Anda di halaman 1dari 2

PIDATO

Yang terhormat ibu siska sebagai guru mata pelajaran bahasa indonesia sekaligus penilai tugas saya
dan teman-teman sekalian yang sudah menyempatkan waktunya untuk mononton pidato saya ini

Pertama, marilah kita panjatkan rasa puji dan syukur atas kehadirat Tuhan kita Yang Maha Esa,
ksrena atas karunianya kita mendapat kesehatan dan kenikmatan yang tidak semua orang dapat rasakan.
Walaupun hanya bertatap lewat layar, tetapi demi kebaikan kesehatan Indonesia ayo kita taati aturan
pemerintah untuk tetap dirumah.

Para penonton yang berbahagia, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang bertema Penyakit
Mental Remaja dan berjudul Kesalahan Pahaman Akan Penyakit Mental. Dibandingkan dengan penyakit
fisik, penyakit mental memang terdengar lebih asing dan lebih susah untuk disadari bahkan oleh diri sendiri.
Depresi, Anxiety, gangguan kecemasan dan penyakit mental lainnya sering diakui oleh anak muda sebagai
penyakitnya, padahal belum tentu mereka benar-benar mengalaminya

Terlebih dizaman sekarang ini info hoax tidak berdasar lebih cepat menyebar. Banyak orang
termakan buaian yang dibuat orang-orang bodoh tidak berperikemanusiaan yang merubah mindset
masyarakat sehingga seseorang yang awalnya sehat secara mental, terbuai dan menjadikan dirinya orang
berpenyakit mental. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengakui dirinya berpenyakit mental dan dengan
bangganya mengakui bahwa ia depresi, anxiety dan pengakuan bodoh lainnya.

Nyatanya, depresi bukanlah sesuatu yang indah, bukanlah sebuah trend, depresi bukan sekedar sedih
ketika suatu hal tidak berjalan sesuai keinginanmu. Depresi adalah ketika seseorang diambang perasaan
ingin hidup dan mati. Ingin mati karena merasa dirinya tidak berguna, tetapi dilubuk terdalamnya ia
berusaha mati-matian untuk menjaga dirinya tetap hidup. Self harm, mengiris pergelangan tangannya sendiri
bukan karena tubuhnya ingin menangis, bukan karena merasa keren, melainkan karena ingin merasakan
sesuatu.

Anxiety, anxiety bukan perasaan stress saat menghadapi ujian, bukan sekedar mengkhawatirkan apa
yang terjadi besok, lusa, bukan pula gejala panik yang hanya disertai tangisan. Anxiety tidak se-sepele itu,
anxiety mengakibatkan seseorang tidak dapat berpikir rasional, merasa takut saat mengahadapi hari baru,
gejala panik yang bercabang menjadi berkeringat berlebih, merinding, mati rasa, susah bernafas, dan mual.

Penyakit mental bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan ketika diucapkan, maka dari itu janganlah
sekali-kali menyepelekan penyakit mental. Jika benar benar merasa ada yang salah dengan kesehatan mental
diri, segeralah ke psikologis agar dapat ditangani dengan segera. Sekian pidato dari saya, mohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan saya, sekaligus terimakasih atas perhatiannya

Wass...
0o

Anda mungkin juga menyukai