Anda di halaman 1dari 25

• Aku akan belajar Bumiku.

• Perbedaan waktu dan pengaruhnya.

• Perbedaan musim di Bumi dan penyebabnya.

• Hubungan Bumi, Bulan, dan Matahari.

Di bulan – bulan tertentu curah hujan sangat tinggi, namun ada juga di bulan lainnya hujan hampir
tidak pernah terjadi. Antara bulan Oktober – Maret, umumnya dikepulauan Indonesia terjadi musim
hujan. Antara bulan April – September, di Kepulauan Indonesia terjadi musim kemarau. Mengapa
demikian? Ayo, kita cari tahu.

Ayo Amati
Saat membaca koran, Edo terlihat keheranan. Mengapa? Karena di koran diinformasikan bahwa saat
ini di Argentina sedang terjadi musim panas. Namun disaat yang bersamaan, di Kanada sedang
terjadi musim dingin. Mengapa terjadi perbedaan musim di antara negara-negara di dunia? Mari kita
amati gambar berikut!

Dengan bola dunia yang ada di sekolahmu, amati dan temukan negaranegara yang termasuk
wilayah belahan Bumi bagian utara dan belahan Bumi bagian selatan.

1. Belahan selatan adalah setengah permukan Bumi yang terletak di selatan garis
khatulistiwa. Belahan Bumi selatan terdiri dari benua Antarktika, Australia, sebagian
Amerika Selatan, sebagian Afrika dan Asia.
2. Belahan bumi utara adalah setengah bumi yang terletak di sebelah utara khatulistiwa.
Belahan bumi utara terdiri dari Benua Eropa, Amerika Utara, Sebagian besar Asia dan
Afrika.
Diskusikan dengan teman dan gurumu.

1. Di belahan Bumi bagian mana posisi Kanada? Belahan bumi utara


2. Di belahan Bumi bagian mana posisi Argentina? Belahan bumi selatan
3. Apakah kedua negara itu berada di belahan Bumi yang sama? Tidak
4. Apa akibat dari posisi kedua negara tersebut terhadap perbedaan musim yang terjadi?
Tuliskan prediksimu. Akibat kedua negara berada di belahan bumi yang berbeda
mengakibatkan musim yang dialami kedua negara juga berbeda.

Kanada merupakan salah satu negara yang berada di belahan Bumi bagian utara, sedangkan
Argentina merupakan salah satu negara yang berada di belahan Bumi bagian selatan. Pada
saat posisi negara Argentina condong ke Matahari dan memanasi Bumi bagian selatan, maka
di sana sedang mengalami musim panas. Sebaliknya, belahan Bumi bagian utara seperti
Kanada sedang mengalami musim dingin. Amati gambar berikut untuk memperjelas
jawabanmu!

Bacalah fakta-fakta sains dari gambar di atas!

1. Planet Bumi membuat sebuah jalur atau orbit berbentuk elips melalui ruang angkasa
untuk mengelilingi Matahari yang disebut revolusi Bumi.
2. Jalur atau orbit ini memerlukan waktu satu tahun untuk mengelingi Matahari.
3. Selama setahun, masing-masing kutub secara bergantian condong ke Matahari
sehingga mengakibatkan terjadinya musim yang berbeda.
4. Akibat perputaran Bumi terhadap Matahari menyebabkan negara yang berada di
belahan Bumi bagian utara dan selatan setiap 3 bulan sekali akan mengalami
perubahan musim.

Berdasarkan gambar di atas dan bola dunia yang kamu miliki, lengkapi tabel musim di
wilayah belahan Bumi bagian utara dan belahan Bumi bagian selatan!
Pembagian Musim
Waktu Bagian Selatan Bagian Utara
21 Maret – 21 Juni Musim Gugur Musim Semi
21 Juni – 23 Sept Musim Dingin Musim Panas
23 Sept – 22 Des Musim Semi Musim Gugur
22 Des – 21 Maret Musim Panas Musim Dingin

Ayo Lakukan
Saatnya kamu mempraktikkan gerakan Bumi mengelilingi Matahari.

1. Bentuklah orbit Bumi berbentuk elips (seperti gambar) dan Matahari sebagai titik
tengahnya di lapangan sekolahmu!
2. Gunakan bola dunia dan senter untuk membantu!
3. Siswa yang berada di tengah memegang senter dan berperan sebagai Matahari.
4. Satu siswa lainnya memegang globe dan berperan sebagai Bumi.
5. Siswa yang menjadi Bumi akan mengelilingi Matahari sesuai orbit yang dibentuk
sambil memutar bola dunia yang dibawanya. Siswa ini pun dapat pula berputar seperti
bola dunia yang dipegangnya.
6. Berputarlah seperti posisi yang terlihat pada gambar (berlawanan dengan arah jarum
jam)!
7. Saat kamu berpindah dari satu titik ke 3 titik lainnya, jelaskanlah musim yang sedang
terjadi di belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan!

Perhatikan juga posisi siswa yang menjadi Bumi terhadap Matahari.


1. Apakah jarak teman yang menjadi Bumi dengan temanmu yang menjadi Matahari
selalu sama? Tidak.
2. Apa pengaruh jarak Bumi ke Matahari saat Bumi mengelilingi Matahari? Terjadinya
perbedaan musim.
3. Apakah sinar yang kamu terima di seluruh tubuh selalu sama pada seluruh bagian
tubuhmu? Apa pengaruhnya? Tidak, pengaruhnya adalah ada sebagian tubuh yang
panas sedangkan yang lainnya tidak.
4. Bagian tubuh mana yang selalu menerima panas yang sama?

Ayo Menulis
Tulislah dengan menggunakan teks eksplanasi dan kata baku untuk laporan tentang
percobaan revolusi Bumi yang kamu lakukan! Hal yang perlu kamu tulis adalah proses, hasil,
dan kesimpulan dari percobaan.

Teks Eksplanasi Percobaan Revolusi Bumi


Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari
pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut kala
revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan
miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur
dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan
sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara
berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan
matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.

Untuk membuktikan peristiwa revolusi bumi dapat dilakukan dengan percobaan sederhana.
Percobaan rotasi bumi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Bentuklah orbit Bumi berbentuk elips dan Matahari sebagai titik tengahnya di
lapangan sekolah.
2. Gunakan bola dunia dan senter untuk membantu.
3. Siswa yang berada di tengah memegang senter dan berperan sebagai Matahari.
4. Satu siswa lainnya memegang globe dan berperan sebagai Bumi.
5. Siswa yang menjadi Bumi akan mengelilingi Matahari sesuai orbit yang dibentuk
sambil memutar bola dunia yang dibawanya. Siswa ini pun dapat pula berputar seperti
bola dunia yang dipegangnya.
6. Berputarlah dengan posisi berlawanan dengan arah jarum jam.
7. Saat berpindah dari satu titik ke 3 titik lainnya, jelaskanlah musim yang sedang terjadi
di belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan.

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim
semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah musim pada waktu
dan daerah tertentu di belahan bumi. Musim-musim dibelah bumi utara

1. Musim semi : 21 Maret – 21 Juni


2. Musim panas : 21 Juni – 23 September
3. Musim gugur : 23 September – 22 Desember
4. Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


1. Musim semi : 23 September – 22 Desember
2. Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
3. Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
4. Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

Pada tanggal pengamatan 21 Maret – 23 Sptember, ketika Bumi berputar, akan terlihat bahwa
Kutub Utara akan mendapatkan sinar terus-menerus meski Bumi berputar pada porosnya
sebanyak satu kali. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu tersebut, matahari tidak
akan tampak tenggelam di daerah lingkaran Kutub Utara, sementara Matahari tidak akan
tampak terbit di daerah lingkaran Kutub Selatan.

Di belahan Bumi utara selain daerah lingkaran kutub, akan terlihat bahwa tempat-tempat
tersebut mengalami siang lebih lama dari malam dan oleh karenanya mengalami musim semi
dan musim panas. Sementara hal sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan: tempat-tempat
tersebut mengalami malam lebih lama daripada siang dan karenanya mengalami musim
gugur dan musim dingin.

Untuk tanggal pengamatan 23 September – 21 Maret, akan terlihat bahwa kutub selatan akan
mendapatkan sinar terus-menerus meski bumi berputar pada porosnya sebanyak satu kali. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu tersebut, Matahari tidak akan tampak
tenggelam di daerah lingkaran kutub selatan, sementara Matahari tidak akan tampak terbit di
daerah lingkaran Kutub Utara.

