Spin Echo merupakan pulse sequen yang paling sering digunakan pada pemeiksaan
darah. Hal tersebut disebabkan karena komponen air dalam jaringan tersebut
meningkat sehingga akan memberikan sinyal yang tinggi dan mudah diidentifikasi
Fast Spin Echo dilakukan untuk mempercepat waktu scan, dengan mengaplikasikan
beberapa kali pulsa 180o rephasing dalam satu TR. Pengaplikasian beberapa pulsa
180o dalam satu TR menghasilkan rangkaian echo yang disebut dengan ETL (Echo
overaging) sehingga CSF (Cebero Spinal Fluid) menjadi lebih terang pada
pembobotan proton densitiy dan multiple sclerosis serta lesi-lesi kecil tidak dapat
dilihat serta adanya bluring akibat pemilihan ETL yang digunakan. Semakin besar
nilai ETL, pembobotan T2 akan semakin tinggi dan hal tersebut akan menyebabkan
bluring. Keterbatasan lain dalam sequen FSE adalah diperlukannya TR yang lebih
panjang dibanding dengan Spin Echo. Kadang untuk pemenuhan kebutuhan jumlah
3. Inversion Recovery
Inversion Recovery adalah pulsa sequen yang diawali dengan aplikasi pulsa 180o
inversi yang dilanjut dengan pulsa 90o eksitasi dan kemudian pulsa 180o rephasing.
Pulsa 180o inversi dimaksudkan untuk mensupress jaringan tertentu (full saturasi).
Parameter yang digunakan adalah TR, TE dan TI. Kontras citra bergantung pada
panjang pendeknya TI. Jika pulsa 90o eksitasi diaplikasikan setelah Nett
citra akan tergantung pada jumlah recovery longitudinal dari setiap vektor, sebagai
memperlihatkan perbedaan antara fat dan air dengan jelas karena adanya sturasi
penuh pada vector fat dan air yang telah mencapai awal pengulangan. Penggunaan
enhancement media kontras, sehingga enhancement media kontras dapat lebih jelas
terlihat. Sequen inversion recovery sekarang digunakan secara lebih luas bersamaan
dengan sequen FSE untuk menghasilkan citra pembobotan T2. Bila inversion
karena itu biasanya dibuat tetap pendek untuk meminimalkan efek T2. Namun
tampak terang (hiperintens). Hal ini disebut dengan pembobotan patologi yang
secara predominan adalah perubahan T1, tetapi pada jaringan yang patologis
weighting), tetapi bila diperpanjang akan menghasilkan citra lebih ke arah proton
density (proton density weighting). Sementara TR harus selalu cukup panjang agar
Untuk itu, TR harus lebih panjang dari 2000 ms. Hal ini akan menyebabkan waktu
scanning relatif panjang. Untuk mengatasi hal tersebut saat ini dapat digunakan
inversion recovery fast spin echo, dengan mengaplikasikan pulsa 180o inverse,
diikuti setelahnya dengan aplikasi pulsa 900 eksitasi dan rangkaian pulsa180o
pengaplikasian pulsa 90o eksitasi, vektor jaringan fat akan berubah arah
penyudutan dari 90o ke 180o, dan ke arah full saturasi sehingga sinyal jaringan
fat menjadi nol. STIR digunakan untuk mensupresi sinyal jaringan fat pada
mensupress sinyal jaringan. STIR (Short Tau Inversion Recovery) dapat juga
digunakan dengan FSE (Fast Spin Echo), dengan mengaplikasikan pulsa 180o
inversi, diikuti pulsa 90o eksitasi dan setelah itu diikuti dengan beberapa pulsa
180o rephasing yang disebut dengan echo train length (ETL), sehingga waktu
sinyal CSF (Cebero Spinal Fluid) dengan memilih TI yang sesuai dengan waktu
recovery CSF dari pulsa 180o kearah bidang transversal sehingga tidak terjadi
magnetisasi longitudinal pada CSF. Ketika diaplikasikan pulsa 90o eksitasi, vektor
CSF disudutkan melewati 90o sampai mencapai saturasi penuh kembali sehingga
FLAIR digunakan untuk menekan sinyal CSF pada pembobotan T2 dan proton