Anda di halaman 1dari 13

DI SUSUN OLEH :

Nur Syarifa Azzahra


Mutmainna
Muh. Yahya
Rudi
Ardiansyah
Muh. Aksa
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rhmat serta hidayahnya kepada
kita semua karena telah diberi kesehatan dan kemampuan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah dengan judul "Tanaman Obat ddan
Khasiatnya" ini dengan baik.
Penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana "
Tanaman Obat ddan Khasiatnya ".
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya. Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak agar dapat menjadikan lebih baik lagi kedepannya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................
Kata Pengantar ...............................................................................................
Daftar isi ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................
BAB PEMBAHASAN..................................................................................
A. Pengertian Tanaman Obat ..................................................................
B. Tanaman Obat ....................................................................................
BAB III PENUTUP .....................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman
dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat
dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan
manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke
obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji
khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak
belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter,
masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh
dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang
kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat
tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman
untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah
bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-
tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat
berdaya guna bagi kita.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian tanaman obat?
b. Apa saja bagian dan jenis tanaman obat?
c. Bagaimana teknologi pengolahan obat?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian tanaman obat
b. Untuk mengetahui bagian dan jenis tanaman obat
c. Untuk mengetahui teknologi pengolahan obat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Obat


Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam
sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam
sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-
obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa
dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang
berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya
dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat
atau kegunaan sebagai obat.

B. Tanaman Obat
Abelmoschus manihot L. (Gedi)

Suku :
Malvaceae

Sinonim :
Hibiscus manihot L.

Nama Daerah :
Daun Gedi.

Ciri-ciri :
Gedi merupakan tumbuhan perdu berkayu
yang tingginya mencapai 3-4 m. Batang
tanaman berkayu, namun berlubang di
bagian tengahnya. Daun gedi bertangkai
dan berbentuk menjari seperti daun
singkong dan pepaya, dengan ujung runcing. Bunga gedi berbentuk seperti bunga
sepatu, bermahkota lim, berwarna kuning cera, dengan bagian tengahnya bergradasi
ungu.

2
Sebaran :
Berasal dari Cina dan ditanam di tempat tertentu di Pulau Jawa. Umum ditanam di
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.

Habitat :
Ditanam di daerah lembab. Dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 m dpl.

Budidaya :
Perbanyakan tanaman dengan cara stek batang.

Kegunaan :
Bagian tanaman yang digunakan untuk obat adalah daun. Daun gedi berkhasiat untuk
mengobati maag, jantung, cegah osteoporosis, diabetes, ginjal, kejang dan depresi,
asam urat, darah tinggi, dan susah buang air besar.

Ageratum conyzoides L. (Bandotan)

Suku :
Asteraceae

Sinonim :
A. ciliare Lour. (non Linn), A. cordifolium
Roxb.

Nama Daerah :
Ruku’ bembe, sari bembe’, wella Bembe,
aru’ bembe.

Ciri-ciri :
tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak
atau bagian bawahnya berbaring, tingginya
sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang
bulat berambut panjang, jika menyentuh
tanah akan mengeluarkan akar. Daun
bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat
telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm,
lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang
terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau

3
lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang
bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan
bentuknya kecil.

Sebaran :
Bandotan berasal dari Amerika tropis. Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah
tropika, bahkan hingga subtropika.

Habitat :
Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan
pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di
pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100
m di atas permukaan laut.

Budidaya :
Perbanyakan tanaman dengan biji.

Kegunaan :
Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian di atas tanah) dan akar. Herba
bandotan berkhasiat untuk pengobatan demam, malaria, sakit tenggorok, radang paru
(pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan
rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut
kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat,
produksi air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut. Akar berkhasiat untuk
mengatasi demam.
Anacardium occidentale L. (Jambu monyet)

Suku :
Anacardiaceae

Sinonim :
Acajuba occidentalis (L.) Gaertn., Anacardium
microcarpum Ducke., Cassuvium pomiferum Lam.

Nama Daerah :
Jambu sereng, jambu lanceng.