Di belahan Bumi selatan selain daerah lingkaran kutub, akan terlihat bahwa tempat-tempat
tersebut mengalami siang lebih lama dari malam dan oleh karenanya mengalami musim semi
dan musim panas. Sementara hal sebaliknya terjadi di belahan bumi utara: tempat-tempat
tersebut mengalami malam lebih lama daripada siang dan karenanya mengalami musim
gugur dan musim dingin.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : bumi melakukan
mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan revolusi. Rotasi adalah gerakan bumi mengitari
sumbunya atau porosnya. Sedangkan Revolusi adalah gerakan bumi mengitari matahari.
Gerak revolusi Bumi juga menimbulkan fenomena yang dapat dialami penduduk bumi yakni
pergantian musim. Perubahan musim diakibatkan oleh sumbu bumi yang miring ke bidang
orbitnya, melainkan menyimpang ke sudut sekitar 23,5 derajat. Dengan demikian, pada
waktu tertentu selama musim panas atau musim dingin, salah satu bagian dari planet ini lebih
langsung terkena sinar matahari. Pada waktu tertentu belahan utara dan selatan mengalami
musim yang berlawanan.

Fakta Sains
Ketika puncak musim panas, tempat- tempat di dekat kutub utara miring sehingga hampir
sepanjang hari terang. Siang hari berlangsung selama 21 jam!. Sebaliknya, daerah–daerah
dekat kutub selatan saat itu dalam keadaan gelap. Keadaan gelap ini merupakan malam hari
yang berlangsung selama 21 jam juga.
Gerak revolusi Bumi dengan sumbu rotasi yang miring juga menyebabkan Matahari tampak
bergeser ke arah belahan Bumi utara dan selatan. Padahal sesungguhnya Matahari tidak
bergerak. Hal ini disebut sebagai gerak semu tahunan Matahari.

penyakit yang biasa timbul di musim hujan

Nama Jenis
Gejala Penyebab Cara Pencegahan
Penyakit Penyakit
Influenza Menular Menggigil, demam, Virus Mengkonsumsi air putih
sakit kepala, nyeri otot sebanyak - banyaknya
punggung, dan istirahat yang cukup
tubuh terasa lemas, lelah,
berkeringat, kerongkongan
terasa sakit, batuk - batuk,
hidung berair, serta suhu
tubuh meninggi
Demam Menular Demam secara tiba – tiba, Nyamuk Penyemprotan nyamuk di
Berdarah sakit kepala berat, sakit Aedes lingkungan rumah dan
pada sendi dan otot, serta Aegypti masyarakat
timbul bintik - bintik merah
pada kulit
Diare Menular Gejala luka, alergi zat Virus Mengkonsumsi cairan
tertentu, penyakit dari oralit
makanan,
kelebihan mengkonsumsi
vitamin C
Tuberkulosis Menular Batuk lebih dari 2 minggu. Bakteri Mencegah kontak
Rasa nyeri di dada. langsung dengan
Batuk yang mengeluarkan penderita dan Pemberian
dahak bercampur dengan vaksin BCG
darah.
Penurunan berat badan
tanpa
ada suatu alasan yang jelas.
Mengalami demam,
terutama sore hari.
Keringat di malam hari.
Menurunnya nafsu makan.
Cacar Menular Demam, sakit kepala, nyeri Virus Menjaga kebersihan dan
tubuh dan ruam. Varicella
Vaksinasi adalah cara
Zoster terbaik untuk mencegah
cacar air.
Malaria Menular Menggigil, demam tinggi, Parasit Membersihkan bak
dan berkeringat, Nyeri Plasmodium mandi dan menabur
pada otot, serbuk abate untuk
tulang, dan sakit kepala. membasmi jentik-jentik
Rasa lemah dan mudah nyamuk.
lelah.
Badan menjadi kuning, Menyingkirkan atau
Anemia, Mual, muntah, menutup genangan air
dan nafsu makan menurun. yang berpotensi menjadi
sarang jentik-jentik
nyamuk.
Disentri Menular Di samping diare, gejala Bakteri Senantiasa mencuci
disentri lainnya meliputi tangan dengan air bersih.
kram perut, mual atau Selalu mencuci tangan
muntah, serta demam. sebelum makan,
memasak, serta
menyiapkan makanan
Jangan menggunakan
handuk atau peralatan
makan yang sama dengan
pengidap.

EVALUASI
1. Tuliskan provinsi-provinsi yang termasuk wilayah waktu Indonesia Barat, Tengah , dan
Timur.
WIB, waktu Indonesia barat

1. WIB terletak pada garis bujur 105 derajat yang mencakup pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Dengan rincian provinsi sebagai berikut:
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah,
Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, NAD, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung,
Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Riau
2. WITA terletak pada sepanjang garis bujur 120 derajat. Wilayah WITA mencakup
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kepulauan sunda kecil,
dan Sulawesi. Dengan rincian berikut: Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
3. WIT terletak pada sepanjang garis bujur 135 derajat dan +9 GMT. Yang termasuk ke
dalam wilayah Indonesia Timur adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan
Maluku.

2. Mengapa ada pembagian wilayah waktu di Indonesia? Jelaskan!


Karena Indonesia terletak di 95° BT - 141°BT, sedangkan setiap 15° garis bujur, waktu
bergeser 1 jam. Sehingga di Indonesia ada 3 daerah waktu.

3. Seandainya kamu berada di Pontianak, saat ini jam dinding menunjukkan pukul 12.00
siang. Pukul berapakah di Ambon dan di Bengkulu? Berikan alasanmu! Pontianak dan
Bengkulu termasuk Waktu Indonesia Barat. Sedangkan Ambon termasuk Wilayah Indonesia
Timur. Jika saat ini di Pontianak pukul 12.00 maka di Ambon pukul 14.00.

4. Perbedaan waktu antarwilayah merupakan sesuatu yang memperkaya keragaman di


Indonesia. Seandainya kamu memiliki teman yang tinggal di wilayah waktu yang berbeda,
bagaimana sikapmu menyikapi perbedaan tersebut?

5. Apa yang dimaksud dengan rotasi Bumi dan pengaruhnya dalam kehidupan kita? Jelaskan.
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur. Akibat rotasi
bumi adalah terjadinya siang dan malam, terjadinya perbedaan waktu di berbagai tempat di
bumi, gerak harian semu bintang. dan perbedaan percepatan gravitasi bumi.

6. Ada 2 makanan yang sama diletakkan di 2 tempat yang berbeda. Makanan 1 diletakkan di
ruang terbuka dan makanan 2 diletakkan di lemari es pada kurun waktu tertentu. Makanan
mana yang lebih cepat busuk? Mengapa? Jelaskan.
Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang berukuran sangat kecil,
seperti bakteri dan jamur. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan lingkungan yang
lembab. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang memiliki suhu yang hangat,
tidak terlalu dingin. Sehingga makanan yang ditempatkan di udara terbuka akan lebih cepat
membusuk dibandingkan apabila dimasukan dalam kulkas.

7. Bagaimana pengaruh suhu terhadap perubahan benda?


Suhu tinggi maupun rendah akan berpengaruh terhadap perubahan benda, baik dalam
ukurannya, bentuknya maupun wujudnya. Setiap benda (padat, cair dan gas) akan memuai
jika dipanaskan. Memuai adalah bertambahnya ukuran benda. Menyusut adalah
berkurangnya ukuran benda (padat, cair dan gas) yang disebabkan karena adanya penurunan
suhu atau suhu rendah. Penyusutan adalah kebalikan dari pemuaian.

8. Tuliskan 4 faktor penyebab terjadinya pembusukan dan pengaratan!


Pembusukan: suhu (tekanan udara), kuman, jamur
Perkaratan: hujan, reaksi oksidasi, suhu(tekanan udara)

9. Sebutkan 3 penyakit menular dan 3 penyakit tidak menular!


Penyakit menular contohnya adalah TBC, Influenza, dan demam berdarah, sedangkan
penyakit tidak menular contohnya adalah diabetes, penyakit jantung, dan rematik.

