesi Selatan. Bentuknya kokoh dan cukup mengerikan.
Senjata terkenal lainnya adalah peda (semacam perang), sabel,
tombak, dan perisai.

Badik

5. Suku : Bugis, Makkasar, Mandar, Toraja, dan lain lain.

6. Bahasa Daerah : Makkasar, Bugis, Toraja, Mandar, dan lain lain.

7. Lagu Daerah : Anging Mamiri, Pakarena, Marencong.

Terlepas dari kayanya budaya masyarakat Sulawesi Selatan,tidak dapat dipungkiri


bahwa lambat-laun budaya tersebut terus luntur,sekaligus mengalami degradasi. Banyak
remaja saat ini yang cenderung tidak menyukai budaya daerahnya sendiri dan melupakan
esensi budayanya. Mereka lebih senang meniru budaya asing yang dibawa oleh arus
globalisasi. Hal ini tentu saja tidak dapat dibiarkan.
Oleh karena itu,upaya pelestarian peninggalan budaya telah menjadi kebutuhan bangsa
Indonesia. Sangat ironis bila literatur tentang budaya Indonesia justru banyak di Universitas
Laiden di Belanda atau pun Universitas Cornell di New York AS. Belum ada kebanggaan di
masyarakat maupun pemerintah terhadap peninggalan nenek moyangnya. Terlebih upaya
pelestarian peninggalan budaya bukan aktivitas yang menarik perhatian masyarakat dan
mendatangkan banyak keuntungan finansial.

Maka disinilah peran perpustakaan yang merupakan tempat pelestarian budaya bangsa.
Perpustakaan sebagai bagian peningkatan pembangunan bertujuan untuk mendidik
masyarakat, memberi daya kreasi, prakarsa dan swadaya untuk meningkatkan kemajuan
kehidupan dan kesejahteraan dengan menyediakan berbagai kebutuhan pengetahuan dan
informasi dalam rangka kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian dan pengembangan
kebudayaan bagi masyarakat. Eksistensi perpustakaan dalam mengantisipasi arus globalisasi
dinilai strategis terlebih kiprahnya memang sebagai sarana informasi yang cepat, tepat dan
bermanfaat demi peningkatan dan pengembangan masyarakat.

Dengan munculnya Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 yang berkaitan dengan upaya
pelestarian aset bangsa tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam,muncullah tujuan
utama perpustakaan muncul,yakni mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai
hasil budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita tahu bahwa karya
cetak dan karya rekam sebagi rekaman ilmu dan pengetahuan manusia dapat berfungsi sebagai
sumber belajar, penelitian, informasi berbagai disiplin ilmu dan rekreasi budaya. Selain itu,
karya cetak dan karya rekam suatu bangsa merupakan records of the nation knowledge dan
juga merupakan bagian records of human knowledge. Kemudian juga koleksi karya cetak dan
karya rekam suatu bangsa merupakan koleksi hasil karya nasional yang merefleksikan tinggi
rendahnya budaya dan peradaban bangsa.

Anda mungkin juga menyukai