4
Ciri-ciri :
pohon, berumah satu, berkelamin ganda , hijau sepanjang tahun. Batang tegak dengan
ketinggian mencapai 7-20 m dan diameter mahkota pohon 8-15 m. namun, jika
pertumbuhan tanaman kurang baik, batang akan membengkok, pendek, dan
percabangan muncul di dekat permukaan tanah. Daun berbentuk bulat telur, bagian
ujung bulat dan bagian pangkal berbentuk runcing. Daun tanaman ini merupakan daun
tunggal dan terletak tersebar. Warna daun bervariasi antara hijau tua hingga coklat
kemerahan. Panjang daun mencapai 10-12 cm dengan lebar 5-10 cm. bunga
merupakan bunga berkelamin ganda (campuran) dan berumah satu. Bunga terbentuk
pada ujung ranting, berukuran kecil, berbau harum, dan berjumlah sangat banyak.
Mula-mula bunga berwarna putih kehijauan, kemudian berubah menjadi merah muda
dan merah. Buah terdiri dari dua bagian yakni buah semu (buah jambu mete) dan buah
sejati (biji mete). Buah semu merukan tangkai buah (pedunculus) yang membengkak
atau menggembung dan berdaging. Buah sejati (biji mete) termasuk kedalam kelompok
buah batu, yang berbentuk menyerupai ginjal, tertanam pada bagian ujung buah semu,
berwarna hijau hingga coklat keabu-abuan.

Sebaran :
Tanaman ini berasaI dari pegunungan di benua Amerika yang beriklim tropis (Brasila).
Kini Tanaman terdapat di daerah tropis, terutama di Asia Selatan seperti India, Burma,
Filipina, Semenanjung Melayu dan Indonesia.

Habitat :
Tanaman Jambu monyet biasa tumbuh di hutan-hutan dan ladang-ladang (di daerah
kering, panas) pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut. Tetapi ada juga yang
ditanam di halaman sebagai tanaman buah-buahan.

Budidaya :
Perbanyakan tanaman dengan biji, cangkok, okulasi, dan penyambungan.

Kegunaan :
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buah, kulit batang, biji, akar, dan
daun. Buah digunakan sebagai makanan dan untuk obat penyakit kulit. Kulit batang
digunakan untuk penang-gulangan disentri, diabetes, radang pada mulut, sakit gigi,
pencahar, dan sariawan. Biji selain untuk makanan juga untuk pelembut kulit. Minyak
biji untuk ruam kulit, sedangkan tangkai daun untuk bahan pengelat. Akar digunakan
sebagai pencahar. Daun untuk obat penyakit kulit dan luka bakar.

5
Ananas comosus (L.) Merr. (Nanas)

Suku :
Bromeliaceae

Sinonim :
A. Sativus Schult., Ananassa sativa Lindl., Bromelia comosa L.

Nama Daerah :
Pandang.

Ciri-ciri :
Nanas merupakan tanaman buah yang
selalu tersedia sepanjang tahun. Herba
tahunan atau dua tahunan, tinggi 50-150
cm, terdapat tunas merayap pada bagian
pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset
akar dan pada bagian pangkalnya melebar
menjadi pelepah. Helaian daun bentuk
pedang, tebal, liat, panjang 80-120 cm,
lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri,
tepi berduri tempel yang membengkok ke
atas, sisi bawah bersisik putih, berwarna
hijau atau hijau kemerahan. Bunga
majemuk tersusun dalam bulir yang sangat
rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Buahnya buah buni majemuk, bulat
panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak warnanya menjadi kuning.

Sebaran :
Nanas berasal dari Amerika Selatan dan didomestifikasi sebelum masa Columbus.
Pada abad ke16 orang - orang Spanyol membawanya ke Philippines and Semenanjung
Malaysia dan kemungkinan juga Indonesia. Sekarang tanaman ini meluas di seluruh
daerah tropis dan subtropis.

Habitat :
Di Indonesia, nanas ditanam di kebun-kebun, pekarangan, dan tempat-tempat lain yang
cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1300 m dpl.