10. Penyakit apa yang muncul karena perubahan suhu dan cara hidup yang tidak sehat?
Perubahan suhu tubuh sangat erat kaitannya dengan produksi panas yang berlebihan.
Beberapa penyakit akibat perubahan suhu diantaranya adalah demam, hipertemia, hipotermia,
dan heat stroke.
Beberapa penyakit akibat pola hidup tidak sehat diantaranya adalah dibetes, serangan
jantung, stroke, TBC, Maag, kanker paru-paru, bisul, dan tipes.

11. Tuliskan hal-hal yang perlu kamu lakukan setiap hari untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan diri!

1. Kebersihan diri meliputi kebersihan seluruh anggota tubuh, termasuk gigi, rambut,
serta pakaian yang dikenakan.
2. Memilih Makanan yang Sehat. Perbanyaklah mengonsumsi makanan sehat seperti
buah dan sayuran. Buah dan sayuran mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh.
3. Istirahat dan Tidur. Dalam hal ini dibedakan antara istirahat dan tidur. Tidur termasuk
istirahat, tetapi istirahat belum tentu sama dengan tidur. Beristirahat artinya berhenti
sebentar untuk melepaskan lelah, sedangkan tidur artinya mengistirahatkan badan dan
kesadarannya.
4. OLahraga/Latihan Fisik secara Teratur. Latihan fisik memang tidak dapat
menyembuhkan segala macam penyakit, namun manfaat latihan fisik yang teratur
merupakan bentuk upaya pencegahan terhadap penyakit yang murah dan
menyenangkan.
5. Menghindari Terjadinya Penyakit dengan membiasakan diri dengan menjalankan
aturan kesehatan dan menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit.
6. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan. Pemeriksaan kesehatan (check up) sebaiknya
dilakukan secara periodik untuk mengetahui kondisi badan dalam jangka waktu
tertentu.

12. Lengkapilah tabel berikut dengan menggunakan hubungan data masuk dan data keluar
yang telah ditentukan!

Menurut beberapa ahli, musim seringkali diidentikkan dengan iklim. Hal ini sangat beralasan
karena iklim di suatu tempat mengakibatkan terjadinya musim yang terjadi di sepanjang
tahun. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yang mencolok antara iklim dan musim. Jika iklim
adalah kondisi rata-rata cuaca dalam kurun waktu yang lama dan pada kawasan yang luas,
lain halnya dengan musim, yang merupakan interval waktu dengan cuaca yang memiliki
gejala ekstrim atau mencolok. Atau dengan kata lain, musim merupakan variasi yang terjadi
pada kondisi cuaca tertentu.

Misalnya pada iklim tropis, musim yang terjadi akibat posisi garis lintang yang berada di
sepanjang garis ekuator, menyebabkan kawasan yang beriklim tersebut memiliki dua musim
saja, yaitu musim kemarau yang mana interval waktu yang banyak terjadi kemarau dan
menyebabkan kekeringan, dan musim hujan yaitu interval waktu yang banyak curah hujan
yang deras.

Sama halnya, kawasan yang beriklim sub-tropis memiliki empat musim dalam setahun, yaitu
musim dingin, panas, semi, dan salju yang masing-masing musim memiliki interval waktu
dengan gejala tersendiri. Contohnya, pada musim panas, siang hari akan terjadi sangat lama
dan malam harinya begitu singkat yang bersuhu hangat. Sebaliknya, pada musim dingin,
malam hari akan terasa lama dan siang hari sangat pendek yang suhunya sangat dingin. Serta,
kawasan yang beriklim kutub hanya memiliki musim dingin yaitu interval waktu yang terjadi
suhu dingin yang ekstrim sepanjang tahunnya, meskipun ada musim panas tetapi
frekuensinya tidak begitu lama.

Lebih lanjut, ada dua bagian dalam menjelaskan musim itu sendiri, yaitu:

 Awal musim, yaitu curah hujan selama sepuluh hari sebagai mulainya musim. Pada
musim hujan, ditandai dengan curah hujan di sepuluh hari pertama sebesar 50
milimeter atau lebih dan diikuti sepuluh hari berikutnya. Sedangkan pada musim
kemarau, hal ini ditandai dengan jumlah curah hujan yang kurang dari 50 milimeter
pada sepuluh hari awal dan diikuti sepuluh hari berikutnya berturut-turut.
 Panjang musim, yaitu banyaknya curah hujan sepanjang sepuluh hari di awal hingga
akhir musim.

Awal dan panjang musim ini berbeda-beda setiap tahunnya tergantung pada kondisi dan pola
cuaca lainnya secara menyeluruh serta letak geografis suatu kawasan.
Dengan meninjau pengertian musim di atas, maka penjelasan berikut ini akan menyoroti
penentuan atau penyebab terjadinya perubahan musim. Perubahan ini menurut beberapa
sumber terjadi karena beberapa hal, akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua penyebab,
yaitu:

1. Faktor Internal

 Intensitas curah hujan. Pengamatan perubahan musim dengan berdasarkan pada curah
hujan dan pergerakan arah angin sepanjang tahun.
 Letak geografis kawasan dari garis ekuator. Hal ini disebabkan jumlah radiasi sinar
matahari yang diterima berubah-ubah sepanjang tahunnya sebagai akibat rotasi sumbu
planet bumi.
 Efek rumah kaca. Gejala ini dikarenakan beberapa gas, misalnya uap air,
karbondioksida, metan, Nitrogen, CFC yang berada di lapisan atmosfer menghalangi
radiasi panas yang akan keluar dari bumi ke luar angkasa. Sehingga, radiasi panas
tersebut dipantulkan lagi ke permukaan bumi. Gejala ini disebabkan oleh aktifitas
manusia yang dilakukan setip harinya, seperti pembakaran sampah dan lahan untuk
areal bercocok tanam dan perkebunan, penggunaan pendingin ruangan dan lemari
pendingin yang menggunakan CFC, dan penggunaan bahan bakar fosil untuk
kendaraan bermotor. Penyebab terakhir ini seringkali diidentikkan dengan perubahan
iklim yang terjadi, karena musim sangat dipengaruhi oleh iklim.

2. Faktor Eksternal

 Revolusi bumi. Pada saat bumi berevolusi, letak bumi akan mengalami posisi yang
dekat dengan matahari yang mengakibatkan terjadinya musim dingin di belahan bumi
bagian utara, dan pada saat posisi jauh dari matahari, di belahan bumi bagian utara
mengalami musim panas.
 Pancaran langsung sinar matahari (perpendikularitas). Pancaran sinar matahari yang
langsung mengenai suatu kawasan di Bumi akan menyebabkan besarnya potensi suhu
panasnya.
 Inklinasi dan pararelisme. Adanya suatu pergerakan pada rotasi sumbu bumi dan
karakteristik orbit bumi terhadap matahari (pararelisme). Selama revolusi, bagian
belahan utara bumi disinari matahari selama enam bulan setiap tahunnya, dan
sebaliknya, selama 6 bulan selanjutnya belahan bumi bagian selatan tersinari matahari
yang disebabkan oleh inklinasi dan pararelisme tersebut.

Sebagai contoh kasus, pada pembagian musim di Indonesia, BMKG mengklasifikasikan


musim di Indonesia berdasarkan pada kategori curah hujan yang terjadi selama sepuluh
harinya. Dikarenakan letak geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, maka musim
yang terjadi di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh iklim tropis. Dengan adanya iklim
tropis ini, Indonesia memiliki variasi musiman yaitu musim yang dibedakan atas banyak atau
sedikitnya curah hujan yang terjadi sepanjang tahunnya.

Pada umumnya, musim yang terjadi di Indonesia dapat ditentukan setiap tahunnya. Pada
bulan Oktober sampai Maret saat posisi matahari berada di belahan bumi selatan, curah hujan
sangat banyak sehingga Indonesia pada bulan-bulan tersebut mengalami musim hujan. Serta,
pada bulan April sampai September, saat posisi matahari berada di atas belahan bumi bagian
utara, curah hujannya sangat sedikit yang mana hal ini menandai bahwa Indonesia telah
berada pada musim kemarau.
Karena musim sangat terpengaruh oleh siklus iklim yang terjadi di bumi, maka dampak yang
dirasakan di bumi dapat terlihat sebagai berikut:

 Secara global efek rumah kaca ini yang disinyalir menyebabkan perubahan iklim di
bumi secara drastis dan menyebabkan suhu dan musim di bumi menjadi tidak stabil
dan seringnya tidak dapat diprediksi.
 Terjadinya proses evaporasi yang cepat.
 Melelehnya lapisan es di kutub dengan cepat sehingga menyebabkan kenaikan tingkat
permukaan air laut.
 Berubahnya siklus sistem tanam sepanjang tahunnya.

