A1 Fauzan
A1 Fauzan
Oleh
JUNI
NIM :
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM S1 PAUD
2015
Oleh
JUNI
NIM :
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM S1 PAUD
2015
Disetujui sebagai laporan dan analisis mata kuliah analisis kegiatan pengembangan
pendidikan anak usia dini
JUNI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga laporan penelitian dan analisis ini dapat saya
selesaikan dengan judulPengembangan penyesuaian diri melalui kegiatan pengenalan lingkungan
TPA Tunas Bahari dengan lancar.
Laporan ini penulis susun untuk menganalisis ketepatan program pengembangan di TPA
Tunas Bahari dalam pengembangan penyesuaian diri melalui kegiatan pengenalan lingkungan
TPA Tunas Bahari.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,
terutama kepada :
1. ……..Selaku tutor mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini UT Surabaya
2. Kepala Sekolah TPA Tunas Bahari
3. Pengelola, Pendidik dan Administrasi TPA Tunas Bahari
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan
Saran – saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
JUNI
NIM :
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di TPA Tunas Bahari, maka penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan
pengembangan penyesuaian diri melalui kegiatan pengenalan lingkungan TPA Tunas Bahari.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai
1. Alasan pengasuh/pendidik memberikan kegiatan pengembangan penyesuaian diri melalui kegiatan pengenalan
lingkungan
2. Tujuan pengasuh/pendidik melakukan kegiatan tersebut
3. Kebijakan yang mendukung pengasuh/pendidik melakukan kegiatan tersebut
b. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan penyesuaian diri anak di TPA Tunas Bahari
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga PAUD
2. Jenis Lingkungan
Menurut Hamalik (dalam Husamah 2013: 5), pendidikan sebaiknya disesuaikan dengan
keadaan alam sekitar. Alam sekitar siswa merupakan lingkungan sekitar kehidupan siswa yang
dapat berupa lingkungan alam, sosial, dan buatan.
a. Lingkungan Alam
Alam dalam hal ini, dipandang sebagai sebuah laboratorium yang sangat besar. Labratorium
alam ini menurut Amin (dalam Husamah 2013: 5), menyediakan sumber belajar yang melimpah
ruah, sehingga akan sayang apabila sumber belajar ini tersia-siakan.
Pengalaman yang harus dimiliki siswa ialah pengalaman lingkungan fisik yang menyangkut
fisik secara mikro yaitu dirinya sendiri maupun secara makro (alam semesta). Menurut Suherli
(dalam Husamah 2013: 5), pemahaman siswa yang benar terhada dirinya dan alam semesta akan
menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk senantiasa, meningkatkan serta memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya alam bagi kepentingan manusia dan uumnya.
Menurut Sudjana & Rivai (dalam Husamah 2013: 5), lingkungan alam berkenaan dengan
segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah
hujan.
b. Lingkungan Sosial
Menurut Supriatna (dalam Husamah 2013: 7), masalah-masalah sosial sehari-hari yang
dihadapi oleh siswa merupakan pengalaman belajar sekaligus sebagai sumber belajar.
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan masyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian,
kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.
Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Menurut Suherli (dalam Husamah 2013: 7), lingkungan sosial dijadikan pembelajaran agar
siswa memiliki bekal hidup dalam sosial atau dalam masyarakat. Dengan bekal pengetahuan ini,
siswa setelah lulus atau tamat sekolah siap hidup bermasyarakat. Siswa akan dengan cepat
menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia tinggal. Selain itu siswa juga harus dibekali
dengan pengalaman budaya. Dengan bekal ini, siswa diharapkan memahami, mencintai,
menghargai, dan menikmati serta memilih budaya untuk dirinya sendiri maupun orang ain
sehingga siswa tidak akan terjerumus dalam budaya yang menyesatkan.
c. Lingkungan Buatan
Di samping lingkungan alam dan lingkungan sosial yang sifatnya alami, ada juga yang
disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia
untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan
antara lain irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan,
penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.
Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Husamah 2013: 8), siswa dapat mempelajari lingkungan
buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya,
daya dukungnya, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan
manusia dan masyarakat pada umumnya.
B. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan data mengenai
fenomena/gejala yang diteliti di lapangan
C. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan focus penelitian
2. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian
3. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan bukti – bukti yang lebih luas mengenai fokus penelitian
B. Analisis kritis
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Maimunah. 2009. PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: DIVA Press
Husamah, 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Musfiqon, HM. 2012. Perkembangan Media Dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya.