Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT


(ICRA)

BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN TAHUN 2018

BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


Alamat : Jln. Teminabuan – Ayamaru Kab. Sorong Selatan
Alamat e-mail : rsudscholookeyen@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

DR. Victor Lamerkabel Pembuat Dokumen

Dr.Pardamean, SpPK Authorized Person

dr. Felix Duwit,M.sc,MPH,SpPD Plt Direktur RSUD Scholoo Keyen


DAFTAR ISI

HALAMAN DOKUMEN ...................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................

BAB II LINGKUP KEGIATAN ........................................................................................

BAB III TATALAKSANA.................................................................................................

BAB IV DOKUMENTASI .................................................................................................

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Infection Control Risk Assesment (ICRA) merupakan suatau pengkajian sebagai
bagian dari proses perencanaan program pencegahan dan pengendalian Infeksi rumah
sakit, bersama-sama dengan perencanaan membentuk dasar dari peoses serta
mendukung akreditasi surveilans yang terfokus dan memenuhi peraturan perundangan
yang berlaku. Pengkajian resiko infeksi juga diperlukan untuk mengidentifikasi resiko
untuk mendapatkan data kawasan infeksi berdasarkan:
- Lokasi geografis, masyarakat dan populasi yang dilayani
- Perawatan, pengobatan dan pelayanan.
- Analisis aktifitas surveilans dan data infeksi lain

II. Tujuan
- Untuk meminimalisir resiko infeksi RS (HAI’s) pada pasien yang mungkin bisa
terjadi.
- Mengontrol penyebaran infeksi yang ada di lingkungan rumah sakit.
BAB II

LINGKUP KEGIATAN

I. Lingkup kegiatan ICRA adalah :


1. Menyusun tim ICRA, PPI RSUD Scholoo Keyen
2. Melaksanakan pertemuan dengan tim ICRA PPI
3. Melaksanakan proses pengkajian resiko
4. Melaksanakan kegiatan/program

II. Rincian Kegiatan


1. Menyusun tim ICRA
tim pengkajian resiko terdiri dari :
- Staf komite PPI RSUD Scholoo Keyen
- Petugas kesehatan lain
- Staff medic
- Petugas laboratorium
- Farmasi
- Perawat
- Ahli bedah
- Poliklinik/rawat jalan
- Pelayanan lingkungan
- Teknik
- Administrasi
- Instalasi sterilisasi pusat
- Komite medic
- Koordinasi lain yang diperlukan

2. Melaksanakan pertemuan dengan tim ICRA PPI RSUD Scholoo Keyen


- Membuat undangan rapat
- Mengundang seluruh tim pengkaji resiko
- Melakukan rapat dan diskusi
- Memprioritaskan resiko.
- Menentukan rencana/program PPI RSUD Scholoo Keyen

3. Melaksankan proses pengkajian


- Mengidentifikasi resiko untuk mendapatkan data transmisi infeksi berdasarkan
lokasi geografis, masyarakat dan populasi yang dilayani, perawatan dan
analisis aktivitas dan surveilans lainnya.
- Factor resiko
 Geografi dan lingkungan
 Karakteristik populasi
 Infeksi area endemic
 Area yang terkait resiko
 Karakteristik perawatn medis
 Pelayanan tersedia
- Kelompok resiko :
 Organism resisten antibiotic
 Kegagalan aktifitas pencegahan
 Aktivitas isolasi
 Kebijakan prosedur
 Kesiapan
 Health care – Associated Infection (HAI’s)
 Lingkungan
 Kesehatan petugas
- Mengidentifikasi resiko secara berkala/tahunan dan apabila muncul masalah
bermakna.
- Pengkajian resiko didapat dari masukan interdisiplin, misalnya :
 Personal PPI RSUD Scholoo Keyen
 Staf medis
 Perawat/IPCLN
 Pimpinan
- Buat daftar skala prioritas dan dokumentasi
- Persiapan dan perencanaan
- Formulir
- Membuat juknis/standar ICRA
- Membuat laporan data surveilans
- Menentukan rencana program PPIRS

4. Evaluasi
 Menentukan factor-faktor resiko
 Menentukan karakteristik yang meningkatkan resiko
 Menentukan karakteristik yang mengurangi resiko
 Menyusun formulir

5. Menentukan rencana PPIRS/program rumusan rencana kegiatan PPIRS


 Goal’s rencana PPIRS
 Rencana kegiatan yang objektif dan terukur
 Strategi dan implementasi

Tata cara merumuskan :

 Prioritas
Urutkan dari kajian resiko
 Goal’s
Untuk menentukan tiap prioritas
 Tujuan (terukur)
- Untuk mencapai setiap goal’s strategi
- Langkah untuk mencapai tiap tujuan
 Metode evaluasi (mengukur keberhasilan untuk tiap tujuan)
- Keadaan saat ini
- Perkembangan dan analisis
BAB III

TATA LAKSANA

I. PROSES PENGKAJIAN RESIKO


1. Tentukan tiga nilai untuk tiap factor resiko
a. Probabilitas/kemungkinan terjadinya kejadian
b. Dampak/keparahan
c. Sistem yang berlangsung saat ini

2. Hal-hal yang harus di pertimbangkan


a. Resiko yang sudah diketahui
b. Data sebelumnya
c. Kajian literature
d. Dampak (rencana kehidupan dan kesehatan)
e. Terganggunya pelayanan
f. Kehilangan fungsi
g. Kepercayaan masyarakat
h. Pengaruh terhadap anggaran
i. Dampak peraturan
j. Standar kebutuhan
k. Sistem yang berlaku saat ini

3. Cara mengkaji factor resiko


a. Tidak ada jawaban benar / salah
b. Utamakan diskusi
c. Mendorong kelompok untuk mencapai kesepakatan bersama/consensus
d. Mengarahkan kelompok pada target
e. Harus konsisten
f. Mendaftarkan seluruh daftar resiko
g. Tentukan seorang untuk menghitung factor resiko
4. Skor resiko
a. Didapatkan dari pengkajian tiga komponen
b. Kesepakatan kelompok RS, rata-rata perhitungan secara matematika

5. Menentukan skala prioritas


a. Urut resiko dengan menggunakan skor resiko
b. Prioritas tiap organisasi akan berbeda
BAB IV

DOKUMENTASI

I. Tiap unit harus melakukan pengkajian resiko infeksi yang spesifik, penilaian ini untuk
merencanakan prioritas program PPIRS.
II. Sekali prioritas teridentifikasi, goal’s, tujuan dan strategi dipakai untuk merancang
rencana program PPI.
III. Proses penilaian resiko dilakukan terus menerus dengan perubahan setiap bulan.
IV. Laporan perkembangan dapat melacak dan laporkan prioritas dan keberhasilan PPIRS.

Anda mungkin juga menyukai