Demikian penjelasan mengenai penyebab terjadinya perubahan musim yang dapat kami
jabarkan. Semoga bermanfaat.

Bumi dinamai planet karena Bumi mengelilingi Matahari. Bulan dinamai satelit Bumi sebab Bulan
mengelilingi Bumi.
-Bulan selalu ikut kemana pun Bumi pergi. saat Bumi mengelilingi Matahari, Bulan pun ikut
mengelilingi Matahari.
-tanpa Bulan, Bumi berputar 10 jam sehari. bukan 24 jam sehari.
-Bumi berputar miring 23,5 derajat gara gara Bulan. jika tidak ada Bulan, maka Bumi berputar tegak
lurus.
-seandainya tidak ada Bulan, negara Inggris hanya punya dua musim, yakni musim Semi dan musim
Gugur. Di derah Kutub Utara dan Selatan, Matahari tidak bisa kelihatan di langit.
-air laut di Bumi mengalam ipasang surut gara gara Bulan.
-tanpa Bulan,tidak akan ada muncul mahluk hidup di daratan Bumi. Pasang surut air menyebabkan
mahluk air belajar hidup di daratan.
-Wow, Bulan mulai menjauhi Bumi. Bulan menjauh 3,8 cm tiap tahun gara gara Bumi berputar lebih
lambat 16 detik setiap sejuta tahun.

Bumi,Bulan,dan matahari sangat penting


Jika tak ada bumi dan isinya (air,udara,tanah)
kita tak akan hidup,Bulan,jika tak ada bulan jalan, gunung,dan kenampakan alam lainnya tidak akan
terang karena bulan.Matahari berguna untuk memanaskan bumi, membantu proses fotosintesis,
dan masih banyak lagi.
kesimpulan nya Hubungan antara Bumi,bulan,dan matahari sangat penting.Tiada ketiganya kita tak
mampu hidup

Ada, hal ini dapat terbukti ketika terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan, dimana satu sama
lain saling terpengaruhi, selain itu, gaya gravitasi dari bulan dapat mempengaruhi pasang surut air
laut. Jadi, bumi, bulan dan matahari semuanya saling berhubungan.
A. Hubungan Bumi dan Matahari
Hampir seluruh energi yang mengendalikan variabel cuaca dan iklim Bumi berasal
dari Matahari. Lebih dari 99.9% energi yang memanasi permukaan Bumi berasal dari
Matahari. Matahari merupakan satu dari sekitar 200 milyar bintang dalam Galaxy Milky
Way. Dibandingkan dengan bintang2 yang lain, matahari dianggap rata2. Akan tetapi pada
skala sistem matahari, dia benar2 besar sekali. Matahari mempunyai diameter sama dengan
109 diameter Bumi dan volume 1.2 juta kali lebih besar daripada Bumi.
Energi matahari tidak terdistribusikan serba sama pada permukaan Bumi. Jumlah
energi yang diterima bervariasi dengan lintang, waktu dari hari, dan musim dari tahun.
Pemanasan yang tidak sama dari bumi pada akhirnya menyebabkan angin dan mengendalikan
sirkulasi permukaan dari lautan.
Angin adalah gaya pengendali utama dari arus laut permukaan. Di atas lautan, energi
yang diteruskan dari udara yang bergerak pada air melalui gesekan. Tarikan yang dikerjakan
oleh angin yang berhembus dengan tetap pada lautan menyebabkan lapisan permukaan air
bergerak.
Gerakan atmosfer dan lautan yang memindahkan panas dari tropis ke kutub
merupakan usaha tanpa akhir untuk mengimbangi energi yang tidak teratur. Hasil dari proses
tersebut adalah fenomena yang kita namakan cuaca.
Untuk memahami bagaimana dinamika Bumi sebagai mesin cuaca bekerja, menjadi
penting untuk memahami mengapa lintang yang berbeda menerima kuantitas yang berbeda
dari energi matahari…dan, mengapa kita mempunyai musim? Satu dari gerakan utama Bumi
adalah rotasi, yaitu gerakan berputar dari Bumi pada sumbunya. Rotasi menghasilkan siklus
harian dari siang dan malam. Satu rotasi memakan waktu 24 jam. Gerakan ke dua dari planet
kita adalah revolusi, yaitu gerakan Bumi dalam orbitnya mengelilingi Matahari.
Variasi yang kecil dalam energi matahari yang diterima oleh Bumi karena orbit yang
berbentuk ellips, mempunyai sedikit pengaruh pada suhu musiman. Jika variasi jarak Bumi-
Matahari bukan penyebab utama dari perubahan suhu musiman, apa yang bertanggung
jawab?
1. Variasi Lamanya Siang dan Malam
Variasi dalam lamanya siang hari bertanggung jawab bagi perbedaan suhu musiman.
Hari -hari pada summer yang panjang menempatkan kita untuk mendapatkan radiasi matahari
yang lebih banyak dibandingkan pada hari-hari winter yang pendek.
2. Perubahan Musiman dalam Sudut Datang Matahari
Disamping variasi dalam panjang siang hari, perubahan musiman dalam sudut Mataha
ri di tengah hari di atas horizon adalah penyebab penting dari perubahan suhu
musiman. Di summer, Matahari di tengah hari adalah tertinggi di atas horizon. Ketika
summer berganti ke winter, Matahari tengah hari didapati lebih rendah di langit.

Perubahan sudut Matahari menyebabkan variasi jumlah energi mencapai permukaan


Bumi . Makin dekat sudut Matahari ke 90 derajat, makin kuat cahaya matahari. Ketika sudut
didapati lebih rendah, cahaya matahari menjadi lebih tersebar dan kurang kuat.
Faktor lain yang dipengaruhi oleh perubahan sudut Matahari adalah ketebalan
atmosfer yang dapat ditembus oleh cahaya. Ketika Matahari berada tepat di atas kepala,
cahaya matahari menembus ketebalan hanya satu atmosfer. Cahaya yang datang pada sudut
30 derajat harus menempuh ketebalan 2 atmosfer, sedangkan pada sudut 5 derajat menempuh
sekitar 11 atmosfer. Cahaya Mengenai Bumi pada Sudut Rendah Berjalan Menembus
Atmosfer Lebih Panjang dan Mengalami Deplesi Lebih Besar . Makin panjang lintasan
menembus atmosfer, makin besar kesempatan cahaya matahari akan diserap, dipantulkan,
atau dibaurkan oleh atmosfer, dan kesemuanya itu akan mengurangi intensitas matahari di
permukaan bumi.
Penyebab Perubahan Panjang Siang Hari dan Sudut Datang Cahaya Matahari
Sekarang anda sudah mempelajari bahwa alasan yang paling penting bagi terjadinya
variasi musiman dalam hal jumlah energi matahari mencapai lokasi tertentu adalah: (1)
perubahan dalam panjang siang hari, dan (2) perubahan dalam sudut dimana cahaya Matahari
mengenai permukaan.
Lalu, Apa yang menyebabkan variasi musiman dalam sudut Matahari dan panjang
siang hari? Bagian penting dari jawaban ini, harus mengarahkan sumbu Bumi pada bidang
orbitnya mengelilingi Matahari. Permukaan imajiner ini dinamakan bidang ekliptik. Sumbu
Bumi tidaklah tegak lurus ke bidang ekliptik, tetapi miring 23 ½ derajat. Kemiringan ini
dinamakan inklinasi sumbu. Karena sumbu yang miring dan selalu mengarah pada arah yang
sama ketika Bumi mengelilingi Matahari, orientasi sumbu Bumi ke berkas cahaya Matahari
secara terus menerus berubah.
Sebagai contoh, setiap tahun, pada tgl 21-22 Juni, posisi Bumi sedemikian sehingga
BBU condong 23 ½ derajat menuju Matahari. Enam bulan kemudian, pada 21-22 Desember,
ketika Bumi bergerak ke posisi yang berlawanan dari orbitnya, BBU condong 23 ½ derajat
menjauhi Matahari.