Budidaya :
Perbanyakan tanaman dengan mahkota, tunas batang, atau tunas ketiak daunnya.

6
Kegunaan :
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun. Buah nanas digunakan untuk
pengobatan rasa penuh di lambung, sembelit, radang tenggorok, menurunkan berat
badan, beri-beri, keseleo, bengkak terpukul, darah mudah menggumpal (blood
coagulation), aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), menghambat pertumbuhan
tumor, meningkatkan penyerapan (absorbsi) obat, terlambat haid, dan cacingan. Daun
digunakan untuk mengobati luka bakar, gatal dan bisul.

Annona muricata L. (Sirsak)

Suku :
Annonaceae

Sinonim :
Annona macrocarpa Wercklé; Annona bondplaniana Kunth; Annona cearaensis Barb.
Rodr.

Nama Daerah :
Sarikaja.

Ciri-ciri :
Sirsak merupakan tanaman dengan tinggi
pohon sekitar 8 meter. Batang coklat
berkayu, bulat, bercabang. Mempunyai
daun bebentuk telur atau lanset, ujung
runcing, tepi rata, pangkal meruncing,
pertulangan menyirip, panjang tangkai 5
mm, hijau kekuningan. Bunga terletak
pada batang atau ranting, daun kelopak
kecil, kuning keputi-putihan, benang sari
banyak berambut. Buah majemuk tidak
beraturan, bentuk telur miring atau
bengkok, 15-35 kali. Daging buah putih.
termasuk buah semu, daging buah lunak
dan empuk, berwarna putih, berserat, berbiji hitam pipih. Agak melengkung dan
membungkus biji. Akar berwarna coklat muda, bulat dengan perakaran tunggang.

Sebaran:
Tersebar hampir di semua daerah tropis termasuk Indonesia

7
Habitat:
Hidup di dataran rendah dengan ketinggian sekitar 0-1.000 mdpl

Budidaya :
Biji dan cangkok

Kegunaan:

Daun dapat digunakan sebagai obat tradisional melawan kanker dan aroma terapi
untuk menangkal nyamuk. Selain itu untuk mengobati ambeien, sakit kandung air seni,
bayi mencret, anyang-anyangen (sering kecing tetapi sedikit dan terasa sakit), sakit
pinggang, dan bisul.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan masalah yang telah diuraikan, maka diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :
 Keberadaan tanaman obat sangatlah menolong masyarakat pedesaan karena
apotek, rumah sakit atau bahkan dokter belum ada atau jarang terdapat di desa.
Dengan demikian, tanaman obat penting untuk penyembuhan penyakit yang ringan
serta untuk pengobatan awal bagi penderita penyakit berat sebelum dibawa ke
dokter atau ke rumah sakit.
 Jenis tanaman obat yang ditanam di pekarangan dapat diberaneka ragam karena
alam Indonesia yang subur memungkinkan banyak sekali tanaman yang berguna
tumbuh di sekitar kita. Ada yang berupa tanamanliar tumbuh di sembarang tempat
tanpa ada yang diperhatikan.
 Dengan keanekeragaman tumbuhan berkhasiat obat yang ada, terdapat tumbuhan
yang mempunyai nama sama walaupun jenisnya berbeda. Hal ini dikarenakan
beberapa tumbuhan belum teridentifikasi secara lengkap dan belum banyak ragam
yang diketahui masyarakat. Oleh sebab itu,perlu diperkenalkan jenis-jenis
tumbuhan obat berikut cara pemakaiannya supaya dapat digunakan sebagai bagian
dari sistem pengobatan yang murah dan aman. Selain itu, tumbuhan obat
merupakan potensi kekayaan yang perlu dilindungi karena dpaat dimanfaatkan
sebagai pendukung dari perekonomian rakyat Indonesia.

B. Kritik dan Saran


Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di
dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dikemudian hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/76171744/MAKALAH-TANAMAN-OBAT

http://pangeranrajawawo.blogspot.co.id/2010/05/makalah-tanaman-obat.html

10

Anda mungkin juga menyukai