Pada hari2 antara posisi ekstrim tersebut, orientasi sumbu Bumi ke cahaya Matahari
pada sudut kurang dari 23 ½ derajat. Perubahan orientasi ini menyebabkan titik dimana
cahaya Matahari tegak membuat migrasi tahunan dari 23 ½ derajat Utara ke 23 ½ derajat
Selatan. Menurut sejarah, empat hari setiap tahun telah diberikan makna khusus didasarkan
pada migrasi tahunan dari cahaya Matahari. Pada 21-22 Juni, cahaya tegak Matahari (sudut
90 derajat) mengenai 23 ½ derajat lintang Utara, sebuah lingkaran pada bola bumi yang
dikenal sebagai Tropic of Cancer. Untuk orang2 di BBU, 21-22 Juni dikenal sebagai summer
solstice, hari resmi pertama summer. Di BBS tanggal ini menyatakan winter solstice. Enam
bulan kemudian, pada 21-22 Desember, cahaya Matahari mengenai 23 ½ derajat lintang
Selatan, sebuah lingkaran di bola bumi yang dikenal sebagai Tropic of Capricorn. Untuk
orang2 di BBU, 21-22 Desember adalah winter solstice, yaitu hari pertama winter. Akan
tetapi untuk orang2 di BBS, merupakan summer solstice. Equinoxes terjadi dalam bulan
Maret dan September, pertengahan antara dua solstices. Dalam bulan Maret, BBU mengalami
spring equinox, sedangkan posisi September dinamakan autumnal atau fall equinox. Di BBS,
spring mulai bulan September dan fall mulai bulan Maret. Selama equinox, cahaya vertikal
Matahari mengenai equator ( lintang 0 derajat).
Mari kita lihat pada Bumi dari perspektif yang berbeda sehingga kita dapat melihat
lingkaran iluminasi. (Ingat bahwa lingkaran ini yang membagi siang dan malam). Selama
equinox, cahaya vertikal Matahari mengenai equator karena Bumi berada pada posisi dalam
orbitnya yang kemiringannya tidak mengarah menuju atau menjauh dari Matahari.
Mari kita tinjau dengan seksama dan lebih rinci dari solstices dan equinoxes. Kita
akan mulai dengan solstice yang terjadi pada 21-22 Juni. Kita tahu bahwa cahaya vertikal
Matahari mengenai Tropic of Cancer, 23 ½ derajat Utara dan bahwa itu merupakan summer
solstice di BBU ( winter di BBS). Bergerak menjauhi Tropic of Cancer, sudut cahaya
Matahari tengah hari menjadi semakin kecil. Tempat yang terletak 1 derajat lebih
jauh,menerima sudut 89 derajat, tempat 2 derajat lebih jauh menerima sudut 88 derajat, dan
seterusnya. Untuk menghitung sudut Matahari tengah hari, cari besarnya derajat lintang yang
memisahkan tempat yang anda ingin ketahui dari lintang yang menerima cahaya vertikal
(sudut 90 derajat). Kemudian kurangkan harga tersebut dari 90 derajat. Perhitungan sudut
Matahari tengah hari:
Data: lokasi: 30 derajat Selatan, tanggal:21-22 Juni, lokasi matahari pada 90 derajat:
23 ½ derajat Utara
Perhitungan: langkah 1: jarak dalam derajat antara 23 ½ derajat Utara dan 30 derajat
Selatan = 53 ½ derajat. Langkah 2: 90 dikurangi 53 ½ = 36 ½ = Matahari tengah hari pada 30
derajat Selatan pada 21-22 Juni.

Bagaimana jika anda ingin menghitung sudut Matahari tengah hari untuk tanggal
selain dari solstice atau equinox? Bagaimana anda dapat menentukan dimana cahaya vertikal
Matahari mengenai (fakta yang anda perlukan bila anda menyelesaikan soal seperti itu)?
Berapa sudut Matahari tengah hari di 40derajatUtara pada 14 Oktober? Banyak bola dunia
memiliki gambar menyerupai angka 8, dinamakan analemma, yang dengan pengujian yang
seksama dapat membantu anda menyelesaikan soal tersebut.
Untuk menentukan lintang Matahari berada di atas kepala (tengah hari), cari data yang
diinginkan pada analemma dan baca lintang yang berdampingan sepanjang sumbu kiri.
Sebagai contoh, pada 14 Oktober, sudut Matahari tengah hari (sudut 90 derajat) adalah 8
derajat Selatan. Dengan mengetahui bahwa cahaya sudut 90derajat mengenai pada 80 Selatan
terjadi pada tgl 14 Oktober, anda dapat menghitung sudut Matahari tengah hari pada
40derajat Utara(atau untuk setiap lintang) dengan mengikuti prosedur dasar dua langkah
tersebut.

Perhitungan:
langkah 1: jarak dalam derajat antara 8derajat Selatan dan 40derajat Utara = 480 .

Langkah 2: 90 – 48 = 42 derajat = sudut Matahari tengah hari di 40derajat Utara pada 14


Oktober.
Selanjutnya, mari kita perhatikan variasi panjang siang hari di seluruh dunia pada 21-
22 Juni. Perhatikan bahwa pada 21-22 Juni, daerah antara lingkaran Arctic tetap pada sisi
bumi yang disinari 24 jam sehari. Pada saat yang sama, daerah sekitar Kutub Selatan
mengalami 24 jam gelap.

Tahukah anda?
Ketika memperhatikan bola dunia atau peta dunia, anda bisa mengetahui lingkaran2
atau garis2 yang berlabel Arctic Circle dan Antarctic Circle dan mengapa mereka ada di sana.
Sekarang anda tahu bahwa daerah di BBU yang mengalami 24 jam siang hari pada 21-22
Juni ditentukan oleh Arctic Circle, 66 ½ derajat Utara. Di BBS, Antarctic Circle, 66 ½ derajat
Selatan, menunjukkan area yang mengalami 24 jam siang hari pada 21-22 Desember. Panjang
siang hari di seluruh tempat di BBU pada 21-22 Juni selalu lebih besar daripada panjang
malam hari. Fakta ini dapat ditentukan dengan membandingkan bagian garis lintang yang ada
pada sisi bola dunia yang mendapat cahaya dengan bagian pada sisi gelap. Di BBU bagian
dari setiap garis lintang yang ada pada sisi yang mendapat cahaya lebih besar daripada bagian
sisi gelap.
Untuk BBU, perhatikan bahwa panjang siang hari adalah 12 jam di ekuator dan
kemudian meningkat ketika anda bergerak ke arah utara hingga mencapai 24 jam di Arctic
Circle (66 ½ derajat Utara).Di BBS, adalah kebalikannya. Bergerak ke selatan dari ekuator
panjang siang hari lebih pendek dan lebih pendek hingga pada Antarctic Circle, 24 jam gelap.

Perhatikan bahwa ekuator (0 derajat lintang) selalu mendapatkan 12 jam siang hari
dan 12 jam malam hari, baik Bumi mengalami solstice atau equinox. Kenyataannya, ekuator
mengalami 12 jam siang hari dan 12 jam malam hari setiap hari sepanjang tahun. Mengapa
ini terjadi? Untuk memahami mengapa ekuator selalu mengalami 12 jam siang hari, perlu
untuk memahami great circles. Great circle adalah lingkaran terbesar yang mungkin dapat
digambar pada bola dunia. Seluruh great circle membagi bola dunia menjadi dua bagian yang
sama. Seluruh great circle membagi dua semua great circles lainnya , yaitu mereka membagi
Bumi menjadi dua bagian yang sama.
Karena ke dua lingkaran iluminasi dan ekuator adalah great circles, setengah ekuator
selalu pada sisi Bumi yang mendapat cahaya dan setengahnya selalu pada sisi gelap. Maka
ekuator mempunyai 12 jam siang hari setiap hari sepanjang tahun. Sekarang anda telah
mengetahui karakteristik summer solstice di BBU, dapatkah anda menjawab pertanyaan ttg
winter solstice di utara ekuator? Ingat, karakteristiknya akan tepat berlawanan. Sekarang
marilah kita kembali ke equinoxes. Ingat bahwa equinoxes terjadi dalam bulan Maret dan
September dan bahwa cahaya vertikal Matahari mengenai ekuator.
Hitung sudut Matahari tengah hari untuk 400 Utara selama equinox. Isi jawaban yang
benar untuk langkah 1 dan 2.

Langkah 1: berapa derajat lintang memisahkan lintang 0 derajat dan 40 derajat Utara?

Langkah 2: Kurangkan jawaban anda dalam langkah 1 dari 900 …… = sudut Matahari tengah
hari di 400 Utara selama equinox.

Bagaimana seharusnya sudut Matahari tengah hari pada lintang 40 derajat Utara
selama equinox? Selama equinox, sudut Matahari tengah hari adalah sama pada lintang yang
sepadan di setiap belahan bumi.Mari kita uji panjang siang hari pada lintang yang berbeda
selama equinox. Perhatikan bahwa lingkaran iluminasi melewati secara langsung hingga
kutub2 membagi masing2 grs lintang menjadi dua bagian yang sama.
Karena setengah dari masing2 lintang ada pada sisi yang mendapat cahaya dan
setengah lainnya pada sisi gelap, maka setiap lokasi di Bumi mengalami 12 jam siang hari
dan 12 jam malam hari selama equinox.

B. Neraca Energi

Neraca energi adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbanganenergi dalam


sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama termodinamika.
Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat dimusnahkan atau
dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca energi suatu sistem mirip
dengan perumusan neraca massa. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
suatu sistem dapat berupa sistem tertutup namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi
perpindahan massa namun dapat terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca
energi untuk suatu sistem (tidak seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa
neraca komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya dapat
diubah bentuknya. Namun, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan, misalnya bila neraca
dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka persamaan neraca energi akan
menjadi
Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi
digunakan secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geografi.

C. Penyebaran Suhu

Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmofer. Berdasarkan
penyebarannya di muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebaran secara
horisontal dan vertikal.
1. Sebaran suhu udara secara horisontal
Jika bumi kita homogen tanpa kehadiran darat dan laut, maka mungkin distribusi suhu
di permukaan bumi akan bersesuaian dengan posisi lintangnya. Di ekuator dan sekitarnya
suhunya panas, sedang di kutub dan sekitarnya suhunya dingin. Namun demikian bumi
sangatlah kompleks, lebih dari pada sekedar susunan darat dan laut. Sehingga secara
keruangan (spasial) sebaran suhu dipermukaan bumi akan terganggu, tak sesederhana jika
bumi itu homogen.

Suhu Permukaan Laut (Sumber: NOAA)


Secara modern sebaran suhu dipermukaan bumi dapat turunkan dari foto satelit. Foto
olahan satelit NOAA milik Amerika di atas ini menggambarkan rata-rata suhu permukaan
laut di dunia. Warna-warni pada gambar tersebut mewakili besaran rata-rata suhunya.
2. Sebaran suhu udara secara vertikal
Penampang Melintang Suhu (Donald Ahrens, 2008)
Coba perhatikan Gambar di samping, pada gambar tersebut grafik suhu udara dari
permukaan bumi turun normal hingga pada suatu ketinggian 11 km. Penurunan suhu
dipengaruhi oleh energi radiasi sinar matahari yang datang menghangatkan permukaan bumi,
lalu permukaan bumi memantulkannya kembali menghangatkan udara di atasnya. Rata-rata
laju penurunan suhu udara di atas muka bumi hingga ketinggian hingga 11 km adalah sebesar
6,50 C tiap kenaikan 1000 m ketinggian. Perlu diingat ini hanya rata-rata. Pada kenyataanya,
di hari-hari tertentu pada saat mendaki ke ketinggian tertentu suhu udara menurun signifikan.
Hal ini akan meningkatkan angka laju penurunan suhu udara. Begitu juga sebaliknya di hari-
hari tertentu lainnya, suhu udara menurun agak lambat dengan meningkatnya ketinggian.
Kadang-kadang justru suhu udara meningkat dengan meningkatnya ketinggian, kejadian ini
dinamakan inversi suhu (pembalikan suhu). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
laju penurunan suhu berfluktuasi, bervariasi dari hari ke hari dan dari musim ke musim.
Keadaan cuaca dimana kita familiar dengannya terjadi di wilayah atmosfer dari
permukaan bumi hingga pada ketinggian sekitar 11 km. Pada region ini udara bersirkulasi
dari permukaan bumi hingga pada ketingian 11 km, hingga pada ketinggian tersebut udara
berhenti untuk menjadi lebih dingin lagi. Region atau lapisan atmosfer ini disebut troposfer.
Alat yang digunakan untuk mengukur profil vertikal suhu udara di atmosfer hingga
ketinggian tertentu (bahkan bisa melebihi 30 km) dinamakan radiosonde.
Memperhatikan gambar profil suhu di atas, setelah ketinggian 11 km laju penurunan
udara berhenti dengan meningkatnya ketinggian hingga pada ketinggian sekitar 20 km.
Ketinggian 11 km adalah awal dari lapisan atmofer berikutnya yang disebut stratosfer.
Lapisan stratosfer ini berakhir pada ketinggian 30 km. Garis batas wilayah antara troposfer
dan stratosfer disebut tropopaus. Ketinggian tropopaus dari permukaan bumi bervariasi, di
atas wilayah ekuator bumi tropopausnya lebih tinggi lalu menurun ke arah wilayah kutub.
Masih dari gambar di atas, pada lapisan stratosfer di ketinggian 20 km, temperatur
udara mulai meningkat dengan meningkatnya ketinggian, terjadi inversi suhu. Meskipun suhu
meningkat sering dengan meningkatnya ketinggian, senyatanya suhu udara pada ketinggian
30 km tersebut sangatlah dingin (kurang dari -460 C). Alasan kenapa terjadi inversi suhu di
lapisan atmosfer ini karena gas ozon (O3) berperanan memanaskan udara di sini. Ozon gas
yang penting bagi kehidupan di bumi bertugas menyerap energi ultra violet (UV) yang
dipancarkan matahari ke bumi. Sebagai akibat dari penyerapan itulah molekul-molekul udara
pada lapisan ini menjadi meningkat suhunya. Jika tidak ada gas ozon di sana, suhu udara
akan semakin dingin dengan meningkatnya ketinggian layaknya yang terjadi dilapisan
troposfer.
Perhatikan lagi Gambar tersebut, lapisan ozon terkonsentrasi hanya hingga pada
ketinggian 25 km di atas permukaan bumi, namun suhu udara tetap meningkat hingga batas
atas di lapisan stratosfer (50 km). Tetap terjadinya peningkatan suhu walau ozon berkurang
drastis di atas 25 km karena udara pada ketinggian 50 km kepadatannya lebih rendah
dibanding pada ketinggian 25 km. Rendahnya kepadatan molekul udara mengakibatkan
meningkatnya penyerapan intensitas tenaga matahari hingga pada ketinggian 50 km, yang
berakibat meningkatkan suhu udara.
Di atas lapisan stratosfer adalah lapisan mesosfer (lapisan bagian tengah atmosfer).
Lapisan ini dimulai pada ketinggian 50 km hingga kurang dari 90 km. Batas antara stratosfer
dan mesosfer disebut stratospaus. Udara pada lapisan ini begitu tipis serta memiliki tekanan
udara yang begitu kecil, sekitar 1 mb, artinya hanya 1 per 1000 dari seluruh molekul udara
berada di atas garis stratospaus, selebihnya 99,9 persen dari seluruh molekul udara berada di
bawah garis ini. Jika kita berada pada lapisan udara ini tanpa tabung oksigen, kita tak kan
bisa bertahan karena kekurangan oksigen. Pilot pesawat terbang yang berada di atas
ketinggian 3 km dalam jangka waktu agak lama tanpa tabung oksigen akan mengalami
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen ini lazim disebut hypoxia. Hypoxia membuat pilot
tidak sadarkan diri, bahkan berujung pada kematian. Berada pada lapisan mesosfer
mengakibatkan seseorang mati lemas dalam beberapa menit saja. Selain berakibat mati
lemas, berada di lapisan mesosfer mengakibatkan bagian tubuh kita yang berhadapan
langsung dengan matahari menjadi terbakar oleh sinar ultravioletnya. Selain itu, rendahnya
tekanan udara mengakibatkan darah pada pada saluran pembuluh darah mendidih pada suhu
normal manusia.
Suhu udara pada lapisan mesosfer menurun terhadap meningkatnya ketinggian.
Fenomena ini terjadi karena jumlah ozon yang tersisa sangat sedikit sekali. Pada lapisan ini,
makin tinggi ketinggiannya makin sedikit jumlah ozon, sehingga energi radiasi matahari yang
diserap ozonpun makin kecil. Di ketinggian 85 km, suhu udara mencapai titik rata-rata suhu
terdinginnya yang mencapai -900 C.
Lapisan ‘panas’ atmosfer di atas mesosfer adalah termosfer. Kolom termosfer
berksiar antara 85 – 500 km. Batas antara mesosfer dan termosfer adalah mesopaus. Di
termosfer, molekul-molekul oksigen (O2) menyerap energy matahari, memanaskan udara.
Karena hanya terdapat beberapa saja atom dan molekul di termosfer, penyerapan sedikit saja
jumlah energy matahari mengakibatkan peningkatan yang besar pada suhu udara. Dapat
dikatakan bahwa lapisan ini sangat sensitif terhadap energi matahari, suhu udara bisa
memanas hingga 1.5000 C bahkan lebih. Astronot yang menggunakan pesawat ulang alik
maupun wahana stasiun luar angkasa menghabiskan waktunya bertugas di wilayah lapisan
atmosfir ini.
Pada puncak lapisan termosfer, sekitar 500 km di atas permukaan bumi, karena
kepadatan molekul udaranya begitu rendah, molekul-molekul ini dapat bergerak sejauh 10
km sebelum pada akhirnya berbenturan dengan molekul lainnya. Molekul-molekul ini begitu
ringan, pergerakan molekul yang sangat cepat dan pada arah yang tepat mengakibatkan
molekul-mlekul ini lepas dari tarikan gravitasi bumi. Wilayah dimana molekul-molekul ini
melepaskan diri dari gaya tarik bumi disebut lapisan eksosfer. Lapisan ini adalah lapisan
teratas di atmosfer bumi kita.
D. Gejala dan Dinamika Cuaca
a. Gejala Cuaca
1. Kabut
Kabut adalah sejenis awan rendah yang melayang- layang di atas permukaan bumi
atau permukaan tanah yang tinggi, seperti di lereng- lereng gunung.
Kabut dibedakan atas dua macam, yaitu sebagai berikut.
a) Kabut sawah (sloot mist)
Kabut sawah terjadi pada malam hari yang cerah dan terbentuk jika udara dingin
melalui sungai atau sawah. Uap air dari sungai atau sawah naik ke atas bertemu udara dingin
maka terjadilah kondensasi membentuk kabut.
b) Kabut adveksi (adveksi mist)
Kabut adveksi terjadi karena udara panas yang mengandung uap air mengalir bertemu
dengan daerah dingin maka terjadilah kondensasi. Kabut ini banyak dijumpai di daerah
perbukitan dan pegunungan.
2. Petir
Petir atau kilat merupakan aliran listrik dalam bentuk sinar cahaya yang secara tiba-
tiba menghasilkan guntur (ledakan) di atsmosfer. Pelepasan muatan listrik ini terjadi antara
awan dan awan lain atau antara awan dan bumi. Kilat dan guntur terjadi bersamaan, tetapi
kita mendengar suara guntuk belakangan karena kecepatan cahaya 300.000 km/detik. Jadi,
kalau selisih waktu antara saat kita melihat kilat dengan terdengarnya suara guntur = 2 detik,
berarti jarak kilat dari kita = 2 x
330 m = 660 m. umumnya kilat yang jauhnya > 20 km, tidak terdengar lagi suara gunturnya.
3. Hujan
Hujan termasuk salah satu gejala cuaca dan uraian tentang curah hujan telah
dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.

4. Dampak Rumah Kaca


a) Peningkatan selimut gas (terutama C02) menyebabkan suhu permukaan bumi bertambah
panas yang disebut efek rumah kaca.
b) Hal ini disebabkan karena gas-gas tersebut terkonsentrasi dan tertahan di atmosfer dan
menahan sinar matahari dalam lapisan selimut gas tersebut.

b. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada saat tertentu/ dalam waktu yang relatif
singkat, dan pada wilayah yang relatif sempit. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut
meteorologi. Sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu yang relatif lama
(sekitar 30 tahun), dan berlaku pada wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari iklim
disebut klimatologi. Iklim terbentuk karena adanya peristiwa : rotasi dan evolusi bumi.
Keadaan cuaca dapat diperkirakan dengan cara pengamatan. Pengamatan yang dilakukan
terhadap unsur-unsur cuaca seperti : lamanya penyinaran matahari, suhu udara (temperatur),
tekanan udara, angin, kelembaban udara, keadaan awan, dan curah hujan.
1. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan sumber panas bumi yang memiliki radiasi. Tingkat atau derajat
panas yang di ukur dengan menggunakan termometer. Temperatur di permukaan bumi di
pengaruhi oleh letak lintang dan bentuk keadaan alamnya. Letak lintang indonesia antara
6008’ LU dan 11015’ LS sehingga indonesia berada di daerah iklim tropis, berarti semua
daerah indonesia menerima panas sinar matahari lebih banyak.
Tingkat penerimaan panas sinar matahari oleh bumi dipengaruhi oleh :
a) Sudut datang sinar matahari, makin miring sinar matahari (pagi, sore) makin kurang
panasnya.
b) Lamanya penyinaran, makin lama penyinaran, makin tinggi temperaturnya.
c) Tinggi rendahnya tempat, makin tinggi tempat, makin rendah/kecil temperaturnya.
d) Banyak – sedikitnya awan, makin banyak awan, makin sedikit suhu yang diterima bumi.
e) Keadaan muka bumi (daratan/lautan), daratan akan lebih cepat menerima dan melepaskan
panas, sedangkan lautan lambat menerima dan melepaskan panas.
2. Suhu udara / Temperatur
Untuk mengetahui suhu udara, diperlukan alat yaitu termometer. Termometer
maksimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan termometer minimum, untuk
mengukur suhu rendah.
1) Suhu udara vertikal.
Yaitu semakin tinggi/naik suatu tempat di atmosfer, semakin rendah/turun
temperatur/suhu, yaitu setiap naik 100m di atmosfer, maka suhu turun sebesar 0,50C.
2) Suhu udara horizontal
Yaitu suhu udara yang ada di permukaan bumi. Untuk mempermudah
perbandingannya maka dibuat peta Isoterm. Isoterm adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai rata-rata suhu udaranya sama.
3) Tekanan udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul oleh adanya berat dari lapisan udara.
Besarnya udara di suatu tempat pada setiap saat (berbeda-beda). Secara umum (terutama di
atas lautan), besarnya gaya yang ditimbulkan oleh udara untuk setiap 1 cm2 sebesar 1kg.
gaya tersebut ekuivalen dengan besarnya tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa
setinggi 760 mm pada suhu 00C (dalam fisika disebut 1 atm atau = 1.013 mb, menurut ahli
cuaca). Ada beberapa tempat di permukaan bumi yang memiliki tekanan udara sama.
Tempat-tempat yang bertekanan udara sama ini sering digambarkan pada peta dalam bentuk
garis-garis. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki
tekanan udara yang sama disebut Isobar.
4) Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air yang terdapat pada udara. Banyaknya
uap air yang dapat dikandung udara sangat tergantung pada temperatur.makin tinggi suhu
udara, makin banyak uap air yang dapat dikandung. Jumlah uap air yang dikandung dalam
udara disebut kelembaban udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah Higrometer
rambut. Kelembaban udara dibedakan menjadi dua yaitu kelembaban absolut/mutlak, dan
kelembaban nisbi/relatif.
Kelembaban absolut adalah jumlah uap air yang terkandung dalam 1m3 udara,
sedangkan kelembaban nisbi adalah jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung dalam
udara tersebut, dengan kata lain :
Kelembaban absolut = kandungan uap air
Volume udara
Kelembaban relatif = kelembaban udara absolut x 100 %
Nilai jenuh udara
5) Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan maksimum ke tempat
yang bertekanan minimum. Angin terjadi karena adanya perbedaan penyinaran matahari pada
tempat-tempat yang berlainan di permukaan bumi, sehingga temperaturnya berbeda.
Temperatur berbeda menyebabkan tekanan udara berbeda. Alat untuk mengukur besarnya
kecepatan angin adalah anemometer.
6) Curah hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah.
Curah hujan ini di ukur selama 24 jam sehingga ditemukan jumlah curah hujan harian,
bulanan, tahunan. Satuanya adalah mili meter .alat pengukur curah hujan adalah Fluviometer
atau ombrometer, yang dipasang di tempat terbuka (tidak terlindung dari pepohonan).
Indonesia dikenal dengan daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi. Walaupun demikian,
terdapat variasi atau perbedaan curah hujan di berbagai daerah dilihat dari waktu terjadinya
dan intensitas curah hujannya.
7) Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya
kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer. Awan terjadi karena udara yang
mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik embun.
Berdasarkan bentuknya, awan dibagi menjadi :
 Awan cumullus, yaitu awan putih yang bergumpal (terlihat sore hari).
 Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk seperti selimut berlapis.
 Awan nimbus, yaitu awan gelap bentuknya tidak menentu (menandakan akan terjadinya
turun hujan).
 Awan cirrus, yaitu awan yang letaknya tinggi sekali, bentuknya seperti bulu ayam tipis.
Berdasarkan ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi :
a) Awan tinggi, awan yang terletak pada ketinggian lebih dari 6.000 m, yang terdiri dari ;
 Awan Cirrostratus,
 Awan Cirrocumulus,
 Awan cirrus
b) Awan sedang, yaitu awan yang terletak pada ketinggian antara 2.000 – 6.000 m, terdiri dari :
 Awan Altocumulus,
 Awan Altostratus
c) Awan rendah, yaitu awan yang memiliki ketinggian di bawah 2.000 m, terdiri dari:
 Awan Stratus
 Awan Altonimbustratus
 Awan stratocumulus
d) Awan bersusun vertikal, yaitu awan yang terletak pada ketinggian sekitar 500 m, terdiri dari :
 Awan nimbostratus
 Awan Cumulus
 Awan Cumulonimbus.

GERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI HINGGA TERJADINYA GERHANA -


planet-planet bergerak dalam tata surya seakan-akan terikat dengan matahari, sebab planet-planet
itu ditarik oleh gaya gravitasi matahari. planet-planet memiliki lintasan maupun orbit yang tetap dan
teratur dalam beredar mengelilingi matahari. sesampai tidak terjadi ukiran antar planet, maupun
antara planet dengan matahari.

perputaran planet-planet pada porosnya (sumbunya). beberapa planet memiliki satelit. selain berputar
sendiri pada porosnya, satelit juga bergerak mengelilingi matahari.

a. gerakan bumi

gerakan bumi ada dua macam. gerakan perputaran bumi pada sumbunya disebut gerak rotasi.
sedangkan gerakan bumi mengelilingi matahari disebut gerak revolusi.

1. gerak rotasi bumi

bumi berputar pada sumbunya (berotasi) siang dan malam. waktu yang dibutuhkan ialah 24 jam
(sempurnanya 23 jam 56 menit). pada waktu berputar, bagian bumi yang mengarah ke matahari
mengalami siang hari, sedangkan bagian bumi yang membelakangi matahari mengalami malam hari.
2. gerakan revolusi bumi

bumi meterapkan sekali revolusi terhadap matahari (kala revolusi) selama setahun maupun 362 hari,
6 jam, 9 menit, 10 detik. pengaruh revolusi dan rotasi bumi digunakan sebagai dasar penanggalan
matahari, yaitu ditetapkan bahwa 1 hari halamanya 24 jam dan setahun 365 hari. penetapan itu tidak
persis sama dengan lama rotasi dan revolusi bumi. perubahan itu diterapkan pada tanggal 29
februari. tahun-tahun yang mengalami penambahan 1 hari itu disebut sebagai tahun kamamput,
misalnya tahun 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, 2020, dan seterusnya.

3. gerakan presesi

bumi juga memiliki pergerakan-pergerakan lain yaitu gerak presesi. gerak ini diakibatkan oleh
pengaruh bulan, mengakibatkan berbuahnya arah sumbu rotasi bumi. waktu gerak presesi sangat
panjang yaitu 25.600 tahun. peragaan gerak presesi ini dapat dilihat pada proyektor planetarium
jakarta. kala rotasi bulan sama dengan kala revolusi bulan terhadap bumi, yaitu 29 1/2 hari.

b. gerakan bulan

sebagaimana benda langit yang lain, bulan juga meterapkan gerakan. gerakan bulan lebih banyak
dibandingkan dengan gerakan bumi. bulan dapat meterapkan tiga jenis gerakan sekaligus, yaitu
berputar pada porosnya (sumbu), beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi meterapkan revolusi
terhadap matahari.

1. gerakan rotasi bulan

gerakan rotasi bulan sama dengan rotasi bumi. oleh sebab itu, permukaan bulan yang menghadap ke
bumi selalu tetap.

2. Gerakan Revolusi Bulan terhadap Bumi

ketika bulan meterapkan gerakan rotasi, pada ketika itu juga meterapkan gerakan revolusi terhadap
bumi. akibat pergerakan bulan itulah yang mengakibatkan bentuk bulan setiap malam dapat berubah-
ubah, kadang-kadang berbentuk bundar penuh, kadang-kadang berbentuk mirip sabit. bahkan
kadang bulan tak terlihat sama sekali pada malam hari.

pada ketika bulan bergerak dan berada di antara matahari dan bumi, maka bulan hampir tidak
tampak sama sekali. bulan hanya terlihat mirip garis yang samar-samar di langit. hal itu dikarenakan
bagian bulan yang terkena cahaya matahari menghadap ke bumi. keadaan maupun fase bulan tidak
terlihat disebut bulan baru maupun bulan mati. bulan terus berputar pada fase berikutnya, bulan akan
dapat terlihat mirip sabit lagi. pada fase mirip ini, bulan umumnya disebut sebagai bulan sabit. pada
fase berikutnya, bagian bulan akan terlihat semakin besar sehingga terlihat hampir setengah
bundaran, terus hingga 2/4 bundaran penuh. setelah itu bulan berbentuk bundar penuh dan bersinar
jelas. keadaan mirip ini disebut sebagai bulan purnama. pada fase bulan purnama bumi terletak di
tengah-tengah antara matahari dan bulan.

3. gerakan revolusi bulan terhadap matahari

bulan meterapkan revolusi terhadap bumi. pada ketika bulan berevolusi mengelilingi bumi, bumi
berevolusi mengelilingi matahari. bulan mengikuti bumi meterapkan revolusi terhadap matahari.

sirkulasi bumi terhadap matahari ialah satu kali dalam waktu satu tahun, sedangkan sirkulasi bulan
terhadap bumi ialah dua belas kali dalam waktu satu tahun. oleh karena itu dalam 1 tahun ada 12
bulan.

c. gerhana

mirip telah kita ketahui bahwa bulan bergerak mengelilingi bumi. pada waktu yang hampir bersamaan
bumi juga bergerak mengelilingi matahari. hal ini dapat menimbulkan suatu peristiwa alam yang
disebut gerhana. gerhana yang kita kenal ada dua macam, yaitu gerhana bulan dan gerhana
matahari.

1. Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi karena sifat matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Gerhana bulan
terjadi ketika bulan purnama dan bulan masuk ke dalam bayangan bumi. Ketika itu bulan tidak
menerima cahaya matahari, sehingga kita tak dapat melihat bulan. Saat semacam ini disebut
gerhana bulan.

Karena bumi jauh lebih kecil daripada matahari, maka bayangan inti bumi menguncup berbentuk
kerucut. Daerah yang dilalui bayangan inti bumi ini sangat gelap dan disebut sebagai umbra.
Bayangan yang agak terang disebut sebagai penumbra. Gerhana bulan terjadi kurang lebih 6 jam,
tetapi betul-betul dalam bayangan inti hanya 1 jam 40 menit. Ketika bulan dalam penumbra, bulan
kelihatan samar-samar. Jika bulan dalam umbra, bulan sama sekali tidak terlihat.

2. Gerhana Matahari

Gerhana matahari dapat terjadi apabila kedudukan matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis
lurus, sehingga sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi terhalang oleh bulan. Gerhana
matahari terjadi pada siang hari. Gerhana matahari total berlangsung kira-kira 6 menit.

Anda mungkin juga menyukai